Kategori: Nusantara

  • Surat Saksi Korban Bencana Palu “Rumah Berjalan, Tanah Terbelah”

    Surat Saksi Korban Bencana Palu “Rumah Berjalan, Tanah Terbelah”

    Palu (SL) – Sering saya rasakan gempa, tapi kali ini berbeda. Akibat gempa beberapa ruas tanah Kel. Petobo, Kec. Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, bergeser ratusan meter, beberapa rumah daerah perumnas tenggelam dalam tanah sekitar 5 meter, dan ada gundukan besar setinggi rumah terjadi begitu saja. Banyak BTN Petobo hancur, berpindah posisi dan tenggelam ke dalam tanah.

    Mohon maaf saya menulis, bukan berkeluh kesah, tapi jiwa menulis saya memaksa untuk itu. Setidaknya jika terjadi gempa susulan dan waktu saya telah tiba, biarlah ini jadi update terakhir dari saya.

    Saya sulit percaya, ilmu alam saya tak sampai di tingkat ini. Ini fenomena alam langka bagi saya. Hujan sangat deras, malam tadi (30/9) saat gempa susulan, tanah di Kelurahan Petobo terbelah, beberapa rumah tenggelam dan berjalan terguling seperti terseret banjir sejauh puluhan meter. Beberapa rumah berpindah posisi.

    Saya yakin setelah ini BPN kesulitan mematok tanah sesuai sertifikat. Ada gadis remaja sedang mengendarai motor di daerah Petobo, tiba-tiba tanah terbelah, Dia teggelam dalam tanah tertimbun sampai bagian leher, beruntung warga segera menolong.

    Tanah terbelah dan ambruk lumayan lebar, sekitar 10 meter dengan kedalaman sekitar 5 meter. Setelah gempa susulan lagi, tertimbun lagi menjadi rata.

    Rumah paman saya di sekitar Islamic Center Kel. Petobo hilang tak berbekas. Paman saya masih melihat rumahnya berjalan sendiri. Yang mengherankan, tiba-tiba paman saya sudah berada di dekat Terminal Petobo yang jaraknya hampir 1 kilometer. Padahal dia hanya tiarap.

    Saya sering baca artikel tentang gempa, namun keanehan ini di luar batas pikiran saya. Kira-kira Anda tiarap berlindung di halaman rumah, rumah berjalan, tiba-tiba kita sudah berada di tempat lain. Tapi itulah adanya.

    Malam ini di RS. Bhayangkara, lebih 700 mayat sudah dikumpulkan, masih ada ratusan lagi tertimbun reruntuhan dan lumpur. Kehilangan kerabat ternyata menyakitkan. Banyak kawan saya meninggal dunia, lainnya masih belum ditemukan termasuk ponakan saya.

    Hujan malam ini cukup deras disertai angin kencang. Semoga hari ini belum kiamat, bukan hari akhir bagi kami. Jika ini adalah takdir akhir bagi kami, izinkan saya memohon maaf sebesar-besarnya, atas segala canda atau apa saja yang tidak berkenan di hati seluruh keluarga, sahabat, rekan bisnis dan teman-teman. (rls)

  • Sungai Lumpur Ditengah Kota Palu

    Sungai Lumpur Ditengah Kota Palu

    Palu (SL) –  Selain gempa bumi dan hantaman gelombang tsunami, warga Kota Palu juga dikejutkan peristiwa alam mengerikan yakni tanah tempat mereka berpijak berubah menjadi sungai lumpur raksasa yang menghisap dan menyeret fondasi-fondasi bangunan.

    Beberapa video beredar menunjukkan kengerian sungai lumpur tersebut. Kapusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengkonfirmasi bahwa telah terjadi fenomena pencairan tanah atau soil liquefaction di sebagian wilayah di Palu Selatan dan Tenggara.

    Sutopo menyebut, setidaknya ada 4 wilayah yang tanahnya mengalami likuifaksi. Yakni derah sekitar Jalan Dewi Sartika, di beberapa wilayah Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kecamatan Biromaru yang masuk Kabupaten Sigi, serta di Desa Sidera, Sigi.

    Kawasan perumahan di sekitar Kelurahan Balaroa bahkan kata Sutopo ambles puluhan sentimeter ke tanah. Dalam ilmu mekanika tanah, Soil Liquifacition adalah fenomena saat tanah kehilangan kekuatan dan kepadatannya karena saturasi dan kelembapan air yang meningkat. Konturnya berubah menjadi lembut dan bahkan cair hingga berwujud seperti lumpur.

  • Dibutuhkan Alat Berat Untuk Evakuasi Korban di Palu – Donggala

    Dibutuhkan Alat Berat Untuk Evakuasi Korban di Palu – Donggala

    Jakarta (SL) – Dalam membantu proses evakuasi korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah dibutuhkan alat berat untuk dapat mendukung kelancaran tugas di lapangan. Saat ini, prajurit masih menggunakan alat berat TNI dan milik perusahaan pertambangan yang ada di wilayah tersebut.

    Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. di hadapan awak wartawan usai mengikuti Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2018 dengan Inspektur Upacara Presiden RI Ir. Joko Widodo, bertempat di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin(1/10/2018).

    Selanjutnya Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa sampai saat ini proses evakuasi korban dengan menggunakan alat berat masih terus berjalan. Menurutnya, karena wilayah kerusakan yang terkena gempa cukup luas, harus juga dibantu dengan tenaga manusia. “Hari ini, TNI juga memberangkatkan tiga Batalyon Divisi 3/Kostrad untuk membantu evakuasi korban bencana gempa,” ujarnya.

    Ditambahkan oleh Panglima TNI bahwa KRI saat ini sedang membawa alat berat yang akan diarahkan ke Palu, karena sebagian sudah dimasukkan ke Lombok. “Untuk mengarahkan penempatan alat berat dari Batalyon Zeni di spot-spot wilayah yang terdampak gempa, Dansatgas yang akan mengatur agar evakuasi berjalan merata,”katanya.

  • Akibat Gempa Dahsyat, Masjid di Palu Bergeser Hingga 500 Meter

    Akibat Gempa Dahsyat, Masjid di Palu Bergeser Hingga 500 Meter

    Palu (SL) – Masjid Darul Muttaqin yang berada di Balaroa, Kecamatan Palu Barat Kota Palu, Sulawesi Tengah, bergeser sejauh 500 meter. Salah seorang warga terdampak gempa yang ditemui Tim Wahdah Peduli, Nasar 38 tahun, yang sementara menggali reruntuhan rumahnya menuturkan kalau masjid itu sebenarnya jauh di atas, karena gempa yang membuat masjid yang nampak hanya qubahnya saja ini berada tepat di dekat reruntuhan rumahnya.

    Nasar menduga banyak jenazah yang masih terperangkap di dalam reruntuhan masjid, karena saat kejadian gempa menjelang Maghrib dan banyak anak-anak yang bermain di halaman masjid. Lanjutnya, ada sekitar 8 orang selamat termasuk anak beliau yang berlindung di balik kubah masjid kemudian lari menyelamatkan diri melewati banginan-bangunan yang diobok-obok gempa ke arah gunung hingga pukul 11 malam.

    Saat ini, Nasar bersama sejumlah korban yang selamat berharap agar bantuan alat berat bisa segera datang agar bisa menggali keluarga mereka yang masih terjebak di balik reruntuhan rumah. Berharap setidaknya bisa menyelenggarakan jenazahnya dengan layak. Tim Wahdah Peduli masih terus membantu mengevakuasi warga terdampak gempa dengan menyiapkan Tim SAR, selain itu juga menyiapkan layanan medis untuk korban yang sakit.

  • Empat Pesawat TNI AU Kirimkan Personel dan Bantuan ke Palu

    Empat Pesawat TNI AU Kirimkan Personel dan Bantuan ke Palu

    Jakarta (SL) – TNI AU kembali menerbangkan pesawat angkutnya ke Palu, Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka mengirimkan bantuan bagi korban bencana gempa tektonik 7,4 SR, melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (1/10/2018).

    Empat Pesawat TNI AU tersebut yaitu CN 295 A-2901 mengangkut 30 personel TNI AU dan Ransum 13 koli,  Hercules C-130 A 1316 mengangkut 100 personel Brimob, satu mesin genset dan Ransum T2 30 Koli dari Babek TNI.

    Sedangkan Pesawat Hercules C-130 A-1318 mengangkut 25 personel dari Mabes TNI dan Setneg serta 1.500 sembako, 5.000 nasi box dari Sekretariat Kepresidenan; 196 kg peralatan satelit Telkom dan BRI; 635 kantong mayat dari Kemenkes RI; 20 kg obat-obatan, tenda, beberapa tas koper dan 40 kg mie instan dari Ketum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto.

    Sementara itu, Pesawat Boeing A-7303 mengangkut 9 personel yaitu 5 Paskhas, 1 Kesehatan, 3 dari sipil dan membawa 250 kg susu dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

    Selanjutnya, Pesawat Hercules TNI AU C -130 A-1318 tiba di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Provinsi Sulawesi Tengah yang dipimpin Paban 3 Latgab/Ops TNI Kolonel Inf Agus. Kemudian Barang tersebut akan diserahkan kepada Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Agus Sasmita dan selanjutnya akan di distribusikan ke daerah – daerah yang terkena bencana Alam.

  • KMB Galang Dana Untuk Musibah Gempa Tsunami Palu Donggala

    KMB Galang Dana Untuk Musibah Gempa Tsunami Palu Donggala

    Batam (SL) – Setelah sukses dalam program sosial untuk Gempa Lombok, Komunitas Minang Batam (KMB) akan kembali menjalankan misi sosialnya dalam meringankan beban masyarakat Palu dan Donggala yang terkena bencana Sunami pada Jumat (28/09/2018) yang lalu.

    Seperti diketahui sebelumnya, KMB menggalang dana untuk musibah Gempa Lombok di titik-titik keramaian di Kota Batam dan didistribusikan langsung ke daerah yang terkena bencana.

    Setelah kembali dari Lombok beberapa hari yang lalu, Ketua Umum KMB Indra Dinan menyampaikan, KMB akan kembali turun ke jalan menggalang dana untuk meringankan beban masyarakat yang terkena musibah Sunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah.

    “Kami dari perwakilan KMB baru saya kembali dari Lombok mendistribusikan bantuan dari masyarakat Batam kepada warga Lombok, dan langsung mendengar ada Gempa beserta Sunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah, tentu hal ini juga menjadi duka kita bersama dan KMB juga akan melaksanakan kembali program sosial menggalang dana kembali untuk saudara kita yang ada di Palu dan Donggala,” ujar Indra Dinan.

    Lanjut Indra Dinan, untuk kali ini Komunitas Minang Batam (KMB) juga akan mengajak Relawan yang bukan dari internal KMB, agar masyarakat Batam juga bisa berpartisipasi dalam membantu masyarakat Palu dan Donggala dengan Bakti Sosial yang dilaksanakan KMB.

    “Untuk penggalangan dana Palu dan Donggala nantinya, KMB juga mempersilahkan Relawan atau masyarakat Batam yang ingin bergabung dalam penggalangan dana yang Inshaallah akan kita laksanakan pada hari Minggu, (7/10/2018) nanti,” kata Indra.

    Indra Dinan juga menyampaikan, KMB dan Relawan akan turun ke Titik-titik keramaian, seperti Simpang Lampu Merah, Pujasera dan Pasar.

    “Sekarang kami masih dalam persiapan untuk konsep dan teknis penggalangan, dan juga mempersiapkan permohonan Izin dari Dinsos Kota Batam serta izin dari Polresta Barelang dalam hal ini Intelkam, serta teknis penggalangan nantinya, semoga segala terkait adimintrasi izin dan teknisnya berjalan lancar, dan juga mohon dukungan dari berbagai pihak serta masyarakat Kota Batam,” tutup Indra Dinan. (rls)

  • Uni Eropa Salurkan Rp25,97 M untuk Korban Gempa Sulteng

    Uni Eropa Salurkan Rp25,97 M untuk Korban Gempa Sulteng

    Jakarta (SL) – Uni Eropa (UE) akan menyalurkan bantuan darurat senilai 1,5 juta Euro atau Rp 25,97 miliar untuk korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Bantuan tersebut akan segera diberikan kepada warga yang paling terkena dampak gempa bumi.

    “Pendanaan kami akan membantu masyarakat yang paling rentan dengan menyediakan pasokan penting seperti makanan, tempat tinggal, air, sanitasi, serta persediaan media,” ujar Komisaris Eropa untuk Bantuan Kemanusiaan dan Manajemen Krisis Christos Stylianides  dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (30/9) malam.

    Penyaluran bantuan ini adalah wujud solidaritas UE kepada Indonesia, terutama kepada semua korban dan pihak-pihak yang bekerja keras dalam upaya penyelamatan. Selain itu, Komisi Eropa juga mengerahkan seorang ahli kemanusiaan ke Sulawesi Tengah untuk membantu mengoordinasi penyaluran bantuan serta mengaktifkan layanan pemetaan satelit Copernicus darurat Uni Eropa.

    Pusat Koordinasi Tanggap Darurat Komisi Eropa (ERCC) terus memantau perkembangan situasi pascabencana dan siap menyalurkan bantuan lebih lanjut jika diperlukan.

    Gempa bumi berkekuatan 7,4 SR dengan pusat di kedalaman 10 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah, terjadi pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB. Gempa bumi ini telah memicu tsunami setinggi 0,5 hingga enam meter di pesisir barat Sulawesi Tengah.

    Bencana alam ini mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia dan terluka, serta kerusakan parah di Kota Palu dan Kabupaten Donggala. Hingga Minggu siang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia mencapai 832 jiwa, sementara korban luka-luka sebanyak 540 orang.

    Gempa bumi dan tsunami juga menyebabkan ribuan orang harus mengungsi ke lokasi aman, serta puluhan ribu rumah rusak. (dialeksis)

  • Wartawan Bengkalis Akan Unjukrasa Minta PN Pekanbaru Hadirkan Bupati Amril Mukminin

    Wartawan Bengkalis Akan Unjukrasa Minta PN Pekanbaru Hadirkan Bupati Amril Mukminin

    Pekanbaru (SL) – Perseteruan Bupati Bengkalis Amril Mukminin dengan jurnalis dan media massa lokal www.harianberantas.co.id dan Toro Laia memasuki babak sidang ke duabelas, Senin (1-10-2018) di PN Pekanbaru. Solidaritas Pers Indonesia atau SPI yang mengawal sidang itu meminta Pengadilan menghadirkan saksi pelapor Amril Mukminin dalam sidang pemeriksaan saksi.

    Karena sebelas kali agenda sidang sudah berlalu, namun Bupati, Amril Mukminin tidak pernah datang setiap mau diperiksa untuk dimintai keterangannya dalam persidangan. Korlap aksi Solidaritas Pers Indonesia (SPI) Ismail Sarlata melalui relles Persnya kepada puluhan Wartawan di Pekanbaru mengatakan, kalau tidak hadir saksi pelapor dalam sidang pemeriksaan saksi yang dilaporkannya, sama artinya dengan saksi pelapor tidak yakin dengan laporannya, atau malah tidak tahu sama sekali apa yang dilaporkannya.

    “Jika tidak datang hari ini (Senin, 1-10-2018), artinya pelapor sudah tidak bisa percaya dalam sidang ini. Dan majelis hakim dapat mempertimbangkan untuk membebaskan rekan kami dari tuduhan yang dipakai pelapor hingga sampai ke persidangan ini,” ungkap Pemred www.riauinvestigasi.com ini. Ditambahkan Ismail Sarlata, pertikaian antara jurnalis dan media massa dengan Bupati Bengkalis ini sebenarnya sudah diselesaikan di Dewan Pers dan yang melapor ke Dewan Pers di Jakarta.

    Dewan Pers mengacu pada UU No. 40 Tahun 1999, dan sudah memutuskan kasus ini. PPR Dewan Pers sudah keluar, kewajiban media serta jurnalisnya sudah jelas yang menguntungkan pihak Bupati Bengkalis karena diberi kesempatan melakukan Hak Jawab sebanyak delapan kali berturut yang harus dimuat media yang bertikai dengannya itu.

    “Kami hanya ingin kasus Toro dan media ini dilihat secara jujur. Pakai undang-undang yang melindungi kerja Pers, jangan pakai UU ITE. Media Pers www.harianberantas.co.id terdaftar di Menkumham, terdaftar di Dewan Pers, Toro juga sudah lulus Uji Kompetensi Wartawan Utama. Jangan katakan itu bisa dijerat dengan UU ITE. Undang-undang ITE hanya untuk media sosial yang tak punya legalisasi menyebarluaskan informasi ke publik,” kata Ismail berapi-api.

    Ismail mengulas bagaimana SPI merasa senasib dengan Toro dan medianya. Jika hasil kerja jurnalistik diberangus dengan undang-undang ITE, maka tamatlah jurnalisme itu. Tidak ada lagi media massa yang mampu memberitakan penyelenggaraan keuangan negara, korupsi, kolusi, nepotisme. Maka akan suburlah korupsi di negara ini.

    “Amril Mukminin harus datang ke Pengadilan ini. Harus memberikan kesaksian di depan majelis hakim atas apa yang dituduhkannya ke media dan jurnalis. Harus gentlemen,” papar Ismail lagi. Sekilas soal kasus perseteruan jurnalis dan Bupati ini, tuduhan Bupati terasa sangat dangkal.

    Pertama Bupati menuduh Toro dengan media tidak legal dan tidak berhak menyiarkan dan menyebarluaskan informasi ke masyarakat. Padahal legalitas Toro dan medianya tidak jelas kalau tidak bagaimana Dewan Pers bisa menyidangkannya. Kedua, Toro dan medianya tidak anggota PWI. Lucu kali kan, sebab tidak ada ketentuan dan UU yang mengharuskan Toro masuk PWI. Itu saja Bupati tidak tahu.

    Tapi yang pasti kata Ismail Sarlata, Bupati Amril Mukminin sudah menyepelekan hasil dari PPR Dewan Pers yang telah dilaksanakan atau dipatuhi Toro (harianberantas.co.id) pada tanggal 08, 26 Oktober 2017, dan pada tanggal 09 November 2017 lalu. terang Korlap SPI, Ismail Sarlata (Red)

  • Ulama Sepakati Perubahan 186 Penulisan Kata dalam Al-Qur’an

    Ulama Sepakati Perubahan 186 Penulisan Kata dalam Al-Qur’an

    Bogor (SL) – Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ), Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) telah selesai menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ulama Alquran di Bogor, Kamis (21/9). Ulama Alquran yang menjadi peserta Mukernas ini di antaranya menyepakati perubahan penulisan kata dalam Alquran.

    Kepala LPMQ Muchlis M Hanafi mengatakan, Mukernas yang diikuti 110 peserta itu menjadi ajang uji publik terhadap dua program yang telah dilakukan LPMQ sejak 2016 lalu. Dua program itu adalah pertama tentang pengembangan mushaf Alquran standar Indonesia dari aspek tulisan atau tanda baca. Kedua, tentang terjemahan Alquran.

    Dalam hal pengembangan mushaf Alquran, dia menyebut ulama Alquran telah menyepakati perubahan 186 kata dalam mushaf Alquran standar Indonesia. Menurut dia, 186 kata dalam Alquran itu disempurnakan sesuai dengan kaidah yang ada dalam rasm Usmani.

    “Jadi sudah kita inventarisir, ada kurang lebih sekitar 186 kata yang akan kita perbaiki penulisannya. Penulisannya itu seperti perlu tambahan alif atau tidak, bacaannya sama. Tapi tata cara penulisannya saja (yang akan diubah),” ujar Muchlis, Kamis (27/9).

    Selain itu, sejak 2016 lalu, LPMQ juga telah mengkaji, mengembangkan, dan menyempurnakan terjemahan Alquran Kemenag. Kemudian, kata Muchlis, hasil-hasil pengembangan itu dikaji lagi dalam Mukernas tersebut, sehingga juga menghasilkan beberapa kesepakatan.

    Nah, hasil kerja mereka selama dua tahun itu, 20 juznya itu sudah dibahas dalam forum tersebut. Ada banyak masukan dan kritikan. Dan pada akhirnya mereka menyetujui secara umum hasil-hasil perubahan itu (terjemahan Alquran),” kata Mukhlis.

    Selain membahas kedua hal utama itu, ulama Alquran juga membahas isu-isu kontemporer yang tujuannya untuk mengarusutamakan moderasi dalam beragama. Hal ini sesuai dengan tema besar Mukernas, yaitu ‘Washatiyyah Islam untuk Kehidupan Beragama yang Lebih Moderat, Damai dan Toleran’.

    “Sesuai dengan tujuannya kita berharap Mukernas ini ikut serta mengarusutamakan wasathiyah atau  moderasi dalam beragama, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Mukhlis.

  • Gara-gara Gempa-Tsunami, Festival Palu Nomoni 2018 dan HHD Dibatalkan

    Gara-gara Gempa-Tsunami, Festival Palu Nomoni 2018 dan HHD Dibatalkan

    Palu (SL) – Setiap tahun dalam perayaan Festival Pesona Palu Nomoni selalu saja ada kejadian aneh, dan tahun ini adalah yang paling parah karena bencana gempa dan tsunami yang menghantam Kota Palu, pada Jumat (28/9/2018) sore menjelang malam.

    Percaya atau tidak, salah seorang warga berbagi cerita mistis di balik gempa Palu, dan itu berkaitan dengan perayaan Festival Nomoni. Dia adalah korban selamat bernama Dr. Wahyuni Yahya yang telah terhubung dengan keponakannya di lokasi pengunsian. Ia sebelumnya berhasil lari dari kejaran tsunami sejauh kurang lebih 5 kilo meter. Wahyuni yang membagikan ceritanya di media sosial mengatakan bahwa bencana ini ada hubungannya dengan Festival Nomoni.

    “Ini kejadian gempa di Kota Palu bertepatan dengan ulang tahunnya Kota Palu. Kejadiannya pas hari Jum’at malam Sabtu, akan diselenggarakan acara Palu Nomoni di Pantai Kota Palu, makanya banyak orang meninggal karena orang sudah berkerumun di pantai mau menyaksikan acara Palu Nomoni,” ujar Wahyuni mengawali cerita.

    “Jam 5 sore pembukaan acaranya, jam 6 terjadi tsunami. Anak SMP ada kurang lebih 100 orang menari massal di acara pembukaan, jadi korban tsunami semua. Sudah 3 tahun berturut-turut setiap pelaksanaan acara “Palu Nomoni” pasti ada kejadian yang terjadi. Dan tahun ini dengan kejadian yang paling parah sampai memakan ratusan korban jiwa (data BNPB sampai saat ini 832 orang dinyatakan tewas).

    Banyak yang tidak bisa pulang karena terhalang bahan bakar, pertamina sudah di jarah sama masyarakat, penampungan pertamina dijebol. Orang-orang pakai timba ambil bensin. Mobil pertamina dipanjat-panjat. Alfamidi dibobol karena orang-orang butuh makanan,” ceritanya. Tentang bagaimana itu acara Palu Nomoni, Wahyuni mengatakan sang keponakan menyampaikan cerita dengan penuh keyakinan, ada hal mistis di balik festival yang digelar setiap tahun itu.

    “Wallahualam tante Uni (Wahyuni) menurut cerita orang Palu yang saya dengar dari temanku sama-sama mengungsi, Itu acara khas orang Palu, itu acara Palu Nomoni ada acara adatnya yang seperti memanggil roh-roh makhluk halus. Sampai kemarin dipotongkan kerbau,” lanjut Wahyuni menyampaikan cerita sang keponakan.

    “Ada musik-musik khusus sama penari khusus yang biasa itu penari kerasukan, karena di salah satu kelurahan di Kota Palu, yang masih sangat kental adat-adatnya sebelum terjadi itu gempa dia bikin acara musik-musik sama menari-menari memang mi”.

    “Pas selesai gempa kodong bukan air yang kejar tapi tanah. Karena itu kelurahan jauh sekali dari laut. Saya dapat cerita ini langsung dari orang yang tinggal di kelurahan itu, karena temanku mengungsi sama-sama. Itu bedeng tanah terbuka terbelah dua, baru perumahan masyarakat di sana tergulung-gulung. Kalau sekitar pantai dikejar air kalo di kelurahan itu dikejar tanah,” ungkapnya.

    “Anak-anak mengaji di pondok mesjid kodong seketika tertimbun. Baru na lihatki dengan mata kepalanya sendiri ada itu orang tua minta tolong karena jatuh di tanah yang terbelah,” tutupnya.

    Diketahui, Festival Pesona Palu Nomoni Tahun 2018 diselenggarakan Pemerintah Kota Palu dan didukung oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah serta Kementerian Pariwisata. Tujuannya adalah untuk mengungkap kembali kearifan budaya masa lalu yang sudah tenggelam selama ratusan tahun. Kearifan budaya masa lampau itu kemudian dimunculkan kembali dalam balutan atraksi seni pertunjukan yang mengangkat kembali nilai-nilai kebudayaan yang arif dan luhur.

    Selain untuk melestarikan tradisi masa lalu, Festival Pesona Palu Nomoni 3 Tahun 2018 juga dijadikan sarana promosi pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah. Festival Pesona Palu Nomoni 3 Tahun 2018, ditargetkan mampu menyedot 800 ribu wisatawan dengan 500 ribu diantaranya merupakan wisatawan mancanegara.

    Selama 3 hari penyelenggaraan, Festival Pesona Palu Nomoni 3 Tahun 2018 akan diisi dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya termasuk pertunjukan seruling tradisional kolosal lalove dan panggung tradisional gimba di sepanjang teluk Palu serta ritual adat Balia dari Suku Kailii.

    Selain pertunjukan seni dan budaya, acara ini rencananya juga akan dimeriahkan dengan kompetisi olahraga yang seru seperti lomba marathon internasional, lomba berenang, lomba perahu tradisional sandeq dan lain-lain.

    Namun, Kota Palu dan Festival Nomoni 2018 akhirnya menjelma menjadi duka yang mendalam. Seperti namanya, Nomoni yang berarti berbunyi, seketika berubah menjadi bunyi air mata masyarakat Kota Palu saat gempa dengan kekuatan 7,7 skala ritcher mengguncang disusul tsunami dengan ketinggian 0,5 sampai 3 meter.