Kategori: Nusantara

  • Tsunami Terjang Pantai Palu, Penanganan Darurat Terus Dilakukan

    Tsunami Terjang Pantai Palu, Penanganan Darurat Terus Dilakukan

    Palu (SL) – Gempabumi dengan kekuatan magnitude 7,7 yang kemudian dimutakhirkan oleh BMKG menjadi magnitudo 7,4 telah mengguncang wilayah Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada 28/9/2018 pukul 17.02 WIB. Pusat gempa. Pusat gempa pada 10 km pada 27 km Timur Laut Donggala, Sulawesi Tengah. Gempabumi berpotensi tsunami.

    BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status Siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 – 3 meter) di pantai Donggala bagian barat, dan status Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat. BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami sejak 28/9/2018 pukul 17.36 WIB.

    Berdasarkan konfirmasi kepada BMKG, tsunami terjadi menerjang pantai. Posko BNPB juga telah mengkonfirmasi ke BPBD bahwa tsunami telah menerjang pantai Talise di Kota Palu dan pantai di Donggala. Beberapa video yang didokumentasikan masyarakat dan disebarkan di sosial media mengenai tsunami di Kota Palu dan Donggala adalah benar. Gempa tsunami menimbulkan korban jiwa. Laporan sementara, terdapat beberapa korban yang meninggal karena tertimpa bangunan roboh. Tsunami juga menerjang beberapa permukiman dan bangunan yang ada di pantai. Jumlah korban dan dampaknya masih dalam pendataan.

    Petugas BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, dan relawan melakukan evakuasi dan pertolongan pada korban. Korban yang luka-luka ditangani oleh petugas kesehatan. Penanganan darurat terus dilakukan.

    Kondisi listrik padam menyebabkan jaringan komunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN putus. Terdapat 276 base station yang tidak dapat dapat digunakan. Operator komunikasi terus berusaha memulihkan pasokan listrik secara darurat. Kemkominfo telah melakukan langkah-langkah penanganan untuk memulihkan komunikasi yang putus tersebut.

    Kepala BNPB bersama pejabat BNPB berangkat ke Palu pada malam ini melalui Makassar kemudian melanjutkan ke Kota Palu dan Donggala menggunakan helicopter. Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup dari 28/9/2018 pukul 19.26 WITA hingga 29/9/2018 pukul 19.20 WITA. Sementara itu, Tim Reaksi Cepat BNPB juga telah bergerak menuju Donggala melalui Balikpapan. Dari Balikpapan, Tim Reaksi Cepat BNPB terbang ke Donggala menggunakan helicopter water bombing yang ada di Balikpapan. Tim ini membawa peralatan komunikasi satelit dan peralatan lainnya.

    TNI akan mengerahkan pasukan untuk membantu penanganan dampak gempa dan tsunami di Kota Palu dan Doggala. TNI menggerakan 7 SSK dari Yonkes, Yonzipur, Yonif, dan Yonzikon menggunakan 2 pesawat Hercules C-130. Basarnas akan menggerakan 30 personil bererta peralatan menggunakan pesawat Hercules. Polri juga akan menggerakkan personil dan peralatan untuk memberikan dukungan penanganan darurat.

    Komunikasi yang lumpuh saat ini menyebabkan kesulitan untuk koordinasi dan pelaporan dengan daerah. Kondisi listrik padam juga menyebabkan gelap gulita di Palu dan Donggala. Gempa susulan masih terus berlangsung.

    Sutopo Purwo Nugroho

    Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

  • Operasi Kapolres Tulungagung Lancar

    Operasi Kapolres Tulungagung Lancar

    Tulungagung (SL) – Tindakan operasi yang dijalani Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar pasca kecelakaan bersama istri dan ajudannya di ruas tol Surabaya-Mojokerto (SuMo) dilaporkan berjalan lancar.

    Sempat dilarikan ke RS Citra Medika, Kota Mojokerto selepas kecelakaan, AKBP Tofik, istri dan ajudannya dirujuk ke RS Bhayangkara Surabaya. AKBP Tofik sendiri harus menjalani operasi karenanya.

    “Kami dari Polda Jatim mengalami kedukaan karena dini hari pukul 01.00 WIB terjadi laka di Jetis, Mojokerto antara mobil Kapolres Tulungagung yang sekarang sudah selesai operasi pukul 06.15. Kita doakan Kapolres Tulungagung dapat sehat kembali,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Jumat (28/9/2018).

    Barung juga mengatakan operasi yang dilakukan berjalan cukup baik. “Operasi sudah dilangsungkan dan berjalan cukup baik,” imbuhnya.

    Wakapolda Jatim, Brigjen Pol M Iqbal mengungkapkan kondisi AKBP Tofik sudah stabil. “Saat ini sahabat kami Kapolres Tulungagung alhamdulillah keadaan membaik, stabil, walaupun masih ada observasi pasca operasi di kepalanya. Tetapi untuk tulang kaki dan tangan, alhamdulillah tidak ada yang patah,” ujarnya.

    “Luka terbuka di kepala ini akan terus diobservasi oleh dokter spesialis yang terus mengawasi 1 kali 24 jam,” lanjutnya.

    Diberitakan sebelumnya, mobil pribadi Kapolres Tulungagung dengan nopol AG 908 RS dikemudikan Bripda Tomi mengalami kecelakaan tunggal di ruas tol SuMo sekitar pukul 23.30 WIB. Keempatnya langsung dibawa ke UGD. Kecelakaan ini diduga akibat sopir mengantuk.

    “Berita duka, benar istri dan ajudan beliau (AKBP Tofik Sukendar) tak tertolong. Beliau sendiri menjalani operasi,” ujar Kasat Lantas Polresta Mojokerto AKP Edwin Nathanael sebelumnya. (dtk)

  • Dilaporkan Ke Bawaslu Banten, H. Agus R Wisas Tidak Gentar

    Dilaporkan Ke Bawaslu Banten, H. Agus R Wisas Tidak Gentar

    Lebak (SL) – “Sampaikan kepada dunia, sedikitpun gak gentar” itulah pernyataan melalui akun facebook Agus Wisas milik Dewan Pembina Aliansi Masyarakat Lebak (AMPL) setelah dirinya dilaporkan ke Bawaslu Provinsi Banten.

    H. Agus R Wisas yang juga sebagai calon Legislatif DPRD Provinsi Banten dari Partai PDI-Perjuangan menyatakan bakal siap menghadapi laporan tim Advokasi Masyarakat Pendukung Prabowo-Sandi atau Tampung Padi.

    Koordinator Tampung Padi menilai H. Agus R Wisas telah melakukan pelanggaran Pasal 68 Ayat 2 huruf H PKPU Nomor 23 Tahun 2018 dan Pasal 280 Ayat 2 huruf H UU Nomor 7 Tahun 2017 dalam pidato politiknya pada acara deklarasi AMPL Jokowi-Ma’ruf Amin yang menyatakan bahwa Kepala Desa (Kades)yang tidak mendukung Jokowi itu Kufur Nikmat.

    Pernyataan tersebut berkaitan dengan kebijakan di era Jokowi yang telah menggelontorkan anggaran Dana Desa (DD) yang patut disyukuri manfaatnya dan jangan kufur nikmat.

    “Di era siapa kepala desa dapat dana 1 milyar lebih? Berterimakasihlah, pilih Jokowi-Ma’ruf, kalau gak bersyukur, akan tergolong kufur nikmat”.

    Kendati telah diberitakan, acara deklarasi yang semula tidak begitu menyorot perhatian publik, namun kini menjadi viral dan menghangatkan tensi politik di wilayah Lebak setelah isi pidato politik H. Agus R Wisas dikutip oleh Tampung Padi untuk dijadikan bahan laporannya kepihak Bawaslu Banten.

    Meski demikian, banyak pihak memberikan komentar pada akun facebook “Agus Wisas” bahwa pernyataan tersebut masih dalam batas wajar dan tidak memenuhi unsur pelanggaran. Bahkan ada beberapa pendapat yang mengira bahwa laporan tersebut hanya sebatas mencari sensasi dimusim politik. (mitrapol)

  • Tingkatkan Kemitraan dengan Ormas, Kemendagri Gelar Isu-Isu Strategis Bidang Keormasan

    Tingkatkan Kemitraan dengan Ormas, Kemendagri Gelar Isu-Isu Strategis Bidang Keormasan

    Jakarta (SL) – Banyaknya jumlah ormas di Indonesia saat ini merupakan potensi yang sangat strategis bagi percepatan prgoram-program pembangunan. Kuantitas keberadaan Ormas yang sangat banyak tersebut bisa mitra pemerintah dalam rangka pencapaian tujuan dan pembangunan nasional.

    Karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas kemitraan pemerintah dengan ormas, Kemendagri menggelar kegiatan “Komunikasi Sosial Kemasyarakatan dan Pembahasan Isu-Isu Strategis bidang Keormasan”  di Auditorium BPSDM Kemendagi di Jalan Raya Kalibata, Jakarta, Sabtu (29/9/2018).

    Menurut Direktur Keormasan Kemendagri, Lutfi, kegiatan “Komunikasi Sosial Kemasyarakatan dan Pembahasan Isu-Isu Strategis bidang Keormasan” ini  dilakukan karena ormas  diakui pemerintah telah menjadi potensi pembangunan bangsa yang strategis, sebagai mitra pemerintah dalam rangka pencapaian tujuan dan pembangunan nasional.

    Kemendagri mencatat hingga kini jumlah Ormas yang terdaftar pada pemerintah tanggal 24 September 2019 adalah sebanyak 391 ribu 734 Ormas.

    Dia menjelaskan, sebagaimana amanat Pasal 40 Undang-Undang nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan bahwa pemerintah dapat memberdayakan ormas melalui fasilitas kebijakan penguatan kapasitas kelembagaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

    Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen politik dan pemerintah umum melakukan pemberdayaan salah satunya adalah melalui pelaksanaan kegiatan penahan kegiatan komunikasi sosial kemasyarakatan dan pembahasan isu-isu strategis bidang keormasan.

    Lutfi menambahkan, kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka menjalin komunikasi dan koordinasi dalam sebuah forum pertemuan yang diharapkan dapat mengatasi berbagai isu isu strategis bidang keormasan mana tadi dengan melibatkan stakeholder terkait baik dari unsur pemerintah maupun masyarakat yang berhimpun dalam sebuah organisasi kemasyarakatan ormas.

    Adapun output atau hasil yang ingin dicapai dari Pelaksanaan Kegiatan Komunikasi Sosial Kemasyarakatan dan Pembahasan Isu-Isu Strategis bidang Keormasan” ini adalah sebagai berikut:

    Pertama, terjadinya relasi dan komunikasi yang baik antara pemerintah dan ormas sebagai Mitra strategis dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pencapaian tujuan nasional saran masukan sebagai alternatif solusi pemecahan masalah terkait isi isu strategis bidang kemasan

    Kedua, terwujudnya penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas SDM ormas melalui forum forum pertemuan yang positif

    Ketiga, tersosialisasikannya regulasi dan arah kebijakan penataan Ormas.

    Lutfi menuturkan, peserta kegiatan ini berjumlah 100 orang yang terdiri dari unsur organisasi kemasyarakatan.  Adapun pemateri yaiatu Menteri Dalam Negeri RI, Tjahyo Kumulo, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Sudarmo, Direktur Organisasi Kemasyarakatan Ditjen Politik dan Pemerintah Umum, Lutfi, praktisi atau tokoh Ormas. (kesbang.com)

  • Dandim 0911/Nnk Buka Lomba Asah Keterampilan Pramuka Penegak Di Pantai Eching Nunukan

    Dandim 0911/Nnk Buka Lomba Asah Keterampilan Pramuka Penegak Di Pantai Eching Nunukan

    Nunukan (SL) – Kemarin sore (26/09) pukul 17.30 wita Komandan Kodim 0911/Nnk Letkol Czi Abdillah Arif, S.I.P resmi membuka Lomba Asah Keterampilan Pramuka Penegak yang digelar di lapangan upacara Mako Lanal Nunukan Jalan Pantai Eching Kel. Nunukan Selatan Kec. Nunukan Selatan Kab. Nunukan Provinsi Kaltara.

    Upacara pembukaan LAKPP (Lomba asah keterampilan pramuka penegak) digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun TNI ke -73 Tahun 2018.

    Sebanyak 17 Sekolah SMA/Sederajat di wilayah Kabupaten Nunukan terlibat dalam lomba tersebut. Dandim tidak hanya sendiri, bersama unsur FKPD lainnya juga turut hadir dalam memeriahkan lomba tersebut diantaranya Kapolres Nunukan AKBP Jepri Yuniardi, S.I.K, Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) M.Machri Mokoagow M.Tr.Hanla. beserta ibu, Dansatgas Yonif Raider 613/RJA Letkol Inf Fardin Wardana, Ka Kejaksaan Negeri Nunukan F. Zulfahmi, SH, Ka Pengadilan Negeri Nunukan Nasrullah, SH., Asisten III Pemkab Nunukan M.Amin, SH, Dansatgas Ambalat XXIII Marinir Kapten Mar Yusuf, Danki Brimob Iptu Budi Utomo serta tamu undangan lainnya.

    Diawali dengan pembukaan dilanjutkan dengan rangkaian upacara, diikuti dengan penuh antusias oleh semua peserta.

    Selaku Pembina Upacara Dandim 0911/Nnl Letkol Czi Abdillah Arif, S.I.P dalam amanatnya mengatakan bahwa dengan adanya lomba asah keterampilan ini tunjukan apa yang sudah dilatihkan selama ini disekolah masing-masing dapat memberikan yang terbaik dalam lomba ini. Selesai dalam amanatnya Dandim melanjutkan menyematkan tanda peserta lomba kepada perwakilan baik dari sangga putra dan sangga putri.

    Sekitar pukul 17.55 Wita Upacara pembukaan LAKPP (lomba asah keterampilan pramuka penegak) kwartir cabang gerakan pramuka Nunukan dalam rangka memperingati hari ulang tahun TNI ke -73 selesai digelar.

  • 3 Pilar Melebur Jadi Satu Ini Tujuan Utamanya

    3 Pilar Melebur Jadi Satu Ini Tujuan Utamanya

    Nunukan (SL) – Pada hari Rabu kemarin sekitar pukul 09.00 wita (26/09) berlokasi di Gedung Amalia Jalan Tanjung Kelurahan Nunukan Barat Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara telah dilaksanakam kegiatan pengarahan yang melibatkan TNI, Polri dan unsur atau disebut sebagai 3 pilar.

    Kegiatan Sosialisasi Sinergitas yang melibatkan Babinsa, Babinkamtibmas dan Lurah/Kades di Kab Nunukan mengusung tema “Dengan Sinergitas, Soliditas dan Promoter bersama 3 Pilar (Babinsa, Kepala Desa/Lurah dan BhabinKamtibmas) maka Pembangunan akan berjalan dengan lancar”.

    Sebanyak 250 orang hadir memenuhi gedung Amalia. Diantaranya yang hadir yakni Dirbimas Polda Kaltara Kombespol Drs. M. Yamin Sumitra, Sekda Nunukan Serfianus, S.IP., M.Si, Dandim 0911/Nnk Letkol Czi Abdillah Arif, Kapolres Nunukan AKBP Jepri Yuniardi, S.I.K, Danlanal Nunukan Letkol Laut(P) M. Machri Mokoagow, Dansatgas Yonif Raider 613/RJA Letkol Inf Fardin Wardana, Kajari Nunukan F. Zulfahmi, Ketua Pengadilan Nunukan Nasrullah SH, Kasdim 0911/Nnk Mayor Inf Biringalo dan Pa Staf, Wakapolres Nunukan Kompol Imam Muhadi dan Para Perwira Polres Nunukan, Kepala BPMPD Nunukan Jumianto, Kabid kesbangpol Nunukan Zulkarnain, Para Lurah dan Kepala Desa Se Kab Nunukan, Para Babinsa Jajaran Kodim 0911/Nnk serta para Bhabinkamtibmas Polres Nunukan.

    Diawali oleh sambutan Kapolres dan Sekda Nunukan yang menyatakan bahwasannya sama-sama beranggapan kegiatan ini mutlak bahkan wajib sekali untuk dilakukan.

    Sambutan Dirbinmas Polda Kaltara juga semakin menambah arah dan tujuan mengapa kegiatan ini diselenggarakan. “Meningkatkan Kekompakan dan Soliditas 3 Pilar (Babinsa Kepala Desa/Lurah dan Bhabinkamtibmas), Dengan kekompakan 3 Pilar ini kita Kawal dan Sukseskan Pembangunan Nasional, Dengan Kekompakan 3 Pilar mari kita jaga NKRI Harga Mati”, Pungkasnya.

    “Untuk itu, dalam mensinergikan peran ke 3 pilar tersebut maka harus memegang beberapa prinsip yang harus dilaksanakan secara bersama-sama yaitu komunikasi intensif, transparansi, sinergi yang harmonis, kesetaraan dalam penyelesaian masalah, komitmen mewujudkan kamtibmas dan membangun kemitraan. Ke 3 unsur Pilar ini juga harus dapat membangun kemitraan, berpartisipasi aktif dan juga ikut pro aktif dengan dlm giat masyarakat. Ini dilakukan sekaligus untuk melakukan pendeteksian dan pencegahan dini terhadap bahaya terorisme di wilayahnya”, ucap dengan tegas Dirbinmas.

    Selesai sambutan kegiatan dilaksanakan dengan Coffee Break kemudian dilanjutkan Penyampaian Materi oleh Dandim 0911/Nnk mengenai tentang Pembinaan Teritorial.

    Dalam kutipan materi yang disampaikan oleh Dandim 0911/Nnk Letkol Czi Abdillah Arif, S.I.P menegaskan bahwa “Pembinaan Teritorial termasuk dalam Fungsi Utama TNI. Salah satu tugas TNI adalah melaksanakan Operasi Militer Selain Perang yg salah satunya diselenggarakan melalui pembinaan Wilayah Teritorial dalam rangka menciptakan RAK Juang yang Tangguh dan terciptanya Komponen masyarakat serta perekonomian masyarakat yang kuat yang siap di gunakan dalam rangka Sistem Pertahanan Semesta. Kemanunggalan TNI dengan Rakyat jg sangat penting sehingga dapat mengawal dan mensukseskan Pembangunan Nasional. TNI dan Polri adalah Dari Rakyat, Oleh Rakyat dan tentunya berjuang untuk Rakyat. Bersama Rakyat TNI dan Polri Kuat”, Tandasnya.

    Pemateri dilanjutkan oleh Dirbinmas Polda Kaltara dan Kesbangpol Nunukan. Pada pukul 15.30 Wita kegiatan Sosialisasi 3 Pilar di Kabupaten Nunukan selesai digelar. Dengan diadakan pengarahan 3 Pilar ini diharapkan akan terjalin Komunikasi yang kuat sehingga tercipta situasi yang kondusif dan aman untuk menunjang kelancaran Pembangunan Nasional mulai dari tingkat pemerintahan paling bawah yaitu Desa.

    Kekompakan dan Solidnya 3 Pilar ini akan dapat mencegah dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan mengganggu dan merongrong persatuan dan kesatuan yang ada di wilayah khususnya di Kab Nunukan.

  • BRORIVAI Center: Paradigma Ketahanan Nasional Harus Berubah

    BRORIVAI Center: Paradigma Ketahanan Nasional Harus Berubah

    Jakarta (SL) – Peringatan Dies Natalis ke 35, Program Studi Kajian Ketahanan Nasional Univeristas Indonesia (PKN-UI) seyogyanya juga dapat membahas pentingnya review tentang paradigma studi ketahanan nasional.

    Menurut Dr. Abdul Rivai Ras, Founder Brorivai Center yang juga pengajar senior PKN-UI, paradigma ketahanan nasional harus berubah. Dalam pandangannya, ketahanan nasional hari ini dipandang sebagai kajian stratejik yang sangat penting, tidak hanya digunakan untuk mengukur kondisi dinamis suatu bangsa, lemah atau kuatnya suatu negara dan hanya sekedar ajaran yang di set-up bagi kepentingan derivatif pemerintahan, tetapi harus dilihat dari sisi pendekatannya sesuai perkembangan jaman.

    “Paradigma ketahanan nasional harus kita transformasi agar dapat kompatibel dengan konsep kajian stratejik yang bermuara pada urusan kepemimpinan keamanan nasional”, ungkapnya saat dihubungi Kamis, (27/09).

    Lebih lanjut, Rivai menjelaskan bahwa konsep ketahanan nasional harus dikembangkan secara saintifik dan dapat disejajarkan sebagai sebuah studi stratejik-multidisiplin yang kini digandrungi oleh para pengambil kebijakan di negara-negara maju.

    “Kajian ketahanan nasional sebenarnya bicara soal kekuatan nasional, stabilitas dan performa negara. Artinya studi ini tidak boleh lagi bersifat doktrinal untuk menghadapi ideologi lain, tetapi diperluas sebagai studi yang sarat dengan instrumen analisis dalam mengelaborasi tentang politik global, keamanan nasional, pembangunan berkelanjutan, dan demokrasi”, papar pendiri Universitas Pertahanan ini.

    Seperti diketahui latar belakang sejarah kelahiran konsepsi ketahanan nasional, yang diawali pada tahun 1960an, dimana kalangan militer angkatan darat di SSKAD
    (sekarang SESKOAD) mencoba mengembangkan pemikiran pertahanan dalam mencegah pengaruh komunisme yang berasal dari Uni Soviet dan Tiongkok.

    Pengaruh komunisme menjalar sampai kawasan Indo-Cina sehingga satu persatu kawasan itu menjadi negara komunis, seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja.
    Bahkan infiltrasi komunis mulai masuk ke Thailand, Malaysia, dan Singapura.

    Saatnya kita mereview kajian ini, sehingga lebih adaptable, responsif, dan dapat menjadi kecabangan keilmuan stratejik yang dapat dipertanggung jawabkan secara akademik, sekaligus bisa membedakan apa itu pertahanan, bela negara, keamanan dan ketahanan”, tegasnya.

    Acara Dies Natalis Kajian Ketahanan Nasional Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI, dirangkaikan dengan diskusi dan peluncuran jurnal dengan tema ” Meningkatkan Kesejahteraan Bangsa dan Negara Untuk Menjaga Keamanan Nasional” bertempat di ruang IASTH Lantai 3, Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, (27/09).

  • Tim Hadrah Yonif 611/Awang Long Juarai Lomba Tingkat Korem 091/ASN

    Tim Hadrah Yonif 611/Awang Long Juarai Lomba Tingkat Korem 091/ASN

    Samarinda (SL) – Seni hadrah merupakan salah satu kesenian tradisi di kalangan umat Islam. Kesenian ini berkembang seiring dengan tradisi memperingati Maulid Nabi di kalangan umat Islam. Kesenian ini menggunakan syair berbahasa Arab yang bersumber dari kitab Al-Barzanji, sebuah kitab sastra yang terkenal di kalangan umat Islam yang menceritakan sifat-sifat Nabi dan keteladanan akhlaknya.

    Hal ini Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) guna melestarikan seni hadrah adakan Lomba Hadrah dalam rangka peringatan TNI ke-73. Kegiatan ini mengambil Tema ” Melalui Kemanunggalan TNI – Rakyat, kita wujudkan Cegah Tangkal Radikalisme “.

    Dalam amanatnya Danrem 091/ASN Brigjen TNI Irham Waroihan S.Sos mengatakan “Saya menyambut baik kegiatan ini, karena lomba ini selain dijadikan wadah untuk menyalurkan bakat dalam seni olah vocal dan seni gerak juga melestarikan budaya yang Islami. Hadrah adalah salah satu kesenian khas islam yang mendapat tempat dihati umat islam. Hadrah sebagai alat musik pengiring nyanyian juga sering digunakan untuk mengiringi tarian khas Islam untuk melantunkan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW”.

    “Dalam kegiatan ini para peserta dapat menampilkan kemampuan dan kreatifitasnya untuk menggali dan menemukan serta mengembangkan bakat seni.Tradisi shalawat di Indomesia adalah bukti bahwa kehadiran Islam tidak menggerus budaya lokal justru membaur dan saling menguatkan. Kita perlu mengingatkan kembali ajaran islam yang meneladani akhlak Rasulullah, Salawat sebagai eksprsi cinta umat kepada Nabinya merupakan salah satu cara untuk memberikan nuansa Islam yang sejuk. Ketika kita terbiasa mengekpresikan bahasa cinta dalam tradisi keagamaan maka akan tercipta suasana yang lebih tenang. Agama jadi perekat yang menguatkan bukan menjadi faktor yang bisa memecah belah”, jelasnya.

    Diketahui Tim Hadrah Yonif 611/Awang Long menjuarai Lomba Hadrah Tingkat Korem 091/ASN. Setelah dipertandingkan permainan Seni Hadrah Tingkat Korem 091/ASN yang diikuti oleh Kodim jajaran Korem se-Kaltim, diantaranya dari Kodim 0901 Samarinda, Kodim 0902 Tanjung Redeb, Kodim 0903 Tanjung Selor, Kodim 0904 Tanah Grogot, Kodim 0906 Tenggarong, Kodim 0908 Bontang, Kodim 0909 Sangatta, Kodim 0912 Kutai Barat dan Kodim 0913 Penajam Paser Utara serta Yonif 611/Awang Long.

    Dari hasil penilaian juri, Tim Hadrah Yonif 611/Awang Long meraih Juara I dengan nilai 137, Juara II Kodim 0908 Bontang dengan nilai 132 dan juara III Kodim 0912 Kutai Barat dengan nilai 119. Sedangkan untuk juara akan bertanding ke Kodam VI Mulawarman dan diseleksi untuk di kirim ke Mabes TNI.

  • Solidaritas Pers Indonesia Akan Giring ke Pidana Kasus Dugaan Kriminalisasi Pers Harian Berantas

    Solidaritas Pers Indonesia Akan Giring ke Pidana Kasus Dugaan Kriminalisasi Pers Harian Berantas

    Riau (SL) – Atensi Solidaritas Pers Indonesia (SPI) Riau terhadap kasus dugaan kriminalisasi Pers yang di alamatkan kepada Pemimpin Redaksi Harian Berantas, terus mengalir. Terlihat pada hari ini, Kamis (27/9/2018) puluhan Wartawan yang tergabung hadir di PN Pekanbaru untuk liputan persidangan ke 11 kalinya tanpa dihadiri oleh pelapor, Amril Mkminin (Bupati).

    Yang mengundang pertanyaan sejumlah pihak, dimana Bupati Amril Mukminin selaku pelapor, sejak kasus dugaan pelanggaran undang-undang ITE yang dituduhkan kepada Pimred Harian Berantas di sidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru hingga kini tak pernah hadir dalam persidangan sebagai saksi untuk memberikan keterangan didepan majelis hakim, sehingga jadi pertanyaan bagi Solidaritas Pers Indonesia yang disampaikan salah satu Korlap Solidaritas, Feri Sibarani kepada awak media.

    ,”Ini patut kita pertanyakan kepada majelis hakim, mengapa sejak kasus ini di sidangkan di PN, saksi pelapor atau Amril Mukminin tidak pernah hadir dalam persidangan untuk memberikan keterangan. Ini kan aneh dan kita Solidaritas Pers harus terus bergerak untuk menguak semua “permainan” dibalik dugaan kriminalisasi ini,”kata Feri di ruang tunggu Pengadilan Negeri.

    Berdasarkan informasi yang berhasil di rangkum oleh tim Solidaritas Pers terkait dugaan kriminalisasi ini adalah bahwa Toro Laia Pimred Harian Berantas secara gamblang menyampaikan semua indikasi kuat adanya kejanggalan sejak kasus ini ditangani oleh penyidik Polda Riau, yang diduga dipaksakan oleh oknum penyidik yang diduga bekerjasama dengan beberapa oknum pengacara dan orang dekat Amril (RZ), dimana sejak awal diketahui kedua orang tersebut berupaya keras membawa kasus kode etik jurnalistik ini ke ranah pidana, yang konon menyimpang dari aturan dalam UU Pers No. 40 tahun 1999.

    ,”Sejak awal saya sudah mencium aroma “permainan” yang dilakukan oleh oknum pengacara dan orangnya Amril (RZ) untuk membawa perihal ini ke jalur pidana, dan berbagai bukti-bukti itu sudah saya amankan untuk saya laporkan ke Kapolda Riau, Propam Polda Riau, Irwasda Polda Riau, kemungkinan besar ke Kompolnas, dan Mabes Polri, karena ini melibatkan penyidik Polda Riau,” terang Toro dihadapan awak media.

    Menurut Toro, kedua oknum tersebut dibantu oleh beberapa orang koleganya sengaja tidak mengindahkan PPR Dewan Pers yang telah dikeluarkan oleh Dewan Pers, bahkan Toro menyebut beberapa orang itu dengan sengaja mengkangkangi UU Pers No. 40 untuk memaksakan keinginannya dengan meyakinkan penyidik Polda Riau agar mengenakan UU ITE tentang transaksi elektronik yang konon undang-undang itu lebih berfokus pada dunia medsos di online yang tidak bertanggung jawab menyebarkan isu-isu yang merugikan orang lain.

    ,”Kasus ini kuat dugaan saya di kriminalisasi oleh salah seorang oknum pengacara dan seorang teman dekat Amril serta dibantu oleh beberapa orang koleganya, untuk “merekayasa” kasus ini, dan ada bukti pada saya, sehingga penyidik Polda riau dengan sengaja atau tidak telah turut terlibat dalam rekayasa kasus ini,” lanjut Toro.

    Hal senada juga disampaikan oleh beberapa korlap Solidaritas Pers.

    Menanggapi pernyataan terdakwa Toro laia tersebut, Feri Sibarani, Ilen, Ismail dan Suriani kompak mengatakan pihaknya akan melaporkan Amril Mukminin ke Polda Riau, karena telah diduga kuat berdasarkan bukti-bukti yang di miliki oleh Toro Laia terkait kriminalisasi dan rekayasa kasus tersebut.

    Bahkan pihak majelis hakim disebutkan telah menghimbau kepada kuasa hukum Toro Laia dan Solidaritas Pers agar segera membawa dugaan rekaya kasus ini ke jalur hukum.

    ,”Sesuai dengan anjuran dari pihak hakim PN Pekanbaru, dan kuasa hukum pak Toro Laia agar dugaan rekayasa kasus ini kami bawa secepatnya ke ranah hukum, dan kami semua insan Pers yang tergabung ke Solidaritas ini akan segera bersiap untuk melaporkan Amril Mukminin dan semua yang kami duga terlibat dalam rekayasa kasus Toro ini,” lanjut Feri dan kawan-kawanya. *

  • Pencanangan Program KB-Kes dan Bakti Sosial Donor Darah HUT TNI ke 73 Libatkan 400 Peserta

    Pencanangan Program KB-Kes dan Bakti Sosial Donor Darah HUT TNI ke 73 Libatkan 400 Peserta

    Kepulauan Selayar (SL) – Kegiatan pencanangan program KB Kesehatan 2018 yang dirangkaikan dengan bakti sosial donor darah, khitanan, dan layanan pengobatan gratis bagi masyarakat umum dalam rangka memperingati hari ulang tahun TNI ke 73 tahun 2018, tingkat Kabupaten Kepulauan Selayar, berlangsung semarak dan meriah di tengah kehadiran Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan.

    Rangkaian acara bakti sosial pencanangan KB-Kes tahun 2018, diawali laporan kegiatan, yang disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Ince Rahim, S.Pd, SH., M.H.

    Dalam uraian laporannya di hadapan ratusan tamu undangan, anggota forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan pejabat teras daerah, Ince Rahim menyebut, kegiatan bakti sosial pencanangan KB Kesehatan didasarkan pada undang-undang Nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sebagai dasar pelaksanaan program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga).

    Diakuinya, kegiatan bakti sosial, pencanangan KB Kesehatan tahun 2018 yang dirangkaikan dengan program penyuluhan KB dan Donor Darah terselenggara atas dasar hasil rapat koordinasi (Rakor) dengan Dandim 1415/Kepulauan Selayar dengan merujuk kepada DPA Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana tahun anggaran 2018.

    Kegiatan pencanangan KB-Kes sendiri kata Ince, bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat, terkhusus, bagi pasangan usia subur (Pus) untuk ber KB dan sekaligus meningkatkan cakupan serta capaian program KB.

    Lebih jauh, pencanangan program KB-Kes diharapkan akan dapat meningkatkan kesehatan akseptor KB, kesehatan ibu dan plus meningkatkan sinergitas jajaran TNI dengan pengelolah KB dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat, serta mewujudkan peningkatan pergerakan masyarakat dalam mengikuti kegiatan penyuluhan, konseling dan pendampingan calon akseptor KB.

    Kegiatan pencanangan program KB-Kes Manunggal TNI diselenggarakan pada hari Kamis, (27/09), bertempat, di lapangan upacara kodim 1415/Selayar dengan mengetengahkan thema “melalui kesehatan manunggal TNI, kita kedalikan jumlah penduduk menuju keluarga berkualitas.

    Peserta program KB-Kes sendiri, terdiri dari empat ratus orang yang berasal dari unsur Forum koordinasi Pimpinan Daerah, para kepala organisasi perangkat daerah disingkat OPD, Camat, ketua organisasi, PKK, Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXIX Kepulauan Selayar, anggota dan pengurus Bhayangkari Cabang Kepulauan Selayar, kepala desa, pengelolah KB, unsur TNI beserta jajarannya dan mitra kerja, ujarnya menutup rangkaian laporan panitia. (fadly syarif)