Kategori: Nusantara

  • Viral di Medsos, Wakil Bupati Bandung Barat Pimpin Rapat Ajak Anak dan Istri?

    Viral di Medsos, Wakil Bupati Bandung Barat Pimpin Rapat Ajak Anak dan Istri?

    Jawa Barat (SL)-Setelah dilantik menjadi Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mulai berkantor sejak Senin (24/9/2018). Hari pertama kerja, artis sinetron itu memboyong istri dan anaknya ke ruang kerjanya. Bahkan saat rapat bersama pejabat pun, istri dan anaknya ikut serta. Hengky mengunggah beberapa foto saat berada di kantor Wakil Bupati Bandung Barat. Di antaranya foto bersama istri tercinta, Sonya Fatmala beserta anaknya.

    Ada pula foto saat saat Hengky menerima tokoh Kabupaten Bandung Barat (KBB) Endang Anwar. Dalam foto tersebut, Hengky tampak mencium tangan Endang Anwar. Foto lainnya menunjukkan Hengky sedang menerima pejabat dan pegawai KBB.

    Dalam rapat pertemuan itu, istri dan kedua anak Hengky turut mendampingi. Istri Hengky duduk di sebelah kiri Hengky. Sang istri memangku anaknya. Tampak mangkok berwarna putih berisi makanan diletakkan di atas kursi. Ada pula botol air minum. Diduga, anak laki-laki Hengky sedang diberi makanan oleh ibunya.

    Sementara enam pegawai yang mengenakan pakaian dinas harian (PDH) tampak serius mengikuti pertemuan yang dipimpin Hengky Kurniawan. “Hari ini juga, saya kedatangan Bapak Endang Anwar pendiri Kabupaten Bandung Barat, beliau dalam keadaan sakit dan menitipkan pesan kepada saya untuk menjaga Kabupaten Bandung Barat, teman2 kita doakan bersama semoga beliau diberikan kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin,” tambah Hengky.

    Hengki saat menerima tokoh di Ruang Dinasnya

    Wabup Hengky saat menerima kedatangan tokoh masyarakat
    Selain itu, Hengky juga menerima rombongan dari Forum Organisasi Kemasyarakatan Anti Narkoba (FOKAN) Jakarta. “Terimakasih juga atas kedatangan teman2 dari FOKAN BNN Jakarta, hati2 dalam perjalanan kembali ke jakarta,” tandas Hengky.

    Foto yang diunggah Hengky menuai banyak komentar. Sebagian besar menyampaikan ucapan selamat kepada Hengky yang terpilih menjadi Wakil Bupati Bandung Barat. Doa netizen pun menyertai Hengky agar berhasil membawa KBB ke arah yang lebih baik.

    Namun ada pula yang mempertanyakan mengapa Hengky membawa itri dan anak saat rapat. Hal itu dianggap tidak etis dan tidak mencerminkan sikap pejabat daerah yang harus dihormati rakyatnya.

    “Mungkin lbh baik jika para tamu laki2 semua tak perlulah istri untuk ikut hadir d situ, kecuali jika para tamu juga membawa istri dan anak mereka. Afdolnya tamu perempuan dan laki2 terpisah ruangannya,” komentar @fina.p.0.

    “Kok bisa gtu ya. Acara rapat gtu bawa anak kecil ada balita juga. Sambil nyuapin makan lagi. Kebayang kl anak tiba2 nangis kenceng. Kan malu2in gimana sih, baru aja dines kok udah gini. Tepuk jidat paak,” komentar akun @devinna_jullia.

    Mengetahui dirinya dikritik, Hengky pun langsung menjawabnya dengan santai. Ia mengtakan bahwa itu bukan rapat, melainkan perkenalan dengan pegawai.

    “@devinna_jullia alhamdullilah Hari ini Istri dan Anak menemani di hari pertama kerja. Kebetulan anaknya masih kecil jadi yg dibawa Anak kecil mbak. Justru bersyukur punya keluarga yg perhatian, Kenapa harus malu? Note: bukan lagi Rapat, tapi perkenalan antara Keluarga dan pegawai,” jawab Hengky.

    Namun penjelasan Hengky tak membuat semua warganet puas. Beberapa netizen tetap nyinyir dan menganggap bahwa tidak selayaknya kantor dijadikan seperti rumah. “Iya nih ngak banget, dan benar2 ngk mencontohkan yg baik. Baru brp hari kok ruang kerja dijadiin kayak dirumah gini. Walaupun perkenalan keluarga, tapi kan nih kantor dan bnyk staf2 yg lain itu, liat aja sendiri nyuapin anak, mngkonyonya ditarik disitu. Dinggap di rumah. Blm apa2 udh begini. Hadehhh cape dehh ngk banget,” timpal @eldadwiguna86.

    Sumber : Pojok Satu

  • Usai Tenggak Miras Bareng Bapak Dan Anak Berkelahi

    Usai Tenggak Miras Bareng Bapak Dan Anak Berkelahi

    Sulawesi Tenggara (SL)-Seorang anak lelaki di Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara inisial DL (25) dan ayah kandungnya TR (48) terlibat duel, usai menenggak minuman keras bersama. Akibat sang ayah roboh bersimbah darah akibat sabetan senjata tajam, di rumah kediaman sang ayah, Desa Tongkoseng Kecamatan Tontonunu, Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara, Senin 24 September 2018.

    Informasi dilokasi kejadain menyebutkan peristiwa itu dipicu cekcok keduanya diteras rumah setelah minum alkohol bersama sekitar pukul 20.00 WITA. Hingga berujung duel anak ayah tersebut. Sang ayah jatuh terjerembab dihalaman rumah, dan panggungnya luka sayatan parang anak kandungnya sendiri.

    Pertengkaran keduanya dipicu gara gara kebun. Pasalnya sang ayah merintis kebun tanpa sepengetahun sang anak hingga menyulut amarah anaknya. Akibat tebasan benda tajam itu, sang ayah menderita luka sobek parah dipunggung kiri. Lalu dilarikan ke puskesmas Tontonunu hingga di rujuk ke RSUD Rumbia.

    Kapolsek Poleang, Ipda Makkulau mengaatakan pihaknya sudah mengamankan pelaku dan sebilah parang yang digunakan untuk menganiaya sang ayah. “Kasus sementara kami tangani. Pelaku dan barang bukti sebilah parang juga kami amankan. Sementara korban masih dirawat,” ungkap Kapolsek Poleang. (pensultra.com)

  • Walhi: Tambang Batu Bara Hambat Pengentasan Kemiskinan di Bengkulu

    Walhi: Tambang Batu Bara Hambat Pengentasan Kemiskinan di Bengkulu

    Bengkulu (SL) – Kopi merupakan komiditas unggulan yang ada di Provinsi Bengkulu, Topografi Provinsi Bengkulu yang dikelilingi Bukit Barisan menjadikannya sebagai Surga Kopi. Berdasarkan data Ditjen Perkebunan Kementrian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2017, luas kebun kopi Provinsi Bengkulu yang dikuasai oleh petani mencapai 90.65174 hektar dan menghasilkan Produksi kopi mencapai 56.817 Ton per tahun, sehingga setiap petani kopi di Provinsi Bengkulu menguasai 1,3 Hektar dengan menghasilkan 735 Kilo gram, hal ini disampaikan oleh Manager Kampanye Industri Ekstraktif Walhi Bengkulu Dede Frastien, Senin (24/9/2018).

    Dede menjelaskan, Pemerintah Provinsi Bengkulu sedang semangat-semangatnya mendorong Provinsi Bengkulu sebagai surga kopi, namun hal ini tidak akan pernah terjadi apabila beberapa permasalahan terhadap laju pertumbuhan kopi di dataran tinggi yang terus diganggu oleh aktivitas Industri Ekstraktif yakni pertambangan batu bara, dan kedepan cita-cita pemerintah Provinsi Bengkulu untuk menjadikan Bengkulu sebagai surga kopi akan menjadi wacana belaka.

    “96 persen kopi Bengkulu merupakan kopi Robusta yang tumbuh di dataran tinggi di beberapa Kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu, seperti Kepahiang, Bengkulu Tengah, Rejang Lebong, Bengkulu Selatan, Kaur dan Lebong, daerah tersebut merupakan wilayah Penghasil kopi terbesar di Bengkulu, namun di balik itu ada fakta yang memprihatinkan. Gangguan pertambangan batu bara pada dataran tinggi adalah penghambat laju pertumbuhan kopi serta merusak bentang alam sekitar termasuk perkebunan kopi milik masyarakat. Apabila ditarik lebih luas dampak aktivitas Pertambangan Batubara di dalam kawasan hutan serta yang berada pada kawasan produktif pertumbuhan kopi memberi dampak negatif bagi pertumbuhan kopi masyarakat dan kawasan hutan,” jelas Dede.

    Pertambangan Batubara, lanjut Dede, yang terdapat di dalam kawasan Hutan dan dataran tinggi sangat masif memberikan dampak negatif terhadap pengrusakan lingkungan khususnya kawasan Hutan dan wilayah Kelola mayarakat berupa kebun Kopi masyarakat. Terkait hal ini seharusnya pemerintah Provinsi Bengkulu sadar bahwa berdasarkan penelitian tahun 2011 puncak batu bara di Provinsi Bengkulu ini sudah lewat.

    Jadi batubara di Provinsi Bengkulu sudah merupakan masa lalu dan apabila pemerintah Provinsi Bengkulu tetap memberikan izin pertambangan dengan harapan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan untuk upaya perentas kemiskinan maka hal tersebut tidak akan terwujud, namun akan sebaliknya perentasan kemiskinan tidak akan terjadi di Provinsi Bengkulu apabila pertambangan batubara tersebut terus memberikan kontribusi terhadap kerusakan lingkungan yang berdampak kepada wilayah kelola rakyat.

    Namun apabila lahan pertambangan tersebut di distribusikan kepada masyarakat petani kopi untuk mendorong melakukan agroferestri maka hal tersbutlah yang menjadi solusi dari perentasan kemiskinan di Provinsi Bengkulu, karena agroforestry memberikan dampak bukan hanya bagi ekonomi masyarakat namun juga bagi ekologi.

    “Penyelamatan Rimba terakhir melalui konsep wilayah kelola rakyat dari hasil investigasi Walhi terdapat 8 Perusahan pertambangan Batubara di Provinsi Bengkulu yang berada dalam kawasan hutan, melalui sekema Perizinan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dan Perjanjian Kerjasama (PKS), kedelapan perusahan pertambangan tersebut memberikan dampak negatif terhadap laju kerusakan kawasan hutan dan kerusakan wilayah kelola rakyat yang berdekatan dengan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Batubara tersebut.”

    “Selain itu, kontribusi terhadap bencana ekologis dan perubahan iklim sudah dirasakan oleh sekian banyak masyarakat Provinsi Bengkulu akibat dari eksploitasi Batubara yang dilakukan oleh 8 Pertambangan batu bara tersebut. Luas kawasan hutan di Provinsi Bengkulu adalah seluas ±924.631 hektar. Dari luas keseluruhan hutan di Provinsi Bengkulu, 80 persen dalam kondisi kritis. Laju kerusakan kawasan hutan terus terjadi yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti penebangan liar (Ilegal logging), lemahnya pengendalian dan pengawasan terhadap operasionalisasi sistem perizinan dalam pengelolaan kawasan hutan, dan untuk kepentingan non kehutanan lainnya (Pertambangan). Semua itu tidak dapat dipungkiri dab telah menyebabkan terjadinya kerusakan dan kehancuran terhadap sumber daya hutan. Selain itu, rusaknya kawasan hutan menjadi penyebab dampak lanjutan terjadinya Perubahan Iklim dan bencana Ekologis. Untuk menyelamatkan kawasan Hutan yang telah kritis tersebut maka pemerintah Provinsi Bengkulu perlu melakukan moratorium perizinan Pertambangan dalam Kawasan Hutan,” ungkap Dede.

    Lebih dalam di jelaskan Dede, Walhi Bengkulu melalaui Konsep Wilayah Kelola Rakyat (WKR), mengedepankan 4 pilar diantaranya, Tata kuasa, Tata kelola, Tata produksi dan Tata konsumsi, yang merupakan salah satu usaha untuk mendorong masyarakat agar melakukan pengelolaan lahan pertanian dengan cara agroforestry selain akan berdampak terhadap perekonomian, Agroforestry akan mampu mengembalikan fungsi kawasan hutan dari tingkat kekeritisan dan memberikan perlawanan terhadap perubahan iklim serta bencana ekologis.

    “Pemerintah Provinsi Bengkulu menargetkan akan melegalkan 152.134 Hektar lahan pertanian masyarakat dalam kawasan hutan melalui skema perhutanan sosial, hal tersebut sejalan dengan konsep Tata Kuasa yang sedang di dorong Walhi, selanjutnya Tata Kelola yang dilakukan oleh kelompok tani hutan yang telah dilegalkan melalui Perhutanan Sosial tersebut dilakukan dengan cara Agroforestry, selain akan berdampak terhadap perentasan kemiskinan juga akan berdampak kepada penyelamatan kawasan hutan yang saat ini sedang dalam kondisi kritis mencapai angka 80 persen, sehingga konsep Tata kelola melalui Agroforestry merupakan resolusi untuk memperbaiki tata kelola hutan dan lingkungan,” tegas Dede.

    Ditambahkan Dede, setelah masyarakat mampu mengelola Lahan pertanian melalui agroforestry maka masayrakat akan mampu memproduksi hasil pertanian tersebut, maka walhi mendorong Tata Produksi dimana masyarakat akan mengelola dan memasarkan sendiri hasil pertanian dalam hal ini Kopi kepasaran tanpa harus menjual kepada Tengkulak. Sehingga harga dari kopi yang biasanya dijual masyarakat kepada tengkulak dengan harga rendah harapannnya dapat naik 3x lipat setelah di Produksi, maka hal itu adalah bentuk peretas kemiskinan.

    Langkah konkrit yang dibangun Walhi Bengkulu dalam mendorong konsep wilayah kelola rakyat
    adalah Festival Kopi Rakyat yang akan diadakan akhir Bulan Agustus 2019 mendatang, dengan harapan masyarakat dapat memasarkan dan memperkenalkan hasil produksi kopi masyarakat yang berbasis lingkungan.

    “Seharusnya Pemerintah Provinsi Bengkulu perlu sadar bahwa Pertambangan Batu bara tidak memberikan kontribusi Positif terhadap PAD dan kesejahteraan bagi masyarakat, namun malah sebaliknya hanya akan memberikan dampak negative yang sangat berpengaruh terhadap menurunnya kesejahteraan masyarakat dan rusaknya kawasan hutan di Provinsi Bengkulu, sehingga diperlukannya Resolusi untuk meretas kemiskinan dan menyelamatkan kawasan hutan dari deforestasi dan degradasi serta perubahan iklim dan bencana ekologis. Konsep Wilayah Kelola Rakyat dan 4 pilar yang terkandung didalamnya mampu meberikan sedikit pencerahan bagi penyelamatan kawasan hutan dan Peretasan kemiskinan di Provinsi Bengkulu,” demikian Dede.

  • Kadis Kominfo Banten Benarkan Ada Nama LSM Yang Dapat Advertorial dan Iklan, Tapi Tertutup

    Kadis Kominfo Banten Benarkan Ada Nama LSM Yang Dapat Advertorial dan Iklan, Tapi Tertutup

    Banten (SL) – Puluhan wartawan dan LSM, Senin (24/09) kembali mendatangi Kantor Dinas Kominfo Provinsi Banten. Mereka ingin memastikan, dan meminta penjelasan terkait adanya oknum LSM yang mendapatkan advertorial dan iklan di Dinas tersebut.

    Kadis kominfo Banten Komari di dampingi para stafnya menjelaskan bahwa dirinya belum tahu jika ada LSM yang dapat advertorial dan iklan. “Saya belum tahu pasti, Oh kalau ini hanya selip saja dan ada beberapa,” kata Kadis Kominfo Komari

    Namun saat di minta untuk membuka dan memperlihatkan daftar penerima, kadis kominfo berdalih bahwa dirinya tidak berani dikarenakan harus menanyakan dahulu ke yang bersangkutan, “Saya sudah teliti bahwa ini belum tayang dan belum di bayar. Adapun hal ini masih kami koreksi dikarenakan ada perbedaan antara nama medianya, ini di id cardnya media online namun disini kami lihat media cetak, ya nanti kami koreksi,” katanya.

    Sementara itu beberapa wartawan bersikukuh meminta kadis kominfo memperlihat daftar penerima advertorial namun pihak kominfo tidak memberikan. Karena wartawan merasa tidak puas dengan jawaban kadis Kominfo.

    “Kita tetap bertahan dan meminta penjelasan terkait bahasa menyelip dan membuka daftar penerima advertorial dan iklan yang ada di Kominfo, sebab selama ini kominfo di nilai tebang pilih dan tertutup dalam hal pemberian advertorial dan iklan,” kata salah seorang wartawan.

    Sebelumnya, puluhan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berada di Propinsi Banten Jumat 21/09 mendatangi gedung Kominfo Propinsi Banten. Mereka mempertanyakan langsung ke kadis Kominfo terkait tudingan dari media yang mengatakan bahwa ada oknum LSM dapat jatah Advertorial Dan Iklan.

    Tudingan itu terlontar di saat acara ngopi bareng dulur di sekretariat DPRD Propinsi Banten, Jumat (21/9), yang di hadiri ketua DPRD propinsi Banten Asep Rahmatullah, sekretariat DPRD Banten, EA Deni Hermawan dan Kabid Litbang Bappeda Banten.

    Dalam sesi tanya jawab seorang wartawan dari Spirit news, Dewi, yang mengatakan bahwa ada oknum LSM yang mendapatkan jatah advertorial dan iklan dari Kominfo Banten, hal ini sangat aneh, jikalau pihak Kominfo memberikan porsi advertorial dan iklan ke oknum LSM.

    Menanggapi tudingan miring itu kalangan LSM di Banten yang di wakili oleh Tb. Irfan Taufan dari LSM transformer, mengatakan bahwa Kominfo Banten dalam hal ini yang dikomandoi oleh Komari, jangan mengambing hitamkan LSM. Jika memang Komari dan jajaran tidak mampu meminit semua advertorial dan iklan teman-teman media dengan baik, berarti ada permainan di dalam Kominfo itu.

    “Kami sangat berterima kasih dengan adanya keluhan teman kita Dewi dari Spirit news terkait hal itu, memang selama ini bahwa media dan LSM itu sudah ada berkesinambungan,” kata Tb Irfan didampingi Sandi dari LSM Bajak dan Romi LSM Getar.

    Senada dengan Irfan, Ketua LSM Bajak Sandi menuturkan bahwa keluhan Dewi di acara ngopi bareng dulur itu membuka mata dan membuka lebar bahwa ada yang bermain-main dengan menjual nama LSM. “Maka dari itu, hari senen nanti kami semua dari kalangam LSM akan mendatangi Kantor Kominfo kembali dan membedah semua satu persatu terkait advertorial dan iklan yang nota bene teman-teman media harus mendapatkannya, Jadi senen kita sama-sama membedah. Jikalau ada LSM dapat advertorial dan iklan, pihak kominfo Banten harus memberikan penjelasan yang sejelas-jelasnya,” tegas Sandi.

    Kepada sinarlampung.com, Tb Irfan menambahkan bahwa pihaknya sudah mendatangi kominfo pada Jumat (21/09) yang diperkirakan lebih kurang 15 ketua LSM Langsung mendatangi Diskominfo, tapi Kadis Kominfo tidak ada dan di hubungi tidak bisa, “Maka senen kami akan datang lagi untuk meminta pertanggungjawaban pihak komari terkait advertorial dan iklan yang nota bene porsinya milik teman-teman media,” katanya,

    Dia berharap pihak Kominfo jangan tebang pilih terhadap media atau jangan faktor dekat dan kenal saja, “Sebab menurut ketua DPRD Banten Asep rahmatullah,media itu merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam keberhasilan pembangunan Provinsi Banten.” kata Tb.Irfan Taufan. (Ahmad Suryadi)

  • Dilantik, Helmi Hasan–Dedy Wahyudi Resmi Pimpin Kota Bengkulu

    Dilantik, Helmi Hasan–Dedy Wahyudi Resmi Pimpin Kota Bengkulu

    Bengkulu (SL) – Pasangan Helmi Hasan dan Dedy Wahyudi resmi dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota Bengkulu periode 2018 – 2023. Pelantikan dilaksanakan di Gedung Serba Guna Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, Senin (24/9/2018).

    Dalam pelantikan ini, Helmi dan Dedy bersumpah akan memenuhi kewajiban sebagai Walikota dan Wakil Walikota Bengkulu, sesuai dengan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturan lainnya.

    Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan sumpah ini mengandung tanggung jawab terhadap bangsa.

    “Sumpah ini adalah janji yang harus ditepati dan mengandung tanggung jawab kepada tuhan dan manusia,” ungkapnya.

    Dia mengucapkan terimakasih kepada penyelenggara Pemilukada dan masyarakat Kota Bengkulu yang telah melangsungkan pesta demokrasi secara damai. Setelah pelantikan ini, menurutnya seluruh masyarakat Kota Bengkulu harus kembali bersatu.

    “Istilah tim sukses dan bukan tim sukses, istilah pengusung atau bukan, sekarang tidak ada lagi. Semuanya kembali putih,” jelasnya.

    Terpantau, pelantikan inj turut dihadiri Anggota DPR RI Susi Marleni dan Dewi Coryati, Anggota DPD RI Ahmad Kanedi dan M Soleh, Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Coki Manurung, Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Nopian Andusti, Danlanal Bengkulu, Danrem 041 Gamas, Asisten dan Staff Ahli, Unsur OPD, FKPD serta Tamu Undangan lainnya di Ruang Lingkup Pemerintahan Kota dan Provinsi Bengkulu.

  • Gubenur Kalteng Lantik Bupati dan Walikota, Edy-Taty Resmi Jabat Bupati Pulpis

    Gubenur Kalteng Lantik Bupati dan Walikota, Edy-Taty Resmi Jabat Bupati Pulpis

    Kalimantan Tengah (SL) – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran resmi melantik sepuluh kepala daerah terpilih di Istana Isen Mulang, Kota Palangka Raya, Senin (24/9/2018) pagi. Diantaranya telah melantik Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pulang Pisua, H Edy Pratowo dan Pudjirustaty Narang.

    Pada pelantikan kali ini, dikabarkan ada nuansa berbeda yakni adanya proses kirab dari rumah jabatan Gubernur Kalteng, dimana kirab itu adanya tari-tarian adat terus diiringi musik-musik Dayak, dan setelah itu langsung berjalan mulai dari rujab menuju masuk ke ruangan hingga sampai pada sesi acaranya.

    Prosesi di dalam ruangan tetap dapat diikuti dengan disediakannya layar lebar dan pengeras suara bagi tamu undangan yang duduk di bagian luar gedung.

    Adapun kesepuluh pasang Kepala Daerah yang dilantik yaitu, Bupati Kabupaten Lamandau H Hendra Lesmana- Riko Porwanto, Bupati Kabupaten Sukamara H Windu Subagio –  H Ahmadi, SH, Bupati Kabupaten Seruyan Yulhaidir – Hj.Iswanti, SE, MM, Bupati Kabupaten Katingan Sakariyas, SE – Sunardi, Bupati Kabupaten Murung Raya Drs.Ferdie M.Yosep, MA – Rejikinnor, S.Sos, Bupati Kabupaten Barito Timur Ampera A.Y. Mebas, SE – Habib Said Abdul Saleh.

    Selanjutnya, Bupati Kabupaten Barito Utara H.Nadhalsyah – Sugiato Panala Putra, Bupati Kabupaten Kapuas Ben Brahim S. Bahat – Drs.HM. Nafiah Ibnor, MM, Bupati Kabupaten Pulang Pisau H. Edy Pratowo, S.Sos, MM Pujirustaty Narang serta Walikota Palangka Raya Fairid Nafarin – Wakil Walikota Hj. Umi Mastikah, SH.

    Prosesi rangkaian pelantikan kepala daerah Kalteng ini disertai dengan penandatanganan Pakta Integritas kepada seluruh Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota terpilih sebagai langkah untuk memastikan bahwa  sanggup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pimpinan daerah yang menjalankan peran dan wewenangnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    Pelantikan kepala Daerah di Wilayah Kalimantan Tengah ini juga setelah keluarnya surat keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait hasil Pilkada yang lalu yang telah ditetapkan oleh KPU bahwa sepuluh kepala daerah tersebut sebagai bupati dan wakil serta wakil bupati terpilih dan Walikota dan Wakil Walikota.

    Sementara, sesuai Surat Undangan yang diterima media ini, usai proses pelantikan di Istana Isen Mulang, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pulang Pisau, H Edy Pratowo, SSos, MM – Pudjirustaty Narang periode 2018-2023 mengundang kepada seluruh lapisan masyarakat Bumi Handep Hapakat untuk dapat berhadir pada acara syukuran atas dilantiknya pasangan incumbent itu.

    “Setelah proses pelantikan ini, besok 25 September 2018 pukul 13.00 WIB kita mengundang seluruh element agar dapat hadir pada acara syukuran kami yang berlangsung di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Handep Hapakat, Jalan Panunjung Tarung, Depan Stadion HM Sanusi, Kota Pulang Pisau,” ucap Bupati Edy menyampaikan sesuai isi undangan

  • Katarak Tak Kunjung Sembuh, Seorang Janda Nekat Bunuh Diri

    Katarak Tak Kunjung Sembuh, Seorang Janda Nekat Bunuh Diri

    Jakarta (SL) – Katarak adalah lensa mata yang menjadi keruh, sehingga cahaya tidak dapat menembusnya, bervariasi sesuai tingkatannya dari sedikit sampai keburaman total.

    Katarak biasanya berlangsung perlahan-lahan menyebabkan kehilangan penglihatan dan berpotensi membutakan jika katarak terlalu tebal. Kondisi ini biasanya memengaruhi kedua mata, tetapi hampir selalu satu mata dipengaruhi lebih awal dari yang lain.

    Namun katarak yang tak kunjung sembuh juga mengakibatkan penderitanya frustasi (putus asa). Seperti yang terjadi dengan seorang janda warga Sukabumi, bernama Warungkiara Holijah (69). Dia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar rumahnya, akibat sakit katarak yang dideritanya tak kunjung sembuh.

    Sontak kejadian tersebut sempat menggegerkan Kampung Simpenan RT 02 RW 09 Desa Sukaharja, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jumat (21/9/2018).

    “Keterangan keluarga, dia sudah beberapa kali mencoba bunuh diri namun selalu diketahui. Diduga dia pilih bunuh diri karena depresi terhadap penyakit karatak yang dideritanya,” kata Kasubbag Humas Polres Sukabumi, AKP Sunarto, seperti dilansir dari forumkeadilan.com.  

    Lebih lanjut Sunarto mengatakan, selama ini Holijah tinggal bersama adiknya. Saat kejadian, korban ditemukan keponakannya, Leni (43) dalam posisi tergelantung memakai tali plastik warna kuning, sekitar pukul 07.30 WIB. Sontak, kabar gandir Holijah tersebar ke seantero kampung hingga sampai ke telinga Polsek Warungkiara.

    “Mendengar informasi itu, polisi langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP dan memintai keterangan saksi-saksi,” ujarnya.

    Menurutnya, dengan adanya kejadian tersebut pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. Keluarga menganggap sebagai musibah.

    “Ya, keluarga menolak dilakukan autopsi karna menganggap sebagai musibah,” pungkasnya.

  • Ratusan Massa HMI Cabang Padang Orasi di Depan Kantor DPRD Sumbar

    Ratusan Massa HMI Cabang Padang Orasi di Depan Kantor DPRD Sumbar

    Padang (SL) – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Padang melakukan aksi menyikapi kondisi ekonomi Indonesia dan tindakan represif aparat kepolisian terhadap aktivis HMI, Jumat di gedung DPRD Provinsi Sumatera Barat (21/09/2018).

    Sebanyak 500 kader HMI cabang Padang dan HMI cabang Pariaman, kader-kader HMI mengawali orasi di bundaran simpang tiga DPRD Sumatera Barat, para kader HMI melakukan orasi untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwasanya negara sedang tidak baik-baik saja, setelah berosrasi di jalan massa aksi melanjutkan ke depan gedung DPRD Provinsi Sumatera Barat.

    Massa aksi meminta untuk memasuki ruang DPRD, aksi berlangsung alot massa aksi dari HMI cabang Padang berhasil memasuki ruang DPRD Provinsi Sumatera Barat.

    Dalam aksi tersebut kader HMI ini juga meminta DPRD Provinsi Sumatera Barat menyampaikan ke Mabes Polri terkait aksi represif kepolisian terhadap kader HMI Bengkulu.

    Ketua umum HMI cabang Padang menyampaikan pada orasinya “hari ini kita turun menyuarakan suara rakyat, menyuarakan suara rakyat Indonesia, untuk itu kita menuntut pemerintah menstabilkan ekonomi pada hari”, ungkap muslimin.

    “Tindakan aparat polisi dalam mengamankan kader HMI dan mahasiswa di Bengkulu sangat tidak manusiawi, kita minta Kapolri memecat Kapolda Bengkulu dan Kapolresta Bengkulu”.

    Setelah berorasi di halaman DPRD massa masuk kedalam gedung DPRD provinsi Sumatera Barat, alhasil ruangan sidang diduduki mahasiswa.

    Hendra Irwan Rahim ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat di dalam gedung DPRD mengungkapkan apresiasi terhadap mahasiswa yang melakukan aksi ini “seluruh tuntutan yang di layangkan oleh kader HMI saya terima dan saya setujui, secepatnya seluruh aspirasi masa aksi akan dikirim ke pusat” ungkap ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat.

    Aksi berlangsung dengan damai, setelah berhasil menduduki kantor DPRD masa menutup aksi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne HMI, Sontak ruangan gedung DPRD Sumatera Barat bergema. (FH)

  • Majelis Dayak Nasional Silahturahmi “Ngopi” Bareng Bersama Ormas Dayak se-Kalimantan Barat

    Majelis Dayak Nasional Silahturahmi “Ngopi” Bareng Bersama Ormas Dayak se-Kalimantan Barat

    Pontianak (SL) – Pengurus Majelis Adat Dayak Nasional dan Pengurus DAD Prov Kalbar serta Ormas Masyarakat Dayak Kalbar Berkumpul Dalam mempererat Silaturahmi,Sabtu (22/9/18), dirajut dengan kegiatan ngopi bareng. Acara dimulai pukul 7:00 – 11.00 wib, di Coffee Inland Jalan Siam Pontianak.

    Ngopi bareng yang di gagas Sekjen MADN Drs.  Yakobus Kumis MH, di maksudkan untuk meningkatkan silaturahmi dan kekompakan antar pengurus. Dalam ngopi bareng ini setiap yang hadir dipersilahkan untuk berekspresi bercerita Stand Up Commedi. Acara semakain ramai dengan selfi Dan foto Bareng, bahkan bersamaan dengan Ultah perkawinan Yohanes Nenes dan Dianna Janiam, dan merayakan Ultah ke 32 Sdr  Hendra Talino.

    Dalam kopi bareng juga di bahas agenda DAD kedepan menyangkut kegiatan Kebudayaan dan Kunjungan Kebudayaan se Kalbar. Ngopi bareng ini dihadir sekitar 90 orang diantaranya Sekjen MADN Drs.  Yakobus Kumis,  MH,  Ketum DAD Kalbar Ir. Jakius Sinyor, Ketua 5 NCH Saiyan,  SH.,  MH dan jajaran Pengurus DAD Kalbar lainnya,  Pengurus Pemuda Dayak Kalbar,  Mahasiswa Dayak Kalbar,  Bala Adat Dayak Kubu Raya,  DAD KKR,  DAD Kab Mempawah, IPDKR, Perempuan Dayak, Kegiatan tersebut akan di laksanakan selanjutnya pada hari Sabtu,  6 Oktober 2018 Pukul 07.00 sd 11.00 Wib di Coffee Inland Jalan Siam, Pontianak. (hendri)

  • Masyarakat Pontianak Antusias Rayakan Tradisi Pesona Kulminasi Matahari

    Masyarakat Pontianak Antusias Rayakan Tradisi Pesona Kulminasi Matahari

    Pontianak (SL) – Pontianak Provinsi Kalimantan Barat, merayakan fenomena unik berupa Kulminasi Matahari setiap dua tahun sekali yaitu 21-23 September. 2018. Ketika ini terjadi, bayangan benda di Pontianak seakan menghilang dan telur pun bisa berdiri tegak, Sabtu (22/9/18)

    Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak kemudian mengemasnya menjadi acara Pesona Kulminasi Matahari yang diselenggarakan pada tanggal yang sama setiap tahunnya bertempat di Tugu Khatulistiwa Jln. Khatulistiwa Kel. Batu Layang Kec.Pontianak Utara Pesona Kulminasi Matahari. Pengunjung diajak untuk mengikuti menegakkan telur. Kulminasi Matahari menghasilkan gaya gravitasi yang cukup kuat sehingga bisa membuat telur berdiri tegak di titik nol derajat. Hal ini harus disosialisasikan kepada masyarakat bahwa Kota Pontianak memiliki potensi yang unik.

    Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, yang Diwakili Plh. Sekda Prov. Kalbar DR.H.Syarif Kamaruzzama, dalam sambutanya mengatakan, Titik Kulminasi Matahari merupakan fenomena alam ketika Matahari tepat berada di garis khatulistiwa. “Pada saat itu posisi Matahari tepat berada di atas kepala sehingga bayangan benda-benda di permukaan bumi tidak tampak. Inilah yang terjadi pada bayangan Tugu Khatulistiwa Pontianak selama beberapa detik. Demikian pula dengan bayangan benda-benda lain di sekitar tugu kelasnya,” katanya.

    Menurut Dia, Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang dilalui garis khatulistiwa. Kejadian titik kulminasi serupa bisa ditemui juga di Gabon, Zaire, Uganda, Kenya, dan Somalia, semuanya di Afrika. Di Amerika Latin garis itu juga melintasi empat negara yaitu, Ekuador, Peru, Columbia dan Brazil. “Dari semua kota atau negara yang dilewati tersebut, hanya ada satu di dunia ini yang dibelah atau dilintasi secara persis oleh garis khatulistiwa yaitu Kota Pontianak sehingga kota ini begitu istimewa,” katanya

    Kegiatan tahunan ini dihadiri tamu undangan yaitu Gubernur Kalbar diwakili Plh. Sekda Prov. Kalbar DR.H.Syarif Kamaruzzaman, Walikota Pontianak Ir. Edi Rusdi Kamtono, MM. MT beserta Ibu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olah Raga & Pariwisata Kota, Pontianak Ir. H. Syarif Saleh beserta Ibu, Kabag Humas Lapan Pusat BIr. Jasyanto, MM, Dandim 1207/BS Kol. Inf. Ullysses Sondang, Sip. M. Hum beserta Ibu, Lantamal XII Pontianak Letkol Laut Joko Susanto, Camat Pontianak Utara Bpk. Aulia Candra S.Spt, Danramil 1207-01/Pontianak Utara Mayor Inf. Toyib Basori, Kapolsek Pontianak Utara Kompol Ridho Hidayat, SH. MH(hen)