Kategori: Nusantara

  • Lembaga Pemeriksa Halal Universitas Islam Negeri Raden Intan menerima Sertikat Akreditasi dari Kementerian Agama Republik Indonesia

    Lembaga Pemeriksa Halal Universitas Islam Negeri Raden Intan menerima Sertikat Akreditasi dari Kementerian Agama Republik Indonesia

    Jakarta (SL) – Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung  menerima Sertikat Akreditasi dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Republik Indonesia terhitung sejak tanggal 21 Desember 2022 dan berlaku sampai 2026. Di Hotel Suites Simatupang Jakarta. (Minggu,7 mei 2023).

     

    Pada kegiatan tersebut BPJPH Kemenag RI menyerahkan sertifikat akreditasi kepada 27 Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), salah satunya adalah LPH UIN Raden Intan Lampung.

     

    Secara simbolis Ketua LPH UIN Raden Intan Lampung Miswanto, MHI menerima sertifikat akreditasi yang diserahkan langsung oleh Kepala BPJPH Kemenag RI Dr. H. Muhammad Aqil Irham, M.Si.

     

    Kepala BPJPH Kemenag RI Dr. H. Muhammad Aqil Irham, M.Si. mengatakan dengan bertambahnya jumlah LPH ini saya berharap pelayanan sertifikasi halal khususnya yang melalui skema reguler menjadi lebih efisien, lebih murah, lebih cepat dan lebih mudah.

     

    Dr. H. Muhammad Aqil Irham, M.Si. menyebutkan penambahan 27 LPH tersebut menambah 28 LPH yang telah beroperasi sebelumnya. Sehingga saat ini tersedia 55 LPH yang tersebar di berbagai daerah untuk membantu pelaku usaha dalam proses sertifikasi halal. Dengan bertambahnya jumlah LPH merupakan bagian dari upaya strategis untuk mendorong akselerasi sertifikasi halal.

    “Ketersediaan LPH yang semakin banyak diharapkan membawa implikasi positif bagi upaya pencapaian target jangka pendek yakni 1 juta produk bersertifikat halal di tahun 2023 dan target 10 juta produk bersertifikat halal di tahun 2024” ujar Dr. H. Muhammad Aqil Irham, M.Si.

     

    Sementara Miswanto, MHI Ketua LPH UIN Raden Intan Lampung menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, terkhusus kepada Prof. Wan Jamaluddin Z, M.Ag PhD Rektor UIN Raden Intan Lampung yang mendukung mulai dari serangkaian proses yang cukup panjang, dan alhamdulillah dari awal sampai saat ini terus didukung penuh, hingga terbitnya sertifikat akreditasi LPH UIN Raden Intan Lampung.

     

    Miswanto, MHI berharap semoga capaian ini semakin memotivasi untuk berbuat lebih baik, dan menjadi ladang amal sholeh buat seluruh civitas UIN Raden Intan Lampung.

    “Mulai saat ini LPH UIN Raden Intan Lampung siap membantu UMKM di Provinsi Lampung, dan untuk memperoleh sertifikat halal, bagi UMKM yang ingin mendaftarkan produknya bisa menghubungi 0813-9441-7612” ujar Miswanto. (Wagiman/*)

  • Viral Ratusan Kilogram Cabai Rawit di Buang ke Parit

    Viral Ratusan Kilogram Cabai Rawit di Buang ke Parit

    Medan (SL)-Video penampakan cabai rawit berjumlah ratusan kilogram mengapung di parit mendadak viral di media sosial. Diduga cabai rawit tersebut di buang lantaran tidak laku terjual karena harga yang anjlok.

    Seperti video unggahan laman twitter @Midjan_La_11, dengan caption “Ratusan kilo cabai di buang ke parit karena harganya anjlok 5 ribu rupiah perkilogram”. Dalam video tersebut, tampak cabai rawit dengan jumlah banyak mengapung begitu saja di parit.

    Kalau ikan di parit dah biasa. Ini yang luar biasa cabe. Akibat cabe tak laku di buang di paret. Ratusan kilo,” ucap suara seorang di dalam video, sembari menunjukkan cabai yang di buang dan seseorang pria tampak menggunakan sekop di akhir video, Minggu, 7 Mei 2023.

    Menurut informasi, kejadian ini berlokasi di sebuah pasar di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Ratusan kilogram cabai itu sengaja di buang karena harga yang begitu murah, 5 ribu per kilogramnya.

    Beredarnya video berdurasi 00.21 detik itu banyak mengundang reaksi warganet. Ada sebagian nitizen menyayangkan penjual yang membuang cabai tersebut.

    Harga anjlok solusinya dibuang. Tapi dibilang bego marah. Satu orang nanem cabe, yg laen ngikut gmn ga surplus… Ini pun ga ngerti,” komentar @shades23.

    Mending dibagi-bagi sih,” ujar @TapiBukanBunga.

    Dikeringin…. kadang orang2 ini gak ngerti cara jual barang mentah ke barang jadi…. saya beli cabe kering online lumayan mihil,” saran akun @Goodwindology.

    “Seharusnya pemerintah setempat menginventarisir, berapa kebutuhan lokal, jadi tidak terjadi oversupply seperti ini. Selain itu, tata niaga juga harus diperhatikan, sehingga pada saat terjadi oversupply, dapat dialihkan atau didistribusikan ke daerah lain yang membutuhkan. Jadi jangan selalu petani cabai ini disuruh nanam terus, tapi pada saat oversupply tidak ada solusi membantu mereka,” sahut akun @OniDewono. (Red/*)

  • Oknum Kepsek di Manado Tolak Bayar COD Paket Viral, Bikin Geram Nitizen

    Oknum Kepsek di Manado Tolak Bayar COD Paket Viral, Bikin Geram Nitizen

    Manado (SL)-Oknum Kepala Sekolah di Manado, Sulawesi Utara menolak membayar COD paket kepada kurir mendadak viral di media sosial. Wanita paruh baya itu menolak membayar, lantaran barang yang diantar tidak sesuai pesanan.

    Seperti cuplikan video yang diunggah di laman twitter @midjan_La_2, Sabtu 6 Mei 223, oknum kepsek terlihat tengah merobek bungkus barang pesanannya sembari adu mulut dengan kurir.

    Kurir yang kesal merekam aksi sang kepsek. Karena barang yang sudah diantarnya tidak dibayar padahal sudah dibuka.

    Menurut sang kurir oknum kepsek tersebut tidak menghargai. Kurir itu pun meminta oknum Kepsek untuk komplain kepada toko tempatnya memesan bukan malah ke kurir yang mengantar.

    Terhadap hal itu, banyak nitizen yang geram. Bahkan tak sedikit yang mengecam prilaku oknum kepsek tersebut.

    “Kepsek tapi ga ngerti sistematis belanja online bagaimana. Gmn dia bisa kasi contoh yang baik ke murid2nya ??
    Dia itu harus nya jadi teladan dalam mengerti dan bgm cara dia menyelesaikan masalah. Bukan malah gamau tau dan menambah beban hidup org lain. Pecat saja,” tulis @baynutzy.

    “Berpendidikan tinggi belum tentu tau alurnya apalagi kepsek rata2 umur udah 50an, jadi secara pengetahuan tentang COD kurang. Harusnya kurir edukasi ke buyer juga semisal mau di unboxing dan ga sesuai komplainnha ke penjual bukan kurir,” sahut @gatauahdark.

    “Kepala skolah itu strata tinggi di sekolah. Kalo kepala sekolahnya gt apa gak malu guru dan muridnya,” ucap @ferd11an. (Red)

  • Bocah 10 Tahun di Tambora Tewas Terlindas Mobil Tetangga

    Bocah 10 Tahun di Tambora Tewas Terlindas Mobil Tetangga

    Jakarta (SL)-Bocah 10 tahun yang tinggal di Kawasan Tambora, Jakarta Barat meninggal dunia usai terlindas mobil yang dikemudikan tetangganya sendiri. Detik-detik terlindasnya bocah malang ini sempat terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.

    Melansir detikjateng, peristiwa tragis itu terjadi di Songsi Dalam, Kelurahan Tanah Sereal, Tambora Jakarta Barat, Senin 1 Mei 2023 lalu. Menurut keterangan polisi, kejadian bermula saat sang bocah sedang bermain dan duduk di depan mobil. Jarak mobil dan korban sekitar satu meter.

    Diduga tak menyadari keberadaan sang bocah, pengemudi yang juga warga sekitar langsung menjalankan mobilnya. Nahas, Mobil berwarna hitam itu pun maju dan melindas korban. “Pengemudi juga warga sekitar seorang perempuan umur 19 tahun,” kata Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama kepada wartawan, seperti dikutip detikNews, Jumat 5 Mei 2023.

    Usia mendapatkan kabar tersebut, anggota Polsek Tambora pun sudah mendatangi lokasi untuk mencegah terjadinya aksi main hakim sendiri.

    Menurut Putra, korban sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun nyawanya tidak tertolong. “Korban sempat dilarikan ke RSUD Tarakan, namun tidak tertolong dan meninggal dunia di rumah sakit,” katanya.

    Kasus ini pun ditindaklanjuti Satlantas Polres Metro Jakarta Barat. (Red)

  • Agya Silver Asal Banjar Lampung Terjun ke Sungai Komering OKU Timur Satu Keluarga Tewas

    Agya Silver Asal Banjar Lampung Terjun ke Sungai Komering OKU Timur Satu Keluarga Tewas

    PALEMBANG-Mobil Agya Warna Silver BE-1327-CD, yang dikemudikan M Diki (21), bersama tiga keluarga Yulisman (32) Drs Marsidi (59), dan Muhammad Raihan Alfatih (10),  warga Jalan Belia Nomor 98 Jaga Baya II, Bandar Lampung, terjun ke Sungai Komering di jalan Desa Negeri Ratu Kecamatan Bunga Mayang Kabupaten OKU Timur, Minggu 30 April 2023 sekira pukul 09.00.

    Sopir dan tiga penumpang satu keluarga itu tewas dan ikut tenggelam bersama mobil tersebut, saat perjalanan ke arah kota Martapura dari arah OKU Selatan.

    “Laporan warga ada 4 orang dalam. Mobil tenggelam di kedalaman. Basarnas dan masyarakat membantu dengan seling dan peralatan seadanya, melakukan evakuasi,” ujar Intan, Camat Bunga Mayang, didampingi kapolsek Martapura Kompol Tamimi.

    Dimakamkan

    Empat korban meninggal akibat terjun bebas ke jurang di sungai Komering di Desa Negeri Ratu Kecamatan Bunga Mayang di kebumikan, di TPU Gang Belia Jaga Baya, Bandar Lampung.Senin 1 Mei 2023 pagi.

    Yuliawan, atas nama keluarga besar, menyampaikan terimakasih atas bantuan semua pihak yang telah memberikan pertolongan kepada almarhum M Diki (21), Yulisman (32) Drs Marsidi(59), dan Muhammad Raihan Alfatih(10).

    Selain ucapan terimakasih, Aan juga menyampaikan permohonan maaf jika pada masa hidupnya, terdapat kesalahan. (Red)

  • Jebak Pedagang Beras Dengan Narkoba Kasat dan Dua Kanit Sat Narkoba Polres Muba di Copot

    Jebak Pedagang Beras Dengan Narkoba Kasat dan Dua Kanit Sat Narkoba Polres Muba di Copot

    Palembang–Tersandung kasus dugaan permainan jebak warga dengan narkoba, tiga perwira pertama, Kasat Narkoba dan dua kanitnya, di Polres Musi Banyuasin dicopot. Mereka kini bertugas di Yanma Polda Sumatera Selatan dalam rangka evaluasi jabatan, sejak Sabtu 22 April 2023.

    Mereka yang dicopot adalah Kasat Narkoba Kasat Narkoba AKP Agung Wijaya Kusuma, bersama Kanitidik 1 Iptu Surasa dan Kanitidik 2 Ipda M Syazilli.

    Pencopotan ketiganya tertuang dalam TR Kepala Polda Sumatera Selatan, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, bernomor: ST/314/IV/KEP./2023, pada Sabtu, 22 April 2023.

    AKP Agung Wijaya Kusuma, Iptu Surasa, dan Ipda M Syazilli dimutasi sebagai Perwira Pertama Pelayanan Markas (Pama Yanma) Polda Sumatera Selatan, juga dalam rangka evaluasi jabatan.

    Sementara, jabatan kasat Narkoba Polres Musi Banyuasin yang baru diganti AKP Heri, yang sebelumnya merupakan Kasatnarkoba Polres Prabumulih.

    Mutasi ini ditandatangi langsung Karo SDM Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Sudrajad Hariwibowo. “Iya benar,” kata Sudrajad, membenarkan terkait adanya mutasi jabatan beberapa anggota Satresnarkoba Musi Banyuasin, Senin, 24 April 2023.

    Terkait alasan ketiga anggota Satresnarkoba Polres Musi Banyuasin ini dimutasi karena dugaan ada warga dijebak dengan adanya penemuan narkoba di tokonya, Sudrajad hanya memberikan jawaban normatif. “Iya,” ujarnya.

    Istri Pedagang Beras Lapor Propam

    Pencopotan itu diduga pasca Imelda Santi (40), warga Musi Banyuasin melapor ke Polda Sumatera Selatan. Imelda yang juga pedangan beras melapor karena merasa suaminya Sahabudin (43) dijebak oleh oknum anggota polisi Musi Banyuasin.

    “Kami duga suami saya ini dijebak karena pada hari itu ada seseorang datang ke toko kami untuk beli beras lima kilogram, dan setelah dia keluar beberapa menit kemudian datang orang yang mengaku dari Polres Musi Banyuasin,” ujarnya.

    Kuasa hukum Imelda, Rizal Faisal Ismed dan Partner, mengatakan pihaknya juga memiliki bukti CCTV di hari kejadian. Bukti CCTV itu menguatkan dugaan kliennya dijebak oleh anggota kepolisian.

    “Pada saat kejadian penggeledahan itu pihak kepolisian tidak menjelaskan mereka itu dari mana, dan mereka tidak memperlihatkan surat tugas ataupun surat penggeledahan dan surat penangkapan,” ujar Rizal Faisal.

    Imelda Santi , warga Jl Lintas Timur (Jalintim) Palembang-Jambi Pasar Sungai Lilin, Muba menceritakan penjebakan yang dialami suaminya Syahabuddin.

    Suaminya digerebek karena kedapatan menyimpan dan memiliki narkotika golongan satu yakni pil ekstasi sebanyak dua butir pada 21 Maret 2023 sekitar pukul 16.00 WIB dan kini sudah ditahan di Polres Muba.

    Terekam CCTV Oknum Polisi Lemparkan Ekstasi di Kasir

    Imelda menduga kuat sang suami dijebak setelah melihat dari rekaman kamera CCTV yang ada di tokonya.

    “Saya curiga dan langsung membuka rekaman CCTV. Dalam rekaman ada seseorang dengan sengaja telah melempar barang di dekat meja kasir,” terang Imelda kepada awak media usai menjalani pemeriksaan di Subdit Wabprof Bid Propam Polda Sumsel, Senin 10 April 2023.

    Imelda lebih curiga lagi saat orang yang mengaku polisi saat datang langsung mengarah ke arah depan meja kasir tanpa terlebih dulu menggeledah ke arah yang lain.

    Imelda didampingi Syahabuddin, Billy De Oscar SH dari Law Office Budi and Partners sebagai kuasa hukum dari suaminya.

    Billy menjelaskan, awalnya penggerebekan yang dilakukan oleh petugas dari Satres Narkoba Polres Muba pada 21 Maret 2023 sekitar pukul 16.00 WIB. “Klien kami tengah menunggu toko beras dan tiba-tiba didatangi sekitar enam orang yang diduga anggota polisi,” terang Billy.

    Billy menjelaskan, toko kliennya digeledah hingga akhirnya menemukan BB narkoba. “Awalnya klien kami tidak mengetahui apa dan setelah di kantor polisi klien baru tahu ternyata BB itu narkoba jenis pil ekstasi,” tegas Billy didampingi Faisal Ismet SH.

    Dia mengungkapkan, diduga orang yang dengan sengaja melempar barang bukti itu yang terlebih dulu membeli beras sebanyak 5 Kg. (Red)

  • Pembunuh Bos Hotel Assirot Residence Dua Pembantunya Yang Sakit Hati

    Pembunuh Bos Hotel Assirot Residence Dua Pembantunya Yang Sakit Hati

    Jakarta (SL)-Pembunuhan Naima S Bachmid (61), pemilik hotel Assirot Residence yang sempat menjadi misteri akhirnya diungkap Polda Metro Jaya. Dua pelaku yakni FM (31) dan SDS (49) ditangkap oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, di Banyuwangi, Jawa Timur saat hendak kabur ke Bali

    Polisi mengungkapkan bahwa kedua pelaku melakukan aksi kejinya lantaran sakit hati dengan perlakuan korban. “Setelah diamankan. Kami melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku, dimana para pelaku mengatakan bahwa mereka melakukan pembunuhan tersebut karena alasan sakit hati terhadap korban,” ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga didampingi Kanit 2 Subdit Jatanras Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Eko Barmula, kepada wartawan, Kamis 20 April 2023.

    Menurut Panjiyoga, kedua pelaku diketahui belum lama bekerja di tempat korban sebagai asisten rumah tangga (ART), di mana FM selama 9 bulan, dan SDS selama tiga bulan. Mulanya pekerjaan mereka baik-baik saja. Namun kemudian pelaku mulai menerima perbuatan yang tidak menyenangkan yang berakibat sakit hati mereka.

    “Selama bekerja awalnya menurut pelaku korban baik. Namun setelah berjalan muncul sikap korban kurang baik. Di situ mereka timbul awalnya mau mencuri kendaraan berkembang membunuh. Atas perbuatannya, kedua pelaku ditetapkan sebagai tersangka dan dikenakan Pasal 340 KUHP atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman mati,” katanya.

    Sebelumnya Naema S Bachmid (62), pemilik Hotel Assirot Residence yang ditemukan tewas di dalam kamar tidur di rumahnya di Jalan Assirot, RT06/01, No 26 A, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis 13 April 2023 dini hari, berharap pelaku segera diringkus. “Terkait penyelidikan itu tugas kepolisian, tapi kita berharap pelaku segera ditangkap, sehingga bisa ketahuan motifnya,” kata Martin, kuasa hukum Naema di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis 13 April 2023 malam.

    Hingga kini, pihak keluarga pun juga enggan berpikir terkait dugaan pelaku terkait kasus tersebut. Sebab Martin menegaskan akan terus menunggu hasil dari penyelidikan jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat.

    Sementara kedua Asisten Rumah Tangga (ART) yang kerap menemani Naema pun diketahui menghilang dan belum diketahui keberadaannya. “Kalau kenal atau tidaknya itu karena di rumah ada dua pembantu, apakah pembantu tersebut yang diduga atau gimana kita tidak tahu,” lugasnya.

    Jenazah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan pada Jumat 14 April 2023. Naema ditemukan tak bernyawa oleh keluarga dan kerabatnya, kondisinya dalam keadaan kedua tangan terikat tubuh dan mulutnya dilakban. Naema merupakan pemilik penginapan Assirot yang berada di kawasan Kebon Jeruk. Saat ditemukan, katanya Naema sudah terbujur kaku tak bernyawa di lokasi penginapan Assirot. (Red)

  • Tak Terima Kekasih Dijodohkan Dengan Pria Lain Rozi Tembak Nur Fadillah Dengan Air Gun Pemburu Babi

    Tak Terima Kekasih Dijodohkan Dengan Pria Lain Rozi Tembak Nur Fadillah Dengan Air Gun Pemburu Babi

    Pariaman–Tidak terima pacarnya di jodohkan orang tuanya, Muhammad Rozi (29), menembak pacarnya bernama Siti Nur Fadillah (20) warga Tanjung Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Rozi menembak pujaan hatinya saat sedang bekerja di sawah, dengan menggunakan senjata jenis air gun yang biasa digunakan untuk berburu babi, Rabu 26 April 2023 pukul 13.00 WIB.

    Siang itu, korban bekerja bersama kakeknya dan adiknya memanen padi. Sang kakek saat itu mendengar suara letusan pistol dan melihat korban meringis kesakitan dan kemudian roboh. Dan terlihat darah mengucur dari rusuk korban cukup banyak sehingga nyawa korban tidak tertolong lagi. “Korban meninggal dunia di tempat setelah ditembak dari jarak 50 meter dengan pistol air gun,” kata Kasat Reskrim Polres Pariaman, AKP M Arvi, Rabu 26 April 2023.

    Arvi mengungkapkan, kronologi peristiwa berawal dari SN bersama kakek dan adiknya bekerja di sawah. Sang kakek saat itu mendengar suara letusan pistol dan melihat korban meringis kesakitan dan kemudian roboh, dan korban tidak tertolong lagi. “Keluarga korban melapor polisi. Setelah itu kami turun ke lapangan melakukan penyelidikan,” ujar Arvi.

    Dari hasil penyelidikan lanjut Kasat, mengarah ke sang pacar MR yang diduga sakit hati karena tidak menerima korban ditunangkan oleh orangtuanya. “Pelaku merupakan pemburu babi dan rusa yang sudah sering menggunakan senjata api. Air gun yang digunakan ternyata dipinjam dari kawannya,” kata Arvi.

    Menurut Arvi, pelaku sudah merencanakan pembunuhan itu dan bahkan sebelum kejadian pelaku sudah memberikan peringatan agar berhati-hati lewat pesan singkat. “Pelaku diduga tidak terima SN dijodohkan oleh orangtuanya. Padahal, MR dan SN sudah berpacaran sekitar 5 tahun. Pelaku sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dengan dijerat Pasal 340 junto 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup,” kata Arvi.

    Kepada wartawan, Rozi mengaku sebenarnya dirinya tak tega menembak pujaan hatinya tersebut. “Sebenarnya saya tak tega menembak Dila. Sebelum menembaknya saya menangis karena saya tau pasti ia akan kesakitan. Dan saya terpikir rasa iba,” ungkap Rozi kepada wartawan di Mapolres Pariaman, Kamis 27 April 2023.

    Menurut Rozi karena dorongan sakit hati kepada keluarga korban yang menolak hubungan mereka dan menjodohkan korban dengan orang lain membuatnya gelap mata. “Sakit hati saat memikirkan itu, padahal hubungan kami sudah cukup lama dan sudah jauh. Entahlah, saya tembak juga ia sambil menangis,” kata Rozi.

    Bahkan sebelum pelatuk senjata Air Gun Kaliber 8 mm ditekannya, Rozi sempat mengirim chat lewat Whatsapp kepada korban. “Saya chat, hati-hati karajo sayang, beko luko lo baliak (hati-hati kerja sayang, nanti luka lagi),” ungkapnya.

    Saat itu, korban membalas chat pelaku dengan menulis kalimat balasan. “Dibalasnya dengan kalimat, iyo sayang (iya sayang), ” kata Rozi menyebutkan isi balasan chat tersebut.

    Saat chating itu, pelaku tengah mengamati korban sedang istirahat di pondok-pondok sawah. “Saya amati dari atas bukit aktifitasnya. Usai Dila istirahat dan saat merontokan padi saya tembak bagian ketiak sebelah kanan. Dua butir peluru yang saya bawa. Satu lagi terjatuh saat saya berjalan usai menembak Dila, ” ujarnya.

    Pelaku juga mengakui bahwa niat untuk membunuh korban sudah ada semenjak dua pekan lalu. Untuk diketahui juga, saat ini jasad Dila tengah diotopsi di RS Bhayangkara Padang untuk mengeluarkan satu butir peluru di bagian perut. (Red)

  • Perempuan di Tanah Datar Rampok Ibu Kandung Pukul Kepala Lalu lucuti Emas Dan Uang

    Perempuan di Tanah Datar Rampok Ibu Kandung Pukul Kepala Lalu lucuti Emas Dan Uang

    Padang–Seorang wanita MW (35) tega merampok ibu kandungnya, RS (61). Tidak hanya mengambil uang dan perhiasan, Mw juga memukulkan kepala sang ibu dengan batu, di Jorong Seroja, Nagari Lubuk Jantan, Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), dua hari jelang lebaran, Kamis, 20 April 2023.

    Korban nyaris tewas dibunuh oleh anak kandungnya sendiri yang mengelabui ibunya pura-pura ada ular masuk rumah. Saat RS sibuk mencari ular MW memukul kepala ibunya dengan batu, lalu mengambil emas dan uang milik korban.

    Kasat Reskrim Polres Tanah Datar, Iptu Ary Andre mengatakan, peristiwa pencurian dengan kekerasan (curas) itu terjadi di kediaman korban Kamis 20 April 2023 sekira pukul 07.30 WIB. “Pelakunya anak kandung korban yakni perempuan MW (35). Pelaku sudah menyerahkan diri,” kata Iptu Ary

    Ary menceritakan kronologi kejadian berawal dari MW berniat menguasai perhiasan emas dan uang milik korban. Pada hari kejadian, pelaku berpura-pura mengatakan ada ular di dalam rumah dan meminta korban mengusir ular tersebut. “Saat mengusir ular, pelaku memukul kepala korban menggunakan batu dari belakang. Korban mengalami pendarahan di kepala dan jatuh tersungkur,” kata Ary.

    Kasat Reskrim melanjutkan, saat korban tak berdaya, pelaku mengambil uang dan perhiasan emas yang disimpan di dalam pakaian korban. Pelaku kemudian menyerahkan diri ke Polsek Lintau Buo Utara. “Hubungan antara korban dan terduga pelaku ialah ibu dan anak kandung,” katanya, Rabu, 26 April 2023.

    Dari kejadian ini, polisi mencari pelaku. Beberapa waktu kemudian, pelaku menyerahkan diri ke Polsek Lintau. Pelaku dijerat dengan Pasal 365 ayat 1 jo Pasal 365 ayat 2 keempat jo Pasal 367 KUHP.

    “Pelaku memukul menggunakan batu hingga membuat korban tersungkur serta berdarah di bagian kepala. Selanjutnya, pelaku langsung mengambil perhiasan emas dan uang milik korban yang tersimpan di dalam baju korban,” katanya. (Red)

  • Satu Jam Mudik Wahyono Tewas Ditikam Keponakan Yang Mengamuk Minta Beli Motor

    Satu Jam Mudik Wahyono Tewas Ditikam Keponakan Yang Mengamuk Minta Beli Motor

    Tegal–Baru satu jam tiba dikampung halamannya, Wahyono (32), yang mudik Lebaran Idul Fitri dari Jakarta tewas ditikam oleh keponakannya sendiri. Korban tewas dengan tiga luka tusukan pisau dapur dibagian dada, usai ditikam oleh Aprilio Rosi (23) keponakannya yang sedang mengamuk dan akan membunuh ayahnya Rosichin (Kakak korba,red), di Desa Pakembaran, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin 17 April 2023.

    Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, korban yang baru tiba dirumah orang tuanya itu dari Jakarta. Dia melihat keponakannya menghunus pisau mengejar ayahnya, Rosichin yang juga kakak kandung korban. Melihat itu korban berusaha melerai dan menenangkan keponaknnya. Tanpa disangka keponakannya justru langsung menyerang korban hingga luka tiga tusukan didaerah vital, dan terkapar didepan rumah.

    Ayah pelaku, Rosichin mengungkapkan dirinya memang belum lama menjual rumah Rp40 juta. Namun pembayaran baru separo dan kemudian digunakan untuk membeli material untuk membangun rumah baru. Pelaku ini minta dibelikan motor, karena uang belum ada makan permintaannya di tolak dulu.

    “Awalnya anak saya itu meminta untuk dibelikan motor. Namun, karena tidak memiliki uang permintaannya tidak dikabulkan hingga anaknya mengamuk dan mengancam membunuhnya. Anak saya ini memang sarafnya sempat kena. Penjualan rumah Rp40 juta diminta dia untuk beli motor. Padahal pembayaran baru setengah dan sudah dibelikan material bangunan. Namun, anak saya tidak mau tahu dan ngamuk-ngamuk,” kata dia.

    Melihat anaknya mengamuk Rosichin mengaku ketakutan karena diancam akan dibunuh. Rosichin kemudian berlari dari rumah dan bersembunyi di luar rumah. Dalam waktu yang bersamaan, datanglah korban yang baru pulang mudik dari Jakarta. “Saya sembunyi diluar. Tiab tiba adik saya datang dan berusaha ingin melerai, malah menjadi sasaran. Adik saya ditusuk menggunakan pisau yang ada di dapur rumah. Adik saya itu memang baru saja pulang mudik ke rumah,” ujar dia.

    Saat ini, Aprilio Rosi sudah diamankan di Polres Tegal. Pelaku diamankan polisi yang kebetulan sedang tak jauh dari lokasi kejadain. Pelaku ditangkap tak lama setelah kejadain oleh anggota Satreskrim Polres Tegal. “Kebetulan waktu itu ada anggota kepolisian yang sedang berada di sana, hingga dilakukan penangkapan,” kata Kasatreskrim AKP Vonny Farizky.

    Menurut Kasat, saat ini, pihaknya masih mendalami motif kasus tersebut. “Otopsi sudah dilakukan dengan hasil korban meninggal dengan cara ditusuk menggunakan senjata tajam sebanyak 3 kali di sebelah dada. Motifnya masih kita dalami,” katanya. (Red)