Kategori: Nusantara

  • Viral Makan Babi Baca Bismilah TikToker Lina Mukherjee Ditetapkan Tersangka Penista Agama

    Viral Makan Babi Baca Bismilah TikToker Lina Mukherjee Ditetapkan Tersangka Penista Agama

    Palembang-Polda Sumatera Selatan (Sumsel) telah menetapkan Tiktoker Lina Mukherjee alias Lina Lutvia sebagai tersangka penistiaan agama, pasca viral membuat konten makan daging babi sambil membaca bismillah.

    Dirreskrimsus Polda Sumsel Kombes Pol Agung Marlianto mengatakan Lina menjadi tersangka kasus penistaan agama. Penyidik melakukan serangkaian proses penyelidikan.

    Perempuan bernama asli Lina Lutvia itu dilaporkan karena konten membaca Bismillah saat memakan babi beberapa waktu lalu. “Benar yang bersangkutan resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama,” kata Agung, Kamis 27 April 2023.

    Agung menjelaskan bahwa sebelumnya pihaknya telah melakukan gelar perkara dan proses penyelidikan. Pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan serta mengumpulkan keterangan dari saksi ahli.

    Menurut Agung pihaknya juga telah menerima surat keterangan Fatwa MUI sebagai penguat dari keterangan ahli yang diperiksa yakni ahli sosiologi, bahasa, ITE, dan pidana.

    Surat yang diterima pada 18 April 2023 itu menyatakan perbuatan Lina termasuk dalam penistaan agama. Kemudian, penyidik pun melakukan pemanggilan pertama namun Lina tidak hadir.

    Agung menuturkan pihaknya kembali menjadwalkan pemanggilan kedua pada 2 Mei 2023. Apabila Lina masih mangkir, maka penyidik akan melayangkan surat pemanggilan ketiga serta surat perintah penjemputan.

    Agung pun mengimbau agar Lina dapat kooperatif dengan memenuhi panggilan penyidik untuk memberikan keterangan sebagai warga negara yang baik. (red)

  • H+2 Lebaran Enam Tahanan Narkoba Kabur Dari Sel Polres Tapin Kapolda Perintahkan Segera Tangkap

    H+2 Lebaran Enam Tahanan Narkoba Kabur Dari Sel Polres Tapin Kapolda Perintahkan Segera Tangkap

    Kalimantan Selatan--Enam tahanan narkoba menjembol plafon dan kabur dari Rumah tahanan (Rutan) Polres Tapin, Polda Kalimantan Selatan, pada lebaran kedua, Minggu 23 April 2023. Kepala Kepolisian (Kapolda) Kalsel, Irjen. Pol. Andi Rian Ryacudu Djajadi, memerintahkan anggotanya untuk segera menangkap enam orang tahanan yang kabur, Minggu 23 April 2023 dini hari.

    Andi Rian mengatakn peristiwa kejadian larinya enam tahanan di Polres Tapin tidak boleh terulang di Ruang Tahanan Polisi (RTP) manapun. Andi mengaku sudah mengarahkan Direktur Reserse dan para Kapolres untuk mengevaluasi mekanisme jaga tahanan, mengecek kondisi RTP sekaligus kondisi tahanan masing-masing.

    “Kapolres Tapin langsung saya perintahkan melakukan pengejaran dan menangkap kembali tahanan kabur tersebut, dengan dibantu tim Polda. Dan ini pelajaran paling berharga yang harus diambil hikmahnya untuk tidak terulang lagi kejadian serupa di kemudian hari,” ” tegas Kapolda Minggu 23 April 2023

    Mantan Dirtipidum Bareskrim Polri tersebut berharap adanya pendekatan dari pihak keluarga agar bisa membantu mempercepat tahanan menyerahkan diri secara baik-baik.

    Enam tahanan kasus narkotika di Polres Tapin yaitu Muhammad Riduan (39), Irfendi (34), Suriansyah (37), Muhyar (36), Taufik (51) dan Syarifudin (45) melarikan diri pada, Minggu (23/4/23) dini hari setelah menjebol plafon di Rutan Polres Tapin kemudian kabur melalui gudang logistik.

    Kapolres Tapin, AKBP Sugeng Prianto mengatakan, keenam tahanan yang kabur memanfaatkan kelengahan dari minimnya petugas jaga pada saat suasana Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Saat kejadian, jumlah tahanan di dalam Rutan Polres Tapin sebanyak 28 orang dengan kondisi plafon Rutan tidak dilapisi besi pengaman. (red)

  • Kendari Peringkat ke-2 Realisasi PAD Tertinggi Skala Nasional

    Kendari Peringkat ke-2 Realisasi PAD Tertinggi Skala Nasional

    Kendari (SL)-Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terus melakukan monitoring, evaluasi (monev) dan asistensi realisasi APBD, penanganan inflasi serta penganggaran program prioritas lainnya ke daerah. Kali ini, tim Kemendagri turun langsung ke Kendari, Sulawesi Tenggara sekaligus dirangkaikan dengan kegiatan Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Peningkatan Sumber-sumber Pembiayaan Pembangunan Daerah Tahun Perencanaan 2024 Kota Kendari di Kantor Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis Lalu.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri Agus Fatoni mengatakan, kunjungannya ke Kota Kendari untuk melakukan monev realisasi APBD dan penanganan inflasi, termasuk membahas peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya terkait pajak dan retribusi daerah.

    “Peningkatan pendapatan asli daerah, khususnya pajak dan retribusi daerah dilakukan dengan 5 cara, yaitu intensifikasi, ekstensifikasi, digitalisasi, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan inovasi,” ucap Fatoni.

    Selain meningkatkan PAD, menurutnya Pemerintah Daerah (Pemda) juga dapat memaksimalkan penerimaannya dengan mengoptimalkan pendapatan lain. Di antaranya melalui Dana Transfer ke Daerah (TKD) yang terdiri dari Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Insentif Daerah (DID).

    “Peningkatan pendapatan yang bersumber dari dana transfer dilakukan dengan update data, mengajukan sesuai dengan prosedur dan koordinasi dengan Kementerian/lembaga terkait,” kata Fatoni.

    Selain itu, Fatoni turut mengapresiasi capaian realisasi PAD Kota Kendari yang menempati urutan kedua tertinggi secara nasional. Atas keberhasilan tersebut, Kota Kendari berhasil meraih penghargaan APBD Award 2023 dari Kemendagri.

    “Peningkatan PAD Kendari sebesar 40,62 persen dengan rincian, realisasi PAD tahun 2021 sebesar 35,9 persen dan tahun 2022 sebesar 76,51 persen,” ucap Fatoni.

    Berdasarkan catatan Kemendagri, realisasi pendapatan Kota Kendari Tahun 2022 berada pada urutan tiga terendah di Provinsi Sulawesi Utara yaitu sebesar 92,15 persen atau Rp1.482,21 miliar dari total anggaran pendapatan Rp 1.608,42 miliar. Sementara itu, realisasi belanja Kota Kendari berada pada urutan tiga terbawah di Provinsi Sulawesi Utara, yaitu sebesar 78,32% atau Rp 1.556,95 miliar dari total anggaran belanja Rp 1.987,90 miliar.

    Kemudian, menurut data Kemendagri per 31 Maret 2023 realisasi pendapatan APBD Tahun 2023 menempati urutan keempat tertinggi, yaitu sebesar 19,77 persen. Sementara itu realisasi belanja APBD Tahun 2023 menempati urutan tertinggi secara nasional, yaitu sebesar 12,41 persen.

    Meski telah menoreh catatan yang baik, lebih lanjut Fatoni mengingatkan Kota Kendari betapa pentingnya melakukan percepatan realisasi APBD sejak awal tahun. Hal ini guna meningkatkan perekonomian daerah, agar uang beredar di masyarakat sehingga meningkatkan daya beli masyarakat, serta dapat mengendalikan inflasi.

    “Berbagai kesempatan kami sampaikan, realisasi penting dilakukan sejak awal tahun, agar uang beredar di masyarakat, daya beli masyarakat meningkat, ekonomi daerah meningkat, pembangunan dapat berjalan lebih awal, perbaikan pelayanan bisa dilakukan sejak awal tahun, mendorong swasta melakukan belanja, daya saing daerah meningkat dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” ucapnya.

    Dalam rakor ini, turut hadir dari Kemendagri, yaitu Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Plh. Direktur Fasilitasi Dana Perimbangan dan Pinjaman Daerah dan Kasubdit Pinjaman Daerah. Sementara itu, sejumlah pejabat Pemerintah Kota Kendari yang hadir, di antaranya Pj. Wali Kota Kendari, Sekda Kota Kendari, Asisten di Lingkungan Setda Kota Kendari, Staf Ahli di Lingkungan Setda Kota Kendari, Kepala OPD di Lingkungan Pemkot Kendari, Direktur Perumda dan RSUD Kota Kendari, Camat dilingkungan Pemerintah Kota Kendari serta Kepala Bagian serta Pejabat Teknis dilingkungan Pemerintah Kota Kendari. (Red)

  • IKPM Gontor Babel Jaga Sportifitas Dalam Permainan Futsal

    IKPM Gontor Babel Jaga Sportifitas Dalam Permainan Futsal

    Bangka– Di akhir bulan ramadhan sebelum kembali ke tempat berkiprahnya masing-masing, segenap Alumni Gontor Generasi Muda di Bangka Belitung mengadakan Pertandingan Persahabatan. Laga futsal berlangsung di Stadion Futsal Eksekutif Bukit Baru Bangka, Senin 17 April 2023.

    Menggiring bola dan berusaha mencetak gol nampak dalam lapangan yang diisi oleh dua tim yakni Tim Asatidz Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor dan tim Asatidz Alumni Pondok Pesantren Daarul Istiqomah Air Gegas.

    Zikry Z tampak gagah dalam menggiring bola ke gawang lawan walaupun sempat tumbang di tengah pertandingan.

    “Baru saja kami para alumni Pesantren dipersatukan dalam laga futsal, berkumpul dan bercanda gurau bersama dalam bingkai olahraga. Tentu kami mengedepankan sportifitas dan yang utama itu adalah jalinan persaudaraan sesama lulusan Pesantren” ungkap Syifa Mihan.

    Sementara itu Zoelfahmy Alfaraby mengatakan terselenggaranya acara ini karena wujud solidaritas para alumni dan bentuk kesadaran akan pentingnya kebersamaan.

    “Semoga acara seperti ini bisa terus terlaksana dan akan diadakan pertandingan persahabatan dengan Alumni Pesantren Lainnya” ujar M. Zoelfahmy Alfaraby. (red).

  • Kasus Debt Collektor di Massa di Tangsel Enam Pelaku Ditangkap Polda Metro Jaya Juga Tersangkakan Dua Penarik Paksa

    Kasus Debt Collektor di Massa di Tangsel Enam Pelaku Ditangkap Polda Metro Jaya Juga Tersangkakan Dua Penarik Paksa

    Jakarta (SL)-Polda Metro Jaya menangkap enam pelaku pengeroyokan dan penganiayaan terhadap petugas debt collector Paulus Paliama (PP) yang terjadi di Jalan Raya Pahlawan Seribu, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, Rabu 5 April 2023 yang lalu.
    Dua Debt Collektor Terdangka

    Subdit Resmob Ditreskrimum menangkap enam pelaku pengeroyokan dan penganiayaan berinisial A alias MA, (40) RI alias B (24), SDS (23), M (39), A alias S (61) dan EK alias B (41). Mereka kini mendekam.di Rutan Polda Metro Jaya.

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, kelima pelaku memiliki peran yang berbeda-beda saat melakukan penganiayaan terhadap PP..

    “Para pelaku secara bersama-sama melakukan pemukulan terhadap korban,” kata Hengki, didampingi Kabid Humas, dan Kasubdit Jatanras  dan Kapolres Tangsrl  saat ekspoae di Polda Metro Jaya, Senin 10 April 2023.

    Hengki menjelasakan peristiwa Penganiayaan terjadi pada Rabu 5 April 2023 lalu. Awalnya pemilik kendaraan RI alias B sedang dalam perjalanan menggunakan mobil miliknya. Di tengah perjalanan, mobilnya dihentikan dua debt collector di depan Rumah Sakit (RS) Hermina, Serpong.

    Saat itu R alias B sempat menghubungi rekannya yang berinisial TS. TS kemudian meminta bantuan bantuan kepada A alias MA untuk membantu RI. “Sesampainya di lokasi ternyata posisi RI telah bergeser ke Stasiun Rawa Buntu Serpong Tangerang Selatan,” ucap Hengki.

    Sementara mobil RI beserta STNK-nya telah berpindah tangan ke debt collector. RI juga saat itu sudah sempat mendapat tinju atau dipukul oleh salah seorang debt collector.

    “RI alias B saat itu mejelaskan kepada A alias MA bahwa Kunci, STNK dan mobil sudah dikuasai oleh debt collector karena sudah dipukul oleh debt collector,” katanya.

    Menolak di Ajak Ke Kantor Polisi

    MA saat saat itu sempat mengajak pihak debt collector untuk ke kantor polisi untuk menyelesaikan perkara ini. Namun dengan syarat, mobil Daihatsu Xenia milik RI, dikendarai sendiri tanpa ada penguasaan dari debt collector.

    Pihak debt colector bersedia menyelesaikan perkara tersebut di kantor polisi jika mobil tersebut, dikendarai olehnya. “Tapi A alias MA tidak mau, karena pernah kejadian seperti itu mobil tidak diarahkan ke kantor Polisi terdekat, melainkan ke kantor leasing mereka,” kata Hengki.

    Akibat tidak mendapatkan jalan tengah, akhirnya terjadi perdebatan sengit antara pemilik mobil dan debt collector. Setelah menemui jalan buntu, pihak debt collector nekat membawa mobil yang mengalami kredit macet tersebut.

    A alias MA kemudian meneriaki debt collector yang membawa paksa mobil tersebut. MA meneriakinya maling yang memancing warga berkerumun.

    Saat itu, satu orang dari pihak debt collector tertinggal di lokasi. Akibat kesal, MA kemudian melakukan pemukulan terhadap korban berinisial PP.

    Warga yang telah berkerumun akibat teriakan MA, melihat MA melakukan pemukulan langsung ikut serta mengeroyok PP. “Warga ramai – ramai ikut memukul,” kata Hengki.

    MA yang juga telah menyulut kemarahan warga, kemudian meminta warga untuk berhenti melakukan pemukulan. Agar korban tidak sampai mengalami hal-hal yang lebih tragis.

    Namun bukannya melepaskan PP, MA malah membuka gesper milik PP. Kemudian digunakan untuk mengikat tangan kedua tangan PP ke belakang. “A alias MA beserta RI alias B dan SDS membawa debt collector tersebut dengan menggunakan anggkot ke Polsek Cisauk.” katanya.

    Mendengar rekan seprofesinya mendapat penganiayaan, ratusan debt collector menggeruduk Polres Tangerang Selatan. Dan meminta agar polisi melakukan penangkapan para pelaku penganiayaan.

    Debt collector yang menjadi korban pun membuat laporan kepolisian. Dari hasil penyelidikan, seorang pelaku utama berinisial MA dan 5 pelaku lainnya yang ikur serta dalam pengeroyokan.

    “Saudara A alias MA berhasil ditangkap di Rumah Makan Ciletuh yang terletak di wilayah Jampang Surade, Sukabumi, Jawa Barat,” ucap Hengki.

    Para tersangka para tersangka dijerat dengan Pasal 351 dan atau Pasal 170 tentang Penganiayaan, dengan ancaman hukuman paling lama lima tahun penjara.

    Dua Debt Collektor Juga Tersangka

    Dalam menangani kasus itu, Polda Metro Jaya menemukan dua delik tindak pidana di rangkaian kasus pengeroyokan penagih utang atau debt collector yang terjadi di wilayah Serpong, Tangerang Selatan.

    Sehingga, selain para pelaku pengeroyokan, penyidikan juga menetapkan pihak debt collektor sebagai tersangka.

    “Terhadap dua delik ini, kasus pengeroyokan kita telah menangkap enam orang termasuk terakhir tersangka utama,” ujar Hengki Haryadi kepada wartawan, Senin, 10 April.

    Setelah para pelaku pengerorokan, penyidik juga menetapkan dua oknum petugas debt collektor sebagai tersangka pencurian dengan kekerasan, perampasan, dan dugaan pemerasan.

    “Untuk Kasus pencurian dengan kekerasan, kemudian pemerasan, ini sudah kita tangkap dua orang,” kata Hengki.

    Menurut Hengki, ada dua delik yang ditemukan yakni tindak pidana pencurian dengan kekerasan dan penganiayaan. “Pada delik pertama atau pencurian dengan kekerasan, ditetapkan dua orang tersangka. Mereka merupakan debt collector,” ucapnya. (Red)

  • Salah Mangsa, Tiga pelaku Klitih Babak Belur Dihajar Korbannya

    Salah Mangsa, Tiga pelaku Klitih Babak Belur Dihajar Korbannya

    Kartasura (SL)-Terror aksi kejahatan Klitih akhir-akhir ini membuat resah masyarakat. Terutama di pulau Jawa, seperti Bandung, Yogyakarta hingga Surakarta. Tak jarang di setiap aksinya para pelaku kerap melukai korbannya.

    Kali ini aksi klitih justru terjadi di Kartasura, Jawa Tengah. Aksi klitih tersebut terjadi di sebelah barat tugu Kartasura pada Minggu, 9 April 2023 sekira pukul 4.20 WIB. Pelaku klitih yang berjumlah tiga orang bermaksud menyerang warga yang keluar di malam hari.

    Bukannya mendapat korban yang sepadan, ketiga pelaku klitih justru salah mangsa. Pasalnya, korban mereka merupakan anggota Kopassus Kandang Menjangan. Alhasil, ketiga pelaku klitih justru menjadi babak belur tak berdaya setelah korban melawan.

    Korban yang tergeletak pun langsung di rekam oleh masyarakat sekitar. Video tersebut pun beredar luas di media sosial, dan dibagikan oleh akun Instagram @infokomando.official pada Minggu, 9 April 2023. “Jo heh, tatonan tok (tatonan aja),” kata perekam video.

    Kini ketiga pelaku klitih telah diamankan oleh aparat berwajib dan menjalani pemeriksaan lanjutan. Sementara itu, video yang diunggah tersebut langsung mendapat beragam respons dari netizen.

    Tak sedikit netizen yang merasa bahagia dan puas melihat pelaku klitih kena batunya. “Ditangkep polisi kagak jera.. Dihajar kopassus baru kapok mantaaap,” kata seorang netizen.

    “Mood booster banget liat video beginian,” ucap netizen lain.

    “Wah deket rumah nih kemarin subuh rame-rame langsung dibawa ke rumah sakit karena kritis,” kata warganet yang tinggal dekat dengan area kejadian. (Red)

  • Kantor Bupati Dogiyai Papua Ludes Terbakar

    Kantor Bupati Dogiyai Papua Ludes Terbakar

    Papua (SL)-Gedung Kantor Bupati Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah ludes terbakar, Sabtu 8 April 2023 sekitar pukul 12.30 WIT.

    Rata dengan tanah

    Informasi terbakarnya Kantor Bupati yang berada di tengah Kota Kabupaten Dogiyai, Distrik Kamuu ini dibenarkan oleh Lukas Goo, warga setempat.

    “Benar, siang ini telah terjadi kebakaran gedung Kantor Bupati Kabupaten Dogiyai,” kata Lukas Goo, dilansir seputarpapua.

    Namun, Lukas belum mengetahui pasti dari mana sumber api. Dia menduga akibat dari arus listrik atau korsleting.

    “Tadi asap api naik itu kami lari ke sana lihat, tapi tidak ada apa-apa, jadi saya pikir ini terjadi karena arus pendek saja,” tambah Lukas Goo.

    Dia menyampaikan, gedung kantor Bupati dan isinya ludes terbakar, tapi belum tahu apakah ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Dan seluruh konstruksi bangunan terbakar hingga rata dengan tanah.

    Dikatakan, personel Polres Dogiyai telah berada di lokasi kejadian dan melakukan olah TKP untuk memastikan peristiwa kebakaran tersebut.

    Sementara, Polres Dogiyai saat ini tengah mendalami dan menyelidiki penyebab kebakaran gedung Kantor Bupati itu.

    Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, Polres Dogiyai sudah mengamanan tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan penyelidikan untuk mencari penyebab kebakaran.

    “Belum diketahui awal mula (api) yang mengakibatkan terjadinya kebakaran,” kata Kabid Humas dalam keterangannya, Sabtu  malam.

    Menurutnya, bangunan yang terbakar merupakan ‘guest house’ yang digunakan sebagai kantor sementara Bupati Dogiyai.

    Namun bangunannya milik Pemkab Dogiyai. Diketahui, Kantor Bupati permanen saat ini masih dalam proses pembangunan.

    Dia menjelaskan, sekitar pukul 12.30 WIT, dari keterangan saksi inisial R, saat itu hendak mengantar persediaan makanan dan mengangkut pegawai yang bekerja di Kantor Bupati menuju Kabupaten Nabire.

    Namun ketika hendak memasang terpal pada bagian belakang mobil, saudara R sempat melihat percikan apai dan asap keluar dari dalam Kantor Bupati sementara itu.

    Tidak beselang lama, 1 SST pasukan Brimob Batalyon C Polda Papua, 1 SST Brimob Satgas Ops Damai Cartenz, 1 SST personel Polres Dogiyai dan satu regu Satgas Yonif 113 dan Koramil 1705-04/Moanemani tiba di lokasi kejadian untuk melakukan pengamanan area kebakaran.

    Kemudian, sekitar pukul 13.30 WIT, 1 unit truk tangki air tiba di lokasi untuk melakukan pemadaman sisa-sisa api yang masih menyala. “Api dapat di padamkan sekitar pukul 13.50 WIT,” kata Benny.

    Benny menambahkan, dalam kejadian ini tidak terdapat korban jiwa. Sementara untuk kerugian materil yang ditimbulkan belum dapat ditaksir. (red/*)

  • Anggota Polsek Brondong Warga Dengan Laras Panjang Tersungkur Didepan Anak dan Istrinya

    Anggota Polsek Brondong Warga Dengan Laras Panjang Tersungkur Didepan Anak dan Istrinya

    Pontianak (SL)-Diduga dipicu soal sengketa lahan, oknum Polsek Nanga Tayap, Polres Ketapang, Kalimantan Barat, Briptu Agus Rahmadian, memberondong warga bernama Agustino (40) dengan senjata laras panjang hingga tewas. Oknum Polisi itu juga disebutkan menganiaya korban bersama rekan-rekannya.

    Korban dirumah duka

    Korban tewas dengan tujuh luka tembakan, dan tersungkur di depan anak-anak dan istrinya, di Jalan Pertanian, Dusun Sebuak, Desa Nanga Tayap, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat pada Jumat, 7 April 2023 sore

    Kakak kandung korban Rahmawati mengatakan penembakan terhadap korban Agustino diduga dipicu persoalan lahan. Aksi brutal oknum polisi menembak Agustino didepan anaknya yang sedang bermain di halaman rumah.

    Korban ditembak bagian dada hingga tembus kebelakang, leher, perut. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Tayap, namun tak selamat. Kabar kematian  Agustino, tewas ditembak oknum anggota Polsek Tayap juga viral di media sosial dan jadi perbincangan warga.

    Istri korban, Tanjung, mengatakan dia menyaksikan langsung aksi berutal pembantaian suaminya. Bahkan dua anak anaknya ikut menyamsikan, karena saat itu sedang bermain didepan rumah..

    “Saya menyaksikan sendiri kejadian itu, dan dua anak kami, dengan brutalnya. Ada tujuh kali tembakan. Tembakan pertama langsung kena di dada suami saya dan langsung tersungkur ke tanah,” Ujar Tanjung, di kediamannya Sabtu 8 April 2023.

    Istri dan Anak Lihat Suami Ditembak

    Menurut Tanjung, anggota polisi itu datang bersama rombongan kerumah mereka di Jalan Pertanian, Dusun Sebuak, Desa Nanga Tayap, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang.

    Sebelumnya memang ada lahan warisan mereka yang diserobot seseorang bernama Akiang. Akiang mengklaim membeli lahan dari warga.

    Saat sedang dipersoalakan, tiba tiba ada alat berat merek Hitachi berkerja mengolah di belakang rumah. Karena itu Agustino menghentikan alata itu, dan meminta Akiang datang kerumahnya.

    Namun rupanya yang datang bukan Akiang, tetapi rombongan anak buahnya ada sekitar 10 orang, bersama  dua orang anggota Polsek Tayap berpakaian preman dengan senjata Laras panjang

    “Sebelumnya saat mereka datang saya ke pasar. Pulang dari pasar itulah, saya melihat suami saya lagi duduk di rumah sudah berdebat dengan polisi itu,” Katanya.

    “TIba-tiba polisi itu marah-marah dengan suami saya. Suami saya pun melempar polisi itu dengan sebuah korek api gas ke arah mereka. Dan suami saya pun ke belakang ambil parang dengan waktu yang sama polisi itu lari ke mobil ambil senjata api Laras panjang,” ujar Tanjung mengenang.

    Saat itu, kata Tanjung suaminya membawa parang langsung di tembak. “Suami saya pun langsung merapat, dengan cepat polisi menembak suami saya pertama kali ke dada suami saya dan langsung terjatuh,” katanya.

    Korban yang tersungkur rupanya masih mencoba berdiri sambil mengayunkan parangnya, dan melukai tangan sang polisi, dan saat itu langsung terdegar rentetan tembakan.

    “Kena tembak, tapi suami saya masih bisa bangun langsung membalas membacok lengan polisi itu. Kemudian suami saya ditembak lagi terdengar 7kali tembakan. dengan tembakan yang kedua ke leher, suami saya pun langsung telentang,” kata Tanjung.

    Bahkan dalam kondisi terlentang itu, suaminya masih dikeroyok oleh para pelaku. “Suami saya langsung di keroyok beberapa orang sampai tulang suami saya patah bagian bahunya,” urainya.

    “Saya dan anak saya berserta ibu saya tersentak rasa tidak ada daya dan upaya melihat kejadian itu depan mata kepala saya sendiri, dan keluarga kami merasa diserang dihakimi seperti penjahat besar aja,” katanya.

    Lahan Warisan di Garap Akiang

    Hal yang sama diungkapkan Mira, kakak korban. Menurut Mira pemicu awalnya adalab  dugaan penyerobotan lahan oleh pengusaha bernama Akiang.

    “Awal mulanya ada tanah kami, peninggalan orang tua digarap oleh Akiang, yang menurut pengakuannya Akiang dia beli dari warga, namun dia beli dengan siapa..?? ” kata Mira.

    Sedangkan, kata Mira bukti pembelian Aking apa. “Surat tanah (SKT) ada dengan kami dan kami tidak pernah merasa menjualnya,” lanjut Mira.

    Mira menjelaskan, dari adanya lahan yang digarap Akiang tersebut, korban berulang kali berusaha menemui Akiang untuk menanyakan hal itu, dan jika memang ingin digarap, korban minta diganti rugi atas lahan yang sudah digarap.

    Namun yang bersangkutan Akiang tidak bisa ditemui, hingga berujung almarhum menahan Unit Excavator mini milik Akiang dengan harapan Akiang mau datang ke rumahnya untuk kejelasan dan penyelesaian masalah. Di lahan yang digarap Akiang itu sudah ada bangunan gedung walet.

    “Akiang ditemui tak bisa, kebetulan ada alatnya di belakang, maka di tahanlah oleh almarhum dengan harapan dia mau menemui. Namun bukan Akiang yang datang malah dia mengirim orang lain sehingga kemaren terjadi cekcok antara almarhum dan oknum polisi sampai adik saya ditembak di dada dan lehernya,” Kata Mira.

    Keluarga Minta Para Pelaku Dan Dalang Ditindak

    Rahmawati saudara kandung almarhum yang lain, juga meminta keadilan atas apa yang telah menimpa adiknya. “Kami dari pihak keluarga meminta kepada pihak penegak hukum segera menindak tegas mereka yang terlibat,,” kata Rahmawati.

    “Kami minta agar pelaku harus di pecat dan tidak layak seorang polisi menghakimi masyarakat sendiri sampai menghilangkan nyawa adik saya,” lanjutnya.

    Rahmawati juga meminta tidak hanya pelaku penembak yang diproses hukum, tetapi jiha otak pelaku dan dalangnya di proses hukum.

    “Harus dihukum seberat beratnya. Kami juga minta agar dalang dibalik ini harus diungkap serta diadili, karena ini urusan nyawa, jangan kasus ini dimain-mainkan,” Pinta Rahmawati.

    Anak korban yang menyaksikan kematian ayahnya itu, memyebutkan bahwa melihat beberapa orang datang ke kediamannya menggunakan tiga buah kendaraan. “Diantaranya ada mobil Fortuner, HRV, dan dump truk. Sebelumnya mereka terlihat sudah mondar mandir memantau ke rumah ini. Kemungkinan itu mobil milik Bos Akiang yang dipakai mereka,” ujar anak korban.

    Kapolres Anggota Terancam

    Sementara Kapolres Ketapang AKBP Laba Meliala,  mengatakan bahwa saat ini proses penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap secara jelas fakta dari peristiwa tersebut.

    “Kejadian INI berawal dari adanya laporan seorang warga yaitu sdr Akiang, Warga Kecamatan Nanga Tayap kepada Polsek Nanga Tayap, terkait sebuah alat berat miliknya yang yang ditahan oleh sdr Agustino (40), warga Dusun Mendaok Desa Nanga Tayap Kecamatan Nanga Tayap Kabupaten Ketapang,” Kata Kapolres.

    Lalu dua anggota Bhabinkamtibmas Polsek Nanga Tayap yaitu Briptu Agus Rahmadian dan Briptu Suhendri bersama sdr Conca (perwakilan pemilik alat berat) ingin melakukan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut bersama Agustino, pada Jumat 07 April 2023 sekira Pukul 15.30 wib.

    Mediasi dilakukan dirumah Agustino setelah beberapa hari sebelumnya juga telah datang kerumah Agustino, Anggota Polsek Tayap Bripka Joko  untuk memediasi permasalahan tersebut namun tidak menemui penyelesaian.

    Dan saat kedua bhabinkamtibmas mencoba mengajak bermusyawarah Agustino masuk kedalam rumah dan mengambil sebilah parang dan mengejar Briptu Suhendri. Melihat rekannya dalam posisi terancam, Briptu Agus Rahmadian mencoba melakukan tembakan peringatan ke atas sebanyak dua kali.

    Mendengar tembakan tersebut, Agustino berbalik arah mengejar Briptu Agus Rahmadian dan membacok tangan kiri Briptu Agus Rahmadian sembari ingin merebut senjatanya. “Yang akhirnya dalam keadaan terdesak Briptu Agus melepaskan tembakan yang mengenai tubuh Agustino dan menyebabkan Agustino meninggal dunia,” kata Kapokres.

    Menurut Kapolres, akibat kejadian tersebut, Briptu Agus Rahmadian mengalami dua luka sabetan sajam di bagian tangan kiri dan kaki kanan, sedangkan Conca mengalami luka dibagian kaki sebelah kiri akibat terkena tembakan Rekloset. “Ada Conca terkena tembakan pantulan,” katanya. (Red)

  • Ketum JMSI Tampung Keluhan Media Lokal

    Ketum JMSI Tampung Keluhan Media Lokal

     

    Banjarmasin (SL)-Pengurus Pusat Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) meminta agar Pengurus Daerah JMSI di seluruh Indonesia kembali memberikan perhatian khusus pada data anggota di wilayah tugas masing-masing. Hal ini perlu dilakukan, karena baru-baru ini ada ratusan media online yang mengaku sebagai anggota JMSI saat mengirimkan data ke Dewan Pers. Namun setelah diperiksa, banyak yang sekadar mencatut nama JMSI.

    “Kita harus hati-hati, karena nama organisasi kita bisa dicatut dan dipakai oleh pihak lain untuk berbagai keperluan, termasuk dalam proses pendataan media di Dewan Pers,” ujar Ketua Umum JMSI Teguh Santosa ketika berbicara di hadapan Pengurus Daerah JMSI Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Selasa malam, 4 April 2023.

    Kehadiran Teguh di Banjarmasin untuk menyaksikan kegiatan JMSI Peduli yang diselenggarakan JMSI Kalsel bekerja sama dengan Bank Artha Graha. Usai penyerahan bantuan dan buka puasa bersama, Teguh memberikan penjelasan mengenai berbagai program yang sedang dilakukan JMSI. Selain itu ia juga menampung keluhan yang disampaikan anggota JMSI dalam proses pendataan media siber di Dewan Pers.

    Teguh mengatakan, JMSI telah menyempurnakan sistem pendataan anggota yang membagi anggota JMSI ke dalam empat klaster. Bintang satu untuk anggota yang telah memiliki badan hukum pers, dan bintang dua untuk untuk anggota yang telah melakukan pendataan ke Dewan Pers. Lalu bintang tiga dan bintang empat untuk anggota yang telah terverifikasi secara administrasi dan faktual oleh Dewan Pers.

    “Dewan Pers mengapresiasi road map pembinaan yang kita miliki ini. Sejauh ini JMSI satu-satunya konstituen Dewan Pers yang memiliki road map pembinaan yang jelas,” ujar Teguh Santosa.

    Namun dia mengingatkan, road map ini menjadi tidak banyak berguna apabila Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang JMSI tidak memberikan perhatian dan mengawal pendataan anggota.

    Dalam pertemuan tersebut, salah satu pertanyaan yang diajukan kepada Teguh adalah apakah benar perusahaan media tidak perlu lagi mendaftarkan diri dan diverifikasi oleh Dewan Pers. Disebutkan, hal ini menjadi isu yang berkembang luas di daerah, dan membuat tidak sedikit pengelola media merasa tidak perlu lagi mengurus kelengkapan media mereka.

    Menjawab pertanyaan ini, Teguh mengatakan, merujuk pada UU 40/1999 tentang Pers, perusahaan media memang tidak diharuskan mendaftarkan diri ke Dewan Pers, karena fungsi Dewan Pers pasca Reformasi tidak lagi sama dengan fungsi Dewan Pers di era Orde Baru yang menjadi alat kekuasaan.

    Dia menggarisbawahi, di dalam UU 40/1999 khususnya Pasal 15 disebutkan bahwa salah satu tugas Dewan Pers adalah melakukan pendataan perusahaan media.

    “Ini sebetulnya barang lama yang sudah selesai dibahas tahun 1999 lalu. Belakangan muncul lagi karena ada pihak-pihak yang ingin menciptakan kekisruhan dengan mengutip isi Pasal 15 UU 40/1999 dan mengaburkan konteksnya,” ujar Teguh menerangkan.

    Adapun mengenai verifikasi administrasi dan verifikasi faktual, Teguh mengatakan, hal itu adalah konsekuensi dari pendataan yang dilakukan Dewan Pers untuk mengetahui jenis, kualitas, domisili dan hal-hal lain terkait perusahaan pers yang didata.

    “Memang yang didata harus diverifikasi. Tidak bisa hanya dicatat dalam pendataan, tanpa diperiksa administrasi dan kondisi faktualnya. Pendataan itu harus jelas,” terang Teguh lain sambil menambahkan organisasi seperti JMSI sesungguhnya hadir untuk membantu Dewan Pers mendata perusahaan media yang beroperasi di seluruh wilayah Indonesia.

    Keluhan Media Lokal

    Dalam kesempatan itu, Teguh juga menampung berbagai keluhan yang disampaikan pengelola media siber di Kalimantan Selatan dalam proses pendataan. Hal yang paling dikeluhkan antara lain adalah soal jumlah karyawan yang harus ditanggung oleh BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, nilai gaji karyawan, juga soal tidak boleh rangkap jabatan antara pengurus perusahaan dengan penanggung jawab redaksi.

    Pengelola media yang hadir dalam pertemuan menitipkan pesan agar Dewan Pers memberikan keringanan karena kondisi yang mereka hadapi di daerah berbeda dengan kondisi yang dimiliki perusahaan media yang established atau sudah mapan di Jakarta.

    Teguh mengatakan, dirinya akan menyampaikan hal itu kepada Dewan Pers. Dia menilai permintaan itu sebagai hal yang wajar dan sangat perlu untuk diperhatikan. Jangan sampai ada kesan Dewan Pers seperti hendak mempersulit hidup dan ruang gerak media lokal.

    Di sisi lain, Teguh mengatakan, JMSI juga berusaha mengajak pengelola media di daerah untuk meningkatkan kapasitas kewirausahaan dalam membangun perusahaan pers masing-masing. Bidang Pengembangan Potensi Daerah yang ada di JMSI baik di pusat maupun daerah dan cabang bertujuan untuk membangun ekosistem usaha yang dapat menopang kehidupan perusahaan pers.

    “Potensi yang ada di daerah harus digali. Itulah sebabnya saya sering mengatakan, JMSI dapat berperan sebagai lokomotif penggerak pertumbuhan dan pembangunan di daerah. Kalau ini dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka ruang redaksi akan hidup, independen, dan tidak tergantung pada pihak lain,” demikian Teguh Santosa. (Red)

  • Juru Parkir di Pangkal Pinang Dianiyaya Preman di Depan Anaknya yang Masih Balita

    Juru Parkir di Pangkal Pinang Dianiyaya Preman di Depan Anaknya yang Masih Balita

    Pangkal Pinang (SL)-Video rekaman seorang juru parkir dianiyaya dua preman di panggal Pinang, Bangka Belitung mendadak viral di media sosial. Mirisnya, perlakuan tersebut disaksikan anak sang juru parkir.

    Seperti cuplikan video yang beredar, tampak dua orang pria diduga preman mengenakan baju hitam. Satu orang pria mengenakan topi hitam dan satunya lagi mengenakan helm warna hitam dengan sadisnya menendang seorang pria yang mengenakan baju kuning tersebut jatuh terlentang.

    Meski sudah dalam kondisi tergeletak, pria juru parkir justru makin dianiaya oleh dua preman tersebut. Bahkan seorang ibu-ibu yang ingin melerai malah dibentak preman yang mengenakan helm.

    Kedua preman tersebut sempat berteriak lantang mengancam warga yang berusaha melerai aksi penganiayaan yang mereka lakukan, korban nampak terkapar dan tak bergerak di tanah. anak balita korban berteriak “Bapak..bapak..” dengan berlari histeris mendekati bapaknya.

    Belum diketahui motif aksi penganiayaan tersebut. Namun, nitizen yang geram atas aksi penganiayaan dalam video langsung mengecam. Bahkan salah satu akun sempat mengomentari bahwa salah satu preman yang berada di dalam video yang viral tersebut nampak mirip dengan pria yang terlibat keributan di Ramayana Pangkal tadi malam, Jumat 7 April 2023.

    Netizen beramai-ramai meminta pihak kepolisian untuk segara melakukan tindakan terkait video viral dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh gerombolan preman.

    “Tolong bener kek polisi nih ok lah bener-bener meresahkan memang orang nih, kemarin di depan Ramayana sekarang di Dealova,” akun @nguyem_chiong. (Red)