Kategori: Nusantara

  • Ir.Alpeda Sinaga Dipastikan Maju Sebagai Calon Ketua Umum Dalam Mubes PPTSB Ke XV di Kota Medan

    Ir.Alpeda Sinaga Dipastikan Maju Sebagai Calon Ketua Umum Dalam Mubes PPTSB Ke XV di Kota Medan

    Cilegon (SL)- Adanya isu ramai akan maju sebagai Calon ketua umum, PPTSB periode 2022-2026 di dalam Mubes PPTSB ke XV di Medan, Alpeda Sinaga tidak menampik saat di konfirmasi awak media wartawan saat sela-sela acara rapat pematangan PPTSB wilayah Banten.Senin 03 Oktober 2022 disalah satu resto di Kota Cilegon.

    “Khabarnya seperti itu,mohon doanya dimana saya memiliki visi dan misi PPTSB MANTAP penjabaran setelah kita positif masuk sebagai Calon ketua umum,intinya Transparansi dan keterbukaan,kebetulan saya mantan ketua PPTSB Wilayah Banten, makanya saya hadir dalam rapat pematangan ini”,ujar Alpeda kepada Lugas TV.

    “Saat ini saya juga sebagai wakil ketua umum III PPTSB Pusat,artinya disamping demokrasi saya melihat di pengurusan saat ini ada yang harus diperbaiki,walaupun saat ini sudah baik seperti kata saya transparansi”,Katanya saat hadiri rapat pematangan PPTSB Wilayah Banten.

    “Puji Tuhan sejauh ini syarat untuk maju sebagai calon ketua umum sesuai Ad/Rt sudah mencukupi kouta, tinggal beberapa hari ini untuk konsolidasi,poinnya saya siap sebagai salah satu calon ketua umum PPTSB di Mubes mendatang”,ungkapnya.

    “Tentunya ini merupakan alam demokrasi sebagai sebuah organisasi,hanya itu yang saya inginkan organisasi itu harus transparansi sesuai Ad/Rt dijalankan”,Pungkasnya.

    Sementara salah satu delegasi yang ikut dalam mubes PPTSB di Medan, perwakilan dari PPTSB Wilayah Banten Ir. Sadar Sinaga tidak menampik khabar tersebut,namun tentunya berharap dalam Mubes PPTSB ke XV berjalan secara Aklamasi,menurut nya jika terjadi beberapa Calon yang maju sebagai Calon ketua umum PPTSB tentunya harus mengikuti arahan dari ketua Wilayah.

    “Ia benar sih, namun kita tentunya berharap Mubes PPTSB ini secara Aklamasi”, kata Ir Sadar Sinaga.

    “Jikapun nanti ada beberapa calon yang maju sebagai Ketua umum tentunya kita mengikuti arahan dari Ketua Wilayah Banten,”pungkasnya.

    Untuk diketahui marga Sinaga memiliki Filosofi luar biasa “PARHATIAN NASORA MONGGAL, PARNINGGALA SIBOLA TALI” yang artinya setiap orang harus bersikap adil, harus jujur dan bertindak akurat, yang di dalamnya tercermin sikap tindak yang adil, arif dan bijaksana dalam setiap aspek kehidupan. (Red)

  • PT KAI Daop VII Madiun Jaga Aset Dengan Pengamanan Intensif

    PT KAI Daop VII Madiun Jaga Aset Dengan Pengamanan Intensif

    Madiun (SL)-PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Opersai (Daop) VII Madiun mengelola aset dengan lahan 16.000.000  m², dengan panjang rel 423 KMS dan terdapat 256 pintu perlintasan. Total kecelakaan yang terjadi di tahun 2022 rata-rata di pintu perlintasan, dengan total 36 santunan.

    Manager Humas PT. KAI Daop 7 Madiun, Supriyanto mengatakan, dibeberapa kejadian kami menuntut masyarakat yang menabrak kereta api  apabila dampak gangguan maupun kerugian KAI besar. “Jika terjadi kecelakaan yang disebabkan pihak lain, dan menabrak kereta api, hingga dapat menimbulkan kerugian yang besar  apabila dampak gangguan maupun kerugian KAI besar,” kata
    Supriyanto, kepada sinarlampung.co melalui telepon 29 September 2022.

    Menurut Supriyanto, aset PT KAI Daop Madiun ada sekitar 16.000.000  m². Dari total itu yang dipergunakan oleh PT. KAI sebagai Rel dengan panjang 423 kms. “Semua itu memerlukan perawatan rutin, baik manual maupun dengan alat berat,” ujarnya.

    Supriyanto menjelaskan selama ini tidaka ada terjadi pencurian kelengkapan rel dilapangan tidak, karena dilakukan pengawasan dan pengamanan intensif. “Ada 256 pintu perlintasan. Pintu perlintasan bukan untuk mengamankan pengguna jalan, tapi mengamankan perjalanan KA agar tidak ditabrak kendaraan. Sesuai UU No.23 semua pengendara wajib berhenti sejenak memastikan tidak ada KA lewat”, tegasnya.

    Supriyanto juga menghimbau, agar masyarakat senantiasa berhati-hati di jalur dan perlintasan kereta api, saat ini kecepatan kereta api bertambah. “Jangan beraktifitas di jalur kereta api karena sangat berbahaya dan waspada saat melintas di perlintasan sebidang, Berhenti, Tengok Kiri, Kanan, Amana, Jalan (Berteman),” kata Suprinyanto. (Heny)

  • PT KAI Daop 1 Jakarta Ajak Masyarakat Jaga Aset

    PT KAI Daop 1 Jakarta Ajak Masyarakat Jaga Aset

    Jakarta (SL)-PT Kereta Api (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta mengelolal total aset seluas 30.199.818 m2. Dan Kegiatan pengusahaan aset menjadi bagian dari pendapatan non core perusahaan yang selanjutnya akan digunakan untuk berbagai komponen pembiayaan operasional perusahaan. Dalam pengamananya PT KAI Daop 1 berkolaborasi dengan TNI-Polri.

    “Total aset seluas 30.199.818 m2 yang merupakan bagian dari wilayah kerja Daop 1 Jakarta. Kegiatan pengusahaan aset menjadi bagian dari pendapatan non core perusahaan yang selanjutnya akan digunakan untuk berbagai komponen pembiayaan operasional perusahaan”, kata SEnior Manager Manager PT. KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa, kepada sinarlampung.co melalui telepon, Jum’at 30 September 2022, lalu.

    Menurut Eva Chairunisa, dalam pengamanan sarana dan prasarana PT KAI Daop I Jakarta, menggandeng TNI-POLRI, dan gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat sepanjang perlintasan Kereta Aoi. “Kami berkolaborasi dengan TNI Polri untuk pengamanan sarana dan prasarana KA. Kami juga melakukan sosialisasi ke pemukiman masyarakat yang berada disekitar jalur rel terkait dampak terhadap keselamatan perjalanan KA. Sehingga masyarakat diharapkan juga ikut menjaga prasarana KA,” katanya.

    Menurutnya, panjang rel KA di Daop 1 Jakarta 821,125 m spoor, Perawatan dilakukan secara berkala dengan pengecekan jalur setiap hari oleh petugas pemeriksa jalur. “Selain perawatan harian terdapat juga perawatan mingguan yang merupakan tindak lanjut hasil dari pengecekan harian”, ujarnya.

    Eva menambahkan untuk perawatan bulanan dan tahunan merupakan kegiatan yang didasari dari data opname kerusakan geometri yang membutuhkan material tambahan sampai dengan  penggantian material baru. Terdapat 434 pintu perlintasan KA di Daop 1 Jakarta. “Untuk perlintasan resmi yang dijaga PT. KAI atas izin dari Kementrian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dipastikan sudah memenuhi standart keamanan”, tuturnya.

    Semua telah melalui proses verifikasi kelengkapan peralatan penunjang keselamatan pada saat pemberian izin perlintasan dilakukan. Seluruh pegawai KAI yang ditugaskan menjaga pintu perlintasan sudah memiliki sertifikasi kecakapan untuk mengoperasikan peralatan yang ada di pos perlintasan. “Perlu diketahui bahwa perlintasan sebidang tidak hanya dikelola oleh KAI saja tapi ada juga yang dikelola oleh Pemda/Dishub dan pihak swasta. Pengelolaan pintu perlintasan harus memiliki izin dari DJKA Kemenhub,” tegasnya.

    Eva juga menginformasikan kecelakaan yang terjadi pada pintu perlintasan di tahun 2022. Terdapat 16 Kejadian kecelakaan di perlintasan resmi yang sudah dilengkapi rambu. Seluruh kejadian tersebut bukan karena tidak berfungsinya pintu perlintasan atau rambu lainnya namun karena prilaku pengendara yang memaksakan diri tetap melaju meskipun sirene telah berbunyi dan pintu perlintasan mulai menutup.

    “Kecelakaan di perlintasan sebidang yang melibatkan kendaraan dan kereta api pada dasarnya bukan termasuk kecelakaan kereta api. Namun lebih berkaitan dengan kecelakaan jalan atau kecelakaan lalu lintas. Sehingga santunan yang diberikan pada korban dipenuhi oleh pihak Jasa Raharja. Sejauh ini masih banyak anggapan bahwa kecelakaan di perlintasan sebidang merupakan bagian dari kecelakaan kereta api. Sehingga opini yang terbentuk di mata publik menganggap kereta api adalah pihak yang selalu patut dipersalahkan”, kata dia.

    UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan telah secara tegas menyebutkan bahwa pada perlintasan sebidang antara jalur KA dan jalan pengemudi kendaraan wajib mendahulukan kereta api dan wajib berhenti ketika sinyal berbunyi, palang pintu kereta api sudah ditutup atau ada isyarat lain.

    Selain itu hal tersebut juga dipertegas pada PP No. 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan KA yang juga menyebutkan bahwa pada perpotongan sebidang antara jalur KA dengan jalan yang untuk lalu lintas umum atau lalu lintas khusus pemakai jalan wajib mendahulukan perjalanan KA, pemakai jalan sesuai peraturan ini juga wajib mematuhi semua rambu-rambu jalan di perpotongan sebidang. (Heny)

  • Aksi Wartawan Indonesia Bersatu di Mabes Polri dan Kemendagri Hasilkan Ini

    Aksi Wartawan Indonesia Bersatu di Mabes Polri dan Kemendagri Hasilkan Ini

    Jakarta (SL)-Aksi Ratusan wartawan yang tergabung di dalam Koalisi Wartawan Indonesia Bersatoe akhirnya turun gunung. Beredar sebelumnya di berbagai sosial media pamflet yang mengatasnamakan Wartawan Indonesia Bersatoe menyerukan aksi di Mabes Polri dan Kemendagri.

    Aksi tersebut merupakan imbas dari penganiayaan, pengancaman, tindak kekerasan sampai disiruh minum air urine / air seni / air kencing terhadap dua (2) wartawan Gusti Sevta Gumilar alias Junot dan Jaenal Mustofa yang terjadi hampir 2 pekan lalu.

    “Penggalangan solidaritas dan aksi Nasional ini kami gelar sebagai bentuk keprihatinan insan Pers yang terjadi kepada 2 wartawan Karawang. “Kata Dankorlap Aksi, Alek di depan kantor Kemendagri RI, Kamis 29 September 2022.

    Alek juga menyebut dalam aksi kali ini didukung oleh berbagai organisasi Kewartawanan, lembaga kontrol sosial lainnya dan organisasi advokat.

    “Sedikitnya ada 23 organisasi dan lembaga yang mendukung gerakan kita,”ucapnya.

    Ditempat yang sama, Ferry Sang Korlap aksi juga menyampaikan aksi solidaritas itu tidak mengatasnamakan 1 atau 2 organisasi dan media, akan tetapi semua menjadi satu dalam Koalisi Wartawan Indonesia Bersatoe.

    “Kita menyatu dan saling mendukung disini. “Ujarnya.

    Berdasarkan data yang diterimanya, Ferry merinci aksi itu didukung oleh KWRI, AWDI, Kowappi, FWJ Indonesia, AWPI, IWO, MOI, Sekber Wartawan Indonesia (SWI), Forjumis, P2B, FWBB, KPJI, Satria Muda, Lintas Sulawesi, LCKI, PWNI, Gapta, Akrindo, Kongres Advokat Indonesia (KAI), Peradi DPC Jakarta Timur, APPI, GWI, dan LP3K-RI.

    Sementara, hasil yang di dapat paska Aksi, kata pengacara Koalisi, Agustian Effendi, SH., yang didampingi Richard Wiliam menuntut beberapa hal.

    “Hasilnya cukup baik, perwakilan peserta aksi diterima oleh Hario selaku Inspektorat Kemendagri dan Direktur Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah (FKKPD) Cheka Virgowansyah. “Jelas Agustian.

    Lanjut dia, ada beberapa tuntutan yang menjadi bahan Mendagri, yakni

    1. Mendesak Mendagri segera memanggil Bupati Karawang;

    2. Mendesak Mendagri melalui Bupati Karawang mencopot Oknum Pemkab Karawang Asep Aang Rachmatullah selaku Kadis BKPSDM;

    3. Mencopot Bupati Karawang yang dengan sengaja melindungi Oknum Pemkab Karawang dengan cara mau suap korban dengan jumlah nilai 100 juta rupiah.

    4. Mendorong Mendagri untuk memproses hukum para oknum Pemkab Karawang untul segera di proses hukum secara transparan dan dijalur kebenaran.

    “Tadi inspektorat Kemendagri bersama Direktur Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah (FKKPD) Cheka Virgowansyah. Sudah menyatakan kok. Mereka akan panggil Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. “Beber Agustian.

    Dia menjelaskan, Kemendagri akan akan segera mengambil langkah dan sikap tegas terhadap Bupati Karawang. Dalam pernyataannya, Kemendagri berjanji dalam waktu 2 hari kedepan sudah ada hasil pemanggilan terhadap Cellica Nurrachadiana.

    “Kita tunggu senin besok, tanggal 3 Oktober ya rekan – rekan, karena mereka berjanji akan berikan hasil laporan pemanggilan Bupati Karawang Senin depan, kita tunggu saja. “Jelas Agustian.

    Tuntutan peserta aksi yang mengatasnamakan dirinya Koalisi Wartawan Indonesia Bersatoe juga datangi Mabes Polri. Kedatangan mereka untuk mendesak Kapolres Karawang segera dicopot.

    Hasil yang diterima perwakilan aksi dari Divisi Humas Mabes Polri AKBP Rina Karmila Sari menyatakan, akan mendalami kasus tersebut dan segera menarik penanganan kasusnya di Mabes Polri.

    “Disini kami meyakini Polres Karawang tidak benar – benar menjalankan fungsinya. Sudah ditetapkan 3 orang sebagai tersangka, namun oknum Pejabatnya si AA sampai saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka, faktanya AA itulah otak dari insiden terjadinya penganiayaan terhadap 2 wartawan. “Ungkap Daniel Minggu di Mabes Polri yang juga Advokat Koalisi Wartawan Indonesia Bersatoe.

    Hal itu dibenarkan Richard Wiliam yang juga pengacara Gapta. Dia menjelaskan, kasus tersebut sangat janggal dan ada 2 laporan dengan pasal yang berbeda.

    “Kita sudah minta kasus ini ditarik ke Mabes Polri. Alasan kita cukup kuat kok, karena kita sudah tidak percaya dengan penanganan kasus ini di Polres Karawang dan Polda Jabar. “Beber Richard.

    Richard menerangkan bahwa Mabes Polri menerima usulan dari perwakilan peserta aksi dan akan memberikan SP2HP dalam 2 hari kedepan, “ya kita tunggu saja senin depan atau paling lambatnya 1 minggu. Biarkan kawan – kawan Mabes Polri bekerja secara transparansi dan profesional. “Ulasnya.

    Sebelumnya dikabarkan Polres Karawang baru melakukan penetapan tersangka terhadap 3 pelaku penganiayaan, dan otak dari kejadian tersebut hingga sekarang masih bebas.

    Dalam pemberitaan – pemberitaan yang dilakukan Polres Karawang, pihaknya hanya baru menetapkan status tersangka, namun belum ada satu (1) pelaku pun yang ditahan. (Red/Rls)

  • Cerita Perjalanan Kampus Berbasis Islam UNISBA

    Cerita Perjalanan Kampus Berbasis Islam UNISBA

    Bandung (SL)-Kepala Bagian Komunikasi dan Humas Universitas Islam Bandung (UNISBA), Firmansyah memaparkan sejarah singkat awal berdirinya kampus pendidikan berbasis islam ini kepada Sinarlampung secara eksklusif. Rabu, 21 September 2021.

    Dia menyebutkan, berdirinya UNISBA berawal dari pandangan sekelompok orang yang merasa bahwa muslim harus maju dan berpendidikan. Atas inisiatif tersebut, akhirnya didirikanlah sebuah institusi pendidikan yang kemudian berganti menjadi universitas dengan tiga Fakultas.

    “Institusi ini berbasis keislaman dengan pendidikan Islam selalu ada sebagai perjuangan kita. UNISBA terdiri dari tiga fakultas yakni Syariah, Dakwah dan Tarbiyah,” ujarnya kepada Sinarlampung.

    Dalam wawancara ekslusif tersebut, wartawan Sinarlampung berhasil merangkum informasi seputar sejarah berdirinya UNISBA. Berikut ulasannya…

    Sejarah Awal UNISBA

    Pada tahun 1957, sejumlah tokoh umat Islam Jawa Barat bersama beberapa ulama yang pada saat itu menjadi anggota Konstituate, menggagas kaderisasi pemimpin umat yang faqih fiddin di masa mendatang.

    Pada tanggal 15 November 1958, gagasan tersebut diwujudkan melalui pendirian Perguruan Islam Tinggi (PIT), di bawah Yayasan Pendidikan Islam dengan Akte Notaris Lie Kwie Nio, nomor 42. Para pendiri yang tercantum pada akte Notaris yaitu, Prof. Sjafie Soemardja, dr. H. Chasan Boesoiri, Drs. Achmad Sadali, Oja Somantri, R. Kosasih, R. Sabri Gandanegara dan Dadang Hermawan.

    Kemudian tahun 2007 Yayasan Pendidikan Islam diubah dengan Akte Notaris Dadang Abdul Haris Kosidin, SH., Nomor 07, tertanggal 22 April 2007, menjadi Yayasan Universitas Islam Bandung (Yayasan UNISBA).

    Maksud dan Tujuan UNISBA

    Secara filosofis, dibalik semua itu terkandung harapan akan pelaksanaan ajaran Islam, dalam arti yang seluas-luasnya, terutama dalam menyiapkan manusia Indonesia yang berpendidikan tinggi, bertanggung jawab terhadap bangsa, negara, dan umat manusia yang berdasarkan pada pencapaian ridha Allah Swt.

    Selanjutnya, kehadiran perguruan tinggi ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat di tengah berbagai macam corak perguruan tinggi pada waktu itu.

    Pembentukan perguruan tinggi ini mendapat dukungan sepenuhnya dari masyarakat Jawa Barat melalui para anggota DPRD-GR Propinsi Jawa Barat.

    Awal Perkuliahan UNISBA

    Untuk pertama kalinya, kegiatan perkuliahan diselenggarakan di Gedung Muslimin, Jalan Palasari, nomor 9, Bandung. Setahun kemudian (1960), kegiatan akademik dipindahkan ke Jalan Abdul Muis, nomor 73, Bandung.

    Pada tahun 1967, Perguruan Islam Tinggi (PIT) berubah menjadi Universitas Islam Bandung (UNISBA) yang dipimpin oleh Prof. T. M. Soelaeman, M.Sc., EE. Sejak tahun 1972, seluruh kegiatan universitas diselenggarakan di kampus biru, yaitu di Jalan Tamansari nomor 1, Bandung, di atas tanah seluas 10.808 m2, yang disediakan Pemerintah Daerah Kotamadya Bandung.

    Berbekal swadana dan swadaya kaum muslimin, didirikan bangunan-bangunan semi permanen untuk ruang kuliah, kantor, perpustakaan, fasilitas akademik, Masjid Al-Asya’ari Unisba, dan aula serbaguna.

    Karena jumlah mahasiswa semakin bertambah dan program akademik semakin banyak pada tahun 1980, dibangun kampus II di Ciburial Dago, lebih kurang 7 km dari kampus di Tamansari. Kampus II tersebut dibangun pada lahan sumbangan dari H. Amir Machmud (Menteri Dalam Negeri pada waktu itu).

    Sejak tahun 1987, seluruh kegiatan akademik dan kemahasiswaan dipusatkan kembali di kampus Jalan Tamansari, sedangkan kampus II Ciburial digunakan untuk kegiatan pesantren mahasiswa, pertemuan-pertemuan ilmiah, penataran, dan pelatihan. (Rls/Heny HDL)

  • Tiga Kereta Api Kepresidenan Zaman Soeharto

    Tiga Kereta Api Kepresidenan Zaman Soeharto

    Bandung (SL)-Tiga Kereta Api Luar Biasa (KLB) di masa Presiden Indonesia ke-2, Soeharto diberi nama Nusantara, Bali, dan Toraja. Saat itu, pemerintah membuatkan kereta perjalanan khusus Presiden dengan memodifikasi kereta makan yang biasa dipakai oleh Kereta Api Bima. Selain dipakai presiden, ketiga kereta api tersebut juga dipakai oleh para menteri dan pejabat negara.

    Humas Kereta Api Wisata, Ilud Siregar menceritakan, Kereta Wisata ini memiliki fasilitas ruang rapat, balkon, ruang makan, bar berukuran kecil, dan tempat tidur. Di samping itu, juga terdapat ruangan santai dengan televisi besar, fasilitas Avod TV di kursi penumpang dengan sajian film dan fasilitas karaoke,” ujarnya kepada sinarlampung. Selasa, 20 September 2022.

    Ilud melanjutkan, tahun 2009 PT. Kereta Api Indonesia (Persero) mendirikan anak perusahaan bernama PT. Kereta Api Pariwisata yang dikenal juga dengan nama KAI Wisata.

    “Modal awal dalam menjalankan bisnis kereta wisatanya KAI Wisata diperoleh dari penjualan jasa berupa pelayanan tiga kereta wisata yang meliputi kereta wisata Nusantara, Bali, dan Toraja. “Kereta tersebut digandengkan dengan kereta-kereta api lainnya terutama dengan kereta eksekutif maupun dijalankan sebagai Kereta Luar Biasa (KLB),” jelas dia.

    Masih kata Ilud, KAI Wisata kemudian menambah lagi jumlah kereta wisatanya. Penambahan ini dilakukan seiring dengan peningkatan pelayanan dan banyaknya permintaan dari para pelanggan.

    “Kereta Wisata dikomersialkan dengan 2 skema yaitu pola FIT/Perorangan (pada tipe dan jadwal KA tertentu) dan pola Charter/disewakan,” paparnya.

    Kemudian, lanjutnya, selama periode tahun 2013, 2014 hingga 2019, KAI Wisata memiliki 6 unit kereta api wisata tambahan yang selesai dikerjakan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Balai Yasa. Masing-masing diberi nama Sumatra, Jawa, Imperial, dan Priority.

    Pada kesempatan ini, Ilud Siregar juga menjelaskan delapan jenis kereta wisata yang siap di gunakan bagi khlayak ramai.

    Kereta wisata Nusantara

    Kereta wisata Nusantara merupakan kereta wisata khusus yang awal penggunaannya hanya bagi Presiden Indonesia. Selanjutnya saat ini dapat digunakan untuk penggunaan komersial. Didesain dengan interior dan segala pernak-pernik yang menggambarkan seni dari pelosok Nusantara.

    Keunikan yang dimiliki kereta ini adalah adanya ruang balkon. Penumpang dapat menyaksikan panorama sepanjang perjalanan ketika tirai jendela dibuka. Kereta wisata Nusantara memiliki fasilitas menonton film dan berkaraoke. Kereta ini juga dilengkapi dengan sebuah kamar tidur sebagai tempat beristirahat bagi penumpang.

    Kereta Wisata Bali

    Kereta wisata Bali merupakan kereta luar biasa yang dihiasi dengan ornamen khas Bali. Peruntukannya sebagai kereta utama ketika presiden Indonesia melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah di Jawa. Kereta wisata Bali termasuk satu paket dengan kereta Nusantara dan kereta Toraja.

    Ruang utama kereta Bali sama dengan kereta Nusantara yaitu kursi yang membelakangi jendela, namun juga memiliki kesamaan dengan kereta Toraja, yaitu sama-sama memiliki kompartemen atau ruang naratama dan naratetama dengan 6 kursi. Kereta ini dapat memuat 20 penumpang saja.

    Kereta Wisata Sumatera

    Kereta wisata Sumatra merupakan hasil pengembangan interior kereta wisata Bali. Ruang utamanya dilengkapi dengan sofa, kompartemen, ruang makan, ruang rapat, bar berukuran kecil, toilet, dan audio-video. Kompartemen hanya untuk tiga orang dan dilengkapi rumah teater dengan tambahan televisi di dalamnya. Kereta ini hanya dapat memuat 22 orang.

    Kereta Wisata Jawa

    Kereta wisata Jawa dibuat dengan nuansa khas budaya Jawa. Kereta ini terinspirasi dari pengembangan interior kereta wisata Nusantara. Kereta wisata Jawa hanya dapat memuat 20 penumpang. Bagian dalamnya dilengkapi dengan fasilitas kamar tidur, ruang keluarga, serta ruang makan yang bersebelahan dengan bar berukuran kecil. Ruang utama dengan sofa hanya dapat memuat 14 orang. Sementara itu, 6 kursi di ruang makan dapat difungsikan sebagai ruang rapat.

    Kereta Wisata Imperial

    Kereta wisata terbaru milik KAI ini didesain hanya untuk 21 penumpang dengan formasi 2-1 sebanyak tujuh baris. Kursi dapat diputar 45 derajat menghadap jendela sehingga dapat melihat pemandangan selama perjalanan.

    Kereta Wisata Priority

    Kereta ini adalah kereta pertama di Indonesia yang memiliki audio/video on demand (AVOD) seperti pesawat terbang. Kereta seri ini dilengkapi dengan LCD TV layar sentuh pada setiap kursi, sehingga selama perjalanan para penumpang dapat menikmati ragam pilihan hiburan Audio dan Video (AVOD). Dengan kapasitas memuat tempat duduk 30 Penumpang.

    Kereta Wisata Toraja

    Kereta wisata ini interiornya kental dengan nuansa budaya Toraja. Didesain secara cantik dan apik dengan bubuhan ukiran serta lukisan yang bernuansa budaya toraja.

    Kereta Wisata Retro

    Kereta yang didesain khusus nuansa klasik memberikan sensasi pengalaman perjalanan yang berbeda dan unik untuk para penumpang.

    “Saat ini Kereta Wisata hanya ada dan beroperasi di Pulau Jawa, hingga bulan Agustus 2022 perjalanan kereta wisata baik pola charter (sewa) dan FIT (Perorangan) sebanyak kurang lebih 310 perjalanan dengan jumlah volume penumpang sebanyak 17.412 penumpang,” ujarnya.

    “Semoga dengan adanya layanan perjalanan kereta wisata dapat membantu program Pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan Pariwisata di Indonesia,” tutup Ilud Siregar. (Rls/Heny HDL)

  • Kasus Penganiayaan Dua Wartawan Polres Karawang Bentuk Tim Khusus, Pemicu Status di Media Sosial?

    Kasus Penganiayaan Dua Wartawan Polres Karawang Bentuk Tim Khusus, Pemicu Status di Media Sosial?

    Karawang (SL)-Polres Karawang mulai mendalami kasus penganiayaan dua wartawan oleh oknum kepala dinas Pemkab Karawang. Dugaan sementara penganiayaan dipicu terkait status akun media sosial yang ditulis dua wartawan, terkiat perkembangan olahraga di Kabupaten Kawarang.

    Baca: Dua Wartawan Dianiaya dan Dipaksa Minum Air Seni oleh Oknum Kepala Dinas di Pemkab Karawang

    Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari korban terkait peristiwa tersebut, dan saat ini sedang dilakukan pendalaman. “Kami telah menerima laporan dari korban, langsung saya meminta Kasatreskrim untuk membentuk tim khusus dan melakukan langkah-langkah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” kata Aldi Subartono, Selasa 20 September 2022.

    Menurut Aldi pihaknya memastikan akan mengusut kasus dugaan penculikan dan penganiayaan dua wartawan tersebut sampai tuntas. “Saya juga sydah perintahkan kepada Kasatreskrim untuk memproses siapapun yang terbukti bersalah sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” katanya.

    Untuk menangani kasus itu, lanjut Kapores, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk melakukan penanganan ekstra. “Kita tidak akan segan segan untuk menindak tegas siapapun yang terlibat dalam kasus tersebut,” katanya.

    Dipicu Status di Media Sosial

    Informasi lain menyebutkan, dugaan penculikan dan penganiayaan dua wartawan oleh oknum pejabat Pemkab Karawang itu terjadi Sabtu 17 September 2022 malam hingga Minggu 18 September 2022 dini hari.

    Dua wartawan bernama Gusti Sevta Gumilar dan Zaenal Mustofa langsung melaporkan oknum pejabat yang juga pengurus Askab PSSI Karawang itu ke Polisi, dengan nomor laporan STTLP/1749/IX/2022/SPKT Polres Karawang Polda Jawa Barat, tertanggal 19 September 2022.

    Korban Gusti Sevta Gumilar mengatakan peristiwa itu bermula saat peluncuran salah satu klub sepak bola Karawang di Liga 3, Persika 1951. Saat itu, korban mengunggah kata-kata sindiran soal Persika di akun media sosialnya.

    Unggahan tersebut ternyata mengusik sejumlah ASN Pemkab Karawang yang juga merupakan pengurus Askab PSSI Karawang. Usai acara, Gusti yang hadir tiba-tiba dibawa oleh orang yang mengaku sebagai suruhan A ke bekas kantor PSSI Karawang.

    Pintu kantor lantas ditutup dan tak ada yang boleh masuk selain orang-orang yang mengaku suruhan A tadi. Kemudian, telepon genggam korban dirampas dan ia pun mengalami penganiayaan berupa pukulan dari orang-orang yang ada di ruangan tersebut.

    Menurut laporan korban, A yang juga hadir di lokasi sempat mencekoki korban dengan air kencing sebanyak tiga kali. Korban juga mendapat hantaman kepala dan tinju di beberapa bagian tubuhnya. Gusti juga mengaku menerima ancaman keluarganya akan dihabisi jika soal ini berlanjut dan ia melapor ke polisi.

    Korban pun berhasil keluar setelah dijemput salah satu keluarga yang mengetahui ia ada di ruangan tersebut. Dia dianiaya dari Sabtu malam hingga Minggu pagi sampai tidak sadarkan diri. Sedangkan korban Zainal dijemput sekelompok orang bersama oknum pejabat Pemkab, Minggu dini hari. Zaenal juga mendapat siksaan saat berada di mobil penjemputan hingga mengalami luka robek di kepala.

    Polisi Olah TKP

    Selasa 20 September 2022, Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di gedung Sekretariat Kawasan Stadion Singaperbangsa, lokasi dugaan penyiksaan dua wartawan. Lebih dari satu jam proses olah TKP, Tim Reskrim Polres karawang memasang police line kantor tersebut.

    Sekretaris AMS ( Angkatan Muda Siliwangi ) Distrik Karawang, H. Aris, mengapresiasi pihak Polres, yang dengan cepat melakukan proses hukum terhadap dugaan penyiksaan dua jurnalis itu, yang disinyalir diilakukan oknum pehabat Pemkab Karawang bersama Geng. ”Kami pengurus AMS sangat mengapresiasi, sekitar cepatnya proses hukum ysng dilskukan jajaran Reskrim Polres Karawang,” kata H. Aris.

    Menurut Sekretaris AMS, jika pengusutan dugaan penyiksaan terhadap dua wartawan tidak segera dituntaskan tak menutupkemungkinan bakal menjadi preseden buruk terhadap penegakan hukum di Karawang. ”Mudah mudahan, para pelaku penganiaya dua wartawan segera ditangkap,” kata H. Aris.

    Dia berharap ke depan, tidak ada lagi pejabat ASN Pemkab Karawang yang main hakim sendiri. Kemudian agar kasus ini menjadi efek jera, maka kasusnya segera dapat terungkap, dan untuk mempertahankan perbuatannya segera pejabat Pemkab tersebut bisa diseret ke meja hijau. (Red)

  • Sejarah Transfortasi Rahasia KLB Trik Bung Karno Perdaya NICA

    Sejarah Transfortasi Rahasia KLB Trik Bung Karno Perdaya NICA

    Bandung (SL)-Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno mengenang perjalanan dengan Kereta Luar Biasa (KLB). Bapak proklamator itu mengatakan, “Saya pada malam 4 Januari 1946 meninggalkan Jakarta secara rahasia memindahkan Pemerintah Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta. Sejak itu Formasi KLB masih sering menjalankan tugas-tugas yang penting bagi Presiden”.

    Humas PT Kereta Api Pariwisata M. Ilud Siregar menyampaikan bahwa keberadaan kereta wisata di Indonesia diawali dengan nama perjalanan kereta api luar biasa. “Pada saat itu direncanakan perjalanan rahasia kereta api luar biasa Presiden Indonesia Pertama yaitu Soekarno dari Jakarta ke Yogyakarta,” ungkapnya kepada wartawan sinarlampung.co. Selasa, 20 September 2022.

    Dia menerangkan, Kereta wisata adalah kereta yang didesain secara khusus yang dilengkapi fasilitas mewah dan layanan premium. Kereta wisata (Kawis) termasuk jenis kereta VIP yang dapat disewa untuk keperluan khusus sesuai dengan permintaan.

    Di Indonesia kereta wisata dikomersialkan dengan 2 skema yaitu pola FIT/Perorangan (pada tipe dan Jadwal KA tertentu) dan pola charter/disewakan. “Kawis dapat digandeng atau dirangkaikan dengan kereta api reguler (kelas eksekutif dan ekonomi AC) maupun dioperasikan sebagai Kereta Luar Biasa (KLB),” paparnya.

    Tidak berhenti sampai disitu, Ilud juga memaparkan sejarah awal mulanya kereta wisata (kawis).

    Sejarah KLB Menjadi Kereta Wisata (Kawis)

    Pada 01 Januari 1946, Presiden Soekarno memanggil Kepala Eksploitasi Wilayah Barat, Soegandhi ke jalan Proklamasi dalam rangka perencanaan perjalanan ke Yogyakarta dengan kereta api. Kemudian, Soegandhi menghubungi kantor Dipo Manggarai untuk mempersiapkan rangkaian kereta yang digunakan. Diketahui, KLB mempunyai keistimewaan untuk seluruh unit kereta.

    Pegawai yang diberi tugas saat itu adalah BS Anwir, Kepala Traksi di Manggarai. Kemudian diputuskan rangkaian yang digunakan adalah kereta yang biasa dipakai oleh rombongan Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

    Karena sudah lama tidak digunakan, rangkaian kereta dilakukan pemeriksaan dan perbaikan, agar pekerjaan ini berjalan dengan sempurna dan cepat. Sementara itu, di Dipo Manggarai,
    telah dilakukan penjagaan oleh Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) agar orang yang tidak berkepentingan tidak bisa masuk.

    Setelah itu, BS Anwir dan Kepala Dipo Jatinegara mempersiapkan lokomotif yang akan dipergunakan. Pilihan lokomotif yang akan dioperasikan adalah C 2849. Pada tanggal 03 Januari 1946 pagi hari, rencana rahasia tersebut hanya diketahui oleh kalangan terbatas terutama petugas-petugas yang akan mengoperasikan perjalanan KLB.

    Persiapan Kereta Api Luar Biasa (KLB)

    Kepala masinis dan wakil menghitung apa saja yang harus dipersiapkan, seperti bahan bakar kayu dan balok es untuk pendingin lokomotif. Terutama cara mengalihkan tentara NICA yang saat itu mengawasi Stasiun Jatinegara hingga Gambir.

    Pada siang harinya dibuat barikade-barikade yang menghalangi pengawasan tentara NICA. Lokomotif C 2849 melakukan manuver langsir hingga Stasiun Gambir. Manuver langsir ini untuk mengalihkan pengawasan NICA.

    Lokomotif C 2849 yang dikendalikan oleh Masinis bernama Husein melakukan aksi langsir ke stasiun penyusunan kereta (emplasmen) Manggarai dan berhasil menggandengkan 8 rangkaian kereta KLB dari adanya pengawasan tentara NICA.

    Setelah pukul 18.00 WIB, seluruh rangkaian kereta bergerak dari Stasiun Manggarai dalam keadaan jendela tertutup dan lampu dimatikan ke arah barat melewati terowongan Pasar Rumput dan berhenti di Pegangsaan, persis di belakang rumah Bung Karno.

    Proses Presiden Soekarno dan Fatmawati Memasuki KLB

    Rangkaian kereta dalam keadaan jendela tertutup dan lampu dimatikan. Presiden Soekarno dan Ibu Fatmawati yang menggendong Guntur keluar dari Pagar belakang rumah menaiki kereta api. Tidak lama, disusul oleh Wakil Presiden Hatta dan rombongan lainnya naik ke dalam kereta. Para penumpang KLB ini tidak ada yang membawa bekal. Seluruh bekal sudah dipersiapkan oleh DKARI (Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia) pada hari sebelumnya.

    Tanpa dibunyikan peluit, kereta api berangkat melewati Stasiun Manggarai dan Stasiun Jatinegara, kereta bermanuver seperti langsir yang diapit oleh barikade dan berhasil melewati Stasiun Jatinegara. Kecepatan kereta dipercepat melewati Stasiun Kranji yang juga diawasi oleh NICA, tetapi mereka tidak memperhatikan bahwa ada kereta lewat, sehingga keadaan tetap aman dan terkendali.

    Selepas Stasiun Bekasi, rangkaian kereta berjalan dengan kecepatan penuh karena daerah selepas stasiun tersebut tidak lagi dikuasai Belanda. Kemudian lampu kereta dinyalakan dan beberapa jendela dibuka. Ketika kereta memasuki Stasiun Cikampek, kecepatan kereta dikurangi dan kereta sempat berhenti di stasiun tepat pada pukul 20.00 WIB.

    Bung Karno dan Bung Hatta di Sambut Gegap Gempita

    Bung Karno dan Bung Hatta lalu menyempatkan keluar kereta yang disambut oleh laskar dan rakyat setempat dengan teriakan yel-yel Merdeka! Hidup Bung Karno! Hidup Bung Hatta!

    Mulai dari Stasiun Kranji hingga Stasiun Tugu, rombongan selalu disambut dengan gegap gempita oleh laskar dan rakyat. Akhinya, rombongan Presiden dan Wakil Presiden tiba di Stasiun Yogyakarta yang disambut oleh Sultan Hamengkubuwono IX dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Gedung Agung, Malioboro. Adapun rangkaian KLB yang ditarik oleh Lokomotif C 2849 bergerak menuju Balai Yasa Yogyakarta untuk menjalankan pemeriksaan. (Rls/Heny HDL)

  • Dua Wartawan Dianiaya dan Dipaksa Minum Air Seni oleh Oknum Kepala Dinas di Pemkab Karawang

    Dua Wartawan Dianiaya dan Dipaksa Minum Air Seni oleh Oknum Kepala Dinas di Pemkab Karawang

    Karawang (SL)-Dua wartawan di Bekasi Gusti Sevtian Gumilar dan Zaenal Mustofa mendapatkan kekerasan fisik dan perlakuan tidak wajar oleh salah satu oknum kepala dinas di Pemkab Karawang berinisial A. Kedua wartawan itu sempat diculik kemudian disiksa, bahkan dua wartawan sempat dipaksa meminum air seni pelaku.

    Kepada awak media Gusti menuturkan kronologis kejadian hingga penyiksaan yang dialaminya, bermula dari kedua wartawan itu dijemput orang suruhan A.. “Saya di jemput dan di bawa oleh orang suruhan A ke bekas kantor PSSI Karawang. Sesampainya disana ruangan langsung ditutup tidak boleh ada yang masuk selain orangnya A. Handphone korban diambil paksa oleh orang orang yang diduga suruhan dari A dan sampai hari ini handphone tidak tau kemana.” Terangnya.

    Menurut Gusti, didalam ruangan tersebut mereka mendapat siksaan dan pelecehan yang dilakukan A dan bawahannya. “Didalam kami menerima pukulan dan tendangan bertubi-tubi, kemudian di cekokin minuman keras oleh A bahkan A juga mencekoki kami tiga kali dengan air kencing sambil melakukan pemukulan dan penyikutan di kepala.” ujarnya,

    Korban di aniaya dari malam hingga pagi hari hingga tak dasarkan diri. Dan korban baru bisa pulang setelah di jemput oleh salah satu kerabatnya. Korban diselamatkan dan bawa ke salah satu kantor Dinas dan baru pulang pukul 18.00 WIB Minggu sore 18 September 2022.

    Atas kejadian itu korban mengalami luka memar di sekujur badan dan robek di bagian kepala, bahkan kemaluan korban juga di tendang oleh R yang diduga ajudan A. R juga melakukan pengancaman akan membunuh atau menghabisi korban jika peristiwa ini mencuat.

    Didampingi kuasa hukum dan puluhan wartawan Gusti dan Zaenal melapor ke Polres Karawang. Laporan korban telah diterima dengan nomor laporan STTLP/174/IX/2022/SPKT.RESKRIM/POLRES KARAWANG/POLDA JAWA BARAT, Senin malam 19 September 2022.

    Kuasa Hukum Korban Chandra Irawan meminta kepolisian untuk segera menangkap oknum pejabat tersebut dan dinas tersebut diminta untuk segera di tindak oleh pemda. “Kami Tim kuasa hukum akan memohon upaya perlindungan saksi dan korban. Selain perlunya rehabilitasi atas psikologis korban,” katanya. (red)

  • Sirkuit E-Prix Diharap Dapat Menaikkan status Jakarta Setara Kota-kota Besar Dunia

    Sirkuit E-Prix Diharap Dapat Menaikkan status Jakarta Setara Kota-kota Besar Dunia

    Jakarta (SL)-Pemerintah menginginkan International E-Prix Circuit (JIEC) Formula E dapat menaikkan status Kota Jakarta setara kota-kota besar di dunia. Selain itu, adanya sirkuit balapan tersebut salah satu strategi meningkatkan kunjungan turis, kebangkitan ekonomi dan kampanye energi hijau (Green Energy).

    “Pemerintah DKI Jakarta mendatangkan Kejuaraan Dunia Formula E, agar status Jakarta sejajar dengan kota-kota dunia,” kata Vice President Infrastruktur dan General Affair OC Jakarta E-Prix, Irawan Sucahyono kepada sinarlampung.co melalui telepon. Selasa, 20 September 2022.

    Arsitek Jakarta E-Prix itu juga menerangkan, Sirkuit didesain sesuai dengan ketentuan FIA untuk Balap Formula E dengan sertifikat 3E. Ia menerangkan, sirkuit memiliki panjang 2,4 kilometer, lebar 12 meter dan 18 tikungan serta trek lurus 600 meter (2.000 ft).

    Irawan menambahkan, keberadaan Formula E Jakarta dengan perbaikan lingkungan menjadi pemicu peralihan kendaraan dari bahan bakar ke listrik. “Ini menjadi perubahan global dalam rangka sustainability. Tentu tujuannya untuk langit biru di Jakarta,” ujarnya.

    Kemudian, lanjut Irawan, sirkuit juga menjadi bagian dari sarana olahraga balap di Jakarta. Selain Formula E, sirkuit juga menjadi wadah olahraga motorsport. “Sircuit multifungsi, bisa digunakan untuk olahraga sepeda, duathlon, konser musik, pameran dan lain-lain,” ungkap dia

    Dia berpesan, agar generasi muda indonesia dapat menjadikan keberadaan sirkuit peluang prestasi dalam ajang balap.

    Lebih lanjut, kata Irawan, media masa berperan luar biasa terhadap pencapaian Formula E di Jakarta, sehingga menjadi pemberitaaan terbanyak di dunia dibanding negara-negara lain.

    “Kebetulan momen lomba Formula E kemarin, menjadi awal kembalinya wisatawan manca negara ke Indonesia. Sehingga prosedur di bandara kembali normal dan pariwisata kita menjadi pulih,” tutup irawan. (Heny HDL)