Kategori: Nusantara

  • Tiga Bulan Jadi Bupati Kolaka Andi Merya Nur di Tangkap KPK

    Tiga Bulan Jadi Bupati Kolaka Andi Merya Nur di Tangkap KPK

    Jakarta (SL)-Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur (37) dikabarkan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Merya, diperiksa di Markas Polda Sulawesi Tenggara. Andi Merya Nur merupakan Bupati Kolaka Timur yang baru dilantik Juni 2021. Hingga kini, belum dijelaskan pasti terkait kasusnya. Rabu 22 September 2021.

    Informasi sementara, operasi tangkap tangan terhadap Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur pada Selasa 21 September 2021 malam. Kemudian pada Rabu dini hari, Merya dan sejumlah pihak yang ditangkap langsung dibawa menuju Mapolda Sultra untuk menjalani pemeriksaan intensif di Direktorat Kriminal Khusus Polda Sultra.

    Dikonfirmasi perihal tangkap tangan Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur, Juru Bicara KPK Ali Fikri hanya membenarkan adanya operasi tangkap tangan di Kolaka Timur. Ali, mengungkapkan tangkap tangan dilakukan pada Selasa 21 Sepetember 2021 sekira pukul 20.00 Wita. “Saat ini para pihak yang ditangkap dan diamankan masih dalam proses permintaan keterangan oleh tim KPK,” kata Ali,seperti dilangsir kompas.id.

    Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kolaka Timur I Nyoman Abdi mengaku belum bisa memberikan penjelasan terkait perkara apa Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur ditangkap KPK. “Kalau operasinya, informasinya memang benar ada. Tapi, kalau terkait apa, saya belum tahu,” kata Nyoman.

    Sementara itu, Kepala Subdirektorat Penerangan Masyarakat Polda Sultra Komisaris Dolvi Kumaseh mengungkapkan tim dari KPK menggunakan ruangan Direkrorat Kriminal Khusus Polda Sultra untuk melakukan pemeriksaan intensif. Dalam keterangannya, Dolvi menuturkan tim penyidik KPK telah menjaring enam orang dalam tangkap tangan termasuk Bupati Koltim Andi Merya Nur.

    Andi Merya Nur, lahir di Soppeng pada 23 Agustus 1984. Perempuan 37 tahun itu menempuh pendidikan strata 1 di Universitas Muhammadiyah Kendari. Dia lulus pada 2011. Dia meniti kariernya di Partai Persatuan Pembangunan. Pada 2009, dia terpilih menjadi anggota DPRD Kolaka. Jabatan itu dia pegang dua periode hingga 2016.

    Selama menjadi legislator, jumlah jabatan dia pegang mulai dari Ketua Fraksi PPP di DPRD Kolaka 2012-2014; hingga Wakil Ketua DPRD pada 2015. Sukses di legislatif, Andi maju dalam Pilkada Kabupaten Kolaka pada 2016. Dia terpilih menjadi Wakil Bupati Kolaka selama dua periode hingga 2021. Pada Pilkada 2021, dia terpilih menjadi Bupati Kolaka Timur. (Red)

  • Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah Hadirkan Mobil Perpustakaan Keliling

    Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah Hadirkan Mobil Perpustakaan Keliling

    Barabai (SL) – Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-112 Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah (HST) berlangsung ditengah pandemi covid-19 yang saat ini belum berakhir.

    Tak hanya fokus terhadap pembangunan infrastruktur dan kepedulian terhadap kesehatan saja, tetapi kali ini Satgas TMMD menghadirkan mobil perpustakaan keliling bagi anak-anak.

    Hadirnya mobil perpustakaan keliling tersebut berkat adanya kerja sama antara Satgas TMMD Ke-112 Kodim 1002/HST, dibawah pimpinan Komandan Kodim (Dandim) 1002/HST, Letkol Inf Muh. Ishak HB dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan sejak dibukanya TMMD pada, 15 September 2021 beberapa waktu lalu.

    Kali ini giliran anak -anak desa kasarangam berkesempatan belajar di mobil perpustakaan keliling dengan didampingi oleh Babinsa Koramil 1002-08/Labuan Amas Utara Serka Saipul Fadilah, Selasa, 21 September 2021 pagi.

    Seperti disampaikan oleh Dan SSK TMMD ke-112 Kodim 1002/HST Kapten Inf Lilis Sutanto, waktu pagi dipilih berkaitan dengan belum berlakunya Pembelajaram Tatap Muka (PTM) karena pandemi covid-19.

    “Kita lihat anak-anak begitu riang gembira mendapatkan pengetahuan baru setelah membaca buku-buku yang ada di mobil perpustakaan keliling”, paparnya.

    Lebih lanjut Kapten Inf Lilis Sutanto mengucapkan terima kasih kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Selatan yang sudah merealisasikan kehadiran mobil perpustakaan keliling ini dalam rangka TMMD ke-112 Kodim 1002/HST.  (*/red)

  • Polda Riau Amankan 117 Kg Sabu dan 1000 Butir Inek, Sebagian Pesanan dari Lampung

    Polda Riau Amankan 117 Kg Sabu dan 1000 Butir Inek, Sebagian Pesanan dari Lampung

    Riau (SL) – Polda Riau menggagalkan peredaran narkotika sebanyak 117 kilogram (kg) sabu dan 1000 pil ekstasi dari tujuh jaringan Malaysia, sejak 18 Agustus-September 2021. Pelaku awalnya ditangkap di pangkalan travel tujuan Provinsi Lampung.

    Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi menjelaskan, pengungkapan pertama dilakukan pada 18 Agustus 2021 di Bengkalis dan Pekanbaru. Dari jaringan di Pekanbaru ini didapat barang bukti tiga kilogram sabu dan 1.000 butir ekstasi.

    ”Kita gerebek di pangkalan travel yang akan dikirim ke wilayah Lampung. Ini dikendalikan AH yang kita tangkap di Ciamis. Dia mengendalikan narkoba dan didistribusikan melalui tersangka NS yang kita tangkap di Pekanbaru,” kata Kapolda, Jumat, 17 September 2021.

    Menurut Kapolda, jaringan Malaysia mengendalikan seorang kurir yang diterima oleh AH dan hasilnya diserahkan ke pelaku di Negeri Jiran itu. Tangkapan kedua pada 26 Agustus 2021, sebanyak dua kilogram sabu yang rencananya dikirim ke Jambi, juga berasal dari Malaysia.

    “Penangkapan kedua ada tersangka berinisial ES dan barang bukti 2 kilogram sabu. Dia bekerjasama dengan saudara HT yang akan membawa sabu ini ke Jambi, namun saat di Pekanbaru kita sergap. Jaringan ini dikendalikan oleh saudara LP yang ada di Malaysia,” lanjut Kapolda.

    Kemudian penangkapan ketiga dilakukan oleh jajaran Polda Riau pada 29 Agustus 2021, Polda Riau membongkar paket Cargo yang membawa sabu seberat 4 kilogram, yang dikemas dalam kemasan roti kaleng. Cara penyimpanan narkoba dalam kaleng roti digunakan para bandar untuk mengelabui aparat penegak hukum agar pengiriman sabu itu berhasil dikirim kepada pembeli.

    “Ini berkat kerjasama yang baik dengan penyelenggara cargo, sehingga kita bisa menggagalkan 4 kilogram sabu yang ditaro dalam kaleng roti. Jadi ini seakan-akan adalah paket roti,” ungkapnya.

    Hal ini juga dikendalikan dari Malaysia, melalui becak laut dengan tersangka RP yang ditangkap di Pekanbaru. Dari pengembangan, tersangka sudah dua kali mengirim sabu dengan cara ini. Rencananya, sabu hendak didistribusikan ke Lampung.

    Lalu, tangkapan ke empat dalam sebulan terakhir, yang dilakukan oleh Polresta Pekanbaru. Di mana para pengedar narkoba menggunakan kos-kosan yang ada di Pekanbaru, untuk mengelabui aparat penegak hukum.

    ”Ada jaringan yang memanfaatkan kos-kosan, mereka menyewa tempat kos lalu menyiapkan barang disitu, namun berhasil kita tangkap, ada sebanyak 13 kilogram sabu-sabu, di kos ini sudah dua kali dilakukan transaksi narkoba,” ungkap Kapolda.

    Lebih lanjut Kapolda memaparkan, tangkapan ke-5 dilakukan oleh Polda Riau bersama Polres Bengkalis di wilayah Rupat, pada 7 September 2021. Narkoba yang berasal dari Malaysia dengan berat 46 kilogram itu, dikirim dari Malaysia melalui Pulau Rupat, Bengkalis, dan akan dikirim ke Medan melalui Dumai dan Pekanbaru.

    ”46 kilo sabu ini dikendalikan oleh saudara YN, JN dan DN yang beralamat di Sumut, nantinya 46 kilogram sabu ini, dan akan dibawa ke Medan menggunakan motor untuk membawa 46 kilogram sabu ini. Kita tangkap mereka di Dumai,” jelas kapolda.

    Tangkapan ke-6 dilakukan Polda Riau. Sedikitnya ada 40 kilogram sabu yang berhasil diamankan dari 3 orang tersangka. Terakhir tangkapan ke-7 juga dilakukan bersama Bea Cukai di wilayah Bengkalis, pada 13 September 2021. Ada tiga orang tersangka ditangkap dan barang bukti sabu yang diamankan sebanyak 9 kilogram sabu. (Red)

  • Pastikan Kesiapan Personel, Kabid Propam Polda Banten Sidak 2 Polsek di Kabupaten Tangerang

    Pastikan Kesiapan Personel, Kabid Propam Polda Banten Sidak 2 Polsek di Kabupaten Tangerang

    Tangerang (SL) – Kabid Propam Polda Banten Kombes Pol Nursyah Putra sidak Polsek Cikupa dan Polsek Balaraja Polresta Tangerang Polda Banten, Sabtu, 18 September 2021 malam hingga Minggu, 19 September 2021, dini hari.

    Setibanya di polsek tersebut, Kabid Propam Polda Banten langsung meninjau ruang penjagaan SPKT, ruang tahanan, ruang Reskrim, ruang Intel, ruang Propam dan ruang Binmas.

    Kedatangan Kabid Propam Polda Banten ke Polsek jajaran Polresta Tangerang tersebut untuk melakukan pengecekan Sispam Mako dan pelaksanaan patroli prokes serta giat pencegahan kejahatan di Polsek Cikupa dan Polsek Balaraja yang ada di wilayah hukum Polresta Tangerang.

    “Tadi malam saya mendatangi Polsek Cikupa dan Polsek Balaraja yang ada di wilayah hukum Polresta Tangerang. Saya ingin tahu dan melihat secara langsung bagaimana Sispam Mako dan pelaksanaan patroli prokes serta giat pencegahan kejahatan di Polsek tersebut,” kata Nursyah Putra, Minggu, 19 September.

    Dalam kesempatan ini juga, Nursyah Putra memberikan arahan kepada personel Polsek.

    “Agar piket jaga selalu melaksanakan pengecekan ruang tahanan, jaga protokol kesehatan dan selalu cek tahanan jangan sampai ada yang bunuh diri dan melarikan diri serta jangan sampai terjadi kebakaran. Dan kepada seluruh personel, saya mengimbau agar selalu menjaga keselamatan dalam melaksanakan tugas. Kerena keselamatan kita adalah prioritas, dan juga selalu patuhi SOP yang berlaku,” ucap Nursyah Putra.

    Usai meninjau Polsek Cikupa dan Polsek Balaraja, Kabid Propam Polda Banten melanjutkan dengan patroli mobile.

    “Setelah itu, saya langsung melakukan patroli mobile ke Objek Vital dan daerah-daerah rawan untuk mengantisipasi tindak kriminal Curat, Curas dan Curanmor (C3) serta memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan bagi-bagi masker,” tandasnya. (*/Red)

  • CCTV Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Ada Wanita Buang BB Ke Tong Sampah?

    CCTV Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Ada Wanita Buang BB Ke Tong Sampah?

    Subang (SL)-Satu bulan berlalu, Mabes Polri terus menyusuri bukti bukti kasus pembunuhan istri dan anak kontraktor, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), di Subang, Jawa Barat, Rabu 18 Agustus 2021. Dari hasil pemeriksaan CCTV, polisi menemukan adanya sosok wanita yang diduga kuat membuang barang bukti dari lokasi kejadian. Selain sosok wanita misterius itu, polisi juga menemukan bukti bahwa terduga pelaku pembunuhan ini berkelompok. Mereka mengendarai dua kendaraan berbeda.

    Baca: Istri dan Anak Kontraktor Dibunuh, Jasadnya Ditemukan dalam Bagasi Alphard di Teras Rumah

    Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, menybutkan ada dua kendaraan yang diduga dipakai pelaku pembunuhan, yakni mobil Avanza berwarna putih dan motor NMAX warna biru. “Dari kesesuaian itu, hanya sementara, ada dugaan pelaku menggunakan kendaraan, atau ada dugaan sebuah kendaraan jenis Avanza warna putih. Kalaupun dia pelaku, ada hubungan dengan kejadian tersebut,” kata Ahmad Ramadhan, di Jakarta.

    Saat ini, kata Ahmad Ramadhan, Polisi mulai fokus mencari siapa saja warga yang memiliki kendaraan berupa motor seperti ciri-ciri terduga pelaku pembunuhan Subang. Dari ribuan kendaraan, polisi berhasil menemukan ada 26 warga yang sesuai dengan ciri-ciri terduga pelaku pembunuhan.

    “Kemudian satu kendaraan lagi adalah kendaraan sepeda motor roda dua warna biru, itu kendaraan jenis NMAX. Kalau Kita melihat dengan data, ada 5572 unit, lalu mengerucut ada 26 kendaraan roda dua NMAX biru dari warga yang ada di sekitar Kabupaten Subang,” ujar Ahmad Ramadhan.

    Menurut Ahmad Ramadhan, polisi juga kini melacak pemilik kendaraan roda dua berwarna biru itu di lima wilayah. “Saat ini masih dilakukan identifikasi terhadap beberapa kendaraan roda dua NMAX warna biru di wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Cimahi, dan Kabupaten Sumedang,” jelasnya.

    Wanita Keluar dari Mobil Putih Diduga Buang Bukti

    Seorang wanita bergerak keluar dari mobil putih dicurigai dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Wanita dari mobil putih itu juga terekam CCTV membuang bungkusan ke tong sampah di tempat pencucian mobil, dekat lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu. Pergerakan wanita tersebut beriringan dengan waktu penemuan jasad Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

    Polisi sendiri memperkirakan Tuti dibunuh sekitar pukil 23.00 – 24.00 WIB. Sementara Amel dibunuh diperkirakan pukul 04.00 – 05.00 WIB. Jasad Tuti dan Amalia Mustika Ratu baru ditemukan Yosef pagi harinya, skeitar pukul 07.00 WIB. Saat itu anjing pelacak mengendus ke arah pencucian mobil di dekat rumah Tuti dan Amalia Mustika Ratu. Kesaksian pegawai pencucian mobil, anjing pelacak mengendus tong sampah yang ada di depan.

    Setelah ditelusuri lewat CCTV yang ada di depan pencucian mobil, menurut pegawai, ada pergerakan yang mencurigakan dari sebuah mobil silver di hari pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu, Rabu 18 Agustus 2021. Sekitar pukul 07.00 WIB, sebuah mobil warna putih terlihat berhenti depan pencucian mobil.

    Lalu turun seorang wanita membawa bukusan kresek. Wanita itu lalu membuang bungkusan tersebut ke tong sampah depan pencucian mobil. Pegawai pencucian mobil menerangkan, setiap hari sampah di tong tersebut dibakar olehnya. “Mobil ke sini otomatis cuci, ini mah di depan, ada perempuan jalan di CCTV mah, gak tau buang apa,” kata seorang pegawai pencucian mobil. “Udah jadi areng kan tiap hari dibakar sampahnya,” tambahnya.

    Dia mengaku melihat wanita itu saat menyaksikan rekaman CCTV. “Lihat saya mah perempuannya di CCTV, cuman gak begitu jelas. Buang terus masuk lagi, cuma sebentar,” katanya.

    Kantongi DNA Terduga Pelaku

    Selain itu, pihak kepolisian juga telah mendapatkan sampel DNA dari terduga pelaku. Hal tersebut didapatkan dari barang bukti berupa Helm yang diduga ditinggalkan oleh terduga pelaku.
    “Ada beberapa barang bukti yang tertinggal seperti helm. Dari helm tersebut kita sudah mendapatkan sampel DNA yang tertinggal. Nah tinggal kita cari sampel pembanding dari orang-orang yang nanti akan diduga sebagai tersangka,” katanya.

    HP Amalia Masih Hilang

    Selain mengungkap petunjuk baru, tim Mabes Polri juga mengurai fakta baru soal ponsel Amalia Mustika Ratu yang sempat hilang. Seperti diketahui, HP milik Amalia raib pascapembunuhan di rumahnya terjadi. Hingga saat ini, keberadaan HP Amalia masih misteri.

    Mengenai hal tersebut, polisi menjelaskan kenapa HP Amalia masih belum bisa ditemukan. Hal tersebut berkaitan dengan sinyal di HP Amalia yang masih mati. “Handphone milik korban atas nama AMR hingga saat ini belum ditemukan. Dan sinyalnya belum aktif jadi sampai saat ini apakah handphone tersebut dibawa oleh tersangka atau apa, persoalannya belum ditemukan,” ungkap Ahmad Ramadhan.

    Yosef Hidayat, Istri Muda dan anak Pertama

    Yosef Hidayah, suami dan juga ayah dari korban pembunuhan sadis ibu dan anak, sudah sembilan kali dipanggil polisi. Bahkan kali ini Bareskrim Polri ikut turun dalam memeriksa Yosef. Polisi juga sudah memeriksa puluhan saksi sebelumnya.

    Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef mengatakan, pada pemeriksaan terakhir, kliennya diperiksa selama kurang lebih 7 jam dengan 16 pertanyaan. “Pertanyaan yang diberikan penyidik yaitu seputar pendirian yayasan, keberadaan Yosef saat sehari kejadian dan saat kejadian, kepemilikan rumah dan jadwal golf yang biasa Yosef lakukan,” ujarnya.

    Yosef merupakan saksi yang paling sering diperiksa oleh pihak kepolisian selain Mimin, istri muda Yosef dan Yoris anak pertama korban. Seharusnya, pemeriksaan bersamaan dengan Mimin dan Yoris. Namun Yoris kembali pulang karena sakit, sementara Mimin tidak hadir dan baru dapat hadir keesokan harinya.

    Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum (Dir Tipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian mengungkapkan bahwa penyidik turut melakukan analisa terhadap seluruh informasi yang diperoleh. “Kami analisa semua informasi yang sudah diperoleh oleh Polres Subang dan Polda Jabar,” kata Andi, Rabu 15 September 2021.

    Dalam hal ini, Andi menyebut, pihaknya melakukan pendampingan untuk membantu mengungkap peristiwa tersebut. “Tim assitensi dari Bareskrim sudah di sana untuk membantu penyelidikan,” ujar Andi. (Red)

  • PT Hutama Karya Buka Lowongan Kerja Gratis, Ini Syaratnya

    PT Hutama Karya Buka Lowongan Kerja Gratis, Ini Syaratnya

    Jakarta (SL)-BUMN PT Hutama Karya (Persero) lagi buka banyak lowongan. Informasi lowongan Hutama Karya diumumkan melalui akun Instagram @hutamakarya bercentang biru dan baru saja diposting hari ini, Kamis 16 September 2021.

    “#Infrabuddies, Hutama Karya sedang mencari orang-orang terbaik untuk #MenghubungkanKebaikan. Siapa tau kamu adalah salah satunya!” tulis akun tersebut.

    Ada sederet porisi yang dibuka lowongannya kali ini. Berikut posisi- posisi yang dibutuhkan:

    Construction Manager
    – Commisioning Manager
    – Commisioning Process Engineer
    – Claim Manager
    – Cost Control Specialist – Contract Administration Specialist
    – Project Manager (Bidang Oil & Gas, Power Plant, dan Industrial)
    – Risk Management Specialist

    Akun Instagram Hutama Karya menegaskan bahwa lowongan tersebut resmi dan tidak dipungut biaya sepeserpun.Untuk persyaratannya antara lain:
    – Warga Negara Indonesia (WNI)
    – Pendidikan minimal Sarjana (S1)
    – Perguruan tinggi dalam negeri/luar negeri
    – IPK minimal 2,8 (skala 4,00) nilai yang telah dikonversikan sesuai standar IPK di Indonesia

    “Jika #Infrabuddies menemukan oknum yang meminta bayaran dengan berbagai cara, harap laporkan ke Layanan Informasi Rekrutmen Hutama Karya di 0812-8117-0380 (WA),” tulis akun tersebut. (Red)

  • Bentrok Dengan Sekuriti Tujuh Pekerja Kebun Sawit Luka Luka di Kampar

    Bentrok Dengan Sekuriti Tujuh Pekerja Kebun Sawit Luka Luka di Kampar

    Riau (SL)-Ratusan pekerja perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, Riau, bentrok dengan pihak Sekuriti perusahaan. Akibatnya sekitar tujuh pekerja mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Bentrok terjadi pada Selasa 14 Sepetember 2021, di wilayah kerja PT Padasa Enam Utama pukul 10.00 WIB.

    Awalnya, puluhan sekuriti datang dan meminta pekerja meninggalkan mes.  “Ini Buntut dari PHK ratusan pekerja oleh perusahaan. Pekerja pernah demo juga dan demo terakhir itu di kantor Gubernur,” kata kuasa hukum pekerja, Norma Sari Simangunsong, Rabu 15 Sepetember 2021.

    Menurut Norma total ada 618 pekerja di-PHK oleh perusahaan. Dalam PHK itu, pekerja dijanjikan dapat pesangon hingga uang pindah rumah. Sayangnya, janji pihak perusahaan. tidak pernah terealisasi. Pekerja kemudian mengajukan gugatan ke pengadilan Hubungan Industrial di Kota Pekanbaru minta keadilan.

    “618 orang di PHK, lalu dibujuk perusahaan untuk kerja lagi. Sisah tinggal 200-an dan itu juga banyak sudah pulang kampung sama cari kerja lain. PHK katanya ada pesangon, tapi tidak ada Sama sekali. Katanya ada uang pindah rumah 2-7 juta, itu juga tidak terealisasi,” ujar Norma kepada wartawan.

    Akibat tidak ada penyelesaian itulah pihak pekerja mengajukan gugatan ke PHI. Sayang, gugatan Belum selesai perusahaan sudah berulang kali memaksa pekerja keluar dari mes. Ditengah buruh mengajukan gugatan ke PHI, kemarin terjadilah upaya pengusiran paksa. Ada 7 luka-luka, pihak perusahaan sewa pihak ketiga untuk mengusir, bawa layu balok, pentungan, parang, termasuk samurai,” ujarnya.

    Dalam video yang beredar terlihat beberapa sekuriti berpakaian cokelat menenteng kayu dan parang. Mereka berjalan ramai-ramai menghampiri para pekerja hingga akhirnya terjadi bentrokan. “Rumah-rumah dihancurkan agar buruh tak tinggal lagi di sana, ini memprihatinkan. Kemarin kami buat laporan di Polres, tapi ada satu buruh kritis, tenggorokan dipukul benda tumpul dan rahang luka parah,” katanya.

    Kasubag Humas Polres Kampar, AKP Deni Yusra, membenarkan adanya insiden bentrokan di PT Pedasa Enam Utama. Bahkan pekerja sudah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres. “Kemarin pihak pekerja buat laporan di Polres Kampar dan sekarang tim Polres Kampar sedang melakukan olah TKP di lokasi kejadian,” ucap Deni. (Red)

  • Risk Communication & Community Engagement Audiensi Wali Kota Semarang

    Risk Communication & Community Engagement Audiensi Wali Kota Semarang

    Semarang (SL) – Tim Risk Communication & Community Engagement (RCCE) MPKU Muhammadiyah Kota Semarang bersilaturahmi dengan Wali Kota Semarang  Hendrar Prihadi, S.E, MM di balai Kota Semarang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang.

    Tujuan audiensi adalah dalam rangka menjalin silaturahmi dan memperkenalkan RCCE MPKU Kota Semarang terkait program peningkatan intervensi komunikasi resiko dan keterlibatan komunitas dalam rangka penanggulangan kasus covid-19.

    Turut hadir leader RCCE Kota Semarang Ali Khamdi bersama rombongan tim, perwakilan relawan RCCE dan RS Romani Muhammadiyah Kota Semarang. Dalam kesempatan ini, Ali Khamdi menyampaikan beberapa hal, terkait proges RCCE yang dilakukan semalam kurang lebih dua bulan.

    “Program ini bertujuan untuk mencegah penyebaran covid-19 melalui membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dalam rangka mendorong perubahan perilaku baru yang lebih sehat dan aman. Pada bulan Juli 2021 lalu, MPKU Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan UNICEF Indonesia melanjutkan kerjasama phase 3 program ini, dalam isu yang sama dan lebih mendorong kepatuhan 3M+ yang lebih ketat dan mendorong kesadaran vaksinasi. Selain melalui edukasi dan komitmen masyarakat, pada phase ini Muhammadiyah juga mendorong keterlibatan pihak pemerintah, akademisi, media dan sektor usaha untuk mendorong kebijakan bersama perilaku sehat 3M+ dan vaksinasi”, ungkap Ali Khamdi.

    Lanjut Ali kegiatan edukasi masyarakat yang dilakukan Muhammadiyah melalui RCCE MPKU di Kota Semarang sudah rutin dilakukan, seperti memberikan pembekalan kepada relawan dan kader kesehatan, pembagian masker, memobilisasi masyarakat mengikuti vaksinasi, dan webinar untuk guru-guru.

    Ada 10 kelurahan di Kota Semarang yang menjadi target intervensi program RCCE Kota Semarang, meliputi Kelurahan Genuksari, Siwalan, Meteseh, Rowosari, Ngesrep, Kedungmundu, Pleburan, Tegalsari, Jabungan, dan Tambakaji.

    “Harapanya dengan dukungan dan sinergi Pemkot Kota Semarang akan banyak daerah yang bisa diintervresi dari program ini,” harap Ali.

    Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau yang sering disapa Hendi ini juga menyampaikan apresiasi kepada Muhammadiyah atas kerjasama dan bantuannya melalui program RCCE Kota Semarang yang ikut bersama-sama menanggulangi covid-19 di Kota Semarang.

    “Bersyukur kini Kota Semarang sudah masuk PPKM turun level 2 ini berkat kerjasama semua pihak untuk terus bersama-sama menanggulangi covid-19,” ungkap Hendi.

    Hendi menjelaskan penurunan level 2 ini agar tidak menjadi ueuforis semata, tetapi perlu dijaga bersama. Selain itu, program sosialisasi masyarakat terkait vaksinasi juga perlu kita tingkatkan.

    Kepala Dinas Kesehatan, dr Mochammad Abdul Hakam juga mengajak kepada relawan RCCE Kota Semarang agar terus mengedukasi masyarakat tidak hanya di darat, tetapi juga udara melalui media sosial. Media sosial menjadi penting untuk saat ini sebagai media komunikasi ke masyarakat agar terus menjaga protokol kesehatan dan vaksinasi. (Red)

  • Dua Pelajar Cantik, Kakak Adik Tewas Diseruduk Bus di Jalan Lintas 

    Dua Pelajar Cantik, Kakak Adik Tewas Diseruduk Bus di Jalan Lintas 

    Bojonegoro (SL) – Pulang sekolah dua gadis remaja, kakak beradik, cantik, Siti Nur Sadilah (18) dan Novita Juakiana (16), tewas setelah motor yang dikendarainya ditabrak mobil bus Cendana, di Jalan Raya Bojonegoro-Ngawi, tepatnya di wilayah Desa Kalirejo, Kecamatan Ngraho, Bojonegoro, Sabtu siang 18 September 2021.

    Siang itu, Siti dan Novita, berboncengan naik sepeda motor, dalam perjalanan pulang dari sekolah ke rumah. Saat berada di ruas jalan lintas Bojonegoro-Ngawi, dari arah berlawanan, sebuah bus Cendana melaju dengan kecepatan tinggi dan menyalip kendaraan di depannya.

    Diduga sopir tak memerhatikan arus lalu lintas yang sedang padat. Dan saat menyalip, bus tersebut mengambil lajur jalan terlalu ke kanan.

    “Diduga supir bus kurang memperhatikan arus lalu lintas hingga berjalan terlalu ke kanan dan akhirnya menabrak dua siswi yang pulang dari sekolah,” ujar warga yang menyaksikan.

    Dua siswi tersebut terseret hingga masuk di bagian bawah depan bus dan meninggal di lokasi kejadian. Kasus tersrbut kini ditangani Polsek Ngraho dan jasad kedua korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangan, Bojonegoro.

    Kapolsek Ngraho AKP Muhtarom menyebut, sopir bus bernama Suwadi diduga kurang memperhatikan motor yang ditumpangi oleh kakak beradik itu sehingga gagal mengelakkan badan bus.

    “Sopir busnya masih kami periksa,” kata Muhtarom. (Red)

  • Oknum Biarawan Gereja Cabuli Anak Panti Asuhan Sendiri

    Oknum Biarawan Gereja Cabuli Anak Panti Asuhan Sendiri

    Jawa Barat (SL) – Seorang biarawan bruder Gereja Katolik, Lukas Lucky Ngalngola yang juga dikenal sebagai Bruder Angelo, menjadi tersangka kasus pencabulan anak disebuah panti asuhan, di Depok, Jawa Barat. Biarawan Gereja Katolik itu akan di sidang perdana dakwaan Jaksa pada Rabu 22 September 2021, di Pengadilan Negeri Depok.

    Kuasa hukum korban, Judianto SImanjuntak, mengatakan bahwa Bruder Angelo sudah sering melancarkan aksinya. Korban adalah anak dari Panti Asuhan Kencana Bejana Rohani yang didirikan oleh Angelo pada 2017.

    Angelo sendiri adalah anggota dari Kongregasi Blessed Sacrament Missionaries of Charity (BSMC) yang berbasis di Filipina. Atas izin BSMC, Angelo mendirikan Yayasan Kencana Bejana Rohani pada 2015.

    Salah satu kasus pelecehan Bruder Angelo yang terungkap adalah tindakan pelecehan di dalam toilet kantin pecel lele. Ketika itu, sang bruder sedang makan bersama korban di kantin tersebut.

    korban yang masih berusia di bawah umur kemudian diajak ke toilet. “Lalu di situlah terjadi (pencabulan),” ujar Judianto, Rabu, 15 September 2021.

    Selain itu, pencabulan juga pernah dilakukan di dalam angkot. Ketika itu, Bruder Angelo dan beberapa anak asuhnya di panti tersebut hendak mencukur rambut.

    Aksi pencabulan dilakukan di dalam angkot menuju tempat cukur rambut. “Lalu ketika teman-teman (korban) sedang cukur rambut, mereka berdua masih di dalam angkot. Di situlah kesempatannya, tapi ada saksi yang melihat itu, si sopir angkot,” ujar Judianto.

    Tak berhenti sampai di situ, Bruder Angelo juga melancarkan aksinya di Panti Asuhan Kencana Bejana Rohani. Saking seringnya aksi pencabulan dilakukan, Bruder Angelo bahkan sampai dijuluki “kelelawar malam” oleh anak-anak panti asuhan.

    Pasalnya, Angelo selalu menggunakan baju serba hitam ketika mencari “mangsa” yang tengah terlelap. Aksinya dilakukan lewat tengah malam. Aksi bejat Bruder Angelo mulai terungkap ketika salah satu korban merasa tidak terima telah dilecehkan.

    Ia bersama beberapa korban lain melapor ke polisi. Angelo sempat ditangkap, namun dibebaskan setelah 3 bulan karena polisi gagal melengkapi berkas perkara yang akan diteruskan ke pengadilan.

    Pasca bebas dari penjara, Angelo dikabarkan membuat yayasan baru dan mendirikan kembali sebuah panti asuhan. Atas desakan publik yang khawatir Angelo akan mengulangi perbuatannya, sang bruder kembali ditahan setelah korban memperbaharui laporannya di kepolisian.

    Dalam perkara yang saat ini tengah bergulir, ada 1 korban dan 3 saksi korban Angelo. Mereka berusia 13, 17, dan 18 tahun saat ini. (Kmp/red)