Kendari (SL)-Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainiudin Amali memberikan sambutan pada puncak penghargaan inisiator Olahraga di Ballrom, selasa 08 februari 2022.
Dalam sambutanya itu beliau mengatakan, jika kegiatan PWI sepanjang perayaan HPN hingga hari puncak 9 Februari besok adalah bukti nyata sinergitas pemerintah dengan media dan insan pers sebagai penyampai informasi publik.
“Sebagaimana yang saya janjikan pada Ketua Umum PWI Pusat pak Atal, untuk hadir secara fisik di acara Hari Pers nasional (HPN), maka saya tepati itu sebagai komitmen Menpora pada PWI, ” kata Menpora.
Menpora menyampaikan bahwa Presiden Jokowi melihat prestasi selama ini yang muncul didapatkan dengan by exident dari bakat dan talenta.Para itu kemudian dibina hingga berhasil mengharumkan nama bangsa dikancah internasional.
“Kemudian beliau (Presiden Jokowi) berpesan untuk review total sistem Olahraga Nasional, itu perintah kepada saya, masih terngiang tepat hari besar Olahraga Nasional, ” lanjutnya.
Pesan tegas itulah yang kemudian diimplementasikan oleh Menpora, ia langsung menggelar dan mengundang semua pihak kompeten bagaimana perubahan besar-besaran olahraga ini bisa terjadi melalui design besar Olahraga Nasional
“Dalam rapat kabinet saya juga sudah laporkan, lalu Presiden setuju dan sepakat pada 9 September 2021 keluarlah pepres itu, ” katanya.
Sebagai langkah konkrit maka Menpora memulai kerangka DBON yang sudah dibuat oleh stake holder terkait, dengan harapan bisa dicapai targetnya menuju Indonesia emas bila semua saling suport.
“Itu makanya ini juga harus disuport oleh semua pihak, semua harus mendorong program ini, PWI dan SIWO peran bapak ibu sangat besar, ” pesanya.
Diketahui isi kepres diantaranya ialah meningkatkan budaya Olahraga, karna hanya dari masyarakat yang menjadikan life style sehingga sebagai output akan muncul Kebugaran dan talenta.
“Tidak akan lahir talenta kalau masyarakat tidak bugar, masyarakat yang rajin olahraga dari hulu akan jadi design besar Olahraga, ” ucapnya.
Diketahui, menurut para ahli dalam penelitian, orang bugar melangkah sejauh 7.000.M dalam tiap harinya, sedangkan langkah rata-rata orang Indonesia hanya melangkah sejauh 3500M sehari.
Survey dijawa siswa kelas 3 SMK dengan sampel 2000 orang, ternyata hanya lima orang yang bugar dalam tiap harinya padahal ini adalah fisik pemuda yang sehat.
Menpora juga menyebut bahwa terpenting dalam kerangka sehat dikehidupan adalah, mengurangi resiko diawal, sehingga tidaknya mengatasi akibat namun mengurangi akibat sejak dini.
“Contohnya dana triliunan untuk menombok BPJS bila kita gunakan untuk DBON maka akan berkurang itu resiko sakit dengan pola hidup sehat dan bugar, ” sebutnya.
Ia mengibaratkan, ada sebuah kebangaan kita didunia internasional, yaitu lagu Indonesia raya, itu hanya dinyanyikan saat kunjungan kepala negara, lalu kedua adalah ketika prestasi olahraga, itulah saatnya lagu kebangsaan dan bendera dinaikkan.
“Disitulah dunia internasional melihat kita, itu bukti kebanggaan Indonesia dalam prestasi Olahraga, sekarang ayo kita tingkatkan kapasitas dengan sinergi lebih baik melalui DBON dengan penataan bersama, ” harapnya.
Tujuan memajukan ekonomi nasional berbasis olahraga juga tak kalah penting, saat ini olahraga sudah menjadi industri dunia dalam menopang dan mendongkrak ekonomi sepeti contoh sepak bola.
“Setahun sepakbola berhenti akibat pandemi kita kehilangan Rp3.triliun, itu baru dari cabang sepakbola, sangat luar biasa, bukan hanya olahraganya tapi rangkaian nya pemain, pelatih, oficial, panitia, pedagang, juru parkir, penjual jersey semua terpengaruh, ” tutupnya mengakhiri sambutan. (Red)
