Kategori: Olahraga

  • Sriwijaya FC Siap Ungkap Identitas Oknum Pengatur Skor di Liga 1 2018

    Sriwijaya FC Siap Ungkap Identitas Oknum Pengatur Skor di Liga 1 2018

    Palembang (SL) – Manajemen Sriwijaya FC siap memenuhi panggilan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk mengungkap identitas oknum yang berupaya melakukan praktik pengaturan skor di Liga 1 2018.

    Manajer Sriwijaya FC Ucok Hidayat menegaskan siap mengungkap identitas para pelaku mafia bola yang mencoba menyuap pemain, termasuk kapten tim Sriwijaya FC Yu Hyun Koo. “Dipanggil Komdis PSSI tidak masalah. Kalau perlu, disampaikan semua yang masuk di kami,” kata Ucok saat dihubungi di Palembang, Kamis (6/12).

    Ucok mengaku sudah mendapatkan undangan dari PSSI untuk memberikan keterangan terkait isu yang berembus beberapa hari lalu. Di mana Yu Hyun Koo mengaku pernah ditawari uang senilai Rp400 juta dari orang yang diduga mafia bola untuk ‘mengatur skor’ saat menghadapi Bhayangkara FC. Namun, sejak pernyataan pria asal Korea Selatan tersebut mengemuka, Ucok berujar, ada beberapa media massa yang memutarbalikkan pernyataan Hyun Koo. Sebagian media mengabarkan tawaran tersebut datang dari pihak Arema FC yang akan dihadapi oleh Sriwijaya FC, Minggu (9/12).

    Selain untuk mengungkapkan identitas terduga mafia bola tersebut, Ucok ingin mengklarifikasi terkait berita bohong tersebut. “Sekalian, sehubungan dengan berita di medsos itu. Rencananya tanggal 6 Desember ini (ke PSSI). Tapi berhubung saat ini saya masih di Madinah menuju Mekah, dengan menyesal tidak dapat hadir. Tapi saya akan segera hadir pada kesempatan pertama,” ujar dia.

    Sementara itu asisten manajer Sriwijaya FC Ahmad Haris berujar, pihaknya mengaku terganggu sejak beberapa pekan terakhir setelah Yu Hyun Koo melaporkan adanya mafia bola yang mencoba menyuap untuk mengatur skor.

    Untuk itu pihaknya siap memenuhi panggilan Komdis PSSI untuk mengungkapkan fakta dan kronologis dugaan percobaan pengaturan skor tersebut. “Kami siap. Ini juga harus dijelaskan. Yu Hyun Koo juga siap kasih keterangan. Nanti manajemen pasti akan mendampingi. (Ungkap identitas) kalau bukti sudah lengkap. Biar PSSI kerja melanjutkan prosesnya,” ujar dia. (Djitoenews)

  • Askab PSSI Muba Siapkan Strategi Baru Untuk Tingkatkan Prestasi

    Askab PSSI Muba Siapkan Strategi Baru Untuk Tingkatkan Prestasi

    Muba (SL)-Gagal menjuarai Piala Suratin Zona Sumsel, PSSI Askab Muba langsung menyikapi dengan menyiapkan strategi dan langkah baru untuk membayar kegagalan tersebut. Pasalnya meski sudah maksimal,  dan persiapan yang matang namun keberuntungan belum berpihat

    Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Muba, Ir Rusli menyatakan, sebenarnya persiapan Persimuba pada even Piala Suratin ini sudah berjalan normal. Apalagi, anak-anak yang tergabung di Sekayu Youth Soccer Academy (SYSA) memang sudah lama bersama.

    “Tapi tetap saja, ketika kita sudah menyiapkan strategi, pada akhirnya kan segala sesuatu itu kembali pada kehendak yang maha kuasa. Ya, kita sudah tahu kualitas anak-anak,” ujarnya.

    Namun, jelas Rusli, pihaknya tetap akan membayar kegagalan tersebut dengan menyusun strategi lanjutan. “Setelah Suratin ini tetap ada evaluasi, mana yang kurang kita tingkatklan. Hanya saja, memang mengelola sepakbola ini harus didukung dengan pembiayaan yang cukup,” jelasnya.

    Kemudian, ungkapnya, semua pihak harus berkomitmen. Karena, sebaik apa pun prestasi anak-anak, ketika tidak didukung dengan yang lain, pasti tidak akan tercapai. “Nah itu mungkin sulitnya. Makanya, nanti kita tingkatkan latihan dengan intensifkan lagi, memberikan semangat kepada pemain,” ungkapnya.

    Angin segarnya, papar Rusli, Bupati Muba, Dodi Reza Alex, akan meningkatkan anggaran untuk pembinaan olahraga disemua cabang olahraga (cabor) pada tahun 2019 nanti.

    “Insyaallah, dengan dukungan pak bupati, bukan hanya Persimuba tapi prestasi pada beberapa cabor lain pun akan meningkat. Karena untuk penghasil bibit-bibit muda atlet, nama Muba sudah diperhitungkan,” tandasnya. (sudirman)

  • Petinggi PSSI Diduga Atur Hasil Pertandingan

    Petinggi PSSI Diduga Atur Hasil Pertandingan

    Jakarta (SL) -Terkuak, ada pengaturan hasil pertandingan antarklub dalam Liga Dua 2018 yang melibatkan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Hidayat.

    Hal ini terungkap pada acara televisi Mata Najwa, Rabu malam (28/11). “Dia menawarkan uang Rp100 juta, tapi kami tolak. Lalu tawarkan lagi Rp 150 juta, kami tolak lagi,” kata Manajer Madura FC, Januar Herwanto, dalam acara tersebut. Januar Herwanto mengaku kecewa terhadap penawaran oleh Hidayat. Sebagai petinggi PSSI, Exco inner circle kekuasaan di PSII, Hidayat bermental seperti makelar, ujarnya.

    Dalam pertandingan melawan Madura FC, PSS memetik kemenangan dengan skor tipis 1-0. Gol tim berjuluk Super Elang Jawa itu kontroversial. Tayangan ulang menunjukkan pemain PSS berdiri offside.

    Wasit yang bertugas, Agung Setiawan, diparkir. Gol kemenangan PSS merupakan bunuh diri pemain Madura FC, Choirul pada menit ke-83. Dalam wawancaranya di Mata Najwa, Hidayat berkali-kali menegaskan Madura FC memiliki keterikatan dengannya. “Madura FC itu dulu punya saya. Pada tahun sebelumnya, hampir terdegradasi. Maka tahun ini harus mempersiapkan tim dengan bagus,” ungkap Hidayat.

    Sosok Hidayat sendiri diketahui adalah orang yang berlatar pendidikan tinggi, dirinya bergelar doktor dan menjadi salah satu dosen kampus swasta di Kota Surabaya. Sepak terjang Hidayat di dunia sepak bola nasional terutama di kepengurusan PSSI Hidayat pun cukup dikenal. Dia tercatat sebagai pemilik klub lokal asal Surabaya, Kresno Indonesia.

    Tak hanya itu, Hidayat pernah menduduki kursi manajer klub Persebo Bondowoso, sebelum berubah menjadi Madura FC. Kemudian, Hidayat juga pernah menjadi wakil ketua Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Surabaya. Pada saat itu PSSI Surabaya masih dipimpin oleh petinggi Persija, Gede Widiade. Hidayat pun sempat menjadi kandidat ketua umum PSSI Jatim periode 2017-2021. Namun dirinya disingkirkan Ahmad Riyadh. (rmol)

  • Dana Kemah dan Apel PII 2017 Dipermasalah, Menpora Mengaku Terkejut

    Dana Kemah dan Apel PII 2017 Dipermasalah, Menpora Mengaku Terkejut

    Surabaya (SL) – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi terkejut kegiatan Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia (PII) 2017 dipermasalahkan penggunaan anggaranya. Saat ini kasus dana kemah tersebut sedang ditangani Polda Metro Jaya.

    “Tentu saya sangat terkejut sebab selama ini tidak menemukan adanya permasalahan pada kegiatan yang digelar tahun lalu,” ujarnya ketika ditemui usai menghadiri prosesi wisuda Universitas Sunan Giri Surabaya di Dyandra Convention Center Surabaya, Ahad (25/11).

    Ia juga menegaskan bahwa kegiatan Kemah dan Apel Pemuda Islam 2017 yang dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo merupakan inisiasinya untuk menguatkan silaturahmi dan ukhuwah islamiah antara Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor.

    Menurut dia, momentum tersebut adalah sangat bersejarah, bahkan dihadiri 20.000-an peserta yang pelaksanaannya terbilang cukup sukses. Bahkan, kata dia, dampaknya sangat bermanfaat tidak hanya bagi dua ormas Islam terbesar di Tanah Air (Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama), tetapi juga untuk bangsa Indonesia.

    “Semua sudah melalui prosesnya, dana sudah diberikan ke Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor, lalu dapat dipertanggungjawabkan. Makanya, saya kaget ada persoalan sekarang ini dan tidak tahu indikasinya apa. Akan tetapi, saya sudah bertemu dengan Dahnil Anzar yang menyampaikan kemungkinan karena atmosfer menjelang Muktamar Pemuda Muhammadiyah,” ucapnya.

    Dahnil Anzar Simanjuntak adalah ketua umum Pemuda Muhammadiyah yang sempat dimintai keterangan oleh penyidik Polda Metro Jaya pada hari Jumat (23/11) terkait dengan dugaan penyimpangan dana Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia di Pelataran Candi Prambanan, Jawa Tengah, 16 s.d. 17 Desember 2017.

    Bersama Ketua Panitia Kegiatan Kemah Apel Pemuda Islam 2017, Ahmad Fanani, Dahnil dikawal sejumlah orang yang mengenakan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam). Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah XVII akan dilaksanakan pada tanggal 25-28 November 2018 di Yogyakarta.

    Terkait dengan pengembalian dana Rp2 miliar dari Pemuda Muhammadiyah ke Kemenpora, menteri asal Madura tersebut mengaku belum mengetahui secara detail. Namun, mekanismenya akan diserahkan ke Biro Keuangan karena butuh kajian serta telaah mendalam. (Republika)

  • Timnas Indonesia Tersingkir, Edy Rahmayadi: “Jika Wartawannya Baik, Maka Timnasnya Juga Baik”

    Timnas Indonesia Tersingkir, Edy Rahmayadi: “Jika Wartawannya Baik, Maka Timnasnya Juga Baik”

    Bandarlampung (SL) – Ketua PSSI Edy Rahmayadi kembali mengeluarkan pernyataan yang menjadi sorotan banyak pihak. Bahkan media luar negeri pun ikut membahas pernyataan Edy Rahmayadi yang baru-baru ini menyebut ‘Jika wartawannya baik, maka timnasnya juga baik’. Komentar Edy Rahmayadi saat ditanyai tentang peforma timnas Indonesia di Piala AFF 2018 turut diwartakan Fox Sports Asia.

    Fox Sports Asia memberikan judul dalam artikelnya, “AFF Cup 2018: PSSI Chairman Edy Rahmayadi states ridiculous reason for Indonesia national team’s failure (Piala AFF 2018: Ketua PSSI Edy Rahmayadi menyatakan alasan tidak masuk akal untuk kegagalan timnas Indonesia).”

    Dalam wartanya, Fox Sports Asia menyinggung soal rasa tidak senang pendukung Indonesia dengan timnas karena sejumlah alasan. Salah satu contoh ketidakpuasaan tersebut adalah dengan menunjukkan spanduk yang berisi pesan bernada frustasi pada pertandingan pertama melawan Singapura.

    Fox Sports Asia juga membahas soal berbagai seruan pemecatan ketua PSSI, Edy Rahmayadi, dan pelatih timnas, Bima Sakti.

    Timnas Indonesia telah terhenti langkahnya di fase grup Piala AFF 2018 dengan menyisakan satu pertandingan lagi melawan Filipina, Minggu (25/11/2018). Saat ditanya mengenai kegagalan timnas Indonesia, Edy Rahmayadi pun memberikan jawaban. Edy Rahmayadi berkomentar, “Wartawannya harus baik, jika wartawannya baik maka timnasnya baik.”

    Timnas Indonesia bisa dikatakan tampil kurang apik pada Piala AFF 2018, skuat Garuda harus bersaing dengan Thailand, Filipina, dan Singapura pada Grup B. Tim besutan Bima Sakti itu kalah di laga perdana melawan Singapura dengan skor 0-1.

    Lalu pada laga kedua, timnas Indonesia menang dengan skor 3-1 melawan Timor Leste. Pada laga ketiga timnas Indonesia kalah dari Thailand dengan skor 2-4. Timnas Indonesia pun masih menyisakan satu laga melawan Filipina yang akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (25/11/2018).

    Akan tetapi apapun hasil laga melawan Filipina, tidak akan berpengaruh terhadap timnas Indonesia, skuat Garuda telah terhenti. (tbn/sony)

  • Kontingen TNI AD Pimpin Klasemen Sementara Lomba Tembak ASEAN Armies Rifle Meet

    Kontingen TNI AD Pimpin Klasemen Sementara Lomba Tembak ASEAN Armies Rifle Meet

    Jakarta (SL) – Kontingen TNI AD memimpin klasemen sementara Lomba Tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-28 yang digelar di Malaysia. Hingga hari kelima, kontingan TNI AD telah mengumpulkan 7 trofi, 29 medali emas, 10 medali perak dan 8 medali perunggu.

    “Berdasarkan laporan harian yang diterima dari kontingen kita di sana (Malaysia), hari ini kita kembali menyapu bersih trofi dan medali emas yang diperebutkan,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Candra Wijaya lewat keterangan tertulisnya, Jumat (23/11/2018).

    “Semestinya dengan tambahan 3 trofi dan 6 medali emas, saat ini kita bisa mengoleksi 7 trofi, 29 emas, 10 Perak dan 8 perunggu. Namun, karena emas karaben overall tidak jadi diumumkan maka perolehan emas sementara kita hanya tercatat 28 medali,” sambung Candra.

    Hari ke-5 sendiri ada 4 trofi dan 8 emas yang diperebutkan. Tapi, cabang lomba Senapan M3 yang memperebutkan 1 trofi Individual dan 3 emas ditunda karena hujan. Dia menguraikan tambahan medali emas kontingen TNI AD kali ini berasal dari cabang lomba Karaben Match 5 Falling Plate team dan Overall, Pistol Putra Match 4 team dan Overall, serta Pistol Putri Match 3 team dan Overall. “Capaian ini semakin membuat kita bangga atas perjuangan tim kita, khususnya tim pistol putra yang berhasil bangkit memperoleh 1 trofi dan 1 medali emas. Demikian juga dengan tim pistol putri dan tim karaben yang mempersembahkan medali 1 emas dan 1 trofi,” jelasnya.

    Menurutnya, hingga saat ini cuma 1 negara saja yang belum memperoleh medali. Dia berharap persaingan yang terjadi semakin membuat semangat para kontingen TNI AD. “Hal ini positif karena pertandingan lebih kompetitif. Semoga ini semakin memacu tim kita untuk lebih fokus dan semangat dalam meraih kemenangan, apalagi cuaca sudah mulai hujan,” tuturnya.

    Berikut klasemen sementara pada hari AARM 2018:
    1.Indonesia (7 trofi, 28 emas, 10 perak dan 8 perunggu)
    2.Thailand (2 trofi, 6 emas, 21 perak dan 7 perunggu)
    3.Philipina (2 emas, 2 perak dan 11 perunggu)
    4.Malaysia (1 perak dan 7 perunggu)
    5.Brunei (1 perak)
    6.Myanmar (1 perak)
    7.Vietnam (1 perunggu)
    8.Singapura (1 perunggu)
    9.Laos (1 perunggu)
    10. Kamboja (-)

  • Kejurnas Pahanan, Gubernur Ridho Minta Lahirkan Prestasi Dunia

    Kejurnas Pahanan, Gubernur Ridho Minta Lahirkan Prestasi Dunia

    Bandarlampung (SL) – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo meminta agar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panahan antar Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) dapat melahirkan atlet peraih medali di ajang nasional, regional, dan internasional. Prestasi panahan Indonesia yang mendunia baik di tingkat Asia Tenggara, Asia dan Olimpiade, harus dijaga lewat kejuaraan berjenjang dan rutin.

    “Tdak ada yang instan di dunia olah raga. Mulai mencari bibit unggul hingga kejuaraan. Semua dimulai dari orang-orang terpilih, pelatih yang baik, dan kompetisi yang rutin. Itu adalah beberapa kunci keberhasilan pembinaan dan keberhasilan prestasi olah raga secara umum,” kata Gubernur Ridho saat menjamu peserta Kejurnas PPLP se-Indonesia 2018, di Balai Keratun, Komplek Kantor Gubernur Lampung, Selasa (20/11/2018) malam.

    Ridho menambahkan panahan merupakan salah satu cabang olah raga unggulan dalam mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Gubernur meminta agar para atlet yang berlomba dapat meneruskan prestasi pemanah Indonesia yang terukir lewat lewat berbagai kejuaraan. Ridho mengatakan Kejurnas PPLP dapat langkah meraih prestasi iru.

    Ridho juga menyampaikan dalam setiap pertandingan olah raga, tidak terlepas dari latihan dan kerja keras yang terarah. “Kejuaraan itu merupakan ajang berlatih dalam kompetisi pada kompetisi untuk meraih prestasi yang lebih tinggi,” kata Gubernur.

    Saat memberi kata sambutan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung, Hannibal, mengatakan Kejurnas PPLP untuk mengukur dan mengevaluasi hasil pembinaan PPLP, PPLPD, Sekolah Khusus Olahraga Cabang Panahan. “Kejurnas ini juga guna memotivasi atlet panahan agar lebih semangat berlatih untuk meningkatkan kemampuan dan mengembangkan bakat menuju prestasi nasional dan internasional,” kata Hannibal. (Humas Prov Lampung)

  • PSSI Seleksi 386 Peserta Seleksi pra-PON Lampung

    PSSI Seleksi 386 Peserta Seleksi pra-PON Lampung

    Bandarlampung (SL) – Asprov PSSI Lampung menggelar seleksi program pra-PON 2020 di Stadion Wayhalim, Rabu (21/11/2018), yang diikuti 385 peserta.

    Co-Manajer pra-PON Akhmad Ariestoteles menyambut baik antusiasme peserta. “Jumlah peserta seleksi di atas target, semoga kualitasnya juga bagus,” ujar Ketua PSSI Lamtim tersebut.

    Peserta seleksi diwajibkan mengisi database untuk dianalisis kemudian dilakukan seleksi secara ketat oleh Tim Panel Pelatih yang diketuai oleh HM Nasir.

    “Seleksi dilakukan secara obyektif dengan dibantu pelatih-pelatih berpengalaman masing-masing; Dirsono, Panca Adi Nirwana, Marwadhi dan Johan Peter,” papar dia.

    Di lokasi seleksi, Pelatih Kiper Johan Petrus mengaku cukup senang dengan banyaknya jumlah pendaftar seleksi kiper.

    “Pendaftar tercatat lebih dari 30 orang, untuk Lampung itu terkategori banyak jumlahnya,” urai kiper legendaris era PSBL 90-an tersebut.

    Dalam rapat exco yang digelar sehari sebelumnya, Ketua PSSI Lampung Eddy Syamsu menegaskan tim seleksi harus transparan dan obyektif.

    “Pilih pemain-pemain yang terbaik di Lampung, kita butuh membentuk pondasi tim yang kuat untuk memenuhi target lolos PON 2020,” tegas Eddy.

    Dalam sambutan pembukaan, HM Nasir, memberi tips kepada pemain supaya bisa memenuhi kriteria seleksi.

    “Games dalam seleksi dilakukan hanya 25 menit, tetapi itu merupakan hasil kerja keras bertahun-tahun, jangan sampai gagal hanya karena hal yang sepele,” ujar Pelatih Kepala Lampung Sakti FC itu.

    Dalam keterangan terpisah, Manajer Program pra-PON, Adolf Ayatullah Indrajaya, memberi apresiasi terhadap sedemian banyak pihak yang sudah suka-rela membantu sehingga PSSI bisa memulai proses pembentukan tim walau ada kendala klasik pendanaan.

    “Hasil rapat dengan KONI, sepakbola belum dimasukkan sebagai cabor prioritas sehingga hingga akhir 2018 belum ada insentif sama sekali. Semoga melihat antusiasme seperti ini, pemerintah bisa memberi perhatian khusus buat cabor yang dikenal sebagai olahraga paling populer dan bergengsi ini,” papar dia. (rls)

  • Pesilat Lambar Berhasil Torehkan Prestasi di Kejurnas Silat Kuningan Open II

    Pesilat Lambar Berhasil Torehkan Prestasi di Kejurnas Silat Kuningan Open II

    Jawa Barat (SL) – Atlet binaan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Lampung Barat Selvia Nabila, menorehkan satu prestasi yang cukup membanggakan pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Silat Kuningan Open II, yang merebutkan piala bergilir Kemenpora Republik Indonesia, di GOR Ewangga Komplek Stadion Mashud Wisnusaputra, Jawa Barat (Jabar).

    Kened Ivandi salah seorang Official yang juga sebagai Sekretaris IPSI Kabupaten Lampung Barat (Lambar), ketika dihubungi. Selasa (20/11/18), mengatakan bahwa Pada kejuaraan Silat Kuningan Open II yang di ikuti oleh pesilat dari Jabar, Jakarta, Palembang , Papua, Jawa tengah Jabodetabek Pesilat Lambar Selvia Nabila berhasil meraih medali perak.

    “Sebenarnya Selvia Nabila ada di kelas A berat badan 45-50 Kg, berhubung berat badannya naik jadi kita pelatih optimis untuk menempatkan dia naik kelas di Kelas B dengan berat badan 50-55 kg.
    “Dan alhamdulilah masuk final dan meraih medali perak ,” ujarnya Kened

    IMG-20181120-WA0092

    Lebih lanjut Kenet menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas doa dan dukungannya, rencananya juga pada tanggal 20 samp 23 Desember 2018, IPSI Lambar akan mengikuti kejuaraan Bappeda Cup di Bandar Lampung, yang di selenggarakan oleh IPSI Lampung, tutupnya.

    Sementara itu salah seorang masyarakat Lambar Robert Ariesta, ketika diminta tanggapannya mengatakan, sangat mengapresiasi keberhasilan IPSI Lambar dalam beberapa waktu terahir ini dengan beberapa torehan perestasi yang cukup membanggakan.

    “Kita Patut bangga dengan prestasi yang berhasil diraih Atlit-atlit IPSI Lambar dalam mengharumkan nama Lambar, melihat ini dirinya menilai sudah waktunya IPSI Lambar melakukan pembenahan, agar kedepannya  dapat dicapai perestasi yang lebih bagus, kita utamakan pembinaan untuk pesilat-pesilat asli Lambar, untuk apa kita pakai pesilat-pesilat dari luar Lambar kalau memang banyak pesilat-pesilat kita yang bagus, yang tentunya harus melalui pembinaan yang maksimal,” ujar Robert. (kejrfakta)

  • Nasib Timnas Indonesia Diujung Tanduk untuk Maju ke Semifinal Piala AFF 2018

    Nasib Timnas Indonesia Diujung Tanduk untuk Maju ke Semifinal Piala AFF 2018

    Jakarta (SL) – Nasib Timnas Indonesia di ujung tanduk. Bahkan, Indonesia dipastikan terdepak lebih awal dan tidak dapat menembus babak semifinal Piala AFF 2018.

    Hal itu terjadi bila laga Filipina kontra Thailand berakhir imbang pada Rabu (21/11/2018). Sebab, tambahan satu nilai cukup membawa keduanya menjauh dari kejaran Timnas Indonesia.

    Timnas Indonesia saat ini berada di peringkat keempat klasemen Piala AFF 2018dengan koleksi tiga poin dari 3 laga. Jika Thailand vs Filipina imbang, maka kedua tim tersebut akan mengoleksi tujuh poin yang tak mungkin dikejar oleh skuat Garuda.

    Apalagi, timnas Indonesia hanya menyisakan satu laga melawan timnas Filipina pada Grup B Piala AFF 2018. Duel antara Indonesia vs Filipina bakal berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (25/11/2018).

    Satu-satunya harapan dari timnas Indonesia adalah kemenangan yang diraih oleh Thailand saat melawan Filipina pada matchday keempat Grup B Piala AFF 2018. Filipina memiliki satu keuntungan pada laga ini lantaran bertindak sebagai tuan rumah.

    Tak sampai di situ, terdapat dua syarat lainnya yaitu Thailand menang atas Singapura di laga terakhir serta Indonesia mampu mengalahkan Filipina.

    Skema tersebut akan membuat Indonesia memiliki enam poin sama dengan Filipinadan Singapura (tergantung laga melawan Timor Leste).

    Selanjutnya, skuat asuhan Bima Sakti masih harus bergantung kepada selisih gol untuk menjadi runner-up Grup B dan lolos ke semifinal Piala AFF 2018.

    Lanjutan Piala AFF 2018 Grup B Filipina vs Thailand akan berlangsung pada di Panaad Stadium, Filipina, pada Rabu (21/11/18)  pukul 18.30 WIB.

    Pertandingan antara Filipina vs Thailandtersebut merupakan pertandingan kunci bagi Timnas Indonesia.

    Filipina optimis meraih kemenangan atas Thailand di pertandingan ketiga Piala AFF 2018 Grup B, Rabu (21/11/18).

    “Orang-orang mungkin mengatakan bahwa Thailand kemungkinan akan menjuarai Grup B tetapi saya berharap untuk mengubah itu,” Ujar pelatih Filipina, Sven Goran Erikssson dikutip Tribunnews dari aseanfootball.org.

    “Dan jika kita bisa bermain sepakbola yang bagus, kita memiliki peluang bagus untuk bermain dengan baik.” Lanjut Eriksson.

    Sedangkan Pelatih Thailand, Milovan Rajevac mengincar poin penuh untuk bisa lolos ke semifinal.

    “Tidak masalah siapa yang ingin kami mainkan di semifinal. Kami hanya ingin menang besok.” Ujar Milovan Rajevac.

    “Ini adalah pertandingan ketiga untuk kedua tim, jadi ini pasti penting. Tim yang menang akan memenangkan grup, saya pikir tim yang bisa beradaptasi akan lebih baik, saya menantikan cuaca bagus dan sepakbola yang bagus. ” Lanjut Milovan Rajevac.

    Perkiraan susunan pemain :

    Filipina :

    Neil Etheridge; Kevin Ingreso, Carli de Murga, Paul Mulders, Daisuke Sato; James Younghusband, John-Patrick Strauss, Martin Steuble, Stephan Schrock, Phil Younghusband, Patrick Reichelt.

    Thailand :

    Siwarak Tedsungnoen; Philip Roller, Chalermpong Kerdkaew, Pansa Hemviboon, Korakod Wiriyaudomsiri; Tanaboon Kesarat, Thitipan Puangchan, Mongkol Tossakrai, Sanrawat Dechmitr, Nurul Sriyankem; Adisak Kraisorn.

    Kalah dari Thailand

    Stadion Rajamangala, markas timnas Thailand, tampaknya masih menjadi arena yang angker bagi timnas Indonesia.

    Buktinya, skuat Garuda masih belum mampu meraih poin saat tampil di stadion yang terletak di Bangkok tersebut pada Piala AFF 2018.

    Yang terkini, pada laga lanjutan babak penyisihan Grup B Piala AFF 2018, lawatan timnas Indonesia ke kandang Thailandharus kembali berakhir dengan tragis.

    Bermain pada Sabtu (17/11/2018), timnas Indonesia terpaksa gigit jari setelah ditekuk Thailand dengan skor akhir 2-4.

    Padahal sebetulnya, skuat Garuda sempat unggul terlebih dahulu lewat sepakan indah Zulfiandi pada menit ke-30.

    Pemain asal Sriwijaya FC ini sukses melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang tak mampu dijangkau oleh kiper Thailand.

    Namun delapan menit berselang, timnas Thailand mampu menyamakan kedudukan lewat gol Korrakot Wiriyaudomsiri (38′).

    The War Elephants kemudian berbalik unggul setelah Pansa Hemviboon mencetak gol pada penghujung babak pertama (45+2′).

    Kemudian, armada asuhan Milovan Rajevac memperlebar margin gol pada babak kedua melalui Adisak Kraisorn (65′), serta Pokkhao Anan (74′).

    Menjelang berakhirnya pertandingan, anak asuh Bima Sakti mampu memangkas defisit gol lewat tandukan Fachruddin Aryanto (89′).

    Kekalahan ini semakin memperpanjang tren buruk skuat Garuda kala menghadapi Thailand di Stadion Rajamangala.

    Terbukti, sepanjang sejarah turnamen Piala AFF, skuat Garuda belum pernah sekalipun mendulang poin saat bermain di Stadion Rajamangala.

    Tren buruk ini bermula pada medio 2000. Piala AFF edisi 2000 (dulunya bernama Piala Tiger) adalah kali pertama dua tim bersua di stadion yang berkapasitas 49,722 penonton tersebut.

    Saat itu, Uston Nawawi dkk harus mengakui keunggulan tim tuan rumah setelah dihajar dengan skor 1-4.

    Delapan tahun kemudian kedua tim kembali saling sikut, tepatnya saat leg kedua semifinal Piala AFF 2008. Saat itu, tim Garuda takluk dengan skor tipis 1-2.

    Thailand pada akhirnya melenggang ke partai puncak setelah unggul agregat 3-1, karena pada leg pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), tim The War Elephants berhasil menang 1-0.

    Pertemuan terakhir Indonesia melawan Thailand di Rajamangala terjadi pada final leg kedua Piala AFF 2016. Ketika itu, Indonesia kalah 0-2.

    Thailand pada akhirnya sukses naik ke podium juara seusai pada leg pertama hanya kalah 1-2 di Stadion Pakansari, Cibinong.

    Di luar laga yang berlangsung di Rajamangala, Indonesia dan Thailandtercatat sudah bertemu 11 kali.

    Dari jumlah tersebut, Indonesia hanya tiga kali menang, satu di antaranya lewat adu penalti.

    Kedua tim tak pernah bermain imbang. Jadi, Thailand telah delapan kali menang, satu di antaranya juga melalui adu penalti.

    Peluang ke Semifinal Tipis
    Peluang timnas Indonesia ke semifinal Piala AFF 2018 masih ada, tetapi kans anak asuh Bima Sakti sangat tipis plus ditentukan hasil laga lain.

    Bima Sakti memulai debut sebagai pelatih timnas Indonesia pada Piala AFF 2018dengan ancaman gagal melaju ke semifinal turnamen dua tahunan ini.

    Namun, jika timnas Indonesia akhirnya gagal lolos ke semifinal Piala AFF 2018, Bima Sakti bukan yang pertama bagi skuat Garuda.

    Pada 11 kali pelaksanaan Piala AFF sebelum 2018, timnas Indonesia pernah tiga kali gagal lolos dari fase grup.

    Pertama catatan buruk ini terjadi pada Piala AFF 2017, kala itu skuat Garuda ditangani Peter Withe asal Inggris.

    Main di Singapura pada fase penyisihan, Indonesia gagal ke semifinal dengan catatan yang tak enak.

    Sebab, skuat Garuda ada di posisi tiga dengan nilai sama dengan Singapura dan Vietnam sebagai pemuncak serta runner-up Grup B.

    Kala itu, nilai tiga tim ini adalah lima dengan sekali menang dan dua kali kalah, tetapi produktivitas timnas Indonesia kalah dari dua tim di atasnya.

    Peter Withe pun setelah laga pamungkas kontra Singapura menerima kenyataan didepak oleh PSSI.

    Kegagalan kedua tak bisa melaju ke semifinal Piala AFF terjadi pada turnamen edisi 2012.

    Kala itu, timnas Indonesia juga ditangani pelatih yang baru sekali pegang timnas, walaupun lumayan berpengalaman melatih klub, Nilmaizar.

    Main tiga kali pada fase penyisihan di Malaysia, skuat Garuda hanya memiliki poin akhir empat di Grup B.

    Sedangkan Singapura dan Malaysia punya nilai enam dan mereka lolos ke semifinal.

    Lalu yang ketiga pada 2014, kali ini pelatih berpengalaman Alfred Riedl menangani timnas Indonesia.

    Sayang, Piala AFF 2014 tak berpihak pada timnas Indonesia yang untuk kali kedua saat itu ditangani pria asal Austria ini.

    Skuat Garuda ada di posisi tiga klasemen akhir Grup A di bawah tuan rumah Vietnam dan Filipina.

    Dari tiga kegagalan itu, dua capaian yang tak diinginkan untuk timnas Indonesia pada Piala AFF saat skuat Garuda ditangani dua pemain berpengalaman pada turnamen ini.

    Peter Withe bisa disebut pelatih asing yang rajin juara Piala AFF bersama eks pelatih Singapura, Radojko Avramovic.

    Peter membawa timnas Thailand sebagai juara Piala AFF 2000 dan 2002 plus sekali runner-up edisi 2004 bersama Indonesia.

    Lalu, Alfred Riedl sebelum membesut Indonesia dan membawa skuat Garuda jadi runner-up dua kali pada Piala AFF 2010 dan 2016, dia membuat Vietnam juga jadi runner-up pada 1998.

    Sementara itu, Nilmaizar nyaris sama dengan Bima Sakti, sebelum membesut timnas Indonesia, tak punya pengalaman melatih sebuah negara, apalagi berkiprah sebagai juru taktik pada Piala AFF.

    Kesalahan Jadi Malapetaka
    Meski sempat mencetak gol terlebih dahulu, timnas Indonesia akhirnya harus menelan pil pahit setelah ditumbangkan Thailandpada laga lanjutan babak penyisihan Grup B Piala AFF 2018.

    Pelatih Bima Sakti pun menjelaskan alasan di balik kekalahan itu.

    Dalam duel babak penyisihan Piala AFF 2018 yang berlangsung di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/11/2018), Bima Sakti bersama timnas Indonesia harus bertekuk lutut dari Thailand seusai kalah dengan skor 2-4.

    Padahal sebetulnya, timnas Indonesia sempat unggul terlebih dahulu lewat sepakan indah Zulfiandi pada menit ke-30.

    Pemain asal Sriwijaya FC ini sukses melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang tak mampu dijangkau oleh kiper Thailand.

    Namun delapan menit berselang, timnas Thailand mampu menyamakan kedudukan lewat gol Korrakot Wiriyaudomsiri (38′).

    Menjelang berakhirnya pertandingan, Fachruddin Aryanto mencetak gol untuk memperkecil ketertinggalan (89′).

    Bima Sakti mengakui, timnya sempat bermain cemerlang pada awal laga.

    Namun, sejumlah kesalahan yang dilakukan anak asuhnya menjadi awal mala petaka bagi skuat Garuda.

    “Kami bermain bagus pada awal pertandingan. Pada babak kedua, kami melakukan beberapa kesalahan yang membuat kami harus kalah,” kata Bima Sakti seperti dikutip dari situs web PSSI.

    Diakui Bima Sakti, mental Hansamu Yama dkk sempat runtuh sesaat setelah The War Elephants mencetak gol kedua dan berbalik unggul.

    Gol kedua tim tuan ini disebut-sebut menjadi biang yang membuat mental skuat Garuda down.

    “Kami memiliki konsentrasi yang bagus pada babak pertama karena mencetak gol indah. Akan tetapi setelah itu, kami kebobolan dan gol kedua Thailandmembuat down,” ucap Bima Sakti.

    “Kami sempat bangkit ketika mencetak gol kedua, tetapi sudah terlambat. Thailand bermain bagus dan sulit untuk membongkar lini pertahanan mereka” tuturnya.

    Dengan kekalahan ini, squad Garuda harus puas tergusur ke posisi empat klasemen sementara.

    Padahal, armada asuhan Bima Sakti sebelumnya menduduki peringkat kedua klasemen sementara.

    Kini, timnas Indonesia mengoleksi tiga poin hasil dari satu menang dan dua kalah dari tiga laga yang dilakoni.

    Ada pun Thailand semakin nyaman di puncak klasemen sementara Grup B Piala AFF 2018.

    Adisak Kraisorn dkk sukses mengumpulkan enam poin setelah menyapu bersih dua pertandingan dengan kemenangan. (Tribunnews.com)