Kategori: Olahraga

  • 33 Atlit BKC Lampung Ikuti Kejurnas Karate di Batam

    33 Atlit BKC Lampung Ikuti Kejurnas Karate di Batam

    Bandarlampung (SL) – Pengurus Daerah Bandung Karate Club (Pengda BKC) Provinsi Lampung memberangkatkan 33 Atlit Karate terbaiknya untuk mengikuti Kejuaraan Nasional Karate (BKC) yang akan digelar di Sport Hall Temenggung Abdul Jamal – Batam pada tanggal 15-18 November 2018.

    Ketua Umum Pengda BKC Provinsi Lampung H. Tony Eka Candra saat melepas keberangkatan Kontingen Atlet-Atlet BKC Lampung di ruang kerjanya mengatakan, tujuan Kejurnas tersebut sebagai wadah silaturahmi Atlet-Atlet Bandung Karate Club (BKC) se-Indonesia dalam hal kemampuan bertanding, sekaligus bentuk evaluasi atas hasil pembinaan Atlet BKC di Tingkat Daerah, Tingkat Cabang, Tingkat Ranting dan Dojo secara Kelembagaan dan menyeluruh, baik aktifitas Pengurus dengan Managemen Kepengurusannya,
    Pelatih dengan Program Pelatihannya, dan Atlet dengan pencapaian target
    prestasi serta kualitasnya.

    Tidak hanya itu, Kejuaraan Nasional tersebut juga kedepan dalam rangka mempersiapkan Atlet-Atlet BKC untuk turun dalam Kejuaraan-kejuaraan Tingkat Nasional maupun Internasional, serta membentuk Atlet Karateka yang berkualitas dan bermoral.

    Tony yang juga penyandang Sabuk Hitam DAN VI Karateka ini mengatakan, pada Kejuaraan Nasional Karate BKC Tahun 2018 kali ini, Pengda BKC Lampung mengirimkan sebanyak 25 Atlet dan 8 orang Official, untuk kategori Usia Dini, Pra Pemula, Cadet, Junior, U-21, sampai dengan Senior. Tony berharap Atlet-Atlit BKC Lampung dapat meraih kemenangan dan meraih prestasi 5 Besar Nasional dalam Kejuaraan Nasional Karate yang diikuti 34 Pengda BKC Provinsi se-Indonesia tersebut.

    “Jaga nama baik Provinsi Lampung dan Pengda BKC Lampung, tanamkan di jiwa kalian semangat Bushido, yaitu semangat pantang menyerah, torehkan prestasi terbaik, raih kemenangan sebanyak-banyaknya, dengan tetap mengedepankan sportifitas Olah Raga Bela Diri Karate. Selamat jalan, semoga sampai ditujuan dan kembali dalam keadaan sehat, dan selamat berjuang,” kata Tony dalam pengarahanya didampingi Ketua Dewan Pembina Pengda BKC Lampung Ir. H. Hanan. A Rozak MS, Sekretaris umum Pengda BKC Lampung Tedy Hermanto, dan Kepala Pelatih Binpres BKC Lampung Donny Rio Saputra, S.Pd, Jumat (9/11/2018).

    Sementara Kepala Pelatih Pembinaan Prestasi (Binpres) Pengda BKC Lampung Donny Rio Saputra, S.Pd, dalam laporanya menuturkan, para Atlet yang mengikuti Kejurnas BKC kali ini merupakan hasil seleksi yang dilaksanakan oleh Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Pengda BKC Lampung yang rutin dan sudah dilaksanakan sejak setahun terakhir.

    “Sesuai arahan Ketua umum Pengda BKC Lampung Kang H. Tony Eka Candra, setiap bulan BKC Lampung rutin mengadakan Training Center (TC) bagi Atlet berprestasi yang berasal dari masing-masing Pengcab kabupaten dan kota se-Provinsi Lampung dan dilaksanakan Pemusatan Pelatihan secara bergilir di 15 Pengcab BKC Kabupaten/Kota, sehingga program pembinaan terlaksana secara terencana, berjenjang, terprogram dan berkesinambungan,” kata Dony.

    Adapun Atlet-Atlet yang akan mengikuti Kejuaraan Nasional tersebut yakni, Tihto Marcelino, Salsabila Aura Zahra, M. Alexander Leviano, Adytia Napitupulu, Mika Aprilia, M. Riski, Rosita Meylani Lumenta, Yosi Aliana Firdian, Dhimas Malik Nugroho, Nida Syaakilatin Ulya, Monica Dwi Susanti, Aldi Surya Suryawan, Irwansyah, Bani Cilgi Al-Kautsar, Aldi Satrio Hermawan, Rani Okta Sari, Herlandi. Atlit-Atlit tersebut akan mengikuti Kelas Kumite Perorangan dan Kelas Beregu Putra dan Putri, serta Kata Perorangan dan Beregu Putra dan Putri.

    Seluruh Kontingen BKC Pengda Lampung akan berangkat melalui Bandara Radin Intan II Beranti, pada hari Senin 12 November 2018.

    Sementara Sekretaris umum Pengda BKC Lampung Tedy Hermanto mengungkapkan bahwa Pengda BKC Lampung sudah banyak melahirkan Atlet-Atlet Karate berprestasi baik di Tingkat Nasional maupun Internasional. Sebelumnya Atlet BKC Lampung Rani Oktasari menjadi Juara Kelas Kumite U-21 Putri dalam Kejuaraan Dunia Karate Asia Pasifik yang dilaksanakan oleh Asian Karate Federation (AKF), yang merupakan Federasi Karate Asia.

    Dalam Kejuaraan Nasional Karate Piala Kapolri di Jakarta pada bulan Juli 2017 yang lalu, Atlet Karateka BKC Lampung Herlandi Afriando menjadi Juara 1 dan mendapatkan Medali Emas untuk Kategori Kumite -65 Kg Putra. Pada Kejuaraan Nasional BKC di Bogor Jawa Barat Atlet BKC Lampung Reza Agselya Sari menjadi Juara 1 dan mendapat Medali Emas untuk kategori Kumite -52 Kg Putri, sekaligus menjadi Juara 1 dalam Kejuaraan Olimpiade Olahraga Nasional Cabang Olahraga Karate Tingkat Provinsi dan bersama Reinhard Reinaldi mewakili Provinsi Lampung di Tingkat Nasional pada September 2017 di Kota Medan, dan berhasil meraih Medali Emas.

    “Dalam Kejuaraan Nasional Karateka BKC Tahun 2018 ini, Pengda BKC Lampung menargetkan prestasi 5 Besar Nasional dalam perolehan Medali, untuk kategori semua kelas yang diikuti,” pungkas Tedy.(rilis)

  • Kejurnas Orienteering Digelar di Malang

    Kejurnas Orienteering Digelar di Malang

    Jakarta (SL) – Bagi para penggemar olahraga satu ini, wajib ikutan. Sebab Kejuaraan Nasional Orienteering IV Panglima TNI 2018 bakal digelar di Malang, Jawa Timur, awal Desember mendatang.

    Ketua Pelaksana Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo kepada media ini menyampaikan, kejuaraan ini merupakan kejuaraan nasional orienteering yang pertama kali bagi Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) bekerja sama dengan Asosiasi Orienteering Militer Indonesia (AOMI). Kejuaraan di Malang akan dilaksanakan selama 3 hari yakni 7 sampai 9 Desember 2018 mendatang.
    Kejuaraan ini akan didukung penuh oleh Pengprov FONI dari seluruh Indonesia serta, TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

    “Saya beserta para pengurus pusat FONI berharap olahraga orienteering di Indonesia dapat semakin berkembang dan berprestasi hingga tingkat dunia,” kata Kunto kepada media ini.

    Dikatakan, persiapan sudah dimulai. Ia berharap para orienteers dari tiap-tiap daerah, baik itu Pengurus Provinsi FONI, seluruh TNI AD, TNI AL dan TNI AU dapat berkompetisi menjunjung tinggi sportivitas di medan yang telah dipilih serta akan menjadi pengalaman luar biasa dalam kejuaraan ini.

    Kompetisi ini akan dibagi dalam beberapa kelas, yakni Sprint Distance, Middle Distance, dan MTBO. Selain itu, kejuaraan ini akan mengacu kepada Competition Rules For International Orienteering Federation (IOF).

    Dikatakan pula, semua peta pada acara kejuaraan nasional orienteering kali ini merupakan hasil survei 2018, menggunakan standar ISOM 2017 untuk Middle Distance, ISSOM 2007 untuk Sprint, dan ISMTBOM 2010 untuk MTBO. Selain itu, kejuaraan ini menggunakan Sportident Punching System untuk semua kategori dan kelas perlombaan.

    “Untuk pakaian tidak ada peraturan khusus. Namun dianjurkan memakai pakaian yang aman dan menutupi seluruh badan untuk lomba Middle Distance. Peserta diperbolehkan memakai jersey tim atau kontingen tertentu,” sambungnya.

    Sebagai informasi, orienteering merupakan sebuah kegiatan berbasis outdoor untuk menguji kemampuan navigasi, kecepatan, dan ketepatan. Untuk melakukan orienteering ini membutuhkan peta dan juga kompas. Ini digunakan untuk menemukan titik-titik atau objek tertentu selama orienteering.

    Awal mulanya orienteering muncul di Swedia dan diciptakan untuk kepentingan militer, yaitu melatih kemampuan navigasi darat. Tujuannya adalah untuk bisa melewati atau melintasi tempat-tempat yang belum pernah diketahui sama sekali. Kini, orienteering tumbuh menjadi sebuah cabang olahraga alam yang dilombakan
    Peserta harus menggunakan peta dan kompas untuk menemukan sejumlah lokasi kontrol di medan sebenarnya.

    Pesertanya biasa disebut orienteer. Keunikan orienteering sebagai ciri khas olahraga ini adalah mencari dan menemukan rute terbaik melintasi suatu medan atau daerah tak dikenali melawan waktu. Sebenarnya pola permainan orienteering seperti perpaduan olahraga reli dan kegiatan mencari jejak yang biasa dilakukan pramuka. Namun orienteering lebih dari sekedar itu.

    Dalam olahraga ini harus menempuh dan menyelesaikan sebuah lintasan orienteering yang terdiri dari sebuah start, sejumlah kontrol-kontrol (kontrol adalah istilah orienteering untuk pos) dan sebuah tempat finish.

    Sebelum diberangkatkan dari tempat start , diberikan sebuah kartu kontrol dan peta. Kartu kontrol berisi nama dan nomor peserta serta sejumlah kotak-kotak bernomor yang akan ditandai di setiap kontrol untuk membuktikan telah menemukan kontrol-kontrol.

    Orienteering dapat dinikmati sebagi sebuah kegiatan rekreasi (fun actifity), kegiatan edukasi (education actifithy ) maupun olah raga kompetisi (competition sport). Dapat diikuti berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak pra sekolah (usia4-6 tahu) hingga kakek-nenek (usia 80-an tahun), baik secara perorangan, berpasangan maupun regu-regu kecil. Sifatnya yang dinamis dan fleksibel membuat orienteering dapat dimainkan oleh siapa saja.

    Olahraga ini menyajikan tantangan mental, rekreasi, kecakapan hidup, aktivitas fisik dan kegembiraan. Manfaat orienteering antara lain membentuk kepercayaan diri, mempertinggi kerja sama tim, improvisasi pembacaan peta, mengajarkan sebuah olahraga seumur hidup serta tantangan fisik dan mental. Dan semua itu akan ditemui dalam orienteering. (eff)

  • Seleksi Pra-PON Sepakbola Dijadwalkan 24-25 November

    Seleksi Pra-PON Sepakbola Dijadwalkan 24-25 November

    Bandarlampung (SL) – Asprov PSSI Lampung menetapkan waktu seleksi tim pra-PON pada minggu ketiga November 2018, yakni 24-25 November 2018. PSSI menargetkan untuk memperoleh 44 pemain sebagai pondasi tim pra-PON cabor sepakbola. Rencananya seleksi akan digelar di Stadion Wayhalim.

    “Rapat terakhir memang sempat menetapkan seleksi digelar awal November, tetapi kita masih melakukan audiensi dengan Tim Monitoring dan Evaluasi (Moneva) KONI Lampung terkait pelatprov seluruh cabor yang dipersiapkan ke Porwil Sumatera 2019 di Bengkulu dan PON 2020 di Papua,” demikian Manajer Program PON Asprov PSSI Lampung, Adolf Ayatullah, memberi keterangan usai mendampingi Ketua PSSI Eddy Syamsu menghadiri audiensi Tim Moneva di Kantor KONI, PKOR Wayhalim, Jumat (9/11) pagi.

    Hadir Tim Moneva KONI diwakili oleh Endang Linirin Widiastuti PhD dan Syamsu Rizal yang menerima bundel program pra-PON dan RAB yang disusun oleh Asprov PSSI Lampung. Seperti diketahui, Program pra-PON PSSI Lampung dimanajeri oleh Adolf bersama co-Manager Akhmad Ariestoteles. Sehari-hari Adolf merupakan Wakil Ketua Umum PSSI sementara Ariestoteles menjabat selaku Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

    Program PON 2020 menjadi salah satu program prioritas PSSI yang harus segera dijalankan walau hingga saat ini pembiayaan kegiatan masih ditanggung kocek pribadi pengurus. “Saya siap menalangi, siap pinjam-pinjam sana-sini dulu, tetapi memang kita perlu berkonsultasi dengan KONI terkait kepastian pembiayaan karena sepakbola dan PON tentu saja memerlukan dukungan dan kepastian anggaran,” ujar Ketua PSSI Eddy Syamsu dalam audiensi Moneva tersebut.

    Tim Moneva mengarahkan PSSI untuk segera mengirimkan SK Penetapan Tim pra-PON dengan melampirkan data prestasi yang sudah pernah diperoleh. “Sesuai peraturan perundang-undangan, KONI mengharapkan setiap cabor dapat memenuhi persyaratan-persyaratan sehingga pemusatan latihan bisa segera dilakukan,” demikian jelas Endang.

    Eddy Syamsu menjelaskan sepakbola adalah olahraga kolektif yang melibatkan banyak atlet dan ofisial sehingga terlihat seperti membutuhkan biaya yang besar jika dibandingkan dengan cabor-cabor lain. “Kami memahami, sehingga kami juga berupaya mencari dukungan dari berbagai pihak. Soal materi pemain, Lampung dikenal memiliki bibit pesepakbola yang cukup mumpuni, tetapi kita masih terkendala di penggunaan lapangan latihan dan stadion,” ungkap Eddy dalam audiensi tersebut.

    Terkait seleksi pra-PON, Adolf menjelaskan PSSI menyusun Tim Seleksi dengan penanggung jawab Panca Adi Nirwana . Panca merupakan pelatih berlisensi C AFC yang musim ini membawa Lampung Timur menjadi runner-up Porprov. “Kami juga akan melibatkan pelatih-pelatih di Lampung yang ingin terlibat, tetapi memang dijelaskan Ketua PSSI, untuk rintisan awal kita masih terkendala dana. Kita masih mengharapkan militansi kawan-kawan terlebih dahulu karena memang dananya belum ada,” ujar Coach Panca.

    Di tempat yang sama, Manajer Adolf menjelaskan sosialisasi seleksi akan segera dilakukan dan konsultasi dengan beberapa pelatih senior terus dilakukan. “Pelatih-pelatih berpengalaman seperti Coach Nasir, Halilintar Gunawan, Santoni Awang, Elie Aiboy, Dino Sefrianto, Isman Jasulmei sudah kita ajak berdiskusi. Kandidat pelatih memang sudah ada beberapa nama, tetapi untuk proses awal kita masih percayakan kepada tim seleksi untuk memulainya,” demikian terang Adolf. (*/rilis)

  • Bonus Atlet Porda Asal Bone Diduga Disunat, Manajer Cabor Marahi Wartawan

    Bonus Atlet Porda Asal Bone Diduga Disunat, Manajer Cabor Marahi Wartawan

    Sulawesi Selatan (SL) – Sejumlah atlet kontingen Bone peraih medali Porda XVI Sulsel di Pinrang beberapa waktu lalu kecewa. Diduga, kekecewaan tersebut dipicu lantaran bonus yang diterima disunat. Masing masing atlite di potong Rp4-5 Juta. Saat penyerahan bonus oleh Bupati Bone, Andi Fahsar Padjalangi kepada para atlet di Gedung PKK, Jalan Andi Mappanyukki, Kelurahan Macanang, Rabu 31 Oktober 2018.

    Peraih medali emas beregu secara simbolis menerima bonus Rp18 juta rupiah namun ternyata, yang diterima hanya Rp 11.400.000. Sementara untuk para atlet peraih medali perak, bonus tertera Rp 12 juta, namun yang diterima hanya Rp 8.550.000.

    Hal tersebut diungkapkan juga oleh salah satu atlet balap road race, Maulana Ibrahim.  Kepada awak media, melalui telepon seluler dia mengatakan. “Penerimaan dilakukan secara simbolis (Rp18 juta) di Gedung PKK tadi, namun amplop yang diterima dari kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) hanya Rp 11.400.000 tanpa ada penjelasan terkait hal itu” katanya.

    Mendapat informasi tersebut, sejumlah awak media pun langsung merespon. Belakangan, salah seorang wartawan dari media Rakyatku.com, Herman,  mengaku mendapat telepon dari oknum mengaku manajer Cabang Olahraga (Cabor) balap sambil marah marah.

    “Sepertinya dia kesal, lantaran dugaan pemotongan bonus atletnya dimediakan, meski kabar pemotongan itu datang dari atlet yang bersangkutan. Dia bilang, (Seharusnya itu sebelum kita kasi naik, konfirmasi dulu ke saya, karena saya manajernya. Lagian saya ada terus di tempat dan tidak ke mana-mana) begitu katanya dengan nada tinggi” kata Herman.

    Sekedar diketahui, kontingen Bone menempati posisi empat besar pada Porda lalu, dengan koleksi 27 medali emas, 27 perak, 48 perunggu. Bonus yang diterima para atlet ini yakni peraih emas Rp10 juta, perak Rp7 juta, dan perunggu Rp5 juta. Sementara untuk medali emas beregu Rp18 juta. Hingga berita ini dimuat Kepala Dispora Bone, Andi Firdaus, belum berhasil dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui telepon, nomornya tidak aktif. (Globalterkini)

  • PSSI Lampung Gelar Seleksi pra-PON

    PSSI Lampung Gelar Seleksi pra-PON

    Bandarlampung (SL) – Ketua Umum Asprov PSSI Lampung, Hi Eddy Syamsu, menyatakan akan menggelar seleksi tim pra-PONLampung pada 10-11 November 2018 mendatang. “Tim ini akan dipersiapkan untuk Porwil Sumatera 2019 di Bengkulu yang juga menjadi kualifikasi PON 2020 Papua,” terang Eddy usai memimpin rapat tim bayangan manajerial pra-PON di salah satu kedai kopi di bilangan Wayhalim, Kamis (25/10) malam.

    Rapat tersebut diikuti oleh Manajer pra-PON PSSI Adolf Ayatullah Indrajaya, co-Manajer Akhmad Ariestoteles dan Sekretaris Nurmay Sariyanto. Selain itu juga hadir pengelola lapangan Margodadi, Lampung Selatan yang diproyeksi untuk menjadi lokasi seleksi.

    Dalam rapat tersebut, Ketua PSSI Eddy menegaskan bahwa seleksi pra-PON harus dilakukan secara terbuka, transparan dan tidak menerapkan sistem like and dislike. “Kita akan menyurati seluruh askab-askot PSSI se-Lampung, kontestan Liga 3 dan tentu saja ada pengumuman terbuka untuk peserta seleksi,” ujar Eddy Syamsu.

    Hingga saat ini, PSSI Lampung belum menetapkan siapa yang akan menjadi pelatih kepala tim pra-PON. “Kita sudah punya beberapa opsi dan berkomunikasi dengan beberapa pelatih. Tetapi pelatih-pelatih lokal cukup antusias untuk ikut terlibat sehingga PSSI diharapkan sudah bisa menggelar TC awal sebagai pondasi tim pada Desember dan Januari mendatang,” ungkap Bung dolop, sapaan Adolf Ayatullah.

    Dipilihnya duet manajer Adolf dan Ariestoteles merupakan keputusan rapat komite eksekutif PSSI dengan mempertimbangkan pengalaman keduanya yang merupakan pemilik klub. Adolf dikenal sebagai pendiri SS Lampung FC sementara Ariestoteles adalah Ketua Infa M39 Lamtim. Dalam jajaran kepengurusan PSSI Lampung, Akhmad Ariestoteles adalah Komite Eksekutif sementara Bung dolop menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI Lampung.

    Di tempat yang sama, Eddy Syamsu berharap ada dukungan yang cukup bagi sepakbola dari semua pihak supaya Lampung bisa mengulang prestasi emas PON kembali. “Dukungan pendanaan, penggunaan stadion untuk kepentingan latihan dan ujicoba, training center dan tentu saja doa dari segenap masyarakat sangat dibutuhkan,” harapnya.

    PSSI Lampung menetapkan target untuk menjadi juara Porwil Sumatera dan menggengam tiket lolos kualifikasi ke PON 2020 di Papua yang akan datang. “Kita optimis, materi pemain Lampung dikenal cukup kompetitif untuk tingkat nasional dan tentu saja dukungan pemerintah, KONI, sponso, suporter dan masyarakat sangat dibutuhkan,” kata Ariestoteles. (*/rilis)

  • Jatim Juara Umum Kejurnas Catur, Aceh Satu Perak

    Jatim Juara Umum Kejurnas Catur, Aceh Satu Perak

    Banda Aceh (SL) – Kontingen Provinsi Jawa Timur yang meraih enam medali emas, empat perak dan enam medali perunggu tampil sebagai juara umum kejuaraan nasional (Kejurnas) Catur ke-47 yang berakhir di Hall Serbaguna, komplek Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Senin (15/10) malam.
    Sedangkan tuan rumah Provinsi Aceh meraih satu medali perak melalui pecatur Klarisa Sabila yang bertanding di kategori yunior B putri (17 tahun). Sebagai Juara umum, Jawa Timur memperoleh piala bergilir dan hadiah dana pembinaan Rp.10 juta yang diserahkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Aceh, Darmansah sekaligus menutup Kejurnas Catur ke-47/2018.
    Sementara itu, Kontingen DKI Jakarta berada di urutan kedua meraih tiga medali emas, lima medali perak, satu medali perunggu. Disusul tempat ketiga Jawa Barat, 2 emas dan 2 medali perak.  Kalimantan Timur berada di urutan ke empat, satu emas, satu perak dan dua medali perunggu. Sedangkan Riau tempat ke lima meraih satu emas dan dua medali perunggu.
    Sedangkan urutan ke- 6, 7,  8 dan 9  Bali, Banten, Jawa Tengah dan Sumatera Utara masing-masing meraih satu medali emas. Sumatera Selatan meraih satu perak dan tiga medali perunggu urutan ke-10 Yogyakarta posisi ke-11, satu perak dan satu perunggu.  Urutan ke 12, 13  dan 14 Nusa Tenggara Timur,  Aceh, dan Lampung masing-masing meraih satu medali perak. Kalimantan Selatan dan Sulawesi Utara urutan 15 dan 16 masing-masing meraih satu medali perunggu.
    Berikut juara 1, 2 dan 3 masing-masing kategori. Terbuka (semua/bebas usia putra-putri) juara 1. Master International (MI)  Mohammad Ervan Point Skor (Pts) 8,5 solkof 65,5 (Jatim), 2. Master FIDE (MF) Khairul Anam Pts 8,5, solkof 60,5 (Jatim), 3. MF Catur Adi Sagita Pts 8 (Jatim).
    Kategori Senior Putri 1. MF Ummi Fisabilillah Pts 7,5 (DKI Jakarta), 2. Aay Aisyah Anisa Pts 7 (Jatim), 3. Chelsie Monica Ignesias Sihite Pts 6,5 (Kaltim).
    Kategori Veteran 1. MN Edi Raya Napitupulu, Pts 7,5, Direct Encounter atau head to head 1, solkof 49 (Riau), 2. MI Rony Gunawan Pts 7,5 head to head 0, Solkof 50,5 (Jatim). 3. Abraham Bollegraf Pts 7 head  to head 1, solkof 50 (Sulawesi Utara).
    Yunior A Putra (19 tahun) 1. Andika Yogi Setiawan Pts 7 (Jatim), 2. Constantius Leonardo Pratama Pts 6,5 solkof 50 (DKI Jakarta), 3. MF Kurnia Robi Firdaus 6,5 solkof 49,5 (Jatim).
    Yunior B Putra (17 tahun) 1. Akmalnaidi Akbar MP Pts 8 (DKI Jakarta), 2. David Saputra Pts 7 (Sumatera Selatan), 3. M. Alhabsyi Pts 6,5 (Sumatera Selatan).
    Yunior C Putra (15 tahun) 1. Daniel Hermawan Tobing MP Pts 7,5 (Sumatera Utara), 2.MF Kemas Ade Krisna MS, Pts 7 (DKI Jakarta), 3. Dicky Aditya Pts 6,5 (Kaltim).
    Yunior D Putra (13 tahun) 1. Nayaka Budhi Dharma MP, Pts 7,5 (Jatim), Kaindra Rizq Sachio Pts 7, Snoben Barger (SB) 38 (Kaltim), 3. CM Bintang Rasyid Pts 7, SB 37,50 (Jatim).
    Yunior E Putra (11 tahun), 1. Handaru Juan Pts 8 (Jabar), 2. MN Claudio Lasama Pts 7,5 (Jabar), 3. Richie Hermawan Pts 6, solkof 48,5 (Riau).
    Yunior F Putra (9 tahun) 1. Arjuna Satria Pamungkas Pts 8,5 (Jatim), 2. Uriel Sidabutar Pts 6,5 (DKI Jakarta), 3. Steven Tan, Pts 6, Solkof 47.
    Yunior G Putra (9 tahun), 1. As. Syahsyah Syakish Thirof Pts 7,  head to heaf 1 (Jatim), 2. Zhendy Harfiansyah Harfesa Pts 7 Head to head 0 (Yogyakarta), 3. Hamizan Malik Yasir Pts 6 (Riau).
    Yunior A Putri (19 tahun) 1.MF Juwita Ardelia Pts 8 (Kaltim), 2. MF Christine Elisabeth Pts 6,5 (DKI Jakarta), 3. Xena Lorens Pts 6 (Sumatera Selatan).
    Pecatur putri Aceh, Klarisa Sabila juara kedua kategori Yunior B Putri (17 tahun) Kejurnas Catur ke-47 di Banda Aceh.
    Yunior B Putri (17 tahun) 1. MN Gracelia Paramesthi Samekto Pts 7,5 (Bali), 2. Klarisa Sabila Pts 6,5 (Aceh), 3. Audiali Pts 6, head to head 1 (Sumatera Selatan).
    Yunior C Putri (15 tahun) 1. MF Nur Aini Rasyid Pts 7,5  head to head 1 (Banten), 2. Aulia Putri Nabila Pts 7,5 head to head 0 (Lampung), 3. Khamila Rohma Lusiana Pts 6,5 (Jatim).
    Yunior D Putri (13 tahun) 1. Cecilia Natalie Luviann MP, Pts 8 (DKI Jakarta), 2. Laysa Latifah Pts 7 (DKI Jakarta), 3. Kamila Hildy Lavely  Pts 6,5 (Jatim).
    Yunior E Putri (11 tahun) 1. Armenia Zendy Purwanto Pts 8 (Jateng), 2. Salwa Nadia Maharani Pts 8 (Jatim), 3. Shafira Devi Harfesa Pts 7,5 (Yogyakarta).
     Yunior F Putri (9 tahun) 1.Aura Cahyati Alifan Pts 8,5 (Jabar), 2. Tasya Maria Guteres Pts 6 head to head 1,5 (NTT), 3.Nishfa Dayyana Rahmah Pts 6 head to head 1 (Kalsel).
    Yunior G Putri (7 tahun) 1. Hafizah Indriani Pts 8 (Jatim), 2. Nadifa Adriana Pts 7 head to head 1 (Jabar), 3. Claretta Nathania Handoko Pts 7 head to head 0 (Jatim).
  • Dugaan Korupsi Anggaran Koni Lampung Rp55 Miliar Yang Diduga Melibatkan Gubernur di Laporkan ke KPK

    Dugaan Korupsi Anggaran Koni Lampung Rp55 Miliar Yang Diduga Melibatkan Gubernur di Laporkan ke KPK

    Jakarta (SL) -Masyarakat Lampung yang tergabung dalam Barisan Rakyat Peduli Lampung (BPRL) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengambil alih kasus dugaan korupsi anggaran Rp55 di KONI Lampung.  BPRL membuktikan janjinya menggelar aksi unjukrasa di depan Gedung KPK RI, dan melaporkan kasus dugaan korupsi anggaran Koni, Rp55 Miliar itu kepada KPK. Senin (15/10)

    Koordinator BPRL Ica Novita didampingi Suardi Romie, menegaskan hal itu dilakukan karena penegak hukum di Lampung terkesan tak berkutuk berhadapan dengan penguasa, Pasalnya meski menjadi sorotan dan meskipun kasus itu sangat menjadi perhatian publik.

    “Pekan lalu kita juga serahkan petisi kepada KPK di Novotel Senin, 8 Oktober 2018, kita akan menggelar aksi terkait dana Koni Lampung Rp55 miliar untuk kegiatan PON Jawa Barat yang diduga kuat melibatkan campur tangan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo. Aksi BPRL akan digelar di gedung anti rasuah Jakarta,” katanya.

    Ica mengaku, mereka tak puas dengan kinerja aparat penegak hukum di Lampung. Dan pihaknya sudah melaporkan dugaan korupsi kegiatan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lampung tahun anggaran 2016 sebesar Rp 55 miliar yang sudah sempat ditangani  Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung beberapa waktu lalu, dan telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan nomor print-06/N.8/Fd.1/11/2016, namun hingga kini kasus tersebut belum jelas kelanjutannya.
    “Anggaram itu adalah dana anggaran pada KONI Lampung untuk kegiatan PON XIX Jawa Barat Rp55 miliar yang diduga melibatkan melibatkan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo. jadi penegak hukum di Lampung sepertinya ‘tutup mata dan tutup telinga’ seolah tidak ada nyali untuk dapat mengungkap kejahatan korupsi yang ada di Provinsi Lampung. Sudah terlalu lama kita melihat , mendengar serta merasakan tindakan para pemimpin yang ada di Provinsi Lampung yang diduga tidak becus mengelola anggaran,” ungkap Icha, di sela menggelar aksi dan melaporkan dugaan korupsi kegiatan KONI Lampung di gedung KPK, Jakarta, Senin (15/10/2018).

    Icha meminta lembaga Anti Rasuah dapat mengambil alih penyelidikan dan penyidikan tentang anggaran KONI Lampung, karena sepertinya Kejati Lampung tidak mampu mengungkap dugaan korupsi KONI Lampung. “Karena kami masih percaya  bahwa KPK mampu mengungkap misteri ini. Kami melihat tidak adanya upaya dari Kejati Lampung untuk mengungkapnya. Bahkan terkesan seperti dilindungi,” kata Icha.

    Hingga hari ini kata Icha, tidak ada kelanjutan dari kasus tersebut, perkara diselidiki atau tidak oleh pihak Kejati Lampung publik tidak tahu. Dikarenakan yang dinilai pihaknya dan publik kasus ini seperti jalan di tempat. “Kamipun sudah berulang kali melakukan aksi untuk mempertanyakan kasus tersebut dan hingga sampai saat ini kami belum mendapatkan jawaban yang bisa benar-benar memberi kepastian,” kata dia.

    Suardi menambahkan, kebijakan dan anggaran Pemprov Lampung yang berpotensi merugikan keuangan daerah diantaranya yakni anggaran yang diperuntukkan untuk KONI Lampung yang diketuai langsung oleh Gubernur M. Ridho Ficardo yang setiap mata anggaran harus melalui persetujuan dirinya. Sebagai Gubernur Lampung kata dia, M. Ridho memegang peranan penuh dalam menentukan besaran anggaran yang ada di KONI Lampung.

    Pihaknyapun kata Suardi telah lama menyoroti kinerja Kejati Lampung yang selama ini dianggap hanya memberikan janji ke rakyat untuk menyelesaikan kasus itu. “Kinerja Kejati pun masih dianggap buruk bukan berdasarkan dugaan atau asumsi tapi berdasarkan hasil analisis dari pakar hukum, media dan lembaga swadaya masyarakat,” katanya.
    Hal ini didasari oleh ketidakseriusan Kejati Lampung dalam kasus ini sebab masih bertahannya sejumlah nama besar yang terlibat dalam kasus itu di antaranya Wakil Ketua Umum KONI Lampung, Hannibal, Sekretaris Umum, Margono Tarmudji dan Bendahara Umum, Idrus Efendi. “Kami mendesak KPK segera memanggil dan memeriksa pengurus inti KONI Lampung. Mau jadi apa hukum di negeri kita, jika hal seperti ini dibiarkan,” paparnya yang menilai penanganan tindak pidana korupsi (Tipikor) yang dilakukan Kejati Lampung, seperti ‘pepesan kosong’.
    “Baunya menyengat. Tapi dibuka kosong. Tak ada isinya. Kami mendesak KPK RI mempercepat penuntasan perkara tersebut serta KONI Lampung transparan masalah anggaran,” tambahnya.

    BRPL kata Suardi, sudah persiapkan segala sesuatunya, baik Puldata dan Pulbaket, di samping itu juga pihaknya akan meminta KPK untuk dapat melakukan penyelidikan terkait PT. Sembilan Naga Emas dan beberapa anak perusahaan yang diduga kuat  adalah milik PT. Sembilan Naga Emas yang  sudah masuk daptar KPK dalam OTT Bupati Lampung menang dalam lelang di Provinsi Lampung yang dari tahun ke tahun mengerjakan proyek di  Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman Dan Pengelolaan Sumber Daya Air  Provinsi Lampung tahun 2017 / 2018 di antaranya.

    1. Proyek Pembangunan Taman Bermain Taman Gajah (Elephan Park) Enggal Contohnya. PT Sembilan Naga Emas berhasil memenangkan tender proyek senilai Rp 6 miliar dan menyisihkan 12 perusahaan peserta tender lainnya dengan harga penawaran Rp 5.954.692.570.( hanya berkurang Rp 45,307,430 atau 0,75 % dari HPS ).

    2. Penataan Halaman Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Rp 300 juta CV. Laut Merah mengalahkan 15 perusahaan dengan harga penawaran  Rp 298.404.000.00 ( hanya berkurang Rp 1.596.000 atau turun 0,5 % dari HPS ).

    3. Rehabilitasi Selasar Dan Area Tawaf Islamic Center Rp1.336.950.000. CV. Laut  Merah mengalahkan 10 perusahaan dengan harga penawaran Rp 1.322.802.000.( hanya berkurang Rp 14.148.000 atau turun 1,4 % dari HPS ).
    4. Pembangunan embung / bangunan penampung air desa Negeri Agung Kec.Gunung Pelindung Kab,Lampung Timur Rp 399.943.500 CV. Menara 9 dengan mengalahkan 10 perusahaan dengan harga penawaran Rp 395.982.400 ( hanya berkurang Rp 3.961.100 atau turun 0,9 % dari HPS ).
    5. Rehabilitasi UPTD PSDA Wilayah III Rp 500.000.000 CV.Menara 9 dengan mengalahkan 15 perusahaan dengan harga penawaran Rp 497.182.000  ( Hanya berkurang Rp 2.818.000 atau turun 0,5 % dari HPS ).

    6. Rehabilitasi / Pemeliharaan Jaringan Irigasi D.I,Way Srikaton Rp 1.199.996.000 CV. Laut merah dengan mengalahkan 9 perusahaan dengan penawaran Rp 1.193.898.000 ( hanya berkurang Rp 6.098.000 atau turun 0,5 % dari HPS ).

    7. Pembangunan Embung / Bangunan Penampung Air Desa Pampangan Kec.Way Lima Kab.Pesawaran Rp 399.933.600 CV.Menara 9 dengan mengalahkan 12 perusahaan dengan harga penawaran Rp 395.917.500 ( hanya berkurang Rp 4.016.100 atau turun 0,15 % dari HPS ).

    8. Pembangunan Embung / Bangunan Penampung Air Kotabaru Lampung Rp.499.944.500 CV.Langit Biru dengan mengalahkan 17 perusahaan dengan penawaran Rp 497.270.000  ( hanya berkurang Rp 2.674.500 atau turun 0,5 % dari HPS ).

    Dinas Cipta Karya Dan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung yaitu, proyek

    1. Pembangunan Sarana Prasarna Makam Ratu Dara Putih Kab.Lampung Selatan CV.Laut Merah Rp 254.000.000 mengalahkan 11 perusahaan dengan harga penawaran Rp 251.942.000 ( hanya berkurang Rp 2.058.000 atau turun 0,8 dari HPS ).

    2. Proyek Yang Berikutnya adalah Pemasangan Lintasan Atletik Stadion Sumpah Pemuda PKOR Wayhalim Senilai Rp 5 miliar PT. Sembilan Naga Emas mengalahkan 9 perusahaan dengan harga penawaran Rp 4.968.931.000  ( hanya berkurang Rp 31.069.000 atau turun 0,6 % dari HPS ).

    3. Rehablitasi Jaringan Irigasi Dan Bangunan Pelengkapnya Di.Sekampung Bunut Rp 999.999.000 CV.Laut Merah mengalahkan 13 perusahaan dengan harga penawaran Rp 986.034.000 ( hanya berkurang Rp 13.965.000 atau turun 1,3 % dari HPS 1.

    Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Provinsi Lampung

    1. Pembangunan Box Culvert Way Kampung Baru Ruas Jalan Suoh – Blok 9 Di Kab.Lampung Barat Rp 350.000.000 CV .Laut Merah mengalahkan 8 perusahaan dengan harga penawaran Rp 345.653.000 ( hanya berkurang Rp 4.347.000 atau turun 1,2 % dari HPS ).

    “Kami mendesak KPK untuk mengungkap misteri di balik PT. Sembilan Naga Emas yang dari tahun ke tahun selalu mendapat kegiatan di provinsi Lampung,” ujarnya.

    Beberapa perusahaan yang sudah tersangkut operasi tangkap tangan di Lampung Selatan juga ada di provinsi Lampung kata Icha ada dugaan  persekongkolan yang sudah dilakukan oleh Gubernur M. Ridho Ficardo  dengan pimpinan PT. Sembilan Naga Emas untuk bisa mendapatkan proyek di Provinsi Lampung.

    “Daan kami juga akan membagikan simbol bunga sebagai simbol dukungan kami masyarakat provinsi Lampung terhadap kinerja KPK, dan kami mendukung penuh peraturan pemerintah yang ditandatangani oleh Presiden Jokowi terhadap partisipasi masyarakat dengan imbalan Rp 200 juta terhadap setiap laporan KKN,” paparnya. (mm/net)

  • Sikat Habis 23 Medali Emas Di Asian Para Games, Dunia Kagum Pada Indonesia

    Sikat Habis 23 Medali Emas Di Asian Para Games, Dunia Kagum Pada Indonesia

    Jakarta (SL) –  Kontingen Indonesia berhasil mencatatkan sejarah baru dalam perhelatan Asian Para Games 2018 dengan mendulang 23 medali emas. Hingga Rabu (10/10/2018) malam, Indonesia tercatat telah mengumpulkan 86 medali yang terdiri dari 23 emas, 29 perak, dan 34 perunggu. Ini menjadi raihan medali terbanyak di sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di Asian Para Games.

    Pada Asian Para Games pertama di China 2010 lalu, Indonesia hanya mampu mencuri sekeping medali emas. Setelah itu, jumlah raihan medali Indonesia meningkat menjadi sembilan emas pada Asian Para Games kedua di Incheon, Korea Selatan, pada 2014.
    Selain mencatatkan sejarah anyar, kontingen Indonesia juga mampu melampaui target medali yang dibebankan pemerintah. Raihan 23 medali emas memang di luar ekspektasi pemerintah yang hanya menargetkan 16 emas.
    “Raihan ini adalah sebuah sejarah baru bagi Indonesia. Kita harus berbangga atas prestasi luar biasa ini,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
    “Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh atlet yang telah bekerja keras, tim pelatih dan official yang membantu para atlet tanpa kenal lelah, juga Chief de Mission Armin Syah yang terus mengawal persiapan. Tak lupa terima kasih saya ucapkan kepada psikolog yang setia menemani untuk menjaga semangat para atlet,” tutur Imam menambahkan. Tak hanya mengucapkan terimakasih kepada seluruh tim yang membantu kesukesan atlet, Imam juga senang atas doa dan dukungan para suporter.
    “Terima kasih kepada atas doa dan dukungan para suporter. Terima kasih kepada mereka yang rela meninggalkan pekerjaan demi memberikan suntikan semangat secara langsung di venue-venue pertandingan. Ini adalah kesuksesan yang harus kita rayakan bersama-sama,” tutur Imam.
    Rekor ini terpecahkan setelah para atlet Indonesia sukses mendulang 15 medali emas di hari keempat Asian Para Games 2018, Rabu (10/10/2018). Imam optimistis jumlah medali emas Indonesia bisa terus bertambah mengingat masih banyak nomor yang akan dipertandingkan di sisa hari penyelenggaraan. Apalagi, ada banyak hasil yang telah melampaui target.
    “Tenis meja sebenarnya hanya ditarget dua medali emas, tetapi ternyata bisa mendapatkan empat. Catur juga melebihi target empat emas yang ditetapkan,” kata Menpora. Imam berharap kesuksesan ini bisa terus dijaga dan berlanjut hingga ke Paralimpiade Tokyo 2020.
    “Semakin banyak atlet kita yang meraih medali, maka akan semakin banyak pula yang bisa bertanding di Paralimpiade di Tokyo, Jepang pada 2020,” ujar Imam. “Mari doakan terus dan jangan lupa datang langsung ke venue untuk menyemangati para pahlawan olahraga kita,” ucap dia.
    Berikut Daftar Peraih Medali Emas Indonesia di Asian Para Games 2018 hingga Rabu (10/10/2018) malam:
    Atletik
     – Kharisma Evi Tiarani (Lari 100m Putri T42/63)
    – Putri Aulia (Lari 100m Putri T13)
    Tenis Meja
    – M. Riah Prahasta/Suwarti (Ganda Campuran Kelas 6-8)
    – Agus Sutanto/Tatok Hardiyanto (Ganda Putra TT 4-5)
    – David Jacobs/Komet Akbar (Ganda Putra TT 10)
    Catur
    – Carsidi, Edy Suryanto, Hendy Wirawan (Beregu Putra Klasik VI – B2/B3)
    – Hendy Wirawan (Tunggal Putra Klasik VI – B2/B3)
    – Debi Ariesta, Tati Karhati, Wilma Margaretha Sinaga (Beregu Putri Klasik VI – B1)
    – Debi Ariesta (Tunggal Putri Klasik VI – B1)
    – Nasip Farta Simanja, Roslina, Yuni (Beregu Putri Klasik VI – P1)
    – Nasip Farta Simanja (Tunggal Putri Klasik VI-P1)
    Lawn Bowl
    – Mella Windasari (Individu B6)
    – Dwi Widiantoro (Individu Open B1)
    – Suwondo (Individu Open B4)
    – Julia Verawati (Individu Open B2)
  • Pertahankan Jilbabnya, Pejudo Indonesia Gagal Bertanding di Asian Para Games 2018

    Pertahankan Jilbabnya, Pejudo Indonesia Gagal Bertanding di Asian Para Games 2018

    Jakarta (SL) – Pejudo Indonesia, Miftahul Jannah, gagal bertanding di Asian Para Games lantaran tidak mau melepas hijabnya ketika bertanding. Namun, Miftahul Jannah mengaku sangat lega setelah memutuskan tetap tidak mau melepas jilbabnya. Walau pada awalnya sempat menangis karena gagal bertanding.

    “Lebih banyak lega. Saya juga bangga karena sudah bisa melawan diri sendiri, melawan ego sendiri. Saya punya prinsip tak mau dipandang terbaik di mata dunia, tapi di mata Allah”, kata Miftahul Jannah, kepada wartawan.

    Sang Atlet yang berasal dari Aceh tersebut didiskualifikasi wasit lantaran tidak mau mengikut intruksi wasit agar bertanding tanpa penutup kepala.

    “Ini memang aturan dari judo internasional, alasannya karena ditakutkan pada saat main bawah (newasa), akan ketarik dari lawannya yang bisa menyebabkan tercekik”, kata Penanggung Jawab Tim Judo Indonesia, Ahmad Bahar saat dihubungi wartawan.

    Seharusnya Miftahul Jannah bertanding pada nomor 52 kilogram putri kategori kebutaan melawan wakil Mongolia, Oyun Gantulga, di JIExpo, Jakarta, Senin 8 Oktober 2018. (pb/net)

  • Miftahul Jannah Didiskualifikasi, Menpora Imam Nahrawi Beri Solusi

    Miftahul Jannah Didiskualifikasi, Menpora Imam Nahrawi Beri Solusi

    Jakarta (SL) – Miftahul Jannah jadi trending topic di media sosial. Penyebabnya adalah dia enggan membuka hijab jelang tampil di kelas 53 kg putri blind judo.

    Berbagai reaksi mengalir dari kalangan masyarakat di tanah air. Banyak yang mempertanyakan regulasi terkait pemakaian atribut di kepala bagi judoka. Miftah yang seharusnya bertanding melawan judoka Mongolia, Oyun Gantulga, Senin (9/10), menolak melepas hijab. Dia pun akhirnya didiskualifikasi.

    Pro dan kotra pun merebak setelah itu. Namun, sesuai regulasi, memang ada aturan cabang olahraga judo yang tidak memperbolehkan judoka mengenakan penutup kepala.

    Fakta itu diakui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dalam jumpa pers di GBK Arena, Selasa (9/10). Pria asal Bangkalan ini memahami keputusan Miftah yang enggan melepas hijab terkait prinsip.

    “Sebagai perwakilan pemerintah, kami menghormati keputusan Miftah yang memegang teguh prinsip. Apa yang dilakukan judoka putri kita ini harus sangat diapresiasi,” kata Imam.

    “Mengenai regulasi, ini yang harus kita perhatikan. Agar, ke depan tidak ada lagi kejadian seperti ini. Semua pihak, termasuk dari NPC harus memperhatikan aturan.”

    Pernyataan Imam beralasan karena Miftah didiskualifikasi diawali kesalahpahaman dari tim pelatih. Itu ditegaskan Ketua Umum Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Senny Marbun terkait pelatih judo yang kurang menguasai bahasa Inggris hingga keliru mengartikan regulasi yang ada.

    “Kami berharap, ke depannya Federasi Judo Internasional bisa membuat regulasi yang lentur. Misalnya, penggunaan jilbab bagi atlet muslimah dengan desain yang tidak membahayakan seperti pada cabang olahraga lainnya,” Imam menjelaskan.

    Dalam cabang olahraga bela diri lain seperti pencak silat, karate, dan taekwondo, penggunaan penutup kepala diperbolehkan oleh federasi internasionalnya. Sedangkan judo melarang atlet mengenakan penutup kepala seperti hijab karena alasan keselamatan dan keamanan. Larangan Federasi Judo Internasional terkait atribut atau busana di kepala memang beralasan. Pasalnya, judo berbeda dengan karate atau taekwondo. Pergerakan antaratlet di judo lebih dekat. Alhasil, dengan pemakaian hijab, dikhawatirkan bakal membuat judoka tercekik lehernya yang tentu dapat membahayakan.