Kategori: Palembang

  • Oknum Kades di OKUS Ajak Wartawan Saling Tikam

    Oknum Kades di OKUS Ajak Wartawan Saling Tikam

    Oku Selatan (SL) – Tindakan arogansi salah satu pejabat publik dialami salah seorang wartawan yang bertugas di Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS), Sumatera Selatan.

    Oknum Kades Pulau Kemiling, Kecamatan Kisam Ilir, Sumatera Selatan, bernama Pian diduga bersikap arogan dengan mengajak duel wartawan saat akan dikonfirmasi.

    Menurut wartawan yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan tersebut, dirinya menghubungi Kades Pulau Kemiling via pesan singkat WhatsApp, pada Senin 17 Juli 2023.

    Dalam pesan singkat tersebut, awak media bertanya terkait Kolam Sandang pangan di Desa setempat, lantaran tidak pernah terisi air.

    Bukan mendapatkan jawaban, awak media malah mendapat balasan ajakan berkelahi dari oknum kades dengan bahasan daerah Kisam.

    “Mane data nye. K dusun saje me dak kompirmasi,, jangan Dide Batak pakaian,,,kite sangi tujah,” ujar oknum kades dalam bahasa Kisam atau dalam bahasa Indonesia, “Sini ke rumah saja. Jangan lupa bawak garpu. kita saling tikam”.

    Mendapatkan jawaban kades tersebut, awak media lantas mendatangi kantor sekretariat LSM DPD BARAK NKRI OKUS, Sumsel untuk meminta pendampingan dan tanggapan terkait masalah yang menimpanya.

    Menyikapi hal itu, Ketua LSM BARAK NKRI OKUS, Misyadin mengecam keras perbuatan Kades Pulau Kemiling tersebut.

    Menurut Misyadin hal ini telah melukai perasaan insan pers dalam menjalankan tugas, mengingat jurnalis dalam pelaksanaan tugasnya dilindungi Undang-Undang Pers.

    “Diduga oknum Kepala Desa tersebut melanggar ketentuan Pasal 18 ayat 1 Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers (UU 40/1999) mengatur tentang ancaman pidana. Setiap orang yang melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan pasal 4 ayat (2) dan (3) dipidana dengan penjara paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp500 juta rupiah,” kata Misyadin.

    Misyadin menegaskan, pihaknya bakal melayangkan surat klarifikasi kepada Kades Pulau Kemiling, Pian, untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatannya.

    Jika Kepala Desa mengindahkan surat klarifikasi tersebut, Misyadin mengatakan pihaknya akan menempuh jalur hukum.

    “Apabila sudah kami klarifikasi, namun kepala desa tidak juga mau mengindahkan surat kami tersebut, maka kami akan membuka laporan pengaduan ke pihak Aparat Penegak Hukum Polres OKU Selatan,” tegas Misyadin. (*/Red)

  • Terpidana Penggelapan Puluhan BPKB Setahun Lebih Ngumpet Diringkus di Toko Anaknya

    Terpidana Penggelapan Puluhan BPKB Setahun Lebih Ngumpet Diringkus di Toko Anaknya

    Palembang (SL)-Tim Tabur Kejati Sumatera Selatan (Sumsel) menangkap DPO kasus penggelapan puluhan BPKB motor pada salah satu dealer dan bengkel motor, Jalan Segaran, Kelurahan 14 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, Selasa 23 Mei 2023.

    Plt Kasi Penegakan Hukum Kejati Sumsel, Adi Mulyawan membenarkan jika Tim Tabur menangkap DPO kasus penggelapan BPKB. “DPO atas nama Amen Wijaya berhasil kita amankan di toko milik anaknya,” katanya.

    Tersangka sebelumnya sudah kena vonis selama 1 tahun 4 bulan oleh Majelis Hakim PN Palembang Kelas IA Khusus. “Saat itu terpidana Amen telah kena panggil secara patut. Namun terpidana tidak kooperatif dan menjadi buron selama sekitar satu tahun,” tambah Adi.

    Adi menjelaskan, terpidana sebelumnya telah terbukti bersalah atas kasus penggelapan 27 BPKB kendaraan bermotor sebagaimana pasal 372 KUHP jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP.

    “Selanjutnya terpidana Akan langsung mempertanggungjawabkan perbuatannya di rutan Pakjo,” jelasnya.

    Dari penelusuran perkara, pada tahun 2021 terpidana Amen Wijaya bersama dengan Wiko Yong (penuntutan terpisah).

    Telah terbukti melakukan aksi penggelapan 27 BPKB sepeda motor, dengan pelapor PT Radana Reksa Finance.

    Saat itu antara terpidana dan pihak pihak PT Radana Reksa Finance bekerjasama pembiayaan pembelian secara kredit sepeda motor sebanyak 27 unit kepada konsumen. (Red)

  • Bus AKAP Tabrak Operator SPBU di Indralaya Hingga Tewas Karena Gelap Mata

    Bus AKAP Tabrak Operator SPBU di Indralaya Hingga Tewas Karena Gelap Mata

    Ogan Ilir (SL)-Diduga kesal solar habis saat akan mengisi BBM, supir Bus AKAP dengan sengaja menabrak operator SPBU hingga meninggal dunia.

    Informasi menyebutkan, korban terseret Bus bernopol BL 7739 A yang merupakan plat Aceh itu sampai 2 meter. Lokasi Kejadian di SPBU seberang komplek TPI, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Jumat, 5 Mei 2023, sekira pukul 15.00 WIB.

    Korban yang diketahui bernama Andriansyah warga Desa Tanjung Agung, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir itu meninggal di tengah perjalanan ke rumah sakit.

    Salah seorang saksi menuturkan, korban diketahui sedang duduk di besi pembatas nozzle SPBU. Namun tiba-tiba tubuhnya dihantam dan dilindas oleh bus yang melaju dari arah Indralaya menuju Kayuagung.

    “Bus rute Aceh-Bandung yang dikendarai oleh N awalnya ingin mengisi solar. Solar habis. Terus petugas kami ada yang melambaikan tangan ke sopir bus, pertanda kalau solar habis,” ungkap Ejik yang juga petugas SPBU setempat saat ditemui di TKP.

    Bus lalu melaju ke arah tempat pengisian Pertamax yang sedang dijaga korban. Nahas, korban yang sedang duduk tak dapat menghindari bus dan tubuhnya tertabrak dan terseret sekitar 2 meter.

    “Korban langsung terkapar dan hidungnya mengeluarkan darah banyak sekali. Korban lalu dibawa ke RSUD Ogan Ilir, namun meninggal dunia saat dalam perjalanan,” tambah Ejik.

    Sejauh ini, jasad korban sudah dibawa ke rumah duka di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Indralaya, untuk dikebumikan.

    Sementara sopir bus nyaris dihakimi massa, namun diselamatkan oleh petugas kepolisian yang datang ke TKP.

    “Kendaraan bus dan sopirnya dibawa ke Mapolres Ogan Ilir untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata seorang petugas Satlantas Polres Ogan Ilir. (Red)

  • Atasi Sulitnya Jaringan Internet, Pemkab Mesuji Sambangi Telkomsel smart office di Palembang

    Atasi Sulitnya Jaringan Internet, Pemkab Mesuji Sambangi Telkomsel smart office di Palembang

    Mesuji (SL)-Untuk mengatasi susahnya jaringan internet yang menjadi keluhan masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji melalui asisten bidang perekonomian dan pembangunan Kabupaten Mesuji dan Dinas Kominfo Kabupaten Mesuji sambangi kantor Telkomsel smart office di Kota Palembang, kamis 09 Maret 2023.

    Agenda junjungan tersebut bertujuan untuk menindaklanjuti permasalahan blogspot area atau sulitnya sinyal yang dialami masyarakat Kabupaten Mesuji dan kunjungan tersebut langsung diterima oleh manajer Branch Palembang Samsurizal dan rekannya.

    Samsurizal selaku manager Branch Telkomsel Palembang dengan senang hati menyambut kedatangan Asisten Bidang Perekonomian dan Pemerintah yang mewakili bapak Bupati Mesuji dan rombongan yang sudah berkunjung di kantor Telkomsel Palembang ini.

    “Kami mengapresiasi yang luar biasa kepada pemerintah Kabupaten Mesuji melalui Dinas Kominfonya yang Merupakan Salah satu Kabupaten yang paling intens mengadakan komunikasi dan koordinasi serta menjemput bola dalam menyikapi masalah blank spot area,” ujar Samsurizal.

    Menurut Samsurizal, komunikasi seperti ini memang penting. Komunikasi dan koordinasi Kabupaten Mesuji merupakan salah satu Kabupaten di Lampung yang paling rutin memberikan informasi dan koordinasi kegiatan kegiatan yang dilaksanakan di daerahnya.

    “Saat ini lah kita perlukan langkah untuk menjemput Bola mengatasi permasalahan terkait jaringan dan blank spot area baik ke Telkomsel maupun ke Kementerian dan Pemerintah Pusat di Jakarta untuk dapat mengakses dan membuka jalan agar program program di kementerian juga dapat di bawa ke kabupaten Mesuji,” ungkap Samsurizal.

    Dia menambahkan, pihaknya selalu siap untuk berperan serta dan memberikan sumbangsih dalam melaksanakan pembangunan di desa-desa yang ada di Kabupaten Mesuji, sesuai dengan mottonya yakni Membangun Negeri.

    Sambung Samsurizal, apalagi usulan yang disampaikan oleh Pemerintahan Kabupaten Mesuji melalui Dinas Kominfo yang sudah masuk tahap perencanaan pembangunan kami adalah 39 titik di 39 Desa yang ada di Kabupaten Mesuji dan akan di rencanakan pembangunannya secara bertahap mulai tahun 2023 sampai dengan selesai.

    “Harapan kami semoga pembangunan tower di 39 titik tidak mengalami kendala dan permasalahan sehingga segera terealisasi untuk secara bertahap mengatasi blank spot area yang ada di kabupaten Mesuji,” harapnya

    Hal itu juga di katakan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Mesuji Beddi, mewakili Bupati Sulpakar mengatakan, harapan Besar tentunya sangat dinantikan dari progres yang sudah direncanakan oleh Telkomsel untuk merealisasikan dan menanggulangi masalah blank spot area di Kabupaten Mesuji.

    “Pemerintah Kabupaten Mesuji siap untuk mengawal penuh proses pelaksanaan pembangunan BTS yang akan segera dilaksanakan secara bertahap di 39 titik (Desa) di Kabupaten Mesuji,” ucap Beddi.

    Mewakili Pemkab Mesuji, Beddi juga mengucapkan Terima kasih kepada pihak Telkomsel di Palembang dan jajarannya yang selama ini selalu membantu berperan aktif serta turun ke lokasi kegiatan acara di kabupaten Mesuji ketika diperlukan dan dibutuhkan.

    Pada Kesempatan itu Beddi juga menyerahkan Laporan Progres Pembangunan Tower yang ada di kabupaten Mesuji serta kebutuhan lanjutan yang diperlukan dalam rangka pembangunan BTS di Kabupaten Mesuji serta Pertimbangan kebutuhan alat Penambah/penguat sinyal Pedesaan yang ada di Kabupaten Mesuji. (Aan.S)

  • Banjir Bandang Terjang Lahat, Ratusan Rumah Terendam Banjir dan Seorang Bocah Tewas Terseret Arus

    Banjir Bandang Terjang Lahat, Ratusan Rumah Terendam Banjir dan Seorang Bocah Tewas Terseret Arus

    Lahat (SL)-Banjir bandang terjang ratusan rumah warga di Desa Pelajaran dan Desa Nanti Giri, Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan, Kamis, 9 Maret 2023.

    Curah hujan yang terjadi sejak 18.00 WIB Rabu 8 Maret sampai Kamis 9 Maret 2023 pagi, menyebabkan air sungai Lintang dan sungai Itam meluap. Tumpahan Luapan air dengan derasnya melintas di pemukiman warga.

    Kedua sungai tersebut tidak bisa menahan besarnya volume air yang diduga berasal dari pegunungan dan perbukitan. Bahkan, beberapa bangunan yang berada di tepi sungai hanyut terseret derasnya arus air.

    Dilansir Sumeks, Kepala Desa Pelajaran, Idil Adha mengatakan, banjir bandang terjadi disebabkan sungai Itam dan sungai Lintang tak mampu menahan tumpahan air yang berasal dari pegunungan dan perbukitan.

    “Sungai Lintang, lanjut Idil Adha, sumber airnya berasal dari perbukitan di Kecamatan Jarai. Sedangkan Sungai Itam, banjir disebabkan karena tumpahan air dari pegunungan. Sungai tidak bisa menampung air dan meluap,” ujar Idil.

    Menurut Idil, Ketinggian air yang merendam rumah warga mencapai 80 cm sampai pukul 09.00 WIB. Sehingga rumah warga berbentuk tapak (depok) permanen terendam banjir. Sementara rumah panggung terbilang cukup aman. “Ada 200 rumah yang terendam,” ujar Idil.

    Tidak ada korban jiwa atas bencana banjir bandang yang terjadi di dua desa tersebut. “Karena warga keburu bangun saat banjir datang. Warga terdampak untuk sementara diungsikan ke balai desa atau rumah warga berbentuk panggung,” tambah Idil.

    Sementara informasi yang dihimpun dari Antara, tidak hanya terjadi Desa Pelajaran dan Desa Nanti Giri, Kecamatan Jarai saja, banjir bandang juga melanda Desa Lubuk Sepang Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat, Ali Afandi mengatakan pihaknya masih melakukan evakuasi terhadap warga terdampak banjir.

    Menurut dia, ketiga desa yang terendam banjir bandang meliputi Desa Pelajaran dan Nanti Giri Kecamatan Jarai, serta Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulaupinang.

    Banjir tersebut disebabkan meluapnya air Sungai Lematang setelah kawasan itu diguyur selama dua hari terakhir.

    Pihaknya mencatat warga yang terdampak banjir sejak pagi sekitar pukul 06.00 WIB mencapai 3.000 jiwa.

    Jembatan Penghubung Lahat – Kota Pagar Alam via Gumay Ulu ditutup

    Akibat banjir yang masih berlangsung saat ini Jembatan Tanjung Sirih yang menghubungkan Lahat – Kota Pagar Alam via Gumay Ulu ditutup sementara karena ketinggian air sudah melewati jembatan.

    Bocah 11 Tahun Dilaporkan meninggal Terseret Arus

    Seorang bocah laki-laki berinisial GD (11) warga Bandar Agung, Lahat, dilaporkan meninggal dunia setelah terseret arus, jasadnya ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB oleh tim Basarnas.

    “Informasi selanjutnya akan dilaporkan segera. Saat ini personel BPBD ada TNI/Polri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat, dan unsur SAR lainnya masih bersiaga di lokasi dengan peralatan lengkap,” tutup Ali. (Red)

  • Tinjau Gudang PT Pusri Puan Maharani Singgung Soal Kelangkaan Pupuk

    Tinjau Gudang PT Pusri Puan Maharani Singgung Soal Kelangkaan Pupuk

    Palembang (SL)-Ketua DPR RI Puan Maharani meninjau pabrik dan gudang PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang. Ia mengecek mulai dari proses produksi hingga distribusi di anak perusahaan PT Pupuk Indonesia itu.

    Kedatangan Puan disambut oleh Direktur Utama PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh, Jumat 3 Maret 2023. Puan datang didampingi oleh Anggota Komisi IV DPR Riezky Aprilia yang berasal dari Dapil Sumatera Selatan I.

    Hadir pula sejumlah tokoh daerah di Sumsel, yakni Wakil Ketua DPRD Sumsel Giri Ramanda Nazaputra Kiemas, Anggota DPRD Sumsel Zulfikri Kadir, Bupati Banyuasin Askolani, Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Heri Amalindo, Wakil Bupati Empat Lawang Yulius Maulana, Wakil Walikota Prabumulih Abdiyansyah Fikri, dan Sekda Kota Palembang Ratu Dewa.

    Puan diterima di Wisma Melati yang biasa digunakan untuk menerima tamu-tamu penting, termasuk presiden. Puan sendiri sudah dua kali menginap di Wisma Melati PT Pusri Palembang.

    Di Wisma Melati, Puan melihat foto-foto Presiden pertama Indonesia Sukarno saat pencanangan pembangunan pabrik Pusri. PT Pusri Palembang sendiri dibangun di era Pemerintahan Bung Karno, tepatnya tahun 1959.

    “Presiden Sukarno memang sangat perhatian kepada kedaulatan pangan bangsa Indonesia. Karena bagi beliau, pangan merupakan urusan mati hidupnya suatu bangsa,” kata Puan.

    Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu lalu meninjau pusat kendali produksi Pusri. Puan mengecek bagaimana pupuk di produksi di mana sistem di PT Pusri Palembang sudah terkomputerisasi.

    Sambil mengecek, Puan sesekali berbincang dengan para pekerja. Setelahnya, ia melanjutkan pengecekan di gudang produksi Pusri untuk melihat stok pupuk yang siap didistribusikan.

    Kepada salah satu staf gudang bernama Nining Sunarsih, Puan bertanya mengenai pekerjaan sehari-harinya.

    “Kamu betah bekerja di sini?” tanya Puan.

    “Betah bu,” jawab Nining.

    Usai dari gudang produksi pupuk, Puan kemudian meninjau dermaga PT Pusri. Dermaga ini merupakan tempat pengapalan untuk distribusi pupuk ke seluruh Indonesia.

    Dalam kesempatan tersebut, Dirut PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengeluhkan pendangkalan Sungai Musi yang mengganggu distribusi pengangkutan muatan pupuk.

    “Dulu kapal kami bisa angkut 20 ribu ton, sekarang hanya 6 ribu ton karena pendangkalan,” kata Wahyudi.

    Puan berjanji akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat mengenai hal ini.

    “Karena anggaran pengerukan sungai ada di Pemerintah Pusat,” ungkapnya.

    Puan kemudian menyinggung soal kelangkaan pupuk yang masih kerap menjadi permasalahan saat ini.

    “Tadi saya lihat gudang pupuk, stok banyak. Tapi kenapa pupuk langka? Kenapa petani banyak mengeluhkan sulitnya pupuk subsidi?” tutur Puan.

    Ditambahkannya, salah satu komponen penting dari kedaulatan pangan adalah pupuk. Puan mengingatkan, pupuk merupakan urusan hulu pangan.

    “Jika pupuknya tidak beres, baik dari segi jumlah maupun kualitas, maka produktivitas pertanian akan terpengaruh,” ungkap mantan Menko PMK itu.

    “Seperti sekarang ini jelang panen raya, semuanya sedang ramai tentang harga gabah dan harga beras,” imbuh Puan.

    Cucu Bung Karno ini menyebut, PT Pusri ada pada bagian tata kelola pangan. Oleh karenanya, kata Puan, PT Pusri tidak boleh abai dengan isu yang sedang ramai tersebut.

    “Sehingga semua yang ada di mata rantai pangan harus bergotongroyong, tidak bisa bekerja sendiri-sendiri,” tegasnya.

    Puan pun mengimbau agar PT Pusri peka terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat. PT Pusri juga diharapkan terus melanjutkan perjuangan Presiden Sukarno dalam hal kedaulatan pangan.

    “Jadi saya minta agar PT Pusri menjaga cita-cita Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia, untuk mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia, untuk kesejahteraan rakyat,” tutup Puan. (Red)

  • Mengenal ‘Al-Qur’an Al-Akbar’ Wisata Religi paling Diminati di Palembang

    Mengenal ‘Al-Qur’an Al-Akbar’ Wisata Religi paling Diminati di Palembang

    Palembang (SL)-Wisata bernuansa muslim menjadi salah satu tujuan utama bagi mereka yang ingin lebih dalam mempelajari ilmu agama dan kecintaan yang tinggi terhadap Islam. Wisata religi yang sangat kental tentang keislaman, salah satunya adalah Al-Qur’an Al-Akbar.

    Al-Qur’an Al-Akbar jadi salah satu wisata religi yang cukup diminati pengunjung. Wisata ini terletak di wilayah Gandus, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Al-Qur’an AL- Akbar merupakan Al-Qur’an 30 Juz yang diukir pada 315 kepingan kayu tembesu. Menariknya, kitab suci umat muslim ini memiliki ukuran sangat besar, sehingga tak heran jika pernah dinobatkan sebagai Al-Qur’an terbesar di dunia.

    Bersama Pemandu lokal Al-Akbar, Syarkoni, tim sinarlampung.co mencoba menikmati keindahan dengan menelisuri sejumlah ruangan Al-Qur’an Al-Akbar.

    Pemandu lokal wisata religi Al-Qur’an Al-Akbar, Syarkoni.

    Dikesempatan itu, Syarkoni menunjukkan rumah pribadi sang inisiator Al-Qur’an Al-Akbar dia adalah Hi. Sofwatillah. “Ini merupakan rumah pribadi Ustadz Hi. Sofwatillah. Semua dilakukan sebagai bentuk  cinta beliau terhadap umat lslam. Di sini ada ruang perkenalan, kemudian ruang Juz 16-30, lalu ruang Usaha Kecil Menengah atau UKM dan terakhir ruang juz 1-15,” ujarnya pada sinarlampung.co. Sabtu, 28 Januari 2023.

    Dia menyebut, ruang perkenalan berfungsi memberikan informasi umum mengenai ide Hi Sofwatillah saat pembuatan Al-Qur’an Al-Akbar. Kemudian, tepat di sebelah ruang perkenalan terdapat Al-Qur’an Juz 16-30. “Satu keping kayu Tembesu satu lembar Al-Qur’an. Jadi, dua halaman bolak balik,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, panjang setiap keping kayu tembesu 177 cm, lebar 140 cm, tebal 2,5 dan berat 50 kg. Sehingga untuk mengukir 30 Juz Al-Qur’an memerlukan 40 meter kubik keping kayu Tembesu.

    Selain itu, sentuhan budaya khas Palembang ada di setiap keping kayu. Ornamen indah dan paduan warna dominan cerah. Ornamen indah berupa srikaya, daun pakis dan buga matahari. Paduan warna merah atau merah hati, kuning, dan hitam. Warna merah atau merah hati berarti keberanian. Sedangkan warna kuning menunjukkan kemakmuran dan kejayaan. “Warna hitam artinya tawadhu berserah diri pada Allah SWT,” paparnya.

    Dia membeberkan, bahwa Al-Qur’an Al-Akbar asli hasil ukiran tangan bukan ditempel atau menggunakan program komputer. “Untuk membuktikan huruf diukir atau ditempel dengan cara bila huruf-huruf hijaiyah ditempel maka pada sambungan papan akan tertutup. Tetapi ini terpisah berdasarkan sambungan. Jadi, ini asli ukiran tangan tanpa program komputer atau sinar laser,” tegasnya.

    ruang Usaha Kecil dan Menengah atau UKM secara mandiri merupakan tambahan masukan bagi Bayt Al-Qur’an Al-Akbar. Juga kesempatan bagi pengrajin untuk menjual hasil kerajinannya pada pengunjung. Bangga pada budaya, kalau bukan kita siapa lagi yang akan menghagainya.

    Lebih lanjut menurutnya, ruangan utama merupakan kumpulan Juz 1-15. Ruangan ini merupakan area paling luas dan bangunan pertama dibuat menggunakan dana yang bersumber baik pribadi, infak maupun Sodaqoh dari para pecinta Al-Qur’an.

    “Ruangan ini berada diatas kolam ikan. Koleksi ikan khas Palembang seperti belida, betutu, dan gabus. Beliau (Sofwatillah, red) tidak menyangka begitu antusiasnya umat lslam untuk melihat keindahan Al-Qur’an Al-Akbar,” kata Syarkoni.

    Sementara itu, Daniel Hosra salah seorang wisatawan dari Lampung Selatan mengaku kagum dengan penulis mushaf al Qur’an terbesar di dunia itu. “Khotnya gampang dibaca oleh setiap orang. Niatkan untuk sedekah setiap uang yang dikeluarkan untuk perawatan hasil karya yang sangat baik ini,” tutur Daniel. (Heny)

  • Palembang Punya Wisata Religi Al-Quran Terbesar Berbahan Kayu Tembesu

    Palembang Punya Wisata Religi Al-Quran Terbesar Berbahan Kayu Tembesu

    Palembang (SL)-Bayt Al-Qur’an Al- Akbar merupakan destinasi wisata religi yang ada di Kota Palembang besutan Hi Sofwatillah. Uniknya 30 Juz Al-Quran diukir pada kepingan kayu khas Sumatera Selatan yakni kayu Tembesu. Bayt Al-Qur’an Al-Akbar berada di Jalan  Mohammad Amin, Gandus, Kecamatan Gandus, Palembang, Sumatera Selatan.

    Al-Quran tersebut terdiri dari 315 kepingan raksasa dengan total  630 halaman. Karena ukurannya yang tak biasa itu, Bayt Al-Quran Al-Akbar pernah dinobatkan sebagai Al-Quran ukir terbesar di dunia dan mendapat Piagam Rekor Muri.

    Pemandu lokal wisata religi Bayt Al-Quran Al-Akbar, Syarkoni mengatakan, proses pembuatan 30 Juz Al-Qur’an yang diukir di atas papan atau keping kayu tembesu dimulai sejak tahun 2002-2009.
    “Al-Qur’an ini membutuhkan 315 keping kayu Tembesu,” kata Syarkoni pada sinarlampung, Sabtu, 28 Januari 2023.

    Dikatakan, kayu Tembesu adalah kayu khas Sumatra Selatan dan bisa juga kita temukan di Lampung, Bengkulu, dan Jambi. Kayu ini seperti kayu Jati kalau di Pulau Jawa. Kayu tembesu anti rayap dan anti lapuk juga tidak bubukan serta  bisa bertahan ratusan tahun.

    “Inilah alasan utama Al-Qur’an al Akbar menggunakan keping kayu Tembesu. Biasanya kayu Tembesu dibuat untuk lemari, kursi, meja, daun pintu, daun jendela, serta rumah panggung,” paparnya.

    Dia juga mengungkapkan, Bayt al Qur’an Al-Akbar diresmikan pada 30 Januari 2012 lalu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan 51 anggota Parlemen  lslam. Hal paling berkesan adalah Al-Quran raksasa ini pernah dibaca qori dan qoriah serta penghafal al Qur’an dari 40 negara pada tahun 2013.

    “Selain piagam rekor Muri, Bayt Al-Quran Al-Akbar Juga pernah mendapat penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kategori Wisata Religi Halal lndonesia pada tahun 2018,” ucap Syarkoni.

    Dia menceritakan, Hi Sofwatillah mengawali pembuatan al Qur’an Al- Akbar ini dengan menulis surah Al- Fatihah bermodalkan cincin istrinya pada tahun 2001. “Ustadz Sofwatilah adalah seorang mubaligh, guru mengaji serta penjual mpek-mpek dalam kesehariannya. Biaya pembuatan ukiran Al-Qur’an adalah mandiri, artinya merupakan biaya pribadi ustad Sofwatillah,” ujarnya.

    Selain Al-Qur’an terbesar sebagai daya tarik wisata, Bayt Al-Quran Al-Akbar juga tersedia bangunan tiga lantai ini dengan rincian lantai satu merupakan tempat Usaha Kecil Menengah. Di tempat ini, UKM yang menjual beragama ciri khas Palembang, seperti bahan jumputan Palembang dengan motif utama bintik tujuh, kembang janur, bintik lima, bintik sembilan, cuncung (terong), bintang lima dan bintik-bintik.

    “Kalau di Kalimantan disebut Sasirangan, Songket, tanjak, mukena pakaian busana muslim dan lainnya. UKM ini dari pengrajin, kami fasilitasi tempat agar mereka bisa menjual hasil kerajinannnya. Bila pengunjung berbelanja maka belanja sambil beramal karena sebagian disisihkan untuk Bayt al Qur’an Al-Akbar serta pesantren”, jelasnya.

    Kemudian di lantai dua, tempat 30 juz al Qur’an al Akbar. “Dan lantai tiga merupakan kediaman Ustad Sofwatillah”, pungkasnya.

    A.R. Naga putra pengunjung dari Bandar Lampung merasa terkesan dengan pengalaman wisata di Bayt Al-Quran. “Tempatnya bagus, kumpulan juz 1-30. Ukiran huruf yang sangat bagus di atas keping kayu tembesu. Berkunjunglah kemari untuk menyaksikan keindahan Al-Qur’an,” ajaknya. (Heny)

  • Bocah Wisata Asal Palembang Tewas di Pantai Pulau Mahitam Pesawaran

    Bocah Wisata Asal Palembang Tewas di Pantai Pulau Mahitam Pesawaran

    Pesawaran (SL)-Bocah umur 6 tahun, Faisol Rianto bin Subandrio, warga Asal Palembang, Sumatera Selatan, tewas tenggelam saat bermain bersama teman-temannya, di Pantai, perairan Pulau Mahitam, Desa Batu Menyan, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Minggu 15 Januari 2023 sekira pukul 13.30 WIB.

    Korban tenggelam saat sedang bermain bola bersama teman-temannya di Pantai Pulau Mahitam sekira pukul 13,30 WIB, dan baru ditemukan sekitar puku; 14.30, tak jauh dari lokasi pantai tempat korban tenggelam. Faisal Riando ditemukan tim gabungan disamping KM Doa Ibu 01, tidak jauh dari lokasi kejadian.

    AKBP Pratomo Widodo SIK, M.Si (Han) mengatakan korban merupakan pengunjung Wisata yang berasal dari Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Korban bersama keluarga merupakan pengunjung wisata ke Pulau Mahitam. ”Korban tadi ditemukan sekira pukul 14,35 WIB setelah melalui proses pencarian oleh warga bersama tim dari Satpolairud, dan anggota Posmat Ketapang Lanal Lampung. Korban dievakuasi ke Dermaga 2 Ketapang. Sempat dibawa ke Puskesmas Hanura, dilakukan pemeriksaan oleh petugas puskesmas, dan dinyatakan telah meninggal dunia,” kata Kapolres Pesawaran

    Keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi, dan menerima dengan ikhlas bahwa peristiwa tersebut adalah musibah. ”Dilakukan serah terima jenazah dari camat Teluk Pandan, kepada pihak keluarga korban, untuk selanjutnya korban akan dibawa ke rumah duka di Palembang untuk dikebumikan,” kata Kapolres. (Red)

  • Prosesi Pedang Pora Mewarnai Sertijab Kapolres Musi Banyuasin

    Prosesi Pedang Pora Mewarnai Sertijab Kapolres Musi Banyuasin

    Musi Banyuasin (SL)-Tampak suasana berbeda tak seperti biasanya di depan Mako Polres Musi Banyuasin, didepan pintu gerbang penjagaan tampak mantan Kapolres muba AKBP. Alamsyah pelupessy, yang ditemani waka polres muba Kompol Satria beserta barisan perwira telah bersiap untuk menyambut kedatangan Kapolres muba yang baru AKBP. Siswandi, dengan prosesi Pedang Pora, Sabtu 23 Juli 2022 siang.

    Sesaat setelah kedatangan kapolres baru ke halaman Mapolres muba, segera disambut pengalungan bunga dan tari stabek ciri khas kab. Musi banyuasin beserta perwira dan jajaran Polres muba beserta Bhayangkari Cabang Polres muba.

    Selanjutnya kapolres baru kembali harus melewati Pedang Pora khas Polri. Tradisi ini lumrah dalam pergantian pejabat di lingkungan polri.

    Sebagai mana diketahu sebelumnya, serah terimah jabatan kapolres muba telah dilaksanakan di polda Sumsel dari AKBP Alamsyah peluppesy Kepada AKBP Siswandi yang langsung dipimpin oleh kapolda sumsel Irjend.Pol. Drs Toni Harmanto, Jum’at 22 Juli 2022 Kemarin.

    Lebih kurang satu tahun AKBP Alamsyah pelupessy menjabat sebagai kapolres muba yang mendapat tugas yang baru di polda metro jaya dan Akbp Siswandi menjabat sebagai kapolres prabumulih sebelum menjabat sebagai Kapolres muba.

    Bertempat di lapangan polres muba, dihadapan personil polres musi banyuasin Akbp Alamsyah megucapkan terima kasih kepada seluruh personil polres muba atas semua dukungan selama tugas di Kabupaten Muba.

    “Saya beserta istri dan Keluarga memohon maaf apabila selama berdinas ada tutur kata ataupun perbuatan yang kurang berkenan dan semoga tali silaturahmi kita yang sudah terjalin ini dapat terus dijaga dimasa – masa yang akan datang.”ucapnya.

    “Kepada rekan rekan sekalian saya berpesan tolong bantu Kapolres baru dalam menjalankan tugas menjaga Kamtibmas di Kabupaten muba. Selalu jalin silaturahmi dan saling support, “insya allah kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT,”katanya.

    Dikesempatan sama, pejabat baru, AKBP Siswandi meminta dukungan kepada seluruh jajaran PJU dan personil untuk dapat bersama – sama mendukung setiap kinerja dalam rangka menjaga situasi Kamtibmas di kabupaten muba yang semakin kondusif.

    ”Sebagai pejabat baru yang akan bertugas di muba, mohon bantuan dan dukungan untuk diterima seluruh rekan–rekan sekalian lebih khusus masyarakat Kabupaten muba agar dapat bertugas dengan baik dan segala saran dan masukan sangat dibutuhkan dalam kemajuan kita Bersama,”kata Siswandi.

    “Tak lupa sebagai pejabat baru turut mendoakan pejabat Kapolres lama agar sehat wal-afiat sekeluarga dan sukses selalu dalam meniti karir ditempat yang baru,”pungkas AKBP Siswandi. (Rls/Red)