Kategori: Pendidikan

  • PWI Lampung Mou Peningkatan SDM Dengan Empat Kampus Swasta

    PWI Lampung Mou Peningkatan SDM Dengan Empat Kampus Swasta

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan empat Universitas. MoU ini berupa pemberian beasiswa kepada wartawan dari Universitas Bandar Lampung (UBL), Universitas Tulang Bawang (UTB), Universitas Saburai dan Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya. Penandatanganan MoU berlangsung saat pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Balai Wartawan Sofian Akhmad Kantor PWI Lampung, Senin, 5 Agustus 2024.

    Ketua PWI Lampung, Wirahadikusumah mengatakan keempat universitas itu siap memberikan beasiswa 50 persen bagi wartawan anggota PWI Lampung maupun keluarga wartawan. Jenjang kuliahnya yaitu untuk S1 hingga S2. “Wartawan yang ingin melanjutkan pendidikan formal S1 dan S2 akan mendapat diskon 50 persen. Jadi siapapun anggota PWI atau keluarga baik itu anak, keponakan dan lain-lain bisa daftar, nanti hanya bayar 50 persen dari biaya yang semestinya,” kata Wirahadikusumah.

    Wira menyebut kerjasama ini merupakan bentuk perwujudan visi misi yang sudah disampaikan Wirahadikusumah saat Konferensi Provinsi (Konferprov) pada Desember 2021 lalu. Dimana PWI Lampung akan fokus pada peningkatan kualitas dan SDM wartawan. “Fokus kita adalah meningkatkan mutu dan kualitas jurnalitik agar lebih baik. Semoga beasiswa ini bermanfaat bagi 1.121 anggota PWI Lampung,” harapnya.

    Dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, Wira optimistis karya jurnalistik yang dihasilkan wartawan di Lampung akan lebih baik. “Kenapa perlu pendidikan formal, karena wartawan biasanya matang di praktik, tapi tidak matang di teori. Dengan pemahaman teori yang baik, diharapkan karya jurnalistik yang dihasilkan juga makin berkualitas,” harapnya.

    Ketua PWI Lampung itu juga mengapreasiasi empat universitas yang mau bekerjasama dalam meningkatkan kualitas SDM wartawan. Dan berharap ke depan universitas negeri di Lampung mau ikut berkontribusi dalam memberikan beasiswa kepada jurnalis.

    “Saya sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas apa yang sudah diberikan UTB, UBL, Universitas Saburai dan IIB Darmajaya. Diharapakan nantinya universitas negeri seperti Unila, Itera, UIN Raden Itan juga dapat memberikan bantuan beasiswa kepada wartawan.Wartawan adalah pilar keempat demokrasi yang juga butuh penguatan SDM. Sehingga universitas negeri juga harus ikut berkontribusi untuk meningkatkan pilar keempat demokrasi,” ujarnya. (Red)

  • SMAN 3 Tubaba Akui Tahan Ijazah dan Kartu PIP Siswa Alasan Admistrasi dan Keamanan

    SMAN 3 Tubaba Akui Tahan Ijazah dan Kartu PIP Siswa Alasan Admistrasi dan Keamanan

    Tulang Bawang Barat, sinarlampung,co –Dugaan penahanan Ijasah dan Kartu Program Indonesia Pintar (PIP) Siswa oleh Pihak Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Tulang Bawang Tengah (TBT) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) mulai menunjukkan adanya titik terang.

    Sebab, pihak SMAN 3 Tubaba langsung melakukan proses sidik jari untuk salah satu siswa yang Ijasahnya di tahan, kemudian dilakukan penyerahan Ijasah secara simbolis melalui pihak SMAN 3 yang di dampingi oleh Anggota Komite SMAN 3. Sementara, terkait dugaan penahan Kartu Program Indonesia Pintar PIP siswa pihak SMAN 3 membenarkan hal itu dengan alasan Keamanan.

    Berita Terkait: Dewan Tak Berwenang Urusi Dugaan Penahanan Ijazah dan Kartu PIP Siswa SMAN 3 Tubaba

    Sukeri. Kepala SMAN 3 TBT Tubaba. Kamis, 1 Agustus 2024, di ruang kerjanya Ketika dimintai tanggapan terkait alasan pihak SMAN 3 melakukan penahanan Ijasah Siswa mengaku bahwa pihak wali murid belum menyelesaikan Administrasi.

    “Bukan kami menahan Ijasah karena kami tidak mau sembarangan memberikan ijasah itu dengan sembarangan, seharusnya orang tua siswa langsung datang kesini, asal orang tua langsung datang kesini kami layani, mohon maaf seandainya pak urusan Komite anak saya ini masih dua juta mereka datang kesaya pak saya ada tiga ratus hanya tiga ratus ribu kami ambil,” katanya.

    Sukeri juga membenarkan terkait dugaan penahanan Kartu PIP siswa dengan alasan pengamanan hal itu di lakukan pihak SMAN 3 Tubaba dengan dalih Apabila kartu PIP tersebut diberikan kepada siswa di khawatirkan akan Hilang.

    “Mohon maaf kalau PIP itu sengaja kami kumpulkan di sekolah karena takut hilang dengan siswanya, pernah kejadian hilang kita repot lagi laporan ke polisi, tapi seandainya kalau pihak sekolah yang pegang kartunya hilang pihak sekolah yang laporan, na itu masalah PIP,” dalihnya.

    “Sengaja kita kumpul menjaga supaya tidak hilang kartunya karena membuat laporan itu bukannya sulit tapi ribet,” elaknya.

    Sukeri tidak bisa menjelaskan secara rinci jumlah penerima Bantuan PIP di SMAN 3. Namun diperkirakan sekitar lebih dari 30an Siswa yang di tetapkan dengan besaran Rp 1000.000. untuk siswa kelas XII dan Rp.1.500.000. untuk Siswa kelas X dan XI. (Efendi/Tim)

  • Monev 2024, Momentum Perbaikan Pelayanan Informasi Publik

    Monev 2024, Momentum Perbaikan Pelayanan Informasi Publik

    Jakarta, sinarlampung.co – Monitoring dan Evaluasi (Monev) implementasi keterbukaan informasi publik akan segera dimulai. CEO Magnitude Indonesia Abdul Rahman Ma’mun mengatakan Monev ini merupakan momentum bagi badan publik untuk memperbaiki pelayanan informasi kepada masyarakat.

    “Monev merupakan momentum melakukan ‘general check up’ bagaimana implementasi keterbukaan informasi di Badan Publik,” Abdul Rahman saat membuka Webinar Series ke-43 dengan tema “Kupas Tuntas Menghadapi Mponev 2024” secara daring, Kamis, 1 Agustus 2024.

    Dengan demikian, lanjut Aman yang juga Dosen Universitas Paramadina ini menambahkan, momentum ini harus dapat dimanfaatkan oleh Badan Publik. Dirinya mengingatkan pentingnya pelaksanaan keterbukaan informasi publik bagi lembaga negara pemerintah maupun non-pemerintah.

    Menurutnya, Keterbukaan Informasi Publik merupakan tanggung jawab lembaga negara dan hak kepada setiap individu untuk mendapatkan informasi. Beliau juga menambahkan bahwa pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik juga berguna untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara tersebut.

    “Pentingnya transparansi yang dilakukan oleh Badan Publik akan menghasilkan kepercayaan, sehingga kepercayaan dari masyarakat tersebut akan menghasilkan reputasi yang baik pula,” ujar Abdul Rahman Ma’mun.

    Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudukatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara.

    “Yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN dan/atau APBD), atau organisasi non pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN dan/atau APBD, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri,” jelasnya.

    Triana Nurchayati, Content Director Magnitude Indonesia yang menjadi narasumber dalam webinar ini menambahkan, bahwa empat hal dalam implementasi keterbukaan informasi publik apabila sudah diterapkan akan mempermudah dalam mengikuti proses penilaian monev.

    “Sudah atau belum membentuk Struktur Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Informasi Publik, menyusun Daftar Informasi Publik dan uji konsekuensi informasi dikecualikan,” kata dia menambahkan.

    Saat ini, lanjutnya, tahapan monev baru sampai pada sosialisasi kepada Badan Publik khususnya Badan Publik Pusat. Sebagian provinsi sudah akan melakukan launching monev, misalnya DKI Jakarta.

    Badan Publik dapat mulai melakukan perbaikan terhadap website sebagai media penyampaian informasi yang pro aktif, baik informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala maupun informasi yang wajib diumumkan secara serta merta.

    “Pada prinsipnya, PPID melakukan pengelolaan informasi tidak hanya front office di meja pelayanan informasi dan website maupun aplikasi tapi juga terhadap back office pengelolaan informasi yakni bagaimana unit kerja menunjang pengelolaan informasi,” kata Tria yang juga Senior Consultant Magnitude Indonesia.

    Ada perbedaan pada Webinar Series ke-43 ini dibandingkan dengan webinar-webinar sebelumnya yang diselenggarakan Magnitude Indonesia bersama dengan Magnitude Institute of Transparency.
    Pertama, interaksi antar perwakilan PPID di pusat maupun di kantor wilayah.

    Business Manager Magnitude Indonesia, yaitu Handiyono Aruman mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk lebih mengetahui permasalahan setiap badan publik dalam menghadapi Monitoring & Evaluasi (Monev) 2024.

    “Jadi kita lakukan dengan sistem seperti ini adalah untuk mengedukasi mereka (badan publik) dalam pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik,” ujar Handiyono Aruman.

    Di akhir webinar tersebut, juga terdapat pemberitahuan tentang Coaching Clinic bagi para Badan Publik yang ingin berkonsultasi terkait pengisian SAQ (Self Assessment Questionnaire) monitoring & evaluasi keterbukaan informasi publik 2024.

    Webinar yang diselenggarakan Magnitude Indonesia bersama dengan Magnitude Institute of Transparency via Zoom Meeting tersebut diikuti oleh 60 peserta dari jajaran PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan dokumentasi) Kementerian/Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Lembaga Negara, Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), Rumah Sakit, Universitas dan Pemerintah Daerah. (Red/*)

  • Sekolah SMP Negeri 1 Bandar Lampung Biarkan Dugaan Pencabulan dan Perundungan Karena Pelaku Anak Pejabat? 

    Sekolah SMP Negeri 1 Bandar Lampung Biarkan Dugaan Pencabulan dan Perundungan Karena Pelaku Anak Pejabat? 

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Pihak sekolah SMP Negeri 1 Bandar Lampung diduga melakukan pembiaran teradap kasus dugaan pencabulan dan perundungan bullying dengan korban lebih dari satu orang. Walikelas dan pihak Sekolah mengabaikan kesepakat mediasi antara para korban dan pelaku yang disebut-sebut putra dari seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) itu.

    Baca: SMP Negeri 1 Bandar Lampung Syaratkan Lunas Komite Untuk Ambil Izajah dan Raport?

    Baca: Peserta Study Tour SMPN 2 Bandar Lampung Yang Bikin Stres dan Kecewa?

    Kasusnya itu terungkap oleh wali murid korban, yang kecewa dengan wali kelas justru tidak menjalan kan hasil mediasi yang juga dihadiri Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia (PPAI). Seorang siswa SMPN 1 Bandar Lampung berinisial F yang diduga anak dari seorang ASN, dituduh melakukan tindakan tidak senonoh dan perundungan terhadap teman sekelasnya.

    Salah satu orang tua dari korban berinisial N, mengungkapkan bahwa kejadian ini bermula pada awal semester genap kelas 7 ketika F mulai duduk sebangku dengan N. Sejak saat itu, F kerap meminta duduk di pangkuan N saat istirahat atau pergantian jam pelajaran, dan melakukan tindakan cabul dengan memegang kelamin korban.

    Selain itu, N juga mengalami perundungan fisik saat menolak kedekatan F, yang menyebabkan N menderita sakit lambung akibat stres. Akibat kejadian tersebut, N harus absen dari sekolah selama tiga hari untuk memulihkan kesehatannya.

    Pada bulan Februari 2024, lalu orang tua korban N melaporkan kejadian ini kepada wali kelas dan guru Bimbingan Konseling (BK). Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh wali murid lainnya dan pejabat dari Dinas PPAI Bandar Lampung itu terungkap bahwa selain N, ada satu siswa lain yang juga mengalami pelecehan serupa dan tiga siswa lainnya yang menjadi korban perundungan fisik, sehingga total korban mencapai lima orang.

    Meskipun hasil pertemuan menyepakati agar F dikembalikan kepada orang tuanya pada bulan Juni 2024 setelah kenaikan kelas, orang tua korban mengungkapkan kekecewaannya karena F masih berada di sekolah dan kelas yang sama dengan para korban. Bahkan pelaku diangkat menjadi petugas keamanan kelas oleh wali kelas.

    Orang tua korban mendesak pihak sekolah SMPN 1 Bandar Lampung untuk segera melaksanakan keputusan rapat dan mengeluarkan F dari kelas tersebut. Jika tidak ada tindakan tegas dari pihak sekolah orang tua korban menyatakan akan menempuh jalur hukum untuk menuntut keadilan bagi anaknya dan korban lainnya.

    Menanggapi kasus itu, Kepsek SMPN 1 Bandar Lampung Yulia Budiarti, S.pd yang di wawancara beberapa rekan media menyebut akan menindaklanjuti komitmen yang sudah di sepakati antara beberapa orang tua korban, orang tua pelaku dan pihak sekolah. (red)

  • Proyek Rehab Ruang Guru Kepala Sekolah dan TU SMP Negeri 2 Sragi Lampung Selatan Rp666,8  Juta Gunakan Barang Bekas?

    Proyek Rehab Ruang Guru Kepala Sekolah dan TU SMP Negeri 2 Sragi Lampung Selatan Rp666,8 Juta Gunakan Barang Bekas?

    Lampung Selatan, sinarlampung.co- Pengerjaan Proyek rehabilitasi ruang guru, kepala sekolah dan tata usaha SMP Negeri 2 Kecamatan Sragi Lampung Selatan diduga tidak sesuai petunjuk teknis (Juknis) dan spesifikasi pekerjaan. Pasalnya proyek yang dikerjakan oleh CV. Sandytha Jaya Perdana (SJP) dengan anggaran Rp666.887.981.00 (Rp666,8 juta lebih,red) itu diduga banyak menggunakan bahan baku bangunan baran seken alias barang bekas.

    Pengamatan wartawan dilokasi pekerjaan, terlihat pekerjaan rehab gedung SMPN 2 Sragi itu menggunakan bahan kayu bekas, seperti papan cor, kasau penyanggah dan steger. Selain itu, penggunaan besi rangkain cor beton ukurannya juga tidak sesuai dengan gambar proyek.

    “Benar mas menggunakan bahan lama masih yang masih bisa dipakai. Kami sudah minta izin dengan pihak sekolah. Berhubung belum ada bahan yang baru karena belum ada pencairan untuk belinya, maka kami memanfaatkan bahan yang ada supaya bisa bekerja,” kata Kepala Tukang pekerjaan mengaku bernama Triadi.

    Terkait besi, Triadi mengaku menggunakan besi ukuran 10 dan sudah sesuai gambar. “Soal besi kami memakai besi dengan ukuran 10 sesuai dengan gambar. Itu tidak masalah walaupun tidak sama karna sesuai dengan gambar dan sudah di ketahui oleh konsultan CV Arazaak Konsultan. bahkan pihak kunsultan sudah memfoto nya,” kata Triadi.

    Kepala SMPN 2 Sragi, Dedi Ismadi membantah soal izin tukang dengan dirinya. Dedi mengaku tidak pernah member izin atas pemakaian bahan bekas dari bongkaran gedung di sekolah tersebut. “Kalo mereka menggunakan kembali bahan itu jujur saja saya tidak tau. Seharusnya mereka izin ya minimal pemberitahuan,” kata Dedi Ismadi.

    Dedi Ismadi berharapan justru pembangunan atau ehap sekolahnya justru agar semakin bagus. “Kami selaku pihak sekolah, inginnya bangunan atau perehaban itu harus bagus, jangan asal-asalan. Karena sekolahan ini milik kita semua. Jangan sampai baru beberapa bulan atau tahun sudah rusak lagi,” katanya.

    Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Pendidikan Lampung Selatan, Tri Widianto yang dikonfirmasi wartawan di Kantor Dinas Pendidikan Lampung Selatan, sedang tidak ditempat. Menurut keterangan salah satu Kasinya, Kabid Sarpras sedang monitoring pekerjaan dilapangan.

    “Pak Kabid sedang monitoring pekerjaan dibawah. Biasalah kalau lagi musim pekerjaan seperti ini beliau memang jarang dikantor. Paling pagi absen saja, itu juga kalau lagi mantau pekerjaan sekitar sini,” kata Aziz selah satu Kepala Seksi (kasi) di Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Lampung Selatan, Selasa 30 juni 2024.

    Terkait pengerjaan rehab ruang guru SMPN 2 Sragi Lamsel yang diduga menggunakan menggunakan bahan bekas, Aziz mengatakan bahwa hal tersebut tidak diperbolehkan karena menyalahi juknis. “Menggunakan bahan bekas ya itu tidak boleh. Itu menyalahi teknis, dan akan ada sangsinya,” kata Aziz.

    Aziz yang juga Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dalam kegiatan tersebut, tak ingin berkemontar banyak dengan alasan wewenangnya yang terbatas. Azis menyatakan bahwa Kabid Sarpras lah yang sangat memahami dan memiliki wewenang untuk menjelaskan jawaban tentang pengerjaan rehab SMPN 2 Sragi tersebut.

    “Untuk menjawab semua pertanyaan itu bukan wewenang saya, namun itu wewenang pak Kabid sbagai PPK. Dan saya juga enggak ada nomor telponnya. Mau menghubungi beliau karena di hp saya ini uda banyak nomornya Kabid 1, Kabid 2, kabid 3, namun enggak ada yang aktif,” dalihnya.

    Menanggapi hal itu, Ketua Komisi 3 DPRD Lampung Selatan, Rosdiana berjanji akan meninjau langsung proyek Dinas Pendidikan yang dikerjakan kontraktor CV SJP untuk rehab ruang guru SMPN 2 Sragi. “Kita akan meninjau langsung kegiatan dari Dinas Pendidikan si Kecamatan Sragi tu. Kita akan jadwalkan waktu untuk turun ke SMP Negeri 2 Sragi. Nanti akan saya informasikan bila kami turun lokasi,” katanya. (Red/**)

  • Selain Tahan Ijazah, SMAN 3 Tubaba Juga Diduga Tahan Kartu PIP Siswa

    Selain Tahan Ijazah, SMAN 3 Tubaba Juga Diduga Tahan Kartu PIP Siswa

    Tulang Bawang Barat, sinarlampung.co – Selain diduga melakukan penahanan ijazah, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Tulang Bawang Barat (Tubaba) juga diduga menahan kartu Program Indonesia Pintar (PIP) siswa.

    Belum diketahui alasan pihak sekolah menahan kartu PIP yang merupakan program pemerintah untuk membantu siswa kurang mampu tersebut.

    Baca: SMAN 3 Tubaba Diduga Tahan Ijazah Siswa

    Nilawati selaku orang tua mengaku anaknya menjadi salah satu penerima dana bantuan PIP. Tetapi, dirinya tidak tahu persis berapa nilai uang yang diterima anaknya. Sebab kartu PIP yang biasa digunakan untuk pencarian masih ditahan oleh pihak sekolah. “Kami cuma tau siswa dapat bantuan saja. Kartunya memang ditahan guru,” kata Nilawati di kediamannya Rabu, 31 Juli 2024.

    Berita Sebelumnya: Soal Penahanan Ijazah Siswa, Kepala SMAN 3 Tubaba Utus Guru Hadapi Wartawan

    Sebelumnya diberitakan, sejumlah orang tua siswa di Tiyuh Penumangan mengeluhkan adanya penahanan ijazah yang dilakukan pihak SMAN 3 Tubaba. Alasan sekolah menahan ijazah siswa karena bersangkutan belum melunasi tunggakan. (Efendi/Tim)

  • Bikin Bangga, Dahulu OB Kini Anak Wartawan Raih Sarjana Tehnik Perkapalan UNDIP Semarang

    Bikin Bangga, Dahulu OB Kini Anak Wartawan Raih Sarjana Tehnik Perkapalan UNDIP Semarang

    Semarang, sinarlampung.co – Kebanggaan orang tua tentunya adalah bagaimana anak-anaknya dapat meraih pendidikan yang tinggi. Apalagi di salah satu suku di daerah Sumatera Utara tepatnya suku “BATAK” di mana ada istilah “ANAKKON HI DO HAMORAON DI AU” yang artinya adalah anak merupakan kekayaan yang tak terhingga.

    Badia Sinaga yang mana dahulu hanya beraktivitas sebagai OB ( Office Boy) dan saat ini ber profesi wartawan daerah peliputan di provinsi Banten, dimana beliau merupakan pemilik media siber lugas.net dan chanel LUGAS TV dibawah bendera perusahaan PT. Lugas Multimedia Nusantara merasa berbahagia pasalnya di hari selasa tepatnya tanggal 30 di bulan juli tahun 2024 anak kedua dari pasangan (Badia-Lasria) yang bernama Frengky Jupiter Sinaga meraih gelar Sarjana Tehnik Perkapalan dari Universitas Dipenogoro (UNDIP).

    Saat dikonfirmasi awak media membenarkan dirinya dengan keluarga kecilnya menghadiri acara wisuda anak yang kedua dikota Semarang provinsi Jawa Tengah, dimana menurut Badia yang memiliki prinsip hidup bahwa anak merupakan segalanya, dengan itu dari perjuangan dan semangat akhirnya anak kedua meraih gelar sarjana tehnik perkapalan.

    “Tentunya yang pertama, senangnya luarbiasa, sebelumnya 2 tahun lalu anak pertama saya mersih gelar sarjana hukum dari Universitas Tirtayasa”, Kata Badia Sinaga,Selasa 30/07/2024 kepada sinarlampung.co

    “Puji Tuhan Hari ini anak saya yang ke dua wisuda di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, jurusan tehnik perkapalan”, ujarnya.

    “Tentunya setiap orang tua pasti akan memberikan yang terbaik untuk anak anaknya, termasuk hal pendidikan, berkat perjuangan dan semangat walaupun dalam proses ngeri-ngeri sedap, dimana pada awal masuk kuliah sedang terjadi bencana non alam pandemik covid-19”, Ungkap Badia.

    “Bagi saya pribadi harta yang terindah ketika anak berpendidikan baik, khusus orang orang suku batak ada istilah ANAKKON HI DO HAMORAON DI AU” yang artinya adalah anak merupakan kekayaan yang tak terhingga”, ucapnya.

    “Harapan saya setelah wisuda dapat pekerjaan yang sesuai keinginan anak dan bidang ilmunya, kemudian hasil ilmunya dapat diimplementasikan untuk bermanfaat bagi bangsa dan negara”, tutupnya.

    Untuk diketahui Frengky Jupiter Sinaga pendidikannya di mulai dari TK(Condrodimuko) SD(Wukir Retawu)SMPN 1 Cilegon, SMAN 1 Cilegon, Universitas Dipenogoro (Undip)dari jalur Undangan. (*)

  • Soal Penahanan Ijazah Siswa, Kepala SMAN 3 Tubaba Utus Guru Hadapi Wartawan

    Soal Penahanan Ijazah Siswa, Kepala SMAN 3 Tubaba Utus Guru Hadapi Wartawan

    Tulang Bawang Barat, sinarlampung.co – Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Tulang Bawang Barat (Tubaba) terkesan menghindar dengan cara mengutus salah seorang tenaga pengajar dalam memberikan tanggapan terkait Alasan Dugaan Penahanan Ijasah Siswa. Namun tenaga pengajar tersebut enggan berkomentar dengan alasan sibuk.

    Rohmah Marlena, salah seorang guru di SMAN 3 mengaku mendapat mandat dan tanggung mewakili Kepala Sekolah. Bagi siapapun yang akan berurusan dengan kepala sekolah harus melalui dirinya termasuk dugaan penahanan ijazah siswa.

    “Saya memang sudah dimandatkan dan ditugaskan langsung oleh pihak sekolah. Siapapun yang mau menemui kepala sekolah harus konfirmasi dulu sama saya termasuk hak jawab sekolah saya yang mewakili. Itu prosedur sekolah ini karena setiap instansi ada kebijakan masing-masing,” kata Rohmah dengan nada agak sedikit marah, Selasa, 30 Juli 2024.

    Ketika dimintai tanggapan terkait alasan pihak sekolah melakukan penahanan ijazah siswa, Rohmah Marlena enggan menjelaskan dan justru menjawab pertanyaan wartawan dengan sinis. “Tanggapan kami, terima kasih atas pemberitaan ini,” cetus Rohmah sembari berlalu. (Efendi/Tim)

  • Tak Ada Murid Kepsek SMP PGRI Sinar Harapan Pesawaran Tetap Cairkan Dana BOS?

    Tak Ada Murid Kepsek SMP PGRI Sinar Harapan Pesawaran Tetap Cairkan Dana BOS?

    Pesawaran, sinarlampung.co-Oknum Kepala Sekolah, SMP PGRI Sinar Harapan, di Jalan Way Ratai, Desa Sinar Harapan, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, diduga melakukan korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) baik BOSP Kinerja dan BOS Reguler, tahun 2023 dan 2024. Pasalnya, meski tidak ada murid, pihaknya rutin mencairkan dana BOS untuk 15 Murid Tahun 2024 dan 18 Murid tahun 2024. Modusnya laporan fiktif.

    KOndis sekolahan yang sudah tak terawat dan belukar

    Penyusuran wartawan di lokasi sekolah, di Jalan Way Ratai, Desa Sinar Harapan, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran saat ini dalam kondisi tak terawat. Ruang kelar kotor berdebu hingga halaman yang ditubuhi belukar. Dari keterangan warga sekitar yang berinisial sekolahan mengatakan bahwa SMP PGRI Sinar Harapan sudah lama tidak ada aktivitas belajar mengajar di SMP tersebut.

    ”Memang benar mas, SMP PGRI Sinar Harapan ini memang sudah lama tidak ada aktivitasnya. Terakhir tahun 2023 kemarin. Itu pun hanya ada empat murid, dua murid perempuan dan dua murid laki-laki. Coba tanya sama sama pak Jarwo, rumahnya di Berhen, dekat warung rumahnya mas, pak Jarwo ini guru di SMP PGRI ini,” kata warga tak jauh dari sekolahan itu, kepada wartawan, Sabtu 27 Juli 2024.

    Bahkan, tahun 2024 ini, lanjut dia, tidak ada satupun murid yang sekolah di SMP PGRI Sinar Harapan ini. “Tahun ini malah tidak ada satupun murid,” katanya.

    Namun ironisnya, dari data penerimaan Dana BOS Reguler yang diterima SMP PGRI Sinar Harapan, menyebutkan bahwa SMP PGRI Sinar Harapan ditahun 2023 ada 15 murid dan tahun 2024 sebanyak 18 murid. Dengan bentuk BOSP Kinerja dan BOS Reguler, tahun 2023 dan 2024. Dari data penyaluran BOSP Kinerja, SMP PGRI Sinar Harapan menerima penyaluran dana sebesar Rp35 juta untuk pembelian Barang dan Jasa (Barjas), Modal Aset Tetap, dan Modal Peralatan Mesin.

    Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SMP PGRI Sinar Harapan Suhartono yang dikonfirmasi wartawan vi telepon terkesan menghindari wartawan. Suhartono enggan memberikan penjelasan karena akan takjiahan. “Maaf mas ada kerabat yang meninggal, saya mau takziah dulu,” kata Suhartono.

    Namun, saat wartawan kembali mengkonfirmasi Kepala Sekolah SMP PGRI Sinar Harapan Suhartono hanphonennya sudah dalam kondisi tidak aktif. Hingga berita ini ditayangkan, Suhartono belum mengklarifikasi terkait dugaan korupsi dana BOSP Kinerja dan BOS Reguler yang Ia kelola.

    Untuk diketahui, Bantuan Operasional Satuan Pendidikan Kinerja (BOSP Kinerja) merupakan bentuk insiatif Kemendikbudristek untuk memberikan apresiasi kepada satuan pendidikan. BOSP Kinerja ini bertujuan untuk memacu satuan pendidikan melakukan percepatan perbaikan mutu pendidikan.

    Sehingga Dana BOSP Kinerja ditujukan kepada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang dinilai memiliki kinerja yang baik dan berhasil menunjukan perbaikan performa dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    Dalam Permendikbud 63 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana BOSP, satuan pendidikan yang menerima BOSP Kinerja terdiri dari tiga kategori. Diantaranya adalah sekolah yang melaksanakan program Sekolah Penggerak, sekolah yang memiliki prestasi, dan sekolah yang memiliki kemajuan terbaik. (Red)

  • Dispusip Lampung Terima Kunjungan Peran Saka, Diharap Tingkatkan Minat Baca

    Dispusip Lampung Terima Kunjungan Peran Saka, Diharap Tingkatkan Minat Baca

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Lampung kedatangan pengunjung dari Rombongan peserta Perkemahan Antara Satuan Karya (Peran Saka) Kwarda Lampung 2024, Kamis, 25 Juli 2024. Kunjungan Peran Saka, disambut jajaran Pejabat Eselon III di lingkungan Dispusip Lampung.

    Kabid Layanan Pelestarian dan TIK Dispusip, Peri Darmawan, mewakili Kepala Dinas Perpusip Lampung, menyambut baik kunjungan para peserta Peran Saka Ke Perpustakaan Lampung. Kunjungan ini diharapkan mampu memotivasi para peserta untuk meningkatkan minat baca, menambah wawasan, serta dapat menyebarkan informasi seputar keberadaan Perpustakaan Daerah agar lebih dikenal luas terutama oleh masyarakat Lampung.

    Pimpinan Rombongan Dari Dewan Kerja Daerah Kwarda Lampung, Eri,menerangkan Peran Saka diselenggarakan selama 4 hari, dari tgl 23 sd 27 Juli 2024, diikuti sekitar 550 penegak, pendega dan pendamping dari 15 Kwarcab se Provinsi Lampung.

    Lanjut Eri, Kegiatan Peran Saka diantaranya, Pameran Interaktif Lintas Satuan Karya Pramuka, Kegiatan Materi dari Kesbangpol, Bawaslu, Basarnas, BKKBN dan Dinas Kesehatan. Adapula kegiatan Wisata Edukasi ke Museum Lampung, Perpusda dan Taman Rusa. Semua kegiatan inti dan penunjang untuk para peserta PERAN SAKA bertujuan membentuk karakter dan mental Pramuka Pendega dan Penegak, agar berwawasan dan berketrampilan untuk meningkatkan daya saing, saat berinteraksi dan bersentuhan langsung dengan masyarakat sebagai bentuk pengabdian Gerakan Pramuka, pungkas Eri.

    Kunjungan singkat ke Perpusda Lampung ini dimanfaatkan peserta Peran SAKA, yg di pandu dan diarahkan para petugas Pelayanan Dispusip Lampung. (Red/*)