Kategori: Pendidikan

  • Testimoni: Kadisdik Lampung Harus Tahu Kebaikan Guru SMAN 4 Bandar Lampung Ini

    Testimoni: Kadisdik Lampung Harus Tahu Kebaikan Guru SMAN 4 Bandar Lampung Ini

    Saya berharap Kadis Pendidikan Provinsi Lampung Sulpakar beserta jajaran dan seluruh penggiat pendidikan membaca testimoni ini.

    Testimoni ini soal sosok seorang guru yang saya nilai luar biasa mengabdikan dirinya dalam dunia pendidikan kita.

    Nama guru itu Windu Prayogo. Ia adalah guru, sekaligus wali kelas kelas 12 di SMAN 4 Bandar Lampung.

    Saya sempat beberapa kali bertemu dengannya saat terima rapor siswa. Kebetulan anak saya adalah muridnya.

    Pak Windu juga sempat beberapa kali menghubungi saya melalui pesan WhatsApp. Secara rutin, Pak Windu juga rajin menuliskan informasi terkait kegiatan sekolah di WAG Wali Murid yang dikoordinirnya.

    Tentu saja itu hal biasa, dan saya pun menganggap apa yang dilakukan Pak Windu sesuatu yang umum dilakukan oleh seorang wali kelas.

    Sejak tahun lalu, Pak Windu rajin menulis pesan di WAG. Lewat media pertemanan itu ia mengabarkan soal maraknya aksi tawuran anak sekolah. Ia juga paling rajin mengingatkan orang tua/wali murid untuk menjaga dan mengawasi anak-anak di rumah.

    Kebiasaan itu saya anggap biasa, dan saya tidak pernah menanggapinya.

    Suatu hari saya dibuat kesal oleh sikapnya. Itu terjadi saat saya mengabari anak saya tidak bisa sekolah karena sakit. Pak Windu meminta saya mengirimkan foto bersama anak saya.

    “Maaf pak, tolong kirimin fotonya ya,” katanya.

    “Ah…lebay pula bapak ini, minta foto segala,” pikir saya jengkel.

    Permintaannya saya cuekin. Lagi pula saya sudah keluar dari rumah, mana mungkin saya bisa mengirimkan foto yang ia minta.

    Agak siangan, Pak Windu kembali menghubungi saya. “Saya tunggu fotonya ya Pak,” tulisnya.

    Pak Windu juga menuliskan permintaan maafnya, bahwa foto yang ia minta hanya untuk memastikan anak saya ada di rumah.

    “Semoga anak kita lekas sembuh,” tulisnya lagi.

    “Foto selfie yang saya minta semata untuk memastikan anak kita ada di rumah. Jangan sampai anak-anak kita terlibat aksi tawuran,” tulisnya lagi.

    Sontak saya terkesima. “Hebat betul Pak guru ini,” gumam saya.

    Sejak itu saya mulai kagum kepadanya.

    Kekaguman saya bertambah setelah mendengar cerita anak saya yang mengatakan bahwa Pak Windu itu “emang gitu”.

    “Orangnya baik betul, Yah. Semua orang di sekolah menyukainya. Orangnya ngebimbing betul,” kata anak saya.

    Puncak kekaguman saya terjadi belum lama ini. Ya Allah… saya ingin semua pembaca mengetahui ini, sebab peristiwa ini sudah sangat langka terjadi di dunia pendidikan kita.

    Begini ceritanya…

    Waktu itu masih pagi, sekitar pukul 07.30 wib. Dari dalam kamar saya mendengar rintik hujan dan mendengar  suara ketukan pintu, lumayan keras dan cepat. Saya mendengar salam yang terdengar diucapkan terburu-buru dari luar pintu.

    Ketika pintu saya buka, saya melihat Pak Windu sudah membuka helmnya.

    “Eh.. pak Windu, ada apa pak,” kata saya menyambutnya.

    *Da… a mana pak, masih tidur ya.” katanya sambil menjulurkan tangannya bersalaman.

    Astaga! Saya malu sekali rasanya. Terburu-buru saya membangun anak saya agar cepat-cepat pergi ke sekolah.

    Pak Windu melihat kepanikan saya. Tetapi dengan tenang ia mengatakan sebaiknya anak saya cepat diantar ke sekolah.

    “Hari ini sampai Sabtu anak-anak masih ujian Pak. Minta tolong dibantu supaya tidak kesiangan,” pesannya.

    Saya mengangguk malu, dan merasa ada sesuatu perasaan rasa yang membatin dari dalam hati, tapi sulit sekali saya ucapkan.

    Saya hanya bisa mengucapkan Terima kasih sambil menyalaminya lagi.

    Pak Windu pun pamit. Ia tampak terburu-buru ingin memacu sepeda motornya.

    “Tolong ya pak, diantar anaknya ke sekolah. Saya pamit karena harus ke rumah siswa lainnya. Assamu’alaikum ” ujar dia ramah.

    Saya memandangi punggungnya hingga menghilang di ujung tikungan dekat rumah. Astaga, hujan yang tadinya cuma rintik-rintik kecil tiba-tiba turun dengan deras. Saya membayangkan Pak Windu pasti kebasahan.

     “Ampun Pak Windu, tubuhmu kecil, tetapi hati mu besar sekali. Sehat terus ya Pak. Mohon maaf lahir dan batin,” doaku untukmu. (iwa)

    Note: Tulisan ini dibuat tanpa persetujuan narasumber. Pak Windu merasa apa yang ia lakukan sudah menjadi tugasnya. Tapi penulis tetap menulisnya untuk menjadi teladan bagi yang mulia para guru kita

  • PT Abil Tiga Saudara Gandeng Telkom Kembangkan Platform Pijar Mahir

    PT Abil Tiga Saudara Gandeng Telkom Kembangkan Platform Pijar Mahir

    Bandarlampung, sinarlampung.co PT Abil Tiga Saudara, perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan dan pelatihan, hari ini mengumumkan kerjasama strategis dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui platform Pijar Mahir.

    Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan menyediakan akses yang lebih luas terhadap konten edukasi berkualitas tinggi, Minggu, 24 Maret 2024.

    Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Djufri Ardian, selaku Trible Leader Education Telkom, dan Akis Surya Mahendra, perwakilan dari PT Abil Tiga Saudara.

    “Kerjasama ini merupakan komitmen bersama antara PT Abil Tiga Saudara dan Telkom untuk mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia,” ujar Djufri Ardian.

    “Pijar Mahir, sebagai platform edukasi digital terdepan dari Telkom, menawarkan berbagai konten edukasi yang lengkap dan berkualitas tinggi. Kami yakin platform ini dapat membantu meningkatkan mutu pembelajaran dan memberikan kesempatan belajar yang lebih luas bagi para siswa di seluruh Indonesia,” ucapnya.

    Akis Surya Mahendra menambahkan, “PT Abil Tiga Saudara memiliki pengalaman panjang di bidang pendidikan dan pelatihan. Kami memiliki jaringan yang luas dengan berbagai sekolah dan lembaga pendidikan di seluruh Indonesia. Kerjasama dengan Telkom ini akan memungkinkan kami untuk menjangkau lebih banyak siswa dan memberikan mereka akses terhadap konten edukasi terbaik,” ujarnya.

    Pijar Mahir adalah platform edukasi digital yang menyediakan berbagai konten edukasi, termasuk video pembelajaran, latihan soal, dan materi pembelajaran lainnya. Platform ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang dapat membantu siswa belajar dengan lebih efektif, seperti fitur adaptive learning dan gamification.

    Kerjasama antara PT Abil Tiga Saudara dan Telkom diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi dunia pendidikan di Indonesia. Dengan akses yang lebih luas terhadap konten edukasi berkualitas tinggi, diharapkan siswa-siswa di Indonesia dapat meningkatkan prestasi belajar mereka dan mencapai potensi terbaik mereka.

    Tentang PT Abil Tiga Saudara

    PT Abil Tiga Saudara adalah perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan dan pelatihan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2022 dan memiliki kantor pusat di Bandar Lampung. PT Abil Tiga Saudara memiliki pengalaman panjang dalam menyediakan berbagai layanan pendidikan dan pelatihan, termasuk pelatihan guru, seminar, dan workshop.

    Tentang PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom)

    PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Telkom menyediakan berbagai layanan telekomunikasi, termasuk telepon fixed line, telepon seluler, internet, dan layanan lainnya. Telkom juga memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia melalui berbagai program dan initiatives.

    Tentang Pijar Mahir

    Pijar Mahir adalah platform edukasi digital terdepan dari Telkom. Platform ini menyediakan berbagai konten edukasi, termasuk video pembelajaran, latihan soal, dan materi pembelajaran lainnya. Pijar Mahir juga dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang dapat membantu siswa belajar dengan lebih efektif, seperti fitur adaptive learning dan gamification. (Red/*)

  • Rumah Merdeka Belajar Turut Berperan Mencerdaskan Kehidupan Berbangsa

    Rumah Merdeka Belajar Turut Berperan Mencerdaskan Kehidupan Berbangsa

    Lampung Selatan, sinarlampung.co Belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan merupakan hak asasi manusia. Dalam hal kegiatan pembelajaran, di Indonesia ditempuh melalui metode pendidikan formal dan nonformal.

    Selaras dengan hal itu, Rumah Merdeka Belajar yang didirikan medio 19 Desember 2021, oleh Fitria Sari, S.Pd., ini memberikan jasa les privat secara gratis guna pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi anak usia dini hingga tingkat sekolah dasar.

    Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan Rumah Merdeka Belajar dengan berlokasi di jalan Griya Tampan Sejahtera Blok C.16 Hajimena, Natar, Lampung Selatan ini, bermula saat pandemi covid-19 yang melanda seluruh pelosok tanah air.

    “Ketika itu, hati saya merasa terpanggil saat melihat anak-anak hanya bermain sepanjang hari, tanpa sekolah selama hampir satu tahun. Miris sekali rasanya,” tutur alumnus Universitas Bandar Lampung (UBL) program studi Strata 1 (S1) Pendidikan Bahasa Inggris ini, Rabu, 20 Maret 2024.

    Lebih lanjut Fitria menuturkan, di masa-masa yang penuh tekanan itu, dirinya juga melihat satu fenomena merosotnya metode pembelajaran pada anak saat diberikan tugas dari sekolah yang justru dikerjakan oleh orang tua anak.

    “Bayangkan saja, ketika seluruh aktifitas masyarakat, termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah harus dilakukan di rumah, anak-anak yang masih begitu polos ini mayoritas belum mengerti metode pembelajaran dalam jaringan (daring) dan sebagian besar juga tidak memiliki gadget pribadi. Secara otomatis, tugas sekolah pun dikerjakan oleh orang tua mereka,” ucap Fitria, wanita berhijab kelahiran Telukbetung, 13 Maret 1994 ini.

    Dengan dasar itulah, Fitria Sari pun berinisiatif untuk berupaya memperbaiki krisis pendidikan yang sedang terjadi di lingkungannya.

    Rumah Merdeka Belajar memberikan les privat bagi anak-anak dari semua kalangan dengan pembelajaran yang terfokus pada beberapa mata pelajaran, seperti bahasa indonesia, bahasa inggris, matematika, dan ilmu pengetahuan lainnya dengan harapan anak-anak di sana memperoleh pengetahuan tambahan yang tidak bergesekan dengan kurikulum di sekolah masing-masing anak tempat mereka menempuh pendidikan secara formal.

    “Awal dibentuk, Rumah Merdeka Belajar memiliki tak kurang dari 20 orang siswa, dengan waktu belajar pada hari Sabtu dan Minggu yang dimulai dari pukul 08.00 hingga pukul 13.00 WIB. Kini, ada sekitar 50 siswa yang mengikuti les privat di Rumah Merdeka Belajar dengan dibagi menjadi dua kelas pertemuan,” terangnya.

    Dalam hal pemenuhan kebutuhan kegiatan pembelajaran, Fitria mengaku Rumah Merdeka Belajar saat ini juga dibantu tiga orang relawan tenaga pendidik (volunteer) yang merupakan rekan-rekannya, yakni Ratu Mutiara Zakya, Gustiana Zaskya Sinaga, dan Akhmad Musalim Ridho.

    “Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di Rumah Merdeka Belajar dibuat interaktif dengan adanya permainan (games) dan pengumpulan poin. Saat ini, pembelajaran lebih konsen ke perkembangan literasi anak-anak karena dirasa anak-anak masih minim kemampuan literasinya,” jelasnya.

    Dengan demikian diharapkan, hasil dari kegiatan belajar di Rumah Merdeka Belajar ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan keterampilan anak, menanamkan sikap toleran, serta membentuk karakter yang kuat (character building) pada anak.

    Selama menjalankan les privat gratis pada anak-anak usia dini dan tingkat dasar, ada satu momen yang diakui Fitria Sari memberikan kenangan serta kesan yang sangat mendalam. Yakni, ketika perayaan anniversary pertama Rumah Merdeka Belajar.

    “Waktu itu kegiatannya diadakan di Panti Asuhan As-Salam, Lampung Selatan. Saya sangat merasakan kemeriahan dan keceriaan yang sangat luar biasa ditunjukkan oleh anak-anak ini. Konsep perayaannya dipenuhi dengan permainan yang tentunya memiliki maksud untuk memupuk rasa simpati, kerjasama dan perasaan bersyukur pada anak,” tutur Fitria.

    Tidak berlebihan kiranya, les privat gratis Rumah Merdeka Belajar merupakan karya anak bangsa yang terlahir dari ketulusan untuk turut berperan mencerdaskan kehidupan berbangsa. (Edwardo)

  • Kemala Bhayangkari Lampung Tingkatkan Kreativitas dan Inovasi Lewat Lomba Deklamasi Hingga Konten Tiktok

    Kemala Bhayangkari Lampung Tingkatkan Kreativitas dan Inovasi Lewat Lomba Deklamasi Hingga Konten Tiktok

    Bandarlampung, sinarlampung.co Dalam Rangka Hari Ulang Tahun Ke-44 Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB), Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari Daerah Lampung menyelenggarakan sejumlah perlombaan bagi guru dan peserta didik Sekolah Kemala Bhayangkari se-Lampung dari tingkat TK, SMP, hingga SMA. Kegiatan berlangsung di aula Kantor Bhayangkari Lampung, Rabu, 20 Maret 2024.

    Perlombaan ini bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi sebagai bagian pengembangan Sekolah Kemala Bhayangkari.

    Ketua Pengurus YKB Daerah Lampung Ny. Lurie Helmy Santika mengatakan, YKB memiliki 7 sekolah di seluruh Lampung mulai dari TK, SMP hingga SMA. “Yang mana perkembangan sekolah tersebut merupakan tanggung jawab bersama,” kata Lurie.

    Untuk itu Sekolah Kemala Bhayangkari harus terus mengembangkan diri dalam menciptakan daya saing di masyarakat.

    “Dalam rangka HUT ke 44, kita laksanakan berbagai lomba, diantaranya lomba deklamasi tingkat paud, menulis buku cerita bergambar, tiktok, karya ilmiah dan desain batik,” katanya.

    Dia menambahkan, lomba-lomba ini diadakan dengan tujuan melatih anak-anak peserta didik dan para guru menjadi lebih kreatif, inovatif dan percaya diri.

    “Sehingga lebih mampu bersaing secara sportif dengan kemampuan terbaik yang mereka miliki,” katanya.

    Lurie mengatakan, kegiatan ini diharapkan membuat Yayasan Kemala Bhayangkari dapat melahirkan generasi-generasi yang tangguh, mandiri, dna berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik. (*)

  • Universitas Megou Pak Tulang Bawang Belum Umumkan Penutupan Kampus Mahasiswa Terlantar?

    Universitas Megou Pak Tulang Bawang Belum Umumkan Penutupan Kampus Mahasiswa Terlantar?

    Tulang Bawang, sinarlampung.co-Ratusan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Megou Pak Tulang Bawang kini terlantar dan lutang lantung, pasca izin operasional Universitas Megou Pak Tulang Bawang, resmi dicabut sesuai SK Kemendikbudristek Nomor 156/E/O/2024 pada 1 Februari 2024. SK tersebut diserahkan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah II kepada Universitas Megou Pak Tulang Bawang Kamis 22 Februari 2024 lalu.

    Setelah ramai kabar Universitas Megou Pak ditutup, sudah tak ada lagi aktivitas belajar mengajar di kampus itu. Namun pihak Universitas Megow Pak belum terlihat mematuhi perintah Dikti untuk menyampaikan pengumuman penutupan Kampus di Media Nasional dan Lokal seperti perintah Kemendiknas.

    Karena menurut SK Kemendikbudristek, ada beberapa konsekuensi pencabutan izin Universitas Megou Pak Tulang Bawang. Mulai dari menghentikan seluruh kegiatan akademik dan non akademik terhitung sejak SK diterbitkan. Kemudian, pihak yayasan juga diminta membuat pengumuman di media massa nasional dan lokal. Universitas Megou Pak dilarang menerima mahasiswa baru.

    Sedangkan, mahasiswa yang ada saat ini harus dipindah oleh pihak yayasan ke perguruan tinggi lain sesuai program studi. Pihak yayasan juga diminta membuat surat pemberhentian untuk para dosen yang ada di Universitas Megou Pak.

    Mahasiswa Akan Bergerak

    Terkini nasib para mahasiswa pun luntang-lantung kebingungan. Pasalnya, hingga kini, mahasiswa belum mendapatkan kepastian akan dipindahkan kemana. “Pihak rektorat memberikan alasan bahwa mahasiswa disuruh menunggu hasil dari banding, tapi alangkah sayang bagi kami yang sudah semester 6 dan semester lanjut jika tidak dapat kepastian,” kata Presiden Mahasiswa Dimas Primus Pratama yang meminta pihak kampus memberikan kejelasan kepada mahasiswa, Sabtu 16 Maret 2024.

    Dimas mengatakan, BEM Universitas Megou Pak Tulang Bawang bersama elemen mahasiswa lainnya sudah berkumpul untuk membahas persoalan ini. “Kami sudah kumpul kemarin, dan kami menuntut agar kampus dan yayasan memberikan kejelasan nasib kami. Jika dalam waktu 3 x 24 jam tidak ada gerakan, tindakan, dan kepastian, maka kami akan melakukan aksi besar-besaran,” tegasnya.

    Oleh karena itu, Dimas mengundang seluruh mahasiswa Universitas Megou Pak dari seluruh jurusan untuk satu suara dan rapatkan barisan menuntut keadilan. “Kita mengundang seluruh mahasiswa untuk bergerak,” katanya.

    Upaya Banding Dengan Klaifikasi

    Yayasan Universitas Megou Pak Tulang Bawang (UMPTB) mengajukan surat klarifikasi terkait izin pencabutan yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

    Rektor Universitas Megou Pak Tulang Bawang Dr. (C) Ferry Antoni, S.Ag., M.H mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat klarifikasi tentang pencabutan izin operasional UMPTB. Surat tersebut juga sebagai salah satu bentuk banding yang dilakukan yayasan atas pencabutan izin operasional UMPTB.

    Dia berharap melalui surat klarifikasi tersebut permasalahan yang terjadi dapat terurai dan menemui titik temu. “Kami sudah mengirim surat minta untuk klarifikasi persoalan. Kami optimis Universitas Megou Pak Tulang Bawang dapat aktif kembali,” katanya, Jumat 1 Maret 2024.

    Dijelaskannya, upaya tersebut dilakukan demi kelangsungan 1.900 lebih mahasiswa yang tengah menuntut ilmu di Universitas kebanggaan masyarakat Tulang Bawang tersebut. Terkait masalah pencabutan izin, Ferry mengungkapkan bahwa Kemendikbud Ristek dan LLDikti tengah melaksanakan tugasnya. Yakni pengawasan dan evaluasi.

    Rektor mengakui bahwa terdapat beberapa keterlambatan dalam proses pelaporan, sehingga menyebabkan pencabutan izin operasional. Terkait kemungkinan terburuk jika banding tidak diterima, Ferry mengakui akan menerima konsekuensinya. UMPTB akan siap memenuhi kewajibannya, salah satunya yakni memindahkan mahasiswa ke universitas lain.”Secara aturan harus menyanggupi karena sesuai perundangan-undang, tidak boleh merugikan mahasiswa,” katanya.

    Aset APBD Tulang Bawang?

    Sementara itu, berdasarkan penelusuran wartawan, Kampus Universitas Megou Pak Tulang berdiri sejak Tahun 2006, peralihan dari Universitas Dirgantara Yogyakarta. Pada tahun 2007, Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung, mengucurkan anggaran Puluhan Miliar Rupiah untuk membangun kampus termegah di Sumatera saat itu.

    Diduga Polemik kepemilikan Yayasan, dan managemen pengelolaan Kampus tersebut menjadi pemicu dunia kampus tersebut, Padahal Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang sejak tahun 2006 sampai 2012 telah memberikan uang Operasional puluhan miliar. Hingga berita ini diterbitkan, semua pihak belum berhasil tersambung dan memberikan penjelasannya. (Red)

  • Dua Guru YKB Lampung Tak Menyangka Bisa Umrah ke Tanah Suci 

    Dua Guru YKB Lampung Tak Menyangka Bisa Umrah ke Tanah Suci 

    Bandarlampung, sinarlampung.co Dua orang tenaga pendidik Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Lampung tak menyangka bisa berangkat ke tanah suci Mekkah. Dua guru asal Lampung Utara itu mendapat hadiah umrah gratis pada Peringatan hari HUT ke-44 Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Daerah Lampung, Minggu, 10 Maret 2024.

    “Masih tidak percaya saya bisa (umroh) ke Mekkah. Alhamdulilah, diberikan jalannya dari ibu Ketua Pengurus YKB Daerah Lampung,” kata Maria Yunita, salah satu peraih doorprize umroh.

    Guru TK Bhayangkari 14 Lampung Utara ini datang ke Mako Brimob Polda Lampung pada Minggu, 10 Maret 2024, pagi. Awalnya keduanya hanya niatan menghadiri kegiatan sekaligus silaturahmi dengan guru-guru dan pengurus serta Kapolda Lampung yang juga penasehat YKB Lampung.

    Tak pernah terbesit dipikirannya akan ada hadiah doorprize seperti umroh itu. “Nggak pernah kepikiran. Datang ke sini cuma mau ikut jalan sehat, olahraga sama ketemu teman-teman guru lainnya,” katanya.

    Hingga namanya diserukan dan memperoleh tiket untuk pergi umroh, Maria seakan tidak mempercayai pendengarannya sendiri.

    “Alhamdulilah, terima kasih untuk Ibu Ketua Bhayangkari Daerah lampung Lurie Helmy santika dan bapak Kapolda Lampung, saya diberi kesempatan umroh,” katanya.

    Hal senada dikatakan Sapto Hartono, guru SMP Bhayangkari Lampung Utara yang juga mendapatkan doorprize umroh dalam HUT ke-44 YKB.

    Sapto mengaku sangat bersyukur rezeki untuk menemui Kabah datang melalui “tangan” Bhayangkari Polda Lampung.

    “Saya tidak menyangka bakal bisa pergi ke Mekkah. Alhamdulilah, terima kasih banyak saya diberi kesempatan,” katanya.

    Sementara itu, Ketua YKB Daerah Lampung Ny Lurie Helmy Santika mengatakan hadiah tiket umroh ini adalah apresiasi terhadap pengabdian para guru di sekolah kemala Bhayangkari se-Lampung.

    “Hadiah ini tidak sebanding dengan pengabdian para guru yang dengan ikhlas membantu membentuk karakter anak-anak bangsa di Kemala Bhayangkari,” kata dia. (Red/*)

  • Dana BOS Disdik Provinsi Lampung Total Rp512,3 Miliar

    Dana BOS Disdik Provinsi Lampung Total Rp512,3 Miliar

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung memiliki 1.038 sekolah tingkat SMA, SMK dan SLB yang menerima dana Bantuan Operasionla Sekolah (BOS) reguler pada 2024 ini. Dana BOS merupakan salah satu dana yang dikucurkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Penerimanya siswa pada tingkatan sekolah baik SD, SMP, dan SMA/SMK/BLK.

    Sekretaris Disdikbud Provinsi Lampung, Tommy Erfa Hendarta mengatakan dari 1.038 sekolah penerima BOS, total ada 320.514 siswa yang menerima. Dari jumlah itu total anggaran BOS yang masuk sebesar Rp512.399.200.000. Jumlah anggaran dana BOS ini tertuang dalam Kemendikbud Nomor 462/P/2023 tentang satuan biaya, penerima dana dan besaran alokasi BOS reguler Tahun Anggaran 2024.

    “Untuk penerima sekolahnya baik SMA/SMK/SLB itu sekolahnya negeri dan swasta. Untuk SMA Negeri terdapat 239 sekolah yang menerima dengan jumlah siswanya 128.373 orang dengan total dana BOS-nya sebesar Rp197.913.040.000,” jelas Tommy, Selasa, 5 Maret 2024.

    Kemudian untuk SMA swasta jumlah sekolah penerimanya sebanyak 277 sekolah dengan total 40.470 siswa dengan jumlah dana BOS 2024 sebesar Rp61.896.790.000.Kemudian untuk SMK Negeri jumlah sekolah penerimanya sebanyak 109 sekolah dengan 68.168 siswa penerima dengan total bantuan dana BOS-nya sebesar Rp 111.674.550.000.

    Kemudian untuk SMK swasta sebanyak 382 sekolah penerima dengan total 80.875 siswa penerima dengan anggaran BOS sebesar Rp131.529.400.000. Selanjutnya untuk SLB Negeri ada 13 sekolah dengan 1.436 siswa penerima dengan besar anggaran Rp5.127.620.000. Untuk soal SLB swasta terdapat 18 sekolah penerima dengan total 1.210 siswa penerima anggarannya Rp4.257.800.000.

    Sampai saat ini, dana BOS sendiri sudah mulai tersalurkan. Tommy mengatakan setidaknya penyaluran tahap pertama sudah dilakukan sebanyak 2 kali. “Jadi untuk dana BOS ini sudah mulai penyaluran dari Januari kemarin. Pada tahap 1 gelombang 1 dana BOS ini cair pada 18 Januari 2024 dengan total dana yang cair sebesar Rp252.606.090.000. Sebanyak 315.956 siswa dari 1.019 sekolah yang menerima BOS tahap 1 gelombang 1 ini,” ujarnya.

    Kemudian pada tahap 1 gelombang 2 juga sudah cair pada 12 Februari 2024. Pada gelombang 2 ini, BOS cair kepada 3.548 siswa dari 15 sekolah dengan total anggaran BOS yang masuk sebesar Rp2.794.360.000. “Secara bertahap nantinya BOS ini akan cair,” katanya.

    Tommy menjelaskan dana BOS 2024 dibandingkan 2023 memang ada kenaikan anggaran. Namun tidak disemua daerah, hanya di Mesuji dan Pesisir Barat saja. “Pada 2024 terdapat kenaikan satuan biaya peserta didik terdapat di 2 kabupaten yaitu Mesuji dan pesisir barat, untuk kabupaten/kota lainnya tetap sama seperti 2023,” jelasnya.

    Pada 2023 lalu, untuk biaya peserta didik kategori SMA sendiri Mesuji sebesar Rp1.590.000, kategori SMK sebesar Rp1.690.000 dan SLB sebesar Rp3.690.000.Pada 2024 biaya peserta didik kategori SMA sendiri Mesuji sebesar Rp1.620.000, kategori SMK sebesar Rp1.720.000 dan SLB sebesar Rp3.750.000.

    Kemudian di Pesisir Barat, pada 2023 biaya peserta didik kategori SMA sebesar Rp1.620.000, kategori SMK sebesar Rp1.730.000 dan SLB sebesar Rp3.770.000. Pada 2024 lantas mengalami kenaikan dengan rincian SMA Rp1.640.000, SMK Rp1.750.000 dan SLB menjadi Rp3.810.000. (Red/*)

  • Rizky Siswa SMP Yadika Natar Viral Diusir Karena Nunggak SPP Bikin Kapolresta Bandarlampung Abdul Waras Tersentuh 

    Rizky Siswa SMP Yadika Natar Viral Diusir Karena Nunggak SPP Bikin Kapolresta Bandarlampung Abdul Waras Tersentuh 

    Bandarlampung, sinarlampung.co Rizky, siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yadika Natar Lampung Selatan yang diusir ikut ujian karena menunggak SPP membuat Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Abdul Waras tersentuh. Oleh karenanya sebagai bentuk kepedulian, Abdul Waras bersama jajarannya memberikan bantuan kepada Rizky yang merupakan seorang anak yatim.

    “Saya pribadi melihat di media sosial, adik kita Rizky yang dikeluarkan dari sekolah, karena ada kewajiban yang belum dibayarkan,” kata dia, Rabu, 13 Maret 2024.

    Perwira Polisi dengan tiga melati di pundak ini mengatakan, pihaknya tersentuh ihwal kabar tersebut, terlebih Rizky anak yatim dengan empat saudara yang masih kecil, sedangkan Rizky anak tertua.

    “Kita kunjungin, kita berikan bantuan, ibunya kerja pembantu rumah tangga, harapannya Rizky bisa mengikuti pelajaran kembali, belajar dengan baik meraih cita-cita apa yang dia inginkan. Insya Allah nantinya kita akan berikan support (dukungan),” ucapnya.

    Sebelumnya Abdul Waras bersama jajaran Polresta Bandarlampung sempat mengunjungi kediaman Rizky di Desa Merak Batin, Natar, Lampung Selatan dan mengajak Risky untuk jalan jalan namun ditolak risky karena dia mabok jika naik mobil.

    Kedatangan Kapolresta Bandarlampung ke kediaman Risky agak pribadi dan anggota polsek Natar-pun dilarang mendekat, namun dari informasi yang diterima bahwa kedatangan Kapolresta Bandar lampung tersebut memberikan bantuan Sembako dan uang Rp3,1 juta untuk melunasi SPP, dan ingin mengajak Rizky jalan-jalan namun karena ditolak sebagai gantinya Rizky akan dibelikan peralatan sekolah sepatu dan tas.

    Kedatangan Kapolresta Bandarlampung ke rumah kediaman Rizky sesaat setelah jajaran Polsek natar menyerahkan bansos untuk keluarga Rizky.

    sejumlah warga sekitar kediaman Rizky mengaku senang karena banyak pihak yang datang membantu keluarga Rizky dan berharap kedepannya peristiwa seperti ini tidak terjadi dan terulang lagi pengusiran siswa tersebut berada dekat dengan lingkungan sekolah yang mengusirnya.

    Diketahui, seorang siswa SMP Yadika Natar, Lampung Selatan tidak bisa mengikuti ujian. Pun harus menanggung malu di depan teman sebaya di kelas lantaran diusir oleh guru SMP Yadika karena belum membayar uang SPP.

    Mirisnya lagi, siswa berinisial, MRS seorang yatim dengan lima bersaudara, ia anak tertua, adiknya bungsu yang masih berusia dua tahun, ia tinggal bersama ibunya yang menumpang di rumah salah satu keluarganya. Untuk menopang kehidupan sehari-hari, sang ibu, Rina menjadi buruh mencuci dan menggosok di rumah tetangga.

    “Ada dua orang yang enggak boleh ngambil nomor ujian. Saya sama teman disuruh mom (guru SMP Yadika) pulang,” kata MRS, Rabu, 6 Maret 2024.

    Awalnya anak-anak yang belum membayar SPP dan baju seragam dipanggil satu per satu di depan kelas disaksikan oleh teman-temannya. Bagi murid yang belum membayar SPP dan seragam sekolah disuruh pulang pihak sekolah. Mereka tidak ikut proses belajar mengajar.

    MRS mengaku sedih dan malu karena di hadapan teman-temannya ia disuruh pulang karena belum membayar uang sekolah. Sesampai di rumah dengan membawa rasa malu yang amat sangat, ia menceritakan kejadian yang menimpanya di sekolah kepada orang tuanya.

    “Dua orang disuruh pulang. Kami pun langsung pulang tanpa mengambil nomor ujian,” ucapnya.

    Sementara itu, wali murid MRS, Rina merasa kecewa dengan pihak yayasan dan sikap guru yang terkesan arogan. Menurutnya, apa salahnya pihak sekolah mencarikan solusi terlebih dahulu bersama wali murid agar anak bisa ikut ujian, bukan malah sebaliknya, anak-anak disuruh pulang.

    “Kami sebagai orang tua tentunya sangat menyayangkan hal ini terjadi. Kami memang orang tak punya, tapi jangan seperti inilah. Tidak ada toleransi,” katanya.

    Rina mengaku, MRS saat ini duduk di kelas 1 SMP Yadika Natar, Lampung Selatan, biaya SPP perbulan di SMP Yadika Rp100 ribu, ditambah uang seragam, OSIS dan sebagainya jika ditotal dari semester satu-dua mencapai hampir Rp5 juta.

    “Orang tua diberitahu guru, untuk melunasi bayaran dan menemui guru untuk menyelesaikan pembayaran. Karena enggak sanggup bayar ya enggak dapat nomor ujian disuruh pulang,” ucapnya. (Ndi/Red)

  • Masyarakat Kecam SMP Yadika Desak Polisi dan Jaksa Usut Dana BOS

    Masyarakat Kecam SMP Yadika Desak Polisi dan Jaksa Usut Dana BOS

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Kisah MRS, yatim pelajar kelas I SMP Yadika Natar, yang di bullying dan diusir dari sekolah karena belum membayar SPP menjadi sorotan masyarakat hingga pejabat di Lampung. Mereka mengaku miris, dijaman serba merdeka belajar, masih ada sekolah yang melarang muridnya belajar hanya karena belum bayar SPP. Padahal, dana Bos tidak hanya untuk sekolah Negeri.

    Baca: SMP Yadika Natar Bullying dan Usir Murid Yatim Miskin Karena Belum Bayar SPP

    Anggota DPRD Provinsi Lampung Junaidi. “Miris amat. Dana BOS kemana itu. Ini menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan Lampung Selatan,” kata Anggota DPRD Provinsi Lampung Fraksi Partai Demokrat Junaidi, yang menyuruh timnya mendatangi kediaman MRS, sekitar 750 meter dari sekolahan.

    Menurutnya, ini harunya menjadi peran Dinas Pendidikan Lampung Selatan terkait nasib anak Yatim itu. “Kepala Dinas Lampung Selatan ini harus cepat merespon hal hal begini,” katanya.

    Masyarakat sekitar lokasi sekolah juga menybutkan bahwa sejak berdirinya sekolah itu, justru tidak membawa manfaat sama sekali khusunya di Dusun Muara Putih, Desa Muara Putih. “Dilingkungan sekitar sekolahpun tak ada manfaat bagi masyarakat dan warga sekitar,” kata Edi, warga Muara Putih.

    SMP Yadika adalah sebuah lembaga sekolah SMP swasta yang alamatnya di Jalan Sitara No.84, Dusun Muara Putih, Desa Muara Putih, Kecamatan Natar, Lampung Selatan. SMP swasta ini pertama kali berdiri pada tahun 2005. Saat ini SMP Yadika Natar menggunakan kurikulum belajar SMP 2013.

    SMP Yadika Natar dibawah komando seorang kepala sekolah dengan nama Norita Gultom ditangani oleh seorang operator yang bernama Benny Chandra Santoso. Dari data Dapodik Kemendibud, terdaftar Guru 7 orang, Tenaga Pendidik 5, PTK 12 dengan peserta didik (PD) 87 orang.

    BOS Lampung Selatan

    Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di setiap Sekolah yang ada di Kabupaten Lampung Selatan diduga sarat penyimpangan. Penegak hukum harus segera menyusuri sejauh mana Pengelolaan Keuangan Dana Bos di Lampung Selatan. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahap pertama di Lampung Selatan senilai Rp131,4 miliar priode Juli 2023 lalu.

    Informasi di terima wartawan menyebutkan alokasikan anggaran Dana Bos di seluruh SMP dan SD Negeri dan Swasta di Lampung Selatan sarat akan adanya dugaan Penyelewengan dan mar’up. Pengelolaan Anggaran Dana BOS SMPN 1 Katibung, SMPN 2 Katibung, SMPN 3 Katibung, SMP Sumbangsih, SMPN 1 Sidomulyo, SMPN 2 Sidomulyo, SMPN 3 Sidomulyo, SMP IT Al Kholis, SMPN 1 Natar, SMPN 2 Natar, SMPN 3 Natar, SMPN 4 Natar, SMPN 5 Natar, dan SMP YBL Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Tahun anggaran 2022. (Red)

  • SMP Yadika Natar Bullying dan Usir Murid Yatim Miskin Karena Belum Bayar SPP

    SMP Yadika Natar Bullying dan Usir Murid Yatim Miskin Karena Belum Bayar SPP

    Lampung Selatan, sinarlampung.co-Anak yatim, siswa SMP Yadika Natar, Lampung Selatan menjadi korban bullying pihak sekolah, bahkan diusir dari sekolah, karena tidak mampu membayar SPP sekolah. Selain tidak bisa mengikuti ujian, MRS seorang yatim anak sulung dari lima bersaudara ini harus menanggung malu di depan teman sekelasnya. MRS diusir oleh guru dari kelas karena belum membayar uang SPP.

    Padahal MRS yang baru duduk di kelas 1 itu benar benar murid tak mampu, karena dia dan adik adik serta ibunya tinggal menumpang di rumah salah satu kerabat ibunya.

    Untuk menopang kehidupan sehari-hari, sang ibu, Rina menjadi buruh mencuci dan menggosok di rumah tetangga. “Ada dua orang yang enggak boleh ngambil nomor ujian. Saya sama teman disuruh mom (guru SMP Yadika) pulang,” kata MRS, Rabu 6 Maret 2023.

    MRS menceritakan awalnya anak-anak yang belum membayar SPP dan baju seragam dipanggil satu per satu di depan kelas disaksikan oleh teman-temannya. Bagi murid yang belum membayar SPP dan seragam sekolah disuruh pulang pihak sekolah. Mereka tidak ikut proses belajar mengajar.

    MRS mengaku sedih dan malu karena di hadapan teman-temannya dia disuruh pulang karena belum membayar uang sekolah.

    Sesampai di rumah dengan membawa rasa malu yang amat sangat, ia menceritakan kejadian yang menimpanya di sekolah kepada orang tuanya. “Dua orang disuruh pulang. Kami pun langsung pulang tanpa mengambil nomor ujian,” ucapnya.

    Sementara itu, wali murid MRS, Rina merasa kecewa dengan pihak yayasan dan sikap guru yang terkesan arogan. Menurutnya, apa salahnya pihak sekolah mencarikan solusi terlebih dahulu bersama wali murid agar anak bisa ikut ujian, bukan malah sebaliknya, anak-anak disuruh pulang.

    “Kami sebagai orang tua tentunya sangat menyayangkan hal ini terjadi. Kami memang orang tak punya, tapi jangan seperti inilah. Tidak ada toleransi,” katanya.

    Rina mengaku, MRS saat ini duduk di kelas 1 SMP Yadika Natar, Lampung Selatan, biaya SPP perbulan di SMP Yadika Rp100 ribu, ditambah uang seragam, OSIS dan sebagainya jika ditotal dari semester satu-dua mencapai hampir Rp5 juta.

    “Orang tua diberitahu guru, untuk melunasi bayaran dan menemui guru untuk menyelesaikan pembayaran. Karena enggak sanggup bayar ya enggak dapat nomor ujian disuruh pulang,” ucapnya.

    Sementara pihak Yayasan SMP Yadika Natar, Lampung Selatan belum bisa dikonfirmasi. “Sedang ada tamu dari Jakarta. Mungkin sampai sore tamunya. Enggak ada yang bisa ditemui (Kepsek, Wakepsek, Humas). Besok-besok datang lagi aja pak,” ucap salah satu petugas security. (Red)