Kategori: Pendidikan

  • Sulpakar Legalkan Sekolah Pungut Sumbangan Pendidikan?

    Sulpakar Legalkan Sekolah Pungut Sumbangan Pendidikan?

    Pesisir Barat (SL)-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Sulpakar, mengatakan sumbangan dari masyarakat untuk pendidikan itu tidak melanggar, sepanjang disepakati dalam musyawarah secara mufakat. Karena untuk mendukung pengembangan dan kemajuan pendidikan di seluruh sekolah salah satunya harus didukung oleh pendanaan,

    “Sedangkan dalam pendanaan pendidikan ini dapat didukung dari tiga sumber. Yaitu pendanaan berasal dari APBN, APBD Provinsi dan Kabupaten, dan Anggaran masyarakat,” kata Sulpakar, saat menghadiri pengukuhan pengurus satuan tugas (satgas) Gerakan Literasi Sekolah Kabupaten Pesbar dan Lampung Barat, di SMAN 1 Pesisir Selatan, Kamis 15 Desember 2022.

    Sulpakar menjelaskan sumber anggaran sekolah pertama yakni berasal dari Pemerintah Pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN) artinya yang berkaitan dengan semua anggaran yang bersumber dari APBN. Kemudian, sumber pendanaan yang kedua berasal dari Pemerintah Daerah baik Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Lampung, maupun APBD Kabupaten.

    Sedangkan, yang terakhir yakni bersumber dari masyarakat baik masyarakat umum, pihak ketiga atau lainnya yang dapat membantu pendanaan pendidikan. “Tapi, untuk pendanaan pendidikan yang bersumber dari masyarakat itu terlebih dahulu harus ada kesepakatan dalam musyawarah melalui komite sekolah,” katanya.

    “Ada sumbangan dari masyarakat itu tidak melanggar, sepanjang disepakati dalam musyawarah secara mufakat. Karena semua itu untuk menunjang dan mendukung kemajuan pendidikan di wilayah masing-masing, seperti di Pesbar ini,” tambahnya.

    Penjabat (Pj) Bupati Mesuji, itu juga menyampaikan, seluruh komite sekolah yang ada harus memastikan ada siswa kurang mampu atau kategori tidak mampu itu harus tetap sekolah untuk mengenyam pendidikan. “Jangan sampai ditemukan ada siswa kurang mampu yang berhenti sekolah. Untuk itu, harus menjadi perhatian sekolah, maupun stakeholder terkait lainnya,” jelasnya.

    Sulpakar juga mengingatkan bahwa mutu pendidikan bukan hanya ditentukan oleh pendidik dan tenaga pendidik di sekolah, tapi juga ditentukan oleh orangtua. Karena itu, peran orang tua dalam mendidik anaknya benar-benar diperhatikan. Orangtua memiliki peran yang cukup besar dalam memantau perkembangan anak.

    “Karena perkembangan pendidikan berawal dari lingkungan keluarga. Sehingga kita berharap di wilayah ini terus mendapat dukungan dari semua pihak, sehingga anak-anaknya bisa terus berkembang untuk meningkatkan prestasinya,” katanya.

    Kukuhkan GLS

    Usai memberikan sambutan, Sulpakar kemudian mengukuhkan Satuan Tugas (Satgas) Generasi Literasi Sekolah (GLS) Pesisir Barat dan Lampung Barat, periode 2022-2025di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisisr Barat, Kamis 15 Desember 2022.

    Sulpakar, mengatakan kegiatan itu merupakan momen penting. Sehingga diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh sekolah bagaimana berpikir tentang pendidikan untuk terus lebih baik. Karena itu mudah-mudahan sekolah di Kabupaten Pesbar bisa terus berkembang dan lebih baik lagi kedepan.

    Dikatakannya, dalam kegiatan ini juga sekaligus pengukuhan satgas Gerakan Literasi Sekolah baik yang ada di Kabupaten Pesbar ini maupun di Kabupaten Lampung Barat. Untuk itu, bagi satgas yang telah dikukuhkan ini jelas memiliki tugas yang cukup berat, sehingga ini harus benar-benar menjadi perhatian bersama.

    “Mengingat minat baca ataupun literasi saat ini masih cukup rendah.Dengan adanya satgas Gerakan Literasi Sekolah tersebut diharapkan kedepan minat baca terutama siswa sekolah seperti di Kabupaten Pesbar ini bisa lebih meningkat lagi,” ujarnya.

    Acara digagas UPTD SMA Negeri 1 Pesisir Selatan bekerjasama dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) itu juga sekaligus ekspose projek penguatan profil pancasila program sekolah penggerak.

    Selain dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, yang juga sebagai Penjabat (Pj) Bupati Mesuji, Sulpakar, beserta rombongan. Juga hadir Kadisdikbud Kabupaten Pesbar Edwin Kasrolani Burtha, Ketua MKKS SMA Pesbar Putrawan Jaya Ningrat, perwakilan MKKS SMA dan SMK Lampung Barat, dan unsur Forkopimda.

    Kepala SMAN 1 Pesisir Selatan, Rodi Satria, mengatakan kegiatan yang dilaksanakan ini juga sekaligus peresmian Masjid Al-Fatah yang ada di dalam lingkungan sekolah ini. Pembangunan masjid tersebut merupakan sumbangan dari wali siswa, infaq dan sodakoh dewan guru maupun sumbangan dari luar sekolah.

    “Saya ucapkan terimakasih dan selamat datang atas kehadiran Kadisdikbud Provinsi Lampung yang telah berkenan ke Pesisir Barat ini. Karena berkat bimbingan dari Disdikbud Provinsi Lampung sekolah ini terus membaik dan mudah-mudahan bisa berdaya saing dengan sekolah lain se-Lampung,” katanya. (red)

  • Ketua Senat Unila Non Aktif Akui Terima Rp780 Juta dari Tiga Mahasiswa Titipan

    Ketua Senat Unila Non Aktif Akui Terima Rp780 Juta dari Tiga Mahasiswa Titipan

    Bandar Lampung (SL)-Ketua Senat Universitas Lampung (Unila) nonaktif Muhammad Basri mengakui dirinya menerima Rp780 juta total setoran dari tiga calon mahasiswa titipan. Sebagai sebagai salah satu penyalur titipan mahasiswa baru kepada Wakil Rektor I Bidang Akademik Heryandi, Basri menerima upar Rp150 juta.

    “Semuanya Rp780 juta yang saya terima dari tiga orang,” kata M. Basri saat bersaksi dalam perkara suap penerimaan mahasiswa jalur mandiri Unila dengan terdakwa Andi Desfiandi di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Rabu 14 Desember 2022.

    Uang tersebut, kata M Basri kemudian diserahkan kepada Heryandi. Dari jumlah tersebut, dirinya diberikan Rp150 Juta oleh Heryandi dan Rp330 Juta diberikan kepada Dekan Fakultas Teknik Unila Helmy Fitriawan yang merupakan Ketua PMB Unila. Uang itu kemudian ditemukan di loteng rumah Helmy. “Sisanya Heryandi. Helmy dikasih sama Heryandi karena kata Pak Heryandi Helmy gak pernah dikasih Karomani (Rektor Unila),” jelasnya.

    M. Basri menjelaskan, para penitip memberikan berkas berisi nomor pendaftaran lewat dirinya, dan diteruskan langsung kepada Heryandi. “Saya gak paham bagaimana Heryandi meloloskan  dan tidak ada omongan kalau harus memberikan uang untuk melanjutkan, setelah lulus baru mereka memberikan uang,” kata Basri.

    “Dia (Heryandi) bilang nanti lah liat keadaan, jadi kalau bisa ditolong akan ditolong, kalau tidak bisa ya tidak bisa. Jadi tidak semuanya diloloskan,” sambungnya.

    Selain M. Basri, JPU KPK menghadirkan empat saksi lainnya. Di antaranya, Agus Faisal staf di Rektorat Unila dan Fajar Riandi, Satpam Yayasan Alfian Husein dan berjaga di rumah Ary Meizari Alfian. Kemudian, Helmi Yusuf, paman mahasiswa Kedokteran Unila ZAL dan Lis Yulianti, Kepala Divisi Manajemen Resiko Bank Lampung, keponakan kandung Andi Desfiandi dan orang tua mahasiswa Kedokteran Unila ZAG. (Red)

  • Sempat Tertunda 5 Semester, Insentif Guru Honorer Bandar Lampung Dibayar Tahun Ini

    Sempat Tertunda 5 Semester, Insentif Guru Honorer Bandar Lampung Dibayar Tahun Ini

    Bandar Lampung (SL)-Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bandar Lampung, M. Nur Ramdhan mengatakan, sebanyak 7.000 guru honorer murni akan mendapatkan pembayaran insentif tahun 2022.

    Dijelaskan Ramdhan, rencana pemberian insentif kepada guru honor murni tersebut dilakukan menyusul guru sertifikasi dan non sertifikasi yang insentifnya lebih dulu diberikan. “Yang baru kita keluarkan kemarin insentif guru sertifikasi dan non sertifikasi. Ini merupakan salah satu dari banyak insentif,” ungkapnya kepada wartawan, senin, 12 Desember 2022.

    Lanjut Ramdhan, insentif yang dibayarkan kali ini, hanya berlaku untuk tahun 2022 sedangkan tahun sebelumnya tidak bisa dibayarkan. Menurut Ramdhan, jumlah insentif guru honorer di Bandar Lampung masih ada dan baru diketahui. “Insentif guru honor murni itu yang enggak ketauan ternyata masih ada dan sudah lama juga rupanya. Maunya Bunda (Eva Dwiana, red) dikeluarin nanti kita keluarin,” ujarnya.

    Ramdhan menambahkan, pada prosesnya dana insentif baru bisa dicairkan setelah Dinas Pendidikan setempat mengajukan permohonan SPD kepada BPKAD. “Yang diajukan sekitar 7.000 orang guru honorer”, katanya.

    Masih kata Ramdhan, sebelumnya guru honorer di Kota Bandar Lampung sempat mengeluhkan insentif yang belum diterima hingga 5 semester atau belum terbayarkan selama 2,5 tahun. Sementara, tahun 2022 rencana yang akan dibayarkan hanya dua semester saja. “Kita hitung kemampuan keuangan daerah karena ini sudah akhir tahun, tinggal beberapa hari lagi. Harapan kita minggu ini selesai dan dibayar,” jelasnya.

    Ramdhan juga menyebut Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung tidak merinci biaya pengajuan satu semester yang harus dibayar. “Makanya saya akan panggil mereka, ingin tahu rinciannya perbulan dan persemesternya berapa. Karena mereka hanya mengajukan total Rp7 miliar tanpa merinci bulan dan tahun,” tandasnya. (Heny)

  • Sembilan Belas Professor Unila Dikukuhkan

    Sembilan Belas Professor Unila Dikukuhkan

    Bandar Lampung (SL)-Sebanyak 19 Professor dari berbagai keilmuan Universitas Lampung (Unila) dikukuhkan. Pengukuhan guru besar dan orasi ilmiah dilangsungkan dalam Rapat Luar Biasa di GSG kampus setempat. Rabu, 30 November 2022.

    Ke-19 Guru Besar Unila tersebut terdiri dari empat guru besar FKIP, enam guru besar dari FMIPA, tiga guru besar dari FEB, tiga guru besar FP, dan tiga guru besar FT. Dengan demikian hingga hari ini total guru besar yang dimiliki Unila berjumlah 96 orang.

    Plt. Rektor Unila Mohammad Sofwan Effendi mengatakan, guru besar secara administrasi merupakan capaian tertinggi jabatan fungsional dosen. Namun di bidang inovasi, perolehan guru besar adalah langkah awal seorang dosen biasa menjadi seorang peneliti yang bekerja sama dengan industri maupun hilirisasi riset.

    Dijelaskan, guru besar memiliki dua tugas utama, yakni memproduksi lulusan doktor di bidang kepakarannya dan menghasilkan riset-riset yang bisa dihilirisasi, dinikmati masyarakat dan industri. Sehingga mampu menyempurnakan inovasi yang ada.

    “Di Unila kemarin sudah berdiri pusat riset terkait dengan kelapa sawit, lada, kakau, kopi, dan terakhir nanas. Dengan hasil riset yang diberikan Unila melalui para periset, guru besar, dan dosen bisa memberikan konstribusi minimal di Lampung. “Sukur-sukur bisa meluas diseluruh lndonesia untuk meningkatkan produktifitas komoditas yang menjadi unggulan di Lampung,” jelasnya.

    Lebih jauh, menurut Sofwan, semua dosen tidak hanya guru besar. Semua dosen itu peneliti didorong masuk ke Kedaireka.

    “Kedaireka berarti riset hilir yang produknya sudah ditangkap oleh industri sehingga paten atau hasil riset yang sudah di produksi dari penelitian laboratorium untuk menjadi produk masa. Produksi di pabrik atau dikalangan industri,” pungkasnya. (Heny)

    .

  • Jangan Dua Kali Rektor Unila Masuk Penjara

    Jangan Dua Kali Rektor Unila Masuk Penjara

    Pengambilan formulir pencalonan rektor unila mulai dibuka. Dua Faksi bertarung untuk mencari peluang jadi rektor unila. Faksi pertama adalah yang tersangkut perkara korupsi rektor unila karomani. Faksi ini nampak lebih dominan berpeluang untuk memenangkan pilrek yang akan digelar Desember 2022 ini.

    Isu tentang suap suara terus menggema di seputar unila. Orang dekat salah satu calon rektor mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini ada dua pemegang suara yang meminta untuk dieksekusi (dibayar suaranya), dan calon rektornya sedang berupaya untuk mencari waktu dan tempat yang aman untuk menyerahkan uang suap tersebut.

    Mengingat semua proses pilrek unila dipantau oleh KPK. Tapi nampaknya KPK akan dan sudah kecolongan karena calon melakukan upaya transaksi dengan cara konfensional (non elektronik) alias transaksi manual.

    Disisi lain faksi yang berupaya mengembalikan unila sebagai kampus yang bersih dari suap seperti tak dilirik oleh pemegang suara. Beberapa kali Lampung Police Watch (LPW) melakukan uji pantau terhadap calon yang tidak terlibat dalam perkara suap karomani mengatakan sampai dengan saat ini belum ada yang mengajaknya untuk bicara tentang visi-misi pencalonannya sebagai calon rektor unila.

    Karena Indikasi, dugaan dan kemungkinan suap itu ada pada proses pilrek unila Desember ini. Lampung Police Watch (LPW) mendesak:

    1. Mentri pendidikan untuk menolak dan membatalkan semua calon rektor yang masih terkait dalam perkara korupsi karomani, karena kemungkinan untuk berubahnya status sebagai saksi naik menjadi tersangka sangat besar. Karena ada beberapa calon rektor yang mendaftar terlibat aktif dalam tindak pidana korupsi karomani dan itu diakui oleh para tersangka. Pertarungan para calon rektor unila yang terlibat dalam perkara korupsi karomani memiliki misi untuk mengamankan tindakan yang telah mereka lakukan sebelumnya. Bahkan ada indikasi antara calon rektor yang sedang bermasalah sudah membuat komitmen dengan calon rektor lainnya untuk memindahkan suaranya jika sampai saat pemilihan dia tidak dapat meneruskan prosesi (ditetapkan sebagai tersangka).

    2. KPK segera meningkatkan status para saksi yang terlibat dalam perkara korupsi karomani menjadi tersangka. Karena sampai dengan saat ini mereka masih dalam dugaan tak bersalah (saksi) dan memiliki hak untuk maju sebagai calon rektor unila. tetapi hal yang paling memalukan akan dialami dua kali oleh unila jika rektor yang terpilih dibeberapa hari kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dan dipenjara.

    3. KPK segera menetapkan Asep Sukohar sebagai tersangka karena tindak pidana korupsi (perbuatan melawan hukum) telah jatuh pada perbuatannya. Turut serta dalam peroses korupsi dengan melakukan eksekusi uang suap dari orang tua calon mahasiswa, mengoperasionalkan uang hasil suap dalam muktamar nu pada kepanitian seksi medis. Dengan kata lain Asep Sukohar telah melakukan dengan sadar tindak pidana korupsi dengan menerima, menikmati uang suap meski dengan dalih atas perintah rektor karomani.

    4. Kepada semua pemegang suara pilrek unila LPW meminta dengan tegas untuk tidak menerima dan meminta uang (transaksi suap) kepada calon rektor. Selaku ketua Lampung Police Watch (LPW) dan alumni unila saya akan terus menjaga Marwah unila sebagai kampus yang bersih dari tindakan korupsi. Semua informasi dalam proses pemilihan rektor unila 2022 ini terus kami dalami dan update.

    Demikian tulisan ini kami buat. Semoga kita semua bisa menjaga negri ini dari semua tindak pidana korupsi. Semoga akan terpilih rektor unila yang bersih dan mampu untuk memulihkan prestasi dan nama baik kampus hijau kebanggaan masyarakat lampung.

    (*)

  • Pemkab Lampung Selatan Abaikan Nasib 797 Guru Honor?

    Pemkab Lampung Selatan Abaikan Nasib 797 Guru Honor?

    Bandar Lampung (SL)-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung Fraksi Partai Nasdem, Wahrul Fauzi Silalahi (WFS) mengingatkan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan tidak mengabaikan nasib 797 Guru honor lulusan passing grade di Kabupaten Lampung Selatan. Pemerintah harus segera mencarikan solusi, karena selaian sudah tersedia anggaran DAU ada apa hanya disiapkan quota 70 orang untuk penerimaan PPK.

    Wahrul Fauzi Silalahi mengatakan, pihaknya telah mendapat informasi baik dari media dan stake holder terkait nasib para Guru honorer yang masih tidak jelas. “Pemda memiliki dana yang cukup untuk menggaji 797 Guru honorer yang lulus passing grade. Ada sekitar Rp35 milyar yang sudah masuk dalam RAPBD 2023.,” kata Wahrul, Rabu 23 November 2022.

    Wahrul Fauzi mempertanyakan mengapa hanya ada quota 70 orang yang diangkat, padahal aturannya sudah jelas, seperti yang tertuang dalam Permen PAN RB Nomor 20 Tahun 2022. “Dana alokasi Umum (DAU) ini kan untuk gaji, jadi kalau tidak mengakomodir para guru yang sudah lulus passing grade, lalu untuk apa,” ujar Wahrul.

    Sebagai Anggota Dewan, Wahrul mendesak agar Pemerintah Lampung Selatan segera mencari solusi atas permasalahan tersebut. “Saya kira Pak Bupati bisa cari solusi. Segera berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Keuangan, Menpan RB dan SDM di jakarta,” katanya.

    Wahrul, berharap Pemkab Lamsel tidak abai terhadap para Guru yang memiliki andil besar dalam kemajuan bangsa. “Jika ini dibiarkan, takutnya bisa membuat fokus para Guru berkurang dalam menjalankan tugasnya dalam mendidik anak. Saya mendukung dan mengapresiasi terhadap perjuangan para guru ini,” ujarya.

    Sebelumnya ratusan Guru Lulus Passing Grade Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (GLPG PPPK) menggelar aksi unjukrasa di Kantor Bupati dan DPRD Lampung Selatan. Aksi demonstrasi itu dilakukan lantaran minimnya kuota atau formasi PPPK Guru 2022 di Lampung Selatan, yakni 70 Formasi. “Mengabdi lama sudah bahkan nda (tidak) diakui, dibayar rendah sudah, disuruh tes sudah lulus, sudah diangkat belum, karena tidak ada formasi,” tulis salah satu banner.

    Adapun tuntutan dalam aksi demo tersebut yakni meminta Pemerintah Daerah Lampung Selatan untuk membuka kuota PPPK JF guru tahun 2022 sesuai dengan jumlah Guru Lulus Passing Grade PPPK 2021. “Kami meminta kepada Pemerintah Daerah Lampung Selatan untuk membuka kuota atau formasi PPPK JF guru tahun 2022 sebanyak 797 formasi, sesuai jumlah Guru Lulus Passing Grade PPPK 2021,” kata Muslim, Kamis 17 November 2022.

    Muslim melanjutkan tuntutan itu sebagaimana didiamanatkan atau tertuang di PermenPAN-RB No 20 tahun 2022 tentang pengadaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja untuk jabatan fungsional guru pada instansi daerah tahun 2022. (Red)

  • Tradisi Titip Mahasiswa di Unila Sudah Terjadi Sejak Lama?

    Tradisi Titip Mahasiswa di Unila Sudah Terjadi Sejak Lama?

    Bandar Lampung (SL)-Wakil Rektor Unila bidang kemahasiswaan dan alumni Yulianto, Budaya titip mahasiswa mahasiswa baru di Universitas Lampung (Unila) sudah mulai terjadi sejak tahun 2010 lalu. Sementara soal rapat pembahasan penerimaan mahasiswa jalur mandiri tahun 2022 sebagai penasehat dia tidak dilibatkan.

    “Meskipun sebagai penasihat, saya tidak mengetahui adanya rapat terkait penerimaan mahasiswa jalur mandiri. Saya hanya mengikuti rapat terkahir penerimaan mahasiswa jalur prestasi,” kata Yulianto saat menjadi saksi sidang perkara suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandir Unila tahun 2022 di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungkarang, Rabu 23 November 2022.

    Menurut Yulianto, tradisi titipan mahasiswa baru sudah lama dilakukan sejak 2010. Namun dirinya mengaku tidak mengetahui apa dadar hukumnya, karena tidak ada dasar hukum tertulis. Yulian juga mengakui bahwa dirinya menitipkan mahasiwa, yakni 3 mahasiswa Fisip, mahasiswa FKIP, dan Fakultas Hukum. “Semuanya lulus, saya titipkan sebelum ujian. Mereka tidak menitipkan uang ke saya. Hanya foto nomor registrasi, dan kirim ke masing-masing dekan,” kata dia.

    Tetapi, lanjut Yulianto. Dirinya pernah memberikan donasi untuk pembangunan LNC pada tahun 2021. “Ruangan saya tidak digeledah KPK saat menggeledah beberapa ruangan di Unila,” katanya.

    Uang Suap Mengalir ke Gedung NU

    Saksi Kepala Biro Perencanaan dan Humas Unila Budi Sutomo mengatakan Mantan Rektor Nonaktif Unila Karomani mengistilahkan uang dari orangtua calon mahasiswa sebagai infaq untuk pembangunan Gedung Lampung Nahdliyin Center (LNC). Dikatannya, total dana yang masuk kepadanya Rp2,2 miliar untuk membeli emas batangan senilai Rp1,4 miliar, furniture LNC Rp135 juta, dan ditransfer ke rekening Aom Rp250 Juta.

    Budi Sutomo mengaku memperoleh dana tersebut dari Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Asep Sukohar yang didapatkan dari pihak yang menitipkan calon mahasiswa dari jalur mandiri. Budi Sutomo, mengaku menerima dana Rp100 juta dari anggota DPRD Lampung Mardiana dan Rp250 juta dari Mantan Wali Kota Dua Perode Herman HN.

    Dosen Fakultas Hukum penghubung ke Herman HN. Herman HN sebetulnya menitip mahasiswa untuk jalur ujian tertulis Rp150 juta seperti keterangan pertamanya di BAP. Namun, karena tidak lulus maka Karomani menyarankan agar daftar lewat jalur mandiri dengan setoran resmi Rp250 juta.

    JPU KPK Agung Satrio Wibowo mengatakan penjelasan Budi Sutomo tidak berkaitan dengan terdakwa Andi Desfiandi. Sehingga, keterangan lebih lanjut akan dibahas saat persidangan Karomani. JPU KPK Hadirkan 6 Saksi, 3 dari Universitas Lain dan 3 Petinggi Unila Atas Perkara Andi Desfiandi.

    Ada enam saksi yang dihadirkan JPU, yakni Plt Sekretaris Ditjen Dikti Ristek Tjitjik Srie Tjahjandarie, Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten Fatah Sulaiman, Kepala TIK Universitas Syiah Koala Nizamudin, Dekan Fakultas Kedokteran Unila Diah Sumekar, Warek Bidang Kemahasiswaan Unila Yulianto, dan Kepala Biro Perencanaan dan Humas Unila Budi Sutomo.

    Sidang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Aria Verronica dan dua Hakim anggota, yaitu Charles Kholidy dan Edi Purbanus, JPU mengahdirkan dua saksi, yakni Wakil Rektor Bidang Keuangan Asep Sukohar, dan ketua SPI Unila Budiono. (Red)

  • Mahasiswa KPI UIN Raden Intan Magang di Kantor Redaksi Sinarlampung

    Mahasiswa KPI UIN Raden Intan Magang di Kantor Redaksi Sinarlampung

    Bandar Lampung (SL)-Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung mulai melaksanakan magang di kantor redaksi sinarlampung.co, di Jalan Yos Sudarso, nomor 494, Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung.

    Sebelumnya, kedatangan 7 orang mahasiswa Fakultas Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) itu, disambut langsung Pimpinan Umum (Pimum) sekaligus pemilik media online sinarlampung.co Juniardi, didampingi staff redaksi Eri Romadhon beserta jajaran. Senin, 21 November 2022.

    Para mahasiswa melaksanakan magang di kantor redaksi akan berlangsung selama 40 hari. Di hari pertama magang, para mahasiswa diminta untuk memperkenalkan identitas, mulai nama, alamat tinggal, status hingga jurusan perkuliahan.

    Dikesempatan itu, Juniardi memberi pengarahan terkait tugas-tugas yang akan dilaksanakan para calon wartawan muda ini. Seperti tugas peliputan, menulis berita, hingga publikasi.

    Dalam arahannya tersebut, Juniardi juga menerangkan secara singkat penulisan berita yang baik dan benar, seperti penggunaan unsur 5W + 1H (What, who, when, where, why + how) yang juga pernah dipelajari para mahasiswa di kampus.

    Sesuai jurusannya, mulai besok para mahasiswa dari salah satu kampus ternama di Lampung itu sudah siap melaksanakan aktivitas peliputan dengan dibekali kartu pers dari redaksi sinarlampung.co. (Red)

  • Redaksi Sinarlampung Terima 7 Mahasiswa Magang UIN Raden Intan Lampung

    Redaksi Sinarlampung Terima 7 Mahasiswa Magang UIN Raden Intan Lampung

    Bandar Lampung (SL)- Media Siber Sinarlampung.co menerima tuhuh (7) mahasiswa magang Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung yang berasal dari Fakultas Dakwah, Prodi Komisi dan Penyiaran Islam (KPI), di Kantor Redaksi Sinarlampung jalan Yos Sudarso No 494, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung, pada Senin 21 November 2022.

    Pimpinan Redaksi sinaelampung.co memberikan penjelasan tentang dunia media pers

    Ketujuh mahasiswa itu diantar langsung oleh Wuri dan Sri Wahyuni selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan diterima dengan terbuka oleh jajaran Redaksi. “Sebenarnya ada delapan mahasiswa yang akan magang disini (Kantor Redaksi Sinarlampung-Red),akan tetapi karena salah satu mahasiswa batal mengikuti kegiatan magang ini jadi mahasiswa yang akan belajar disini berjumlah tujuh orang,”kata Wuri.

    Lanjutnya, pihaknya berharap ketujuh mahasiswa yang akan magang di kantor Redaksi Sinarlampung dapat diarahkan dan diberikan bimbingan selama 40 hari kedepan dalam program magang tersebut. “Program magang ini selama 40 hari sehingga kami berharap para mahasiswa dapat pengetahuan baru yang bersifat tidak pragmatis dan dengan program magang ini dapat mengembangkan teori yang selama ini telah diberikan para dosen dikampus, adapun terkait tindak lanjutnya sepenuhnya kami serahkan ke Kantor Redaksi Sinarlampung untuk diarahkan kepada mahasiswa,”ungkapnya.

    Dalam kesempatan itu, Eri mewakili Juniardi selaku Pimpinan Redaksi Sinarlampung mengungkapkan rasa terima kasih karena pihaknya telah dipercaya oleh Kampus UIN Raden Intan Lampung untuk bersama-sama memberikan pengetahuan dan pengimplementasian kepada mahasiswa KPI dibidang jurnalistik.

    “Terima kasih atas kepercayaan pihak kampus UIN Raden Intan Lampung yang telah mempercayai Redaksi Sinarlampung untuk bersama-sama memberikan pengetahuan dan bentuk pengimplementasian teori yang telah diberikan selama dikampus, dengan menitipkan ketujuh mahasiswanya ke kantor Redaksi kami, tentu kami juga berharap para mahasiswa yang magang mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari kantor kami,”ujarnya.

    Kemudian secara simbolis dilakukan serah terima mahasiswa magang dan dilanjutkan dengan sesi photo bersama antara DPL, Mahasiswa Magang dan Jajaran Redaksi Sinarlampung. Pasca kegiatan simbolis itu, Juniardi Pimpinan Redaksi Sinarlampung yang telah hadir langsung mengadakan rapat koordinasi dan arahan kepada para mahasiswa magang.

    “Dengan adanya rapat koordinasi ini, kawan-kawan mahasiswa bisa mendapatkan gambaran untuk apa saja yang akan dilakukan selama 40 hari magang disini. Sehingga kita bisa belajar bersama-sama, dan yang paling penting kedepannya adalah koordinasi diantara kita,”ucapnya.

    Adapun Ketujuh Mahasiswa Magang tersebut, Isti Cantika Prilian, Mutiara Anggraeni, David Ramadhan, Firda Umam, Adi Dwi Febrianto,Tiya Oktafiyani dan Faris Adam. (Red)

  • Viral Video Pelajar SMP Dibuli Hingga Pingsan di Bandung Bikin Geram Nitizen

    Viral Video Pelajar SMP Dibuli Hingga Pingsan di Bandung Bikin Geram Nitizen

    Bandung (SL)-Kasus bullying kembali terjadi di lingkungan sekolah. Kali ini terjadi di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) swasta di Kota Bandung. Aksi bullying antar pelajar tersebut beredar dan viral di media sosial Twitter yang diposting melalui video berdurasi 20 detik oleh akun @cafeguy dengan 251 ribu penonton, 10 ribu like, dan 2 ribu lebih komentar. Jumat, 18 November 2022.

    “Bullying di SMP Plus Baiturrahman, Bandung. Kejadian siang ini pada jam sekolah. Korban adalah keluarga kawan saya, dilarikan ke RS setelah pingsan,” ujar akun @cafeguy sembari meng-tag @disdik_bandung dan @RESTABES_BDG

    Dalam postingan video yang diunggah, tampak seorang siswa berpakaian batik memakaikan helm warna merah kepada salah satu siswa yang sedang duduk di bangku belajar.

    Setelah itu, siswa yang memakaikan helm lantas menendangi dan memukuli kepala siswa berpakaian olahraga. Tidak cukup sampai disitu siswa lainnya pun turut memukulinya hingga jatuh ke lantai.

    Menyaksikan ulah para siswa tersebut, beragam reaksi netizen memenuhi kolom komentar yang geram terhadap kelakuan para remaja pelaku bullying. Bahkan, tak sedikit warganet yang mengecam.

    “Ini tindakan kriminal, bukan hanya kenakalan remaja. Pembulian seperti ini akan membuat korban trauma yg bahkan bisa tidak hilang sampai dewasa nanti. Demi kebaikan korbannya, pelaku pembulian harus dikeluarkan dari sekolahnya,” ucap akun @pp_prayoga.

    “keluarin yang nendang, gak pantes buat sekolah,” ujar @sgngprsty.

    Selain kecaman terhadap pelaku buli, tak sedikit warganet menyoroti sekolah yang menjadi TKP aksi bully.

    Bahkan salah satu akun yang ikut berkomentar meminta Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengusut tuntas kasus ini. “@ridwankamil pak mohon di lihat ini agar langsung di usut tuntas sampe ke guru2nya. Udh di aduin ke guru kok di diemin. Ini sekolah engga bener, bukan mencetak generasi berakhlak malah mencetak kriminal,” tambah akun @sukasukague.

    Menurut informasi, kasus bullying tersebut diduga terjadi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Plus Baiturrahman, Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa Barat. (Red)