Kategori: Pendidikan

  • Wapub Lampura Letakkan Batu Pertama Pembangunan SDN 01 Haduyang Ratu Yang Sempat Viral

    Wapub Lampura Letakkan Batu Pertama Pembangunan SDN 01 Haduyang Ratu Yang Sempat Viral

    Lampung Utara (SL)-Wakil Bupati Lampung Utara, Ardian Saputra melakukan peletakan batu pertama pembangunan SDN 01 Haduyang Ratu, Kecamatan Bungamayang. Rabu, 17 November 2022.

    Dikesempatan itu, Wapub Ardian mengatakan, pembangunan SDN 01 Haduyang Ratu tersebut merupakan komitmen pemerintah daerah untuk
    memberikan fasilitas ruang kelas sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik. “Jadi, anak-anak disini bisa belajar dengan nyaman tidak seperti waktu lalu,” kata dia.

    Menurut dia, proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik ketika didukung sarana prasarana yang memadai. Untuk memastikan para siswa bisa mendapatkan ilmu dibangku sekolah, Pemkab berusaha semaksimal mungkin agar pembangunan ruang kelas SD N 01 Haduyang Ratu terlaksana tahun ini.

    “Alhamdulillah, akhirnya upaya yang telah kita lakukan terwujud. Kemungkinan di bulan Desember nanti pembangunan SDN 1 Haduyang Ratu sudah selesai, sehingga para peserta didik dan tenaga pendidik bisa merasakan manfaatnya,” lanjutnya.

    Ardian juga mengucapkan terima kasih kepada insan pers yang telah memberitahu Pemerintah Daerah mengenai kondisi SDN 1 Handuyang Ratu sehingga pembangunan ruang kelas yang baru bisa terlaksana.

    Sementara itu, Kepala Desa Haduyang, Ratu Hermansyah menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Lampura sudah berupaya mewujudkan pembangunan sekolah yang layak bagi generasi penerus bangsa di wilayah setempat.

    “Saya mewakili masyarakat Handuyang Ratu mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Lampura yang telah mewujudkan pembangunan SDN 01 Handuyang Ratu,” tuturnya.

    Pantauan di lokasi, turut hadir, Asisten l Mankodri, kepala Disdikbud Lampura Matsoleh, Sekertaris Kominfo Luzirwan, Kabid SD Opy, Camat Bungamayang Hipni, Camat Sungkai Utara Antoni Efendi , Kades Handuyang Ratu Hermansyah, Para dewan guru dan masyarakat setempat. (Alam)

  • Rupanya Sekda Waykanan Yang Titip Rp250 Juta Buat Loloskan Ponakannya Masuk Unila?

    Rupanya Sekda Waykanan Yang Titip Rp250 Juta Buat Loloskan Ponakannya Masuk Unila?

    Bandar Lampung (SL)-Sekertaris Daerah (Sekda) Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Way Kanan, Saipul juatru disebut langsung ikut menitip setoran Rp250 Juta untuk meloloskan keponakannya agar masuk Universitas Lampung (Unila) melalui penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri.

    Hal itu diungkapkan Ketua Satuan Pengendalian Internal (SPI) Unila, Dr Budiono saat jadi saksi dalam persidangan korupsi suap penerimaan mahasiswa baru Unila tahun 2022 dengan terdakwa Andi Desfiandi di PN Tanjungkarang, Rabu 16 November 2022.

    Budiono mengatakan, Saipul pernah menemui dirinya dan meminta bantuannya dengan mengatakan kesanggupan menandatangani uang Sumbangan Pembangunan Institusi (SPI) Rp250 juta.

    “Saya di rumah didatangi kawan, Saipul dari Waykanan, kebetulan saya tenaga ahli Pemkab Waykanan. Dia punya kesanggupan bayar Rp250 untuk SPI, tapi saya bilang gak punya kewenangan meluluskan mahasiswa,” ujarnya.

    Permintaan tersebut, kata Budiono, dirinya sampaikan Kepada Wakil Rektor I Bidang Akademik Heryandi. Setelah itu, dirinya tak ikut campur lagi.

    Selain itu, Budiono mengaku pernah didatangi oleh Bambang Hartono (diduga Wakil Rektor Universitas Bandar Lampung), yang menyampaikan bahwa anaknya juga mendaftar di Unila pada Fakultas Farmasi dan sudah menandatangani kesanggupan menyumbang SPI Rp150 juta untuk Farmasi.

    “Saya katakan, langsung saja ke Pak Heryandi kan kenal sahabat lama, dia mengatakan, dia agak sungkan makanya dititipkan ke saya. Iya saya bilang, nanti akan disampaikan, tapi kelulusan sesuai passing grade,” sambungnya.

    Kemudian, titipan ketiga datang dari salah satu pegawai Pemkab Way Kanan bernama Nuryandi, untuk membantu diluluskan masuk Unila jurusan Teknik Informatika.

    “Sama ke ruangan, terus dia menyampaikan anaknya mendaftar di Unila. Saya tanya kesanggupan menandatangani penyumbang institusi sekitar 35 apa 25 juta saya lupa,” ungkapnya.

    Lalu terakhir, mahasiswa titipan datang dari kakak iparnya sendiri bernama Maida, yang berkeinginan memindahkan sang anak dari Fakultas Ekonomi ke Fakultas Hukum.

    Setelah menerima nama-nama titipan itu, Budiono hendak menemui Heryandi. Namun, karena Heryandi hendak keluar, maka nama itu dititipkan ke Sekertaris Heryandi bernama Widyatmoko.

    “Selesai itu sudah tidak saya tanyakan lagi, dan benar Pak Nuryadi pernah menelpon saya ya saya bilang yang penting masuk passing grade, berdoa, dan belajar,” kata Budiono. (Red)

  • Prof Asep Sukohar Terima Setoran Rp750 Dari Tiga Calon Mahasisa Jalur Mandiri

    Prof Asep Sukohar Terima Setoran Rp750 Dari Tiga Calon Mahasisa Jalur Mandiri

    Bandar Lampung (SL)-Wakil Rektor (Warek) II Bidang Keuangan Unila Prof Asep Sukohar mengakui ada tiga calon mahasiswa jalur mandiri yang melalui dirinya dengan total setoran Rp750 juta. Dari uang itu, Rp100 juta buat kebutuhan Muktamar ke-34 Nahdatul Ulama (NU).

    Hal itu terungkap dalam sidang dalam persidangan korupsi suap penerimaan mahasiswa baru Unila tahun 2022 dengan terdakwa Andi Desfiandi di PN Tanjungkarang, Rabu 16 November 2022.

    Ditanya JPU lebih spesifik, kandidat pertama calon rektor Unila versi survey Laboratorium Politik Lokal dan Otonomi Daerah JIP FISIP Unila itu mengatakan buat pengganti biaya pelayanan kesehatan.

    “Di Muktamar NU itu, saya sebagai koordinator kesehatan. Jadi (uang dari calon mahasiswa), saya gunakan untuk pembelian antigen dan lainnya,” ujarnya di PN Tanjungkarang.

    Sisanya, dia serahkan Rp650 juta kepada Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Unila Budi Sutomo. Sedangkan nomor pendaftaran ketiga calon mahasiswa diberikan ke Rektor Nonaktif Unila Prof. Karomani.

    Uang itu disetorkan, titipan dari tiga nama orang tua mahasiswa yakni Zuhriadi, Hj Sofi, dan Zakia. Dalam persidangan, Asep Sukohar awalnya ditanya Jaksa Penuntut Umum  KPK, Agung Satrio Wibowo terkait jalur penerimaan mahasiswa baru Unila.

    Kemudian terungkap ada jalur mandiri, kemudian Dia diminta tiga kali dari tetangganya, untuk menitipkan anaknya masuk Unila. “Uang itu disetorkan ke Budi Sutomo (Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Unila). Jadi awalnya Zuhriadi meminta bantuan untuk meluluskan satu mahasiswa,” kata Asep Sukohar dalam persidangan.

    Setelah proses penerimaan mahasiswa baru Unila selesai, Budi Sutomo mendatangi Asep Sukohar menanyakan uang titipan. Kemudian Asep menyerahkan orang pertama Rp350 juta.

    Kemudian dipotong Rp100 juta untuk pengganti biaya Muktamar Nahdlatul Ulama (NU). Kemudian ia menerima uang dari titipan mahasiswa kedua senilai Rp100 juta dan titipan mahasiswa ketiga senilai Rp300 juta. (Red)

  • Terpilih Jadi Duta Anak, Queena Akan Hadiri Hari Anak Sedunia di Manado Wakili Bandar Lampung

    Terpilih Jadi Duta Anak, Queena Akan Hadiri Hari Anak Sedunia di Manado Wakili Bandar Lampung

    Bandar Lampung (SL)-Siswi SMPN 01 Bandar Lampung, Queena Atigha Zahra berhasil terpilih menjadi Duta Anak Kota Bandar Lampung 2022 sekaligus menjadi salah satu anak yang diutus ke Tomohon, Manado mewakili Bandar Lampung pada acara Hari Anak Sedunia pada 18-20 November 2022 mendatang.

    Sementara terbaik lainnya, Mutiara Chandra Kinara dari SMPN 1 Bandar Lampung sebagai Runner Up 1. Salwa Alia Putri dari SMPN 14 sebagai Runner Up 2. Lalu, Oliv Brighita Putri Floreta dari SMPN 4 katagori Duta Anak Kreatif. Amanda Rayna Adilia dari SMPN 2 katagori Duta Anak Berbakat dan Qiranzha Al-Khalifah Rodi dari SMP IT Nurul llmu Aini katagori Duta Anak Favorit.

    Kegiatan yang diklaim pertama kali di Bandar Lampung ini, diikuti kurang lebih 40 finalis dari SMP Negeri dan swasta. Salah satu finalis yang berhasil meraih gelar terbaik adalah Queena dan resmi dinobatkan menjadi Duta Anak Kota Bandar Lampung. Sebelumnya, Wali Kota Eva membuka kegiatan tersebut di Hotel Bukit Randu 12 November Kemarin.

    Dikesempatan itu, Wali Kota Eva diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tole Dailami mengatakan, setiap pemilihan selalu diiringi harapan yang besar pada setiap peserta. Maka terpilih atau tidaknya sudah konskuensi masing-masing.

    Menurutnya, bukan menang atau kalah karena dari 40 anak-anak menjadi utusan merupakan Duta Anak Kota Bandar Lampung. Menang atau kalah bukan menjadi hal yang utama. Melainkan tampilnya anak-anak pada pemilihan ini memiliki tujuan jangka panjang yang sangat berguna dan menjadi bekal pengetahuan yang bermanfaat dikemudian hari.

    “Selamat pada anak yang telah menjadi terbaik, kepada yang belum berhasil jangan putus asa semoga ke depan akan menjadi lebih baik lagi. Jadikanlah acara ini sebagai pengalaman dan bekal untuk menghadapi masa depan,” pesannya.

    Eva meyakini, kegiatan adalah momentum yang nantinya bisa menjadi kenangan yang baik bagi semua. “Semoga Allah SWT Yang Maha Esa selalu memberikan bimbingan pada kita semua,” katanya sembari menutup acara.

    Anggota Forum Duta Anak (FDA) Dikukuhkan

    Diketahui sebelumnya, telah dikukuhkan anggota Forum Duta Anak (FDA) Kota Bandar Lampung oleh Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugan Anak (DP3A), Eka Apriana.

    Dikatakan Eka, kegiatan Pemilihan Duta Anak akan digelar satu tahun sekali, yakni setiap 12-13 Nobember. Tak hanya tingkat SMP saja, kegiatan ke depan akan melibatkan siswa-siswa SD kelas 6. “Anak SD kelas enam juga akan ada acara serupa,” ucap dia.

    Diharapkan, kegiatan dapat bermanfaat terutama bagi peserta pemilihan dapat memberi contoh bagi anak-anak di Bandar Lampung dan Kabupaten/Kota lainnya Serta bisa memberikan konstribusi kebaikan.

    “Dengan Forum ini, anak-anak akan membawa visi dan misi tentang sosialisasi anak dan kekerasan terhadap anak serta membawa program-program Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugan Anak,” jelasnya.

    Di kesempatan yang sama, perwakilan dewan juri Hapsah menjelaskan tentang proses pemilihan sebelum pengumuman 15 besar. Disebutkan, bahwa peserta mengikuti tahapan seleksi selama beberapa hari. Alhasil, dari total keseluruhan, 40 peserta yang berhasil menjadi finalis.

    Kemudian, peserta mengikuti pembekalan dan edukasi, dilanjutkan dengan pre test (tes sebelum edukasi) dan post test (tes setelah edukasi) pada tanggal 7 November 2022 lalu. Materi edukasi yang disampaikan yakni tentang hak anak, UU Perlindungan Anak, isu anak Kota Bandar Lampung dan bagaimana anak-anak menjadi pelopor dan pelapor. Setelah semua tahapan selesai, barulah acara Pemilihan Duta Anak digelar.

    “Kami juga mengalami kesulitan saat menentukan karena melewati proses yang luar biasa sehingga menurut kami semua anak-anak hebat. Kami juga harus mengikuti peraturan yang telah ditetapkan Dinas P3A untuk menentukan 15 besar. Dan terakhir adalah menentukan satu anak yang menjadi perwakilan untuk menghadiri Hari Anak lnterasional di Tomohon Manado,” paparnya.

    Sehingga apapun hasilnya, kata Hapsah, semua adalah hasil kerja keras bersama. Dia juga menghimbau walaupun sebagian peserta tidak terpilih menjadi 15 besar, semuanya tetap menjadi bagian dari Duta Anak. “Saya berharap ada penguatan kapasitas agar betul-betul menjadi wakil anak-anak yang ada di Kota Bandar Lampung,” tandasnya.

    Dewan Juri lainnya, Teti Herawati menuturkan, Pemilihan Duta Anak merupakan upaya untuk mencari anak berbakat dan cikal bakal generasi yang memperjuangkan hak-hak anak khususnya di Kota Bandar Lampung di masa depan. “Ini akan menjadi role model dalam menyuarakan hak-hak dan aspirasi di DPR atau pemerintahan,” kata dia.

    Sementara M. Saddam yang juga dewan juri dari Disdikbud Kota Bandar Lampung, mengatakan persiapan tahun depan pelaksanakan Pemilihan Duta Anak akan lebih matang lagi. Karena itu, sebelum waktunya datang, pihak peserta harus melakukan pelatihan.

    “Diharapkan ke depan peserta lebih banyak dari ini. Oleh karenanya, diharapkan setiap sekolah bisa mengirimkan perwakilan, mempersiapkan dan mensosialisasikan untuk pembekalan mereka,” pungkasnya. (Heny)

  • Polda Lampung Lepas 32 Kontingen Bhayangkara Turut Dalam Pertikaranas Nasional 2022 di Buper Gandus Sumsel

    Polda Lampung Lepas 32 Kontingen Bhayangkara Turut Dalam Pertikaranas Nasional 2022 di Buper Gandus Sumsel

    Bandar Lampung (SL)-Kapolda Lampung, Irjen Pol Akhmad Wiyagus melepas 32 Kontingen anggota pramuka satuan karya Bhyangkara Polda Lampung untuk mengikuti Pertikaranas IV tingkat Nasional 2022 di Sumatera Selatan. Pelepasan berlangsung di Rupatama Mapolda Lampung, Jumat, 11 November 2022.

    Irjen Pol Wiyagus mengatakan Pertikaranas merupakan Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka Bhyangkara IV Tingkat Nasional tahun 2022. Kegiatan perkemahan dilaksanakan mulai dari tanggal 13 hingga 18 November 2022 di Bumi Perkemahan Pramuka Gandus, Kwatir Sumatera Selatan.

    Kegiatan tersebut dikatakan, bisa menjadi wadah pendidikan bagi Kader Bhayangkara dalam upaya meningkatkan keterampilan dan penggetahuan masing-masing. “Dengan semangat persatuan dan persaudaraan, jiwa patriotik dan cinta tanah air akan tercipta, selain mampu menjadi pelopor Kamtibmas di wilayah Polda Lampung,” kata dia.

    Kapolda menambahkan, Kegiatan bertema Pramuka Smart, Pramuka Hebat itu, diikuti oleh 32 peserta dari Saka Bhyangkara Polda Lampung yang terdiri dari Umpi Putra 16 orang dan Umpi Putri 16 orang terdiri. Di antaranya 4 orang peserta putra dan putri terdiri dari Polresta Bandarlampung, 2 peserta putra dan putri dari Polrest Lampung Selatan.

    Peserta putra dan putri dari Polres Tanggamus 2 orang, 16 putra dan putri dari Polres Pringsewu, dua peserta putra dan putri dari Polres Tulang bawang, dua putra dan putri dari Polres Tubaba, 2 peserta putra dan putra dari Polres Mesuji, dan dua peserta dari Polres way kanan, didampingi tim pengawas Polda Lampung sebanyak 4 orang dan dari DKD Kwarda Lampung sebanyak 3 orang.

    “Dari kegiatan perkemahan ini diharapkan peserta memiliki pemahaman tentang kepedulian sosial, mengamalkan nilai-nilai pancasila, dan mampu sebagai pelopor Kamtibmas. Sslain itu, memiliki keterampilan dan pendukung program pemerintah dalam mencegah narkoba di lingkungan generasi muda, mewujudkan generasi muda yang berkualitas didasari iman dan taqwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya.

    Pantauan media, acara dihadiri Dirbinmas Polda Lampung Kombes Pol Anang Triarsono, pimpinan Kontingen dewan kerja daerah Kwarda Lampung, para Pembina pendamping, peserta Pertikaranas IV, dan beberapa PJU Polda Lampung. (Red)

  • Cegah Trauma Korban Cabul Oknum Dosen IAIN Metro, DP3AP2KB Beri Pendampingan Psikologis

    Cegah Trauma Korban Cabul Oknum Dosen IAIN Metro, DP3AP2KB Beri Pendampingan Psikologis

    Kota Metro (SL)-Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Metro, Prayitno mengatakan pihaknya akan melakukan pendampingan psikologis terhadap sejumlah mahasiswi yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Metro.

    Prayitno mengungkapkan, pendampingan itu berlaku, asalkan polisi sudah menerima laporan dari korban. “Laporan Korban akan menjadi dasar untuk kami melakukan pendampingan,” terang prayit di ruang kerjanya. Jumat, 11 November 2022.

    Prayit menuturkan, pendampingan psikologis pada perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual, merupakan upaya untuk mengobati trauma pasca peristiwa. “Kalau kami hanya bersifat penjangkauan saja. Untuk pendampingan hukum, ada di kepolisian,” tambah dia.

    Di sisi lain, Prayit juga menyebut ada 20 perkara kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak di Kota Metro. Data tersebut tercatat sejak Januari sampai November 2022, dan perkara ini sudah ditangani pihak kepolisian.

    “Dari semua itu, 17 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tercatat Januari hingga Oktober 2022, dan 3 kasus di November 2022. Secara rinci, angka kasus meningkat, 17 kasus bertambah 3 kasus. 9 kasus di alami pada perempuan dan 11 kasus dialami pada anak,” rincinya.

    Terkait hal ini, Prayit menghimbau masyarakat khususnya para orang tua supaya meningkatkan pengawasan kepada sang buah hati, terlebih mereka yang sedang menempuh pendidikan di sekolah maupun perguruan tinggi. (Red)

  • Program Billing Herman HN Kandas Jaman Eva Dwiana Berkuasa Tiga Tahun Tanpa Anggaran?

    Program Billing Herman HN Kandas Jaman Eva Dwiana Berkuasa Tiga Tahun Tanpa Anggaran?

    Bandar Lampung (SL)-Program unggulan Walikota era Herman HN yaitu beasiswa untuk siswa jalur program Bina Lingkungan (Biling) di SMP Negeri di Bandar Lampung sepertinya rak lagi berlaku di jama Walikota Eva Dwiana.

    Para murid peserta Billing yang mayoritas masyarakat miskin berprestasi tak lagi mendapat bantuan seragam dan perlengkapan sekolah dan pihak sekolah mendapat bantuan operasional Bina Lingkungan (Biling) senilai Rp70.000 per siswa.

    Sejak tahun 2021 hingga tahun 2022 para orang tua siswa Biling harus membayar seragam mulai dari Rp500.000 (lima ratus ribu rupiah) sampai dengan Rp1.000.000. (satu juta rupiah).

    Padahal tahun-tahun lalu Program Bina Lingkungan (Biling) itu selalu digadang-gadang dengan nilai anggaran fantastis..Namun kini tidak jelas realisasinya karena beban anggarannya malah diberikan pada wali murid dan pihak sekolah

    Sementara, untuk siswa jalur reguler selain membayar seragam, iuran sumbangan komite juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Sekolah dan dinas berdalih dana sekolah dari BOS tidak cukup membagi dan mengakali untuk menutupi operasional program Biling.

    “Sudah 3 (tiga) tahun anggaran mulai dari tahun anggaran 2020 hingga 2022 anggaran program prioritas Walikota tersebut “mandek”, tetapi program tersebut dipaksa berjalan tanpa pembiayaan,” ungkap salah satu kepala SMP Negeri di Bandar Lampung  diamini Kepsek  lainnya, yang semuanya enggan namanya disebutkan karena takut dipecat.

    “Bentuknya bantuan biling tidak ada cuma programnya harus tetap dijalankan. Tolong jangan sebut nama dan sekolah mas, nanti saya dipecat” ujarnya salah satu Kepala SMP Negeri.

    Sementara, reaksi orangtua siswa Yati mengaku awalnya keberatan harus membayar seragam dan atribut sekolah senilai Rp. 1 juta. “Saya sempat protes karena anak saya yang pertama sudah lulus SMP dulu gratis, kok sekarang anak saya yang kedua baru masuk SMP harus bayar. Padahal dua-duanya jalur biling” keluh Yati yang akhirnya membayar dengan cara mencicil.

    Ditempat lain, Rudi orang tua siswa jalur reguler juga mengeluhkan adanya kenaikan iuran sumbangan komite, dengan alasan ada tambahan biaya. “Awalnya saya tidak percaya dan coba mempertanyakan dengan pihak pengurus komite sekolah menjelaskan kalau sekolah sudah tidak lagi menerima bantuan operasional Biling, terpaksa jadi beban sekolah” terang Rudi.

    Lucunya, menurutnya telah selesai melunasi permintaan pihak sekolah namun ketika anaknya lanjut naik kelas masih diminta untuk menyumbangkan seiklasnya pada pihak sekolah.

    “Artinyakan miris banget sekolah-sekolah itu, gak ada biaya untuk murid-muridnya atau siswanya, sementara Pemerintah Kota melalui Dinas nya gak mau tau kalo sekolah itu ada masalah, taunya lancar aja sekolah itu, kasian juga sama pihak sekolahnya” reaksi rudi.

    Billing Kok Jadi Alat Politik

    Ketua LSM Komite Anti Kaki (KAKI), Lucky Nurhidayah, yang juga tergabung dalam Konsorsium Masyarakat Peduli Pendidikan Indonesia (KOMPPI) menuding Pemerintah Kota Bandar Lampung membohongi masyarakat melalui program pendidikan bagi rakyat miskin yang ternyata realisasinya hanya justru membebani masyarakat.

    “Sekolah dipaksa menjalankan program Biling tetapi pembiayaanya dipaksa pula pakai dana sekolah yang berasal dari dana BOS dan iuran siswa reguler, sekolah juga diminta harus pintar-pintar menutupi. Keterlaluan” cetus Lucky.

    Sorotan tajam juga dilontarkan Ketua DPW LSM Infosos Indonesia Provinsi Lampung, Ichwan. Idealnya menurutnya setiap program pemerintah dijalankan harus ada anggaran.

    “Jika anggaran tidak tersedia baiknya program distop karena dikhawatirkan memicu konflik di masyarakat, apalagi program tersebut sifatnya bantuan langsung bagi masyarakat khusus bidang pendidikan yang sudah jelas skala prioritasnya” ujarnya.

    Aktivis yang tergabung di LBH Masker itu juga meminta kiranya pemerintah memiliki pertimbangan untuk mentolelir dan memberikan ruang kepada pihak sekolah mengatasi masalah tersebut.

    “Jangan terlalu mengintervensi pihak sekolah untuk menutupi masalah demi menjaga citra. Kalau tidak mampu ya akui saja jangan korbankan masyarakat” tandasnya. (Tim)

  • Mahasiswa IAIN Kota Metro Demo Rektorat Desak Usut Pelecehan Mahasiswa dan Makraknya GAC Rp36 Miliar

    Mahasiswa IAIN Kota Metro Demo Rektorat Desak Usut Pelecehan Mahasiswa dan Makraknya GAC Rp36 Miliar

    Kota Metro (SL)-Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro menggelar unjukrasa di gedung Rektorat kampus. Mereka menuntut kasus oknum dosen juga wakil dekan Fakultas yang diduga melakukan pelecehan seksual di lingkungan kampus di proses hukum. Mahasiswa juga menyegel kampus, sampai dengan tuntutan mereka dipenuhi, Senin 7 November 2022.

    Baca: Aliansi Mahasiswa IAIN Metro Boikot Kantor Rektorat Minta 7 Tuntutan Dikabulkan Termasuk Kasus Dosen Cabul

    Koordinator aksi, Arlyan Pramana Syahputra mengungkapkan, mantan Wakil Dekan (Wadek) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Metro yang juga oknum dosen diduga melakukan tindak pidana pelecehan seksual terhadap sejumlah mahasiswinya

    “Oknum itu awalnya wakil Dekan, kemudian diturunkan menjadi dosen biasa. Kawan-kawan disini minta itu bukan hanya diturunkan saja tapi juga dipecat dan diberhentikan,” kata Arlyan, saat memberikan keterangan, Senin 7 November 2022.

    Atas nama mahasiswa, Arlyan meminta rektorat mengusut tuntas persoalan tersebut dan menindak tegas oknum yang mencemarkan nama baik IAIN Metro. “Kami akan melakukan aksi lagi sampai rektor mau mengusut tuntas dan tuntutan ini dapat dilaksanakan. Kami menginginkan jawaban yang masuk akal, bukan cuma ucapan secepatnya saja, belum ada kepastian dari Rektor,” ujarnya.

    Jika tuntutan para mahasiswa ini tidak ditindaklanjuti, maka pihaknya akan segera melaporkan hal tersebut kepada Aparat Penegak Hukum (APH) di KOta Metro. “Kampus hanya memberi sanksi ke dosen itu hanya mengurangi jam mengajarnya dan hanya boleh melakukan bimbingan ke mahasiswa laki-laki,” katanya.

    “Kalau sampai ini tidak di tindak lanjuti makan akan berbuntut panjang. Kami akan melaporkan ini ke Polisi. Karena ini mencoreng nama IAIN Metro. Kampus ini adalah orentasunya pendidikan Islam tapi dosen yang begitu masih dikasih ruang untuk mengajar,” katanya.

    Hal senada diungkapkan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum Tata Negara Islam (HTNI) IAIN Metro Monalisa. Menurutnya sejumlah korban pelecehan oknum dosen itu telah angkat bicara prihal dugaan pelecehan yang dialaminya.

    “Ini sudah terjadi, dan sebelumnya FUAD itu pernah melakukan aksi serupa tapi tidak didengarkan. Mahasiswi yang menjadi korban itu bukan hanya terauma saja tapi juga tapi juga takut dialami oleh mahasiswai yang lainnya,” ucapnya.

    Karena itu, mereka menuntut Kampus segera melakukan pemecatan. Bahkan sebelumnya mereka juga sudah melayangkan surat protes dan desakan sangsi, tapi sepertinya tisak dihiarukan kampus. “Korbannya sebenarnya sudah banyak, hanya yang berbicara ada tiga sampai empat korban. Bentuk pelecehannya fisik,” katanya.

    Mahasiswa juga mengancam akan melaporkan dugaan pelecehan seksual terhadap sejumlah Mahasiswi IAIN oleh oknum dosen aktif ke Mapolres Metro. “Jika tuntutan kami tidak ditindaklanjuti untuk memecat dosen itu, kita akan melaporkan ke kepolisian. Hingga kini, oknum itu masih menjadi dosen aktif, “Dan kami minta segera dipecat,” katanya.

    Hinggi kini, sinarlampung.co masih melakukan upaya konfirmasi atas tuntutan mahasiswa tersebut. Rektor IAIN Metro Hj. Dr. Siti Nurjannah belum dapat dikonfirmasi. Hingga pukul 13.20 WIB aksi mahasiswa di gedung Rektorat IAIN Metro masih berlangsung.

    Gedung Akademik Center Rp36 Miliar Mangkrak

    Selain soal dugaan dosen lecehkan mahasiswa, mahasiswa yang berunjukrasa juga menyoroti Polemik pembangunan Gedung Akademik Center (GAC) di Kampus II Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro yang dibangun sejak 2018 yang kini berakhir mangkrak.

    Dalam aksinya, puluhan demonstran yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa IAIN Metro menuntut pihak rektorat melanjutkan pembangunan GAC. Kordinator Aksi, Arlyan Pramana Syahputra menuding pihak rektorat tidak transparan atas administrasi mangkraknya GAC.

    “Terkait gedung itu memang sudah lama mangkrak, izinnya segala macam itu sebenarnya tidak jelas ditangan siapa sekarang tidak transparansi, sosialisasi segala macem tentang pembangunan itu juga tidak ada. Tadi kan ibu rektor sempat menyampaikan bahwa pembangunan kelanjutan kewenangannya ada di kementerian PUPR, itu juga sebelumnya belum diberitahukan kepada mahasiswa,” kata Arlyan.

    Arlyan juga menyampaikan bahwa mahasiswa peserta aksi tidak puas atas pernyataan rektor saat menanggapi tuntutan mahasiswa di gedung rektorat setempat. “Kami tidak puas atas apa yang disampaikan ibu rektor, yang dimana kami minta dari 7 tuntutan kami itu harus terlaksana dan diindahkan oleh rektor. Dia cuma ngomong secepatnya terus, tapi sampai 2022 ini belum ada tanda-tanda akan dibangun ulang GAC tersebut,” terangnya.

    Sementara Rektor IAIN Metro, Hj. Dr. Siti Nurjannah saat menemui peserta aksi justru meminta mahasiswa mendukung program pembangunan GAC yang kedepannya akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia.

    “Saya minta bantuan support dari anakku sekalian agar program ini bisa berjalan sesuai dengan yang telah disiapkan oleh PUPR. Jadi itu PUPR yang melaksanakannya hingga selesai dan kita tinggal menerima atau tinggal buka pintu. Doakan itu berjalan dengan lancar,” tandas lalu pergi.

    Wartawan yang mencoba mengkonfirmasi, pihak kampus justru belum memilih bungkam dan masuk kedalam gedung rektorat. Hingga pukul 15.23 WIB, puluhan mahasiswa masih menduduki gedung rektorat. Mahasiswa peserta aksi juga dikabarkan akan menginap di kampus hingga tujuh tuntutannya disepakati.

    Dari catatan wartawan Proyek pembangunan Gedung Akademik Center (GAC) Kampus II Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Metro senilai Rp36 miliar bermasalah. Dikerjakan sejak tahun 2018, namun tidak rampung.

    Bangunan yang bersumber dari APBN Kementerian Agama (Kemenag) itu kini mangkrak dan ditumbuhi semak belukar. Pembangunan GAC IAIN Kota Metro mengakomodir beberapa ruangan, seperti ruang teater, ruang ganti, ruang transit, gudang, ruang rapat dan beberapa ruang tambahan. Seperti mushola, tangga difabel, ruang laktasi, kamar kecil atau toilet.

    Pembangunan GAC IAIN Metro di Desa Banjarejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur tersebut dibangun di atas lahan seluas sekitar 1.000 meter persegi senilai Rp32 miliar ditambah pengadaan perlengkapan Rp4 miliar. Sehingga total anggarannya Rp36 miliar.

    GAC tersebut dibangun tiga lantai dalam bentuk melingkar dan di sekitar bangunan dikelilingi pagar seng tinggi serta terpantau belum seluruhnya selesai dibangun. Pada atap bangunan paling atas masih berbentuk kerangka baja, tanpa genteng penutup. Sehingga saat turun hujan, air masuk ke dalam bangunan.

    Terdapat pula beberapa titik genangan air hujan dalam bangunan. Cat pada bangunan mulai kusam dan halaman tampak rimbun ditumbuhi rumput liar. Sebagian plafon yang telah terpasang pada bangunan mulai jebol. Beberapa jendela bangunan belum terpasang kaca, sehingga tampak jelas isi dalamnya dari luar.

    Untuk diketahui, proyek pembangunan GAC itu menggunakan APBN bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Kementerian Agama sebesar Rp36 miliar. Pembangunan GAC tersebut dilakukan pada tahun 2018 oleh PT Unotamo Suryama (PT Uno) dari Jakarta. Kemudian lelang perencanaan dimenangkan PT Pola Data Consulting dan PT Mitra Plan sebagai pemenang lelang manajemen konstruksi. (Juniardi/red)

  • Aliansi Mahasiswa IAIN Metro Boikot Kantor Rektorat Minta 7 Tuntutan Dikabulkan Termasuk Kasus Dosen Cabul

    Aliansi Mahasiswa IAIN Metro Boikot Kantor Rektorat Minta 7 Tuntutan Dikabulkan Termasuk Kasus Dosen Cabul

    Kota Metro (SL)-Puluhan massa aksi damai yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro memboikot kantor rektorat kampus setempat. Hal ini dilakukan agar petinggi kampus segera mengambil sikap atas tujuh tuntutan yang disampaikan massa. Senin, 07 November 2022.

    Pantauan media di lokasi, puluhan masa aksi tampak memadati gedung Rektorat, pukul 13.08 WIB. Selain menutup aktivitas kantor, mereka menuntut Rektor Siti Nurjannah secepatnya merealisasikan dan menindak lanjuti tujuh tuntutan tersebut dalam kurun waktu 1X24 jam.

    Koordinator lapangan (Korlap) Arlyan Pramana Syah Putra mengatakan, Aliansi Mahasiswa memboikot Kantor Rektorat sampai Rektor mengambil sikap atas tuntutan yang telah disampaikan. Adapun tujuh tuntutan yang disampaikan, antara lain meminta Rektor untuk mencabut SK kepengurusan Dema dan Sema Institut IAIN Metro. “Karena mekanisme pemilihan dan penetapan Ketua Sema dan Dema I tahun 2022/2023 tidak sesuai dengan AD/ART Ormawa IAIN Metro,” ujarnya.

    Kemudian meminta Wakil Rektor 3 membentuk KPU dan Bawaslu untuk menyelenggarakan MOM-1 secepatnya. Kemudian meminta meninjau ulang, karena kegiatan Ma’had diduga tidak adanya legalitas dan transparansi dalam administrasi.

    Lalu, meminta Rektorat melengkapi fasilitas sarana, prasarana, dan peribadatan seperti, kipas Angin FEBI, FTIK, FUAD, AC bocor Syariah untuk diperbaiki, proyektor rusak untuk diganti, lahan parkir yang kurang memadai, gedung retak dan bocor untuk segera diperbaiki.

    Menindak pengecatan gedung Kampus tidak sesuai dengan aturan yang ada, karena IAIN ini bukan milik petinggi Kampus. Selanjutnya, mahasiswa meminta Pimpinan Rektor untuk mengusut tuntas terhadap Dosen yang diduga pernah melakukan tindakan pelecehan seksual yang terjadi di ruang lingkup Kampus IAIN Metro.

    Meminta Rektor untuk memberikan sanksi terhadap Wakil Rektor 3, karena tidak propesional dalam menjalankan tugasnya. Karena telah memberikan izin kepada organisasi selain Ormawa, UKM dan UKK untuk melakukan kegiatan di dalam Kampus yang bertentangan dengan pasal 40 AD/ART Institut IAIN Metro.

    Terakhir, meminta Rektorat IAIN Metro agar dapat mengevaluasi dan memeriksa pembangunan yang diduga penuh tindak pidana korupsi, antara lain gedung kampus 2 Gedung Akademik Center (GAC), Gedung kampus 2 Pasca sarjana dan Gerbang kampus 1 IAIN Metro. “Kami tidak akan pulang bahkan akan menginap disini hingga ada keputusan,”ungkap Arlyan. (Red)

  • Kemendikbudristek Tetapkan Arak Bali Jadi Warisan Budaya Takbenda RI

    Kemendikbudristek Tetapkan Arak Bali Jadi Warisan Budaya Takbenda RI

    Bali (SL)- Arak Bali dan delapan warisan budaya Bali lainnya ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Penetapan tersebut, dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 414/P/2022 tentang penetapan WBTb Indonesia tahun 2022.

    Gubernur Bali, Wayan Koster meminta masyarakat Bali agar merawat, melestarikan, dan mengembangkan warisan budaya tersebut. Ia juga memerintahkan Kepala Dinas Kebudayaan baik Provinsi maupun Kabupaten dan Kota se-Bali secara aktif menelusuri warisan-warisan budaya Bali. “Untuk diajukan menjadi WBTb agar semuanya terlindungi dan mendapat pengakuan negara,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis 3 November 2022.

    Ia juga menyinggung soal melindungi warisan budaya Bali sebagai implementasi visi Nangun Sat Kerthi loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era baru.

    Menurutnya, arak Bali sebelumnya cenderung tidak terlindungi bahkan para produsen berlaku sembunyi-sembunyi karena takut dianggap pengedar minuman keras.

    Namun sejak terbitnya Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 1, Tahun 2020 tentang tata kelola minuman fermentasi dan atau destilasi khas Bali, akhirnya arak Bali mendapat pelindungan legalitas sekaligus izin edar.

    “Para petani arak menyambut gembira dan berbagai kreativitas tumbuh, mulai dari kemasan yang elegan dan berkualitas hingga inovasi berbagai aroma dan rasa,” ujarnya.

    Pihaknya juga akan terus menerus melakukan promosi, pembinaan, pengembangan, dan pengawasan, sehingga arak Bali sudah masuk kategori minuman spirit ke 7 dunia. Ia menerangkan, minuman yang masuk kategori spirit dunia, adalah minuman kategori golongan C, dengan kadar alkohol 25 persen hingga 45 persen, yang dibuat dengan proses destilasi.

    Dengan demikian, terdapat 7 minuman spirit dunia, yaitu whiskey kadar 40 persen Irlandia, rum kadar 40 persen dibuat dari sari tebu molase India Barat, dan gin kadar 40 persen dari buah juniver Belanda, vodka kadar 35 persen Rusia, tequila kadar 33 persen Mexico.

    Kemudian brandy kadar 35 persen dari anggur Belanda dan balinese arak atau barak kadar 35 persen dari bahan kelapa, enau, dan lontar Bali. Koster juga menegaskan dengan telah ditetapkan menjadi WBTb, maka proses destilasi tradisional pembuatan arak Bali harus dipertahankan, tidak boleh diubah dengan bebas, harus dipertahankan keasliannya.

    “Masyarakat tidak boleh membuat arak (dari bahan) gula dengan proses fermentasi, karena akan merusak tradisi arak Bali, kalau melanggar akan ditindak tegas,” ungkapnya.

    Seperti diketahui, sidang penetapan warisan budaya tak benda Indonesia tahun 2022 menghasilkan rekomendasi penetapan sejumlah 200 usulan warisan budaya takbenda Indonesia dari 32 Provinsi di Indonesia dan sembilan diantaranya merupakan warisan budaya Bali, di antaranya:

    1. Arak Bali (Kemahiran kerajinan tradisional).
    2. Uyah Amed (Kemahiran kerajinan tradisional).
    3. Jaja Laklak (kemahiran kerajinan tradisional).
    4. Lontar Bali (Pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta).
    5. Sate Lilit (Kemahiran kerajinan tradisional).
    6. Karya Pemijilan Ida Bhatara Sakti Ngerta Gumi (Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan).
    7. Berko (Seni Pertunjukan).
    8. Mejaran-jaranan (Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan).
    9. Serombotan (Kemahiran kerajinan tradisional).
    (Cnn)