Kategori: Pendidikan

  • Meiza Penderita Difabel Yang Nekad Kuliah di UNISBA Demi Cita-cita

    Meiza Penderita Difabel Yang Nekad Kuliah di UNISBA Demi Cita-cita

    Bandung (SL)-Eks Mahasiswi Universitas Islam (UNISBA) Astri Meiliawati Agustin atau disapa Meiza merupakan wanita difabel yang punya slogen “Lampaui Batasmu” untuk memberi semangat dirinya sendiri. Meiza kehilangan Pendengaran sejak usia dua tahun.

    Kehilangan pendengaran tidak menyurutkan tekadnya untuk tetap mengenyam pendidikan. Alasan melanjutkan studi untuk menemukan relasi baru dan membuka jaringan yang lebih luas. Secara pribadi yang membuatnya selalu semangat adalah sosok seorang ibu.

    “Bagi saya alasan untuk terus semangat adalah ibu. Dengan harapan melanjutkan kuliah akan membuat masa depan cerah,” tuturnya kepada Sinarlampung. Sabtu, 29 Oktober 2022.

    Mantan Pelajar yang dilabeli sebagai lulusan terbaik dan berprestasi di SMA ini menyebut, kuliah baginya penting karena kesempatan berkarier semakin luas, peningkatan soft skill dan mengembangkan minat. “Kesempatan memiliki banyak teman dan untuk persiapan kerja,” tambahnya.

    Awal Kuliah di UNISBA

    Awal-awal masuk kuliah, Meiza terfokus untuk masuk kelas dan mengenal dosen dan materi yang menjadi pembahasan. Dia pun mengikuti beberapa organisasi di kampus, diantaranya KSR PMI Unit UNISBA, KAMMI, BOM-PAI dan UKU.

    “Saat menjadi mahasiswa bukan hanya belajar di kelas saja, namun banyak tempat lain untuk belajar karena saya suka mengikuti beberapa kegiatan dan organisasi. Alhamdulillah saya juga dapat beasiswa Baitul Maal dari jalur mahasiswa aktivis,” ungkap Meiza.

    Sementara prodi yang ia pilih adalah Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Hal ini menjadi alasan, karena ingin bergelut di dunia perekonomian. Terlebih, waktu SMA Meiza kerap mengikuti beberapa olimpiade terutama di bidang ekonomi.

    Lanjutnya, UNISBA termasuk kampus Islam terbaik di Bandung, kurikulum terakreditasi, bangunan dan fasilitas yang memandai. Selain itu, biaya perkuliahan lebih murah. Poin lainnya UNISBA juga sebagai kampus dengan suasana agamis dan keislaman yang baik.

    Lebih lanjut menurutnya, untuk awal perkuliahan sekitar semester satu dan dua pembelajarannya tatap muka (offline), proses belajarnya lebih ke baca buku. Karena tidak semua perkuliahan menyediakan materi yang bisa dibaca seperti materi infokus dan modul.

    Kesulitannya yang ditemui yakni, tidak semua penjelasan dapat dimengerti karena kata-kata baru dan perbedaan cara pengucapan. Selain itu, Komunikasi sehari-hari wajib memakai lips reading sehingga sangat kesulitan memahami pembicaraan yang cepat.

    Kemudian saat Meiza duduk di semester tiga dan empat, metode pembelajaran dilakukan secara online karena adanya pandemi Covid. Sehingga pembelajaran lebih sering membaca materi yang diberikan.

    Lebih jauh, Meiza menjelaskan, pembelajaran online sangat sulit memahami dosen karena tampilan gadget sering loading, patah-patah dan kurang jernih. Biasanya banyak menulis materi yang diberikan ketimbang menyimak perkataan dosen.

    Diharapkannya, ilmu dan pengalaman yang didapat dari UNISBA dapat bermanfaat baik di dunia maupun akhirat. “Membanggakan ibu, semakin berani dalam menghadapi tantangan dunia baru, terus berkembang, mendapatkan pekerjaan bagus, membangun bisnis serta melanjutkan studi Pascasarjana,” katanya.

    Meiza juga berharap, UNISBA menjadi kampus berkualitas, mencetak lulusan yang mampu bersaing di dunia luar, berkembang lebih luas dari segi lingkungan dan setiap jurusan lebih banyak peminat dan menjadi kampus favorit.
    “Serta kebijakan untuk mahasiswa difabel semakin baik,” imbuhnya.

    Pesan Meiza Kepada Penderita Difabel

    Menurut Meiza, mendapatkan takdir sebagai seorang yang kekurangan bukan hal indah dan bukan pula kehidupan yang mudah dijalani. Tetapi perlunya menanamkan pikiran positif terhadap Sang Pencipta, bahwa karunia-Nya lebih besar.

    “Artinya, terutama saat kita benar-benar ingin menyerah, ingatlah tujuan dan niat utama dari perjuangan yang sedang dijalani. Untuk apa kamu hidup?. Seperti apakah hanya mengejar kebahagiaan semata?. Apakah untuk membuat seseorang bangga?,” tutur dia.

    Dia menyarankan, untuk menjadikan Hinaan atau pengasingan sebagai motivasi untuk melangkah lebih jauh. Maka, memutuskan dan beranjak dari zona nyaman adalah jalan terbaik.

    “Temukan tempat dimana kamu akan diterima dan dihargai. Jangan putus harapan, bahkan sa’at tubuh sudah terasa lumpuh, hati terasa hancur, beban pikiran serasa tak ada jalan keluar, bahkan sa’at hidup sudah seperti di ujung tanduk, ingatlah bahwa Allah tahu kamu mampu,” paparnya.

    Menurut hematnya, tidak ada kata terlambat untuk hal apapun yang diinginkan. Tidak masalah seberapa lambat perjuangan dan usaha asalkan tidak pernah berhenti. “Ubahlah hidupmu hari ini,” tandasnya.

    Masa Kecil Meiza

    Menurut ceritanya, Meiza adalah anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Agus Sunarya dan Mimin Nurhayati. Kedua orang tua Meiza berpisah sejak usianya masih belia dan tidak pernah bertemu ayahnya.

    Berlatar belakang kondisi perekonomian keluarga yang tidak terlalu bagus, dibesarkan orang tua tunggal yaitu ibunya.

    Meiza masih bisa berbicara seperti biasa, namun seiring berjalannya waktu suara pun ikut berbeda (tidak seperti dahulu) karena syaraf THT. Kehilangan pendengaran atau tuna rungu. sejak kelas dua SD dan dan terus memburuk hingga permanen.

    Diketahui, saat ini Meiza bekerja sebagai marketing online hampir satu tahun, pekerjaan ia dapatkan sebelum wisuda program sarjana.
    Sebelumnya, saat masih kuliah, ia juga pernah bekerja menjadi model pakaian dan admininistrasi online. (Heny)

  • Audensi Dengan Kemendag PPID Bahas Kerja Sama dan Potensi Kontribusi Mahasiswa Indonesia Memajukan Perdagangan

    Audensi Dengan Kemendag PPID Bahas Kerja Sama dan Potensi Kontribusi Mahasiswa Indonesia Memajukan Perdagangan

    Bandar Lampung (SL)-Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPID) mendatangi kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) secara hibrida dalam rangka audiensi dengan Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Dr. Ir. Kasan, M.M, Selasa, 25 Oktober 2022.

    Dalam pertemuan tersebut Kepala BKPerdag menerima perwakilan PPID yang dipimpin oleh Koordinator PPID, Achyar Al Rasyid (Tiongkok) di dampingi  Hamzah Assuudy Lubis Wakil Koordinator PPI Dunia (Lebanon), Khansa Fadli Hutomo Bidang Pengembangan Bisnis, Inovasi dan Kemitraan (Amerika), Syahrul Ramadhan Biro Pers Media dan Informasi (Iran), Rahmadi Prima Komisi Pendidikan (Mesir) dan pengurus PPID yang ikut secara online melalu zoom meeting.

    Bertempat di Ruang Rapat BKPerdag lantai 4 gedung utama Kemendag, audiensi tersebut membahas potensi kontribusi yang dapat diberikan oleh mahasiswa Indonesia yang tersebar di 62 negara terhadap kemajuan perdagangan Indonesia dan serangkaian kerja sama yang dapat dilakukan antara Kementerian Perdagangan dan PPID.

    Turut hadir mendampingi dalam pertemuan tersebut Sekretaris BKPerdag, Kepala Pusat Kebijakan Ekspor Impor dan Pengamanan Perdagangan, serta Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Internasional.

    Achyar selaku koordinator PPID di depan seluruh peserta yang datang langsung maupun yang mengikuti secara online melalui zoom meeting menjelaskan bahwa para anggota PPI seluruh dunia selain belajar di luar negeri kedepannya didorong untuk berbisnis karena hal tersebut menurutnya selain bermanfaat untuk diri sendiri juga dapat berkontribusi untuk perekonomian Indonesia.

    “Dengan jejaring kami di 62 negara seluruh dunia, kami yakin mampu menjadi agen – agen Kemendag untuk melaksanakan perdagangan ke luar negeri dalam hal ini adalah ekspor”, ungkap Achyar di depan pimpinan BKPerdag dan anggota PPI Dunia yang hadir.

    Selain itu Mahasiswa doktoral Universitas Tianjin Tiongkok tersebut menceritakan bahwa PPI Dunia bersama PPI Turki telah teruji mempunyai pengalaman dalam hal perdagangan yaitu dalam program pasar senggol di Turki. Menurut penjelasannya program tersebut dihadiri oleh 3000 pengunjung dan menghasilkan perputaran uang sejumlah Rp 500.000.000 per hari.

    Kasan selaku kepala BKPerdag mengapresiasi capaian – capaian PPID yang dipaparkan di depannya. Ia sangat menyambut positif tawaran kolaborasi dengan PPID “Menteri perdagangan bapak Zulkifli Hasan pasti senang mendengar berita ini apalagi yang akan menjadi pelakunya adalah mahasiswa yang berkuliah di luar negeri”, ungkapnya

    Pria asal Sumedang tersebut menjelaskan bahwa nantinya Kementerian Perdagangan akan melatih anggota PPID yang mempunyai minat dalam bidang ekspor. Hal tersebut penting dilakukan agar para pelajar Indonesia di luar negeri siap menjadi agen – agen perdagangan ekspor di Negera tempat belajarnya masing – masing.

    Selain kerjasama strategis di bidang ekspor. PPI Dunia menawarkan kontribusi para mahasiswa di luar negeri yang belajar di bidang ekonomi dan perdagangan untuk membuat kajian ilmiah berupa buku, artikel ilmiah, survey pasar dan analisa kebijakan di bidang perdagangan.

    “Selain ekspor, kami sebagai pelajar yang tersebar di luar negeri juga ingin berkontribusi di ranah akademik khususnya kajian tentang ekonomi dan perdagangan. Hal tersebut akan menjadi kolaborasi strategis untuk kemajuan perekonomian bangsa Indonesia”, terang Achyar

    Hal tersebut menurut Kasan sangat cocok dengan program yang ada di BKPerdag. “Kami sangat membutuhkan dan menerima kajian – kajian akademik berkaitan dengan ekonomi dan perdagangan. Apalagi PPID tersebar di beberapa negara, harapannya kajian tersebut beragam berdasar teori dan pengalaman dari banyak negara”, ungkap Kasan

    Sebelum audiensi berakhir Kasan mengungkapkan akan segera merancang MOU kerjasama strategis yang nantinya akan disepakati bersama antara PPID dan Kemendag. Ia berharap MOU tersebut menjadi langkah awal pelajar Indonesia di luar negeri dalam berperan aktif memajukan perdagangan Indonesia dan menyambut Indonesia emas 2045. (Wagiman)

  • Branding Kampus STIE Muhammadiyah Kalianda Hadiri Workshop PTMA Batch 3

    Branding Kampus STIE Muhammadiyah Kalianda Hadiri Workshop PTMA Batch 3

    Kalianda (SL)- Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Perguruan Tinggi (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan workshop pengembangan humas perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) Batch III,  di Hotel Grand Rohan Yogyakarta pada Kamis – Minggu 27-30 Oktober 2022.

    STIE Muhammadiyah Kalianda bagian dari Perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) selalu meningkatkan Pengembangan SDM-nya, khususnya di bidang Kehumasan atau Humas , karena Humas harus paham bahwa membangun branding dan citra kampus adalah aset Utama. “Kampus harus mengembangkan humas agar meraih kepercayaan dari masyarakat,” jelas Muhammad Sayuti Ph.D, sekretaris Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

    Sayuti menambahkan berbagai kegiatan kampus yang harus dilakukan. Untuk itu humas harus bisa fokus dan menjadi manajer komunikasi baik pada media konvensional maupun media sosial yang dimiliki oleh kampus saat ini menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan dan merupakan jembatan untuk memberikan informasi sehingga menumbuhkan motivasi dan menciptakan partisipasi publik.

    “Tugas kehumasan bukan hanya urusan biro humas, namun semua sivitas di kampus harus aktif meluncurkan kegiatan kampus di media sosial,” katanya.

    STIE Muhammadiyah Kalianda mengikuti workshop pengembangan humas perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Keikutsertaan ini merupakan komitmen STIE Muhammadiyah Kalianda dalam mengembangkan manusia yang berkemajuan. STIE Muhammadiyah Kalianda dalam kegiatan ini diwakili oleh Heru Diansyah,SE.MM Selaku Tim Humas. (Rls)

  • PDBI Gelar Kompetisi Drumband Tingkat Sekolah

    PDBI Gelar Kompetisi Drumband Tingkat Sekolah

    Kota Metro (SL)-Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Kota Metro menggelar Kompetisi Drumband tingkat sekolah di halaman Wisma Haji Al-Khairiyah, Jl. Mr Gele Harun No. 20, Metro Pusat. Rabu, 26 Oktober 2022.

    Di kesempatan itu, Ketua PDBI Kota Metro, Ace Yuliawati mengatakan, kegiatan merupakan bagian dari program kerja PDBI. Sebagai upaya membangkitkan olahraga drumband sekaligus meningkatkan prestasi dan potensi yang ada di sekolah.

    “kegiatan drumband sempat vakum selama dua tahun. Melalui kegiatan ini harapan kita yakni bisa membangkitkan olahraga drumband sekaligus meningkatkan prestasi dan potensi yang ada di satuan pendidikan,” tuturnya.

    Ace menambahkan, ada beberapa kriteria yang menjadi target penilaian, yaitu penilaian secara keseluruhan dari musik, general effect dan lainnya. Sedangkan untuk individual, yakni gitapati dan mayoret.

    “Iya ada dua kriteria penilaianya yakni secara keseluruhan dan individual. Kalau keseluruhan itu seperti dari musik dan lainya, sedangkan individu itu gitapati dan mayoret,” ucapnya.

    Sementara itu, Ketua pelaksana lomba, Isboyo mengatakan, kegiatan lomba terencana sejak tiga minggu yang lalu. Awalnya, acara melibatkan peserta didik, mulai PAUD, TK, SD sampai SMP se-Provinsi Lampung. Karena terkendala, acara dikhususkan untuk kota Metro dan Kabupaten Lampung Tengah.

    “Berhubung terkendala situasi dan kondisi akhirnya kita laksanakan untuk Kota Metro, Lampung tengah dan Lampung Timur. Jadi, kompetisi ini kita melibatkan khusus eks Lampung Tengah saja,” terangnya.

    Isboyo melanjutkan, kompetisi drumband berlangsung selama satu hari, diikuti 25 tim dari siswa-siswa, Paud, TK, SD, dan SMP. Kegiatan ini juga, bertujuan untuk membina para siswa untuk mengenal lebih jauh terhadap drumband. Hal ini juga sesuai dengan instruksi Ketua PDBI Provinsi Lampung, Chusnunia Chalim. “Ke depannya, kita adakan kompetisi seperti ini setiap tahun dan berkelanjutan,” pungkasnya.

    Pantauan media di lokasi, Metro Drumband Competition ini dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Metro Qomaru Zaman. Turut hadir, Ketua PKK Metro Sifia Naharani Wahdi, Ketua DWP Asih Qomaru, Kadisporapar Tri Hendriyanto dan Kadisdikbud Suwandi. (Red)

  • Anggaran Biling Rp27 Miliar Tak Berjalan Berbagai Elemen Keluhkan Pendidikan Kota Bandar Lampung

    Anggaran Biling Rp27 Miliar Tak Berjalan Berbagai Elemen Keluhkan Pendidikan Kota Bandar Lampung

    Bandar Lampung (SL)-Program Bina Lingkungan (Biling) yang beberapa tahun lalu digadang-gadang dengan nilai anggaran fantastis, hingga kini tidak jelas realisasinya.

    Ketua DPW LSM Infosos Indonesia Provinsi Lampung, Ichwan mendapatkan berbagai macam keluhan dari wali murid atau wali siswa di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kota Bandar Lampung.

    “Dana anggaran program Bina Lingkungan (Biling) bagi siswa miskin tingkat SMP yang sudah 2 tahun bahkan hampir 3 tahun ini tak kunjung digelontorkan dan terkesan program unggulan Pemkot Bandar Lampung tersebut dipaksa berjalan tanpa pembiayaan,” ujarnya. Jumat, 21 Oktober 2022.

    Menurut Ichwan, diduga anggaran program Biling tetsebut tersumbat atau mampet, dikarenakan anggaran digunakan atau dialihkan untuk program lain oleh Pemkot Bandarlampung. “Sementara pihak sekolah diduga dipaksa membiayai operasional Biling menggunakan dana BOS dan sumbangan siswa reguler bahkan sampai ada sekolah yang berhutang ke pihak lain” tutur Ichwan.

    Menurutnya, pendidikan seharusnya menjadi prioritas, terlebih program tersebut awalnya selalu digaungkan Pemkot setempat sebagai program terbaik untuk sekolah dan siswa-siswi lingkungan Kota Bandar Lampung. “Tetapi kenyataanya ditelantarkan selama bertahun-tahun tanpa anggaran dan jika ini terus berlarut akan menimbulkan konflik di masyarakat akibat kecemburuan sosial antara orang tua siswa Biling dan reguler,” ujar Ketua Infosos itu.

    Tercatat dalam Rencana Umum Pengadaan (RUP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2021 Kota Bandar Lampung, terdapat item pembiayaan beasiswa SPP Billing sebesar Rp11.979.200.000 dan pengadaan pakaian perlengkapan bagi Siswa SMP/MTs, Rp5.256.250.000.

    Selanjutnya, Ichwan juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 juga tercatat dalam RUP item anggaran beasiswa SPP Biling Rp4.987.008.000 dan pengadaan pakaian perlengkapan bagi siswa SMP/MTs, Rp5.256.250.000. “Sangat disayangkan, anggaran pendidikan dengan nominal yang fantastis sudah terencana tersebut tidak terealisasi alias mampe,” sesalnya.

    Di tempat terpisah, hal senada Ketua LSM Kaki Provinsi Lampung, Lucky Nurhidayah juga menyayangkan kebijakan Pemkot Bandar Lampung yang terkesan memaksa dan sarat dengan intervensi tersebut. “Jika memang kondisi keuangan tidak memungkinkan dan anggaran tidak ada, sebaiknya programnya juga dihapus atau ditunda sampai dananya tersedia. Jangan korbankan hak masyarakat melalui bantuan yang berasal dari APBD demi pencitraan. Program bantuan tanpa anggaran sama saja pembohongan publik,” cetus Lucky.

    Menurut lucky, tanpa program Biling pun daftar SMP Negeri tetap gratis karena memang sudah ada program wajib belajar 9 tahun dengan dana BOS dari pemerintah pusat. “Dana BOS dari pusat untuk membiayai operasional sekolah bukan membiayai program unggulan pemerintah daerah,” jelasnya.

    Sementara itu, sampai saat ini, wartawan belum mendapatkan respon dan tanggapan dari pihak terkait. Bahkan saat dihubungi via telepon Kepala Dinas Pendidilan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bandar Lampung tidak menjawab. (Tim/Red)

  • Wali Murid Keluhkan Program Biling Yang Masih Bayar SPP Diduga Ada Pengalihan Anggaran?

    Wali Murid Keluhkan Program Biling Yang Masih Bayar SPP Diduga Ada Pengalihan Anggaran?

    Bandar Lampung (SL)-Biling, salah satu program unggulan Pemkot Bandar Lampung di bidang pendidikan dikeluhkan Wali murid siswa regular atau Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang ada di wilayah setempat. Pasalnya, program yang selalu digaungkan disetiap momen itu, seperti tidak ada anggaran. Sebab, Wali murid merasa keberatan atas pembayaran sekolah seperti SPP atau seragam yang telah berjalan sejak tahun 2020 hingga 2022.

    Ketua DPW Informasi Sosial (Infosos) Lampung Ichwan memberi tanggapan keluhan wali murid terhadap program tersebut yang disebut-sebut menyentuh langsung masyarakat. Dia menilai anggaran pendidikan yang bersumber dari APBD tersebut diduga dialihkan. “Sebagaimana tercatat dalam RUP diduga dialihkan atau dialokasikan untuk kegiatan lain,” kata Ichwan. Selasa, 18 Oktober 2022.

    Ichwan juga menyampaikan, adanya pengalihan atau pemindahan alokasi anggaran Biling diduga sejak tahun anggaran 2020 hingga 2022 di Disdik Bandar Lampung. Pos anggaran pendidikan yang seharusnya dialokasikan untuk program tersebut justru dikorbankan untuk kegiatan lain.

    Selanjutnya, menurut Ichwan program tersebut terkesan dipaksa, diadakan tanpa anggaran dan diduga mengintervensi pihak sekolah supaya pembiayaannya dimasukan dana BOS. Padahal sudah jelas program pemerintah pusat khusus dan penggunaanya untuk membiayai operasional sekolah bukan membiayai program pemerintah daerah. “Gak mungkin kan program Biling itu mau dimasukin dalam program BOS. BOS kan jelas untuk biaya operasional sekolah bukan untuk membiayai program pemerintah daerah,”  tegasnya.

    Terkait adanya dugaan tersebut, Ketua LSM KAKI Lampung, Lucky Nurhidayah mengatakan setuju dan sependapat dengan Ketua DPW Infosos dan menduga program Biling terkesan dipaksakan. “Diduga terkesan program yang dipaksakan dan terindikasi pembohongan publik, yang awalnya hanya untuk jualan politik saat pencalonan salah satu kepala daerah,” ujar dia.

    Sebelumnya diinformasikan, pihak sekolah tetap menggratiskan seragam dan perlengkapan sekolah. Namun selama 3 tahun ajaran para siswa baru, baik jalur Biling maupun Regular diwajibkan membayar dengan nominal kisaran Rp500.000 sampai dengan Rp1.050.000. Hal ini banyak dikeluhkan para orang tua khususnya dari keluarga kurang mampu.

    “Kami sangat keberatan biaya yang dibebankan kepada kami wali murid reguler, setiap tahun itu tidak masuk akal itukan ada dana Biling-nya, sekolah swasta aja biaya pendidikannya tidak seperti itu, “ujar RB salah satu wali murid SMPN.

    Diketahui, sejak tahun 2020, tahun 2021 sampai dengan tahun 2022 (tiga tahun) seluruh SMP Negeri se-Kota Bandarlampung tidak lagi mendapat bantuan program Biling baik dalam bentuk seragam dan perlengkapan sekolah maupun dalam bentuk dana dan pihak sekolah membebankan semua pembiayaan dari dana BOS yang berasal dari pemerintah pusat.

    “Alasannya gak ada anggaran, sementara untuk program Biling yang notabenenya sebagai program prioritas Pemerintah Kota Bandarlampung bidang pendidikan kenapa bisa berjalan tanpa anggaran,” pungkasnya.

    Sejak berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi dari pihak Dinas Pendidikan ataupun dari pihak Pemkot Bandar Lampung. (Red)

  • Kisah Satpam Yang Diterima Masuk UNISBA Gara-gara Hafalkan Al-Qur’an

    Kisah Satpam Yang Diterima Masuk UNISBA Gara-gara Hafalkan Al-Qur’an

    Bandung (SL)-Berprofesi sebagai Satpam, tidak membuat Ahmad Faisal patah semangat untuk terus menuntut ilmu. Walaupun sudah memiliki pekerjaan, Faisal masih punya niat melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas. Pria yang sempat berprofesi sebagai Satpam ini menceritakan proses dirinya menjadi seorang Mahasiswa dan menjadi lulusan Universitas Bandung (UNISBA).

    Awalnya, Faisal pernah melakukan pendaftaran dan berhasil lulus Ujian Masuk Bersama (UMB) di UNISBA. Namum, Faisal mengundurkan diri dan memilih mencari pekerjaan karena tidak mampu dari segi biaya.

    “Setelah itu, saya memutuskan untuk kerja. Saya pernah bekerja di grosiran dan bertahan selama tiga hari karena di berhentikan. Setelah itu, saya kerja di sablon kaos, Kurang lebih 3 bulan saya keluar juga dari sablon dan begabung di anggota Satpam UNISBA pada tahun 2017,” ujarnya kepada Sinarlampung. Senin, 17 Oktober 2022.

    Hafalkan Al-Qur’an Demi Kuliah Gratis di UNISBA

    Sembari menjadi Satpam, Faisal iseng mencari link beasiswa, kemungkinan ada kesempatan lain untuk bisa kuliah. Mengingat biaya yang menjadi kendala selama ini.

    “Pada saat menjadi Satpam saya mencoba mencari link beasiswa. Supaya saya bisa kuliah. Alhamdulillah setelah mencari link beasiswa, saya menemukan beasiswa Baitul Maal dengan syarat harus hafal minimal lima Juz Al-Qur’an,” papar Faisal.

    Tahap demi tahap Faisal mengikuti pendaftaran menjadi mahasiswa dengan menghafalkan Al-Qur’an. “Alhamdulillah bulan September 2018 resmi menjadi mahasiswa UNISBA. Pembiayaan saat kuliah untuk akademik semuanya gratis dan ditanggung pihak Baitul Maal,” ungkapnya.

    Prodi yang ia pilih adalah Prodi Pendidikan agama Islam (PAI) sesuai cita-citanya untuk menjadi seorang pendidik yang fokus terhadap agama Islam. Buah dari perjuangannya, Faisal akhirnya bisa menyelesaikan kuliah selama empat tahun dan wisuda pada tanggal 28 Agustus 2022 lalu.

    Disamping aktif sebagai Mahasiswa, Faisal bekerja secara part time di toko pada hari Sabtu dan Minggu. Sementara, Senin-Jumat adalah waktunya kuliah dan berorganisasi.

    “Pada tahun ke tiga saya bekerja sebagai marbot di mesjid Komplek. Alhamdulillah di sana saya bisa mempunyai penghasilan untuk biaya makan dan alhamdulillah sedikit nya bisa ngasih kepada oang tua,” tuturnya.

    Latar Belakang Keluarga

    Ahmad Faisal terlahir dari pasangan Enut Mustofa dan Ida, anak pertama dari tujuh saudara. Dia mengaku, kondisi perekonomian keluarganya tidak stabil, penghasilan yang cukup untuk biaya makan. Faktor inilah yang memacu Faisal bertekad melanjutkan pendidikan. “Saya kuliah karena ingin merubah dan mengangkat harkat derajat oang tua,” kata dia.

    Faisal berharap, ia bisa memberikan kebahagian dan menjadi contoh bagi adik-adiknya. Bahkan, dia juga memiliki hasrat untuk meneruskan ke jenjang berikutnya, yaitu S2.

    Baginya UNISBA adalah segalanya yang merubah kehidupan dan nasibnya. Ia berharap, universitas tersebut menjadi lebih baik, tak hanya akreditasi tapi juga mampu melahirkan lulusan berkualitas dan menjadi pejuang dalam pengaplikasian nilai-nilai islam.

    “Tak ada yang bisa merubah nasib, kecuali ketentuan Allah. kalau kita yakin bakal sukses dan mampu menjadi lebih baik, maka Allah pun akan memberikan hal demikian. Allah tidak akan mungkin mengubah suatu kaum jika kaum itu hanya berdiam diri, jadi bergeraklah untuk suatu perubahan yang nyata bukan hanya sekedar hayalan belaka,” pungkasnya. (Heny)

  • GAK Bina Anak KPM PKH Lamsel Berpotensi Lanjut Kuliah di Tahun 2023

    GAK Bina Anak KPM PKH Lamsel Berpotensi Lanjut Kuliah di Tahun 2023

    Lampung Selatan (SL)-Gerakan Ayo Kuliah (GAK) bersama pendamping PKH Kecamatan Jati Agung menggelar pembinaan inovasi lanjut kuliah bagi anak Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Acara yang mengusung tema “Anak PKH: Semua Bisa Kuliah” ini, berlangsung di balai Desa Marga Agung. Senin, 17 Oktober 2022.

    Ketua Pelaksana Risandi Koswara menyebut, ada sekitar 40 peserta KPM PKH Kelas XII dari Kecamatan Jati Agung yang mengikuti giat kali ini. Dikatakan bahwa, Kegiatan ini merupakan sarana edukasi dan motivasi bagi anak KPM PKH potensial untuk lanjut kuliah di tahun 2023.

    “Sengaja kami melakukan giat ini lebih awal, agar nantinya persiapan anak PKH lebih mantap. Rencananya kami akan melakukan tour ke-15 Kabupaten/Kota bersinergi dengan Pemerintah Daerah, Dinas Sosial, SDM PKH serta volunteer GAK,” jelas Sandi yang juga mahasiswa PKH asal Tanggamus.

    Sementara itu, Korlap PKH Lampung Selatan, Bejo Sungkowo menyambut baik kolaborasi ini, dengan harapan ke depan kegiatan dapat terlaksana lebih baik dan banyak anak PKH di wilayah setempat bisa kuliah.

    “SDM PKH Lampung Selatan sangat aktif melakukan pembinaan. Kami sudah beberapa kali melakukan giat seperti ini, dan terbukti efektif mendorong anak PKH melanjutkan kuliah,” tandasnya.

    Hal senada, Korwil PKH Lampung Slamet Riyadi mengapresiasi kegiatan. Dia bahkan berharap pembinaan serupa dilakukan secara berkesinambungan sehingga akses anak PKH
    lanjut kuliah semakin terbuka.

    “Era 4.0 ini menuntut pemuda meningkatkan kompetensinya. Pemerintah wajib hadir dan mendukung anak bangsa, khususnya keluarga prasejahtera yang menginginkan kuliah,” kata Slamet.

    Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 612 anak PKH di Lampung berhasil duduk di bangku perkuliahan mulai 2017 sampai saat ini yang sebagian besar mendapat dukungan KIP kuliah/bidikmisi.

    “Semoga di tahun 2023, jumlahnnya terus meningkat. Hal ini akan berdampak positif terhadap kulitas SDM keluarga PKH, akhirnya memutus mata rantai kemiskinan keluarga KPM PKH. Selaras dengan kebijakan Gubernur menuju Masyarakat Lampung Berjaya,” pungkas Slamet. (Red)

  • Gubernur Arinal Ajak Mahasiswa Pertanian Unila Ikut Berperan Aktif Membangun Lampung

    Gubernur Arinal Ajak Mahasiswa Pertanian Unila Ikut Berperan Aktif Membangun Lampung

    Bandar Lampung (DHTv)–Gubernur Arinal Djunaidi menerima audiensi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Universitas Lampung, di Mahan Agung, Senin 17 Oktober 2022.

    Ketua BEM Fakultas Pertanian Unila Chairul Soleh menjelaskan maksud audiensi ini adalah untuk mengundang Gubernur Lampung dalam acara yang digagas oleh Fakultas Pertanian Unila Lampung, yaitu Festival Karir yang menurut rencana akan digelar pada tanggal 20 November mendatang.

    Chairul berharap Gubernur Lampung dapat memberikan arahan serta memotivasi mahasiswa pertanian agar ketika lulus, para mahasiswa memiliki orientasi untuk membangun sektor pertanian di Provinsi Lampung.

    Sementara itu, Gubernur Arinal dalam arahannya mengajak mahasiswa khususnya mahasiswa pertanian unila dengan kreativitas yang dimilikinya, untuk ikut serta dan berperan aktif dalam Pembangunan Lampung di sektor pertanian.

    Selain itu, Gubernur menginginkan agar para mahasiswa setelah lulus, kembali ke desanya masing-masing untuk membangun dan menggali potensi desa. Dengan Program KPB, serta program lainnya seperti Desamart dan BUMDes, Gubernur Arinal ingin membawa sektor pertanian menjadi peluang bisnis yang luar biasa bagi masyarakat desa dan menggerakkan perekonomian desa.

    Hadir dalam kegiatan Asisten Perekonomian & Pembangunan, Plt. Kadis Perkebunan, Sekdis Pendidikan & Kebudayaan. Hadir juga Perwakilan BEM Fakultas Pertanian Unila diantaranya Kepala Departemen Eksternal Garda Widjayakusuma, Sekretaris Umum Ice Kurniawati, Sekretaris Departemen Eksternal Siti Masroni, Ketua Pelaksana Festival Karir M. Alfariz. (Red/Rls)

  • SD Aisyiyah Slawi bawa 5 Trophy dalam Perkemahan Besar kepanduan Hizbul Wathan Tegal

    SD Aisyiyah Slawi bawa 5 Trophy dalam Perkemahan Besar kepanduan Hizbul Wathan Tegal

    Slawi (SL) – Salah satu misi gerakan kepanduan Hizbul Wathan yakni mencetak kader-kader yang cinta akan tanah air, salah satu tokoh sekaligus pahlawan kemerdekaan ialah Jendral Soedirman yang lahir dari kepanduan Hizbul Wathan.

    Semangat menanamkan jiwa nasionalisme terus di galakkan tiada henti. hal ini terbukti pada gerakan kepanduan Hizbul Wathan kabupaten tegal, dengan mengadakan kegiatan PERBESAR ( Perkemahan Besar ) kabupaten Tegal pada tgl 13 – 15 Oktober 2022 yang bertempat di bumi perkemahan Kademangaran dukuh Turi, Tegal.

    Ramanda Faisal Amin selaku ketua KWARDA HW Kabupaten Tegal menuturkan bahwa telah lama kaderisasi Hizbul Wathan mandeg karena adanya pandemi, kini saatnya kita rajut kembali simpul yang putus karena pandemi.

    Sementara itu Ramanda Casman Arif selaku wakil ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tegal menyampaikan pesan bahwa kader hizbul Wathan harus tangguh, kuat, mandiri, berkarakter islami seperti jenderal Soedirman. Beliau berharap lewat kegiatan PERBESAR ini semakin mengokohkan kecintaan kita kepada bangsa Indonesia.

    Diakhir kegiatan tersebut diumumkan pemenang perlombaan , salah satu peserta yakni Qobilah SD Aisyiyah Slawi memboyong 5 trophy perlombaan yakni dari juara 1 Tahfidz Putri, juara 1 Tartil Putri, Juara 3 Adzan, Juara 3 tergiat putri dan juara 3 umum.

    Ramanda Ardi Yulianto menyampaikan apresiasi kepada anak-anak SD Aisyiyah Slawi yang telah berprestasi di kegiatan tersebut, meski selama Perkemahan di iringi hujan namun semangat anak-anak pantang menyerah untuk menjadi yang terbaik. (ranov/Wagiman)