Jakarta (SL)-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) membuka lowongan kerja sebagai Fasilitator Sekolah Penggerak 2022. Fasilitator Sekolah Penggerak bertugas mendampingi kepala sekolah, guru pendidik, dan pengawas sekolah/penilik untuk mewujudkan sekolah yang berpusat pada murid.
Sekolah Penggerak merupakan program Kemendikbud Ristek untuk meningkatkan kualitas belajar siswa dalam kurun waktu tiga tahun ajaran. Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Rekrutmen ini terbuka bagi akademisi (dosen), praktisi atau konsultan pendidikan, pengawas sekolah aktif, pensiunan (kepala dan pengawas sekolah/penilik, guru/pendidik, widyaiswara), widyaiswara/pengembang teknologi pembelajaran, hingga kepala sekolah dan guru dari sekolah yang menggunakan kurikulum mandiri atau internasional.
Melansir dari https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/programsekolahpenggerak/fasilitator/, Selasa 4 April 2022, berikut adalah kualifikasi dan alur pendaftarannya:
Kualifikasi 1. Warga Negara Indonesia 2. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan melampirkan surat keterangan sehat dari dokter setelah lolos seleksi tahap 2 3. Pada saat mendaftar usia minimal 30 (tiga puluh) tahun dan maksimal 65 (enam puluh lima) tahun 4. Memiliki pengalaman melakukan pendampingan peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah minimal 2 (dua) tahun 5. Terbiasa dengan teknologi (internet dan aplikasi) 6. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik secara lisan dan tulisan 7. Memiliki komitmen, semangat perbaikan berkelanjutan, jiwa kolaborasi dan terbuka pada hal-hal baru 8. Bersedia melakukan kunjungan lapangan sebanyak 4 kali dalam setahun 9. Tidak memiliki peran sebagai asesor pada guru penggerak atau program sekolah penggerak 10. Mengisi pakta integritas
Jadwal Seleksi 21 Maret-14 Mei 2022 Pendaftaran fasilitator– 21 Maret-14 Mei 2022:
Seleksi tahap 1:
CV dan essai– 16-28 Mei 2022: Verifikasi dan validasi– 13-16 Juni 2022: Pemeriksaan esai– 27 Juni 2022:
Pengumuman tahap 1– 28 Juni -1 Juli 2022: Unggah Satuan Acara Pelatihan (SAP) & surat pernyataan komitmen– 28-30 Juni 2022: Jadwal simulasi melatih dan wawancara– 4-14 Juli 2022:
Seleksi tahap 2:
simulasi melatih dan wawancara– 26 Juli 2022:
Pengumuman fasilitator Program Sekolah Penggerak angkatan 3– 1-6 Agustus 2022:
Unggah surat keterangan sehat– Februari-Maret 2023:
Bimbingan teknis sekolah penggerak– April-Mei 2023:
Pelatihan komite pembelajaran– Juni 2023:
Bandar Lampung (SL)-Pemerintah akan membuka pendaftaran CPNS 2022 untuk jalur sekolah kedinasan khusus untuk peserta lulusan SMA sederajat. Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Alex Denni kepada wartawan mengatakan pendaftaran mahasiswa, praja, dan taruna sekolah kedinasan tahun 2022 dijadwalkan akan dibuka pada 9 April 2022.
Mengenai ketentuan pendaftaran dan tes, Alex menilai bahwa kebijakan sekarang masih sama seperti tahun kemarin. Salah satu kebijakan yakni satu pendaftar hanya dapat melamar di satu sekolah kedinasan saja. Alex juga menegaskan bahwa seluruh tahapan seleksi akan berlangsung secara transparan, objektif, kompetitif, tidak diskriminatif, serta bebas dari unsur KKN.
Sementara itu, Asisten Deputi Perancangan Jabatan, Perencanaan, dan Pengadaaan SDM Aparatur KemenPAN-RB Aba Subagja mengajak calon pelamar untuk mulai mempersiapkan diri untuk seleksi tahun ini.
Subagja menyarankan calon peserta untuk segera mempersiapkan dokumen-dokumen persyaratan untuk pendaftaran tahun ini. Dan setiap calon peserta dapat mencermati persyaratan umum di situs dikdin.bkn.go.id. Sementara, untuk persyaratan khusus, peserta dapat mengakses website resmi masing-masing instansi yang dituju.
Berikut adalah delapan instansi yang membuka sekolah kedinasan:
1. Kementerian Dalam Negeri,
2. Kementerian Hukum dan HAM,
3. Kementerian Keuangan,
4. Badan Pusat Statistik,
5. Badan Intelijen Negara,
6. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika,
7. Badan Siber dan Sandi Negara,
8. Kementerian Perhubungan.
Tahapan Seleksi
Rangkaian seleksi jalur Sekolah Kedinasan akan berlangsung dalam beberapa tahapan.
Jakarta (SL)-Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengeklaim, pihaknya sudah melayangkan surat pemberitahuan ke polisi ihwal rencana aksi di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat, Senin 11 April 2022 mendatang.
Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal mengatakan, surat pemberitahuan aksi itu dilayangkan ke Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya. “Sudah, surat sudah masuk. Bukan izin (aksi), tetapi pemberitahuan,” ujar Lutfhi, Jumat 8 April 2022.
Lutfhi menyebutkan, akan ada kurang lebih 1.000 massa aksi dari berbagai kampus di Indonesia yang turun ke jalan. Ia meluruskan narasi di media sosial soal poster dengan kata-kata “STM Bergerak” atau “Sampai Jokowi Turun”. Lutfhi menegaskan bahwa narasi itu bukan dari BEM SI. “Bukan dari kami,” ujar Lutfhi.
Sementara itu, Polda Metro Jaya mengaku belum mendapatkan surat permohonan rencana aksi tersebut. “Sampai saat ini Polda Metro belum terima permohonan kegiatan menyampaikan pendapat di muka umum oleh kelompok manapun,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan saat dikonfirmasi, Jumat ini.
Menurut Zulpan, pihak penyelenggara aksi unjuk rasa harus terlebih dahulu mengajukan permohonan izin kepada kepolisian paling tidak 3×24 jam sebelum pelaksanaan. “Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 1998. Namun sampai saat ini kami tidak menerima permohonan untuk penyampaian pendapat di muka umum yang dimaksud,” kata Zulpan.
Secara garis besar, ada enam poin tuntutan yang dilayangkan BEM SI. Pertama, mendesak dan menuntut Presiden Joko Widodo untuk bersikap tegas menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode karena sangat jelas mengkhianati konstitusi negara.
Kedua, menuntut dan mendesak Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN), termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi dan kebencanaan.
Ketiga, mendesak dan menuntut Jokowi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di masyarakat dan menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan lainnya. Keempat, mendesak dan menuntut Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait.
Kelima, mendesak dan menuntut Jokowi menyelesaikan konflik agraria di Indonesia. Tuntutan terakhir, menuntut dan mendesak Jokowi-Maruf Amin berkomitmen penuh menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatan.
Presiden Abaikan Tuntutan Mahasiswa
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini mempersilakan Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran menolak wacana jabatan presiden Joko Widodo tiga periode. Faldo berharap aksi unjuk rasa dilakukan secara tertib.
Dia juga mengingatkan penerapan protokol kesehatan selama demonstrasi berlangsung. “Mau aksi sebesar apapun, silakan saja, tidak mungkin dilarang-dilarang, ini negara demokrasi,” kata Faldo melalui keterangan tertulis, Selasa 5 April 2022.
Meski demikian, Faldo mengingatkan Presiden Joko Widodo telah menyatakan sikap tentang perpanjangan masa jabatan presiden.
Jokowi, ucapnya, akan taat kepada aturan di konstitusi. Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) itu merasa perdebatan soal perpanjangan masa jabatan tak perlu lagi dikembangkan.
Namun, ia tak masalah jika mahasiswa masih ingin unjuk rasa menolak wacana itu. “Ini kan asalnya aspirasi dari parpol dan kelompok masyarakat, ya silakan berpendapat. Bagi kami, fokus pemerintah saat ini adalah masalah pandemi, mudik Idulfitri, dan harga-harga,” katanya.
Sebelumnya, AMI menggelar unjuk rasa di sekitar Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat 1 April 2022. Mereka meminta Jokowi menyatakan sikap paling lambat Minggu 3 April 2022. Namun Jokowi tak kunjung merespons permintaan para mahasiswa.
AMI pun berniat menggelar aksi unjuk rasa yang lebih besar, dan mendapat respon seluruh mahasiswa Indonesia. “Puluhan ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia akan turun ke jalan jika wacana ini terus dikumandangkan!” tulis AMI dalam keterangan resmi, Senin 3 April 2022. (Red)
Jakarta(SL) – Di tengah keberkahan bulan suci Ramadan, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) menegaskan kembali dukungannya pada kebhinekaan dan toleransi beragama.
Sebab, semangat kebersamaan dalam perbedaan bukan hal yang asing di Universitas Moestopo dan Ramadan merupakan saat yang tepat untuk mempertegas itu semua.
Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Prof. Dr. Rudy Harjanto, M.Sn., dalam sambutannya memaparkan kalau selain mendekatkan diri pada keluarga dan dan Sang Pencipta, bulan penuh berkah ini juga menjadi kesempatan kita mendekatkan diri pada sesama dengan menampilkan rasa saling menghargai perbedaan.
“Semangat ini tentu sama dengan pendiri Bapak Moestopo yang selama hidupnya selalu mengampanyekan keberagaman agama. Bagi Bapak Moestopo, toleransi dan dan keterbukaan menyerima keberagaman agama adalah salah satu syarat mutlak untuk mencapai keselarasan, bukan hanya keselarasan dalam bermasyarakat, tapi juga berbangsa dan bernegara,” papar Prof. Rudy, Kamis (7/4/2022).
Semangat itulah yang menurut Prof. Rudy terus coba kobarkan di Universitas Moestopo dengan cara membangun konsep pendidikan yang mengedepankan toleransi keberagaman untuk meningkatkan kemampuan diri dan menginspirasi masyarakat. Sebab kata toleransi adalah kata yang sangat sakral bagi Universitas Moestopo.
Untuk mengisi Ramadan, Universitas Moestopo juga mengadakan pengajian yang dipimpin oleh Ustad Niswan, S.Ag s, ceramah oleh Ustad Dr. Muhtadin, serta santunan anak yatim. Acara yang digelar Kamis petang tersebut dihadiri lebih dari 300 tamu undangan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Menurut Ketua Pembina Yayasan Moestopo, Dr. RM. H. Hermanto J.M. SKG, drg, M.M, Universitas Moestopo sudah sejak awal menjunjung tinggi kebhinekaan dan itu tercermin banyak hal.
Bahkan semangat itu sudah berhasil mendapat pengakuan dari ASIC (Accreditation Service for International Schools, Colleges & Universities), badan akreditasi pendidikan internasional yang berpusat di Inggris.
“Ini tentu sesuatu yang membanggakan dan bukti semangat Bapak Moestopo yang terus kami jaga,” kata Dr. Hermanto. (Red)
Lampung Selatan (SL)-Oknum Kepala Sekolah SD Negeri Desa Rantau Minyak, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, Wasiuddin, diduga tertutup soal pengelolaan anggaran sekolah, termasuk dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bahkan Wasiuddin diduga memalsukan tanda tangan Ketua Komite Sekolah untuk pencairan anggaran.
Informasi wartawan di sekolah tersebut menyebutkan, sejak tahun 2020 Komite Sekolah tidak pernah mengetahui jumlah murid dan nilai Dana BOS untuk sekolah tersebut. Hal itu dibenarkan Ketua Komite SD Negeri Rantau Minyak Kecamatan Candipuro, Musa Tulin.
“Ya sejak tahun 2020 Kepala Sekolah Wasiuddin tidak pernah melibatkan Komite Sekolah terutama untuk pengeluaran belanja Sekolah dari Dana BOS. Padahal, setiap tahun sebelum Dana BOS direalisasikan, itu pihak Sekolah mengajukan program Sekolah yang juga ditandatangi oleh Komite Sekolah,” kata Musa.
Dan selama tiga tahun ini, sejak Kepsek SDN Rantau Minyak dijabat oleh Wasiuddin, Komite Sekolah tidak pernah dilibatkan dalam pengelolaan Dana BOS. “Jadi kami tidak tau berapa Nilai Dana BOS pertahunnya dan dibelanjakan apa saja untuk kegiatan sekolah,” kata Musa, Jum’at 25 Maret 2022.
Menurut Musa, setiap tahun pada ajaran baru pihak Sekolah mestinya mengajukan program untuk kegiatan belanja Dana BOS. Namun, selama ini Komite Sekolah tidak tidak pernah menandatangani apapun yang menyangkut pengelolaan Dana BOS. “Ya kalau ada tandatangan saya terkait Dana BOS sejak Kepala Sekolah SDN Rantau Minyak dijabat oleh Wasiuddin. Itu berarti tandatangan saya dipalsukan. Karena saya belum pernah menandatangani apapun terkait kegiatan BOS di SDN Rantau Minyak,” ungkap Musa.
Selain itu, kata Musa, Komite Sekolah juga tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan kebijakan. Seperti untuk pembagunan sekolah dan belanja kegiatan sekolah. “Ini tadi barusan saja Pak Wasiuddin datang ke rumah saya, dia bilang ada wartawan yang menanyakan kalau Komite Sekolah tidak dilibatkan dan tanda tangan terkait Dana BOS,” katanya.
“Saya jawab apa yang dikatakan wartawan itu memang benar, selama bapak menjadi Kepala sekolah, Komite tidak pernah bapak libatkan dalam pengambilan kebijakan maupun untuk pengelolaan dana BOS,” ujarnya Musa menceritakan kalau dirinya didatangi Kepsek setelah dikonfirmasi Wartawan.
Dijelaskan Musa, dirinya mengatakan kepada Wasiuddin jika dirinya tidak pernah menandatangani laporan belanja sekolah yang menggunakan Dana BOS. “Tadi jawab Pak Wasiuddin laporan dana BOS sekarang sistem online. Tapi nama Pak Musa dalam laporan tersebut tetap dipakai,” jelas Musa menirukan ucapan Kepsek Wasiuddin.
Intinya, kata Musa, selama Kepsek SDN Rantau Minyak dijabat Wasiuddin, Komite Sekolah tidak pernah dilibatkan dalam hal apapun. Dan hingga kini komite sekolah tidak pernah menandatangani berkas apapun di sekolah itu.
Sementara, Kepala Sekolah SDN Rantau Minyak, Wasiuddin, saat dikonfirmasi wartawan terkait persoalan tersebut mengatakan bahwa dirinya sedang diperjalanan. “Saya lagi mau ke Sidomulyo ini, ketemu dulu lah besok. Kalau hari ini saya ada keperluan. Ya jangan diberitakan dulu, kita ketemu dulu,” jawab Wasiuddin singkat melalui telepon seluler. (Red)
Pringsewu(SL)-Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pringsewu menggelar Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022-HUT PWI ke-76 sekaligus Peresmian Gedung Sekretariat, Senin 28 Maret 2022. Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan PWI Pringsewu belum 100%.
ruang Ketua PWI Pringsewu
“Alangkah indahnya kalau ke depan ada pagar dan dipaping blok agar gak lagi becek-becekan,” tegasnya di hadapan Wakil Bupati Pringsewu Fauzi, Dandim Tanggamus, Kabagren Polres Pringsewu.
Wira-sapaan akrab-Wirahadikusumah menyampaikan ada 40 anggota PWI Pringsewu, ia menekankan bagaimana kaderisasi terus dilakukan bukan hanya menitik beratkan kekuantitas tapi juga kualitas. “Kami PWI Provinsi Lampung baru saja MoU dengan IIB Darmajaya terkait beasiswa untuk melanjutkan kuliah 70% untuk pengurus dan keluarga 50%. Ini kami lakukan dalam rangka peningkatan kapasitas kader,” papar Wira.
Wira menyampaikan program ini digulirkan lantaran mengingat pesan Ketum PWI Atal S Depari, dimana dari 10 program PWI satu hingga sembilan merupakan pendidikan dan 1 lain-lain. “Wartawan PWI harus bertanggungjawab atas kemajuan daerahnya. Bersinergi dan searah dan tidak mengurangi objektivitas,” tegasnya.
Ia berharap agar gedung ini tidak hanya digunakan sebagas kongkow-kongkow (berkumpul), melalui gedung ini harus dimanfaatkan untuk terus berkontribusi positif kepada masyarakat, Pemerintahan Kabupaten dalam rangka mendukung kinerja membangun.
“Kami baru pulang dari Sultra, disampaikan Dewan Pers. Pers adalah pilar keempat demokrasi, tiga mendapat perhatian pers tidak satu rahim tapi beda nasib. Kami berharap pers mendapatkan perhatian agar kami dapat terus menegakan pilar demokrasi,” paparnya.
Sementara Wakil Bupati Pringsewu Fauzi pada sambutannya berharap kedatangan ketua PWI Lampung ini membawa semangat jajaran pengurus PWI Pringsewu.
“Agenda ini merupakan momen bersejarah, pertama dihadiri ketua PWI Lampung yang baru, tentunya akan berbeda dilihatnya anggota PWI. Kalau dulu kantornya pindah-pindah sekarang punya sekretariat. Ini terobosan, sekarang tinggal melihat kinerja agar lebih baik lagi,” ucap Fauzi.
Fauzi juga sepakat dengan apa yang disampaikan Wira, terkait kerjasama dibidang pendidijan yang sudah di jalankan PWI Lampung. “Saya sepakat pendidikan, kalau di IIB 70%, di kampus kita di Pringsewu bisa gratis. Terimakasih kebersamaannya bersama pers dalam menghantarkan selama masa jabatan kami yang tinggal 56 hari lagi,” pungkasnya. (Red)
Bandar Lampung (SL)-Gelaran budaya “Purnama Tiyuh-tiyuh” bakal berlangsung pada Sabtu, 26 Maret 2022, pukul 19:30 WIB, di Sessat Agung Bumi Gayo Ragem Sai Mangi Wawai, Islamic Center, Tulang Bawang Barat (Tubaba). Kegiatan tersebut sedianya digelar pada tanggal 17 Maret 2022 di kawasan Tiyuh-tiyuh, Ulluan Nughik, namun dengan mempertimbangkan situasi meningkatnya kasus Covid-19, maka acara itu ditunda.
Tak hanya waktu pelaksanaannya yang berubah, lokasi acara juga mesti dipindah, lantaran menghindari cuaca buruk yang beberapa hari terakhir hujan deras dan angin kencang. Sehingga panyelenggara memutuskan acara akan bertempat di Sessat Agung Bumi Gayo Ragem Sai Mangi Wawai, Islamic Center, Tubaba.
Irul Hartoko, Pembina Sanggar Pakem sekaligus Ketua Pelaksana Purnama Tiyuh-Tiyuh menjelaskan, acara ini digagas oleh kolektif kesenian dan individu di Tubaba. Mereka adalah Garis Budaya, Sanggar Pakem, Sekolah Seni Tubaba, Circus Art Show, Teater Klatak, Dalam Studio Cabang Tubaba, Sanggar Tumang Rajouw Penumangan, Rachmat Coffee, Mata Lensa, Tiyuh-tiyuh dan Komunitas Film Tubaba.
“Edisi kali ini kolektif seni Tubaba berkolaborasi dengan Tricia. L. Sumarijanto, musik director dan konduktor angklung di Amerika Serikat,” kata Irul melalui rilisnya.
Para pengisi acara, berturut-turut sesuai susunan acara yakni fire dance (Circus Art Show), Tari Sigeh Pengunten ( Sanggar Tumang Rajou, Penumangan), gitar klasik Lampung (Akhi Karim, Pagardewa), Musik Q-thik (Sanggar Pakem), Angklung Kolaborasi (Sanggar Pakem-Teater Klatak), Angklung Yos Bisa (SD Yos Sudarso, Lamteng), Angklung Bambu Tenor Bandarjaya (Lamteng), dan di akhir acara digelar sebuah pertunjukan Angklung interaktif dari Tricia L. Sumarijanto bersama para penonton.
“Seluruh pembiayaan kegiatan ini dilakukan secara swadaya, tanpa menggunakan anggaran pemerintah daerah (APBD) Tubaba. Meskipun acara ini pernah diusulkan oleh Bupati Tubaba dan masyarakat pecinta seni dan budaya, namun pemerintah daerah Tubaba menolak kegiatan ini,” terang Irul.
Acara ini, lanjut Irul, sesungguhnya bertujuan melatih para pelaku seni dan budaya di Tubaba dalam menggelar event kebudayaan yang berkelanjutan. Diharapkan dari kegiatan ini muncul bakat-bakat dalam bidang seni dan budaya, seperti produser, penata lighting, sound engineer, stage manager, konseptor event, ahli managemen seni, sutradara, koreografer, penyanyi, penari, aktor teater, aktor film, perupa, seniman kriya, seniman tradisonal gitar klasik Lampung, seniman gamolan Lampung, seniman seruling Lampung, jurnalis kesenian dan keahlian-keahlian lainnya.
Panitia menyediakan kursi untuk 100 orang. Karena sebagian acara digelar secara outdoor, diharapkan penonton membawa payung. Tentu saja panitia akan menerapkan protokol kesehatan yakni setiap penonton wajib memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Bagi masyarakat yang ingin memberikan donasi untuk kegiatan ini, silahkan ditransfer pada nomor rekening berikut: BRI, 5661 01 031 006 533 (Pendidikan Seni dan Ekologi). Email: senitubaba19@gmail.com. (red/*)
Bandar Lampung (SL)-Forum Komunikasi Putera Putri Indonesia Bersatu mengadakan Diskusi Literasi Bedah Buku karya Sukma Wulan Suci yang berjudul “24 Jam tanpa Detik”Diskusi Bedah Buku yang Berlokasi di Cafe Inspirasi Corner Jalan Endro Suratmin No.110, Way Dadi, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Sabtu 26 Maret 2022 sekira pukul 13.00 WIB.
Diskusi Bedah Buku tema Bertajuk Kartini Muda, Tetap Produktif dan Menginspirasi. Serangkaian acara dibuka dengan sambutan Pembina FKPIIB Andi Firmansyah ,dihadiri dari beberapa Komunitas perwakilan FLP Forum Lingkar Pena Lampung.
Juga dihadiri Pembina Sekaligus Dewan Penasehat FKPIIB Andi Firmansyah, DR Sairul Basri, S.Ag dari Akademisi Sekaligus stafsus Kemenhan dan kader Forum Komunikasi Putera Putri Indonesia Bersatu (FKPIIB). Acara bedah Buku karya Wulan Suci Ini disponsori media Partner Lampost.co, KabarSiger.com, Lampunggeh, Harianmomentum, radar Lampung, Bongkarpost.com, harianpilar, sinarlampung.co, dan beberapa media lainnya.
Diskusi Bedah Buku yang disampaikan Naqqiyahsyam Founder Tapis Blogger dan Penulis. Naqqiyahsyam memberi ide dan saran untuk kepenulisan dalam diskusi. “Saya akan memberikan kritik dan saran untuk karya Sukma Wulan Suci,” ungkap Naqqiyahsyam dalam diskusi.
Acara ditutup pada PKL.15.00 WIB dengan Diskusi 2 sesi Tanya jawab yang dipandu oleh Moderator Eva Pardiana Dan Ucapan terimakasih dari Penulis Buku “24 Jam Tanpa Detik”Karya Sukma Wulan Suci. (Red)
Tanggamus (SL)-Halimah Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Pulau Tabuan asal Pekon Sukamaju Kecamatan Cukuh Balak, peraih penghargaan Tokoh Inspirasi Cindar Bumi Pejuang Pendidikan, PWI Provinsi Lampung ke 75 tahun 2021, pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) PWI Provinsi Lampung tahun 2021 lalu mendapat perlakuan tak senonoh, dan di berhentikan sepihak oleh pengelola dan Kepala Sekolah Paud Mawar tempatnya mengajar.
Kepala Sekolah Pau Mawar Agus Sahmi
Bahkan Halimah juga juga mendapat penghargaan dari Bupati Tanggamus sebagai pejuang Bunda Paud itu dihapus datanya dari Dapodik atas perintah Kepala Sekolah PAUD Mawar Agus Sahmi. “Iya bang, nama saya disuruh dihilangkan dari Dapodik Tanggamus. Itu atas perintah pengelola yayasan Pak Agus Shami. Saya dapat kabar dari operator M Isrofianto. Saya tidak diberita tahu, tanpa kabar. Saya sudah bertanya kepada Pengelola Yayasan tapi tidak ada respon,” kata Halimah, Senin 21 Maret 2022 kepada sinarlampung.co.
Menurut Halimah, dia menduga hal itu dilakukan pengelola Yayasan karena ada sentimen pribadi terhadap dirinya. “Mungkin ada sentimen pribadi. Ada hal hal yang tidak mau saya turuti, sehingga melakukan hal itu. Saya akan laporkan hal ini kepada Dinas Pendidikan dan Bupati. Saya banyak tau soal hal hal di internal sekolah PAUD itu,” kata Halimah.
Halimah menceritakan awalnya, Halimah meminta data nomor UKG (Uji Kegiatan Guru) yang ada di Dapodik, yang diminta Dinas Pendidikan, untuk membuktikan bahwa masih aktif sebagai guru. “Kamikan diminta dinas untuk melengkapi data sebagai guru aktif, karena kalo tidak ada itu, tidak diakui sebagai Guru,” kata Halimah, yang selama ini terus aktif mengajar di Paud Mawar.
Tanpa curiga, Halimah kemudian menghubungi operator Sekolah bernama M Isrofianto alias Rofi. Karena untuk berhubungan dengan pengelola Yayasan selama ini komunikasinya tidak baik dengan semua guru, bahkan nomor kontak kerap ganti-ganti tanpa diberitahu kepada guru. Karena itu semua urusan kerap hanya melalui operator.
“Kok lama tidak dijawab, hingga berhari-hari. Bahkan operator Ropi terkesan berbelit-belit ketika ditanya, pura pura tidak tahu. Lalu sepekan kemudian bertemu langsung dengn Ropi, dan mengatakan ingin datang kerumah untuk menyampaikan sesuai yang harus disampaikan secara langsung.
“Datanglah Rofi kerumah dan menceritakan jika dia diminta kepala yayasan untuk menghapus nama Bunda Halimah dai Dapodik. Saya kaget, ada apa, dan kenapa saya tidak diberitahu, jika saya sudah dirisendkan. Selama ini saya aktif mengajar terus. Bahkan Kepala Yayasan melihat saya mengajar terus,” kata Halimah.
Sinarlampung.co kemudian mengkonfirmasi Kepala Yayasan Paud Mawar Agus Sahmi, namun dia enggan merespon. Hal yang sama kepada Operator PAUD Mawar Pulau Tabuan saat dikonfirmasi hal tersebut, enggan merespon. Meski konfirmasi via WA terbaca Ropi enggan menjawab. Rofi justru meminta pendapat Halimah, terkait konfirmasi wartawan tersebut.
Halimah Saat Menerima penghargaan Bupati Tanggamus
Haliman mendapat penghargaan dan tali asih dari Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani, Kamis 11 Februrai 2021. Saat menerima penghargaan, dari bupati Halimah tampak terharu, dirinya tak menyangka bisa bertemu langsung dengan orang nomor satu dijajaran Pemkab Tanggamus.
Dihadapan bupati, Halimah mengungkapkan telah sembilan tahun mengajar, dimana selama enam tahun mengabdikan diri di PAUD Mawar Pulau Tabuan, Cukuhbalak hingga saat ini, dan tiga tahun pernah mengajar di Pekondoh dan Banjarmanis. “Kalau dulu sama anak saya pergi mengajar, tetapi sekarang ini anak saya sudah lulus, sehingga sendiri dan sudah masuk SD. Untuk kendala seperti ombak besar, bukan terkadang lagi tapi sering, jika sudah ombak besar sampai tiga jam ditengah laut, daratan tidak keliatan,”kata Halimah.
Ibu tiga anak ini menceritakan, jika dirinya berangkat mengajar pada hari Senin dan pulang pada hari Jumat. Selama mengajar di Pulau Tabuan, Halimah pernah menginap tempat ia mengajar, akan tetapi saat ini ia menginap di rumah salah satu pengelola yang juga merupakan saudaranya.
Halimah berharap kepada Pemkab Tanggamus melalui dinas terkait kedepannya dapat memprioritaskan rumah bagi guru yang mengajar di daerah-daerah terpencil seperti dirinya. “Saya tidak hanya mengajar di PAUD itu saja, melainkan juga mengajar di PAUD di daerah pegunungan yang ada disana juga, saya berterima kasih kepada Pemkab Tanggamus atas penghargaan ini, dan tidak lupa kepada PWI saya juga mengucapkan terimakasih, serta inspiratif hingga berita di daerah terisolir sekalipun bisa terjangkau,” ujarnya.
Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani mengatakan Pemkab Tanggamus memberikan apresiasi kepada ibu Halimah yang telah mendedikasikan dirinya mengajar di Pulau Tabuan yang mana kondisi alam untuk menuju tempat tersebut tidak mudah dicapai, akan tetapi semangat untuk memberikan pengabdian Kabupaten Tanggamus khususnya di daerah terpencil tidak pernah padam.
“Dan beliau inipun pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) kemarin telah mendapatkan penghargaan dari PWI, terkait dengan pengabdian beliau. Otomatis kami dari Pemkab Tanggamus juga wajib, memberikan penghargaan karena dampaknya yang dirasakan atas pengabdian beliau ini juga dirasakan oleh anak anak kita yang ada di Pulau Tabuan,”ujarnya.
Tidak sampai disitu lanjut, Bunda Dewi Ibu Halimah juga menjadi contoh untuk guru guru yang lainnya, dalam memberikan pengabdian terbaiknya kendati medan yang dilalui cukup berat akan tetapi tetap terus semangat untuk memberikan pengabdian tanpa kata menyerah. “Ibu Halimah juga menjadi role model guru berprestasi dan memberikan inspirasi dan motivasi bagi guru guru lainnya yang ada di Kabupaten Tanggamus,” tandasnya.
Halimah guru PAUD Pulau Tabuan Kecamatan Cukuh Balak mendapatkan penghargaan sebagai guru Inovatif di acara puncak hari pers Nasional (HPN) dan HUT PWI ke 75. Halimah dianuagerahi Penghargaan tokoh pendidikan Inspiratif oleh PWI Lampung di Balai Solfian Akhmad, dalam acara tersebut juga dihadiri Gubernur Lampung, Ir. Arinal Djunaidi, Ketua PWI Lampung dan jajaran serta disaksikan oleh oleh Bupati/Walikota se-provinsi Lampung. Termasuk Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani. (Red)
Bandar Lampung(SL)- Sebanyak 39 alumni Unila yang tergabung dalam Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung (IKA FISIP Unila) menuliskan kisah dan pengalamannya selama berkuliah dalam suatu buku antologi. Buku terbitan Pustaka LaBRAK dan IKA FISIP Unila tersebut berjudul Romantika di Kampus Oranye. Dinamika FISIP Universitas Lampung dari Kisah Alumni .
Buku setebal 277 halaman yang akan diterbitkan pada Maret 2022 ini dieditori oleh Zulkarnain Zulbairi, sastrawan Lampung terkenal yang juga alumnus Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Unila 90. Dekan FISIP Unila, Dra. Ida Nurhaida, M.Si. , menyambut gembira atas terbitnya buku antologi yang ditulis oleh para alumni FISIP Unila dari berbagai profesi tersebut.
Menurutnya, buku Romantika di Kampus Orange: Dinamika FISIP Universitas Lampung dari Kisah Alumni ini menghadirkan nuansa tersendiri bagi pembacanya. Khususnya para alumnus dari kampus yang terkenal dengan sebutan ‘Kampus Oranye’ FISIP Universitas Lampung.
“Kenangan akan masa perkuliahan dengan beragam kisah yang menemani tahun-tahun pencarian jatidiri sebagai mahasiswa dan mahasiswi FISIP Universitas Lampung tergambar jelas dari beragam tulisan apik dan sistematis dari tiga puluh sembilan alumni yang berkontribusi menulis dalam buku ini,”papar Ida Nurhaida.
Ketua Umum PP IKA FISIP Unila, Frans Agung Mula Putra (MP), mengemukakan bahwa dari tuturan para penulis dalam buku ini, kita juga bisa mengetahui perkembangan FISIP Unila sejak 1985 hingga kini. “ Bagaimana perjuangan sivitas akademika Kampus Oranye untuk membangun dan menjaga eksistensi FISIP Unila.
Bagaimana proses belajar-mengajar, bagaimana aktivitas dan kiprah para mahasiswa, mulai dari tingkat jurusan, fakultas, universitas, provinsi hingga nasional-internasional menjadi cerita yang patut disimak, “ kata Frans Agung MP yang alumnus FISIP Unila Angkatan 94.
Lanjut Frans Agung, buku ini sangat menarik, inspiratif, dan memberikan motivasi kepada generasi muda dalam menjalankan peran mereka sebagai mahasiswa, garda terdepan bangsa, agen perubahan, pendobrak kejumudan, dan seterusnya untuk mewujudkan masyarakat, negara, dan bangsa yang bermartabat.
Sementara itu, Zulkarnain Zubairi yang akrab disapa Udo Z Karzi menceritakan ide pembuatan buku yang muncul ketika Ikatan Alumni FISIP Unila menggelar diskusi daring bertema “Peran Alumni FISIP Menyambut HUT RI di Masa Pandemi” pada 7 Agustus 2021. Diskusi berlanjut di WatchApp Group (WAG) untuk mematangkan rencana. “Lumayan seru juga. Akhirnya, disepakati tema buku “Dinamika FISIP Unila, dari Program Studi, Persiapan Fakultas hingga Fakultas,” terang pria yang juga salah satu penulis buku.
Adapun para penyumbang tulisan dalam buku antologi IKA FISIP Unila, yakni Agus Muhammad S, Annisa Valentina, Asnia Pane, Asrina Novianti, Asyil Aripatriansah, Bayu Pramono, Budiyanto Dwi Prasetyo, Dedy Hermawan, Dodi Firmansyah Marlianto, Dody Afriyanto, Fajar Suparyanto, Fitri Restiana, Francis Simamora, Gilang Iskandar, Gufron Aziz Fuadi, Harlansyah, Helmi Fauzi, Ila Fadilasari, I Made Wianta, Irma Novita, Jaja Suharja, Juniantama Ade Putra, Kattrina Sabo, Lessie Novitasari, Liviyanti Mega Ayunita, Maspril Aries, Maulana Mukhlis, Milana Lastri Mandala, M Saddam SSD Cahyo, M Zia Ul Islam, Raden Insan Ares Prameswara, Riyanto, Rosy F Daud, Rusfian Effendi, Simon Sumanjoyo Hutagalung, Slamet Riyadi, Triyadi Isworo, Yoso Muliawan dan Zulkarnain Zubairi.
Buku antologi yang diberi judul Romantika di Kampus Oranye: Dinamika FISIP Universitas Lampung dari Alumni, ini karena Kampus Oranye merupakan julukan untuk kampus FISIP Unila. Seperti warna gedung-gedung di lingkungan FISIP yang dicat warna oranye.
“Warna ini melekat pada FISIP Unila sejak awal dirintis pada 1985 sebagaimana warna merah untuk Fakultas Hukum, ungu untuk FKIP, dan hijau untuk Fakultas Pertanian. Warna oranye dipakai untuk sampul skripsi mahasiswa FISIP, dijadikan kaos Ospek, bahkan kadang menjadi jaket fakultas, selain jaket almamater hijau di tingkat universitas,” papar Udo Z Karzi. (Red)