Kategori: Pendidikan

  • Sulfakar: Pelaksanaan PTM di Lampung Tetap Mengacu Pada SKB 4 Menteri

    Sulfakar: Pelaksanaan PTM di Lampung Tetap Mengacu Pada SKB 4 Menteri

    Bandar Lampung (SL)-Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Sulpakar, mengatakan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Provinsi Lampung, akan tetap berpegang pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri Tahun 2021 dan 2020. Dalam SKB 4 Menteri disebutkan salah satu yang diisyaratkan adalah mempersiapkan vaksinasi terhadap tenaga pendidik dan kependidikan.

    “Sementara vaksinasi untuk guru di Provinsi Lampung, saat ini baru mencapai 50%. Oleh karenanya dalam waktu dekat Pemprov Lampung melalui Dinas Kesehatan, akan melakukan percepatan vaksinasi terhadap tenaga pendidik dan kependidikan,” kata Sulfakar, Kamis 26 Agustus 2021.

    Tetapi, kata Sulfakar, apabila Kabupaten Kota sudah siap, “Tentunya akan kita dorong untuk melakukan PTM terbatas dengan catatan, bagi guru-guru yang belum divaksin, diwajibkan untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ/Daring). Dan bagi orangtua yang belum mengijinkan anaknya untuk PTM terbatas, kita juga menyiapkan porsi untuk melakukan PJJ bagi anak tersebut,” kata Sulpakar.

    Saat ini, dua kabupaten di Provinsi Lampung telah melaksanakan PTM sejak tanggal 25 Agustus 2021 lalu, yaitu Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Tulang Bawang Barat. “Kita akan menyelenggarakan rapat secara menyeluruh yang membahas pelaksanaan PTM terbatas secara detail,” ujarnya.

    Karena jika PTM secara terbatas terlaksanakan, tenaga pendidik, tenaga kependidikan serta peserta didik dan warga sekolah lainnya bebas dan tidak terpapar Covid-19. “Artinya, lanjut Sulfakar, jangan sampai sekolah justru menjadi klaster baru. “Jadi kita harus secara rinci dan hati-hati dalam melaksanakan ini,” terang Sulpakar.

    Menurut Sulfakar, Gubernur Arinal Djunaidi juga telah memberikan arahan untuk mempersiapkan pelaksanaan PTM ini sebaik-baiknya dengan memegang prinsip kehati-hatian dan kecermatan, mengingat 14 Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung baru keluar dari zona merah. (Red)

  • Citra Ayu Septina Paskibraka Provinsi Asal Lampung Barat Luput dari Perhatian Pemda

    Citra Ayu Septina Paskibraka Provinsi Asal Lampung Barat Luput dari Perhatian Pemda

    Bandar Lampung (SL) – Citra Ayu Septina, pelajar SMA Negeri 1 Liwa, salah satu anggota pasukan pengibar bendera pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan RI tingkat provinsi, di lapangan korpri, komplek kantor Gubernur Lampung, mencuri perhatian para pejabat pemprov Lampung.

    Ironisnya, dia datang dari Lampung Barat tanpa dukungan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat. Dengan parasnya yang cantik dan didukung tinggi badan yang seimbang dengan rekan-rekan paskibra lainnya, pengibaran bendera merah putih pada 17 Agustus 2021.

    Citra membawa nama harum Negeri Beguwai Jejama, tapi ternyata Citra ‘berjuang’ sendiri sampai akhirnya ia bisa menjejakkan kakinya di halaman kantor gubernur di Kota Bandar Lampung.

    Khoirul Umur, ayah Citra, menceritakan putrinya bersama dua siswa lain asal Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lampung Barat dinyatakan lolos sebagai paskibra provinsi beberapa waktu lalu.

    “Citra diantar dengan mobil milik keluarga ke Bandar Lampung menjalani karantina di Hotel Kurnia II,” kata Khoirul, Kamis 19 Agustus 2021.

    Khoirul terkejut ketika sampai di lokasi karantina, Ia ditanyai Surat Perintah Perjalan Dinas (SPPD) dari Pemerintah Kabupaten Lampung barat.

    Khoirul kebingungan, karena Dinas Pendidikan Lampung Barat tidak memberikan sepucuk surat pun untuk mengantar anaknya. Berbeda dengan anggota paskibra dari daerah lain, yang dikawal oleh dinas pendidikan masing-masing daerah.

    Khoirul mengatakan sebelum seleksi di Provinsi Lampung, putrinya berkompetisi bersama peserta lainnya di kabupaten. Salah satu dari enam yang lolos dan akan mengikuti seleksi tingkat provinsi ialah putrinya yang kini duduk di kelas XI SMA.

    “Dinas terkait hanya mengantarkan ke enam peserta pada proses seleksi. Setelah dinyatakan hanya tiga siswi saja yang lolos, tidak lagi ada pengawalan dari dinas,” ujarnya.

    Meski tidak dikawal pemkab lagi, keluarga tetap mendukung dan memberi semangat kepada Citra. Sementara itu, paskibra asal MAN dikawal oleh kepala sekolahnya. “Saya rasa itu sebagai bentuk support dan semangat pihak sekolah terhadap anak didiknya,” imbuhnya.

    Khairul mengatakan anaknya sempat diberikan perhatian uang saku Rp300 ribu oleh pihak SMAN 1 Liwa, setelah dinyatakan lolos oleh pihak Provinsi.

    “Saya bukan mengharapkan uang atau lainnya, insyallah kami sekeluarga masih bisa memfasilitasi anak kami untuk berangkat ke provinsi menjalani karantina. Tapi bagaimana dengan siswi lain yang orangtuanya kurang mampu,” jelasnya.

    Khoirul sempat berkordinasi dengan dinas terkait untuk menanyakan sumbangsih Pemkab Lampung Barat sebagai bentuk dukungan moril maupun materil, namun dirinya mendapat keterangan bahwa kaitannya dengan pemberangkatan tersebut tidak ada anggarannya.

    Citra Ayu Septina menuturkan utusan dari daerah lain diperhatikan oleh dinas pendidikan setempat, mulai dari pengawalan sampai bantuan keuangan yang lumayan. “Teman-teman dari daerah lain banyak yang cerita kalo dari dinas ada yang diberi Rp700 ribu. Bahkan dari sekolahnya ada yang diberi Rp1 juta,” ucapnya.

    Menurut Citra, dia bersama anggota paskibra lainnya dikarantina sejak tanggal 8 Agustus dan baru selesai 18 Agustus kemarin. (Rls/red)

  • Diduga Jadi Ajang Sewa Garap, Fraksi PDIP Minta Pemprov Tinjau Aset Lahan Kampus Unila II

    Diduga Jadi Ajang Sewa Garap, Fraksi PDIP Minta Pemprov Tinjau Aset Lahan Kampus Unila II

    Bandar Lampung (SL) – Pemerintah Provinsi Lampung diminta bersikap atas dugaan sewa-menyewa 150 hektar lahan Kampus Unila II di kawasan Kota Baru, Jati Agung, Lampung Selatan. Ketegasan Pemprov Lampung dibutuhkan agar pengelolaan aset dalam bentuk lahan di kawasan Kota Baru, Lampung Selatan dapat dipergunakan sesuai dengan keperuntukan dan tidak menjadi ladang pungutan liar (pungli).

    “Untuk apa lahan tersebut? Bukankah pemberian lahan tersebut sebagai salah satu bentuk upaya Pemerintah Provinsi Lampung untuk memajukan dan perluasan akses serta pengembangan pendidikan. Jika kemudian malah disewakan kepada pengarap, lebih baik pemprov tarik kembali lahan tersebut,” kata Ketua Fraksi PDI-P DPRD Lampung, Apriliati, Rabu (14/07/2021).

    Menurut Aprilianti, jika diambil kembali Pemprov maka akan menjadi aset pemerintah. “Dan jika nantinya di lahan tersebut masih ada praktik sewa-menyewa, pemprov dapat mengambil langkah hukum dengan melibatkan aparat penegak hukum atau dibuatkan aturan agar sewa lahan di Kota Baru bisa dijadikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) resmi,” kata Aprilianti.

    Aprilianti menjelaskan dalam dokumen perjanjian hibah antara Pemprov Lampung dengan Unila nomor: 032/524/07/VI/2018, nomor: 2881/UN26/KS/2018 tentang Hibah Aset Pemerintah Provinsi Lampung Berupa Tanah Yang Terletak Di Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Baru Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.

    Pada Pasal 7 Butir 3 disebutkan; Pihak Kesatu (Pemerintah Provinsi Lampung) dapat mengambil kembali Objek Hibah apabila dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak naskah perjanjian hibah ini dan berita acara serah terima barang ditandatangani, apabila Pihak Kedua (Unila) belum ada upaya untuk menggunakan objek hibah.

    “Jika tidak sesuai dengan perjanjian. Bisa ditarik,” katanya.

    Aprilianti menyatakan jika saat ini DPRD Lampung sedang mengerjakan Peraturan Daerah (Perda) tentang Penataan Aset.

    “Dan dalam Pansus LKPJ 2020 beberapa waktu lalu, Fraksi PDI Perjuangan juga mendorong terbentuknya Pansus Penataan Aset Kota Baru,” ujarnya. (Red)

  • Jadi Ajang Sewa Garap Rp3-5 Juta Perhektar, Hibah Lahan Kampus II Unila Bisa Ditarik

    Jadi Ajang Sewa Garap Rp3-5 Juta Perhektar, Hibah Lahan Kampus II Unila Bisa Ditarik

    Bandar Lampung (SL) – Lahan hibah kampus II Universitas Lampung (Unila) di Kota Baru, Lampung Selatan, diduga jadi lahan sewa garapan. Sementara tidak jelas uang sewa garapan dikelola siapa. Pihak Kampus Unila masih memilih bungkam.

    Universitas Lampung tahun 2017 masa Gubernur M Ridho Fichardo menerima lahan hibah dari Pemerintah Provinsi Lampung seluas 150 hektare di Kota Baru Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan. Bahkan ditambah Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menjadi 200 hektar pada Oktober 2019.

    Sayangnya lahan hibah yang diperuntukan bagi pengembangan kampus malah dijadikan ladang bisnis mengeruk keuntungan dengan disewakan kepada penggarap berkisar Rp3-5 juta per hektare per tahun.

    Jika diestimasikan satu hektare disewakan seharga Rp5 juta maka dengan luas lahan 150 hektare, maka ada dana segar mencapai Rp 750 juta pertahun. Tidak jelas kemana aliran dana tersebut.

    Berdasarkan penelusuran wartawan lahan hibah Unila yang terletak Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan dan Desa Sindang Anom, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur tersebut diperuntukan bagi pengembangan kampus malah dijadikan bisnis dengan cara disewakan.

    Lahan hibah yang diberikan di masa Gubernur M Ridho Ficardo sesuai SK G/424/B.07/HK/2017, nyaris semuanya sudah disewakan.

    Dari pengakuan penggarap mereka menggarap lahan atas dasar sewa menyewa. Dan untuk satu tahun untuk ditanami singkong dan jagung dengan biaya sewa sebesar Rp3-5 juta.

    “Kalau kami ini nyewa, sudah ada yang ngurus, kalau setahun sewanya satu hektare itu sekitar Rp5 juta,” ujar salahsatu penggarap yang ditemui di lokasi.

    Menurut dia, hampir semua lahan di lokasi Kota Baru semua digarap dengan sistem sewa.

    “Gak ada lagi mas lahan kosong semua disewain, ada yang ngurusnya. Kalau disini ditanam singkong  kadang jagung,” ucapnya.

    Senada disampaikan Pardi penggarap lain yang mengaku mendapatkan untung sekitar Rp30 juta sekali panen. Dan setiap tahun bisa dua sampai tiga kali panen tergantung cuaca dan kondisi tanah dan harga.

    “Satu tahun bisa dua sampai tiga kali panen, tergantung cuaca dan kondisi tanah termasuk juga harga,” ungkapnya yang sudah dua tahun menggarap di lahan di tanah hibah milik Unila tersebut.

    Barisan Aliansi Lembaga Anti Korupsi  (Balak) meminta aparat penegak hukum mengungkap dan mengusut aliran dana sewa lahan hibah milik Universitas Lampung di Kota Baru Jati Agung Lampung Selatan.

    “Kita dorong penegak hukum untuk mengusut kemana aliran dana sewa lahan ini. Dan menguap kemana aliran dana sewa lahan itu? apakah ke kantong pribadi atau ke lembaga atau ke pemerintah,” kata Julianda Sabtu (10/07/2021).

    Julianda menduga bungkamnya sejumlah petinggi Unila bisa saja karena ada hal yang disembunyikan atau bisa juga ketidaktahuan mereka.

    “Bungkamnya mereka bisa karena ada yang ditutupin , atau benar-benar karena tidak tahu, makanya kita dorong penegak hukum mengusutnya. Kami siap melaporkan kasus ini ke aparat,” ujar Julianda.

    Julianda menduga bukan tidak mungkin semua lahan hibah di Kota Baru itu memang sudah dikomersilkan dan dananya menguap.

    “Bisa saja bukan hanya lahan unila, tapi lahan pihak lain juga disewakan, kami juga menduga lahan pemrov di Kota Baru pun mungkin juga disewakan. Ini tugas kita bersama mengungkapnya, jangan sampai ada oknum-oknum yang mengeruk keuntungan pribadi dari sewa lahan disana,” katanya.

    Direktur Utama Badan Pengelola Usaha Unila Mustofa Endi Saputra Hasibuan saat di konfirmasi wartawan meminta wartawan menghubungi Habibullah Jimad  selaku Ketua Badan Pengelola aset-aset di Luar Kampus Utama Unila. Namun Habibullah Jimad  yang dihubugi ponselnya tidak diangkat meskipun aktif. Pesan pribadi ke WhatsApp pun hanya dibaca.

    Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan  Asep Sukohar mengaku baru tahu soal adanya sewa menyewa lahan hibah milik Unila di Kota Baru Jati Agung.

    “Saya komentar apa, karena ini saya baru tahu. Nanti saya coba klarifikasi,” ujar Asep memlalui pesan WhatsAppnya.

    Rektor Universitas Lampung Prof. Karomani  yang diminta konfirmasi melaui pesan WhatsApp tidak direspon meskipun dalam keadaan aktif. Padahal lahan Kampus II itu juga menjadi salah satu janji program Rektor Universitas Lampung Terpilih Periode 2019-2023, Prof Karomani sebelumnya berjanji akan bergerak cepat untuk melakukan pembangunan kampus II itu dengan berkoordinasi dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Republik Indonesia Sofyan A. Djalil. Apalagi Gubernur Lampung Arinal Djunaidi juga siap memberikan tanah untuk Kampus II Universitas Lampung dari luas 150 hektar menjadi 200 hektar.

    Saat itu, Karomani optimis bahwa rencana tersebut akan terwujud dengan sinergiritas dari semua pihak. “Gubernur Arinal akan menambah tanah untuk unila di kota baru dari 150 hektar menjadi 200 hektar,” kata Karomani, Minggu 27 Oktober 2019 lalu.

    Kemudian Karomani juga mengatakan dukungan proses sertifikat tanah juga sudah dibicarakan dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Republik Indonesia Sofyan A. Djalil dalam acara penutupan Pelatihan Akbar Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK) PAUD se Provinsi Lampung.

    “Pembangunan Kampus II UNILA penting karena Kampus di Gedung Meneng sudah overload tidak bisa lagi menampung mahasiswa yang berjumlah puluhan ribu pada masa yang akan datang,” kata Guru Besar Ilmu Komunikasi Sosial ini.

    Penggunaan lahan hibah untuk ajang bisnis sangat memprihatinkan karena tidak sesuai peruntukan bahkan terancam pidana karena digunakan tidak sesuai aturan.

    Bahkan dalam dalam Rapat Laporan Kerja Pertanggungjawaban (LKPj) Pemprov Lampung di Ruang Rapat Komisi DPRD Lampung, antara Pansus LKPj dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Lampung, Kamis 27 Mei 2021, masalah lahan kota baru juga menjadi sorotan.

    Menurut Anggota DPRD Lampung I Made Suarjaya dalam akte hibah lahan kota baru untuk beberapa perguruan tinggi dan organisasi keagamaan terdapat ketentuan jika lahan tersebut tidak dipergunakan dalam kurun waktu dua tahun Pemprov Lampung berhak mengambil alih kembali lahan tersebut. (Red)

  • Bangunan SD Negeri 1 Garut, Kecamatan Semaka Harus Segera Di Perbaiki

    Bangunan SD Negeri 1 Garut, Kecamatan Semaka Harus Segera Di Perbaiki

    Tanggamus (SL)-Kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Garut, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus sangat memperhatinkan untuk proses belajar mengajar di ruang kelas. Pasalnya, atap yang terbuat dari asbes sudah retak dan banyak yang bocor, di tambah lagi langit – langit plapon yang sudah lapuk bergantungan ibarat gedung kosong dalam film horor, Rabu 7 Juli 2021.

    Hal ini tentunya sangat membahayakan buat Guru maupun peserta didik saat belajar tatap muka dimulai. Kekhawatiran ini masuk akal jika sewaktu waktu atap dan langit-langit plafon yang sudah lapuk bisa runtuh dan menimpa anak-anak yang sedang belajar di kelas.

    Menurut Empan, Ketua Komite SDN 1Garut mengungkapkan, bahwa sekolah tersebut di bangun dengan menggunakan dana DAK sejak tahun 2000 yang lalu hingga sekarang belum pernah tersentuh rehap ,bahkan ada ruang kelas 1 yang dikosongkan  karena kerusakannya terlalu parah.

    “Bangunan SDN 1 Garut itu di bangun tahun 2000 dengan anggaran dana Dak jaman itu masih BP3 belum komite, semenjak di bangun hingga sekarang belum pernah di rehap,” ujarnya.

    “Kalau kita lihat untuk ruang kelas1,2,dan 3 itu cukup menghawatirkan ,sebagian besar atap asbes sudah retak dan plapon udah jebol.” Tandasnya.

    Lanjutnya,Selain gedung SDN 1 Garut sudah 3 tahun kekurangan tenaga didik Guru karena guru yang ada sebelumya sudah 4 orang pensiun.

    Usaha pengajuan rehap kedinas pendidikan kabupaten Tanggamus setiap tahunnya pihak sekolah selalu menyampaikan permohonan, bahkan di musranbang tingkat pekon seslalu di usulkan.Namun dengan alasan muridnya masih di bawah 100 orang maka hingga sekarang tidak ada realisasi anggaran rehap gedung.tutupnya.

    Salah satu warga Garut yang tidak mau namanya di sebutkan kepada sinarlampung.co mengatakan  akibat bangunan Sekolah yang sudah rusak parah/tidak layak huni tidak sedikit orang tua wali warga Garut dalam beberapa tahun kebelakang memih memasukkan anaknya di selah SDN tetangga pekon.

    “Kami merasa dianak tirukan oleh Bupati, banyak rumah tidak layak huni hingga sekolah belum juga di rehap, wajarlah kalau orang tua menyekolahkan anaknya ke sekolah tetangga karena takut runtuh atap sekolah itu.”ketusnya.

    Saat hendak di konfirmasi oleh sinarlampung.co Kepala sekolah SDN 1 Garut Kecamatan Semaka tidak ada di kantor. (Hardi)

  • Tim Dosen Universitas Ahmad Dahlan Seminar Online Di SD Muhammadiyah Mertosanan

    Tim Dosen Universitas Ahmad Dahlan Seminar Online Di SD Muhammadiyah Mertosanan

    Yogyakarta (SL)-Tim Dosen Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan  mengadakan seminar online di SD Muhammadiyah Mertosanan, Banguntapan, Kabupaten Bantul DIY, pada hari Jum’at  (26/03/2021). Kegiatan pengabdian itu mendiskusikan tema tentang persiapan anak sekolah dan pendampingan belajar secara online di masa pandemic Covid-19. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh guru dan wali murid SD Muhammadiyah Mertosanan. Acara ini di buka oleh Ketua PCM Banguntapan Selatan, Drs. Wakijo.

    Dalam sambutannya Drs.Wakijo menyampaikan rasa syukur dan berterima kasih kepada Tim Dosen UAD yang telah peduli dan turut serta melakukan pembinaan dan pendampingan kepada SD Muhammadiyah Mertosanan sebagai SD binaan PCM Banguntapan Selatan. Lebih jauh Drs. Wakijo menyampaikan apresiasi yang tinggi akan sinergitas PTM dengan warga persyarikatan di grasroot. Ini merupakan bentuk kepedulian dan kerjasama yang nyata. Perguruan Tinggi Muhammadiyah, dalam hal ini Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tentu memiliki tanggung jawab akademik dan moral serta keilmuan agar tidak menjadi menara gading. Kehadiran Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang notabenenya banyak ahli dan pakar sudah semestinya di rasakan keberadaan dan manfaatnya bagi banyak orang, terutama warga persayrikatan. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan saya yakin akan sangat bermanfaat bagi SDM Mertosanan, tegasnya.

    Sementara itu, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Mertosanan Ana Rahmatullah, M.Pd. dalam sambutannya juga menyampaikan trima kasih kepada UAD yang telah berkenan memilih SDM Mertosanan sebagai sasaran pengabdian. Kami menyadari masih membutuhkan banyak input dan pembinaan dari banyak pihak, apalagi ini yang hadir adalah para pakar bidang psikologi pendidikan, lebih khusus dosen bimbingan dan konseling. Terus terang era pandemic covid-19, pembelajaran secara online ini membutuhkan banyak penyesuaian. Bagi yang belum siap sangat potensial menimbulkan beragam persoalan, imbuhnya. Dengan adanya sesi sharing bersama ini semoga apa yang menjadi kendala bapak/ibu di sekolah maupun para wali murid dapat diberikan solusi. Minimal ada satu pemahaman baru bagaimana kita mempersiapkan pendidikan dan mesti mendampingi belajar anak secara daring, tegasnya.

    Tim dosen yang melakukan pengabdian kepada masyarakat di SD Muhammadiyah Mertosanan  yakni, Dr. Hardi Santosa, M.Pd. dan Ariadi Nugraha, M.Pd. serta di bantu oleh dua orang mahasiswa program studi bimbingan dan konseling. Ketika diwawancarai melalui handphone, tim pengabdian ini menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian ini merupakan bagian tugas tridarma perguruan tinggi, yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Jika di PTM tambah satu lagi, yakni melaksanakan Al Islam-Kemuhammadiyahan, menjadi catur darma. Itu mengapa kami meminta izin kepada beliau Ketua PCM Banguntapan Selatan Wakijo dan Pak Ana sebagai Kepala Sekolah SDM Mertosanan untuk melaksanakan kegiatan di SDM Mertosanan.

    “Kami gembira jika kehadiran kami dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan di SDM Mertosanan, imbuh Dr. Hardi sebagai ketua Tim. Kami menyadari ada tugas bersama dalam mendidik masyarakat, untuk itu kami mencoba hadir dengan melihat kebutuhan di SDM Mertosanan ini. Kegiatan ini merupakan kegiatan awal,  kami mencoba berdiskusi tentang situasi dan bagaimana persiapan pendampingan belajar anak. Setelah ini akan ada kegiatan lanjutan yang sifatnya lebih aplikatif, melatih keterampilan guru dan orang tua dalam mendampingi belajar anak secara online,” imbuh Hardi.

    Sementara itu Ariadi Nugraha, M.Pd sebagai anggota Tim menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari amanah kelembagaan UAD. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UAD berkomitmen untuk melakukan pengabdian dengan skala perioritas kepada mitra muhammadiyah, seperti: PCM, Ortom dan sekolah-sekolah Muhammadiyah. Mudah-mudahan kehadiran UAD dapat semakin terasa di tengah-tengah masyarakat dan dapat memberikan maslahat yang lebih besar, harapan Ariadi yang juga merupakan Kabag Humas dan Protokol Kampusnya Dahlan Muda ini. (wagiman)

  • PGRI Lampung Suskes Gelar Webinar Penguatan Profesi Guru Tahun 2021

    PGRI Lampung Suskes Gelar Webinar Penguatan Profesi Guru Tahun 2021

    Bandar Lampung (SL)-Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Lampung Sukses Gelar Webinar Penguatan Profesi Guru 2021 dengan mengangkat Tema “Harmonisasi Moderasi Beragama di Sekolah dan Budaya Anti Korupsi” yang merupakan kerjasama antara PGRI dalam hal ini Biro Pengembangan Profesi Guru, Dosen dan Tenaga Kependidikan dengan AGPAII (Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia) Provinsi Lampung yang digelar secara Virtual selama 4 hari dari tanggal 29 Juni 2021 sampai 2 Juli 2021.

    Kegiatan dibuka oleh Gubernur Lampung Ir. Arinal Djunaini yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Drs.Sulpakar,M.M dan ditutup pada hari Jumat 2 Juli 2021 Oleh Ketua Provinsi PGRI Lampung Drs. H Suharto, M.Pd.

    Menurut Ketua Panitia Kegiatan Webinar Zainal Abidin, S.Pd.I., M.M yang juga Ketua AGPAII Lampung, Webinar ini menghadirkan Narasumber sebanyak 45 dari Berbagai Elemen dan Organisasi yaitu, PB PGRI Oleh Prof. Dr Unifah Rosyidi, M.Pd, Polda Lampung yang diwakili oleh Muchtar, S.E., M.M, Kejati Lampung yang diwakili oleh Risky Fany Ardhiansyah, Ketua LKBH PGRI Pusat Ir. H Achmad Wahyudi, S.H., M.H, Ketum DPP AGPAII Dr. Mahnan Marbawi M.M, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Bunda Literasi Ibu Riana Sari Arinal, Kepala Kanwil Kementerian Agama Lampung Dr. H Djuanda Naim, M.H, Ketua MGMP PPKn SMA Yoharnes Edi Purwanto, M.Pd, Jurnalis Sumatera Post Andreas Andoyo, S.Sos., M Ti, LBH Lembaga Adil Nusantara Okta Noventa, S.H, Ketua FKG PAI PAUD/TK Provinsi Lampung Rista Yusmayanti, S.Ag, Sosialisasi AGPAII Provinsi oleh Herimirhan, S.Ag, Seluruh Sekretaris Biro Provinsi PGRI Lampung, dan Ketua Perangkat Kelengkapan Kelembagaan Provinsi PGRI Lampung

    Moderator kegiatan Webinar ini berasal dari Pengurus Provinsi PGRI Lampung , APKS dan SLCC diantaranya Musa Nurrasyid, M.Pd, Haris Tri Oktafianto, M.Pd, Teguh Setiawan, M.Pd, Dian Jani Prasinta, M.Pd.,Gr, Berta Niken Dianingrum, dan Ambyah, M.Pd,

    Sekretaris Panitia Webinar Berta Niken Dianingrum, yang juga Biro Pengembangan Profesi Guru Dosen dan Tenaga Kependidikan Provinsi PGRI Lampung, mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 852 peserta dari 15 Kabupaten/Kota Se Provinsi Lampung dengan rincian sebagai berikut, TK/PAUD 124 orang, SD 312 orang, SMP/MTS 205 orang, SMA/SMK 197 orang, dan dari unsur Dinas 12 orang.

    Menurut Ketua Provinsi PGRI Lampung Drs H Suharto, M.Pd Kegiatan Webinar ini adalah yang pertama dengan menghadirkan Narasumber baik dari Pusat maupun Provinsi dengan melibatkan Banyak Elemen Instansi dan Organisasi, semoga kegiatan Kolaborasi antar berbagai pihak ini bisa memberikan manfaat bagi semuanya Khususnya bagi anggota Provinsi PGRI Lampung.

    Lebih lanjut Suharto mengatakan, bahwa kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik berkat Kerja Cerdas dan Harmonisasi yang baik dari semua yang terlibat. “Terima Kasih kepada Panitia dan semua pihak terkait yang sudah sama-sama bekerja dan bekerja sama sehingga kegiatan Webinar ini dapat terlaksana dengan baik,” ujar Suharto.(Wagiman)

  • LLDIKTI Wilayah II Canangkan ZI Dan Wilayah Bebas Korupsi Dan Resmikan Aplikasi DiTES

    LLDIKTI Wilayah II Canangkan ZI Dan Wilayah Bebas Korupsi Dan Resmikan Aplikasi DiTES

    Bandar Lampung (SL)-Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah II melakukan Pencanangan Zona Integritas dan Wilayah Bebas Korupsi serta Peresmian Aplikasi DiTES (Digital Tracking Equipment System) Generasi Ke 2 yang digelar secara daring.

    Pencanangan Zona Integritas dan Wilayah Bebas Korupsi serta Peresmian Aplikasi DiTES (Digital Tracking Equipment System) Generasi Ke 2 berlokasi di gedung Rektorat Lantai 3 Universitas Bandar Lampung di Jl. ZA. Pagar Alam No.29, Labuhan Ratu, Kec. Kedaton, Kota Bandar Lampung, Lampung, Kamis 1 Juli 2021.

    Pencanangan Zona Integritas dan Wilayah Bebas Korupsi serta Peresmian Aplikasi DiTES (Digital Tracking Equipment System) Generasi Ke 2 secara daring tersebut dihadiri Kepala LLDIKTI Wilayah II Prof. Yuliansyah, SE., M.SA., Ph.D., Akt, CA, Sekretaris LLDIKTI Wilayah II Dr. Nuril Furkan, M.Pd, Kepala Bagian Tata Usaha LLDIKTI Wilayah II Fansuri Dwi Putra, S.E., M.Si, Rektor UBL yang diwakili kepala MBKM Yanuar Dwi Prasetyo S.Pdi., M.A., Ph.D, Tim Pengembangan IT LLDIKTI Wilayah II, dan peserta Perguruan Tinggi yang ada di LLDIKTI Wilayah II.

    Terkait Aplikasi DiTES (Digital Tracking Equipment System) Generasi Ke 2 ini dikembangkan oleh Tim Pengembangan IT LLDIKTI Wilayah II yang terdiri dari :
    1 Zulkifli, S.T., M.Kom Ketua Tim Pengembangan IT LLDIKTI Wilayah II Universitas Aisyah Pringsewu (UAP)
    2 Tahta Herdian Andika, M.T.I Anggota Tim Pengembangan IT Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) 3 Agustinus Eko Setiawan, M.Kom Anggota Tim Pengembangan IT Universitas Aisyah Pringsewu (UAP)
    4 Galih Ramaputra, M.T.I Anggota Tim Pengembangan IT IIB Darmajaya
    5 Joko Triloka, S.Kom., M.T., Ph.D Anggota Tim Pengembangan IT IIB Darmajaya

    Terkait Pencanangan Zona Integritas dan Wilayah Bebas Korupsi serta Peresmian Aplikasi DiTES (Digital Tracking Equipment System) Kepala LLDIKTI Wilayah II Prof. Yuliansyah, SE., M.SA., Ph.D., Akt, CA mengatakan dalam sambutannya, kami segenap pimpinan dan pegawai LLDIKTI Wilayah II dengan ini berkomitmen untuk mencanangkan pembangunan zona integritas menuju WBK/WBBM di Lingkungan LLDIKTI Wilayah II.

    Pada akhir tahun yang lalu serta awal tahun sampai sekarang kita sudah melaksanakan sosialisasi SIKITO dan Alhamdulillah dengan sosialisasi SIKITO ini kita memberikan pelayanan yang cepat, efektif dan efisien.

    SIKITO memberikan dampak yang sangat besar dalam administrasi penilaian angka kredit bagi bapak ibu dosen. Percepatan jenjang akademik itu sudah dapat dirasakan saat saat ini dan dengan adanya SIKITO kita sudah memangkas beberapa administrasi yang saat ini menjadi hambatan kita untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk bapak ibu sekalian.

    Alhamdulillah pada tahun ini juga kita mempunyai tiga program utama yaitu pengembangan IT, pengembangan SDM, dan Kelembagaan. Pada akhir Januari kemarin kita sudah mulai mengembangkan IT yaitu pada saat ini kita mengembangkan DiTES yang awalnya DiTES generasi pertama itu berusan dengan surat menyurat, pada DiTES generasi kedua kita sudah memberikan lompatan yang terbaik yaitu memberikan pelayanan kepada bapak ibu sekalian. DiTES merupakan suatu layanan yang dapat di Tracking oleh bapak ibu yang mana akan memberikan pelayanan salah satunya adalah tugas belajar, ijin belajar atau inpasing. Dan Alhamdulillah saat launching ini kita sudah memberikan solusi yang terbaik terhadap 27 pelayanan yang akan kami berikan kepada bapak ibu sekalian.

    Harapan kami juga, kami ingin mengembangkan DiTES generasi ke tiga yaitu memberikan pelayanan keseluruh kepada bapak ibu yang kurang lebih ada 50 pelayanan bahkan kami juga sudah berdiskusi kepada pengembangan IT nanti kedepannya DiTES dan SIKITO akan kita gabungkan dalam bentuk satu aplikasi.

    LLDIKTI Wilayah II juga memberikan pendampingan kepada perguruan tinggi yang mengikuti kegiatan pada pagi hari ini. Selanjutnya, LLDIKTI Wilayah II juga membuka ruang konsultasi pendampingan secara luring terkait aplikasi DiTES untuk wilayah Lampung. Kegiatan diadakan di Universitas Sang Bumi Ruwai Jurai pada Jumat (02/7) dan Universitas Malahayati pada Sabtu (03/7).

    Untuk pendampingan aplikasi DiTES secara luring, pihak LLDIKTI Wilayah II menghimbau agar peserta:
    Mematuhi Protokol Kesehatan, Membawa hasil tes Antigen negatif yang paling lama dilaksanakan 1×24 jam,
    Maksimal 2 (dua) orang untuk 1 Perguruan Tinggi, dan Mendaftar melaluitautan: https://bit.ly/digitaltracking (Wagiman)

  • Korem 043/Gatam Kampanye Kreatif Di SMA Utama 2 Dan 3 Bandar Lampung

    Korem 043/Gatam Kampanye Kreatif Di SMA Utama 2 Dan 3 Bandar Lampung

    Bandar Lampung (SL)-Guna menumbuhkan minat dan motifasi generasi muda khususnya dikalangan pelajar  di kota Bandar Lampung, Korem 043/Garuda Hitam menggelar kampanye kreatif Sosialisasi Rekruitmen Penerimaan Prajurit TNI AD.

    Mewakili Komandan Korem 043/Gatam, Kasi Pers Korem 043/Gatam Letnan Kolonel Inf. Erwin, S.E, menyampaikan tujuan dilaksanakannya kampanye kreatif penerimaan Prajurit TNI AD tersebut adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan tentang bagaimana proses dan tahapan rekrutmen prajurit TNI AD.

    “Selain itu, kita juga ingin mengetahui seberapa besar animo dan antusias para pemuda dan pelajar yang bercita-cita tinggi untuk menjadi Prajurit TNI AD,” ujarnya.

    “Kita berharap, dengan adanya sosialisasi ini, mereka dapat mengerti dengan jelas dan mempersiapkan secara mental maupun fisik guna menghadapi proses seleksi yang akan datang,” pungkasnya.

    Ditempat berbeda, Kajasrem 043/Gatam Lettu Inf Bekti Handoko yang memimpin kegiatan tersebut menjelaskan tentang proses seleksi mulai dari cara pendaftaran, materi seleksi sampai proses seleksi ditingkat pusat.

    ” Menjadi prajurit itu gratis, tidak ada biaya apapun yang harus dikeluarkan oleh calon. Dari mulai pendaftaran sampai dinyatakan lulus, mengikuti pendidikan sampai dilantik menjadi prajurit TNI ” ujarnya.

    “Semoga keiatan ini dapat memberikan penjelasan secara singkat kepada adik-adik sekalian, jIka masih terdapat hal-hal yang perlu ditanyakan. Silahkan datang ke Koramil, Kodim maupun Korem,’’ pungkasnya.

    Hadir pada kegiatan kampanye Kampanye Kreatif Di SMA Utama 2 Dan 3 Bandar Lampung, Kepala Sekolah SMA Utama 2 Bandar Lampung Lailatun Hermaini, S. Sos, Staf Pengejar, TU dan BK SMA Utama 2 Bandar Lampung. (Red)

  • Waktu Penerimaan Peserta Didik Baru SMAN di Banten Diperpanjang

    Waktu Penerimaan Peserta Didik Baru SMAN di Banten Diperpanjang

    Banten (SL)-Waktu pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Provinsi Banten dilakukan perpanjangan. Hal itu dilakukan seiring dengan adanya tragedi traffic pada hari pertama pendaftaran.

    Sehingga, hal itu dinilai mengganggu pelayanan terhadapa masyarakat. Maka demi kemaslahatan, waktu pendaftaran emoat jalur di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) diperpanjang.

    Ada empat poin perbaikan dari hasil rapat Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten dan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Banten.

    Pertama, pendaftaran PPDB jalur zonasi SMAN diperpanjang sampai 28 Juni 2021 pukul 23:59. Pengumuman jalur zonasi diubah jadi 30 Juni. Daftar ulang jalur zonasi diubah menjadi 8 sampai 9 Juli 2021.

    Kedua, pendaftaran PPDB SMAN jalur prestasi, afirmasi dan perpindahan orangtua, tanggal 1 sampai 5 juli 2021. Pengumuman tanggal 7 Juli 2021. Daftar ulang 8 sampai 9 Juli 2021.

    Ketiga, penyempurnaan sisitem PPDB disesuaikan dengan adanya perubahan jadwal dan penyempurnaan menu sistem atau dashbord.

    Keempat, dalam rangka pencegahan Covid-19, penyerahan berkas dapat dilakukan melalui optimalisasi website sekolah.

    Ketua Komisi V pada DPRD Banten, M. Nizar mengatakan, penambahan waktu untuk pendaftaran PPDB sebagai jalan tengah permasalahan down server.

    “Hari ini kami memanggil Dindik dan Diskominfo terkait down server di hari pertama agar bisa diakses baik oleh masyarskat. Sehingga kami mengambil jalan tengah untuk membela masyarakat, ada penambahan waktu untuk pendaftaran,” katanya saat ditemui usai rapat, Kamis (24/6/2021).

    Ia menyebutkan, pendaftaran dilakukan melalui online sesuai mekanisme yang berlaku. Ditambah, untuk menghindari terjadinya kerumunan sehingga tidak ada klaster baru Covid-19.

    “Kita harus jalan dengan mekanisme yang berjalan, pendaftaran online dan  pemberkasan melalui tatap muka. Maka data itu bisa di upload oleh masing-masing sekolah,” ungkapnya.

    Menurutnya, mekanisme yang telah berjalan dinilai bagus. Hanya saja, dari perencanaan tidak matang, sehingga perlu dievaluasi untuk perbaikan.

    Terkuras dua hari ini maka diperpanjang. Bukan karena server, tapi tidak sinkron antara aplikasi dan server. Makanya ini tidak dilakukan simulasi dari awal, itu tidak dilakukan,” terangnya.

    Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) SMA Dindikbud Banten, Lukman menuturkan,  perpanjangan waktu pendaftaran dilakukan atas dasar kesepakatan bersama. Draf keputusan nantinya akan diteruskan kepada pimpinan.

    “Sesuai kesepakatan ada perpanjangan. Kami laporkan ke pimpinan. Ada penambahan waktu. Kalau dari kesepakatan ada, tapi kembali lagi ke pimpinan, tapi insyaallah demi pelayanan masyarakat,” tuturnya.

    Pihaknya mengkalim bahwa proses pendaftaran PPDB SMAN berjalan dengan baik. Meskipun sempat terjadi down server.

    “Sekarang saya akan memperbaiki keputusan tadi. Kami akan melakukan apa yang dilakukan sesuai hari ini (PPDB online dan offline). Sejauh ini berjalan dengan baik, server sudah bagus,” pungkasnya (Suryadi)