Kategori: Pendidikan

  • Meski Wewenang Provinsi, Pemkab Musi Banyuasin Tetap Beri Perhatian ke SMA Sederajat 

    Meski Wewenang Provinsi, Pemkab Musi Banyuasin Tetap Beri Perhatian ke SMA Sederajat 

    Musi Banyuasin (SL)-Dr. H. Dodi Reza Alex Noerdin, Lic. Econ.,  MBA melalui Sekretaris Daerah Muba Drs H Apriyadi MSi menerima kunjungan dari SMA Negeri 2 Unggulan Sekayu, Selasa 22 Juni 2021 di Ruang Rapat Sekda.

    “Alhamdulillah kunjungan ini disambut dan diterima dengan baik oleh pemerintah Kesempatan ini akan kami manfaatkan untuk berdiskusi dan sharing bersama Pemkab Muba,” ucap Kepala SMA Negeri 2 Unggulan Sekayu Hendri S.Pd., MSi saat berada di ruang rapat.

    Lanjutnya, selain untuk bersilahturahmi serta mempererat hubungan SMAN 2 Sekayu dengan Pemkab. Ada beberapa hal yang akan disampaikan diantaranya, untuk saat ini penerimaan siswa baru di SMA 2 Sekayu sudah selesai dilaksanakan dan tercatat ada sebanyak 180 siswa yang diterima Pada penerimaan siswa baru, SMAN 2 Sekayu menjadi pendahulu dari SMA/SMK yang di Muba.

    “Hal ini kita lakukan jika terdapat beberapa siswa yang belum berkesempatan lulus di SMAN 2 Sekayu dapat mengikuti atau memilih SMA/SMK lainnya untuk melanjutkan pendidikan. Karena proses penerimaan siswa tidak dilakukan secara serentak Jika dalam waktu dekat ini akan dilakukan proses belajar dan mengajar secara tatap muka, maka kami dari pihak SMAN 2 Sekayu, memohon bantuan dari Pemkab Muba terkait dengan sarana dan prasarana, baik itu secara moril atau materil,” urainya.

    Sedangkan untuk siswa SMAN 2 Sekayu yang telah lulus masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN), untuk saat ini tercatat sebanyak 119 siswa.Harapan kami semua siswa dapat melanjutkan ke perguruan tinggi.

    Sekretaris Daerah Muba Drs H Apriyadi, MSi menyampaikan apresiasi serta bangga atas apa yang telah dilakukan oleh jajaran SMAN 2 Sekayu. Meskipun dalam segala keterbatasannya tapi masih bisa menjadi yang terbaik.

    “SMAN 2 Unggulan Sekayu memang menjadi salah satu SMA terpopuler yang sering dilirik oleh banyak orang dengan segala prestasinya. Untuk itu tidak ada alasan bagi kami untuk tidak mensupport ataupun mendukung SMAN 2 Sekayu,” ujarnya.

    Menurutnya, komitmen untuk kemajuan serta peningkatan kualitas di SMAN 2 Sekayu akan selalu diutamakan Namun jika berdasarkan kewenangan Kabupaten Muba tidak memiliki hak akan itu. SMAN 2 Sekayu memang berada dalam wilayah Kabupaten Muba, dan di bawah kewenangan Provinsi Sumsel. “Tentunya kami akan membantu untuk berkoordinasi dengan pihak Provinsi terkait dengan apa saja yang menjadi kebutuhan di SMAN 2 Sekayu,” ungkapnya.

    Sambung Apriyadi, jikakondisi ini tidak secara tanggap untuk disikapi maka kedepannya akan menjadi sia-sia sekali lagi kami katakan, bahwa kami siap membantu selama tidak melanggar ketentuan apapun Karena siswa dan siswi yang ada di SMAN 2 Sekayu merupakan masyarakat Muba yang dapat menjadi harapan dan generasi penerus.

    Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muba Musni Wijaya juga sependapat dengan apa yang telah disampaikan oleh Sekda Muba. Kewenangan menjadi hak yang sangat penting dalam bertindak Karena jika dilanggar ketentuannya akan menjadi masalah baru. “Jadi yang terpenting ini jika ada dasarnya yang mendukung maka kami dari Dikbud siap,” tandas Musni. (Sudir nk)

  • Beberapa Sekolah di Lampung Barat Belum Terakreditasi

    Beberapa Sekolah di Lampung Barat Belum Terakreditasi

    Lampung Barat (SL)– Beberapa sekolah di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) belum  terakreditasi sepenuhnya. Hal ini disampaikan oleh KPA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dan Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Lambar.

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Barat melalui Koordinator Penyelenggara Akreditasi (KPA) Edi Suryadi menyatakan, masih ada sekolah dibawah dinas pendidikan yang belum terakreditasi.

    Lanjutnya, berdasarkan data terahir saat ditemui, diketahui sekolah terakreditasi sebanyak 212 sekolah tingkat SD, 57 sekolah tingkat SMPN yang 2 diantaranya belum terakreditasi meliputi SMPN 3 Kebuntebu dan SMPN 3 Sekincau, dan terdapat 15 sekolah terakreditasi tingkat SMA dan 1 diantaranya belum terakreditasi yakni SMAN 1 Lumbokseminung.

    “Untuk SMPN 3 Sekincau dan SMPN 3 Kebuntebu yang belum terakreditasi disebabkan karena sekolah baru berdiri 2 tahun, sehingga belum ada kelulusan,” ungkap Edi Senin 21 Juni 2021.

    Terkait data akreditasi masing-masing sekolah, Edi Suryadi menjelaskan data tersebut belum ada. “Saya kan masih baru disini, data itu bisa dilihat di sekolah masing-masing,” tambahnya.

    Dalam prosesnya, sekolah yang secara teknis memenuhi persyaratan untuk akreditasi secara langsung didatangi oleh tim assesor untuk diverifikasi.

    Dilanjutkan dengan pengisian borang akreditasi oleh sekolah, dan dikirimkan melalui email ke Badan Akreditasi Nasional (BAN) Provinsi. Selanjutnya sekolah tinggal menunggu keputusan akreditasi dari pusat.

    Adapun syarat akreditasi meliputi adanya minimal 1 kali kelulusan, adanya kepala sekolah, izin operasional sekolah, jadwal/proses pembelajaran dan kurikulum yang digunakan.

    Lebih jauh, Lambar memiliki tim dengan 5 assesor. Tim assesor tersebut bertugas menilai dan memferivikasi sekolah yang telah siap untuk melaksanakan akreditasi.

    Terpisah, Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Lampung Barat melalui Kepala Seksi (KASI) Pendidikan Madrasah (Penmat) Drs. H. Pirdaus Sablie menjelaskan, masih adanya beberapa sekolah dibawah Kemenag yang belum juga terakreditasi.

    Data tersebut termasuk Madrasah Aliyah (MA S/N) sebanyak 15 sekolah terakreditasi, Madrasah Tsanawiyah (MTS S/N) sebanyak 24 sekolah terakreditasi, dan 1 sekolah dalam proses yakni MTS Swasta Islamiyyah Bandar Negeri Suoh (BNS), Madrasah Iftidakyah (MI S/N) sebanyak 30 terakreditasi dan 1 dalam proses yakni MI Swasta Daarul Mustofa Sukau, tingkat Raudhatul Athfal (RA) sebanyak 31 sekolah terakreditasi dan 5 sekolah dalam proses meliputi Darul Ulum dan Azzahra (Airhitam), Al-Islamiyah (BNS), Tarbiyatul Athfal (Sekincau) dan RA. Al-Huda (Belalau).

    Dari data tersebut terdapat 3 sekolah berakreditasi A, 7 Berakreditasi B dan 5 sekolah terakreditasi C pada tingkat Madrasah Aliyah. Diikuti 1 sekolah terakreditasi A, 15 sekolah terakreditasi B dan 8 sekolah terakreditasi C pada tingkat Madrasah Tsanawiyah.

    Selanjutnya 2 sekolah terakreditasi A, 14 sekolah terakreditasi B dan 14 sekolah terakreditasi C pada tingkat Ibtidaiyah. Diikuti 12 sekolah terakreditasi B pada tingkat RA dan 19 sekolah terakreditasi C pada tingkat RA.

    “Beberapa sekolah yang belum terakreditasi karena prosesnya belum selesai,” ucap Pirdaus.

    “Kriteria dalam akreditasi disesuaikan dengan 8 standar nasional pendidikan,” tambahnya singkat.

    Diantaranya standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan dan standar sarana dan prasarana.

    Dalam proses akreditasi, ke delapan standar tersebut harus dipenuhi untuk menjamin mutu pendidikan, karena salah satu tujuan akreditasi adalah sebagai penjamin mutu pendidikan. (Toha/Ade)

  • Wali Murid Di Kota Metro Antusias Pendaftaran PPDB Jalur Prestasi Sudah Bisa Diakses

    Wali Murid Di Kota Metro Antusias Pendaftaran PPDB Jalur Prestasi Sudah Bisa Diakses

    Metro (SL)-Setelah mulai bisa di aksesnya pendaftaran melalui jalur prestasi dihari terakhir Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK tahun 2021, disambut antusias oleh wali murid di Kota Metro.

    Rio Delbi (40) salah satu wali murid dari calon peserta didik baru mengatakan, sangat bersyukur dengan bisa di aksesnya pendaftaran melalui jalur prestasi.

    “Saya sangat bersyukur sekali dihari terakhir pendaftaran PPDB ini, jalur prestasi bisa diakses, sehingga anak saya bisa mendaftar disekolah impiannya,” katanya, Kamis 17 Juni 2021.

    Rio menyampaikan, sejak awal di bukanya PPDB dan jalur prestasi tidak bisa di akses, dan harus melalui jalur zonasi sehingga membuat dia cemas kalau anaknya tidak diterima disekolah yang di impikannya.

    “Karena jika harus melalui jalur zonasi jarak antara rumah dan sekolah yang dituju agak jauh, dan di khawatirkan anak saya tidak bisa lolos dalam penerimaan,” terangnya.

    Dirinya menambahkan sempat merasa kecewa jalur prestasi tidak bisa di akses, padahal anak saya sudah beberapa kali menjuarai kejuaraan taekwondo baik tingkat nasional maupun internasional.

    “Di tingkat nasional dia berhasil meraih juara ke II turnamen kemenhan tahun 2018 yang berlangsung di jakarta, dan di tahun 2019 berhasil menjadi juara I dalam kejuaraan internasional yang diikuti 10 negara yang berlangsung di bali,” ucapnya.

    Dengan sederet prestasi yang diraih anaknya, dia memiliki keyakinan bisa diterima di sekolah impian anaknya dengan mendaftar melalui jalur prestasi dari pada jalur zonasi.

    “Karena prestasi anak saya bukan saja sudah membanggakan Kota Metro, maupun Provinsi Lampung, tapi sudah membuat harum negara,” tegasnya.(Roby)

  • 35 Santri Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Gisting Di Wisuda

    35 Santri Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Gisting Di Wisuda

    Tanggamus (SL)-Sebanyak 35 Santri Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Gisting di Wisuda pada Tahun ini. Dari 35 santri terdiri dari 21 Santri putri dan 14 Santri Putra.

    Kegiatan yang mengusung tema “Mewujudkan Kader yang Beradab, Berilmu dan berwawasan luas” itu kdipusatkan di di Asrama Putri Pondok , Sabtu 12 Juni 2021 .

    Dalam Sambutannya Direktur Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Gisting Ust. Bambang Mugiono mengatakan Bahwa alumni yang hari ini selesai dari Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Gisting di harapkan membawa nama baik Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Gisting dan juga berharap dukungan agar pondok pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Gisting semakin baik . Beliau menutup sambutannya dengan pesan dari pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan

    “Muhammadiyah pada masa sekarang ini berbeda dengan Muhammadiyah pada masa yang akan datang Jadilah Insinyur, master dan profesional dan kembalilah kepada Muhammadiyah sesudah itu,” katanya.

    Selain itu Ketua Badan Pembina Pesantren Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Gisting Ust. H. Agus Suparno S.Ag Mengatakan dalam sambutannya bahwa Alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Gisting harus bersyukur karena mampu bertahan terhadap sulitnya menuntut ilmu di Pondok Pesantren dan mengajak kepada semua yang hadir untuk dapat mendoakan para Wakil dan pendiri serta perintis pondok pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien baik yang masih hidup maupun yang sudah Wafat.b Beliau juga berharap Alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Gisting bisa mengamalkan ilmu yang di dapat selama di Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Gisting. Beliau juga mengutip Sebuah syair dari Imam Syafii.

    “Orang pintar akan pergi dari rumahnya untuk menuntut ilmu. Merantaulah, engkau akan dapat pengganti dari teman yang ditinggal lebih banyak, Manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang,” kata Agus Suparno.

    Agus Suparno berharap kepada kepada seluruh alumni untuk terus semangat dalam menuntut ilmu.

    Dalam kesempatan itu pula. Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gisting Bpk. H. Mahmudi KS , beliau mengatakan Bahwa Muhammadiyah berharap agar Alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Gisting dapat menjadi kader yang dapat mengembangkan Nilai nilai Islam dan Muhammadiyah di manapun berada . Beliau juga berterima kasih kepada seluruh wali atas kepercayaan yang di berikan wali santri kepada Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Gisting. Dirinya juga mengharapkan dukungan untuk pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Gisting yang saat ini sedang berlangsung pembangunan di Lokasi yang baru.

    Dalam Kegiatan ini pula di berikan reward untuk santri teladan Putra Dwi Feriansyah, dan Santri Putri Mufida Nurma Rafiqi , Santri dengan hafalan terbanyak Hanifa Tsabita Ali, Nurul Fatimah Azzahra , Rakha Aditya Ilham, dan M. Wildan Al Aqso.

    Hadir juga pada kesempatan tersebut seluruh Anggota Badan Pembina Pesantren Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Gisting, Ust. Fadloil, Ust. Maryono, Ust. Muhibun , Ust. Akhmadi Sumaryanto, dan Ust. Agus Mardika. (Wagiman)

  • Kapolres Bersama Dandim 0410/Muba Tinjau Pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah Tatap Muka

    Kapolres Bersama Dandim 0410/Muba Tinjau Pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah Tatap Muka

    Musi Banyuasin (SL)-Kapolres Musi Banyuasin AKBP Erlin Tangjaya, SH, S.Ik bersama  Dandim 0401 Muba Letkol Arh Faris Kurniawan SST MT, didampingi Dinas Pendidikan, meninjau pelaksanaan ujian akhir sekolah secara tatap muka, Selasa 08 Mei 2021.

    Pelaksanaan kegiatan Ujian tatap muka di awal tahun 2021 ini, menjadi point untuk gugus tugas Covid – 19 dibeberapa kecamatan untuk menentukan sekolah tersebut boleh dibuka atau tidak.

    “Tadi kita lihat bersama di SMP N 1 Sekayu Dan SD Negeri 8 Sekayu Prokes nya Sangat baik, mulai Dari pencuci tangan, alat deteksi suhu, masker Dan sarung tangan plastik semuanya lengkap. Semoga di sekolah lain semua harus dilengkapi prokes nya” Kata Kapolres.

    “Dari sekolah yang ditinjau diantaranya SMP Negri 1 Sekayu dan SDN 8 Sekayu, syukur alhamdulillah semuanya sudah melaksanakan sesuai dengan instruksi presiden mulai dari jumlah peserta didik yang 25% pelaksanaan kegiatan maksimal 4 jam 1 minggu 2 kali atas inisiasi dari pada orang tua siswa serta guru yang sudah harus melaksanakan vaksinasi terlebih dahulu alhamdulilah semua sudah dilaksanakan,” tambahnya.

    Sementara itu, ditempat yang sama, Dandim Muba mengatakan Prokes di setiap sekolah harus diterapkan sesuai instruksi Presiden. “Pagi ini, kami dari Forkominda melakukan monitoring peninjauan pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di beberapa sekolah. Dari hasil evaluasi monitoring di beberapa sekolah SD dan SMP yang melakukan ujian secara langsung (tatap muka), semua berjalan baik dan sudah sesuai prosedur dengan menerapkan aturan protokol kesehatan (Prokes),” ungkap Fariz.

    Sementara itu, kabid SMP Dinas pendidikan Kabupaten Muba Nazarul Hasan MPd, menyebut, untuk pelaksanaan penilaian akhir tahun tatap muka seluruh SD dan SMP di Kabupaten Musi Banyuasin negeri dan swasta kegiatan ini merupakan uji coba untuk pelaksanaan tatap muka di awal pelajaran 2021/2022.

    “Keberhasilan hari ini tentu akan menjadi poin bagi forkominda maupun tim gugus tugas covid -19 untuk menentukan di beberapa kecamatan untuk sekolah itu boleh dibuka atau tidak tapi panismen ini diberlakukan ketika sudah diamati dan diberi peluang untuk melengkapi semua protokol kesehatan yang ada di sekolah ketika peluang itu terjadi kita berikan sekolah juga tidak melaksanakan itu maka kepala dinas pendidikan menyampaikan ke kami bahwa Kepala sekolahnya akan kita evaluasi karena kebijakan apapun di sekolah Kepala sekolah yang pegang kendalinya,” katanya.

    Nazrul berharap, beberapa sekolah yang telah ditinjau oleh Kapolres bersama Dandi dapat mewakili dalam kota Sekayu untuk melaksanakan tatap muka.

    “Tetapi tetap penentuan tatap muka di sekolah di satuan pendidikan di tahun pelajaran 2021/2022 serahkan kepada kecamatan lebih dan tim gugus tugas Kecamatan. Boleh saja pak Bupati mengambil kebijakan Kabupaten Subang untuk tatap muka tapi kalau pak camat mengatakan bahwa sekolah itu tidak layak maka dia tidak boleh kita kembalikan seperti itu,” cetusnya.

    Nazarul juga menyebut, pelaksanaan protokol kesehatan sampai saat ini sudah memasuki angka 90 persen baik SD maupaun SMP, untuk SMP dari 145 insyaallah sudah mendekati angka 98 sekolah yang sudah melaksanakan protokol kesehatan tinggal sedikit sedikit sekolah yang memang belum berbenah ini terkait dengan jumlah peserta didik biasanya kalau SD juga mungkin angkanya sudah 89 dari 450 sekolah

    Untuk mekanisme proses belajar mengajar sendiri Disdik sudah mengatur SOP pertama jumlah jam dalam satu hari itu tidak boleh lebih dari pukul 12.00 wib durasi masing-masing mata pelajaran kalau selama ini 40 menit kita kurangi 30 menit tidak ada waktu istirahat kantin tidak boleh buka kemudian jumlah kelas yang harus sekolah dalam 1 hari 1/3 tidak 100% misalnya 300 artinya hari Senin itu 100 hari Selasa 100 dan tidak dikenal lima hari sekolah tetap 6 hari sampai dengan Sabtu karena pembagiannya sepertiga dari jumlah peserta didik ini SOP ini sudah siap di bulan september tetapi pelaksanaannya mungkin kita tunggu dari pak bupati

    Yang menjadi PR Juga persoalan orang tua yang mengantar jemput anaknya. kadang-kadang anak tidak berkerumun di sekolah orang tuanya yang berkerumun di luar disekolah. Makanya, pihaknya sudah meinta pihak sekolah mewajibkan di untuk menyusun SK Tim gugus tugas tingkat satuan pendidikan sekolah agar dia mengatur jangan sampai anak itu yang diantar orang tuanya ngumpul dan lain sebagainya di sekolah insya Allah kita bisa jamin bahwa dia akan kita akan bisa memutus mata rantai covid-19

    “Ketika anak pulang ini yang paling berbahaya yang itu yang harus kita berikan stresing kepada kepala sekolah agar timnya bekerja untuk itu.Jika ada yang diketahui terkonfirmasi dan positif maka sekolah harus ditutup bekerjasama dengan puskesmas untuk melakukan semprotan disinfektan diberi waktu 14 Hari untuk dibuka kembali dengan melaksanakan sesuai dengan SOP yang Sudah di buat,” tutupnya.(Rudi)

  • Selamat Jalan Prof H Wahyu Sasongko

    Selamat Jalan Prof H Wahyu Sasongko

    Bandar Lampung (SL)-Provinsi Lampung kehilangan guru besar hukum perdata, Prof Dr H Wahyu Sasongko, SH, MH, bin Winarso. Guru besarFakultas Hukum Universitas Lampung itu meninggal dunia sehari setelah ulang tahunnya di Jakarta, Jumat 28 Mei 2021 sekira pukul 3.20 WIB.

    Kabar duka kepergian Prof. Dr. Wahyu Sasongko Jumat 28 Mei 2021 cepat tersebar sejak Wahyu dikabarkan dalam kondisi kritis. Yang terus beredra di sejumlah grup aplikasi perpesanan WhatsApp.

    “Innalillahi Wainaillahi Rojiun. Turut berbelasungkawa atas meninggalnya Prof. Dr. Wahyu Sasongko. semoga Allah SWT mengampuni segala dosanya, menerima amal ibadahnya dan almarhum dalam keadaan husnul khatimah. Serta, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kesabaran, dan kekuatan,”

    Juru Bicara Rektor Unila Nanang Trenggono, membenarkan kabar duka tersebut. “Iya. Kabar dari putranya beliau meninggal pagi tadi,” kata Nanang, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp. Kabar meninggalnya Wahyu Sasongko memberi duka bagi sejumlah kalangan.

    Mantan Wakil Bupati Tulangbawang, Heri Wardoyo. “Innalillahi Wainnalillahi Rojiun. Selamat jalan guruku. Semogo Allah memberi keindahan perjalanan menuju rumah sejati-Nya. Lahu Fatihah,” tulis Heri di salah satu grup WhatsApp.

    Heri Wardoyo mengenang bahwa almarhum adalah sosok Dosen yang mempunyai cara dan sistem mengajar yang sangat terstruktur.“Almarhum adalah Dosen Pengantar Ilmu Hukum. (Cara) mengajar sambil diskusi, hal baru di tahun 1986, mengajarnya sangat terstruktur. Sebagai teman, almarhum sangat baik,” kata Heri.

    Hery Wardoyo mengatakan Wahyu Sasongko adalah dosennya yang sangat konsen pada isu-isu yang ada di kawan-kawan aktivis.  Wahyu Sasongko mengurai perjalanan hidupnya yang kuliah membela orang-orang tersingkirkan, pernah menjadi notaris, sampai akhirnya jadi dosen Unila sejak tahun 1984.

    Wahyu Sasongko dikenal sangat akrab dengan para aktivis dan tetap kritis. Dia dimakamkan di Pemakaman Giritama Tonjong, Kota Bogor, Jawa Barat, siang ini. Rumah duka Jalan Cipete 1 no 3, Cilandak, Jakarta Selatan. “Sesuai wasiat, Bapak ingin dimakamkan di sana karena Bapak dan adik-adik Beliau juga dimakamkan di sana. Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya” kata Harsa Wahyu Ramadhan yang juga dosen Fakultas Hukum Unila itu.

    Prof Wahyu sempat menderita batuk yang tak kunjung sembuh usai melaksanakan ibadah haji empat tahun silam. Kemudian dinyatakan menderita kanker paru-paru dan beberapa kali menjalani kemoterapi. “Diagnosanya seperti itu yang kami tahu, setelah Bapak pulang haji,” kata Rilda Murniati yang lama menjadi asisten Wahyu mengajar di Unila.

    Wahyu Sasongko memeroleh SK guru besar dari Mendikbud Nadien Makarim yang diserahkan Guru BesarRektor Unila Prof Karomani yang menyerahkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 43586/MPK/KP/2020 tanggal 15 Mei 2020.

    Teman-teman aktivis senior sempat merayakan atas gelar profesor ke-66 kampus hijau Universitas Lampung yang mengajar sejak 1984. Mereka berkumpul di rumah Asrian Hendicahya, Jalan Airan Raya Nomor 7 RT 01, Desa Wayhuwi, Jati Agung, Lampung Selatan, Sabtu 5 September 2020 lalu. Asrian Hendicahya mengatakan acara itu sebagai penghargaan atas profil sosok serta apa yang telah dilakukan oleh Prof Wahyu Sasongko. (Red)

  • Komisi V DPRD Lampung Legalkan Pungutan di SMA dan SMK Negeri di Lampung ?

    Komisi V DPRD Lampung Legalkan Pungutan di SMA dan SMK Negeri di Lampung ?

    Bandar Lampung (SL)-Meski menjadi sorotan karena melanggaran UU dan aturan Kementerian Pendidikan, kini justru Komisi V DPRD Lampung memperbolehkan SMA dan SMK Negeri di Lampung melakukan pungutan, dengan beberapa ketentuan, sesai Peraturan Gubernur.  Hal itu disampaikan Anggota Komisi V DPRD Lampung, Apriliati usai rapat dengar pendapat Komisi V DPRD Lampung dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung, Rabu 28 April 2021.

    Menurut Apriliati, pungutan merujuk pada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 61 tahun 2021, sepanjang itu dikenakan di luar kategori misalnya tidak mampu, maka pungutan dapat diterapkan. “Wali murid kurang mampu penerima PKH dan anak beprestasi harus didukung dengan membebaskan pungutan sekolah,” ungkap Apriliati, ketika dikonfirmasi Rilisid Lampung, Kamis 29 April 2021.

    Menurut Aprilianti, mekanisme pungutan sekolah harus dimusyawarahkan dengan wali murid dalam rapat bersama komite sekolah. Apriliati berdalih, dana yang dikatakan pungutan tersebut digunakan untuk membayar tenaga pengajar honorer. “Kalau sekolah negeri yang sudah mapan tidak jadi masalah, namun bagaimana sekolah yang tidak mampu,” dalih Apriliati.

    Selanjutnya, apabila wali murid tersebut dikategorikan mampu, maka wali murid berkewajiban membayar pungutan sekolah tersebut.

    SMK Negeri 1 Sidomulyo Tidak Bayar SPP dan Daftar Ulang Tidak Boleh Ujian

    Tindak Pidana Pungutan Liar (Pungli) dilakukan SMKN 1 Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel). SMK Negeri di Desa Budidaya, Kecamatan Sidomulyo Lamsel itu, melakukan pungutan, berupa uang iuran uang SPP dan uang iuran biaya pendidikan (daftar ulang).

    Pihak sekolah juga secara terang-terangan tidak memperbolehkan siswa/i nya mengikuti ujian, jika belum membayar atau melunasi biaya iuran uang SPP dan iuran uang daftar ulang. “Saya sendiri terpaksa tidak diperbolehkan mengikuti ujian sekolah (US), hal tersebut lantaran saya sendiri belum membayar iuran SPP dan iuran biaya pendidikan,” ujar salah satu siswa SMKN 1 Sidomulyo Lamsel, yang minta namanya dirahasiakan, Rabu 29 April 2021.

    Menurut siswa yang duduk dibangku kelas XII (dua belas) itu, tak hanya dirinya yang sempat terlambat mengikuti ujian, bahkan ada siswa lainnya juga, harus membuat surat perjanjian diatas materai enam ribu jika hendak mengikuti US. “Saya kurang tahu persis mengenai surat perjanjian tersebut, yang saya ketahui, bahwa rekan saya belum melunasi uang iuran SPP dan daftar ulang, seperti saya” ucapnya.

    Sementara itu, Bendahara SMKN 1 Sidomulyo, Dwi saat dikomfirmasi via teleponnya, membantah mengenai adanya pungutan uang iuran baik SPP maupun biaya daftar ulang. Dwi juga membantah jika dirinya adalah Bendahara SMKN 1 Sidomulyo, Lamsel. “Maaf mas, ke-sekolah saja kalau mau menanyakan hal tersebut, yang jelas tidak ada yang namanya pungutan  di SMKN 1 Sidomulyo,” katanya. (Red)

  • DEMA FEBI UIN RIL Berbagi Bersama Anak Yatim

    DEMA FEBI UIN RIL Berbagi Bersama Anak Yatim

    Bandar Lampung (SL) – Sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) mengadakan buka puasa bersama dan memberikan santunan kapada anak yatim di Panti Asuhan Tiara Putri, Senin 03 Mei 2021.

    Kegitan yang mengusung tema “Dari kita untuk mereka”  tersebut, merupakan program kerja  Departemen Sosial dan Advokasi DEMA FEBI pada bulan Ramadhan.

    Kegiatan tersebut di mulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Asmawati kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Fathur Rohman.

    Selain itu, untuk memberikan hiburan untuk anak yatim di panti asuhan Tiara Putri anggota DEMA Febi UIN RIL bermain games dan sharing

    Pada kesempatan itu, Ketua DEMA FEBI UIN RIL Ricky Febriasyah menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan buka puasa bersama dan santunan anak yatim.

    “Alhamdulillah pada hari ini kita bisa berkumpul bersama untuk bersilaturahmi dengan adik-adik sekalian yang semoga dengan ini menambah ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Hal ini juga tidak terlepas dari bentuk kepedulian dan kepekaan masyarakat Lampung baik warga sekitar, Dosen, Karyawan, maupun mahasiswa yang telah menyisihkan rizkinya untuk berbagi kepada sesama,” ujarnya.

    Ditempat yang sama, Ketua Yayasan Septi Aidarmi mengungkapkan, bahwa pihaknya sangat berterima kasih dan bersyukur atas kunjungan serta santunan yang diberikan oleh DEMA-F UIN Raden Intan Lampung. “Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan ini dan semoga kakak-kakak yang sudah bekerja sama menggalang dana selalu sehat serta kegiatan kampus maupun yang akan menjalani skripsi diberikan kemudahan,” tutur Septi. (Zhani)

  • Wahdi Harap ‘Kampoeng Digital Gradasi’ Mampu Lahirkan Generasi Berkompetensi di Bidang Digital

    Wahdi Harap ‘Kampoeng Digital Gradasi’ Mampu Lahirkan Generasi Berkompetensi di Bidang Digital

    Kota Metro (SL)-Kehadiran Kampoeng Digital Gradasi di Kota Metro diharapkan mampu melahirkan generasi yang kompetensi, berdaya saing tinggi, unggul, partisipatif dan kolaboratif dalam meningkatkan kualitas SDM berbasis digital guna mewujudkan kualitas hidup masyarakat Kota Metro agar lebih baik.

    Seperti penyampaian Wali Kota Metro Wahdi Sirajudin pada launching ‘Kampoeng Digital Gradasi’ yang berlangsung di Alas Puri Sumbersari Park, Kelurahan Sumbersari, Metro Selatan, Rabu (21/04/2021).

    Dalam sambutannya tersebut, Wahdi juga memberikan apresiasi terhadap program yang merupakan inisiasi oleh Gerakan Digital indonesia (Gradasi) yang di Komandoi Agus Karyono itu. “Ini sangat penting, tentunya diharapkan kegiatan Kampoeng Digital dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. kepan Kampung Digital Gradasi harus memiliki akademi, tentunya di didik oleh para expert-expert digital. Dengan begitu manfaat dalam proses digitalisasi bisa kita peroleh semuanya,” ujar Wahdi.

    Namun, Lanjut dia, untuk menerapkan literasi digital, setiap aspek tentu ada side effect atau dampak buruk yang perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik. Hal ini supaya penggunaan perangkat digital dapat dikontrol dan dimanfaatkan dengan tepat. “Anak-anak pun boleh mengakses jejaring sosial. Tetapi bukan untuk setiap hari, ada waktu dan batasan. Ada waktunya kapan anak-anak memanfaatkan jejaring sosial untuk belajar, ini yang penting,” tutup Wahdi.

    Sementara itu, Ketua DPC Gradasi Kota Metro X. Rusthami menyebutkan, Gradasi Kota Metro terpilih diantara 24 kota/kabupaten se-Indonesia untuk melouncing kampung Digital Gradasi. “Di Indonesia kebetulan kita mitra dengan Kementrian Kominfo untuk pelantikan 10.000 pandu digital. Kota Metro sendiri baru ada 14 yang lolos seleksi,” kata dia.

    Ruahtami menjelaskan, Kampung Digital Gradasi sendiri merupakan wadah para Pandu digital yang telah diseleksi oleh Kementrian Kominfo RI. Gradasi fokus bergerak dibidang literasi digital yang meliputi tiga sektor yakni, pendidikan, UMKM dan Pariwisata dengan mengadakan pelatihan-pelatihan khusus digitalisasi.

    “Kita adakan pelatihan dua kali pertemuan dalam tiap bulan. Di kota Metro, lokasi kita resmikan di Alas Puri Buper ini. Misalkan ada pihak luar, komunitas atau kelompok-kelompok UMKM ingin mengundang kami sebagai narasumber di acara mereka, kami bersedia dan mempersilahkan,” tambahnya.

    Terpisah, Ketua DPD Gradasi Provinsi Lampung  Agus Karyono mengatakan, Kampung Digital Gradasi adalah pemanfaatan teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) dan aplikasi digital secara konfrehensif dan integratif. “Adanya Kampung Digital Gradasi ini bertujuan mendukung peningkatan dan pengembangan potensi bisnis UMKM, Kewirausahaan, leadersip, pariwisata, SDM dan SDA terpusat di suatu lokasi tertentu untuk mewujudkan kesejahteraan, kemakmuran dan kemanfaatan bagi masyarakat,” pungkasnya.

    Pantauan di lokasi, launcing Kampung Digital Gradasi ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 21 kali oleh Wali Kota Metro yang disaksikan pemuda karang taruna pengelola Alas Puri Sumbersari, Kominfo, Disporapar dan seluruh jajaran Gradasi Lampung. Pada momen yang sama diperingati pula Hari Kartini yang jatuh pada hari ini. (Red)

  • SD Muhammadiyah Gisting Gelar Muhasabah dan Doa Bersama

    SD Muhammadiyah Gisting Gelar Muhasabah dan Doa Bersama

    Tanggamus (SL)-Sekolah Dasar Muhammadiyah Gisting Kabupaten Tanggamus menyelenggarakan muhasabah dan doa bersama bagi siswa Kelas VI Tahun Pelajaran 2020/2021 pada hari Sabtu, 17 April 2021

    Acara ini dihadiri oleh Kepala SD Muhammadiyah Gisting Uswatun Mardiyah, S.Pd.SD, Orang Tua/Wali Siswa Kelas VI beserta siswa, dan Dewan Guru dan Karyawan SD Muhammadiyah Gisting.

    Bertempat di Masjid Ahmad Dahlan SD Muhammadiyah Gisting kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama siswa Kelas VI A dan VI B diselenggarakan dari Pukul 08.00-10.00 dan sesi kedua siswa kelas VI C dan VI D dari pukul 10.00-12.00.

    Dalam sambutannya Kepala SD Muhammadiyah Gisting Uswatun Mardiyah, S.Pd.SD menjelaskan kegiatan Muhasabah dan Doa bersama ini diselenggarakan untuk mempersiapkan mental siswa menjelang Ujian Sekolah yang akan dilaksanakan pertengahan April ini.

    “Walaupun Ujian Nasional tidak dilaksanakan tetapi Ujian Sekolah masih dilaksanakan. Dan Siswa diharapkan benar-benar menghadapi Ujian Sekolah ini dengan Sungguh-sungguh tidak hanya formalitas saja,” kata Uswatun.

    Uswatun Mardiyah menambahkan Bantuan orang tua atau wali siswa di rumah untuk memotivasi Siswa lebih giat lagi belajar di rumah dalam menghadapi Ujian Sekolah ini. Karena pembelajaran di masa Pandemi ini dengan metode daring nampaknya Siswa kurang bersemangat dalam belajar.

    Kadar Pawitan, S.Pd.I di dampingi Duwi Reniati, S.Pd Memimpin Muhasabah untuk memberi motivasi agar giat belajar dan melakukan segala sesuat dengan baik dan mandiri. Juga untuk menyadarkan Siswa agar berprilaku baik kepada Orang tua serta menyiapkan mental Siswa untuk menghadapi Ujia Sekolah dengan baik.

    “Sebagai tanda syukur dan mengharap keridoan Allah SWT. agar Ujian Sekolah berjalan dengan lancar Kadar Pawitan, S.Pd.I membacakan doa.

    Kegiatan ini diakhiri dengan sungkeman Siswa kepada Orang tua masing-masing untuk meminta maaf dan mohon doa agar ujian mereka berjalan dengan sukses tanpa ada aral yang menghalang. Serta berjabat tangan Siswa dengan Guru, orang Tua dengan Guru, dan siswa dengan siswa untuk saling memaafkan. (Fitriati/wisnu)