Kategori: Pendidikan

  • SMA Negeri 1 Kota Agung Diduga Coba Main-Main Dengan Anggaran Afirmasi Bos 2019

    SMA Negeri 1 Kota Agung Diduga Coba Main-Main Dengan Anggaran Afirmasi Bos 2019

    Tanggamus (SL)-Berdalih untuk keperluan sekolah dan membayar tenaga honor sekolah, pihak SMAN I Kota Agung mencairkan dana bos afirmasi dan kinerja sekolah  sebesar 100 Juta. Dana bos Afkin tahun 2019 sudah masuk kerekening sekolah sebesar 649 juta, dan kisaran bulan April 2020 uang tersebut sempat di tarik sebesar 100 juta oleh kepala sekolah yang lama.

    “Benar kepala sekolah yang lama pak Roslan , kisaran bulan April pernah menarik dana bos afkin dari rekening sekolah sebesar seratus juta guna keperluan sekolah,” kata Wakil Kepsek Bagian Sarpras Suarji, Kepada sinarlampung.co, Senin 14 September 2020 di ruang kerjanya.

    Dan rencananya dana tersebut secepatnya akan segera di belanjakan melalui aplikasi siplah  untuk pemesanan sarana sekolah berupa kaptop, plasdisk dan lemari besi. “Kita sedang proses pemesanan 103 laptop, plasdisk, lemari besi dari rekanan pihak ketiga yaitu CV Mandiri Jaya Pustaka dari Abung Selatan,” katanya.

    Menurut Suharji, pada awal keterangan menyebutkan bahwa rekanan pihak ketiga adalah CV Mandiri Jaya Pustaka dari Abung Selatan. Dengan memesan laptop/tablet Acer 2 icor, Senin 13 September 2020 dan  dihari  Kamis 17 September 2020, keterangan berubah bahwa pemesan adalah CV  Agas Prima Tama dengan laptop/ tabket merek Lenovo.

    Kepala Sekolah yang baru, Sudirman kepada media dia membenarkan bahwa dana BOS Afkin pernah di tarik senilai 100 juta dan sudah di kembalikan lagi rerekening sekolah. “Benar sebelum saya disini uang itu pernah di tarik sebesar 100 juta, tapi sekarang sudah di kembalikan jadi tidak ada masalah karena itu uang milik sekolah maka sekolah punya wewenang untuk memakainya,” ucap Sudirman, Spd di ruang kerjanya, Kamis 17 September 2020.

    Terkait dengan pengadaan barang laptop  dari pihak rekanan melalui aplikasi siplah dia menyangkal kalau sudah MOU dengan CV, karena dari pihak rekanan masih  dalam tahap bahasan. “Pihak kami masih membahas barang apa yang akan di beli tentunya sesuai dengan aturan, jadi sampai sekarang belum ada mou pemesanan,” katanya.

    Pernyataan berbeda antara Kepsek dan Wakepsek justru menjadi dilema dan patut di duga bahwa pengadaan barang melalui pihak rekanan menunggu pengkondisian dari pihak disdik propinsi karena lima CV dari pihak rekanan semuahnya gagal.

    Menurut salah sumber dari pihak rekanan yang namanya tidak mau di sebutkan, kepada sinarlampung.co mengatakan bahwa dirinya melalui CV yang di bawanya pernah melakukan penawaran kepihak SMAN I Kota  Agung terkait pengadaan laptop dan tablet dari dana bos afkin 2019 dan akhirnya mundur karena tidak sanggup dengan permintaan dari pihak sekolah.

    “Pada waktu itu saya menawarkan untuk pengadaan laptop dan tablet, tapi kami mundur tidak sanggup, karena dengan uang Rp500 juta untuk barang tapi kami harus buat lpj sebesar 600 juta, dan belum lagi casbeak atau fe untuk laptop 10 persen dan tablet 12 persen,” katanya. (hardi/wisnu)

  • Universitas Saburai Pelatihan Aplikasi Anti Plagiarism

    Universitas Saburai Pelatihan Aplikasi Anti Plagiarism

    Bandar Lampung (SL)-Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (Saburai) melaksanakan pelatihan penggunaan aplikasi turnitin (plagiarism checker). Pelatihan dibuka Rektor Universitas Saburai, Henni Kusumastuti, di ruang perpustakaan Gedung Graha Saburai, Selasa 15 September 2020. .

    Dalam sambutannya, Henni menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih atas terlaksananya pelatihan ini. Ia berharap seluruh dosen dapat menggunakan aplikasi turnitin. Baik dalam melaksanakan pengajaran, penelitian, maupun pengabdian pada masyarakat.

    “Termasuk membimbing skripsi mahasiswa. Sehingga tulisan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terhindar dari plagiat yang merupakan kenistaan bagi seorang dosen dan mahasiswa dan pengelola jurnal yang ada di lingkungan Universitas Saburai,” kata Henni.

    Pemateri pada pelatihan adalah dosen Fisipol Universitas Saburai, M Fikri Akbar, S.I.Kom, M.Si, M.M. dan Kepala Laboratorium Bahasa Universitas Saburai, Adelina Anum, S.Pd, M.Pd. Fikri menjelaskan bahwa aplikasi turnitin dapat mendeteksi tulisan yang bersifat mencontek atau menggunakan tulisan orang lain tanpa menyebutkan sumber tulisan (plagiarism).

    Dalam pelaksanaan pelatihan semua peserta langsung mempraktikkan penggunaan aplikasi ini secara langsung, dipandu kedua pemateri. “Sehingga setelah mengikuti pelatihan ini seluruh peserta dapat mengoperasikan aplikasi turnitin,” pungkas Fikri. (rls/red/*)

  • FE Univ Saburai Lokakarya Kurikulum Kampus Merdeka

    FE Univ Saburai Lokakarya Kurikulum Kampus Merdeka

    Bandar Lampung (SL)-Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (Univ. Saburai) melaksanakan lokakarya kurikulum kampus merdeka program studi manajemen dan akuntansi, dengan pembicara Dr. Ayi Ahadiyat, SE, M.B.A (Unila), di gedung Graha Saburai, Sabtu 12 September 2020.

    Rektor Saburai Dra. Henni Kesumastuti, M.I.P dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara ini, menyampaikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada dekan FE atas terlaksananya kegiatan ini, dan kepada seluruh peserta serta stockholder yg telah hadir turut berpartisipasi dalam acara ini.

    “Secara khusus kepada bapak Dr. Ayi Ahadiyat, S E, M.B.A selaku narasumber yg telah menyempat kan untuk hadir memberikan materi. Selaku rektor saya menyampaikan terima kasih. Lokakarya semacam ini memang sangat dibutuhkan mengingat pada masa pandemi covid 19 dan sesuai dengan Permendikbud no 3 th 2020 bahwa perguruan tinggi diwajibkan menerapkan kampus merdeka, oleh karena itu PT wajib menyesuaikan kurikulum yg ada dengan kondisi tersebut,” kata Henni.

    Henni berharap lokakarya ini dapat merumuskan kurikulum yg pas dan sesuai dengan kondisi kampus merdeka, terlebih lagi untuk mewujudkan visi universitas sesuai berwawasan internasional di tahun 2044. Dr. Ayi Ahadiyat dalam paparannya bahwa kampus merdeka sesungguhnya memberikan kebebasan pada mahasiswa dan dosen untuk memilih program studi dan konsenterasi bidang ilmunya baik didalam maupun diluar perguruan tinggi tempat menuntut ilmu.

    “Adanya perkembangan tehnologi degital yg diikuti oleh pandemi covid 19 menuntut perguruan tinggi untuk menyesuaikan kondisi ini, termasuk kurikulum yg diterapkan, karena secara bersamaan terjadi juga revolusi pendidikan seperti diantaranya dengan kuliah online melalui zoom dan media online lainnya,” katanya.

    Proses belajar kampus merdeka secara operasional sesungguhnya bahwa pada semeester 4 pembelajaran boleh dilakukan diluar prodi pada PT yang bersangkutan, kemudian smt 5 dan 6 pembelajaran di luar PT (magang), selanjutnya semester 7 dan 8 pembelajaran kembali ke prodi PT asal.

    “Jadi untuk mhs dan dosen di era kemajuan pendidikan berbasis degital dalam penerapan kampus merdeka, dituntut untuk memahami paling tidak operasionalisasi dari perkembangan tehnologi degital,” tambanya.

    Sementara Dekan FE Husna purnama,SE,M.E.P dalam sambutannya menyapaikan terima kasih atas kesedian Dr. Ayi Ahadiyat, SE, M.B.A dari Unila menjadi nara sumber. (red/*)

  • Empat Dosen Universitas Saburai Luncurkan Tiga Buku Ajar

    Empat Dosen Universitas Saburai Luncurkan Tiga Buku Ajar

    Bandar Lampung (SL)-Empat dosen Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (Univ Saburai), menulis buku bahan ajar sesuai disiplin ilmunya. Mereka Dr Aprianis, S.Kom MM dengan buku berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia. Aprianis merupakan dosen tetap pada program studi (prodi) Magister Manajemen Fakultas Ekonomi.

    Kemudian Eka Ubaya Taruna Rauf, SSos MM MSi, yang menulis buku Teori dan Aplikasi Komputer. Eka adalah dosen tetap pada prodi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Selanjutanya Maristiayana Ayu, SE MAk dan Niar Azriya, SE, MAk. Keduanya menulis buku Pengantar Akuntansi. Mereka adalah dosen tetap pada prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi.

    Buku diterbitkan ”Saburai Pers”, Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Saburai, Jumat 11 September 2020. Masing-masing ketua prodi mewakili empat dosen produktif tersebut kemudian menyerahkan buku kepada Rektor Universitas Saburai Dra Henni Kusumastuti, MIP.

    Selanjutnya buku disimpan di Balai Informasi dan Perpustakaan Universitas Saburai untuk digunakan mahasiswa dan dosen yang membutuhkan. Henni memberikan apresiasi tinggi kepada para dosen dimaksud. Dan berharap pengajar yang lain dapat mencontoh mereka untuk menulis dan menerbitkan buku. ”Buku adalah sumber ilmu pengetahuan. Semoga bermanfaat bagi kita semua,” kata Henny. (Red)

  • Sulfakar Tinjau SMA dan SMK Pesawaran Yang Mulai Masuk Sekolah

    Sulfakar Tinjau SMA dan SMK Pesawaran Yang Mulai Masuk Sekolah

    Pesawaran (SL)-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Drs. Sulpakar, meninjau proses dimulaikany kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah pada jenjang SMA-SMK di Kabupaten Pesawaran, Senin 31 Agustus 2020.

    Peninjauan itu, untuk memastikan proses KBM tatap muka berjalan dengan baik, di era new normal, meninjau ke sejumlah SMA/SMK di Pesawaran. Sulpakar didamping Kepala Bidang Pembinaan SMK Dra. Zuraida Kherustika, langsung menuju kelas guna melihat proses KBM yang diikuti siswa. Sekolah yang ditinjau Sulpakar antata lain, SMK Negeri 1, SMKN 2 Gedong Tataan, SMK dan SMK Pelita Pesawaran.

    Kepada para siswa, Sulpakar meminta siswa selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan penanganan coronavirus disease 2019 Covid-19. Sebab, sampai saat ini, pandemi Covid-19 belum berakhir.

    Sebuah kebanggaan di Pesawaran Tim Gugus Tugas telah memberi izin untuk KBM tatap muka bagi sekolah tingkat SMA/SMK, sederajat. Oleh karena itu, kepada kepala sekolah dan guru harus benar-benar mentaati disiplin Protokol Kesehatan Covid-19. “Kesehatan dan keselamatan adalah hal yang utama. Untuk itu, kami minta seluruh siswa dan dewan guru menaati SOP pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19,” ujar Sulpakar.

    Kendati pembelajaran tatap muka telah dilakukan, namun ia meminta pihak sekolah untuk tidak melakukan aktivitas sosialisasi yang dapat mengumpulkan banyak orang. Pelaksanaan KBM tatap muka jenjang SMA/SMK sederajat di Kabupaten Pesawaran, setelah mendapat rekomendasi KBM tatap muka langsung SMA dan SMK dari Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, tetanggal 25 Agustus 2020.

    Dalam surat Bupati Pesawaran yang ditujukan kepada Gubernur Lampung melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, pada prinsipnya Bupati Pesawaran selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19, memberikan rekomendasi tatap muka langsung pada satuan Pendidikan SMA dan SMK di Kabupaten Pesawaran mulai tanggal 31 Agustus 2020.

    Namun demikian, ada ketentuan yang harus dilaksanakan oleh penyelenggara satuan pendidikan dengan ketentuan harus melaksanakan protokol kesehatan secara ketat sesuai SOP. Untuk satu minggu pertama melibatkan Gugus Tugas Covid-19 (TNI, Polri dan Pol PP) pada pelaksanaan protokol kesehatan di satuan pendidikan,

    Kepala Satuan Pendidikan (SMA dan SMK) bertanggungjawab atas pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah. Jika ada warga satuan pendidikan ( pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik terjangkit Covid-19, maka KBM tatap muka di satuan pendidikan dihentikan.

    Sulpakar menambahkan, daerah di Lampung yang telah melaksanakan KBM tatap muka langsung yaitu, Kabupaten Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Lampung Barat, Lampung Tengah. Daerah-daerah tersebut masuk kategori zona hijau dan kuning. Sedangkan daerah lainnya sedang dalam proses verifikasi ke sekolah-sekolah oleh Gugus Tugas Covid-19 kabupaten/kota setempat. (rls/*)

  • Universitas Saburai Seminar Nasional Strategi Penulisan Proposal dan Pengabdian Masyarakat

    Universitas Saburai Seminar Nasional Strategi Penulisan Proposal dan Pengabdian Masyarakat

    Bandar Lampung (SL)-Universitas Saburai kembali menggelar seminar nasional (semnas), Kali ini mengangkat tema Strategi Penulisan Proposal Hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Rabu 26 Agustus 2020. Seinar menghadir empat pembicara Didik Sulistyanto dari Universitas Jember, Dadang Sudrajat (STMIK IKMI Cirebon), Mahrinasari (Universitas Lampung), dan Achi Rinaldi (UIN Raden Intan Lampung).

    Didik memaparkan trik dan strategi memenangkan hibah penelitian seperti bagaimana menulis judul proposal riset yang menarik. Yaitu tidak lebih dari 20 kata, ringkas, dan mudah dimengerti. Juga mencerminkan keseluruhan pekerjaan yang dilakukan.

    “Terutama tujuan, metode, dan hasil. Termasuk harus menjual dan boleh agak bombastis,” ungkap Didik, pada seminar yang dibuka Rektor Universitas Saburai Henni Kusumastuti dipandu moderator Adelina Hanum.

    Didik juga juga memberikan panduan menulis abstrak. Yakni merupakan miniatur latar belakang, ditulis terakhir, ringkas, padat, dan memiliki alur logika sistematik. Terpenting, tidak lebih dari 500 kata.

    Sementara Mahrinasari yang menjelaskan soal penyusunan proposal penelitian dasar mensyaratkan menghasilkan prinsip dasar teknologi, formulasi konsep/aplikasi teknologi, dan pembuktian konsep, fungsi, serta karakteristik penting.

    ”Dengan sasaran menghasilkan teori yang berorientasi pada pada penjelasan atau penemuan, untuk antisipasi gejala, fenomena, kaidah, model, atau postulat baru yang mendukung proses teknologi, kesehatan, pertanian, dan lainnya dalam rangka mendukung penelitian terapan,” katanya.

    Sementara itu, Achi fokus pada path analysis (analisis jalur) sebagai alternatif metode dalam penelitian. Menurutnya, metode penelitian menjadi unsur penting dalam penelitian. Pemilihan metode yang tepat adalah salah satu kunci sukses penelitian. ”Untuk itu, penguasaan metode mutlak diperlukan,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, Universitas Saburai sebelumnya beberapa kali menggelar semnas secara daring. Terakhir adalah pada Kamis (13/8/2020) dengan tema ”Manajemen Strategi di Era New Normal dari Berbagai Aspek. (Red)

  • Pembinaan Tenaga Didik Kadisdikbud Lampung Kunjungi SMKN 1 Metro

    Pembinaan Tenaga Didik Kadisdikbud Lampung Kunjungi SMKN 1 Metro

    Kota Metro (SL)-Kepala Sekolah didampingi Tenaga didik Sekolah  Menengah kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Metro sambut kedatangan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Sulpakar, dalam rangka kunjungan kerja (Kunker) sekaligus pembinaan tenaga didik dan kependidikan  lingkungan SMK Negeri 1 Kota Metro, Selasa (25/08/2020).

    Tampak hadir dalam Kunker, Kabid Pembinaan SMK Disdikbud Provinsi Lampung Zuraida Kherustika, Kacab Disdikbud Kota Metro, Kadisdikbud Kota Metro, Kepala Pembina SMKN 1 Metro serta seluruh tamu undangan yang hadir dalam kegiatan.

    Kepsek SMKN 1 Metro, Dwi Widyaningsih mengucapkan terimaksih atas kunjungan Kadisdik Lampung di SMK setempat. Dikatakannya, di SMKN 1 Metro saat ini memiliki 1.420 peserta didik dan tenaga didik baik ASN, honorer maupun TU berjumlah 120 orang.

    “Sesuai amanah pak Kadis, saya beserta kawan-kawan dengan semaksimal mungkin dengan semangat bersama memajukan sekolah ini,” katanya.

    Sementara itu, dikatakan Kadisdibud Lampung, Sulpakar, Selain pembinaan kepada tenaga didik, Kunker juga dilakukan guna meninjau semua lokasi dan Sarpras di SMKN 1 Kota Metro, termasuk ruang belajar, Hotel SMK, Kantin dan mengecek bangunan yang baru selesai dikerjakan.

    “Saya mengapresiasi SMKN 1 Metro atas segala upayanya dalam meningkatkan mutu pendidikan di Metro. Dalam Kunker ini selain pembinaan juga dilakukan pemantauan atau pengecekan fasilitas-fasilitas yang ada,” katanya.

    Saat mengunjungi Alfamart Class di sekolah tersebut, dia menghimbau agar pihak sekolah dapat menerapkan manajemen perusahaan besar. Menurutnya, sekecil apapun usaha di sekolah seperti Alfamart Class dimaksud, seharusnya pihak sekolah sudah menerapkan manajemen perusahaan yang besar, baik akunting, pembukuan dan lain-lainnya.

    “Sekecil apapun harus menerapkan manajemen perusahaan besar, Karena di pendidikan ini merupakan pola pembelajaran, bisa menggunakan dana Komite,”  ujar Sulpakar. (Roby/Tama)

  • Universitas Saburai Seminar Nasional Manajemen Strategi di Era New Normal dari Berbagai Aspek

    Universitas Saburai Seminar Nasional Manajemen Strategi di Era New Normal dari Berbagai Aspek

    Bandar Lampung (SL)-Seminar Nasional Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai di Era New Normal menghadirkan pembicara Wakil Gubernur Lampung Nunik. Seminar yang digelar Magister Manajemen dan Fakultas Ekonomi Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (Universitas Saburai), secara virtual Kamis 13 Agustus 2020 itu membahas Manajemen Strategi di Era New Normal dari Berbagai Aspek.

    “Sosial dan physical distancing ibarat pisau bermata dua. Pada satu sisi efektif mencegah makin merebaknya Corona Virus Disease (Covid-19). Namun di bagian lain melumpuhkan sektor ekonomi. Pariwisata adalah satu sektor yang terkena dampak luar biasa pandemi Covid-19,” kata Nunik.

    Menurut Nunik data tenaga kerja sektor pariwisata di Lampung sampai 15 Mei 2020, terdapat 5.670 orang yang dirumahkan (unpaid  leave). Jumlah ini diyakini terus bertambah hingga saat ini. “Upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata kini gencar dilakukan dengan  menerapkan standar operasional prosedur (SOP) baru. Hal ini wajib dipatuhi oleh wisatawan dan pelaku usaha  bidang pariwisata,” katanya.

    Lalu, salah satunya adalah membuat standar akomodasi untuk pariwisata. Seperti penggunaan double bed dengan kapasitas tamu maksimum dua orang; pengurangan penggunaan kamar hotel dengan hanya mempertahankan 50 persen okupansi; dan pengurangan kapasitas tempat tidur di  asrama.

    ”Termasuk mengurangi kegiatan makan di restoran. Bila over kapasitas,  para tamu akan diarahkan membawa sarapan atau makan malam ke kamarnya,” papar Nunik.

    Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto membenarkan penjelasan Nunik. Menurut dia, pandemi ini telah menyebabkan gelombang PHK besar-besaran, kurangnya likuiditas perusahaan, dan melambatnya ekonomi dunia.

    ”Sebab itu, kami berupaya mengadaptasi bisnis dengan protokol new normal. Ini semua untuk menjaga eksistensi usaha dan menjaga kepercayaan publik. Kebijakan pemerintah, juga amat penting demi mempercepat pemulihan ekonomi,” ungkapnya.

    Lain halnya dengan Sekjen Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi Anwar Sanusi. Ia menyoroti pembangunan desa di era new normal. Paling tidak pemerintah pusat telah melakukan tiga langkah: menangani kesehatan warga, membuat jaring pengaman warga miskin, dan upaya membangkitkan ekonomi desa.

    Upaya menangani kesehatan warga dilakukan dengan membangun Desa Tanggap Covid-19. Sementara, jaring pengaman dengan mengucurkan BLT dari dana Desa dan membangkitkan ekonomi lewat kebijakan padat karya.

    Narasumber terakhir, dosen pascasarjana Universitas Saburai, Trisnowati Josiah, fokus pada nilai strategis budaya pada manajemen strategi di era new normal. Dia berpendapat pendekatan budaya dapat menyelesaikan masalah di masyarakat.

    Termasuk dalam menghadapi pandemi. Bahkan memegang peranan sentral dalam mencegah penularan virus. ”Nilai-nilai seperti tanggungjawab, disiplin, tertib, sabar, dan lainnya, tentu mendasari sikap dan prilaku yang berperan penting untuk suksesnya  membangun budaya di era new normal,” pungkasnya. (Red)

  • Tak Punya Smarphome Untuk Belajar Daring, Dimas Tetap Sekolah Meski Sendirian Masa Covid-19

    Tak Punya Smarphome Untuk Belajar Daring, Dimas Tetap Sekolah Meski Sendirian Masa Covid-19

    Rembang (SL)-Tak punya smartphone, Dimas Ibnu Alias seorang siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rembang, harus tetap masuk sekolah di masa pandemi Covid-19. Meski sendirian karena tak punya smartphone untuk belajar daring atau online, dia tetap semangat berangkat ke sekolah.

    Dilangsir detik.com, wartawan sempat mengikuti aktivitas Dimas ketika hendak berangkat sekolah. Menaiki sepeda onthel, diantar oleh ibunya. Jarak rumahnya hanya sekitar 700 meter dari sekolah. Dengan santai dan wajah polos serta berpakaian sekolah lengkap, siswa 13 tahun itu menuju halaman dalam sekolah barunya.

    Kedatangannya pun cukup membuat kaget para guru, karena hanya dia satu-satunya siswa yang berangkat sekolah. Kemudian, Dimas mendatangi ruang guru. Di sana ia mengaku kepada para guru, tak punya gawai untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dimas pun diarahkan ke ruang kelas, langsung memposisikan diri di bangku tempat biasa ia duduk. Dimas tampak tertib mengenakan alat pelindung diri (APD) belajr sendirian.

    Kepala SMP N 1 Rembang, Isti Chomawati menyebut, khusus Dimas pihak sekolah memaklumi kondisi tersebut sehingga mempersilakannya untuk tetap ikut belajar tatap muka, meski hanya seorang diri. “Ia datang diantar ibunya naik sepeda. Setelah itu ditinggal lantaran ibunya bekerja sebagai karyawan pengeringan ikan. Selesai pembelajaran, Dimas diantar wali kelas sampai rumah,” kata Isti saat ditemui wartawan, Kamis 23 Juli 2020.

    Dimas adalah anak dari Didik Suroyo yang merupakan nelayan harian, dan Asiatun, seorang buruh pengeringan ikan. Mereka tinggal di Rt 1 Rw 1 Desa Pantiharjo Kecamatan Kaliori Rembang. Pihak sekolah sudah memastikan Dimas memang tidak memiliki ponsel pintar seperti siswa lainnya, sehingga diizinkan datang ke sekolah. “Barangkali, bagi keluarganya beras jauh lebih dibutuhkan daripada ponsel pintar dan kuota internet,” imbuhnya.

    Setelah dilakukan penelusuran, ternyata cukup banyak Dimas lainnya di SMPN 1 Rembang. Oleh karena itu sekolah itu memutuskan membuat kebijakan khusus, dengan mengizinkan mereka yang tidak memiliki ponsel pintar untuk belajar di sekolah.

    “Tentu saja, dengan protokoler ketat, seperti cek suhu badan, pelindung wajah, masker dan lainnya. Kami sudah inventarisir, ada beberapa siswa yang memang tidak memiliki fasilitas daring. Nanti mereka akan kami bantu belajar offline,” ujarnya.

    Diwawancara terpisah, anggota Komisi E DPRD Jateng, Muh Zen mengatakan di Jawa Tengah banyak ditemukan kendala dalam pendidikan jarak jauh mulai dari sulit sinyal atau bahkan tidak memiliki smartphone seperti Dimas. “Yang seperti Dimas ini banyak di Jawa Tengah. Pembelajaran daring memang jadi kendala bagi yang memiliki keterbatasan gawai,” kata Zen, Kamis (23/7).

    Zen menjelaskan, negara harus melihat fakta di mana banyak anak didik yang kesulitan untuk belajar secara daring. Menurutnya, jangan sampai negara memaksakan belajar daring namun tanpa memberikan fasilitas maupun solusi. “Negara harus hadir dan melihat fakta di lapangan agar semua anak mendapatkan haknya mendapatkan layanan pendidikan,” lanjutnya.

    Menurut Zen, keputusan pihak sekolah memperbolehkan Dimas hadir ke sekolahan sudah tepat agar Dimas tetap mendapatkan haknya. Itu dianggap menjadi salah satu solusi namun ia menegaskan protokol kesehatan tetap harus dipatuhi. (detik/red)

  • PPDB Jelang Pilwakot KPKAD Minta Komisi 4 DPRD Balam Harus Garang

    PPDB Jelang Pilwakot KPKAD Minta Komisi 4 DPRD Balam Harus Garang

    Bandar Lampung (SL)-Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung sebagaimana amanat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Pada Taman Kanak Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dipastikan akan banyak kendala sebagaimana yang dialami oleh jenjang SMA atau sederajat di Provinsi Lampung.

    Dalam pantauan, tim Pemantau Kebijakan dan Anggaran Daerah (KPKAD) melalui Gindha Ansori Wayka, Koordinator Presidium KPKAD, menyampaikan analisis hukum atas pelaksanaan PPDB pada Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Senin, 22/06/2020. “Meskipun sudah ada aturannya, akan tetapi pelaksanaan di Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung PPDB nya akan banyak mengalami kendala, oleh karenanya perlu dilakukan pemantauan yang ekstra oleh anggota DPRD Bandar Lampung khususnya Komisi 4 (empat)” ujar Gindha

    Dasar analisis KPKAD bahwa PPBD pada lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung akan banyak masalah dan sarat dengan kepentingan karena proses PPDB bersamaan dengan tahapan-tahapan Pemilihan Walikota (Pilwakot) Bandar Lampung.

    “Sebagai bagian dari masyarakat Bandar Lampung, kami menilai bahwa proses PPDB pada lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung ini rentan dimanfaatkan pihak-pihak yang berkepentingan, hal ini pun dapat saja dilakukan oleh oknum tim pemenangan dan bahkan calon kontestan dalam Pilwakot Bandar Lampung mendatang,” urai praktisi hukum Progressif ini.

    Analisis KPKAD terkait proses PPDB pada lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung yang diduga sangat kental dengan kepentingan oknum bukan Tanpa dasar, karena secara bersamaan akan dilakukan Pilwakot. Selain itu, masih terbuka lebarnya celah hukum oknum bermain dalam aturan PPDB berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2019.

    Banyak persoalan terutama pada Pasal 14 Ayat (3) yang menjelaskan bahwa domisili calon peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan alamat pada kartu keluarga yang diterbitkan paling singkat 1 (satu) tahun sejak tanggal pendaftaran PPDB.

    Dan Pasal 14 Ayat (4) yang menjelaskan bahwa Kartu keluarga dapat diganti dengan surat keterangan domisili dari rukun tetangga atau rukun warga yang dilegalisir oleh lurah/kepala desa atau pejabat setempatlain yang berwenang menerangkan bahwa peserta didik yang bersangkutan telah berdomisili paling singkat 1 (satu) tahun sejak diterbitkannya surat keterangan domisili.

    “Aturan PPDB sendiri pun diduga menyediakan ruang celah penyalahgunaan kekuasaan oleh oknum baik Disdukcapil yang menerbitkan Kartu Keluarga atau bahkan RT/RW menerbitkan domisili bagi para calon siswa untuk menggantikan Kartu Keluarga, makanya diperlukan pemantauan”, jelas Akademisi ini.

    Karena, lanjutnya tidak menutup kemungkinan, ada pihak kepentingan atau oknum yang dapat memainkan peran di Dinas/Instansi (Dinas Pendidikan dan Dinas Kependududkan dan Catatan Sipil) dan bahkan di tingkat RT/RW sekalipun untuk menambah pundi-pundi suara menjelang Pilwakot Bandar Lampung, maka Komisi 4 DPRD Bandar Lampung dengan segala kewenangannya agar dapat ekstra dalam pengawasan PPDB ini.

    KPKAD berharap bahwa Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung yakni sebelum melakukan pengumuman dilakukan verifikasi faktual terlebih dahulu oleh Dinas Pendidikan untuk mengcrosscheck kebenaran data yang disampaikan kepada Penyelenggara oleh orang tua calon peserta didik.

    “Olehkarena tidak menutup kemungkinan ada kandidat yang diduga memiliki jaringan baik di Dinas/Instansi maupun di jaringan RT/RW di Bandar Lampung, maka perlu diawasi secara ketat pelaksanaan PPBD pada Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung untuk menghindari isu negatif di masyarakat yang pada ujungnya akan merugikan orang lain dalam menjelang kontestasi Pilwakot mendatang dengan melakukan verifikasi Faktual dilapangan” Pungkas Gindha. (rls/red)