Kategori: Pendidikan

  • 83 Mahasiswa Unila KKN di Abung Barat Lampung Utara

    83 Mahasiswa Unila KKN di Abung Barat Lampung Utara

    Lampung Utara (SL)-Sekitar 83 mahasiswa/i Universitas Lampung (Unila) melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di 12 desa di Kecamatan Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung, sejak tanggal 2 Januari 2020 hingga 40 hari ke depan, Sabtu, (4/1/2020). Mahasiswa sebgagai SDM unggul yang akan belajar langsung di masyarakat melalui inovasi desa yang ada.

    Handi Mulyaningsih di dampingi Usman Raidar selaku Dosen Pengampu KKN Kecamatan Abung Barat, berharap agar pelaksanaan KKN Unila menghasilkan output yang berorientasi pada kualitas. “Bahwa mahasiswa dan masyarakat dapat saling bersinergi sehingga mahasiswa makin dewasa merespon kondisi masyarakat dengan program kerja KKN, dan masyarakat akan memberikan respon dengan baik dalam menyelesaikan persoalan bersama mahasiswa,” Kata Handi.

    Handi Mulyaningsih menambahkan Pemerintah Kecamatan, Kapolres, Koramil, Puskesmas serta Kepala Desa, sangat bangga karena kecamatan Abung Barat dipilih oleh Universitas Lampung sebagai lokasi KKN. “Jadi ke depan program KKN lebih fokus pada program kerja yang inovatif dan konstruktif,” imbuhnya.

    Di hari ke dua KKN di desa Kistang kecamatan Abung Barat, kegiatan riil mahasiswa KKN Unila bersama masyarakat telah terwujud. Ada beberapa fokus program kerja diantaranya membuat masyarakat memanfaatkan lahan yang tak dipergunakan untuk ditanami kangkung.

    Lain halnya dengan Usman Raidar selaku Pendamping KKN Unila di sela sela kegiatan desa Pematang Kasih, mahasiswa KKN bersama masyarakat melakukan pengajian sebagai metode pengenalan mahasiswa ke masyarakat. “Yakni dengan mengarahkan laporan KKN dikonversi menjadi jurnal pengabdian masyarakat, Ujarnya. (ardi/wagiman)

  • Menteri Pendidikan Ganti Ujian Nasional Berlaku 2021

    Menteri Pendidikan Ganti Ujian Nasional Berlaku 2021

    Jakarta (SL)-Mendikbud Nadiem Makarim mengumumkan program pengganti ujian nasional yang akan mulai berlaku di 2021. UN akan diganti menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter. Untuk 2020, UN akan dilaksanakan sesuai seperti tahun sebelumnya. Jadi 2020, bagi banyak orangtua yang sudah investasi buat anaknya belajar mendapat angka terbaik di UN itu.

    Format Ujian Nasional 2020 akan menjadi yang terakhir.  “Silakan lanjut untuk 2020. Tapi itu hari terakhir UN seperti format sekarang diselenggarakan,” kata Nadiem, saat Rapat Koordinasi bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (11/12).

    Menurut Nadien, Ada beberapa masalah pada format ujian nasional saat ini dan itu juga menjadi beban bagi siswa, guru, dan orang tua. Padahal maksudnya ujian berstandar nasional itu adalah untuk mengakses sistem pendidikan, yaitu sekolahnya maupun geografinya maupun sistem penduduknya secara nasional. “Ini sudah jadi beban stress bagi banyak sekali siswa guru dan orangtua,” ujar Nadiem. Dan itu akan segera berakhir.

    Nadiem juga menyampaikan empat pokok kebijakan pendidikan “Merdeka belajar”, yaitu perubahan ada USBN, Ujian Nasional, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Zonasi. (Red)

  • Rajab Ritonga Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ilmu Komunikasi

    Rajab Ritonga Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ilmu Komunikasi

    Jakarta (SL)-Saat ini belum ada standar pendidikan calon wartawan yang rigid. Siapapun boleh menjadi wartawan tanpa melihat latar belakang pendidikan S-1 nya. Untuk itu diusulkan ada program studi profesi bagi mahasiswa yang kelak bekerja sebagai wartawan profesional.

    “Saat ini untuk menjadi wartawan tidak harus lulusan program studi jurnalistik ataupun fakultas ilmu komunikasi. Berbeda dengan dokter, misalnya, haruslah lulusan fakultas kedokteran, atau jaksa, hakim dan advokat harus lulusan fakultas hukum,” kata Prof. Dr. Rajab Ritonga dalam Pidato Pengukuhannya sebagai Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Moestopo, di Jakarta, Selasa (10/12).

    Merekrut wartawan dengan latar belakang non jurnalistik, ujar Prof. Rajab Ritonga, lebih menguntungkan dibanding dengan wartawan dengan latar belakang ilmu komunikasi.

    “Wartawan dengan latar belakang ilmu ekonomi, misalnya, akan lebih menguasai liputan bidang ekonomi dibandingkan dengan wartawan dengan latar belakang ilmu komunikasi,” kata Rajab Ritongan yang juga Direktur Uji Kompetensi Wartawan PWI Pusat itu.

    Akibat kebijakan open policy SDM wartawan, tambahnya, wartawan menjadi minim pengetahuan bidang ilmu komunikasi terutama dalam memahami efek media dan filsafat komunikasi serta kode etik jurnalistik.

    “Untuk itu, perlu dipikirkan mekanisme untuk mengatur pendidikan profesi calon wartawan, yakni pendidikan profesi bidang Jurnalisme sebagai pendidikan Srata-2 yang diperuntukkan bagi semua lulusan S-1 berbagai bidang ilmu yang akan bekerja sebagai wartawan,” kata Prof. Rajab Ritonga.

    Dia mengambil contoh program studi profesi insinyur yang belum lama berdiri sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2019. “Setiap insinyur harus memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur dari Persatuan Insinyur Indonesia dan memiliki Sertifikat Kompetensi Insinyur,” ujarnya.

    Menurut Rajab, bila program studi profesi jurnalisme terwujud maka SDM wartawan Indonesia akan menjadi profesional dan kompeten di bidangnya. “Sebab tidak lagi semua orang bisa menjadi wartawan seperti sekarang ini,” katanya.

    Menurut Rajab, jumlah wartawan saat ini mencapai 100.000 orang, sedangkan jumlah portal berita mencapai 43.000 dan surat kabar 2.000. “Dari jumlah itu baru sekitar 15.000 wartawan yang wartawan kompeten,” ujar Prof. Rajab.

    Prof Rajab juga mengulas rendahnya gaji wartawan yang bergaji minimal UMP. Bahkan, banyak yang masih bergaji di bawah UMP sehingga memunculkan budaya amplop dan penyimpangan fungsi dan tugas profesi wartawan.

    Hal itu terjadi, katanya, karena mudahnya mendirikan perusahaan pers, dan mudahnya merekrut wartawan. “Banyak yang mau jadi wartawan meskipun bergaji rendah, bahkan tidak digaji,” kata Prof Rajab yang juga juga mantan Direktur SDM Kantor Berita Antara itu.

    “Studi-studi terkait upah wartawan sejauh ini memperlihatkan tidak ada kenaikan signifikan atas tingkat pendapatan wartawan. Pendapatan wartawan Indonesia masih tetap rendah. Masih ada wartawan yang memperoleh upah Rp500.000 sampai Rp750.000 perbulan,” katanya.

    Meskipun Dewan Pers telah mengatur Standar Perusahaan Pers dengan 17 ketentuan, namun standar itu tidak sepenuhnya dipatuhi pengusaha media. Wartawan juga tidak menuntut perusahaan yang menggaji mereka tidak sesuai ketentuan perundang-undangan.

    “Berbagai masalah kewartawanan yang ada saat ini bisa diurai dengan adanya regulasi yang mengatur pendidikan wartawan dan pendirian perusahaan pers,” kata Rajab Ritonga dalam pidato pengukuhan berjudul “Triple Helix Sumber Daya Wartawan Indonesia yang Terdidik dan Kompeten”.

    Acara pengukuhan berlangsung di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, dihadiri pada wartawan dan dosen ilmu komunikasi dari berbagai kampus.(rls)

  • Prof Karomani Siap Majukan Unila Dengan Unggulkan Budaya Riset dan Inovasi

    Prof Karomani Siap Majukan Unila Dengan Unggulkan Budaya Riset dan Inovasi

    Bandar Lampung (SL)-Rektor Unila Prof Karomani, berkomitmen akan terus membawa Unila lebih baik untuk tingkat regional dan nasional bahkan internasional. Karena itu, Karomani akan membangun solidaritas dan sinergisitas dalam memimpin Kampus nomor satu di Lampung itu.

    “Meski memegang jabatan bukan perkara mudah. Jabatan adalah amanah dari Sang Khalik yang harus dijaga dengan baik. Karena itu Unggul akademik, unggul budaya riset dan inovasi baik nasional maupun internasional, adalah janji saya,” kata Prof Dr Karomani MSi, pada acara tasyakurannya atas dilantiknya menjadi Rektor Unila 2019-2024.

    Karomani berjanji akan memperkuat sumber daya manusia dan penelitian yang tidak dapat dipisahkan dengan kemajuan universitas. Termasuk dengan kemajuan Transformasi digital diharapkan akan diwujudkan untuk mencapai visi 2025 dan reputasi Unila yang unggul. “Unggul akademik, unggul budaya riset dan inovasi baik nasional maupun internasional,” kata Karomani,

    Dikatakan Karomani, dirinya dalam memimpin UNILA akan membangun solidaritas dan sinergisitas di universitas nomor satu di Lampung ini. |”Kita akan memperkuat sumber daya manusia dan penelitian yang tidak dapat dipisahkan dengan kemajuan universitas. Dan terus membawa Unila lebih baik untuk tingkat regional dan nasional bahkan internasional. Transformasi digital diharapkan akan diwujudkan untuk mencapai visi 2025 dan reputasi Unila yang unggul,” katanya.

    Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin dalam sambutannya menyatakan jabatan sifatnya sementara. Oleh karenanya, tidak boleh dibangga-banggakan apalagi sombong. Kesombongan atas jabatan menurutnya merupakan salah satu penyakit jiwa manusia. “Jangan sampai jabatan yang sementara ini menjadikan kesombongan dan membuat seseorang tidak adil. Seorang pemimpin harus bersikap adil karena adil dekat dengan ketakwaan,” ujar KH Ishom.

    Diketahui, Prof Dr Karomani adalah Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung ini dilantik secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sebagai oleh Rektor Unila belum lama ini. Hadir dalam kesempatan tersebut, Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof Dr M Mukri M Ag, Ketua MUI Lampung dan beberapa pejabat di lingkungan Pemprov Lampung.(red)

  • Kebijakan Baru Kemendikbud Penerimaan Mahasiswa Baru Gunakan SSO, Ini Caranya

    Kebijakan Baru Kemendikbud Penerimaan Mahasiswa Baru Gunakan SSO, Ini Caranya

    Jakarta (SL)-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) resmi meluncurkan kebijakan baru Penerimaan Mahasiswa Baru jalur SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN 2020 pada 15 November 2019. Adapun kebijakan baru tersebut yakni penerapan sistem Single Sign On (SSO) yang dapat diakses melalui situs https://ltmpt.ac.id/

    Kebijakan SSO merupakan tahap awal pendaftaran SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN 2020, di mana setiap peserta wajib memiliki akun Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dengan mendaftarkan diri pada portal tersebut.

    Ketua LTMPT Ravik Karsidi mengatakan, kebijakan baru tersebut dilakukan untuk mengintegrasikan data sebagai satu kesatuan sistem. “Tujuan dibuatnya SSO untuk mengintegrasikan data jalur penerimaan calon mahasiswa baru (SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN) sebagai satu kesatuan sistem,” ujar Ravik, Jumat (29/11/2019), dilangsir kompas.com.

    Terkait tanggal pendaftaran, Ravik menjelaskan bahwa portal regitrasi LTMPT terdiri dari dua jalur, yakni untuk Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) dan SNMPTN; serta untuk UTBK dan SBMPTN. Untuk jalur PDSS dan SNMPTN, calon peserta baru bisa mengakses mulai 2 Desember 2019-7 Januari 2020. “Portal dibuka nanti tanggal 2 Desember 2019,” ujar Ravik.

    Sementara itu, untuk jalur UTBK dan SBMPTN pendaftaran dibuka pada 7 Februari-5 April 2020. Selain itu, siswa juga perlu memperhatikan jadwal registrasi akun LTMPT untuk SNMPTN sebagai berikut:

    Registrasi akun LTMPT dilaksanakan pada 2 Desember 2019-7 Januari 2020

    Pengisian PDSS dan pemeringkatan siswa oleh sekolah dilaksanakan pada 13 Januari-6 Februari 2020

    Pendaftaran SNMPTN dilaksanakan pada 11-25 Februari 2020

    Pengumuman SNMPTN dilaksanakan pada 4 April 2020

    Di sisi lain, ini jadwal registrasi akun LTMPT untuk UTBK 2020, sebagai berikut:

    Registrasi akun LTMPT dilaksanakan pada 7 Februari-5 April 2020

    Pendaftaran UTBK dilaksanakan pada 30 Maret-11 April 2020

    Pelaksanaan UTBK dilaksanakan pada 20-26 April 2020

    Pengumuman hasil UTBK dilaksanakan pada 12 Mei 2020.

    Sementara itu, pendataran SBMPTN dilaksanakan pada 2-13 Juni 2020 dan pengumuman hasil SBMPTN dilaksanakan pada 30 Juni 2020. Tata cara mengikuti UTBK atau SNMPTN

    Mengutip dari situs https://ltmpt.ac.id/, ada beberapa tata cara mengikuti UTBK atau SNMPTN.

    Berikut rinciannya:

    UTBK

    Pihak LTMPT menjelaskan bahwa UTBK menggunakan soal-soal yang dirancang sesuai kaidah akademik yang berkenaan dengan pengembangan tes untuk mengukur kemampuan dasar dan memprediksi keberhasilan calon mahasiswa di semua program studi.

    Langkah untuk mengikuti UTBK adalah sebagai berikut:

    Registrasi akun siswa LTMPT menggunakan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), dan tanggal lahir pada jadwal yang disesuaikan saat pembukaan pendaftaran LTMPT pada laman https://portal.ltmpt.ac.id.

    Melakukan login menggunakan username/e-mail dan password ke portal LTMPT.
    Memilih menu Verifikasi dan Validasi Data Siswa untuk mengisi biodata, mengunggah pas foto berwarna terbaru, dan verifikasi biodata.

    Memilih menu Pendaftaran UTBK. Memilih jenis dan sesi ujian, serta lokasi Pusat UTBK PTN untuk mendapatkan slip pembayaran UTBK.

    Membayar di Bank Mandiri, BNI, atau BTN menggunakan slip pembayaran, kecuali bagi pendaftar beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Pembayaran harus dilakukan paling lambat 1 x 24 jam.

    Melakukan login kembali ke laman https://portal.ltmpt.ac.id, memilih menu Pendaftaran UTBK untuk mencetak kartu peserta UTBK.

    Mengikuti UTBK sesuai dengan hari, tanggal, sesi, dan lokasi Pusat UTBK PTN yang dipilih.

    SBMPTN

    SBMPTN 2020 merupakan seleksi yang dilakukan oleh PTN atau PTKIN di lingkungan Kemendikbud di bawah koordinasi LTMPT dengan seleksi berdasarkan hasil UTBK saja atau hasil UTBK dan kriteria lain yang ditetapkan bersama oleh PTN.

    Langkah untuk mengikuti SNMPTN adalah sebagai berikut:

    Pendaftaran SBMPTN 2020 dilakukan melalui laman https://portal.ltmpt.ac.id.

    Mengisi Biodata (kecuali bagi yang sudah terdaftar di SNMPTN 2020).

    Memilih PTN dan program studi dengan ketentuan bahwa pendaftar dapat memilih paling banyak dua program studi dalam satu PTN atau dua PTN.

    Mengunggah portofolio bagi pendaftar yang memilih program studi bidang seni dan olahraga. Tata cara pengisian borang portofolio dapat diunduh dari laman https://download.ltmpt.ac.id.

    Mengunggah dokumen lain sesuai dengan persyaratan pendaftaran SBMPTN 2020.

    Adapun informasi lebih lengkap terkait penyelenggaraan SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN tahun 2020 dapat disimak melalui laman https://ltmpt.ac.id/. (kompas)

  • Diona Katharina Buka Youth Project V 2019 SMA Yayasan Pembina Unila

    Diona Katharina Buka Youth Project V 2019 SMA Yayasan Pembina Unila

    Bandar Lampung (SL)-SMA Yayasan Pembina Unila mengelar Youth Project V tahun 2019. Acara dibuka Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung yang diwakilkan oleh Kepala Bidang Pendidikan Menengah Provinsi Lampung Diona Katharina, Selasa,12 November 2019.

    Dalam sambutannya beliau mengatakan Dinas Pendidikan mengapresiasi kegiatan yang mengusung tema “Raise your youth spirit and achieve your victory”. Acara Youth Project ini adalah acara tahunan yang diperuntukkan sebagai wadah untuk merealisasikan pendidikan berkarakter dengan mengikuti perlombaan yang akan digelar.

    “Harapannya adalah semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar dan bermanfaat untuk seluruh peserta, selamat bertanding untuk seluruh peserta,” kaya Diona, yang kemudian membuka dengan ditandai penendangan bola dan pelepasan balon ke udara.

    Kepala SMA YP Unila dalam sambutan mengatakan bahwa kegiatan ini di selenggarakan oleh Osis SMA YP Unila sebagai wadah untuk mengembangkan minat dan bakat siswa dalam bidang mengikuti perlombaan. Kegiatan ini akan di selenggarakan selama sepekan kedepan dan akan ditutup pada hari Minggu tgl 17 November 2019 dengan kemegahan acara dan menghadirkan Artis Ibukota Riski Febian, dan Blangkon Haji. (red)

  • Mahasiswa ITERA Lampung Protes UKT Mahal Tanpa Fasilitas Kampus?

    Mahasiswa ITERA Lampung Protes UKT Mahal Tanpa Fasilitas Kampus?

    Bandar Lampung (SL)-Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) menuntut transparansi uang kuliah tunggal (UKT), pasalnya selain dianggap memberatkan, UKT tidak disesuaikan dengan kebutuhan sarana dan prasarana di kampus. Aspirasi mahasiswa disampiakan dalam unjukrasa  di depan gedung rektorat, dengan tema “Koreksi Itera, Koreksi 5 Tahun Itera”, Kamis (7/11/2019).

    “Tuntutan kami salah satunya adalah menanyakan uang kuliah tunggal yang dinilai lumayan memberatkan. Kami menanyakan UKT kami, karena Selain itu fasilitas juga belum layak terutama jalan raya dari gedung ke gedung yang belum layak,” kata seorang mahasiswa.

    Selain masalah UKT, mahasiswa juga menuntut pihak rektorat untuk memperbaiki jalan akses masuk dari gedung ke gedung Itera lainnya yang saat ini belum dilakukan perbaikan berupa pengaspalan jalan. “Sampai saat ini, jalanan masih batu dan berdebu. Jadi kita minta aksesnya untuk diperbaiki,” ujar dia.

    Soal biaya UKT sudah lama menjadi sorotan orang tua sejak calon mahasiswa baru Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang mengeluhkan besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada penerimaan mahasiswa baru yang besarnya mencapai Rp9 juta / semester.

    Para orang tua mengajukan permohonan penurunan UKT kepada pihak manajemen kampus namun ditolak. Melalui ketua penerimaan mahasiswa baru ITERA mengatakan semua biaya masuk ke Perguruan Tinggi Negeri sudah diatur berdasarkan peraturan Kemenristekdikti.

    Salah satu perwakilan orang tua calon mahasiswa mengatakan, memang pihak ITERA memperbolehkan orang tua untuk mengajukan banding UKT jika merasa keberatan untuk melakukan pembayaran namun banding sendiri tidak di proses oleh management.

    Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru ITERA Rahman Indra Kesuma mengatakan, apa yang terjadi hanyalah aspirasi yang muncul dari kalangan orang tua mahasiswa baru. “Kejadian seperti ini sudah sering terulang dari tiga tahun yang lalu, kami telah memberikan pemahaman kepada orang tua dan memberikan keringanan untuk mengangsur UKT sebanyak lima kali, terpenting sang anak dapat diterima terlebih dahulu di ITERA,” ujar Rahman, tahun lalu. (red)

  • Citra Kampus Memprihatinkan Alumni UIN RIL Desak Evaluasi BIrokrasi Rektorat

    Citra Kampus Memprihatinkan Alumni UIN RIL Desak Evaluasi BIrokrasi Rektorat

    Bandar Lampung (SL)-Sejumlah alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) prihatin dengan cintra kampus mereka. Pasalnya, belum lama kasus ulah oknum dosen yang melakukan tindak asusila terhadap seorang mahasiswi bimbingannya, kini kembali menjadi sorotan miring, karena akun media sosial twitter Wakil Rektor 1 Alamsyah mendadak doyan menyukai konten pornografi.

    “Kabar keterpurukan moral di birokrasi UIN Raden Intan itu, mengundang rasa prihatin kami dari para alumni. Nurani kami tergugah, kami mempertanyakan ketegasan Rektor Moh. Mukri. Birokrasi UIN Raden Intan mesti di evaluasi segera. Rektor harus tegas, karena ini menyangkut nama baik kampus,” ujar Hery CH Burmeli, dalam pertemuan bersama sejumlah alumni di Kantor DPW APSI Lampung, Selasa (5/11/2019).

    Alumni lainnya, Ahmad Rusdi Umar, cukup terheran dengan sikap santai Alamsyah. Kemunculan isu miring yang menderanya, hanya disikapi melalui klarifikasi di media sosial. “Dia seolah tak bernyali menyeret perkara tersebut ke ranah hukum. Padahal telah menggerus nama baik kampus tempatnya bernaung,” kata dia.

    Sementara Marfen Efendi menilai isu ‘panas’ yang sedang melanda telah merontokkan citra UIN di mata publik. “Terlepas benar atau tidaknya, namun yang jelas mesti disikapi dengan serius. Termasuk peran alumni saat ini diperlukan,” tuturnya.

    Alumni lainnya, Saptawandra Maghfir berpendapat agar kasuistis itu diseret ke ranah hukum. Dengan harapan bisa menemui titik terang, siapa yang harus bertanggung jawab terhadap kasus kemerosotan moral di lingkungan birokrasi UIN Raden Intan.

    “Benar atau tidaknya, itu yang bisa membuktikan hanya di proses hukum. Kalau dia dikloning, maka alumni harus mengawal Bapak Alamsyah melapor ke kepolisian untuk mencari oknum yang mencatut namanya dan mencoreng nama baik UIN Raden Intan. Sebaliknya jika perkara itu benar dilakukan, maka pihaknya menuntut agar mundur dari jabatan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga,” ungkapnya.

    Sebelumnya, warganet dihebohkan dengan perilaku akun twitter @Alamsyah010970 yang mendadak doyan menyukai akun pornografi. Lebih ironi, belakangan akun tersebut terindikasi tendensius membenci ulama seperti HRS dan UAS. Dalam keterangan yang viral tersebut, mencatut nama UIN dan menjelaskan profesi Alamsyah sebagai Wakil Rektor.

    Setelah heboh, Alamsyah kemudian mengklarifikasi bahwa akun twitternya dikloning oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Ia juga menegaskan akun asli twitternya bernama @Alamsyah49683297, disertai tulisan permintaan maaf.

    “Saya mohon maaf atas peredaraan berita tentang saya di Medsos yang tidak mengenakan. Saya nyatakan berita tersebut tidak benar, dan akun yang dipakai bukan akun asli saya. Akun twitter saya yang asli adalah yang saya posting di sini. terimakasih wassalam wr wb,” tulisnya. (*/Rep)

  • Kader IMM Harus Andil Dalam Pembangunan Bangsa dan Persyarikatan

    Kader IMM Harus Andil Dalam Pembangunan Bangsa dan Persyarikatan

    Bandar Lampung (SL)-Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Bandar Lampung menggelar pengkaderan Darul Arqam Madya (DAM) dan Latihan Instruktur Dasar (LID) di Wira Garden selama 6 hari dari tanggal 29 Oktober – 3 November 2019.

    Di buka secara Nasional DAM dan LID di ikuti dari berbagai daerah provinsi seperti Bengkulu, Palembang, Lamongan, Yogyakarta, Serang, Jawa Tengah, Tangerang, dan Lampung sendiri di ikuti oleh masing-masing perwakilan cabang se-lampung dengan jumlah peserta untuk DAM mencapai 27 Kader dan untuk LID berjumlah 9 Kader.

    DAM merupakan perkaderan utama kedua tingkat madya yang di selenggarakan oleh Pimpinan Cabang (PC) sementara LID adalah perkaderan khusus di IMM tingkat dasar yang diselenggarakan oleh PC untuk menyiapkan instruktur sebagai pengelola perkaderan di IMM.

    Mengusung Tema “Implementasi Gerakan Intelektual sebagai senjata Perlawanan di era Industri 4.0” DAM PC IMM Kota Bandarlampung di harapkan mampu membentuk karakter dan kepribadian serta mutu anggota hingga mencapai kualifikasi kader imm yang mempunyai wawasan tingkat daerah.

    Erizal sebagai ketua Forum Komunikasi Alumni (FOKAL) IMM sangat mendukung setiap agenda perkaderan yang dilakukan oleh semua level pimpinan di lampung, erizal juga berharap kader-kader imm mampu berdiaspora baik sebagai kader bangsa, kader umat atau kader persyarikatan, hal ini disampaikannya saat menyampaikan materi “IMM dan Transformasi Kader” pada kegiatan DAM.

    “Kader imm harus ikut andil dalam pembangunan bangsa, umat, dan persyarikatan, sebagai bentuk implementasi gerakan ilmu jadi tidak hanya belajar materi dikampus atau di organisasi saja, ilmu itu harus diterapkan sehingga kebermanfaatannya bisa dirasakan oleh semua kalangan masyarakat” tutur erizal. (wagiman)

  • Ijazah “Tertahan” Ratusan Lulusan UIN Lampung Kehilangan Kesempatan Kerja?

    Ijazah “Tertahan” Ratusan Lulusan UIN Lampung Kehilangan Kesempatan Kerja?

    Bandar Lampung (SL)-Ratusan Mahasiswa Fakultas Keguruan Jurusan Matematikan (Himatika) UIN Raden Intan Lampung hingga kini belum juga menerima ijazah. Padahal sudah dinyatakan lulus dan telah melaksanakan prosesi wisuda. Ketua Himanika mendesak Rektor segera terbitkan ijazah mereka.

    Baca: Tiga Tahun Di Wisuda Izajah Alumni UIN Tidak Juga Terdaftar di Dikti

    Ketua Himanika Angga Yugo Pratama, mendesak rektor UIN untuk segera menerbitkan ijasah para alumni UIN. “Ini sangat merugikan. Padahal jelas dalam Permenag Nomor 1/2016 Pasal 7 ayat 1 menyebutkan waktu penerbitan ijazah hanya 14 hari. Artinya setelah 14 hari alumni harus sudah menerima ijazah,” terang Angga, Kamis (24/10).

    Diungkap Angga, akibat kelalaian UIN, ratusan alumni harus kehilangan kesempatan untuk bekerja lantaran belum terima ijazah. “Kami mendesak Rektor UIN Raden Intan Lampung untuk segera menerbitkan ratusan ijazah alumni Himatika, ada yang tidak beres di birokrasi kampus. Rektor harus bertanggungjawab soal ini,” tegasnya.

    Sementara itu, Ardan alumni yang baru saja diwisuda bulan lalu mengatakan, jika kemarin dirinya tak menanyakan perihal ijazahnya dan mendesak ke pihak terkait mungkin belum akan dikeluarkan. “Punya saya sudah keluar, tapi masih banyak yang belum keluar termasuk di jurusan saya, kemarin saya langsung menghadap Warek 1, ya memang saya sendiri yang ngadep, gak tau saya kenapa yang lain belum keluar,” ungkapnya.

    Diungkapkannya, ketika dirinya menghadap di bidang akademik, dirinya harus mencari sendiri berkas. “Saya nyari sendiri di tumpukan berkas-berkas itu, ketika ketemu punya saya, saya langsung bawak ke rektor, dan besok nya jadi. Karena memang belum ditanda tangan oleh rektor. Karena untuk mendapat tanda tangan rektor itu harus ada surat dari wakil rektor 1, makanya banyak nyangklak di Warek 1,” tandasnya. Terkait hal ini, pihak UIN Raden Intan maupun rektor belum berhasil dikonfirmasi. (Red)