Kategori: Pendidikan

  • SMK Negeri 3 Balam Lepas Lulusan 2018/2019

    SMK Negeri 3 Balam Lepas Lulusan 2018/2019

    Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) 3 Bandarlampung menggelar pelepasan siswa kelas XII tahun pelajaran 2018/2019, yang dilaksanakan di gedung Gedung Ernawan Bandarlampung, Rabu, (24/04/2019).

    Kepala SMK N 3 Bandarlampung, Suniyar S berpesan, agara para siswa yang telah lulus tidak larut dalam evoria kegembiraan, dengan melakukan tindakan-tindakan yang tidak cerdas. Karena semua itu hanya akan mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar. “Kami minta kepada kalian, perlihatkan sifat yang baik kepada orang diluar sana, buatlah hal itu menjadi ciri khas Alumni SMK N 3 Bandarlampung,” katanya.

    Kepala Sekolah juga meminta lulusan tetap menjaga nama baik almamater. “Dan jaga nama baik almamater kita dimanapun kalian menapakkan kaki. Tetapkanlah hati dan pikiran kalian dalam kejujuran dan kebenaran, niscaya kalian akan menjadi orang yang sukses dan berhasil dimasa depan,” ungkapnya.

    Menurutnya, keberhasilan siswa tidak terlepas dari peran aktif wali murid dan komite sekolah. “Kami ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, para orangtua wali dan pengurus komite atas dukungan, bantuan fasilitas, dan perhatiannya yang sangat besar kepada sekolah.

    “Sehingga kami dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang baik. Kepada orangtua wali, apabila dalam memberikan pelayanan pendidikan masih ada kekurangan, saya mewakili segenap staf pendidik mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan mudah-mudahan anak kita kelak akan menjadi orang yang sukses dan bermanfaat untuk membangun kehidupan yang lebih baik,” katanya,

    Tahun ini, lanjutnya,  SMKN 3 Bandarlampung, siswa yang dilepas sebanyak 427 siswa, dengan rincian, untuk jurusan Tata Boga 103 siswa, jurusan Tata Busana 127 orang, jurusan Perhotelan 99 orang, jurusan Kecantikan Kulit 25 orang, jurusan Kecantikn Rambut 19 orang, dan Usaha Perjalanan Wisata 54 orang siswa. “ Urainya.

    Sementara Kadisdikbud Provinsi Lampung Sulpakar yang diwakili Kasie Peserta Didik dan Pembangunan Karakter, Iswanda Sapri, S. Sos dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada siswa SMKN 3 yang mengikuti pelepasan dan pengukuhan pada hari ini.Menurut dia, siswa yang tamat dan akan melanjutkan ke PTN untuk dapat diterima mempersiapkan diri sebelum mengikuti proses pembelajaran di Perguruan Tinggi. “Kalian jangan puas sampai SMKN 3 ini saja, namun diharapkan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi,” kata dia.

    Namun, bagi para siswa yang ingin melanjutkan ke dunia usaha atau pekerjaan terutama bagi lulusan SMKN 3 ini, pemerintah telah menyediakan lapangan pekerjaan, dimana lapangan pekerjaan untuk siswa SMK sudah tersedia didepan mata, untuk itu berkordinasilah kalian dengan pihak sekolah dengan bidang bidang yang kalian pelajari selama mengemban Ilmu disekolah ini, paparnya.

    Provinsi Lampung di masa mendatang membutuhkan tenaga muda profesional untuk mengisi pembangunan daerah. Untuk itu menurutnya, generasi muda dituntut untuk belajar guna memperdalam ilmu pengetahuan.“Kami ingin kalian jangan menjadi penonton di negeri sendiri, namun harus menjadi pelaku dalam mengisi pembangunan di Lampung. Mari sumbangkan kecerdasan dan keahlian kalian nantinya, demi daerah kita tercinta,” Tutup Iswanda Sapri. (red)

  • Global Surya Islamic School Buka Boarding School Berasrama Tahun 2019

    Global Surya Islamic School Buka Boarding School Berasrama Tahun 2019

    Bandarlampung (SL)-Global Surya Islamic School (GS-IS) melakukan perubahan dalam sasarannya dengan memperkuat kurikulum dan ekstrakurikuler dengan konten islam terpadu sehingga menjadi sekolah Nasional Plus Islam Terpadu. Konsekwensi dari penguatan Islamic School ini kami melakukan perubahan dari ‘full day school’ dipadu dengan sistem boarding school.

    Ketua Yayasan GS-IS, Andi Surya, menyatakan konsekwensi dari penguatan islamic school ini adalah melakukan perubahan dari ‘full day school’ dipadu dengan sistem boarding school, “Artinya mulai tahun ini kami membuka siswa full day school dan boarding school berasrama, artinya ada siswa yang tidak berasrama dan ada pula siswa/i yang berasrama khususnya siswa/i dari luar Bandarlampung,” kata Andi Surya.

    Saat, ini kata Andi Surya, pihaknya sedang menyiapkan bangunan asrama yang nyaman bagi siswa, dengan biaya yang terjangkau, dan lebih hemat. “Kami juga sedang membangun asrama berupa gedung boarding school yang nyaman untuk para siswa/i dan tahun ini bisa digunakan. Sudah pasti biaya yang kami terapkan masih terjangkau karena relatif lebih hemat dibandingkan dengan sekolah sejenis di Bandarlampung dengan garansi sistem dan prosedur pendidikan yang terbaik dan guru-guru berpengalaman”, ujarnya.

    Andi Surya juga menggaransi GS-IS akan menjadi sekolah altenartif yang terbaik. “Karena kami telah merekrut guru-guru senior Lampung mantan kepala sekolah ternama bahkan ada yang memiliki pengalaman luar negeri, mereka adalah; Pak Imam Santoso, Pak Hariyanto dan Pak Banjir Sihite yang alumni kepala sekolah Indonesia di Kuala Lumpur Malaysia,” pungkas Andi Surya. (rls/jun)

  • Sekolah Kedinasan Mulai Dibuka, Ini Syarat Yang Harus Dibawa

    Sekolah Kedinasan Mulai Dibuka, Ini Syarat Yang Harus Dibawa

    Bandar Lampung (SL)-Pendaftaran seleksi mahasiswa baru sekolah kedinasan sudah dibuka sejak 9 April 2019 kemarin. Meskipun baru sehari dibuka, antusiasme masyarakat untuk mendaftar terlihat cukup bagus. Hingga pagi ini saja, menurut data Badan Kepegawaian Nasional (BPN) jumlah pendaftar yang sudah memilih sekolah sebanyak 8.709.

    Tahun ini ada delapan Kementerian/Lembaga yang membuka pendaftaran di sekitar 20 sekolah kedinasan. Ribuan kuota penerimaan pun dibuka.Lalu dokumen apa saja yang harus disiapkan apabila ingin mendaftar?Mengutip Buku Petunjuk Pendaftaran Sistem Seleksi CPNS Nasional Sekolah Kedinasan 2019, setidaknya ada lima dokumen yang harus disiapkan.

    Dokumen tersebut adalah, kartu keluarga, KTP elektronik (Kartu Tanda Penduduk), ijazah, rapor SMA/sederajat, dan pas foto.Bagi pelamar di bawah umur 17 tahun dan tidak memiliki KTP masih bisa ikut mendaftarkan diri. Pelamar diminta menyiapkan data diri berupa kartu keluarga.

    Ada juga beberapa dokumen lainnya yang mesti disiapkan. Dokumen tersebut adalah dokumen sesuai dengan permintaan dan ketentuan instansi sekolah kedinasan yang dituju. (net)

  • Kemenag RI Tetap Angkat Pejabat  di UIN Mataram Meski ASN itu Bermasalah

    Kemenag RI Tetap Angkat Pejabat  di UIN Mataram Meski ASN itu Bermasalah

    Mataram (NTB)-Keputusan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) yang mengangkat H Badrun sebagai Kepala Biro Universitas Islam Negeri (UIN)  Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) dipertanyakan berbagai pihak.  Demikian dikatakan Politisi Nasdem Dr. HM. Zulkifli, S. Pd. M.Pd kepada sejumlah Wartawan Media Cetak, Elektronik, Online dan Media Sosial pada konfrensi Pers (1/4/19) di Mataram.
    Politisi Nasdem ini menjelas kan H.Badrun itu telah terbukti dan mengaku telah melakukan penggalangan dana (pungli) nikah massal terhadap warga kota mataram, padahal Buku Isbat nikah tersebut seharusnya diberikan secara cuma-cuma alias gratis kepada warga kota mataram.
    Bukan itu saja lanjut Haji Zulkifli tetapi Badrun pernah melakukan pengumpulan juga uang dari tenaga honorir semasa Badrun menjabat sebagai Kepala Kantor Kemenag Kota Mataram. Perbuatan tersebut merupa kan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 4 angka 1angka 6 Peraturan Pemerintah Nomor: 53  tahun 2010.
    Demikian juga Putusan Sidang Dewan Pertimbangan Kemenag tanggal 16 Desember 2011telah merekomendasikan penjatuhan hukuman disiplin berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun kepada Badrun. Setelah dilengserkan sebagai Kepala Kemenag Kota Mataram Badrun hanya ditempatkan sebagai Pengawas dalam Lingkungan Kemenag NTB.
    Namun anehnya Badrun yang sudah terbukti bersalah, tetapi masih saja Kemenag RI mengangkat Badrun sebagai Kepala Biro UIN Mataram. Padahal secara etika Kemenag RI tidak boleh mempromosikan lagi untuk memegang jabatan jika ASN teresebut sudah melakukan perbuatan tercela.
    Sejumlah pihak jelas mempertanyakan kepada Kementerian Agama apakah sudah tidak ada orang lain yang pantas untuk menduduki jabatan Kepala Biro di UIN Mataram. “Kita ketahui Kemenag RI ini kerap bermasyalah, hingga menterinya sudah ada masuk Lembaga Pemasyarakatan alias penjara, bahkan baru baru ini di Kemenag jawa Jawa Timur terlibat Operasi Tangkap Tangan (OTT) bersama Romy oleh KPK yang diduga jual beli jabatan,” katanya.
    Diharapkan kepada Kemenag RI untuk meninjau kembali sejumlah Surat Keputusan (SK) pengangkatan sdr Badrun dan yang lainnya diseluruh wiilayah RI jika terindikasi/diduga terlibat jual beli jabatan.
    Ditempat terpisah wartawan berhasil menemui Badrun di UIN mataram membenarkan telah melakukan penggalangan dana nikah massal sebesar 50 ribu rupiah disetiap pasang suami isteri. “Benar telah memungkut biaya disetiap satu pasang buku Isbat nikah kepada warga yang memperoleh buku isbat nikah seharusnya gratis sebanyak 2 ribu orang” tegas Badrun.
    Sejumlah uang yang terkumpul tersebut tidak digunakan secara pribadi oleh Badrun tetapi digunakan untuk membeli snek panitia. ” Dana yang terkumpul digunakan untuk beli Snack Panitia” ungkapnya.
    Terkait SK pengangkatannya sebagai Kepala Biro UIN Mataram, Badrun menyatakan tidak memiliki kapasitas untuk mengomentari hal tersebut  karena hal itu adalah kewenangan Kemenag RI di Jakarta. Badrun hanya melaksanakan tugas sesuai SK tersebut karena jabatan itu adalah amanah.
    Sementara itu Kepala Kantor (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Nusa Tenggara Barat (NTB) Haji Nasruddin, S.Sos. M.P.di ditemui wartawan diruang kerjanya menyatakan bahwa pengangkatan Drs.H.Badrun. M.Pd sebagai Kepala Biro UIN Mataram adalah Kewenangan Kementerian Agama Republik Indonesia di Jakarta. (red)
  • Pelajar SMK Negeri 3 Terbanggi Besar Tidak Ikut UNBK Karena Belum Bayar Uang Komite Sekolah

    Pelajar SMK Negeri 3 Terbanggi Besar Tidak Ikut UNBK Karena Belum Bayar Uang Komite Sekolah

    Lampung Tengah (SL)-Seorang siswi jurusan Tata Busana SMK Negeri 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah (Lamteng) bernama Fitri dikabarkan tidak boleh ikut Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di hari pertama, Senin (25/3/2019). Pasalnya dia dipulangkan karena belum membayar uang komite sekolah Rp4,7 juta.

    Fitri, yang tidak diperbolehkan mengikuti UNBK oleh pihak sekolah lantaran belum membayar uang komite. “Saya tidak ikut ujian karena tidak ada nomor. Yang ikut ujian yang sudah lunas uang komite dan diberikan nomor ujian. Nomor itu nanti yang dimasukkan kedalam komputer sebagai password,” kata Fitri.

    Fitri sudah mencoba menemui salah satu guru yang memegang nomor ujian dan menceritakan belum bisa bayar uang komite, namun pihak sekolah tetap tidak memberi nomor ujian dengan alasan belum melunasi biaya komite sebesar Rp 4. 7 juta.

    Kasus itu sempat menjadi perhatian media, hingga Bupati Lampung Tengah turun tangan. Namun uniknya kepala Sekolah SMKNegeri 3 Nurhasah membantah hal itu.  Nurhasanah kekeh membantah pemberitaan media yang telah menyiarkan peristiwa tersebut. “Itu berita tidak benar mas, dan sudah di selesaikan langsung dengan pak bupati, trimakasih atas perhatianya,” ujarnya dalam pesan WhatsAppnya, Sabtu (30/03/2019).

    Nurhasanah menegaskan, hal tersebut menjadi perhatian Bupati Lamteng untuk ikut menyelesaikan persoalan yang sempat menjadi konsumsi publik melalui pemberitaan. “Pak bupati sudah turun langsung ke smk n 3 dan sudah mendapat penjelasan kami, bahwa itu tidak benar,” tegas Kepsek.

    Saat ditanya adanya video pengakuan Fitri di pos satpam sekolah, Nurkhsanah kembali membantahnya, bahwa tidak benar, menurutnya siswinya ikut UN pada hari terakhir. “Kan saya sudah katakan itu tidak benar, siswinya ikut UN hingga hari trahir,” katanya. (jn/red)

  • Akhirnya Menristekdikti Cabut Permenristekdikti 12/2016

    Akhirnya Menristekdikti Cabut Permenristekdikti 12/2016

    Bandar Lampung (SL)-Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir akhirnya mencabut Permenristekdikti 12/2016 tentang Uji Kompetensi Nasional Tenaga Kesehatan (Nakes) sejak 19 Maret 2019 lalu. Hal itu lantaran banyaknya Nakes lulusan perguruan tinggi yang tidak lulus uji kompetensi.

    Kendati demikian, Nasir memastikan uji kompetensi tetap akan diberlakukan. Namun, tidak lagi ditangani panitia ujian kompetensi nasional seperti amanat Permen tersebut, melainkan oleh lembaga profesi dan sertifikasi. “Sekarang masih digodok Permenristekdikti baru yang kira-kita arahnya uji kompetensi diserahkan kepada masing-masing perguruan tinggi. Bisa bekerja sama dengan lembaga profesi dan lembaga sertifikasi di daerah,” ujarnya saat ditemui di kantor Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).

    BACA : Permenristekdikti No 12 Tahun 2016 Hambat 240 Ribu Tenaga Kesehatan Cari Kerja, HPTKes Akan Protes

    Meski diserahkan kepada masing-masing perguruan tinggi di daerah, pelaksanaan uji kompetensi diawasi dengan ketat oleh lembaga sertifikasi profesi (LSP). Adapun aturan tersebut belum dilakukan hingga saat ini lantaran masih menunggu Permenristekdikti yang baru. Namun, perguruan tinggi tetap bisa meluluskan mahasiswanya.

    “Yang sudah lulus silakan diwisuda. Uji kompetensi nanti kalau sudah diperbaiki aturannya. Kemarin peraturan secara nasional harus kami tarik dan diubah. Uji kompetensi tidak dilakukan secara nasional, menggunakan standar nasional,” terang Nasir.

    Sebelumnya, Permenristekdikti 12/2016 menuai protes dari Himpunan Perguruan Tinggi Kesehatan Indonesia (HPTKes) karena telah membuat 357.028 lulusan perguruan tinggi kesehatan tidak bisa bekerja alias menganggur. Pasalnya, mereka tidak mempunyai sertifikat kompetensi untuk mencari pekerjaan yang sesuai pendidikannya ataupun membuka praktik sendiri. (jawapos)

  • Pentas Seni Cari Bakat The Beautiful Voices of BPK PENABUR

    Pentas Seni Cari Bakat The Beautiful Voices of BPK PENABUR

    Bandar Lampung (SL)-Pentas Seni dua tahunan Yayasan BPK PENABUR Bandarlampung, kali ini dengan tema The Beautiful Voices of BPK PENABUR sukses digelar Sabtu (23/3) di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Lampung. Kegiatan ini adalah untuk mengakomodir bakat seluruh siswa BPK PENABUR.

    Ketua Yayasan BPK PENABUR Bandarlampung Ir. Rico Simanjuntak

    Ketua Yayasan BPK PENABUR Bandarlampung Ir. Rico Simanjuntak mengatakan terselenggarannya kegiatan ini untuk mengakomodir bakat seluruh siswa BPK PENABUR. “Saat ini penyelenggara adalah SMPK BPK PENABUR. Namun pelaksanaannya melibatkan semua jenjang mulai TKK, SDK, SMPK, SMAK hingga SMKK,” kata Rico.

    Selain itu SMPK PENABUR juga mengundang beberapa Gereja di Bandar Lampung, serta LD Music untuk mengisi acara ini. “Momen ini juga bermanfaat untuk menanamkan karater baik dalam diri siswa seperti rasa percaya diri, kedisiplinan, menghargai waktu, dan karakter lainnya,” sebut Rico.

    Dengan begitu, sekolah mengharapkan semua siswa tak hanya tumbuh secara akademis, namun secara seni dan bakat dapat berkembang dengan baik. “Kegiatan serupa juga digelar 2017 lalu di Graha Wangsa dengan 700 peserta yang terlibat. Untuk kegiatan saat ini hanya melibatkan 400 peserta,” sambutnya.

    Kegiatan dengan tema The Beautiful Voices of BPK PENABUR memang menampilkan suara-suara terbaik untuk disampaikan bukan hanya internal Penabur saja namun untuk seluruh masyarakat Lampung. “Kami juga berupaya anak-anak dapat mengembangkan potensi mulai Madhuswara Choir yang banyak menghasilkan medali diberbagai even baik Nasional maupun Internasional. Persiapan 3 hingga 6 bulan disambi dengan belajar, sehinga tidak menganggu kegiatan belajar mengajar,” ujarnya

    Penampilan siswa siswi BPK Penabur

    Ditambahkan Kepala Sekolah SMPK BPK PENABUR Dian Pujiastuti S. Si. memang dalam penampilan ini siswa lebih banyak seni suara yaitu solosong, paduan suara, vokal group, namun ada juga penampilan tari. “Misalnya anak-anak TKK, SDK dan SMPK menampilkan tari daerah. Dengan harapan bisa mengenal adat budaya bangsa Indonesia walaupun sehari-hari mereka hobinya lebih ke ke Koreaan, namun kami sekolah ingin terus mengembangkan budaya Indonesia, budaya kita,” tambahnya.

    Kemudian lewat seni musik ada biola, ensambel gitar, Band, dan cetik. Alat musik cetik, yang merupakan alat musik tradisional Lampung, dimainkan oleh salah satu club cetik di BPK PENABUR.

    Ketua panitia Andriyan Dwi Prawersthi, SE mengatakan penampilan yang disuguhkan seluruh Siswa BPK PENABUR mulai dari Tari bedana dari PENABUR Nata Sandika, lagu Mars BPK PENABUR oleh violinist Joshua Michael Nainggolan dari SDK, lagu Bendera oleh PENABUR Callia Band, Cetik oleh PENABUR Percussion, solo biola oleh Norman Jeffersen Nainggolan dari SMPK BPK PENABUR, tari Dindin Badindin dari TKK BPK PENABUR, lagu Cintaku dan Lihatlah Dunia dari Majour Band (SMKK BPK PENABUR), tari Sanak Ghagah Bumain dari SDK BPK PENABUR, dan This is me oleh Sherleen Aurelia dari SMPK BPK PENABUR.

    Kemudian lagu diam diam suka oleh Miracle Band dari SMAK BPK PENABUR, Musikalisasi Puisi Tanah Air ku dari SMAK BPK PENABUR, lagu Akulah Indonesia ciptaan Trisnowati Josiah oleh GKI Neriah Band, LD Music Guitar Ensambel, Angklung dari TKK Penabur, lagu The Peace of GOD dari PENABUR Madhuswara Choir, Bunda Piara dari Gita Nawala Choir, Semesta Bernyanyi dari PSA. GKSBS Tanjung Karang.

    Kemudian Ten Thousand Reasons dan Sing Shout Alleluia dari PSA Sola Gratia GKTK, Climb’in Up the Mountain Children dari Gereja Advent, A Million Dream dari bina vokalia SDK BPK PENABUR, Datanglah di Hatiku dan Hati Gembira dibawakan Gita Stella Maris Choir dari Gereja Katedral Kristus Raja, Somewhere Over the Rainbow dan Zapin oleh Lampung Kids Choir, The Seal Lullaby dan Roar dari PENABUR Madhuswara Choir, dan ditutup dengan penampilan Solo biola oleh Norman Jefferson Nainggolan. (Gun/Red)

  • Mahasiswa Lampung Surabaya Ramaikan Festival Rujak Uleg Dengan Busana Siger

    Mahasiswa Lampung Surabaya Ramaikan Festival Rujak Uleg Dengan Busana Siger

    Surabaya (SL)-Himpunan Mahasiswa Lampung Surabaya mewakili Provinsi Lampung dalam acara Festival Rujak Uleg dalam rangka memperingati hari jadi Kota Surabaya yang ke-726 yang diadakan disepanjang jalan Kembang Jepun Surabaya.
    Peserta dalam acara tersebut yakni masyarakat kota Surabaya dan perwakilan dari tiap-tiap Provinsi yang ada di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membuat rujak uleg dan rujak cingur khas Surabaya sekaligus pemecahan rekor Muri.
    Mahasiswa asal Lampung yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Lampung Surabaya mengenakan pakaian adat khas Lampung dalam festival rujak uleg tersebut.
    M. Mualif mengatakan “kami diundang dalam acara Rujak Uleg sebagai tamu kehormatan, sangat membanggakan karena kita membawa nama provinsi Lampung” ungkap salah satu peserta rujak uleg.
    “Hari jadi kota Surabaya yang ke-726 ini, kami dari Himpunan Mahasiswa Lampung Surabaya dua kali mewakili Lampung, pertama dalam acara rujak uleg yang kedua dalam acara festival budaya Surabaya Vaganza pada 24 April 2019” tambah M. Candra Syahputra selaku Ketua Umum. (rls)
  • Permenristekdikti No 12 Tahun 2016 Hambat 240 Ribu Tenaga Kesehatan Cari Kerja, HPTKes Akan Protes

    Permenristekdikti No 12 Tahun 2016 Hambat 240 Ribu Tenaga Kesehatan Cari Kerja, HPTKes Akan Protes

    Bandar Lampung (SL)-Himpunan Perguruan Tinggi Kesehatan (HPTKes) Indonesia akan menggelar unjuk rasa memprotes kebijakan Permenristekdikti No. 12 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Uji Kompetensi Nasional Bidang Kesehatan yang menyatakan bahwa Uji kompetensi dilakukan dengan membentuk Panitia Uji Kompetensi Nasional.

    Jutaan tenaga kesehatan tak bisa kerja

    “Hal itu bertentangan dengan UU no 12 Tahun 2012. Selain itu, akibat aturan tersebut, terdata ada 24o ribu lulusan sekolah kesehatan yang tidak bisa bekerja. Karena itu, kami HPTKes Lampung, juga bagian dari HPTKes Pusat, akan melakukan protes. Rencananya tanggal 20 Mare di Jakarta, saat ini pusat sedang kordinasi dengan daerah, termasuk kita di Lampung,” kata Ahmad Dahro, Plh Ketua STIKES Adilla Lampung

    Menurut Dahro, HPTKes Pusat dipimpin Ketua M Budi Jatmiko dan Sekertaris Hj. Gunarmi, sudah melakukan upaya upaya dialog dilakukan sejak tahun 20017, namun belum mendapat respon. Justru muncul Surat Edaran Dirjen Belmawa Kemenristekdikti No. 508/B/TU/2018 tertanggal 27 Agustus 2018 tentang Pelaksanaan Uji Kompetensi Nasional Bidang Kesehatan di Tahun 2018 yang menyatakan juga bahwa uji kompetensi untuk seluruh bidang kesehatan sebagai salah satu syarat kelulusan dari pendidikan vokasi dan profesi (uji kompetensi exit exam) yang akan diimplementasikan mulai akhir Juni 2019.

    “Pusat terus berusaha namun belum mendapatkan tanggapan yang berarti. Sementara korban terus bertambah yaitu lulusan Pendidikan Kesehatan tidak bisa bekerja karena regulasi yang dibuat, saat ini sudah sekitar 240.000.000 lulusan yang gak bisa bekerja. Maka kami HimpunanPerguruan Tinggi Kesehatan dan Forum Mahasiswa Kesehatan Indonesia bermaksud melakukan unjuk rasa. HPTKes Lampung sudah rapat dan akan kirim utusan,” kata Dahro kepada sinarlampung.com.

    Menurut Dahro demo atau unjuk rasa damai secara terbuka itu untuk menyampaikan pendapat baik lisan maupun tulisan dengan maksud dan tujuan menolak uji kompetensi nasional exit exam (sebagai syarat kelulusan) pada mahasiswa bidang kesehatan oleh Panitia Nasional dan mengembalikan persyaratan kelulusan mahasiswa kesehatan pada otonomi Perguruan Tinggi sesuai amanah UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. “Kita menuntut pencabutan Permenristekdikti No. 12 Tahun 2016, dan menuntut laporan pertangungjawaban keuangan pelaksanaan uji kompetensi mahasiswa bidang,” katanya.

    Dahro menambahkan Pasal 44 UU sudah disebutkan bahwa Sertifikat kompetensi yang mewakili kompetensi prestasi yang sesuai dengan kompetensi dalam cabang ilmunya dan / atau prestasi prestasi di luar negeri program studi . Serifikat kompetensi yang disetujui diterbitkan oleh Perguruan Tinggi yang bekerja sama dengan organisasi profesi.

    “Sertfikat kompetensi yang disetujui pada ayat (2) dapat digunakan sebagai persyaratan untuk memperoleh pekerjaan tertentu  Perseorangan, organisasi, Pendidikan Pendidikan tinggi yang memungkinkan hak membcrikan sertifikat kompetensi,” katanya. (juniardi)

  • Tim Asesor BAN-PT Re Akreditasi Program S1 Teknik Elektro UM Lampung

    Tim Asesor BAN-PT Re Akreditasi Program S1 Teknik Elektro UM Lampung

    Bandar Lampung (SL)-Universitas Muhammadiyah Lampung mendapat kunjungan Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dalam rangka visitasi Program Studi S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik. Tim terdiri dari Prof. Ansyar Suyuti. M.T. (Universitas Hasanudin makasar) dan Hendra Tjahyadi, (Universitas Pelita Harapan Medan), Rabu, 12 Maret 2019.

    Kunjungan Tin Asesor BAN-PT

    Kedatangan Tim asesor disambut Rektor UM Lampung Dr. H. Dalman, Dekan Fakultas Teknik, Hamimi, seluruh Dosen dan Tim Borang Program Studi S1 Teknik Elektro. Dalam sambutannya Rektor UM Lampung Dr. H. Dalman, berharap dukungan dari para asessor untuk visitasi tersebut.

    Rektor berharap dengan dilakukannya visitasi tersebut dapat memajukan UM Lampung dan menjadikan UM Lampung yang berkemajuan, berdaya saing, dan bermutu. “Saya berharap fakultas teknik bisa meningkat skor akreditasinya, sehingga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa dan dapat meningkatkan jumlah mahasiswa kedepannya,” ujarnya.

    Dalam sambutannya Dekan Fakultas Hamimi, berharap asessor memberikan masukan agar bisa memperbaiki diri dan mutu dalam rangka memajukan Program Studi Teknik Elektro. “Semoga selama asesor bekerja nanti, yang akan memverifikasi serta mengklarifikasi dokumen & mengevaluasi akan berjalan dengan lancar”, harap Dekan.

    Dalam sambutanny ketua tim visitasi akreditasi Prof. Ansyar Suyuti. menuturkan dosen perlu mengembangkan penelitian dan hibah baik dari Dikti maupun dari pihak lain. Sehingga dapat merubah budaya menjadi peneliti aktif di kampus. Selain pengajaran dan penelitian tugas dosen juga pengabdian pada masyarakat sehingga kampus juga dapat dikenal oleh masyarakat luas.

    “Hingga dampaknya jumlah mahasiswa juga meningkat ke depannya. Banyak sekali peluang Program Studi Teknik Elektro apalagi terkait dengan kebijakan pemerintah daerah,” katanya.

    Anggota tim, Hendra Tjahyadi, menambahkan bahwa mereka ditugaskan BAN-PT, “Kami ditugaskan BAN-PT untuk memotret hal-hal apa yang disampaikan didalam borang. Menyesuaikan apa yang tertera di borang dan kenyataaan dilapangan,” katanya.

    Banyak universitas terjebak dalam paradigma lama yang hanya berfokus pada pengajaran saja dan belum merubah budaya ke bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat, “Juga dukungan IT yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan perguruan tinggi saat ini,” katanya. (rls/hms)