Kategori: Pendidikan

  • Pemerintah RI Minta Taiwan Hentikan Sementara Rekruitmen Mahasiswa Skema Kuliah Magang

    Pemerintah RI Minta Taiwan Hentikan Sementara Rekruitmen Mahasiswa Skema Kuliah Magang

    Jakarta (SL)-Pemerintah Indonesia meminta Taiwan menghentikan sementara perekrutan mahasiswa asing dalam skema kuliah-magang menyusul kabar bahwa 300 mahasiswa RI menjadi korban kerja paksa di Taipei. Kementerian Luar Negeri RI menyatakan pihaknya melalui Kementerian Perdagangan telah meminta Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei untuk mendalami lebih lanjut mengenai kabar itu.

    “Kemlu juga meminta KDEI berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk menghentikan sementara perekrutan serta pengiriman mahasiswa skema kuliah-magang hingga disepakatinya tata kelola yang lebih baik,” ucap Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, Selasa (2/1).

    Kemlu RI memperkirakan jumlah mahasiswa Indonesia di Taiwan akan terus meningkat seiring dengan kebijakan New Southbond Policy (NSP) otoritas Taiwan. Program itu memberikan lebih banyak beasiswa melalui berbagai skema kepada mahasiswa dari 18 negara Asia, termasuk Indonesia.

    Berdasarkan data Kemlu RI, sedikitnya 6.000 mahasiswa RI saat ini tengah menempuh studi di Taiwan. Seribu diantaranya terdaftar dalam program kuliah-magang di delapan universitas pada periode 2017-2018.

    Iqbal mengatakan dari hasil pendalaman awal, KDEI menemukan kondisi yang dihadapi para mahasiswa RI peserta skema kuliah-magang di Taiwan berbeda-beda di delapan perguruan tinggi. “Karena itu KDEI Taipei akan melakukan pendalaman lebih lanjut guna mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh,” tutur Iqbal.

    Ratusan mahasiswa itu disebut terdaftar kuliah di Universitas Hsing Wu di Distrik Linkou, Taipei. Mereka disebut masuk perguruan tinggi itu melalui pihak ketiga atau perantara.

    Menurut laporan China Times seperti dikutip surat kabar Taiwan News, Rabu (2/1), mereka menempuh kelas internasional khusus di bawah Departemen Manajemen Informasi sejak pertengahan Oktober 2018. Dalam sepekan, para mahasiswa itu dikabarkan hanya belajar di kelas selama dua hari. Setelah itu, mereka bekerja empat hari di pabrik selama 10 jam, dan hanya mendapat jatah satu hari libur.

    Iqbal memaparkan Kemlu telah memperoleh laporan dari KDEI Taipei perihal pengaduan sejumlah mahasiswa RI terkait skema kuliah-magang yang telah berlangsung sejak 2017 lalu itu.

    Dalam keterangan terpisah, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti, Ismunandar, menduga ratusan pelajar itu difasilitasi oleh sebuah lembaga asal Indonesia yang bekerja sama dengan pihak di Taiwan. “Ada pihak yang merekrut di Indonesia yang bekerja sama dengan pihak Taiwan. Media Taiwan menggunakan istilah ‘dijebak,’” kata Ismunandar dilangsir CNNIndonesia.com.

    Meski begitu, dia menuturkan pihaknya belum berkoordinasi dengan Polri guna mengusut terduga perantara di Indonesia yang merekrut ratusan mahasiswa itu. (cnnindo/nt)

  • KDEI Taipei Selidiki Dugaan Kerja Paksa Mahasiswa RI di Taiwan

    KDEI Taipei Selidiki Dugaan Kerja Paksa Mahasiswa RI di Taiwan

    Jakarta (SL) – Kemenlu RI selidiki informasi Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei tentang adanya 300 mahasiswa asal Indonesia yang dieksploitasi dengan kedok magang di Taiwan. “Menanggapi pengaduan tersebut, KDEI Taipei telah berkoordinasi dengan otoritas setempat guna memeroleh klarifikasi,” kata Direktur PWNI Lalu Muhammad Iqbal kepada wartawan, Kamis (3/1).

    Menurutnya, hasil pendalaman awal yang dilakukan KDEI Taipei diketahui situasi yang dihadapi para mahasiswa peserta skema kuliah magang di Taiwan berbeda-beda di delapan perguruan tinggi. “Karena itu, KDEI Taipei akan melakukan pendalaman lebih lanjut guna mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh,” tutur Iqbal.

    Kemenlu bersama Kementerian Perdagangan juga telah meminta KDEI Taipei untuk mendalami lebih lanjut informasi mengenai kondisi mahasiswa skema kuliah magang. Selain itu, juga memastikan otoritas setempat mengambil langkah konkrit yang diperlukan dalam rangka melindungi kepentingan serta keselamatan para mahasiswa. “Dan berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk menghentikan sementara perekrutan serta pengiriman mahasiswa skema kuliah magang hingga disepakatinya tata kelola yang lebih baik,” jelas Iqbal.

    Beredar kabar berdasarkan hasil penyidikan Ko Chih-en seorang anggota parlemen Partai Kuomintang mendapati sebanyak 300 mahasiswa Indonesia yang menjalani kuliah di Universitas Hsing Wu dipaksa bekerja di sejumlah pabrik. Mahasiswa tersebut berasal dari enam perguruan tinggi Taiwan yang diangkut truk ke kawasan industri yang merakit berbagai produk, salah satunya pabrik produsen lensa kontak. PWNI BHI mencatat, saat ini diperkirakan terdapat 6.000 mahasiswa Indonesia di Taiwan, termasuk di antara sekitar 1.000 mahasiswa dalam skema kuliah magang di delapan universitas pada periode 2017-2018.

    Iqbal menyampaikan, diperkirakan jumlah mahasiswa Indonesia di Taiwan akan terus meningkat seiring kebijakan New Southbond Policy otoritas Taiwan yang memberikan lebih banyak beasiswa melalui berbagai skema kepada mahasiswa dari 18 negara Asia. (tim)

  • DPRD Provinsi Banten Akan Panggil Kepala Sekolah Terkait Dugaan Pungli Berkedok Sumbangan

    DPRD Provinsi Banten Akan Panggil Kepala Sekolah Terkait Dugaan Pungli Berkedok Sumbangan

    Banten (SL) – Berkaitan dengan pemberitaan sebelumnya, ‘Oknum Kepala SMA dan Komite Sekolah yang Diduga Lakukan Pungli bBerkedok Sumbangan’, ketika persoalan ini ingin dikonfirmasikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten pada Kamis (13/12/2018), H. Engkos Kosasih sang kepala dinas tidak berkenan untuk ditemui para awak media yang ingin melakukan konfirmasi terkait pemberitaan yang diterbitkan oleh media online Iglobalnews.co.id.

    Menurut stafnya yang menerima kedatangan para awak media, Kadis memposisikan kepada Kabid SMA. Namun sayang Kabid SMA tidak ada di ruangannya.

    Lanjut, para awak media menuju Kantor DPRD Provinsi Banten Komisi 5 yang membidangi tentang pendidikan.

    Wakil Ketua Kmisi 5, Ishak Sidiq saat dikonfirmasi di kantornya sekitar pukul 14.28 WIB menanggapi terkait pemberitaan tersebut. Menurut beliau, “Kami dari Komisi 5 akan segera memanggil Kepala Sekolah SMA Negeri Cikande 1 Kabupaten Serang, Provinsi Banten atau dengan cara melakukan sidak.” (iglobalnews)

  • Peneliti ITS Kembangkan CCTV Pendeteksi Wajah

    Peneliti ITS Kembangkan CCTV Pendeteksi Wajah

    Surabaya (SL) – Mendeteksi wajah seseorang dari sebuah kamera CCTV (Closed Circuit Television) seringkali kurang memuaskan karena tidak terlihat dengan jelas. Persoalan ini kemudian coba diatasi oleh tim peneliti dari ITS.

    Tim peneliti yang terdiri dari dosen dan mahasiswa ini beranggotakan Prof Dr Ir Mauridhi Hery Purnomo MEng, Dr Supeno Mardi Susiki Nugroho ST MT, Dr I Ketut Eddy Purnama ST MT, Dr Reza Fuad Rachmadi ST MT, Willy Achmad Fauzi dan Tahta Dari Timur.

    Mereka mengembangkan sebuah sistem baru yang disebut SIFARS (Smart ITS Face Recognition System). Tak hanya mampu mendeteksi keberadaan seseorang lebih cepat lewat pantauan kamera, tetapi juga lebih akurat dibandingkan CCTV/IP Camera.

    “Misalnya saja dalam satu daerah terdapat ribuan CCTV, hal ini tentu akan memakan waktu lama untuk pendeteksian identitas seseorang,” tutur salah satu anggota tim, Supeno dalam rilis yang diterima, Jumat (14/12/2018). Bagaimana bisa begitu? Pria yang akrab disapa Uki itu kemudian menjelaskan, awalnya SIFARS akan mengambil foto orang yang ingin dikenali lewat CCTV. Data foto itu lantas dianalisis oleh server lalu dideteksi dengan teknologi deep learning.

    Dengan teknologi deep learning ini, tim mengolah aliran frame yang dihasilkan, baik secara real time maupun dari rekaman CCTV, untuk mengenali wajah seseorang yang dicari.

    “Sistem ini dapat digunakan tanpa perlu membuat aturan baru, sehingga mampu mendeteksi secara cepat,” ujar dosen Departemen Teknik Komputer Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini. Tak hanya unggul dari segi kecepatan dalam mendeteksi wajah, Uki juga mengklaim hasil keluaran SIFARS memiliki akurasi hingga 99 persen.

    “Baik terlihat pada posisi wajah penuh maupun pada wajah sebagian,” ungkapnya.

    Selain itu, SIFARS dinilai lebih compatible. “Hal ini dikarenakan SIFARS bisa dihubungkan dengan berbagai jenis IP Camera,” lanjutnya. Uki pun berharap ke depannya SIFARS dapat dipergunakan oleh pemerintah maupun kepolisian.

    “Mengingat banyak sekali manfaat dari adanya SIFARS ini seperti untuk bukti forensik, pemantauan keamanan maupun membantu dalam pelacakan keberadaan seseorang,” tandasnya.

  • Diduga Hina Dosen, Rektor Umri Dilaporkan ke Polisi

    Diduga Hina Dosen, Rektor Umri Dilaporkan ke Polisi

    Pekanbaru (SL) – Komala Sari, dosen sebuah kampus di Pekanbaru melaporkan Rektornya ke Kepolisian Daerah (Polda) Riau. Terlapor MR diduga melakukan penghinaan terhadap Komala Sari dengan melemparkan draf disertasi dan mengenai pelapor.

    Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto saat di konfirmasi wartawan membenarkan bahwa adanya laporan polisi dalam kasus tersebut. “Iya sedang dipelajari oleh penyidik” ungkap Sunarto Senin (10/12/2018).

    Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum, MR dilaporkan oleh Komala Sari pada 03 Oktober 2018 di SPKT Polda Riau. MR diperkarakan dalam kasus penghinaan. Didalam Laporan Polisi LP/502/X/2018/SPKT/RIAU. Disebutkan bahwa diduga telah terjadi Tindak Pidana Penganiayan dan atau penghinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 315 dan atau 352 KUHPidana. (Gagasanriau)

  • 10 Dosen FMIPA Universitas Lampung Kunjungi Kebun Raya Liwa

    10 Dosen FMIPA Universitas Lampung Kunjungi Kebun Raya Liwa

    Lampung Barat (SL) – Dalam rangka penjejakan kerjasama di bidang penelitian,  pendidikan dan pengabdian di bidang Botani, 10 orang dosen fakultas MIPA UNILA dengan dipimpin Sekretaris Jurusan Rochmah Agustriana,  Ph.D berkunjung ke Kebun Raya Liwa, Sabtu 8 Desember 2018.

    Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Lampung Barat Drs. Tono Suparman mengungkapkan, pihaknya sangat menyambut baik kunjangan tersebut.

    Kata dia, banyak hal yang nantinya dapat dilakukan bersama antara Unila dengan Kebun Raya Liwa antara lain penelitian manfaat tanaman,  kultur jaringan,   penanganan hama penyakit tumbuhan dan juga penempatan mahasiswa jurusan biologi untuk magang dan melaksanakan penelitian di KLR.  “Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dan Unila saat ini sudah MoU sehingga Fakultas MIPA UNILA dan Balitbang nantinya tinggal menindaklanjuti dengan menyusun PKS berkaitan dengan rencana kegiatan penelitian,  pendidikan dan pengendian di KRL,” ujar Tono.

    Sementara itu dosen Fakultas Unila yang diwakili oleh Nuning Nurcahyani, menyampaikan selama ini Fakultas MIPA Unila selalu melaksanakan penelitian dengan mengirim mahasiswa magang di Kebun Raya Bogor. “Namun dengan adanya PKS antara Pemkab Lambar dan Unila melalui Balitbang dan Fakultas MIPA Unila maka Unila kedepan akan melaksanakan penelitian dan mengirim magang mahasiswanya,” katanya.(Radarlambar)

  • Dihadapan Bupati Dodi Reza Dan Bunda Thia Yufada, Pelajar SMP N3 Lais Telekoconference Dengan Pelajar di Swedia

    Dihadapan Bupati Dodi Reza Dan Bunda Thia Yufada, Pelajar SMP N3 Lais Telekoconference Dengan Pelajar di Swedia

    Muba (SL)-Bupati Musi Banyu Asin Dodi Reza Alex Noerdin dan Bunda Baca Muba Thia Yufada, menyaksikan pelajar dan Guru SMP Negeri 3, Kecamatan Lais, menggelar Telekoconference dengan guru dan Pelajar SMP Oresundsgymnasiet Landskrona Swedia, Kamis (6/12/2018).

    Hal itu menjadi kebanggan tersendiri bagi Dodi, karena meski berada dilevel Kabupaten, Kamis (6/12/2018) peserta didik dan tenaga pendidik di sekolah ini melakukan Teleconference  “Lais Hebat dan canggih,” kata Dodi Reza Alex Noerdin Bupati Muba, yang mengaku bangga dengan anak didik SMP Negeri 3 Lais, pasalnya anak anak didik SMPN3 Lais telah mampu Teleconference Bersama Guru dan Pelajar SMP Oresundsgymnasiet Landskrona Swedia.

    “Ini sungguh luar biasa dengan jaringan Teknologi Informasi dan telekomunikasi jarak jauh Smp negeri 3 lais bisa berkomunikasi dengan Guru-guru dan Siswa SMP di swedia sana dan saling berbagi ilmu pengetahuan artinya SMP negeri 3 Lais, kita dikenal dinegara Lainya di dunia ini,” katanya.

    Dodi mengatakan dirinya selaku Kepala Daerah, teleconfrence masih dalam negeri saja paling ke Menteri atau Presiden saja, “tapi sekarang anak didik kita SMP 3 Lais bisa teleconfrence ke Swedia untuk ini saya minta program-program seperti ini baik bagi anak didik dan tenaga pengajar kita pertahankan,” ungkapnya.

    Dodi dan Bunda Baca, tidak hanya Siswa-Siswi dan Tenaga Pendidik asal SMPN 3, tetapi juga siswa siswi dan Tenaga Pendidik dari beberapa Kecamatan lainnya yakni diantaranya Kecamatan Babat Supat, Keluang, dan Lalan, yang sekaligus mengukuhkan Duta Baca Peserta Didik Siswa SMP/sederajat di Bumi Serasan Sekate ini.

    Dodi menyatakan bahwa memajukan pendidikan aadaalah menjadi komitmennya. “Bagi saya, dan jajajaran Pemkab pendidikan menjadi nomor satu. Dan komitmen ini terus kita tingkatkan sebagai contoh pada HGN dan Hut PGRI ke 73 saya sampaikan kepada seluruh tenaga pendidikan di Muba, tentang kenaikan gaji honor tenaga pendidk 80 persen dari gaji sebelumnya mereka terima.” katanya.

    Dan tentang honor K2 akan dipikirkan kepastian dalam pengangkatan kontrak tujuan supaya guru guru lebih sejahtera kedepannya selain kesejahteran para guru tentunya sarana dan prasarana sekolah. “Kita tingkatkan dan terus kita kembangkan secara berkesinambungan dan kedepan sekolah kita ada laborotorium bahasa dan sarana prasarana lainnya dan termasuk pembagian seragam sekolah gratis buat anak didik kita baik tingkat SD dan SMP sesuai kewenangan kita Tingkat Kabupaten,” ujar Dodi.

    Lanjutnya, kegiatan hari Ini merupakan salah satu upaya untuk memulai gerakan membaca di Kabupaten Musi Banyuasin. “Saya instruksikan setiap sekolah dimuba harus ada duta baca untuk kemudian mengimbaskan gerakan budaya membaca ke peserta didik lainnya,” ungkap Dodi.

    Dikatakan, di tengah meningkatnya teknologi digital yang memberikan kemudahan dalam mengakses informasi secara cepat, membaca masih menjadi kebutuhan yang dinomorduakan. “Nah, inilah yang menjadi tugas kita bersama untuk kembali meningkatkan minat dan budaya membaca,” urainya.

    Dijelaskan, urutan pertama bangsa paling melek huruf dan memiliki kecakapan membaca tertinggi adalah Finlandia. Disusul berikutnya Norwegia, Islandia, Denmark, dan Swedia. Dengan demikian posisi lima besar diisi sepenuhnya oleh negara Nordik maupun Skandinavia. “Untuk itu, kali ini kita teleconference dengan Sekolah di Swedia, untuk bertukar pikiran dan merumuskan program supaya minat baca di Muba ini tinggi,” terangnya.

    Sementara Bunda Baca Muba Thia Yufada Dodi Reza mengatakan ada sepuluh keuntungan dari membaca. Pertama, terhindar dari kebodohan. Kedua, bisa meningkatkan konsentrasi. Ketiga, bisa menjadi tahu akan sesuatu hal yang semula belum tahu sama sekali. Keempat, dapat mengembangkan kefasihan bertutur kata. Kelima, dapat mengungkapkan sesuatu secara lisan dengan mudah.

    Keenam, dapat mengeksplorasi dan mengembangkan materi yang ingin kita ungkapkan. Ketujuh, dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain. Kedelapan, bisa membangun negara. Kesembilan, bisa mengetahui kronologi suatu peristiwa. Kesepuluh, bisa menghilangkan stress.

    “Dari keuntungan-keuntungan tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca itu penting, karena dengan membaca kita dapat memperoleh informasi atau ilmu pengetahuan yang tidak hanya bermanfaat bagi kita namun bagi orang lain pula,” jelas mantan presenter Metro TV itu.

    Lanjutnya, keberadaan duta baca ini akan juga dibentuk di Sekolah-Sekolah pedesaan. “Jadi, nanti bertahap seluruh Sekolah di Muba ini akan memiliki Duta Baca di masing-masing sekolah. Nah, mereka inilah nantinya punya tugas juga untuk mengajak peserta didik lainnya giat untuk membaca dan juga menulis,” kata Bunda Baca Muba, yang juga mengukuhkan sebanyak 10 duta baca di tingkat SMP di SMPN 3 Lais.

    Sementara itu, salah satu murid SMPN 3 Lais kelas X, Sylvia Larasati menyebutkan dirinya sangat termotivasi untuk lebih giat membaca setelah kehadiran Bupati Muba dan Bunda Baca Muba. “Pak Bupati dan Bunda Baca sangat menginspirasi, semoga nantinya kami bisa sukses seperti mereka kedua dan giat untuk membaca,” katanya. (Sudirman)

  • Hamdan Zoelva Resmikan Sekolah Kebangsaan HOS Tjokroaminoto

    Hamdan Zoelva Resmikan Sekolah Kebangsaan HOS Tjokroaminoto

    Jakarta (SL) – Sekolah Kebangsaan HOS Tjokroaminoto dilaksanakan oleh  Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), kegiatan tersebut di Launching dan diresmikan oleh Ketua Umum Serikat Islam (SI) Hamdan Zoelva di Hotel Yello Manggarai, Jum’at/30/11/2018. Acara Launching tersebut dibarengi dengan diskusi publik millennial dengan tema pemikiran HOS Tjokroaminoto di era millennial dalam menghadapi pemilu 2019. Pesertanya merupakan mahasiswa lintas universitas yang ada di Jakarta dan Tangerang.

    IMG-20181201-WA0021
    Kegiatan Launcing Sekolah Kebangsaan HOS Tjokroaminoto

    Ketua umum PB SEMMI Bintang Wahyu Saputra dalam sambutannya menjelaskan bahwa Indonesia akan menghadapi bonus demografi dan revolusi industri 4.0. maka generasi mudanya harus mempersiapkan diri menghadapi nya. “Sekolah Kebangsaan dan diskusi millenial ini merupakan bagian dari upaya dari PB SEMMI dalam mempersiapkan generasi millennial yang peduli terhadap kondisi kebangsaan hari ini apalagi Indonesia akan menghadapi pemilu serentak 2019”, ulas Bintang

    Adapun pembicara dalam diskusi ini diantaranya Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP SI) Hamdan Zoelva, ketua umum Gerakan Muda Nurani Rakyat (GEMURA) Oktasari Sabil, Politisi Partai Gerindra Basri Kinas Mapasseng.

    Hamdan Zoelva dalam paparannya mengatakan bahwa Sekolah Kebangsaan harus menjadi wadah yang merumuskan wajah indonesia di 45 tahun mendatang dengan semangat program azas dan thandim Serikat Islam. “Persatuan dan kesatuan menuju pemilu 2019 harus kita jaga, jangan sampai ada perpecahan dibangsa dan itulah yang menjadi semangat Serikat Islam, semangat HOS Tjokroaminoto dalam konteks kekinian terutama buat generasi muda jangan terjebak dalam politik identitas yang begitu berkembang” ujar Hamdan Zoelva.

    IMG-20181201-WA0024
    Suasana Kegiatan Launcing Sekolah Kebangsaan HOS Tjokroaminoto

    Basri Kinas Mappaseng dalam paparannya menjelaskan bahwa generasi millennial di Indonesia merupakan potensi yang sangat besar dan harus mempersiapkan diri untuk menjadi seorang pengusaha lokal kelas satu, menggantikan pengusaha asing yang sudah menguasai ekonomi Indonesia sejak dulu. “Saya berharap suatu saat generasi hari ini akan menjadi pengusaha Indonesia yang peduli terhadap potensi lokal dan menggunakan produk lokal untuk mewujudkan kemerdekaan sesungguhnya, dan pemerintah mendukung dengan aturan agar produk lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri” ucap penggagas lembaga Indonesia berzakat ini.

    Ketua Umum GEMURA Oktasari Sabil menilai generasi millennial harus pandai pandai dalam menghadapi tantangan global, kemajuan informasi dan media sosial yang begitu tidak terkontrol oleh sebab itu generasi muda harus cerdas dan kreatif.

    IMG-20181201-WA0026
    Kegiatan Launcing Sekolah Kebangsaan HOS Tjokroaminoto

    Acara dilanjutkan dengan penyampaian pandangan PB SEMMI atas gerakan reuni 212 yang akan diselenggarakan minggu depan. “Reuni atau silaturahmi jika untuk memperkuat Ukuwah islamiyah sangat disarankan, namun Reuni 212 sudah tidak sesuai dari tujuan awal gerakan ini dimulai, dilihat dari motifnya sudah diboncengi oleh kepentingan politik apalagi menjelang pemilu 2019, untuk itu secara organisasi kami tidak akan mengikuti acara reuini tersebut” tegas Bintang.  (Kejarfakta)

  • Kronologi Kerusuhan Pemira UIN Raden Intan

    Kronologi Kerusuhan Pemira UIN Raden Intan

    Bandarlampung (SL) – Pemilihan raya mahasiswa (pemira) UIN Raden Intan Lampung berujung ricuh. Kericuhan ini bermula dari TPS yang berada di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang dipicu oleh pendukung pasangan calon nomor urut dua (Imam-Habib) yang memprovokasi pendukung nomor urut satu (Ghofar-Dinata) saat dalam antrian menuju bilik suara.

    Perlu diketahui pula bahwa pasangan Imam-Habib direkomendasikan oleh dua organisasi ekstra kampus HMI dan KAMMI sedangkan Ghofar-Dinata direkomendasikan PMII.

    Kronologi kejadian:
    Pukul 08.00 TPS yang berada di fakultas tarbiyah dan keguruan dibuka untuk melaksanakan pemungutan suara.
    Sekitar 300 mahasiswa berbaris di pintu masuk untuk melakukan pemungutan suara. Satu jam berselang barisan manusia ini bertambah menjadi 600 manusia.

    Memasuki pukul 10.00 wib terjadi aksi pendorongan yang dilakukan dari arah belakang antrian. Namun, aksi ini masih mampu diredam oleh panitia pelaksana dan panitia pengawas pemira. Beberapa menit kemudian pendorongan kembali terjadi dengan intensitas yang cukup tinggi, sedikitnya terjadi lima kali dalam kurun waktu satu jam 10.00-11.00 wib.

    Puncaknya terjadi aksi pelemparan kotak suara, yang dilakukan oleh HS -inisial- sekretaris panitia pelaksana pemira sebagai buntut provokasi yang dilakukan oleh pendukung pasangan calon nomor urut dua. Kejadian ini diduga karena terjadi penggelembungan suara.

    Pendukung pasangan calon nomor urut dua kembali melakukan pendorongan terhadap pendukung nomor urut satu yang berbaris didepannya. Bukan hanya melakukan pendorongan, pendukung nomor urut dua melakukan penyerangan terhadap pendukung nomor urut satu, dengan melakukan pemukulan dan merusak fasilitas penyelenggara pemira.

    Puluhan kursi patah, satu unit tenda ambruk dan dua buah kotak suara dirusak dalam kejadian ini. Bukan hanya fasilitas, terdapat pula 6 korban luka dari pendukung nomor urut satu, akibat penyerangan yang dilakukan oleh pendukung nomor urut dua.

    Pukul 12.00 hujan batu dan kursi tak lagi dapat dihindari. Panlak dan panwas tak lagi dapat meredam kericuhan yang terjadi.

    Pukul 12.10 wib kericuhan bertambah besar, karena pendukung pasangan calon nomor urut 2 mencoba merusak kotak suara yang berada didalam TPS dan melempari batu dan kursi ke arah TPS. Beberapa tembakan peringatan dilepaskan oleh kepolisian yang bertugas untuk mengamankan jalannya pemira, namun tak diindahkan oleh pendukung nomor urut dua.

    Dalam kondisi yang dihujani lemparan batu dan kursi, pendukung nomor urut satu bertahan dengan bergerak ke arah gedung jurusan bahasa arab. Akhirnya aksi lempar batu dan saling kejar pun tak tak terhindarkan hingga pukul 13.00 wib. Aksi sempat mereda setelah pihak keamanan menenangkan dua pendukung.

    Sekitar Pukul 14.00 hingga pukul 16.00 pendukung nomor urut dua berdemonstrasi di halaman rektorat UIN Raden Intan, dengan tuntutan pemira ulang.

    Pukul 16.00 pendukung nomor urut dua melakukan ‘sweeping’ ke sekret panlak dan panwas, salah satu panitia pelaksana di fakultas dakwah mereka temui terluka akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh pendukung nomor urut dua. Setelah melakukan pengeroyokan massa dari pendukung nomor urut dua bergerak menuju sekretariat panlak dan panwas fakultas syari’ah untuk menanyakan lokasi kotak suara, dan keseluruh sekret panitia pelaksana dan pengawas di semua fakultas.

    Pukul 17.00 massa dari pendukung nomor urut dua ini kembali ke fakultas dakwah untuk melakukan pengerusakan terhadap kotak suara yang telah disimpan di ruang dekanat fakultas dakwah. Namun mereka tak menemui lokasi kotak suara tersebut.

    Selanjutnya mereka bergerak ke arah fakultas syariah untuk mencari lokasi penyimpanan kotak suara. Dengan melakukan pengerusakan jendela mereka masuk ke ruang dekanat fakultas syari’ah untuk mencuri kotak suara dan membakar surat suara yang ada di dalamnya.

    kotak suara dibakar

    Setelah melakukan pengerusakan fasilitas kampus dan mencuri kotak suara di fakultas syari’ah, pendukung nomor urut dua bergerak menuju lokasi penyimpanan kotak suara fakultas tarbiyah dan keguruan. Dengan membawa senjata tajam dan alat-alat bangunan, pendukung nomor urut dua ini merusak dan mencuri kotak suara yang telah disimpan di ruangan kepala jurusan Bahasa Arab.

    Pengerusakan demi pengerusakan dilakukan oleh para pendukung nomor urut dua demi mencuri dan merusak kotak suara. Bahkan mereka tak segan-segan melukai orang lain yang menghalangi usahanya dalam melakukan tindakan anarkis.

    Usut punya usut ternyata sekretaris panitia pelaksana HS (inisial) merupakan salah satu kader dari HMI, yang melempar kotak suara untuk memancing keributan. Nampaknya keributan ini memang diinginkan oleh pendukung nomor urut dua, agar terjadi kekacauan dalam mekanisme pemilihan.

    Terlebih, dugaan para pendukung nomor urut dua bahwa telah terjadi penggelembungan suara tak terbukti. Apabila memang terjadi penggelembungan suara tentunya akan terdeteksi oleh para saksi masing-masing calon. Namun, tindakan yang diambil oleh para pendukung calon nomor urut dua menunjukkan sisi sebaliknya, dugaan mereka bahwa telah terjadi kecurangan berupa penggelembungan suara tidak mereka buktikan, mereka justru mencuri dan merusak surat suara, seolah-olah tengah menghilangkan barang bukti, bukannya menunjukkan bukti kecurangan.

    Menurut Keterangan salah Satu Mahasiwa UIN yang tidak ingin disebut namanya, ada dugaan kuat masa yang ricuh dari pendukung nomor urut dua tak murni mahasiswa UIN saja. “Masa mereka ada tambahan dari Unila dan beberapa kampus luar lainnya” tuturnya (CRPRI)

  • Pemira Tarbiah UIN Raden Intan “Rusuh” Tiga Mahasiswa Dirawat

    Pemira Tarbiah UIN Raden Intan “Rusuh” Tiga Mahasiswa Dirawat

    Bandarlampung (SL)-Pemilihan Raya (Pemira) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, diwarnai kerusuhan Rabu (28/11). Kerusuhan terjadi saat proses pencoblosan berjalan. Panitia mencoba mengingatkan sekelompok yang melanggar tatatertib pemira. Diduga tak terims, massa kelompok itu marah, dan menyerang panitia, Rabu (28/11/2018) sekira pukul 11.30 WIB.

    kelompok ahasiswa menyerang lokasi TPS Pemira

    Adu mulut juga terjadi antara kedua belah pihak massa pendukung calon presiden mahasiswa. Adu argumentasi tersebut diperkuruh oleh aksi salah satu kelompok massa menyerang tenda TPS di Fakultas Tarbiyah, Kemudian sekelompok massa yang telah terprovokasi tersebut merusak kotak suara. Kemudian mengancam para petugas TPS serta panitia pengawas (Panwas). Aksi balasan pun dilancarkan oleh kubu lawan dengan lemparan batu dan kemudian terjadi bentrokan yang meluas ke beberapa TPS di fakultas-fakultas lainnya.

    Kedua massa yang semakin memanas saling serang, memaksa pihak kepolisian yang bertugas dilokasi mengeluarkan beberapa tembakan ke udara. Namun para petugas tidak dapat berbuat banyak, mengingat jumlah massa yang semakin tak terkendali. SEmentara pihak rektorat memediasi kerusuhan antarmahasiswa yang sebagian tak puas dengan pelaksaaan pemira.

    Mereka menuduh pelaksanaan pemira diwarnai penggelembungan suara oleh pihak mahasiswa lainnya. Humas Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Hayatul Islam mengatakan pihak rektorat telah meredam kerusuhan tersebut dengan memediasi kedua belah pihak. Pihak rektorat memutuskan untuk sementara pemilihan dihentikan dulu. (di/nt/Jun)