Kategori: Pendidikan

  • Promitra 1, UMITRA Indonesia MoU dengan University of Lods Polandia

    Promitra 1, UMITRA Indonesia MoU dengan University of Lods Polandia

    Bandarlampung (SL) – Universitas Mitra Indonesia Gelar Program Orientasi Mahasiswa (Promitra) tahap 1. Kegiatan yang digelar selama 7 hari dan diikuti oleh 1.017 mahasiswa baru ini diawali dengan kegiatan Kuliah Umum Internasional dengan tema “The Relevance of the Pro-Health Significance of non-Nutrive Bioactive compounds Occurinf Naturally InFoodsin The Prevention Of Civilizatiaon Diseases”, menghadirkan narasumber Edyta Gherib, Ph.D (Assistant Profesor University Of Lodz, Poland). Acara digelar di gedung Graha Surya yang beralamat di Jl. St. Jamil no1 Gedung Meneng Bandar Lampung.

    Dalam sambutannya Pembina Yayasan Mitra Lampung, M. Renandi Ekatama, MBA menyampaikan, “Kuliah umum kali ini memberi kesempatan berbagi informasi tentang berbagai strategi dalam meningkatkan kemampuan penelitian serta penerapan hasil-hasil penelitian dan pelayanan kesehatan”.

    Renandi meneruskan, “Melalui kuliah Umum Internasional ini diharapkan dapat menciptakan inovasi serta memenuhi tuntutan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial dan budaya khususnya di bidang kesehatan. Untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan semua orang bukan hanya tugas pemerintah melainkan menjadi tugas bersama pemerintah, akademisi, industri atau sektor swasta dan masyarakat,” Ujar Renandi.

    Selanjutnya Edyta Gheriby, Ph.D., menyatakan dalam kuliah umumnya: “Sehat menurut WHO adalah sejahtera jasmani dan rohani. Bukan hanya terbebas dari penyakit saja, Perilaku dan gaya hidup sehat yang diterapkan sejak usia muda akan memberikan manfaat besar di usia tua. Jika kesehatan di usia muda tidak diterapkan, akan berakibat buruk pada usia lanjut”.

    “Faktanya, banyak masyarakat yang belum mengenal pola hidup sehat di usia muda, mereka melakukan hal kecil tetapi sangat besar manfaatnya untuk kesehatan tubuh” ujar Edyta Gheribi.Ph. D.

    Selain kuliah umum, juga dilakukan penandatangan MoU antara UMITRA Indonesia dengan University of Lodz Polandia untuk memperkuat hubungan dalam konteks atmosfer akademik terutama di lingkungan kampus UMITRA.

    Ketua Yayasan UMITRA, Andi Surya, berharap dengan kerjasama dalam bentuk MoU ini dengan Universitas dari Polandia ini akan menguatkan aspek penelitian yang menjadi konsentrasi dalam Tridarma perguruan tinggi Universitas Mitra Indonesia sehingga mampu meningkatkan kualitas SDM dosen-dosen di waktu mendatang.
    MoU yang ditandatangani oleh Rektor Umitra Indonesia, Dr. Hj. Ir. Armalia Reny Madrie. AS, MM dengan pihak Universitas of Lodz Polandia disaksikan oleh Pembina Yayasan, M. Renandi Ekatama, MBA. (rls)

  • Ribuan Pedagang Kecil Terima Beasiswa 75% Umitra Indonesia

    Ribuan Pedagang Kecil Terima Beasiswa 75% Umitra Indonesia

    Bandar Lampung (SL) – Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat, Universitas Mitra (UMITRA) Indonesia memberikan potongan uang kuliah (beasiswa) hingga 75% kepada keluarga pedagang atau pengusaha kecil di Lampung. Sebelumnya potongan uang kuliah juga diberikan kepada keluarga wartawan yang mendapat respon positif.

    “Melihat respon positif keluarga wartawan, Umitra juga memberikan beasiswa atau potongan uang kuliah hingga 75% kepada keluarga pedagang maupun pengusaha kecil di Lampung. Hal ini dilakukan agar keluarga pedagang dapat mengeyam pendidikan tinggi dengan biaya murah, sekaligus mengurangi tingkat pengangguran di Lampung,” kata Ketua Yayasan Umitra DR. Andi Surya, kemarin.

    Jadi dengan beasiswa 75% ini, kata Andi Surya, biaya pendaftaran ulang pertama hanya Rp890 ribu, dengan gratis 100% uang bangunan dan gedung. “Sangat cocok bagi keluarga pedagang baik anak, keponakan maupun saudara lainnya untuk mengambil jurusan kewirausahaan.

    “Beasiswa ini, kami berikan kepada seluruh pedagang atau pengusaha kecil yang berjumlah ribuan di kabupaten/kota di Provinsi Lampung,” kata anggota DPD asal Lampung ini.

    Dijelaskan Andi Surya, saat ini UMITRA Indonesia membuka program studi Kewirausahaan, yang salah satu tujuan dibukanya prodi ini adalah untuk mengurangi jumlah penggangguran di Lampung. “Jadi melalui prodi kewirausahaan, lulusannya tidak hanya beriorientasi kerja sebagai pegawai, tapi sebagai enterpreneurship dapat membuka usaha yang mampu membuka lowongan kerja,” katanya.

    Beasiswa atau potongan biaya kuliah tak hanya bagi prodi Kewirausahaan, juga prodi baru lainnya yakni prodi Kesehatan-S1 gizi, Komputer-S1 Teknologi Informatika, D3 Sistem Informasi dan D3 Teknologi Informasi, Hukum-S1 Ilmu Hukum, D3 Manajemen Industri dan D3 Akuntansi.

    Manager Humas kampus setempat, Agus Setiyo mengatakan, bagi yang ingin mendapatkan beasiswa tersebut, bisa datang ke kampus Umitra Indonesia di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, nomor 7 atau menghubungi humas di nomor (0721)-701-418 atau 0852-6776-4333.
    “Umitra Indonesia masih membuka pendaftaran hingga akhir bulan September 2018. Kalau bisa paling lambat 24 berkas pendaftaran sudah dikirimkan ke kampus. Karena pada tanggal 25 akan diselenggarakan program Promitra (ospek) bagi para mahasiswa baru,” jelasnya.

    Di lain pihak, Ketua Bidang Organisasi Kadin Lampung Yuria Putra Tubarad menyambut baik inisiatip UMITRA Indonesia memberikan beasiswa kepada pengusaha kecil di Lampung. “Ini bentuk kepedulian perguruan tinggi kepada kalangan pengusaha kecil. Dihimbau kepada seluruh pengusaha dapat memanfaatkan beasiswa ini baik untuk anak, keponakan, maupun keluarga lainnya,” kata pengusaha yang juga sebagai politikus Lampung ini. (RLS)

  • STKIP Muhammadiyah Perkuat Basis Mahasiswa Training Motivasi

    STKIP Muhammadiyah Perkuat Basis Mahasiswa Training Motivasi

    Pringsewu (SL) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Pringsewu Lampung (STKIP MPL) gelar acara training motivasi, Senin (17/9/2018). Kegiatan tersebut bertujuan untuk membekali lulusan agar lebih siap bersaing diera yang semakin kompetitif tidak hanya dalam dunia nyata, tetapi alam virtual-digital dan revolusi industri saat ini.

    Acara yang bertajuk “menjadi guru inspiratif di era revolusi industri 4.0” menghadirkan trainer motivasi dari Bandung, Masrukhul Amri. Acara dimulai pukul 09.00 WIB, dihalaman kampus STKIP Muhammadiyah Pringsewu dan dihadiri oleh 500 peserta.

    Ketua Panitia, Dr. Hardi Santosa, M.Pd. menyampaikan Era Revolusi Industri ke empat, atau yang biasa disebut four point zero ditandai dengan perubahan yang sangat cepat, pada era ini berkembang robot pintar, manusia akan berkompetisi tidak hanya dengan sesama manusia tetapi bersaing dengan teknologi yang sebenarnya juga dikembangkan oleh manusia.

    Pada era ini yang cepat akan mengalahkan yang lamban. Siapa yang cepat berfikir, cepat bertindak, dan cepat membaca peluang akan lebih survive dalam kehidupan, tegas Hardi. Bukan lagi yang besar mengalahkan yang kecil. Walaupun perusahaan kecil tetapi respons terhadap keadaan dia cepat, maka akan mampu mengalahkan perusahaan besar.

    “Sekarang kita bisa saksikan, bagaimana perusahaan perusahaan transportasi raksasa kewalahan menghadapi Uber dan taksi online lainnya. Sebagai pribadi, selain membangun kualitas diri, seorang Guru juga harus cepat membaca peluang dengan mengembangkan jejaring sosial. Kita perlu membaca peluang tantangan di era digital ini agar dapat menjadi guru inspiratif,” katanya.

    Menurutnya, seorang guru yang mampu menjadikan diri sebagai media pembelajaran. Seorang guru yang kaya gagasan, sebab mengajar hakikatnya bukan hanya transfer of knowledge, tetapi lebih kepada bagaimana membangun kesadaran dan memberikan pencerahan kepada peserta didik.

    Ketua STKIP MPL, Drs. H. A. Rahman, M.M., M.Pd. memberikan arahan kepada peserta seminar bahwa setiap orang harus berusaha keras mengembangkan diri agar menjadi pribadi yang unggul dalam berbagai hal, bukan hanya bidang akademik tetapi juga non-akademik.

    “Insyaallah, dengan bekal yang sudah diterima, walaupun lulusan utamanya siap untuk bekerja di dunia pendidikan, Saudara juga dapat memilih bekerja di dunia non-pendidikan, bahkan juga sudah bisa berwirausaha di tengah-tengah masyarakat dengan bidang ilmu yang dikuasai,” ucapnya.

    Untuk itu, katanya, kapan pun dan di lingkungan mana pun, kita harus menjadi pribadi yang inspiratif. Bila menjadi guru, guru yang inspiratif, bila menjadi pegawai, pegawai yang inspiratif, dan bila menjadi usahawan, usahawan yang inspiratif. “Dengan pribadi yang inspiratif, maka kita akan disenangi dan diterima baik di lingkungan tempat kita bekerja. Bahkan, kita bisa menjadi inspirator bagi masyarakat dalam menyongsong kehidupan yang lebih baik,” Tegas A. Rachman.

    Lebih lanjut, A.Rahman, Menyampaikan bahwa training motivasi sangat penting. Lulusan diberikan kemampuan untuk melihat peluang kerja sebagai pendidik maupun non-pendidik. Lulusan harus tanggap dan siap menghadapi era revolusi industri 4.0 yang menuntut kaum milenial terpelajar untuk menjadi pembelajar yang cepat. “Pada era ini, yang cepat membaca peluang yang unggul,” Imbuhnya. (Wagiman)

  • Umitra Berikan Beasiswa untuk Keluarga Wartawan

    Umitra Berikan Beasiswa untuk Keluarga Wartawan

    Bandarlampung (SL) – Universitas Mitra (Umitra) Indonesia memberikan beasiswa kepada keluarga wartawan.

    “Beasiswa itu berupa potongan biaya perkuliahan hingga 75 persen,” kata Ketua Yayasan Umitra Indonesia, Andi Surya kepada media, Jumat, 14 September 2018.

    Menurut Andi, beasiswa untuk keluarga wartawan berlaku di empat fakultas baru. Yaitu, Kesehatan-S1 gizi, Komputer-S1 Tekhnologi Informatika, D3 Sistem Informasi dan D3 Tekhnologi Informasi, Hukum-S1 Ilmu Hukum, Bisnis-S1 Kewirausahaan, D3 Manajemen Industri dan D3 Akuntansi.

    Lebih lanjut Andi mengatakan, beasiswa keluarga wartawan itu bisa digunakan oleh wartawan itu sendiri, anak, maupun keluarga terdekatnya. “Yang terpenting ada delegasi dari wartawan yang bersangkutan,” ujarnya.

    Terpisah, Manager Humas Umitra Indonesia Agus Setiyo mengatakan, bagi yang ingin mendapatkan beasiswa tersebut, bisa datang ke Kampus Umitra Indonesia di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Nomor 7 atau menghubungi humas di nomor (0721)-701-418 atau 0852-6776-4333.

    “Biaya untuk pendaftaran awal para penerima beasiswa hanya sebesar Rp890 ribu,” ucapnya. Umitra Indonesia masih membuka pendaftaran hingga akhir September 2018.

    “Kalau bisa paling lambat 24 berkas pendaftaran sudah dikirimkan ke kampus. Karena pada tanggal 25 akan diselenggarakan program promitra (ospek) bagi para mahasiswa baru,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua Bidang Pendidikan PWI Lampung Ratna Minangsari mengatakan PWI mengapresiasi kerja sama yang ditawarkan oleh Umitra Indonesia. Terlebih untuk memajukan tingkat pendidikan di keluarga wartawan.

    “Kami menyambut baik kerjasama ini, semoga ke depan akan lebih baik lagi kerjasamanya, dengan meningkatkan pendidikan,” katanya.

    Ia mengungkapkan kebanggaan kepada Yayasan Umitra dan terima kasih yang mau membantu keluarga wartawan. (inilampung.com)

  • Dusdusan.com Dukung Reseller Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lampung Melalui Seminar Entrepreneor

    Dusdusan.com Dukung Reseller Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lampung Melalui Seminar Entrepreneor

    Bandarlampung (SL) – PT. Dusdusan Dotcom Indonesia (Dusdusan.com) adakan acara bertajuk ‘Membentuk Mindset untuk Omzet yang Meroket’ di Aula Pasca Sarjana IBI Darmajaya Bandarlampung, Sabtu (8/9/18).

    Dalam acara tersebut hadir Master Trainer dan Founder Claire Hasan Ashari, Co-Founder Dusdusan.com Christian Khustedi, dan bapak Edo serta istrinya Intan selaku perwakilan reseller Dusdusan.com Lampung yang merupakan pengagas dilaksanakannya acara tersebut.

    Survei Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyebutkan Prekonomian Lampung pada 2017 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga berlaku mencapai Rp 308,45 triliun dengan PDRB per kapita mencapai Rp 37,21 juta.

    Perekonomian Provinsi Lampung juga tumbuh 5,17 persen. Angka tersebut meningkat dibanding tahun 2016 yang sebesar 5,15 persen. Oleh karna itu, Dusdusan.com melalui reseller-nya ingin berkontribusi untuk terus mengembangkan pertumbuhan ekonomi di daerah Lampug.

    “Kami berkontrinusi rharap dengan diadakannya kegiatan seminar entrepreneur dapat mengasah pila piikir masyarakat Lampug dalam berbisnis. Dengan begitu, nantinya akan muncul entrepreneur yang turut berkontribusi terhadap pertumbuhan konomi Lampung,” kataMaster Trainer dan Founder Claire Hasan Ashari. (rls/yan)

  • Mahasiswa Umitra Indonesia Ciptakan Game Fun Edukasi Berbasis Android

    Mahasiswa Umitra Indonesia Ciptakan Game Fun Edukasi Berbasis Android

    Bandar Lampung (SL) – Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Mitra Indonesia, Stefanus William Tanusady berhasil menciptakan game edukasi berbasis android. Stefanus mengkreasi game yang diberi nama ‘D Fight’ bertujuan untuk meningkatkan daya ingat pada anak-anak usia belajar, demikian keterangan Ketua Program Pengembangan Karier dan Program Internasional Universitas Mitra Indonesia sekaligus penguji, Arie Setya Putra, MTI.,

    Stefanus ketika dihubungi menyatakan; “Dalam aplikasi ini, terdapat dua kategori yaitu Newbie dan Pro. Dalam kategori Newbie, terdapat 3 sub kategori yang dibagi dalam level kesulitan yang berbeda. Sedangkan pada Pro, nantinya memuat 5 tingkatan yang berbeda yang saat ini masih dalam proses penyempurnaan sistem. Semuanya berfungsi untuk terapi membantu mengingat tetapi dikemas dengan permainan yang menyenangkan”. Ujar Stefanus seusai mempertahankan kreasi game D Fight-nya dihadapan penguji dosen UMITRA Indonesia.

    Aplikasi yang berbasis android ini dia tujukan untuk anak-anak dan remaja. Stefanus telah melakukan riset kepada 20 siswa SD sampai SMA/SMK sebelum dipresentasikan sebagai tugas akhir kompre skripsi. Stefanus berharap aplikasi ini membantu anak-anak mudah mengingat obyek tetapi dengan cara menyenangkan, apalagi sebagian anak-anak pada usia itu rata-rata gemar game.

    Ketua Yayasan UMITRA Indonesia, Andi Surya, menyambut baik prestasi mahasiswa ini, menurutnya para dosen harus memfasilitasi penelitian di bidang program informatika di lingkungan UMITRA khususnya mahasiswa dan membimbing mereka agar menemukan rumus-rumus baru guna penciptaan game yang bermanfaat untuk umat manusia.

    Ketua Pengembangan Karier dan Program Internasional Universitas Mitra Indonesia, Arie Setya Putra, MTI., mengapresiasi karya Stefanus, menyatakan; “Game ciptaan Stefanus ini, menjadikan pemicu mahasiswa lain untuk berkarya dan mencipta program game lebih baik dan unik. Kuliah bukan hanya bertujuan menjadi karyawan kantoran, tapi bagaimana menjadi technopreneur sehingga dapat membuka karier dan lapangan kerja baru, hal ini selaras dengan pembukaan Prodi Kewirausahaan pada Fakultas Bisnis Universitas Mitra Indonesia. Selamat untuk Stefanus”. Tandas Arie Setya seraya menutup pembicaraan.

    (net)

  • Andi Surya Sebut Renstra ITERA Dipersingkat Menjadi 10 – 15 Tahun Dengan ‘Hidden Agenda’

    Andi Surya Sebut Renstra ITERA Dipersingkat Menjadi 10 – 15 Tahun Dengan ‘Hidden Agenda’

    Bandar Lampung (SL) – Institut Teknologi Sumatera (ITERA) diduga melakukan perubahan Rencana Strategis (Renstra) perguruan tinggi terkait jumlah mahasiswa baru serta ‘hidden agenda’ yang tersembunyi di belakangnya. Sasaran Renstra yang seharusnya berlangsung 25 tahun namun kemungkinan besar dipaksakan agar bisa terealisir menjadi 10 hingga 15 tahun ke depan, hal ini diungkapkan Senator Lampung, Andi Surya.

    “Dugaan dan motif pergeseran Renstra ini apa? Sangat kuat menuju ke arah peningkatan kuantitas dan cenderung menyisihkan kualitas. Artinya, ada niat dari pimpinan ITERA untuk melakukan upaya-upaya meningkatkan jumlah mahasiswa dengan mengabaikan rasio dosen. Jika dugaan ini benar maka akan sangat berbahaya bagi pertumbuhan kualitas SDM Lampung karena secara kuantitas mahasiswa ITERA adalah warga Lampung”. Lanjut Andi Surya.

    “Saya juga menduga, niat untuk melakukan peningkatan kuantifikasi jumlah mahasiswa selain untuk meraup dana masyarakat melalui pembayaran uang SPP, tetapi juga dalam rangka merebut anggaran APBN dengan cara menamengkan jumlah mahasiswa. Suatu hari, saat saya di kantor DPD RI Senayan, saya diberitahu staf ada personil ITERA ingin bertemu Anggota DPD RI dalam rangka meminta bantuan mendorong program peningkatan insfrastruktur ITERA. Saya cuma tertawa saja..”. Lanjut Andi Surya.

    “Sebagai Senator yang paham soal pendidikan tinggi tentu mengamati secara seksama perilaku pimpinan PTN-PTN baru yang saya anggap mulai bergeser ke arah pemikiran kuantifikasi mahasiswa. Karena membangun sebuah sistem perguruan tinggi yang solid dengan beban amanat UUD45 dan turunan regulasi pendidikan tinggi adalah semata-mata untuk peningkatan daya saing yaitu kualitas SDM. Upaya kuantifikasi jumlah mahasiswa ini sah-sah saja dilakukan PTN sejauh sasaran dan target kualitas sudah terpenuhi”. Sebut Andi Surya

    “Namun jika jaminan peningkatan kualitas belum terpenuhi maka ada baiknya pimpinan PTN-PTN baru agar mereview ulang pemikiran ini, karena akan terjerat dengan aturan dan regulasi perguruan tinggi yang saat ini semakin rigid, ujung-ujungnya masyarakat bisa mempermasalahkan secara hukum karena terjadi pembohongan publik. Jika dugaan ini benar, maka apa yang disampaikan oleh pimpinan ITERA terkait pemenuhan rasio dosen perlu diwaspadai bersama. Benar tidaknya rasio dosen ITERA yang disebutkan rektor-nya, Allahua’lam…”. Tutup Andi Surya. (rel)

  • Iskandar Zulkarnain Raih Gelar Doktor Jadi Inspirasi Wartawan Lain

    Iskandar Zulkarnain Raih Gelar Doktor Jadi Inspirasi Wartawan Lain

    Bandar Lampung (SL) – Pemimpin Redaksi Lampung Post H. Iskandar Zulkarnain, resmi menyandang gelar doktor, setelah diyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan dalam ujian promosi doktor (S3), di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Kamis (30/8/2018).

    Ketua Tim Penguji Prof Dr. Moh. Mukri, MAg, membacakan hasil rapat sidang senat merasa bangga dengan kelulusan Iskandar sebagai doktor ke-44 di UIN Raden Intan, bertepatan dengan HUT Lampung Post ke-44. Sebab, dia juga ikut memonitor proses studi Iskandar selama menempuh program doktor.

    Karena itu, Prof. Mukri mengatakan, dengan gelar doktor yang disandang oleh Iskandar, dapat menjadi inspirasi wartawan lainnya dalam meningkatkan profesionalisme jurnalistik. Mukri juga Rektor UIN Lampung ini menilai bahwa cerdas itu penting. Karena dalam Kitab Suci Al Quran sudah jelas kita diperintahkan supaya cerdas.

    Pernyataan yang sama dikemukakan penguji lain Prof. Dr. H. Chomsahrial Romli. Ia mengatakan bahwa gelar doktor yang disandang Iskandar dapat menjadi inspirasi wartawan lain. Selain, dia juga berperan agar gelar doktor yang disandang Iskandar dapat bermanfaat baginya juga menjadi inspirasi wartawan lain. Tidak hanya itu, dengan gelar doktor Iskandar diharapkan bisa berperan dalam konstribusi dunia jurnalistik di Lampung bahkan Indonesia.

    Dalam ujian promosi doktor ini, Iskandar Zulkarnain menghadapi enam Tim Penguji. Tim penguji yang diketuai oleh Prof. Dr. H. Moh Mukri, MAg, dengan anggota penguji Prof. Dr. H. Sudjarwo, MS, Prof. Dr. H. Khomsahrial Romli, M.Si, Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA, Dr. Hj. Siti Patimah, M.Pd, Dr. H. Masykur, M.Pd dan Sekretaris penguji Dr. HM. Akmansyah, MA.

    Dalam disertasinya, Iskandar mengangkat tema “Pengembangan Model Pendidikan dan Pelatihan Konvergensi Media dalam Meningkatkan Mutu Jurnalistik Berbasis Karakter (Studi pada Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) – PWI).

    Iskandar mengatakan, bahwa desertasi dilatar belakangi dengan kegalauan maraknya berita hoax dalam beberapa tahun terakhir ini. Ada 10 karakter yang perlu dimiliki wartawan dalam penelitian yang digunakan oleh Iskandar. Bahkan, Iskandar sampai tiga kali melakukan penelitian terhadap responden.

    Melihat perkembangan media sekarang, maka wartawan sekarang dituntut lebih mengetahui kebutuhan masyarakat. Media cetak sekarang harus punyai terobosan untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Sebab, anak-anak sekarang pagi-pagi tidak lagi membaca koran tapi yang dibuka android untuk mencari informasi.

    Masih menurut Iskandar, media cetak bakal terancam gulung tikar dan ditinggalkan pembacanya kalau tidak dibarengi dengan konvergensi seperti adanya media online dan media lain. (nt/rel/jun)

  • Prodi Ners dan S1 Keperawatan Umitra Indonesia Terakreditasi B

    Prodi Ners dan S1 Keperawatan Umitra Indonesia Terakreditasi B

    Bandarlampung (SL) – Salah satu parameter kualitas program studi pada perguruan tinggi adalah akreditasi yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga akreditasi yang dibentuk oleh negara. Untuk program studi dengan rumpun ilmu kesehatan, akreditasi program studi dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) yang bermarkas di Jakarta.

    LAM-PTKes ini adalah lembaga akreditasi yang dibentuk Kemenristekdikti khusus untuk mengelola dan mengakses perguruan-perguruan tinggi kesehatan se-Indonesia, personilnya adalah para pakar kesehatan baik profesional maupun akademisi dari perguruan tinggi ternama.

    Terkait akreditasi bidang kesehatan ini, Andi Surya, Ketua Yayasan Universitas Mitra Indonesia, menyatakan: “Alhamdulillah, barusan saya mendapat informasi dari LAM-PTKes, akreditasi Program Pedidikan NERS telah meningkat mendapat Akreditasi B dengan SK. LAM-PTKes No. 0554/LAM-PTKes/Akr/Pro/VIII/2018 sementara akreditasi program studi S1 Keperawatan tetap dapat bertahan pada posisi Akreditasi B dengan SK. No. 0553/LAM-PT-Kes/Akr/Pro/2018..” katanya.

    Ini menunjukkan bahwa Program NERS dan S1 Keperawatan UMITRA Infonesia memiliki kualitas sangat baik. Dengan demikian program studi ini memiliki daya saing yang tinggi, tidak kalah dengan universitas ternama di Pulau Jawa.

    “Secara historis, UMITRA Indonesia adalah pionir dalam mengoperasionalkan program-program studi kesehatan di Provinsi Lampung. Kami yang pertama membuka program S1 Keperawatan, S1 Kesmas dan Program NERS di wilayah Lampung ini. Dengan akreditasi B pada program Ners dan S1 Keperawatan, maka dengan demikian seluruh program studi di Fakultas Kesehatan semua telah berstandar Akreditasi B termasuk prodi S1 dan S2 Kesehatan Masyarakat”. Ungkap Andi Surya seraya menutup pembicaraan. (rls)

  • Nisbah Dosen UIN Lampung Belum Layak Kelola 28 Ribu Mahasiswa

    Nisbah Dosen UIN Lampung Belum Layak Kelola 28 Ribu Mahasiswa

    Bandarlampung (sl) – Terkait jumlah mahasiswa UIN Lampung yang saat ini mencapai 28 ribu orang dihubungkan dengan rasio dosennya menimbulkan sorotan Senator Lampung, Andi Surya, dan masyarakat PTS Lampung.

    Nisbah rasio dosen pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sesuai Peraturan Menristekdikti adalah 1:20 untuk eksakta dan 1:30 untuk ilmu sosial. “UIN Lampung lembaga pendidikan tinggi yang operasionalnya dibiayai oleh negara dan tentu harus kita jaga bersama. Merekrut mahasiswa baru hingga 7 ribu orang dalam tahun ini memiliki konsekuensi terhadap ketersediaan pengajar sesuai peraturan menteri,” sebut Andi Surya.

    Dikatakan pula olehnya, sesuai Peraturan Menristekdikti no. 26/2015 yang diubah menjadi no. 2/2016 tentang Registrasi Tenaga Pendidik Perguruan Tinggi, parameter perhitungan rasio dosen terhadap mahasiswa hanya untuk kategori dosen yang memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) dan Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK). Ada pun ‘Dosen Luar Biasa’ (DLB) sudah tidak dipakai dalam sistem pendidikan tinggi saat ini, yang dikenal adalah dosen yang memiliki NUP (Nomor Urut Pengajar).

    “NUP adalah Nomor Urut yang dikeluarkan Kemenristekdikti untuk dosen, instruktur, dan tutor yang tidak memenuhi syarat NIDN dan NIDK. Dosen NUP tidak menjadi parameter nisbah karena dianggap bukan dosen profesional yang memiliki kepangkatan akademik seperti NIDN dan NIDK,” jelasnya.

    Dengan data saat ini, 28 ribu mahasiswa, dilayani 350 dosen tetap pns (NIDN) plus 120 dosen tetap non-pns (NIDK) maka perhitungannya, 28.000 mhs dibagi 470 dosen tetap, maka rasionya cuma 1:60. Bandingkan dengan ketentuan negara sebesar 1:30. Ini artinya penyimpangan rasio mencapai 100%.

    “Luar biasa besar penyimpangan ini, lalu bagaimana UIN dapat mempertanggung jawabkan kualitas dan kompetensi lulusannya dengan nisbah dosen seperti ini? Saya mengkritisi ini utk mengingatkan bahwa keberadaan PTN adalah dalam rangka memompa kualitas SDM bukan justru mengejar kuantitas mahasiswa semata,” pungkasnya. (net)