Kategori: Pendidikan

  • 40 Mahasiswa IPB Melaksanakan KKN di Pesisir Barat

    40 Mahasiswa IPB Melaksanakan KKN di Pesisir Barat

    Pesisir Barat (SL) – Bupati Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Agus Istiqlal, bertemu dengan 40 mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) di ruang rapat Batu Gughi Pemkab setempat,  Kamis (12/7/2018), sekitar pukul 10.00 WIB.

    40 mahasiswa tersebut akan menjalani kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh pihak kampus,  dan lokasi untuk mereka di Bumi Para Saibatin dan Ulama, tepatnya di dua tempat yaitu Kecamatan Ngaras dan Kecamatan Bangkunat.

    KKN Tematik IPB secara keseluruhan diikuti oleh 2211 mahasiswa yang tersebar di 9 Provinsi dan 31 kabpaten/kota, dan salah satunya adalah di Pesibar. Untuk di Pesibar sendiri disertakan tiga fakultas,  yaitu Kehutanan, Ekonomi Management dan Ekologi Manusia.

    “Kegiatan ini merupakan bentuk pendidikan dengan memberikan pemgalaman belajar ditengah masyarakat, yang secara lamgsung bersama masyarakat untuk menangani masalah pertanian dan lingkungan hidup,” jelas Dosen Pembimbing KKN IPB Dr. Ir. Agus Priono.

    Sementara itu, Bupati Agus Istiqlal menyambut baik maksud dan tujuan dari mahasiswa IPB tersebut,  untuk mengimplementasikan apa yang telah di pelajari kepada masyarakat Pesibar.  “Kita harap apa yg dikerjakan bisa bersinergi dengan apa yg dilaksanakan Pemerintah mulai dari pekon hingga kabupaten,” ujarnya.

    Dan juga pihaknya berharap agar apa yang nanti akan dilaksanakan oleh mahasiswa dari IPB tersebut dapat memiliki manfaat bagi masyarakat setempat. “Harapannya agar kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN bisa bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (net)

     

  • Forwakum Tanggapi Penerimaan Siswa Billing SMPN 29

    Forwakum Tanggapi Penerimaan Siswa Billing SMPN 29

    Bandarlampung (SL) – Menanggapi dugaan kocok bekem penerimaan siswa biling, Selasa (10/07/2018), Ketua Forum Wartawan Hukum (Forwakum) Prov Lampung, meminta pihak terkait mengambil sikap tegas.

    Menurutnya, diadakannya program biling oleh pemerintah kota (Pemkot), guna menunjang kemajuan dunia pendidikan khususnya bagi warga kurang mampu dan sudah sepatutnya ditunjang oleh pihak sekolah.

    “Biling ini program bagi warga kurang mampu, kok bisa-bisanya disalahgunakan dan menjadi ajang bisnis guna memperkaya sekelompok orang. Ini luar biasa,” ujar Aan Ansori.

    Untuk itu, Ketua Forwakum ini mengharapkan pihak terkait dan peduli dalam kemajuan dunia pendidikan khususnya Kota Balam, dapat menyikapinya dengan turun lapangan guna mengkros-cek dugaan yang dimaksud.

    “Ini diperlukan kepedulian pihak terkait dan peduli untuk menyelusurinya dilapangan. Hal ini guna menghindari hal hal yang menjadi buah bibir dikalangan masyarakat dan memberi sangsi tegad jika ditemukan dugaan yang dimaksud agar menimbulkan efek jera,” timpalnya.

    Diterangkannya pula, jika sudah menjadi kepedulian bersama bagi warga masyarakat untuk turut melakukan pengawasan jika ditemukan adanya penyimpangan dalam hal tersebut.

    “Ini bukan rahasia umum, semuanya harus transparan jika ingin memajukan dunia pendidikan. Tapi kalau memang ada yang rahasiakan, sudah wewenang pihak terkait mengambil tindakan,” tegasnya.

    Diberitakan sebelumnya, penerimaan siswa bina lingkungan (biling) SMPN 29 tidak transparan dan diduga tebang pilih alias kocok bekem sehingga mengacuhkan aturan program billing yang dicanangkan Walikota Bandar Lampung.

    Bahkan Ketua Umum LDM Gamappela pula mengatakan jika pihak sekolah tidak mengindahkan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
    Dan LSM Gamapela ini meminta pihak Pemerintah Kota (Pemkot) melalui satuan kerjanya yang berwenang dapat memeriksa adanya dugaan kocok bekem di SMPN 29 atas penerimaan siswa billing.

    Pada kesempatan sebelumnya, pihak sekolah SMPN 29 melalui panitia penerimaan siswa billing Siti Rahma mengatakan jika aturan yang berlaku bagi siswa billing yang diterima di SMPN 29 berada di Zona kelurahan Tanjungseneng, Wayhalim, Korpri Raya, Waydadi dan Waydadi Baru.

    “Jarak zonasi billing ini terlihat minimal jarak terdekat pada sekolah, kemudian kriteria itu keadaan rumah, numpang ngontrak, permanen atau punya sendiri itu kriteria kita verifikasi dilapangan, kalau dia permanen atau milik rumah sendiri itu poinnya rendah, kemudian penghasilan pekerjaannya apa rendah atau tinggi, kalau layak kita terima,” ujarnya.

    Namun Panitia ini enggan untuk memperlihatkan data siswa biling yang diterimanya dengan alasan itu rahasia pihak sekolah dan dinasnya yang tidak dapat diberikan ke sembarang orang.

    “Kalau data-data itu pastilah ada lengkap, tapi kami tidak boleh memberikan sembarangan, aturan kami ya ke Dinas Pendidikan, kalau dinas yang minta ya boleh, kitakan punya atasan, jadi gak boleh diberikan ke orang lain,” jelasnya seakan tidak mengindahkan jika atasan disekolah adalah Kepala Sekolah.

    Ini luar biasa sekali, cetus Ketua Forwakum, seakan sudah menjadi hal biasa dugaan pungutan liar yang dilakukan secara sistematis dan terorganisir dengan sistim satu pintu untuk se-Kota Bandarlampung. (Red)

  • Koordinator Kopertis Wil. II Universitas Mitra Indonesia  Contoh Sukses Kemenristekdikti dalam Membina PTS

    Koordinator Kopertis Wil. II Universitas Mitra Indonesia Contoh Sukses Kemenristekdikti dalam Membina PTS

    Bandarlampung (SL) – Sesuai program Kementerian Ristek/Dikti, yaitu upaya mengurangi jumlah PTS di Indonesia telah dilaksanakan dengan konsisten di wilayah Sumbagsel, sebut Koordinator Kopertis Wilayah II Sumbagsel, Prof.Dr. Slamet Widodo, MS., MM. dalam sambutannya pada acara penyerahan surat keputusan penggabungan lima institusi Perguruan Tinggi UMITRA menjadi Universitas Mitra Indonesia di kantor Kopertis Wilayah II, Pelembang (09/07/18), kemaren.

    Disebutkannya; “Universitas Mitra Indonesia Bandarlampung resmi beroperasi, merupakan pilot project dan contoh Dikti yang sukses dalam hal program penggabungan perguruan tinggi swasta di Indonesia yang diikuti penambahan empat Program Studi baru, diharapkan Universitas Mitra Indonesia akan menjadi universitas besar yang mampu memberikan pengaruh peningkatan mutu SDM di Lampung. Saya percaya karena lebih dari 22 tahun yayasan yang dipimpin Dr. H. Andi Surya sukses melaksanakan Tridarma perguruan tinggi dengan baik selama ini. Selamat sukses untuk Universitas Mitra Indonesia, Bandarlampung”.

    Dalam keterangannya setelah menerima secara resmi Skep Universitas Mitra Indonesia, Andi Surya, menyatakan terimakasih atas kesempatan yang diberikan Kemenristek/Dikti dan Kopertis Wil. II atas kepercayaan memberikan kewenangan penyelenggaraan pendidikan tinggi setingkat universitas di Yayasan Mitra Lampung. “kami akan menjaga kepercayaan ini dengan melaksanakan misi Tridarma Perguruan tinggi dengan konsisten dan berkualitas sesuai kaidah akademik yang diamanatkan negara”. Tutupnya.

    Ada pun sesuai SK. Menristek/Dikti No. 518/KPT/I/2018, UNIVERSITAS MITRA INDONESIA berhak menyelenggarakan kewenangan akademik dalam 4 (empat) fakultas sebagai berikut;

    Fakultas Ilmu Kesehatan;
    1. Kesehatan Masyarakat (S1)
    2. Keperawatan (S1)
    3. Ilmu Gizi (S1, prodi baru)
    4. Program Magister Kesehatan Masyarakat (S2)
    5. Program Profesi Pendidikan Profesi NERS (Perawat).

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis;
    1. Manajemen (S1)
    2. Akuntansi (S1)
    3. Kewirausahaan (S1, prodi baru)
    4. Manajemen Industri (D3)
    5. Akuntansi (D3)

    Fakultas Informatika & Komputer;
    1. Sistem Informasi (S1)
    2. Informatika (S1)
    3. Teknologi Informasi (S1, prodi baru)
    4. Sistem Informasi (D3)
    5. Teknologi Informasi (D3)

    Fakultas Ilmu Hukum;
    Program Studi Ilmu Hukum (S1, prodi baru). (rls)

  • Hari Pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMPN 1 Pesawaran di Serbu Warga.

    Hari Pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMPN 1 Pesawaran di Serbu Warga.

    Pesawaran (SL) – Ramainya orang tua yang mendaftarkan putra putrinya ke smp tersebut hampir terjadi hampir setiap tahun. Kendati demikian walaupun menjadi sekolah favorit pihak sekolah tetap membatasi jumlah murid yang di terima di sekolah tersebut.

    Kepala Sekolah SMPN 1 Pesawaran Didik Purwanto mengatakan untuk tahun ajaran 2018/2019 pihaknya hanya menerima siswa baru sebanyak 320 siswa. “Ya tahun ini kita hanya menyediakan 10 kelas dengan jumlah setiap kelas 32 siswa jadi kita menerima 320 siswa,” ujar Didik, Senin (2/7).

    Menurutnya penerimaan siswa baru  tahun ini lebih sedikit dari penerimaan tahun sebelumnya. “Tahun ini kita meluluskan 11 kelas namun kita hanya menerima 10 kelas artinya ada penurunan,”ungkapnya.

    Dia menjelaskan untuk sistem penerimaan pihaknya mengacu kepada peraturan yang berlaku. “Ya sesuai peraturan yang telah di tetapkan untuk penerimaan tahun ini  kita menggunakan sistem zonasi dan non Zonasi di mana untuk calon siswa akan kita lihat dari jarak rumah calon siswa  ke sekolah yang paling jauh jaraknya adalah 3 kilometer  sementara untuk non Zonasi kita punya kuota 10 persen,” jelasnya.

    Sementara salah satu orang tua siswa berasal dari Desa Taman Sari beralasan sengaja mendaftarkan anaknya ke SMPN 1 Pesawaran karena lokasinya berada di sepanjang jalan raya. “Kalau ke SMP yang ada di kampung saya walaupun jaraknya  hanya 2 km tapi gak ada angkot yang masuk ke sana jadi harus jalan kaki kalau di sinikan bisa naik angkot,” ujarnya.(destu)

     

  • Andi Surya: Kemenristek/Dikti Setujui Umitra Menjadi Universitas Mitra Indonesia

    Andi Surya: Kemenristek/Dikti Setujui Umitra Menjadi Universitas Mitra Indonesia

    Bandarlampung (SL) – Mergerisa internal atau penggabungan institusi perguruan tinggi UMITRA yang berada dalam kendali Yayasan Mitra Lampung telah mendapat persetujuan dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek/Dikti). Melalui laman Dikti persetujuan perubahan bentuk ini dapat diketahui dengan nomor surat keputusan 518/KPT/I/2018.

    KetuaYayasan Mitra Lampung, Andi Surya, ketika dikonfirmasi hal ini membenarkanannya. “Ya benar, kemarin siang saya sudah diberitahu Kementerian Riset/Dikti melalui Kepala Bagian Peraturan dan Perundang-undangan Ditjen Dikti Bapak Khozin bahwa usulan perubahan bentuk lima institusi pendidikan di bawah Yayasan Mitra Lampung telah mendapat persetujuan secara resmi,” kata Andi, Rabu (4/7).

    Senator asal Lampung ini meneruskan, dengan status baru, pihaknya akan menambah 4 program studi (prodi) baru. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Menteri Ristek/Dikti melalui Dirjen Dikti Bapak Patdono yang telah memproses usulan kami. Dalam proses ini kami menambah 4 prodi baru, yaitu Hukum Bisnis, Kewirausahaan, Ilmu Gizi, dan Teknologi Informasi. Dengan demikian dari hasil penggabungan institusi ini Universitas Mitra Indonesia memiliki satu Prodi S2, dua belas Prodi S1, dan empat Prodi D3 yang tergabung dalam 3 (tiga) Fakultas yaitu; Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas Informatika Komputer,” ungkapnya.

    Selanjutnya terkait perizinan. “Sesuai prosedur, izin perguruan tinggi yang telah terbit itu akan diserahkan secara resmi oleh Koordinator Kopertis Wilayah II kepada kami selaku ketua yayasan. Tentunya kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen Dikti/Kopertis, masyarakat Lampung, terutama civitas akademika UMITRA yang telah bekerja keras mewujudkan perguruan tinggi UMITRA berubah menjadi lembaga pendidikan tinggi yang bernama Universitas Mitra Indonesia,” pungkasnya. (rls)

  • Mahasiswa ITERA KKN di Pesisir Barat

    Mahasiswa ITERA KKN di Pesisir Barat

    Pesisir Barat (SL) – Para camat dan pertain (kepala pekon/desa) di Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Provinsi Lampung diminta mendukung kelancaran pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA).

     

    Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Pesisir Barat Erlina saat beraudensi dengan 24 mahasiswa ITERA yang akan melaksanakan program KKN di kabupaten setempat. Audensi antara wabup dan para mahasiswa itu, berlangsung di ruang rapat Batu Gukhi, kantor Pemkab Pesibar, Selasa (03/07/2018).

    Menurut wabup, program KKN dapat berdampak positif untuk mendukung pembangunan bidang sosial kemasyarakatan. Karena itu, para cama dan pertain harus dapat memberikan pemahaman pada masyarakat, agar mendukung kelancaran pelaksanaan program tersebut.

    “Tidak alasan camat atau peratin untuk tidak membuka diri terhadap mahasiswa yang akan KKN di tiga pekon (desa) di Pesisir Barat. Mahasiswa juga harus menjaga nama baik ITERA, tugas dan tanggung jawab harus dijalankan dengan baik,” kata wabup.

    Tiga pekon yang akan menjadi lokasi pelaksanaan program KKN Mahasiswa ITER itu: Pekon Negeriratu Ngambur, Kecamatan Ngambur, Pekon Marang, Kecamatan Pesisir Selatan dan  Pekon Waysindi, Kecamatan Karya Penggawa.

    Wabup berharap, pelaksanaan program KKN Mahasiswa ITERA dapat berdampak positif bagi masyarakat setempat. “Semoga masyarakat dapat merasakan manfaat kehadiran adik-adik mahasiswa dalam pelaksanaan program KKN ini,’  harapnya. (Harianmomentum/asn)

  • BEM Umitra Gelar Seminar Nasional Pendidikan

    BEM Umitra Gelar Seminar Nasional Pendidikan

    Bandarlampung (SL) – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Umitra dibawah koordinir M. Khalid Fredy Saputra, Presiden BEM Umitra, menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan, dengan tema : “Peran Pendidikan sebagai Pembangun Karakter Bangsa dan Mewujudkan Generasi Emas Indonesia”, Sabtu, (30/6).

    Seminar menampilkan dua narasumber, Dr H Andi Surya (DPD RI), dan Drs. Almuzammil Yusuf M. Si (DPR RI).

    Pendidikan mempunyai peran aktif yang sangat besar bagi perkembangan komunitas suatu negara di seluruh dunia.

    Bahkan, menurut Muzammil, tanpa adanya pendidikan yang terencana dengan baik, maka akan memberikan pengaruh buruk bagi setiap individu dalam negara tersebut, tentu saja hal ini juga akan mempengaruhi kualitas bagi negara itu sendiri.

    Pendidikan, menurut salah satu sisi pengamatan Andi Surya, berperan untuk mencerdaskan generasi muda, bukan hanya cerdas tetapi juga mampu mengembangkan potensi diri. Bahkan tanpa adanya pendidikan maka generasi muda akan menjadi generasi yang lemah dan layu. Masa depan sebuah negara terletak pada generasi muda, artinya maju atau mundurnya sebuah negara tergantung dari generasi muda. Sedangkan mewujudkan cita cita menjadi negara yang lebih baik dan berkembang, pendidikan menjadi titik pusat dalam hal ini.

    Generasi muda mampu menjadi generasi yang berkualitas kedepannya tergantung dari bagaimana pendidikan akan diselenggarakan. Dan disinilah pendidikan sangat mempengaruhi kualitas sebuah negara dimasa yang akan datang.

    ” Marilah kita bersama sama berjuang dan terus berusaha dalam mengemban pendidikan sehingga nanti kita dapat membangun sebuah perubahan dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,” ujar Andi, dihadapan ratusan peserta seminar.

    Acara seminar yang merupakan program kerja terakhir BEM Umitra di periode kepengurusan M.Khalid Fredy Saputra dan Alvina Damayanti ini berlangsung dengan lancar diikuti ratusan mahasiswa, dengan dihadiri pula oleh pimpinan institusi yang ada di kampus Umitra. (rls)

  • PPDB Carut Marut, Masyarakat Laporkan Kejanggalan Pengadaannya

    PPDB Carut Marut, Masyarakat Laporkan Kejanggalan Pengadaannya

    Banten (SL) – Masyarakat Banten merasa telah di rugikan atas kejadian PPDB online yang di nilai tidak berfungsi sesuai yang diinginian, hal ini membuat masyarakat melaporkan ke Polda Banten atas kejanggalan pengadaan server oleh dinas pendidikan dan kebudayaan serta pengadaan internet oleh Diskominfo Banten.

    Diskominfo Banten menganggarkan belanja internet akses internet sebesar Rp 3.422.570.250 secara e-purchasing tahun anggaran 2018. Sementara pada Dindikbud Banten menganggarkan pengadaan server komputer sebesar Rp407.418.816 tahun anggaran 2018.

    Direktur kriminal khusus Polda Banten Kombes Pol Abdul Karim membenarkan bahwa pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat terkait kejanggalan pengadaan server tersebut, “benar ada pengaduan masyarakat ke penyidik, tapi apakah sudah dinaikan menjadi penyelidikan itu nanti kita cek dahulu, laporan itu baru laporan awal saja,” tegas Dirkrimsus Polda Banten

    Diketahui bahwa tahun ini penerimaan siswa SMA/SMK melalui sistem Online PPDB, di berbagai daerah di propinsi Banten, orang tua murid mengeluhkan terkait website PPDB itu tidak bisa di akses, yang mengakibatkan para pendaftar kalang kabut dan harus menunggu hingga ada yang tidak tidur. (Ahmad Suryadi)

  • WH Jangan Hanya Bisa Cemberut Dan Marah Saja

    WH Jangan Hanya Bisa Cemberut Dan Marah Saja

    Banten (SL) – Carut marutnya PPDB tingkat SMA/SMK di Propinsi Banten mendapat banyak sorotan dari berbagai elemen masyarakat, hal ini disebabkan keluhan dari para orang tua murid yang mengeluhkan sulitnya mengakses online PPDB di website milik pemerintah provinsi bnten tersebut.

    Ketua LSM Transformer Tubagus Irfan Taufan salah satu Organisasi yang eksis memantaui kebijakan pemerintah Banten turut bersuara, “Kami sudah dari jauh hari pernah katakan, jangan sepelekan hal sekecil apapun di pelaksanaan penerimaan siswa dengan sistem online, akan berakibat merugikan masyarakat banten,” tutur irfan pada sinarlampung.com.

    Irfan menambahkan juga bahea Gubernur Banten Wahidin Halim jangan hanya bisa cemberut dan marah saja, ya di benahi secepatnya, gubernurkan pimpinan, jika anak buahnya tidak becus bekerja ya diganti dan cari anak buah yang mengerti di bidangnya, agar tidak kacau begini,” kata Irfan Taufan.

    “Makanya tata letak pegawai itu harus sesuai dengan ahlinya, jangan asal tempatkan saja, karena selama ini saya lihat para pejabat di propinsi Banten ini penempatannya tidak sesuai dengan keahlian tetapi atas dasar suka dan kedekatan saja,” tegasnya.

    Seperti di lansir dari warta kota online Gubernur Banten Wahidin Halim tampak gusar saat melakukan pemantauan terkait Penerimaan Peserta Disik Baru (PPDB) online.

    PPDB online tingkat SMA/SMK di Provinsi Banten mulai dibuka pada Kamis (21/6/2018) ini.

    Namun dalam pelaksanaannya mengalami kendala. Terjadi server eror sehingga masyarakat kesulitan untuk melakukan prosesi pendaftaran.

    Pria yang akrab disapa WH itu terlihat cemberut begitu mengetahui masalah PPDB online yang kusut di lapangan. Ia melakukan monitoring langsung di Ruangan Command Center, Pemprov Banten.

    “Pak Gubernur tadi marah – marah,” ujar Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Komunikasi Publik Pemprov Banten, Amal Herawan Budhi kepada Warta Kota, Kamis (21/6/2018).

    Menurut Amal, Gubernur memerintahkan agar persoalan ini segera ditangani. Agar tidak berlarut – larut dan membuat masyarakat panik.

    “Pak Gubernur mengecek setiap sekolah dan bertanya langsung melalui video call apa sebenarnya masalah yang terjadi,” ucapnya.

    “Sekaligus melihat secara langsung proses kerja di pusat PPDB di Command Center Kominfo Pemprov Banten,” kata Amal. (Ahmad Suryadi/net)

  • Herman HN : Tak Boleh Ada Anak Yang Putus Sekolah

    Herman HN : Tak Boleh Ada Anak Yang Putus Sekolah

    Tanggamus (SL) – Calon Gubernur (cagub) Lampung nomor urut 2 berkomitmen untuk memberikan layanan sekolah gratis bagi seluruh rakyat Lampung. Hal ini dikatakannya saat blusukan dan bertemu masyarakat di Tanggamus (21/6).

    Menurut Herman HN, anak usia sekolah di Lampung baru mengeyam pendidikan selama 7 tahun atau setara jenjang SMP.

    “Bagi saya, tak boleh ada anak yang putus sekolah di Lampung. Sekolah gratis harus sampai jenjang SMA/SMK”, jelas Herman HN.

    Ia menambahkan, jika biaya sekolah hingga jenjang SMA/SMK tidak digratiskan, maka akan banyak anak putus sekolah dan menyebabkan Lampung akan terus menjadi provinsi termiskin di Indonesia.

    “Masyarakat Lampung butuh sekolah gratis bukan beasiswa”, ujar Herman HN.

    Farida (48), warga Talang Padang, mengatakan, masyarakat merasa kesulitan menyekolahkan anaknya hingga jenjang SMA/SMK karena persolan biaya masuk yang mahal.

    “Mudah-mudahan Pak Herman HN jadi Gubernur. Sekolah harus gratis karrna biaya masuk SMA mahal saat ini, sampai jutaan”, jelas Farida. (rls)