Kategori: Pesawaran

  • Tertib Berlalulintas Jadi Prioritas Satlantas Polres Kabupaten Pesawaran

    Tertib Berlalulintas Jadi Prioritas Satlantas Polres Kabupaten Pesawaran

    Pesawaran (SL) – Karakteristik yang dimiliki masyarakat Kabupaten Pesawaran menjadi prioritas sendiri bagi Polres Pesawaran. Fokus pada soal ketertiban berlalulintas terus ditingkatkan Satlantas Polres tersebut.

    Kapolres Pesawaran AKBP Syaiful Wahyudi mengatakan bahwa Kabupaten Pesawaran mempunyai karateristik yang berbeda dengan wilayah kabupaten lain yang ada di Provinsi Lampung.”Tentu wilayah kita memiliki karakteristik yang berbeda. Diantaranya adanya tiga jalur utama yang berada di Kabupaten Pesawaran, yaitu Jalinteng yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Lamsel dan Lamteng jalur utama penghubung dengan provinsi lainnya, jalimbar yang berbatasan dengan wilayah Bandarlampung serta Tanggamus,” kata dia, Kamis (10/5).

    Menurutnya, adanya kendala tersebut menjadikan jajaran Satlantas Polres Pesawaran lebih fokus dalam mengupayakan ketertiban lalulintas. “Tentunya banyak kendala-kendala yang perlu menjadi perhatian khusus Sat Lantas Polres Pesawaran dalam upaya menciptakan kondisi Kamseltibcar Lantas di Kabupaten Pesawaran,” ujarnya.

    Sehingga katanya, dibutuhkan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak dalam upaya meningkatkan kesadaran dan ketertiban berlalu lintas, melalui pendidikan masyarakat (Dikmas) lantas kedesa-desa maupun himbauan, tindakan tegas terukur, dalam arti di lakukan penindakan.

    “Saya menghimbau kepada masyarakat yang berkendara di jalan raya agar patuh terhadap peraturan lalulintas karena, Kita tidak sendirian dijalan, ada pengguna jalan lain nya,  Stop Pelanggaran Stop Kecelakaan, Keselamatan Untuk Kemanusian,” tegas dia.

    Untuk diketahui, Satlantas Polres Pesawaran selama 14 hari yakni sejak 26 April- 9 Mei 2018 telah melaksanakan Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi Ops Patuh Krakatau 2018. Hasilnya, sedikitnya 534 bukti pelanggaran (tilang) diberikan kepada pengendara yang kedapatan melanggar dan dua tindakan teguran serta untuk laka lantas tidak ada.

    Dengan jumlah penindakan pelanggaran lalu lintas sebanyak 536 perkara pelanggaran terbanyak:

    1. Tidak menggunakan helm = 168 Perkara
    2. Surat-surat = 57 Perkara
    3. Tidak menyalakan lampu utama siang/malam = 78 Perkara
    4. Pengendara yang masih dibawah umur (0 – 15 tahun ) = 75
    5. Safety belt = 72
    A. Kendaraan R2 = 366
    B. Mobil penumpang = 100
    C. Mobil arang = 68

    Berikut trafik data selama Ops Patuh Krakatau 2017 dan 2018 berlangsung di Kabupaten Pesawaran:

    1. Giat (preemtif) dikmas lantas (2017) 277 giat (2018) 680 giat, trend naik 193 %.
    2. Giat (preventif) turjawali (2017) 250 giat (2018) 890 giat, trend naik 256 %.
    3. Giat (refresif) penindakan & penertiban dengan tilang, teguran dan penanganan laka lantas (2017) penindakan tilang = 351 penindakan teguran = 46, (2018) penindakan tilang = 534 penindakan teguran = 2 tren naik 35 %. Untuk laka lantas 2017 dan 2018 selama OPK 14 hari dari tanggal 26 sampai 9 april = Zero (red)

  • Istri Bupati Pesawaran Dapatkan Gelar Kehormatan Lampung

    Istri Bupati Pesawaran Dapatkan Gelar Kehormatan Lampung

    Pesawaran (LS) – Nanda Indira Dendi, istri Bupati Pesawaran mendapatkan Gelar kehormatan Suntan Putri Nata Makhga dari Bapak Rojali yang memiliki gelar Suntan Hukum peyimbang kesugihan.

    Pemberian adat Lampung Pepadun Pubian dua suku tiyuh kesugihan tersebut, lantaran istri Dendi ini memang sebelumnya bukan suku Lampung asli yang kemudian diangkat sebagai orang Lampung oleh Bapak Rojali selaku penyimbang kesugihan.

    Selain pemberian gelar untuk Nanda Indira, juga ada pemberian gelar kehormatan kepada kedua anaknya yakni Anindiya Umaira Dendi (Suntan Andika Putri) dan Azima Anisa Dendi (Pangeran Andika Putri).

    Sedangkan Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona yang memiliki Gelar Suntan Bandakh Marga, mengutarakan bahwa dirinya meminta agar selalu memilihara dan menjaga kelestarian Budaya Adat Lampung dan paling utama menjaga kerukunan kham untuk saling silaturahmi antara punyimbang Adat di kabupaten pesawaran.

    “Kabupaten Pesawaran sudah memliki data tentang keragaman khasanah yang ada di bumi andan jejama, saya bekerja sama dengan seluruh Kepala OPD dan punyimbang adat Lampung untuk membuat intisari dari budaya bahasa lampung itu sendiri,” kata Dendi, Rabu (9/5).

    Untuk kita, lanjutnya nanti akan di terapkan budaya lampung. Setiap hari kamis pemerintahan mengginakan   pakaian adat lampung dan setiap minggu harus bahasa lampung kemudian penggunaan aksara lampung untuk aktifitas sehari-harinya.

    “Jadi kalo setiap tamu harus berbahasa lampung jika tidak bisa, nantinya akan kita buat kan kamus untuk belajar bahasa lampung”,ujarnya.

    Ia juga mengatakan dari semua penyimbang adat Lampung yang ada agar bisa menjaga dan melestarikan budaya dan bahasa Lampung yang ada.

    “Mau kita suku apapun, ada waktunya kita mengunakan bahasa Lampung dalam sehari-hari. Mohon doanya dari semua penyimbang adat Lampung, agar kita bisa menjaga pelestarian budaya bahasa Lampung. Dan di sekolah pun nanti kita akan terapkan juga untuk berbahasa Lampung. Untuk dinas pendidikan dan kebudayaan Pesawaran, buat edaran untuk aksara Lampung,” pinta Dendi. (Destu)

  • Kesuma Dewangsa: Penanganan TBC dan HIV/AIDS Program Yang Sejalan Dengan Bupati Pesawaran

    Kesuma Dewangsa: Penanganan TBC dan HIV/AIDS Program Yang Sejalan Dengan Bupati Pesawaran

    Pesawaran (SL) – Dari ke 4 ranperda yang disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda), Kesuma Dewangsa, penanganan tentang TBC dan HIV/AIDS merupakan salah satu program yang sejalan dengan misi Bupati Dendi Ramadhona.

    Hal itu disampikannya, saat membacakan sambutan Paripurna Nota Pengantar 4 Ranperda Prakarsa ke DPRD Kabupaten Pesawaran, di Aula DPRD, Selasa (8/5).

    “Mengenai ranperda tentang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit TBC dan HIV/AIDS, kami mendukung dan memandang perlu untuk mengantisipasi peningkatan kasus penyakit TBC dan HIV/AIDS, agar terwujudnya masyarakat Kabupaten Pesawaran yang sehat dan terbebas dari penyakit tersebut, ” kata sekda.

    Hal tersebut sejalan dengan misi bupati Pesawaran, mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani. “Berkenaan dengan ranperda tersebut, untuk menunjang program eliminasi kasus penyakit TBC dan HIV/AIDS diperlukan payung hukum yang mengatur pencegahan dan penanggulangan penyakit TBC dan HIV/AIDS,” katanya.

    Sedangkan untuk 3 ranperda yang lain yakni tentang Pengelolaan Badan Permusyawaratan Desa, secara yuridis ranperda ini delegasi dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi yaitu pasal 73 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa.

    “Ranperda ini sangat dibutuhkan untuk mempertegas peran BPD dalam   penyelenggaraan pemerintahan desa, mendorong BPD agar mampu menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa dan mendorong BPD dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di desa. Sedangkan tentang pemberdayaan nelayan dan perikanan, kami sangat mendukung ranperda tersebut karena sangat penting guna menumbuhkembangkan pemberdayaan nelayan dan perikanan di Wilayah Kabupaten Pesawaran,” tutupnya.(destu)

  • Mata Semesta Tularkan Virus Membaca

    Mata Semesta Tularkan Virus Membaca

    Pesawaran (SL) – Di zaman yang sudah serba digital ini, banyak orang yang memilih mencari informasi dari internet. Mudahnya akses internet seiring berkembangnya zaman, juga menggerus minat generasi muda untuk membaca dalam bentuk buku.

    Buku bacaan kini sepertinya tergantikan oleh adanya gadget dan dunia maya lainnya. Hal inilah yang menggagas anak-anak muda asli Kabupaten Pesawaran, untuk membuat sebuah komunitas membaca yang diberi nama Komunitas Mata Semesta.

    “Mata Semesta terbentuk sebagai rasa peduli terhadap generasi muda di Pesawaran tepatnya di Kecamatan Gedongtataan, yang kami nilai masyarakat sudah ketergantungan dengan gadget sehingga buku saat ini sudah kurang diminati,” jelas Sandi Rosadi selaku ketua komunitas tersebut. Senin (7/5).

    Mata Semesta ini secara resmi diluncurkan pada Desember 2017, meskipun konsep dan bentuk komunitas ini sudah dipikirkan oleh mereka sejak beberapa waktu yang lalu.

    “Untuk bergabung dalam komunitas ‘Mata Semesta’ ini pun nggak sulit, yang penting anggota yang ingin masuk ke komunitas kami ini memiliki minat dan niatan untuk meningkatan minat baca masyarakat di Kabupaten Pesawaran,” ungkapnya.

    “Dan Alhamdulillah Mata Semesta juga sudah bergabung di Pustaka Bergerak Indonesia dan masuk kedalam database PT POS Indonesia, serta setiap tanggal 17 selalu mendapat donasi buku gratis dari berbagai daerah,” timpalnya.

    Dirinya juga mempersilahkan kepada siapa pun  yang ingin donasi juga bisa datang secara langsung setiap sabtu minggu sore di islamic center Kabupaten Pesawaran.

    Ke depan, Mata Semesta berharap bisa menularkan virus membaca semakin luas dari berbagai kalangan, mulai anak-anak hingga orang dewasa.”Kami berharap nantinya juga bisa bikin acara keren seperti bedah buku, maupun diskusi yang lebih luas lagi,” tutupnya. (Destu)

  • Polres Pesawaran Tanamkan Tertib Lalu Lintas Pada Anak TK

    Polres Pesawaran Tanamkan Tertib Lalu Lintas Pada Anak TK

    Pesawaran (SL) – Guna menanamkan tertib berlalulintas perlu diperkenalkan kepada generasi muda sejak usia dini, salah satunya dengan pengetahuan tentang tata tertib lalulintas dan rambu-rambu lalu lintas serta tata cara etika berlalu lintas yang baik dijalan raya kepada murid taman kanak-kanak dengan dilakukannya kegiatan Polisi Sahabat Anak (Polsana).

    Kapolres Pesawaran AKBP Syaiful Wahyudi S,IK, MH, melalui Kasat Lantas AKP Ridho Rafika, SH, MM, mengatakan saat ini Polres Pesawaran melalui Dikyasa Satuan Lalu lintas mengelar Polsana dan Gebyar Seni Paud Kasih Bunda di TK Kasih Bunda Kecamatan Negrikaton, tujuan yang ingin di capai dari kegiatan tersebut agar masyarakat memahami tentang penggunaan Helm yang sesuai dengan Undang-undang Lalu Lintas Angkutan Jalan (UULLAJ),  Mentaati peraturan lalulintas, Berkendara yang benar sehingga Menekan angka kecelakaan lalu lintas dan memberikan stigma positif kepada masyarakat kepada polisi lalu lintas.

    “Acara ini Metode kegiatan nya Memberikan cara penggunaan helm yang benar sesuai UULLAJ, Memberikan pemahaman tentang peraturan lalu lintas sesuai UULLAJ dan Memberikan pendidikan kepada anak-anak mengenai Lalu Lintas sejak usia dini,” jelas AKP Ridho Rafika, Senin (7/5).

    Polsana tambah nya, merupakan kegiatan penanaman tentang kesadaran dan tertib berlalu lintas sejak usia dini. Yang juga untuk membangun image atau citra positif Polisi terhadap anak-anak. Penanaman disiplin lalu lintas terhadap anak-anak merupakan penyelamatan anak bangsa. Ini adalah merupakan program jangka panjang, yang harus ditumbuh kembangkan dan dilakukan secara berkesinambungan.

    “Kegiatan hari ini di TK Kasih Bunda Kecamatan Negrikaton, di ikuti sebanyak 150 peserta dan tamu undangan untuk petugasnya pelaksana di antara nya, Aipda Sri gunawan, Bripda Heliza putri, Bripda Renita, alhamdulillah, Selama kegiatan, berlangsung dengan tertib dan lancar,” pungkasnya. (Destu)

  • Warga Pertanyakan Kabar Pembangunan Resort Pantai Teluk Pandan

    Warga Pertanyakan Kabar Pembangunan Resort Pantai Teluk Pandan

    Pesawaran (SL) – Diam-diam pengusaha akan membangun resort di Pantai Teluk Pandan dengan sejumlah fasiltas perhotelan, cottage, vila, rumah makan bahkan fasilitas wisata dengan harganya eklusif. Namun masyarakat sekitar mengaku tidak tahu dan tidak pernah ada sosialisasi. Warga baru dapat kabar  setelah adanya akses jalan pintu masuk dari perbatasan Desa Sukajaya Lempasing menuju pantai di Desa Hurun, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran.

    Kepala Desa Sukajaya Lempasing Zaenuri  membenarkan, jika lokasi itu akan dibuatnya resort. Meski adanya rencana tersebut namun belum ada sosialisasi atas rencana tersebut. “Baru kabar, untuk sosialisasi saja belum pernah apalgi, koordinasi dan  sinergi dengan pemerintahan desa. Kemungkinan belum adanya izin lingkungan,” kata Zaenuri kepada wartawan, Rabu (02/05/2018).

    Sebab sambung Zaenuri, sudah dua kali ditegur tapi masih saja enggak digubris dari surat dari pemerintah desa. “Keberadaan lokasi itu dari pintu gerbang masuk itu wilayah Desa Sukajaya Lempasing. Sedangkan keberadaan lokasi didalam (masuk) wilayah Desa Hurun,” katanya.

    Hal senada disampaikan Kepala Desa Hurun Aminnudin, dia juga membenarkan, jika lokasi tersebut akan direncanakan menjadi lokasi Resort. “Tapi yang diketahuinya hingga kini belum melakukan sosialisasi terhadap warga, apalagi izin lingkungan pun belum ada,” ungkap Aminnudin, Rabu (02/05/2018).

    Yang jelas sambung Aminnudin,  mereka pernah bilang segala sesuatunya dibuat dahulu, jika sudah dibuat baru urus izinnya. “Itu rencana mereka yang disampaikan kepada saya melalui Pak Kukuh,” sebutnya.

    Menurutnya,  lokasi itu milik Pak Sutomo dengan baru dibuat akses jalan menuju pantai, tapi sebelumnya pernah meminta melalui notarisnya untuk berkaitan dengan perizinan. “Lalu saya telpon kemudian dalam pembicaraan via telpon dengan pak Tomo menyampaikan akan buat tapi kalau sekarangkan kita akan membuka jalan dahulu, setelah dikemas, lokasi ini akan dibuat usaha apa, begitu informasi didapat dari pemilik lokasi tersebut,” bebernya.

    Dikonfirmasikan kepada Kepala Pengawas dilapangan Agus, juga membenarkan kalau lokasi tersebut akan direncanakan menjadi resort tapi yang hingga kini masih dalam perencanaan (masterplan). “Masih dalam proses perencanaan, paling rencananya selama tiga bulan rampung masterplandnya,” kata Agus dilokasi Resort Hurun, Rabu (02/05/2018).

    Lalu ditanyai rencana pembangunan wisata tersebut, dalih Agus berujar, belum ada aktivitas yang masih dalam proses pembuatan gambar karena sedang dalam tahap pembuatan gambar yang dikerjakan oleh pihak luar di lokasi ini dengan tanahnya milik pribadi. “Mereka sudah survei dan kajian lokasi disini, kalau masterplannya sudah jadi baru kita mengurus perizinan,” kata Agus.

    Ditanyai kembali terkait pembukaan lahan dan akses jalan tersebut jelas Agus mengaku sudah koordinasi dengan Bupati langsung. “Kita buka akses jalan ditanah pribadi, apakah kita perlu izin, enggak. Itu yang pernah kita tanyai, dengan jawaban tidak ada jadi kita tinggal menunggu masterplannya,” ucap Agus.

    Jadi lanjut Agus, atas tidak diperlukannya izin membuat akses jalan, maka melanjutkan ke masterplan. “Kalau perizinanan ini, tunggu jadi masterplan. Kalau ditanyai izin ini, izin apa karena masterplannya saja belum jadi,” jelasnya.

    Tambah Agus balik bertanya soal izin apa pak, ? dalih Agus menyebutkan aktivitas wisata saja belum ada, apa yang mau diurus izinnya. “Namun sebelumnya yang mengurus legalitas ini yakni Pak Kukuh, dengan menyebutkan Kepala Desa Hurun tahu kok, karena kawannya,” kata dia.

    Ini tahap awal,  terang Agus, kalau masterplannya sudah jadi, baru mengurus perizinan terpadu. “Baru dimulai ada izin tetangga, izin lingkungan, Amdal, baru itu proses semua tapi dasarnya masterplan,” ungkapnya.

    Dia menceritakan lokasi ini  berikutdengan akses jalan masuk sekitar kurang lebih 20 hektar dibeli dengan Pak Muktarsani. “Karena Tanah disini hampir rata-rata milik pak Muktarsani dengan ikut andilnya disini. Semuanya ada tiga orang yang andil didalam ini diantaranya Pak MS, kita (Sutomo) dan Pak Faisol 31,” bebernya.

    Masih Agus katakan, lokasi ini sekarang dijadikan buat tamu-tamu pribadi saja, tapi tidak buat umum. “Kalau ada orang masuk kita suruh keluar, makanya ada portal dilarang masuk, belum untuk umum hanya pakai kalangan sendiri saja,” kata Agus.

    Tambah Agus, memang sebelumnya saat membuat akses jalan sempat mendapat pemberhentian dari Pemerintahan Desa Sukajaya Lempasing bersama wartawan ke lokasi ini. Tapi karena merasa buat akses jalan ditanah pribadi bahkan pernah menerima surat teguran dari Desa Sukajaya Lempasing yang kemudian dilaporkan ke pihak management perusahaan. “Kami tetap melanjutkan pembuatan akses jalan tersebut hingga selesai namun apakah harus ada izin membuat akses jalan ditanah pribadi, yang kemudian kami tanyakan ke pihak Kabupaten,” tutupnya. (din/red).

  • Dendi Romadhona : Tidak Ada Istilah Alergi Wartawan Di Pesawaran

    Dendi Romadhona : Tidak Ada Istilah Alergi Wartawan Di Pesawaran

    Pesawaran (SL) – Bupati Pesawaran H Dendi Romadhona, mengatakan bahwa keterbukaan informasi publik dan transparansi adalah menjadi kewajiban setiap badan publik. Untuk itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pesawaran tidak lagi ada yang alergi dengan wartawan. Karena wartawan dan media adalah bagian dari proses penyampain informasi cepat sampai ke masyarakat.

    “Untuk itu saya berharap PWI Pesawaran kedepan dapat lebih baik dan mengakomodir pengurus PWI, dan melakukan pembaharuan lebih baik. PWI adalah organisasi tertua adalah fakta dan sejarah. Proses seleksi anggota yang selektif, dan memang sulit dikendalikan, ditambah kemajuan jaman era digital, berkembang media online,” kata Dendi saat memberikan sambutan pada Konferensi Kabupaten PWI Pesawaran ke 4, di Aula Pemda Pesawaran, Selasa (2/5).

    Dendi merasa tidak pernah dirisihkan dengan keberadaan wartawan atau berita media, karena dirinya sadar bahwa dia juga dibesarkan oleh media. “Media lebih cepat, lebih akurat, bahkan kadang lebih detail karena dari hasil kerja yang terukur, sesuai standar jurnalistik,” katanya.

    Dendi mengingatkan kepada para jajarannya tidak lagi ada lagi pejabat dan satker yang alergi dengan wartawan. “Justru kita harus bersinergi, demi membangun Pesawaran. ditambah era transparansi dan keterbukaan informasi publik,” katanya.

    Hadir Waki Ketua DPRD Pesawaran H Rifanzi Charas, Sekda Kusuma Dewangsa, dan para pejabat Pemda Pesawaran, Ketua PWI Lampung Supriyadi Alfian, didampingi pengurus Waka Bida Organisasi H Nizwar, Waka Bid Pembelaan Wartawan Juniardi, H Jahdi, dan Yulizar Kundo, Kabag Ops Polres Pesawaran, Danramil, Penasehat PWI Pesawaran Erlan, beberapa PWI Kabupaten ikut hadir.

    Ketua PWI Lampung Supriyadi Alfian, mengatakan konferensi menjadi penting dalan rangka melakukan evaluasi program kerja dan capaian pengurus priode 2015-2018, “Ini penting untuk mengevaluasi kepengurusan dan program kerja ke depan,” kata Supriyadi Alfian yang juga memuji kelompok paduan siara Ibu Guru TK yang telah menyanyikan lagu mars PWI dengan baik.

    Supriyadi juga mengingatkan kepada 35 anggota PWI Pesawaran, yang harus dapat menjadi panutan bagi wartawan diluar PWI, dan dapat mrnjadi teladan wartawan yang baik bagi masyarakat di Pesawaran. “Menjaga kode etik, kerja profesional jurnalistik, dan terus berkarya. Terima kasih Pemda Pesawaran, yang terus bersinergi dengan PWI membangun daerah,” katanya.

    Sebelum acara Bupati dan Ketua PWI Lampung sempat kongkow bareng pengurus PWI Lampung, di ruang Sekda Pemda Pesawaran. Pesawaran.

    Ketua Panitia Konferkab Muhajirin mengatakan bahwa PWI Pesawaran pada berakhir masa priode 2015-2018, dan kali ini adalah yang ke empat, sejak Pesawaran terbentuk, dengan anggota waktu itu tiga anggota PWI Wilayah Lampung Selatan. “Kini ada 20 anggota penuh, dan 15 anggota muda. Pengurus habis masa bakti tgl 29 April, dan hari ini bisa dilaksnakan, di Kabupaten sendiri, berkat peran Bupati Pesawaran,” katanya Ketua Panitia, yang juga Bendahara PWI Pesawaran.

    Selain sejarah PWI Pesawaran, Muhajirin juga sempat menceritakan peskembangan dan kondisi kemajuan PWI Pesawaran hingga 4 priode ini.

    Sebelum acara Bupati dan Ketua PWI Lampung sempat kongkow bareng pengurus PWI Lampung, di ruang Sekda Pemda Pesawaran. (juniardi)

  • Waka Polres Pesawaran Ke Lampung Utara AKP Ridho Rafika Jabat Kasat Lantas

    Waka Polres Pesawaran Ke Lampung Utara AKP Ridho Rafika Jabat Kasat Lantas

    Pesawaran (SL)-Mantan Wakasat Lantas Polresta Bandar Lampung AKP Ridho Rafika menjabat Kasat Lantas Polres Pesawaran menggantikan AKP Poeloeng Arsya Sidanu. Serah terima jabatan di Pimpin Kapolres Pesawaran AKBP Syaiful Wahyudi bersama serah terima jabatan Waka Polres Kompol Yustam, Kasat Reskrim.

    Kapolres Pesawaran AKBP Syaiful Wahyudi S.Ik, MH pimpin upacara serah terima jabatan (Sertijab) Wakapolres, Kasat Reskrim dan Kasat Lantas Polres Pesawaran dihalaman apel Mapolres Pesawaran yang dihadiri oleh para Pejabat Utama (PJU), Kapolsek Jajaran, Anggota Polres dan Polsek Jajaran serta Ketua Bhayangkari Cabang Pesawaran beserta pengurus Bhayangkari Cabang Pesawaran, Rabu (02/05/2018) Jam 13.00 Wib.

    Dalam acara sertijab tersebut Wakapolres Pesawaran Kompol Yustam Dwi Heno S.Ik, SH, MM dipindah tugaskan menjadi Wakapolres Lampung Utara sementara jabatannya diambil alih Kompol Sakimin, SH dari jabatan lama Kasi Sim Subdit Regident Dit Lantas Polda Lampung.

    Selanjutnya Kasat Reskrim Polres Pesawaran Iptu Hasanuddin SH, MH dipindah tugaskan ke Panit 2 Unit 3 Subdit 2 Ditreskrimum Polda Lampung dan jabatannya diamanahkan kepada IPTU M. Hasbi Eko Purnomo, S.Ik yang sebelumnya menjabat Panit 2 Unit 3 Subdit 2 Ditreskrimum Polda Lampung.

    Kemudian yang terakhir Kasat Lantas Polres Pesawaran AKP Poeloeng Arsya Sidanu S.Ik menduduki jabatan yang sama di Polres Lampung Timur digantikan oleh AKP Ridho Rafika, SH., MM dari jabatan lama Wakasat Lantas Polresta Bandar Lampung.

    Alih tugas tiga jabatan tersebut merujuk pada Surat Telegram Kapolda Lampung Nomor : ST/381/IV/KEP/2018 tanggal 21 April 2018. Usai dilakukan upacara sertijab, kegiatan dilanjutkan dengan pisah sambut antara pejabat lama dan pejabat baru.

    Pada pelaksanaan serah terima jabatan juga dilaksanakan pengucapan sumpah dan janji jabatan dengan didampingi oleh rohaniawan Polres Pesawaran, kemudian dilanjutkan dengan Kenal Pamit antara pejabat yang lama dan yang baru lalu dilanjutkan dengan pemberian cinderamata kepada pejabat yang lama.

    Acara diakhiri dengan pembacaan doa dan foto bersama oleh pejabat yang lama maupun yang baru disertai dengan acara ramah tamah oleh Bapak Kapolres, Wakapolres, para PJU, Para Kapolsek, Perwira, Bintara, PNS Polri, Bhayangkari dan seluruh keluarga besar anggota Polres Pesawaran.

    Kapolres Pesawaran, AKBP Syaiful Wahyudi mengatakan, kegiatan mutasi jabatan memang sudah hal biasa dalam sebuah institusi polri. Oleh karena itu, pihaknya tidak membeda-bedakan siapa pun. “Bagi anggota yang sudah dilantik agar bisa melayani secara maksimal bagi masyarakat Pesawaran,” ujar AKBP Syaiful Wahyudi,

    Syaiful berharap, dengan adanya AKP Ridho Rafika setidaknya bisa memberikan inovasi dan menjalankan tugasnya sebagai Kasat Lantas Polres Pesawaran. Sementara itu, AKP Ridho Rafika mengatakan, dirinya akan menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan arahan dan perintah pimpinan.

    AKP Ridho Rafika akan segera melakukan pemetaan daerah yang dikategorikan rawan terjadi kecelakan. Bahkan dia mengakui jika laka lantas di wilayah jalur lintas Sumatera diwilayah Pesawaran masih tergolong tinggi.

    alumni Pasibraka Nasional  tahun 1993, pengibar bendera pada upacara perayaan Detik-detik Proklamasi di Istana Negara jama Presiden Soeharto juga akan berupaya untuk menekan angka kecelakaan. (Juniardi)

  • Berkas Kasus Korupsi Pengadaan Kapal Dinas Perhubungan Pesawaran Dinyatakan Lengkap

    Berkas Kasus Korupsi Pengadaan Kapal Dinas Perhubungan Pesawaran Dinyatakan Lengkap

    Pesawaran (SL)-Berkas perkara dugaan korupsi pada pengadaan kapal di Dinas Perhubungan Pesawaran tahun anggaran 2016 senilai Rp403juta dari pihak rekanan dinyatakan lengkap (P21).

    Kapolres Pesawaran AKBP Syaiful Wahyudi membenarkan perihal tersebut. “Ya, hari ini berkas perkara dugaan tindak pidana korupsi dengan tersangka SA dari pihak rekanan telah lengkap atau P21. Untuk itu, sesuai dengan petunjuk kejaksaan kita limpahkan tersangka berikut barang bukti untuk dilakukan penuntutan di muka pengadilan,” kata dia, Senin (30/4).

    Diterangkan, Sat Reskrim Polres Pesawaran Unit II / Tipidkor melaksanakan pelimpahan tersangka tersebut  berdasarkan Surat Nomor: B / 308 / IV / 2018 / Reskrim, tanggal 30 April 2018.”Pelimpahan ke Kejaksaan Kalianda Lampung Selatan telah dilakukan, ia merupakan Direktur CV RR Jaya,” terang dia.

    Diketahui, perkara tersebut bergulir berdasarkan LP: A-397/ Polda tentang dugaan tindak pidana korupsi tahun anggaran 2016 di Dinas Perhubungan Kabupaten Pesawaran. Sebelumnya, tiga tersangka dijeblosin kepenjara dan dilimpahkan ke kejaksaan berikut barang buktinya.

    Dalam perkara tersebut, penyidik kepolisian telah menetapkan Mantan Kepala Dishub Pesawaran, Mad Dawami, Sekretaris Dinasnya Ponirin, Staf Dishub Chandra Hadi dan Abu Cholifah dan pihak rekanan Sri Andarwati menjadi tersangka. “Tiga tersangka telah dilimpahkan ke kejaksaan, ” kata Wakapolres Pesawaran Kompol Yustam Dwi Heno.

    Dari lima tersangka, tinggal satu tersangka yang belum bisa dilakukan penahanan karena alasan sakit. Kelima tersangka tersebut disangkakan telah melakukan perbuatan melawan hukum pada tindak pidana korupsi di Dinas Perhubungan Kabupaten Pesawaran. Masing-masing tersangka dikenakan pasal yang berbeda seperti pasal 2 dan 3 dengan Undang-Undang RI nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda satu milyar rupiah.

  • PWI Pesawaran Akan Gelar Konferkab Ke-lV

    PWI Pesawaran Akan Gelar Konferkab Ke-lV

    Gedongtataaan (SL) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pesawaran akan menggelar konferensi kabupaten (konferkab) ke-lV.

    Ketua Panitia Pelaksana Konferkab PWI Kabupaten Pesawaran Muhajirin, mengungkapkan kegiatan Konferkab PWI tersebut akan di gelar pada Hari Rabu mendatang (2/5/2018-red) dan dijadwalkan akan dilaksanakan di Aula kantor Bupati Pesawaran.

    Pada kegiatan Konferkab tersebut  lanjut Muhajirin, akan di agendakan pemilihan Ketua PWI Kabupaten Pesawaran periode 2018-2021. Disamping itu konferkab juga mengagendakan laporan pertanggungjawaban pengurus PWI Perwakilan Kabupaten Pesawaran periode 2015-2018.

    “Itulah agenda pokok yang akan dilaksanakan pada Konferkab PWI Perwakilan Kabupaten Pesawaran ke-lV yang akan dilaksanakan pada Rabu tanggal 2 Mei mendatang nanti, saat ini yang mempunyai hak pilih ada 20 peserta dari 35 anggota PWI Pesawaran termasuk ada 1 orang perempuan stap Sekretariat,” kata Muhajirin yang akrab di sapa Pak Ben, kepada Handalnews.id, di Sekretariat PWI setempat, Jum’at (27/4).

    Menurutnya acara Konferkab yang membawa tema “Dengan Konferensi Kabupaten Pesawaran Kita Wujudkan Wartawan yang Profesional dan Bermatabat Untuk Mendukung Pembangunan Kabupaten Pesawaran” tersebut rencananya akan dipimpin langsung Ketua PWI Cabang Lampung, Supriyadi Alfian dan beserta pengurus.

    “Selain seluruh anggota yang tergabung PWI Kabupaten Pesawaran rencananya akan di hadiri juga Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona beserta Wakil Eriawan, Ketua DPRD, Forkompimda para pejabat struktural di lingkungan Pemkab, uspika tokoh Pemuda, tokoh masyarakat, dan lain-lain, Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pak bupati atas dukungan nya dalam acara konfercab ini yang akan di selenggarakan di Aula kantor bupati, semoga acara tersebut berjalan dengan sukses,” tambahnya.