Kategori: Pesawaran

  • Kades Tanjung Rejo Diduga Palsukan Data Validasi Penerima Bansos Beras

    Kades Tanjung Rejo Diduga Palsukan Data Validasi Penerima Bansos Beras

    Pesawaran (SL)-Program Pemerintah Pusat, Bantuan Pangan Nasional tahun 2023 yang disalurkan Pemerintah Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran berupa bantuan beras, sarat penyimpangan. Diduga Kepala Desa setempat memalsukan data validasi penerima bantuan beras.

    Hal tersebut terungkap lantaran sejumlah keluarga Penerima Manfaat (KPM) hanya menerima beras bantuan sebanyak 5 kg saja. Bahkan ada sejumlah KPM yang tidak menerima beras bantuan tersebut.

    Menurut salah seorang warga yang engan disebutkan namanya yang merupakan salah satu dari 250 KPM mengaku tak memperoleh bantuan beras dari program nasional Desa Tanjung Rejo itu. Padahal namanya sudah terdata sebagai penerima manfaat.

    “Saya adalah salah satu dari 250 KPM Desa Tanjung Rejo yang seharusnya mendapatkan bantuan beras sebanyak 10 kg mas. Tapi saya tidak dapat sedikitpun dari program bantuan itu. Padahal dalam data penerima manfaat nama saya jelas-jelas ada,” ujarnya seraya menunjukan namanya pada daftar penerima manfaat Desa Tanjung Rejo.

    Hal senada juga disampaikan KPM lainnya yang juga enggan disebutkan namanya lantaran takut kepada kepala desa. Dia mengatakan meski mendapatkan beras bantuan, tetapi yang diterima tidak sesuai dengan ketentuan dari program nasional tersebut. Dirinya hanya menerima 5 kg beras saja. Padahal dalam ketentuan, beras yang diterima seharusnya 10 kg per KPM.

    “Jujur mas saya emang dapat bantuan beras tersebut. Tapi hanya 5 kg saja, setahu saya bantuan tersebut 10 kg per KPM. Saya berharap agar penegak hukum dan pihak terkait segera menindak tegas oknum aparat atau oknum kepala desa Tanjung Rejo yang telah menyimpangkan hak kami,” cetus wanita setengah baya tersebut.

    Sementara itu, Suparjo Kasi Kesra Desa Tanjung Rejo saat dikonfirmasi media ini melalui telpon Whatsapp dengan nomor 0857-8930-XXXX mengatakan, bahwa pihaknya sama sekali tidak dilibatkan dalam penyaluran bantuan beras.

    “Saya sendiri heran mas. Saya selaku Kasi Kesra desa Tanjung Rejo sama sekali tidak dilibatkan dalam penyaluran bantuan beras tersebut. Setahu saya jumlah KPM Tanjung Rejo sebanyak 250 orang dengan bantuan beras 2,5 ton. Tetapi saya tidak tahu persis berapa kilogram yang dibagi tiap KPM-nya. karena saya tidak dilibatkan sama sekali,” tegasnya.

    Dirinya juga mengatakan, bahwa sudah banyak masyarakat yang datang kepadanya untuk menanyakan terkait berapa kg bantuan beras untuk per KPM-nya. Bahkan ada sejumlah KPM yang mengeluhkan tidak mendapatkan bantuan beras sama sekali yang disalurkan Pemerintah desa Tanjung Rejo.

    “Saya juga bingung mas, jawab pertanyaan para KPM. Karena saya sendiri selaku Kasi Kesra tidak dilibatkan oleh Kepala Desa dalam pendistribusian bantuan beras tersebut,” tambah dia lagi.

    Dia juga berharap agar Kepala Desa dapat menyalurkan bantuan beras tersebut kepada KPM yang terdaftar dan berhak menerima.

    Di pihak lain, Yusman selaku Kepala Desa Tanjung Rejo saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya di, 083125775XXX, tidak mengangkat panggilan sampai berita ini diterbitkan. Sejauh ini awak media masih berupaya untuk meminta keterangan Kepala Desa, Yusman. (Dedi/Red)

  • Viral Soal Aliran Dana Rekening Mustofa Penembak Gedung MUI Ternyata Dari Tiga Anaknya di Luar Negeri

    Viral Soal Aliran Dana Rekening Mustofa Penembak Gedung MUI Ternyata Dari Tiga Anaknya di Luar Negeri

    Bandar Lampung-Pasca viral soal aliran uang di Rekening Mustofa NR (60), warga Way Khilau, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, yang menjadi pelaku penembakan di Gedung MUI Jakarta, mencapai Rp800 juta, berasal dari tiga anaknya yang bekerja sebagai TKI di luar Negeri, Kamis 4 Mei 2023.

    Baca: Tim Polda Metro Jaya Geledah Rumah Mustofa di Pesawaran Ini Penjelasan Hengki Haryadi

    Hal itu dijelaskan putra pertama Mustofa, Hedianyah melalui istrinya Fauziah (menantu,red). “Benar memang ada transaksi ratusan juta, jika ditotal ada mencapai Rp800 juta. Uang itu dikirim anak-anaknya, tiga orang. Satu di Korea, dua lainnya di Taiwan, semua diluar Negeri,” kata Fauziah, Rabu 4 Mei 2023.

    Fuziah menjelaskan uang itu dikirim melaui Fauziah, setelah terkumpul baru kemudian ditranfer ke rekening Mustofa, untuk membeli lahan, sawah, rumah, hingga kendaraan. “Anak pertama gajinya Rp30 juta perbulan di Korea, yang dua di Taiwan, masing-masing Rp15 juta. Jadi ada yang dikirim untuk beli-beli sawah, rumah, tanah, hingga kendaraan,” katanya menunjukkan rekeing korannya.

    Bahkan dai total catatan, uang direkening yang tercatat sudah digunakan untuk membeli setidaknya 12 macam, mulai dari sawah, motor, mobi, kebun, rumah, hingga rehab rumah. “Bukan untuk foya foya,” katanya terisak.

    Menantunya juga menceritakan bahwa Mustofa itu tidak bisa mengoperasikan komputer, makanya sedikit heran kok bisa ada ketikan surat. Namun dia menduga mungkin Mustofa mengetik di rental komputer. “Soal menembak tidak tahu belajar dimana. Sekolah hanya tamatan SD, tidak bisa komputer. Bisa menggunakan HP androit saja baru baru ini, diajarkan cucu-cucunya,” ujarnya.

    Menurut Fauziah, semua data yang ada dan keterangannya juga sudah disampaikan kepada Tim Polda Metro Jaya yang datang kerumah mereka. Termasuk kepergiannya ke Jakarta. “Kami mendukung proses penyelidikan Polisi. Data data dan keterangan yang dibutuhkan kami berikan. Kami juga terimaksih didatangi Tim Polda Metro Jaya. Keluarga juga terbuka semua,” katanya.

    Terkait kepergian ke Jakarat, Mustofa hanya pamit kepada ibu mertuanya, dan hanya menyatakan pamit akan ke Jakarta, dan mohon doakan saja. “Kami berharap mertua kami ini dimaafkan jika punya salah. Kami berharap jenazahnya bisa cepat dikirim ke rumah, karena ingin dimakamkan secara layak. Maafkan jika dia salah, dia bukan teroris, sekali lagi uang itu dari anak-anaknya, dan sudah tidak ada sudah digukana untuk membeli kebun dan lain lain,” katanya.

    Sementara Tim Ditkrimum Polda Metro Jaya dipimpin Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panji Yoga didampingi Kanit 2 Kompol Eko Barmula bersama tim Ditreskrimum Polda Lampung masih mengembangkan asal senjata yang digukana, dan meminta keterangan yang meminta pelaku untuk dibuatkan kartu kepemilikan senjata tersebut. (Red)

  • Rusaknya Jalan Lintas Provinsi Kubu Batu Sering Picu Kecelakaan Warga Resah Minta Perhatian Pemerintah

    Rusaknya Jalan Lintas Provinsi Kubu Batu Sering Picu Kecelakaan Warga Resah Minta Perhatian Pemerintah

    Pesawaran (SL)-Rusaknya jalan lintas Provinsi yang terletak di Desa Kubu Batu Way Khilau Kabupaten Pesawaran yang sering menimbulkan kecelakaan, cukup meresahkan pengguna jalan terlebih warga sekitar.

    Jalan sepanjang lebih kurang 2 km yang masuk Desa Kubu Batu berbatasan dengan Desa Kota Jawa mengalami kerusakan parah dibeberapa titiknya. Hingga tak jarang pula menimbulkan dampak negatif bagi para pengguna jalan.

    Seperti Diketahui, titik terparah berada tidak jauh dari perkantoran Kecamatan Way Khilau. Selain jalan yang berlubang, tampak sisi jalan banyak ditumbuhi rumput liar karena tak terawat. Disisi lain, tepat di lokasi rusaknya jalan itupun tidak tampak adanya parit pembuangan air. Sehingga di kala hujan sering terjadi banjir.

    Seperti halnya yang dikemukakan Malik dan istrinya, warga sekitar salah satu rusaknya jalan tersebut yang mengatakan. Dirinya mengaku resah dengan kondisi jalan yang ada di desanya.

    “Resahlah kami melihat jalan seperti ini. Seharusnya ini segera diperbaiki oleh pemerintah, karena jalan ini sudah dua tahunan rusaknya,” ujar Malik didampingi istri, Senin 3 Maret 2023.

    Dengan kondisi jalan demikian, dirinya kerap menyaksikan mobil tersangkut. Bahkan tak sedikit pelajar sering terjatuh saat melintas.

    “Kami kasihan dengan anak sekolah yang sering betul jatuh, karena rawan kecelakaan yang kami rawat disini. Karena jangankan orang jauh, orang sini saja sering jatuh. Ditambah sering macet juga, karena banyak yang ngantri untuk lewat,” ungkap Malik.

    Dia juga menambahkan, bahwa mereka sering bergotong royong untuk membersihkan rumput yang tumbuh subur dikedua sisi jalan itu sebagai perawatan.
    Pendi, salah satu pengguna jalan yang melintas mengatakan hal serupa dengan Malik. Dia berharap, agar jalan yang rusak ini agar segera diperbaiki sehingga nyaman buat semua penggunanya.

    “Saya berharap agar jalan ini segera dibenahi, supaya enak semuanya bukan saya saja. Terutama anak sekolah, bagaimana rasanya kalau jatuh. Apalagi jalan ini sudah begitu dalam rusaknya,” ujar Pendi.

    Hal senada disampaikan Babinsa Gunung Rejo Way Ratai Sutrisno. Dia merasa prihatin dengan kondisi jalan yang sering dilaluinya.

    “Ini sebaiknya segera diperbaiki karena semakin kesini semakin parah, apalagi sekarang musin penghujan,” pintanya.

    Hal tersebut jelas menunjukkan bahwa, dari tiga unsur itu mereka sependapat agar jalan yang mereka maksud itu menjadi perhatian pemerintah dan segera diperbaiki. (Red)

  • Sehari Hari Bertani Ada Riwayat Terima Transfer Rp200 Juta Ini Isi Surat Si Penembak Kantor MUI

    Sehari Hari Bertani Ada Riwayat Terima Transfer Rp200 Juta Ini Isi Surat Si Penembak Kantor MUI

    Bandar Lampung-Mustofa (alm), si penembak Gedung MUI Jakarta terlihat terlatih menggunakan Pistol. Bahkan sebelum beraksi ada riwayat transfer Rp200 juta masuk ke rekening BRI pribadinya. Mungkinkan Pria asal asal Desa Way Khilaw, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran adalah orang bayaran alias order untuk melakukan aksi penembakan.

    Baca: Tim Polda Metro Jaya Geledah Rumah Mustofa di Pesawaran Ini Penjelasan Hengki Haryadi

    Dugaan Mustopa NR adalah orang suruhan masih didalami Tim Penyidik Ditkrimum Polda Metro Jaya. Polisi juga menyusuri asal pistol yang digunakan pelaku. Dari copy buku rekening bank yang diduga milik Mustofa BRI Unit Kecamatan Kedondong itu ada riwayat dana masuk hingga ratusan juta rupiah. Buku rekening bank milik Mustofa di Bank BRI Unit Kedondong yang mulai dibuka pada tanggal 11 Maret 2020.

    Dari sana terlihat adanya beberapa kali menerima transfer, yang nilai uangnya bervariasi. Misalnya, Desember 2022, Mustopa mendapat kiriman Rp200 juta. Kemudian ada juga transfer Rp100 juta. Kemudian pada 16 Januari 2023, Mustofa kembali menerima transferan senilai Rp31 juta.

    “Ada dugaan aksi penembakan di kantor MUI bahwa pelaku memang ada yang menyuruh untuk membuat situasi politik panas dan bermain di air keruh. Polisi harus mengusut asal uang yang mencurigakan yang ada di rekening Mustopa ini,” kata sumber wartawan.

    Bahkan MUstofa memiliki kartu keanggotaan di sebuah klub menembak. Diduga jika Mustopa memang memiliki keahlian dan menguasai senjata yang digunakannya. Mustofa disebut-sebut pernah alami gangguan jiwa saat tinggal bersama istrinya di Wilayah Krui, Pesisir Barat. Dan pada tahun 2016 dia divonis hukuman penjara selama enam bulan, karena melakukan pengrusakan di Gedung DPRD Provinsi Lampung.

    Dalam aksinya siang sekira Pukul 11.00 WIB di Kantor MUI Pusat, Mustofa ngotot ingin bertemu Ketua MUI, namun tak diizinkan pegawai kantor itu. Mustofa pun melepaskan dua kali tembakan menggunakan air softgun yang dibawanya. Satu tembakan dia arahkan kepada petugas MUI yang berada di meja resepsionis serta satu tembakan lagi diarahkan ke kaca belakang lobby, di mana pecahan kaca itu turut mengenai satu pegawai MUI lainnya.

    Usai melakukan aksinya, Mustofa sempat berusaha melarikan diri namun berhasil ditangkap aparat keamanan MUI yang kemudian menghubungi anggota kepolisian. Saat berusaha melarikan diri, pelaku disebut sempat terjatuh yang membuatnya tak sadarkan diri.

    Tak lama setelahnya, Mustofa dinyatakan meninggal dunia di Puskemas Menteng karena diduga alami serangan jantung. “Orang itu sering datang ke MUI membawa surat. Suratnya tidak jelas, mungkin karena tidak ditanggapi dia kesal,” kata Syahroel Staf MUI

    Bertani Tiga Anaknya Merantau

    Kepala Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran Tarmizi mengatakan, Mustopa merupakan salah satu warganya, yang sehari hari bekerja sebagai petani di Kampungnya. “Dari keterangan KTP nya sih memang dia warga saya. Saya juga baru tau informasi ini dari rekan-rekan media,” kata Tarmizi, Selasa 2 Mei 2023.

    Menurut Tarmizi, selama ini Mustopa diketahui masyarakat beraktifitas seperti warga pada umumnya, tidak terlihat adanya penyimpangan dalam kesehariannya. “Dia ini tinggal bersama istrinya di desa kami, yaitu Desa Sukajaya Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran. Dia punya anak tiga tapi setau saya tidak ada di rumah semua karena sedang bekerja di luar daerah,” ujarnya.

    Terkait dugaan menganut ajaran sesat, menurut Tarmizi tidak ada. “Kalau untuk mengikuti ajaran yang tidak benar sepertinya tidak ya, karena kesehariannya dia ini bertani dan tidak pernah ikut ajaran-ajaran yang menyimpang,” katanya.

    Surat Wasiat:

    tertanggal 25 Juli 2022

    “SUMPAH YANG KEDUA” 

    Kepada Bapak Pimpinan KAPOLDA METRO jaya yang terhormat, setelah saya membawa PISAU kekantor BAPAK tetap saya tidak mendapatkan hak saya yaitu keadilan juga Bapa tidak mempertemukan saya dengan ketua MUI REPUBLIK INDONESIA saya mohon kepada Bapak selaku penegak hukum supaya saya dipenjara seumur hidup/Tembak Mati kalau tidak bapak lakukan.

    SAYA BERSUMPAH atas nama ALLAH DAN RASUL saya akan cari senjata api saya akan tembak Penguasa Pejabat Negeri di Negeri ini terutama orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu meminta izin untuk kedua kalinya kepada Penegak Hukum/Kepolisian karena saya sudah lelah berjuang untuk mendapatkan hak saya yaitu keadilan,” (Red)

  • Menolak Masak Untuk Sahur Endang Tewas Dibacok Suaminya

    Menolak Masak Untuk Sahur Endang Tewas Dibacok Suaminya

    Pesawaran–Dipicu istri ogah masak sayur ayam untuk sahur, pria mantan pasien Rumah Sakit Jiwa, Ardiansyah (33), mengamuk dan menganiaya istrinya Endang Suwarsih (30), menggunakan golok, hingga akhirya tewas, di kediamannya, di Desa Tri Rahayu, Kecamatan Negerikaton, Kabupaten Pesawaran, Senin 17 April 2023 dinihqri sekitar pukul 2.00

    Endang tewas dilokasi kejadian dengan sayatan luka senjata tajam jenis golok yang mengenai dahi tengah kepala  lengan, dan kepala belakang. Pelaku sudah diamankan di Polsek Gedung Tataan, Polres Pesawaran.

    Informasi dilokasi menyebutkan pagi itu, sang suami menyembelih ayam dan minta istrinya untuk memasak ayam itu untuk sahur. Namun sang istri ogah dengan alasan masih lelah.

    Mendengar jawaban sang istri, sang suami marah lalu melampiaskan kemarahanya dengan membancok pohon kates atau pepaya yang ada didepan rumah.

    Melihat pelaku marah marah sambil.membacok pohon pepaya, sang ibu pelaku Aminah kemudian membujuk menantunya agar bangun dan ikut memasakkan ayam itu untuk suaminya.

    Endang kemudian bangun dan memasak ayam itu untuk sahur suaminya. Endang lalu memanggil pelaku untuk di ajak makan sahur dengan ayam yang sudah dimasak itu.

    Namun pelaku justru tidak percaya jika korban memasak, pasalnya tadi menyatakan tidak bersedia memasak karena lelah. Meski diyakinkan, pelaku tetap tidak percaya. Korban ikutan ngambel lalu keluar rumah.

    Pelaku yang sudah kesetanan lalu mengejar korban sambil membawa golok dan membacok korban berulang-ulang kepada korban.

    “Peristiwa itu terjadi pada saat pelaku hendak makan saur kemudian pelaku menyembelih ayam dan pelaku menyuruh Istrinya memasak ayam tersebut tetapi istrinya bilang capek,” kata Kapolsek Gedong Tataan Kompol Hapran mewakili Kapolres.

    Setelah itu pelaku marah-marah lalu pelaku keluar rumah lewat pintu belakang sambil membacok-bacok pohon pepaya menggunakan sebilah Golok.

    “Kemudian saksi Aminah ibu pelaku melihat pelaku mengamuk. Aminah kemudian memasak ayam yang diminta pelaku,” kata Kapolsek.

    Setelah itu korban menawarkan pelaku untuk makan tetapi pelaku tidak mau makan dan pelaku berkata kepada korban. “Kamu berbohong tadi kamu gak mau masak tapi sekarang kamu nyuruh makan,” teriak pelaku.

    Dan dijawab oleh korban, “sumpah saya tidak berbohong kalau tidak percaya tanya sama Ibu,” jelas Kapolsek.

    Lalu korban keluar kedepan rumah, dan pelaku mengejarnya sambil membawa sebilah golok dan sampai dihalaman rumah korban di lakukan pembacokan berkali kali oleh pelaku.

    “Pelaku menggunakan senjata tajam jenis Golok yang memang di selipkan di pinggangnya. Dan korban meninggal dunia,” ujarnya.

    Kapolsek menjelaskan berdasarkan informasi yang didapat, bahwa pelaku mempunyai riwayat sakit gangguan jiwa sejak tahun 2017.

    Bahkqn pelaku ink pernah di lakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung. “Tersangka ini diketahui menderita gangguan jiwa sejak 2017. Tersangka ini pernah dirawat Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung,” katanya. (Red/)

  • Dicari Karena Penyimpangan Dana Kades Sukajaya Lempasing Zainuri Malah Tersandung Kasus Penggelapan Mobil Istri Marinir

    Dicari Karena Penyimpangan Dana Kades Sukajaya Lempasing Zainuri Malah Tersandung Kasus Penggelapan Mobil Istri Marinir

    Pesawaran (SL)-Mantan Kepala Desa (Kades) Sukajaya Lempasing Zaenuri yang dicari cari aparat karena tersangkut dugaan penyalahgunaan Dana Desa (DD) akhirnya tertangkap. Zaenuri diamankan anggota TNI Korp Marinir Brigif 4 Piabung dan kemudian diserahkan ke Polres Pesawaran. Hasil pemeriksaan Inspektorat Pesawaran juga telah dilimpahkan untuk di Proses di Kepolisian.

    Baca: Gelapkan Gaji Aparatur dan BLT DD Puluhan RT Satroni Rumah Kades Desa Sukajaya Lempasing Zainuri Ngabur?

    Baca: Belum Rampung Soal Dugaan Penggelapan Dana Desa Kades Sukajaya Lempasing Zainuri Diduga Terlibat Skandal Janda Semok

    Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo melalui Kasat Reskrim AKP Supriyanto Husin membenarkan bahwa oknum mantan kades Sukajaya Lempasing Zainuri, yang juga mantan ketua Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kecamatan Teluk Pandan itu telah diterima pihak kepolisian usai diserahkan anggota TNI ke Mapolres. \

    “Ya, jadi saudara Zainuri tersebut bukan kami tangkap. Melainkan diserahkan oleh rekan-rekan TNI dari Marinir pada sore hari antara hari Jumat dan Sabtu kemarin di SPKT Polres Pesawaran,” kata Supriyanto kepada wartawan.

    Menurut Kasat Reskrim, Zainuri diserahkan oleh TNI ke Polisi bukan karena kasus dana desa, tetapi terkait kasus penipuan. “Jadi dia dilaporkan istri dari salah seorang TNI (Marinir) atas dasar penipuan dengan No. LP 624/X/2022 tanggal 10 oktober 2022,” jelasnya.

    Dalam kasus dengan istri anggota TNI, kata Kasat, Zainuri merental mobil tapi tidak dikembalikan, dan mobil dibawa kabur ke Banten. “Kronologinya, Zainuri itu ngerental mobil tapi tidak dikembalikan, dibawa pergi. Akan tetapi, kejadian tersebut terjadi di Banten,” katanya

    Atas kejadian tersebut, pihak kepolisian setempat segera menindaklanjuti dan meminta keterangan para saksi. Kendati demikian, setelah dilakukan serah terima antara Polres Pesawaran dengan rekan-rekan TNI, didapati kondisi kesehatan Zainuri sedang tidak baik sehingga segera dibawa ke RSUD Pesawaran.

    Namun, selang beberapa waktu, pihak RSUD Pesawaran merujuk Zainuri ke RS Urip Sumoharjo Bandar Lampung. “Dan tetap dengan pengawalan dari personel kita disana (RS),” ucapnya.

    Untuk itu, sembari menunggu kondisi kesehatan Zaenuri membaik, Polres Pesawaran menetapkan statusnya sebagai Saksi. “Nanti ketika sudah membaik, baru kita proses disini, dan baru nanti kita lihat, apakah dia akan ditetapkan sebagai tersangka atau bagaimana,” katanya, yang menyebutkan Zaenuri dijerat dengan UU No. 1 Tahun 1946 Pasal 378 tentang penipuan.

    Terkait kasus dugaan penyalahgunaan DD Sukajaya Lempasing yang dilakukan Zaenuri, Supriyanto Husin menyatakan bahwa pihaknya sudah menerima laporan kinerja (berkas) dari Inspektorat ke Polres Pesawaran. Namun pihaknya akan menangani perkara penipuanya terlebih dahulu.

    “Polres Pesawaran akan menindaklanjuti kasus penipuan terlebih dahulu. Nantinya, setelah Zaenuri keluar dari RS, baru akan ditindaklanjuti dan diproses lebih lanjut. Artinya pidana umum dengan pidana khusus tentunya sangat berbeda. Nanti ada unit-unit yang akan menangani perkara ini,” katanya. (Red)

  • Nasdem Pesawaran Berbagi 500 Takjil Gratis di Kedondong

    Nasdem Pesawaran Berbagi 500 Takjil Gratis di Kedondong

    Pesawaran (SL)-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nasdem Kabupaten Pesawaran bersama Bacaleg Dapil 6 Kecamatan Way Lima, Kedondong dan Way Khilau salurkan 500 takjil gratis kepada masyarakat, Jumat, 14 April 2023.

    Dikatakan, kegiatan berbagi takjil termasuk agenda yang telah disiapkan DPD Partai Nasdem Pesawaran selama Ramadhan 1444 hijriah. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka berbagi kebahagian kepada masyarakat yang sedang menjalani ibadah puasa.

    Wakil Ketua Bidang Organisasi, Wawan Eriawan menjelaskan kegiatan bermaksud sebagai wujud kepedulian dari Nasdem yang mengusung semangat restorasi, terlebih di bulan suci Ramadhan.

    “Kita manfaatkan betul momen Ramadhan ini untuk menebar kebaikan. Takjil yang dibagikan ke warga itu terkumpul dari partisipasi Bacaleg dapil 6,” ujar mantan Wakil Bupati Pesawaran itu.

    Sementara itu, Wakil Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Pesawaran Emilia Dwi Maharani mengatakan, penyaluran takjil kepada masyarakat diikuti langsung seluruh Bacaleg Dapil 6 Pesawaran.

    “Kita merayakan bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan ini, dengan saling berbagi kebahagiaan. Walau hanya Takjil yang kita berikan pada saudara kita, tapi harus tetap kita lakukan selagi bisa,” tutur Emilia.

    Menurut Emilia yang juga Bacaleg Dapil 6, kegiatan ini merupakan instruksi dari Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Pesawaran M. Nasir, kegiatan ini akan dilaksanakan di seluruh Dapil se-kabupaten Pesawaran.

    “Kita bagikan di seputaran Desa Pasar Baru Kecamatan Kedondong,” tambahnya.

    Lanjut Emilia, Jumat Pekan Lalu kita laksanakan Di dapil 3, ini juga kita berbagi takjil dan sendal berlogo partai nasdem, acara dilaksanakan di seputaran kecamatan Tegineneng tepatnya di lingkungan Desa Negara Ratu Wates dan Desa Kota Agung.

    “Minggu lalu kita sudah membagikan 500 takjil di Desa Baturaja, Punduh Pidada. Selasa kemarin kita berbagi 500 nasi kotak di desa Negara Saka Kecamatan Negeri Katon,” pungkasnya. (Red)

  • HP Ketua KONI Pesawaran Update Status WA Bicara soal Nabi Musa

    HP Ketua KONI Pesawaran Update Status WA Bicara soal Nabi Musa

    Bandar Lampung (SL)-Ketua KONI Pesawaran Sonny Zainhard Utama yang hingga kini masih menghuni tahanan Polda Lampung. Namun terlihat riwayat nomor HPnya menggunggah status pesan whatshapp, Minggu 9 April 2023 sekitar pukul 17.37 WIB.

    Hingga kini Sony masih menjadi tahanan penyidik Ditreskrimum Polda Lampung. “Nabi Musa tidak pernah tahu jika laut yang ada di depannya akan terbelah. Ia hanya tahu bahwa Allah pasti akan menolongnya. Demikianlah Kita saat ini cukuplah kita yakin bahwa Allah pasti akan menolong kita tanpa kita harus tahu bagaimana caranya,” tulis apdate status WAnya.

    Sementara itu, kuasa hukum Sonny, Ahmad Handoko saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp mengatakan kliennya masih ditahan dan belum dikabulkan penangguhan penahanan. “Belum dikabulkan,” kata Ahmad Handoko, Minggu 9 April 2023 sekitar pukul 20.29 WIB.

    Terkait perkaranya Ahmad Handoko menjelaskan bahwa hingga kini perkaranya masih dalam proses pemberkasan. “Masih pemberkasan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Ketua KONI Pesawaran, Sonny Zainhard Utama bersama KT dan RS ditetapkan sebagai tersangka atas laporan dari pihak PT. SKL karena melakukan perusakan terhadap tembok batako milik PT. SKL pada 24 Desember 2021 lalu.

    Ketiga tersangka melakukan perusakan secara bersama sama terhadap bangunan tembok dengan alat berat jenis eksavator, berupa meterial batu bata dan batako 700 keping yang mengakibatkan pihak PT SKL mengalami kerugian senilai Rp30 juta. (Red)

  • Jenazah Irsad dan Istrinya Tiba di Lampung di Makamkan di Negeri Katon

    Jenazah Irsad dan Istrinya Tiba di Lampung di Makamkan di Negeri Katon

    Pesawaran (SL)-Jenazah Irsad dan istrinya Wahyu Triningsih, korban serial killer Mba Slamet Banjar Negara tiba di Lampung, Sabtu 8 April 2023 dini hari.

    Dan pagi harinya langsung di makamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, Sabtu 8 April 2023 pukul 08.00.

    Irsad dan Wahyu Triningsih, diduga menjadi korban Serial Killer Mbah Slamet, sang dukun penggandaan uang, di Banjarnegara, Jawa Tengah hang menghilang sejak 2021 lalu.

    Jenazah Irsad dan Wahyu Triningsih yang tersisa tengkorak itu diberangkatkan dari rumah sakit Banjarnegara, putrinya Alda, sejak Jumat  07 April 2023 jam 14.10 siang dan tiba di Pesawatan Sabtu dini hari.

    Proses pemakaman terlihat pengamanan dari anggota Polsek Gedong Tataan.

    Sementara untuk jenazah Suheri dan istrinya Riani, yang juga warga asal Pesawaran, masih menunggu hasil pencocokan Post Mortem dan Ante Mortem dengan anak korban oleh Tim DVI Biddokkes Polda Jateng. (Red)

  • Pengrajin Tapisnya Jadi Korban Serial Killer Mbah Slamet Bupati Dendi Ramadhona Berduka Pengacara Sebut Ada Perantara Korban ke Dukun 

    Pengrajin Tapisnya Jadi Korban Serial Killer Mbah Slamet Bupati Dendi Ramadhona Berduka Pengacara Sebut Ada Perantara Korban ke Dukun 

    Pesawaran (SL)-Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengaku samgat terpukul atas kematian empat warganya, yang memjadi korban serial killer dukun penggandaan uang Mbak Slamet. Apalagi Irsyad dan Tri adalah aset pengrajin tapis di Pesawaran.

    BACA: Selain Pesulam Tapis Peci Dendi, Ada Suheri dan Riani Asal Pesawaran Juga Jadi Korban Dukun Mbah Slamet

    Dendi Ramadhona mengatakan dirinya sangat mengenal Irsad dan Wahyu Tri Ningsih sebagai perajin peci dari kain tapis khas pesawaran.

    Apalagi, Irsad dan Wahyu Tri Ningsih meninggalkan dua anak yang kini menjadi yatim piatu. Dendi mengaku sangat mengenal sosok dari Irsad dan istrinya.

    “Dia dan istrinya seorang perajin peci bordir khas Pesawaran yakni ‘Peci Dendi’. Kami terpukul dan sangat berduka,” kata Dendi saat melayat ke rumah duka, di Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Agung, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran pada Kamis 6 April 2023.

    Dendi mengaku sangat terkejut saat mendengar kabar yang menimpa empat warganya itu. “Irsad dan Tri meninggalkan dua orang anak yang usianya masih belia, dan kini menjadi yatim piatu,” ujar Dendi.

    Alamarhum Irsyad ujar Dendi meninggalkan dua anak Alda berusia 16 tahun yang masih bersekolah di SMK, dan adik bungsunya berusia tiga tahun. “Kita doakan semoga almarhum husnul khotimah,” ucap Dendi saat menggendong balita korban.

    Ada Perantara Bawa Korban ke Dukun

    Kuasa hukum pasangan Irsad dan Wahyu Tri Ningsih yakni Nurul Hidayah mengungkap ada keterlibatan perantara yang membawa korban kepada dukun pengganda uang Mbah Slamet alias Tohari.

    Nurul mengatakan kasus pembunuhan Irsad dan Wahyu Tri Ningsih, kemungkinan ada keterlibatan pihak lain atau perantara, tidak hanya antara korban dan pelaku.

    “Ada keterlibatan pihak lain, yaitu seseorang yang menjadi perantara untuk membawa korban kepada pelaku ” kata Nurul.

    Nurul mengaku pihaknya mendapatkan informasi tentanh dugaan adanya keterlibatan dari orang lain tersebut. “Informasi yang kami dapat, bahwa ada keterlibatan warga Bandar Jaya, Lampung Tengah inisial T yang membawa kedua pasutri tersebut kepada pelaku,” kata Nurul.

    Perantara T, lanjut Nurul yang diduga telah mengajak korban pertama dan lebih dulu yakni Suheri dan istri Riani. Suheri yang mengenal Irsad, lalu mengenalkan Irsad kepada Mbah Slamet.  “Yang lebih dahulu berangkat ke sana adalah Suheri dan Riani, kemudian barulah Irsad dan Tri,” kata Nurul.

    Sebagai kuasa hukum korban Irsyaf dan Tri, Nurul berharap kasus ini bisa dikuak selebar-lebarnya. Nurul juga meminta kepolisian juga mencari tahu apakah nantinya ada pihak atau pelaku lainnya yang terlibat.  “Menutut saya adanya kejanggalan bila pelaku melakukan perbuatan keji itu sendirian,” kata Nurul.

    Menurut Nurul aksi Mbah Slametnitu tergolong. Mbah Slamet melakukan perbuatan keji, dengan tega  membantai banyak nyawa manusia.

    “Adanya kemungkinan pelaku akan dijerat dengan  pasal 480 KHUP, yaitu pembunuhan dengan berencana. Dimana dalam ancaman hukumannya adalah, mati,” Katanya. (Red)