Banjarnegara (SL)-Setelah ditemukan Irsad dan Wahyu Triningsih, suami istri asal Pesawaran, yang menjadi korban pembunuhan dukun Tohari (46) atau Mbah Slamet, kembali bertambah. Dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah itu juga menghabisi suami istri Suheri dan Riani.
Polres Banjarnegara kembali menemukan identitas dua korban asal Lampung, yaitu atas nama Suheri dan Riani, warga asal Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran.
“Ada empat orang warga asal Lampung yang menjadi korban. Mereka dua pasutri asal Kabupaten Pesawaran yang menjadi korban kejahatan Mbah Slamet,” kata Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo Rabu 5 Maret 2023 malam.
“Korban lainya itu atas nama Suheri dan Riani. Mereka pasangan suami istri warga Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran,” katanya.
Pratomo menjelaskan pihaknya bersama keluarga korban masih menunggu proses identifikasi yang dilakukan oleh tim DVI Biddokes Polda Jawa Tengah terhadap jenazah Suheri dan Riani.
“Untuk proses penjemputan jenazah, kami masih menunggu proses identifikasi yang dilakukan oleh Polda Jawa Tengah,” ujarnya.
Hilang Kontak 2001 Rani Pernah VC Ibu nya ada di TKP
Pasangan suami istri (Pasutri) Suheri dan Riani yang juga dilaporkan menjadi korban pembunuhan dukun Mbah Slamet, pelaku pembunuhan berantai berkedok dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Hal itu terungkap setelah Rani anak hadisnya dan Panut kakak Suheri yang mendengar kabar di mesia kasus dukun Slamet.
Mereka menghubungi polisi dan keluarga di Jawa, untuk memastikan. Karena Rani dan Panut mengingat pernah berkomunikasi VC dan pernah dibetitahu berada di lokasi kejadian.
Rani anak ke dua dari Suheri dan Riani mengatakan bahwa dirinya putus komunikasi dengan kedua orang tuanya itu tanggal 8 September 2021, dengan pesan terakhir memberi kabar akan pulang dari Pulau Jawa.
“Waktu berangkat pamitan ada proyek. Ayah kan pemborong. Mau borong rumah. Tapi, awalnya bukan di Semarang. Tapi, Tulungagung Padepokan,” kata Rani, Kamis 6 April 2023.
Dan jika ditanya kapan pulang, kata Rani, ayahnya selalu menjawab sebentar lagi beberapa hari lagi. “Ayah terakhir telepon tidak ke angkat jam 5.30 Wib. Dan 5.30 WIb sudah tidak aktif tanggal 8. Kedua no telp sudah tidak aktif,” ungkapnya.
Menurut Rani, awalnya mengetahui kabar itu Rani melihat di sosial media. Dan sebelumnya Rani pernah video call bersama ibunya di lokasi tersebut.
Hal senada disampaikan Panut yang merupakan kakak korban. Panut menceritakan bahwa Suheri dan Riani merupakan adiknya.
“Kalau dia pergi tidak komunikasi dengan saya. Habis pergi salaman terakhir dan tidak ada komunikasi lagi terakhir tanggal 8 September 2021,” ungkapnya.
Menurut Panut, keseharian adiknya itu di lingkungan sangat baik. Sama lingkungan ramah. Mempunyai jiwa penolong.
“Dia pergi saya sangat kehilangan. Tau tau informasi dari media sosial. Saya menghubungi saudara di sana. Kebetulan pas dihubungi pas ada pelaku. Kemudian menunjukkan foto dan diakui pelaku,” ungkapnya.
Kedua korban berpamitan mau kerja bangunan. Ternyata ada di rumah pelaku. Dan keluarga berharap pelaku dihukum setimpal dan seberat beratnya. (red)