Kategori: Pesawaran

  • Korupsi Dana Desa Pekondoh Way Lima Libatkan Anggota Dewan Kejari Tunggu Keterangan Ahli

    Korupsi Dana Desa Pekondoh Way Lima Libatkan Anggota Dewan Kejari Tunggu Keterangan Ahli

    Pesawaran (SL)-Kasus dugaan korupsi dana desa Pekondoh, Kecamatan Way Lima, Pesawaran, yang melibatkan mantan Kades Subhan Wijaya, yang kini menjabat anggota DPRD Pesawaran, masih dalam penyelidikan Kejari Pesawaran. Jaksa masih menunggu hasil Tim Ahli,

    Baca: Laporan Dugaan Korupsi DD Pekondoh Mandek di Kejari Pesawaran, Terlapornya Mantan Kades Yang Jadi Anggota Dewan?

    Baca: Masyarakat Pekondoh Pertanyakan Kasus Penyimpangan Dana Desa di Kejari Lampung Selatan

    “Proses hukum dugaan korupsi yang melibatkan Subhan Wijaya Mantan Kades Pekondoh Kecamatan Way Lima yang saat ini menjabat Anggota DPRD Pesawaran terus berlanjut. Saat ini terus kita proses, saat ini Kejaksaan Negeri Pesawaran sedang menunggu hasil dari tim ahli,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Tinamawati BR.Saragih, S.H., M.H, melalui Kasi Pidsus Apriyono, SH, Selasa 16 Februari 2021.

    Baca: Lapor Pak Kajati Laporan Masyarakat Pesawaran Soal Dugaan Korupsi DD Milyaran Rupiah Melibatkan Subhan Wijaya Mandeg di Kejari

    Menurut Kasi Pidsus kemungkinan dalam sebulan berkas Subhan Wijaya akan selesai dan naik ketingkat selanjutnya. “Berkasnya sudah di diposisikan dengan bu kejari. Saudara Subhan Wijaya sudah pernah dilakukan pemanggilan, kita tunggu hasilnya dari Tim ahli, untuk tahap selanjutnya,” kata Apriyono.

    Sebelumnya, Kejaksaan Negeri Kabupaten Pesawaran menyatakan akan melakukan pemanggilan terhadap Subhan Wijaya mantan Kepala Desa Pekondoh Kecamatan Way Lima terkait dengan dugaan korupsi Dana Desa pada 2016-2018, yang nilainya mencapai miliaran rupiah. (Udin/red)

  • Dendi Ramadhona Resmikan Pondok Pesantren Raudlatul Ma’arif di Desa Hurun

    Dendi Ramadhona Resmikan Pondok Pesantren Raudlatul Ma’arif di Desa Hurun

    Pesawaran (SL)-Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, meresmikan pengoperasian dan berdirinya Pondok Pesantren Raudlatul Ma’arif, di Desa Hurun, Kecamatan Teluk Pandan, Minggu, 14 Februari 2021. Bupati disampingi pendiri Pondok Eko Subiantoro, dan pembina Syaripuddin, memotong pita dan menandatangi batu pertama sebagai simbolis.

    Peresmina pengoperasian dan berdirinya Pondok Pesantren Raudlatul Ma’arif, di Desa Hurun, Kecamatan Teluk Pandan, yang di dirikan oleh Eko Subiantoro.

    “Mudah mudahan dengan diresmikan pondok ini, salah satu dari sekian pondok pesantren yang ada di Pesawaran, yang bersama-sama membangun Pesawaran dan membangun Lampung, juga Bangsa dan Negara. Bismilah hirohman nirrohim, pondok ini kita resmikan, dan lembaga pendidikan harus dan wajib didukung oleh pemerintah daerah,” kata Dendi, menandatangani prasasti Ponpes.

    Dendi juga sangat mengapresiasi kehadiran Ponpes Raudlatul Ma’arif. Karena Keberadaan ponpes ini sangat baik untuk membantu pemerintah memajukan  dan meningkatkan sumber daya manusia  melalui  pendidikan dengan basis agama yang kuat di Pesawaran.

    “Semoga keberadaan Pondok Pesantren Darul Musthofa  bisa semakin banyak membawa manfaat. Dari pondok ini saya berharap semakin banyak muncul generasi andal yang bisa menjadi pemimpin umat,” kata Dendi, yang didampingi Plt. Kepala Dinas Kominfo, Kepala Bagian Kesra, Camat teluk pandan, dan dihadiri Kepala Desa Sukajaya Lempasing dan Kepala Desa Hanura

    Pembinan Ponpes Ustadz Syarifudin mengatakan Ponpes ini di prakarsai oleh Yayasan yang juga pemilik, yaitu Eko Subiantoro.“Kami mendidik siswa atau santri kami dengan ilmu dan agama yang memiliki visi kedepan sebagai siswa siswi yang modern dan berbasis llmu iptek sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan tekhnologi dunia luar,” kata Syarifudin.

    Pesantren ini berusaha sebaik mungkin mencetak generasi yang memiliki tingkat intelektualitas tinggi, disiplin, serta berakhlakul karimah, “Ya kita berusaha melahirkan qori-qoriah, hafiz, dan ulama. Pendidikan dengan kjian kitab-kitab kuning, fiqih hadis, dll,” katanya.

    Kegiatan peresmian juga diisi dengan tausiah. Ponpes Raudlatul Ma’arif Teluk Pandan diharapkan mampu bersaing baik dalam hal ilmu Agama maupun ilmu Umum. Hingga saat ini, baru ada sekitar 37 santri berasal dari lokal hingga luar kabupaten dan Provinsi.

    “Alhamdulillah kita diberi amanah dan tanggungjawab yang besar saya senang bisa mendidik anak anak ponpes dengan segala kemampuan. Untuk fasilitas asrama tempat tidur, sarana ibadah, termasuk peralatan alhamdulillah lengkap. Kita juga dapat dorongan, dan dukungan dari Pemda Pesawaran. Bupati sangat suport kami,” kata Ust Syarifudin. (Red)

  • Warga Desa Kota Jawa kecamatan Waykhilau Semangat Gotong Royong Bersihkan Lingkungan

    Warga Desa Kota Jawa kecamatan Waykhilau Semangat Gotong Royong Bersihkan Lingkungan

    Pesawaran (SL)-Antusias warga desa Kota Jawa kecamatan Waykhilau, patut di acungi jempol, karena hampir seluruh masyarakat turun kelapangan untuk ikut gotong royong, baik di jalan lingkungan, tempat pemakaman umum, (TPU), maupun di balai adat dan Puskesmas yang ada di samping jalan utama desa setempat, Minggu 14 Februari 2021.

    Selain masyarakat desa Kota Jawa, turut hadir dalam kegiatan gotong royong tersebut Bhabinkamtibmas desa Kota Jawa, Bripka. Ridho fasnak, Babinsa Kota Jawa Serma. Murtijo.

    Sementara itu, Kepala desa Kota Jawa kecamatan Waykhilau H. Kusnadi yang memimpin langsung kegiatan gotong royong tersebut menyampaikan ucapan terimakasih atas kekompakan dan kerjasama dari seluruh masyarakat nya di dalam mengikuti kegiatan gotong royong.

    “Alhamdulillah untuk kegiatan gotong royong hari ini hampir semua masyarakat desa Kota Jawa hadir, dan saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas Kekompakan yang ada di masyarakat desa Kota Jawa ini,”  jelasnya.

    Kusnadi juga berharap agar kekompakan masyarakat desa Kota Jawa agar tetap terjaga, dan bukan hanya dalam kegiatan gotong royong, tetapi di dalam segala hal, demi terciptanya desa Kota Jawa yang aman sehat dan asri.

    “Gerakan gotong-royong menumbuhkan kembali semangat warga untuk,
    Bekerjasama dan peduli terhadap lingkungan,karna Budaya gotong-royong saat ini nyaris hilang di tengah masyarakat. Karenaya perlu ditumbuhkan kembali,terutama di kalangan anak-anak muda,” ujarnya.

    Kepala Desa mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol lesehatan dengan tetap menerapkan  memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, (3M) serta membatasi kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang banyak (keramaian).

    Sementara itu di tempat yang sama’ Bhabinkamtibmas Desa Kota Jawa Bripka Ridho Fasnak,  mengapresiasi kekompakan dan antusias warga Masyarakat Desa Kota Jawa.

    Ridho berharap, kekompkana masyarakat Kota Jawa dapat menjadi percontohan desa-desa yang ada di kecamatan Waykhilau.

    “Apresiasi setinggi-tingginya atas kekompakan warga Kota Jawa pada gotong royong hari ini,” ujar Serma. Murtijo.(Udin)

  • Baru Rampung, Saluran Irigasi Di Desa Kota Jawa Kabupaten Pesawaran Beberapa Kali Ambrol

    Baru Rampung, Saluran Irigasi Di Desa Kota Jawa Kabupaten Pesawaran Beberapa Kali Ambrol

    Pesawaran (SL)-Bangunan proyek saluran irigasi pesawahan yang berada di Danau Jaya Desa Kota Jawa Kecamatan Waykhilau Kabupaten Pesawaran yang menelan anggaran milyaran rupiah, yang baru saja rampung pengerjaanya pada Desember 2020 lalu, kini kondisinya rusak parah.

    hal itu berdasarkan pantaun awak media pada Jumat 12 Februari 2021 yang langsung turun ke lokasi ambruknya saluran irigasi tersebut di karnakan curah hujan yang cukup deras.

    Saluran irigasi itu juga banyak dikeluhkan oleh warga setempat. Sahili salah satu Petani mengatakan, ambrolnya saluran irigasi disebabkan curah hujan yang tinggi. Dan sebelumnya juga pernah mengalami kerusakan pada bulan Januari kemarin.

    “Iya mas ini sebelum ambrol di sini pernah juga sebelum nya di bulan satu kemrin terjadi ambrol juga itu hanya sekitar 50 meter kalau sekarang cukup lumayan panjang mas ambrol nya hanya saja kali ini tidak berada di satu tempat melainkan terpisah-pisah itu kurang lebih sekitar 100 meter yang ambrol,” kata Sahili.

    Sahili dan warga merasa heran bangunan tersebut sangat mudah ambrol. “Kami sebenarnya agak heran juga kenapa ini bangunan baru kok sangat mudah sekali ambrol, padahal kan harusnya dia kokoh karna masih kuat untuk menahan tekanan air, karna kalau memang pengerjaan nya bagus kenapa banyak sekali titik yang ambrol.

    Dengan adanya kerusakan saluran irigasi tersebut warga berharap, pihak pelaksana pembangunan ataupun pemborong pekerjaan tersebut untuk segera memperbaiki kembali kerusakan dibeberapa titik.

    Di beritakan sebumnya oleh media online sinarlampung.co, proyek saluran irigasi tersebut memang ada beberapa kejanggalan. diantaranya diduga tidak ada transparansi, hal itu terbukti tidak adanya pagu anggaran proyek.

    Dugaan pekerjaan proyek PUPR kabupaten Pesawaran yang menelan anggaran yang jumlahnya milyaran tersebut diduga asal jadi sehingga hasil bangunan cepat rusak. Dari adukan semen dasar tidak alas yang seharusnya terpasang agar bangunan kokoh.

    Pengerjaan itu juga disinyalir asal-asalan dan tidak sesuai dengan gambar dan speknya. saat dimonfirmasi ke Dinas terkait namun tidak ada respon

    Saat dikonfirmasi melalu sambungan telepon, Adal selaku pelaksana proyek saluran irigasi yang berada di Danau Jaya Desa Kota Jawa tersebut menagatakan, ambrolnya bangunan  teersebut karena curah hujan yang deras dan besarnya hantaman air dibawah.

    “Iya mas saya sudah tau ambrolnya irigasi pekerjaan saya, dan akan segera di perbaiki kembali, karna itu masih tanggungjawab saya, bahkan yang ambrol di bulan lalu pun sudah saya perbaiki kembali,” kata Adal. (Udin)

  • Prajurit Puslatpurmar 8 Teluk Ratai Bantu Masyarakat Bersihkan Pohon Tumbang

    Prajurit Puslatpurmar 8 Teluk Ratai Bantu Masyarakat Bersihkan Pohon Tumbang

    Pesawaran (SL)–Prajurit Puslatpurmar 8 Teluk Ratai dengan sigap membantu masyarakat mengatasi kemacetan dengan untuk membuka jalan karena pohon tumbang akibat terjangan angin puting beliung kawasan Pantai Klara, Desa Batu Menyan, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran, Senin 08 Februari 2021 sekitar pukul 16.45 WIB.

    Aksi kemanusiaan ini dipimpin langsung oleh Perwira Staf Administrasi Puslatpurmar 8 (Pasimin), Lettu Marinir Gunarta bersama beberapa anggota yang sebelumya sudah disiagakan dalam Peleton Siaga Penanggulangan Bencana Alam guna mengatasi kemungkinan terjadinya bencana alam seperti Banjir, Tanah longsor, Gempa Bumi dan lain – lain.

    Akibat terjangan angin Puting Beliung ini, akses jalan raya Way Ratai macet total karena pohon tumbang menutupi jalan dan beberapa pondokan di sekitaran Pantai Klara roboh dan berantakan.
    Komandan Puslatpurmar 8 Teluk Ratai, Mayor Marinir Yudha Timor Saputra menyampaikan keseluruh prajuritnya.

    “Seluruh prajurit harus selalu siap siaga penanggulangan bencana untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, dihadapkan situasi cuaca yang masih kurang bagus, “tandasnya.

    Sampai saat ini informasi yang didapat dari anggota siaga Bencana Puslatpurmar 8, untuk korban jiwa tidak ada dan akses jalan raya Way Ratai sudah lancar seperti biasa.

  • Polda Lampung Tangkap Penambang Emas Liar Gunakan Bahan Kimia di Way Ratai

    Polda Lampung Tangkap Penambang Emas Liar Gunakan Bahan Kimia di Way Ratai

    Pesawaran (SL)-Ditkrimsus Polda Lampung menangkap dua penambang emas yang menggunakan bahan kimia, dan melakukan pencemaran lingkungan. Kedua warga Desa Bunut Seberang, BI (50) dan SI (56), melakukan kegiatan pengelolaan emas yang limbah dibuang ke sungai dan mencemari sungai yang berada di Desa Bunut, Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran, Minggu 7 Februari 2021 sekira Pukul 01:00 WIB.

    BI dan SI adalah pemilik tong pengolaan emas yang limbahnya mencemari lingkungan dengan menggunakan bahan yang berbahaya seperti sianida dan putas, bagi kehidupan manusia maupun hewan disekiar pengelolaan emas.

    Saksi dilokasi menyebutkan membenarkan adanya penangkapan tersebut. Menurut pengelolaan limbah tersebut memang sudah lama mencemari lingkungan, ”Iya pengelolan emas disitu memang mencemari lingkungan warga juga banyak yang kena gatal gatal, ya memang seharus nya di tindak karena ya merugikan masyarakat,” kata warga.

    Warga mengapresiasi penangkapan oleh Polda Lampung tersebut, ”Kami masyarakat sangat mengaparesiasi Ditkrimsus Polda Lampung penangkapan itu. Kami berharap ditindak tegas, dan mudah mudahan kedepan tidak ada lagi yang mencemari lingkungan,“ kata warga.

    Kedua tersangka beserta tempat pengelolaan limbah yang diduga telah mencemarkan lingkungan diamankan di Polda lampung guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    Sebelumnya, pemerintah Provinsi Lampung juga sempat menutup aktifitas penambangan emas milik PT KBU (Karya Bukit Utama) di Desa Babakan Loa Kecamatan Kedondong. Selain PT KBU, terdapat dua perusahaan tambang emas lain yang masih beroperasi di Pesawaran. Dua perusahaan yakni PT NUP dan PT LKC (Lampung Kencana Cikantor) beroperasi tidak jauh dari lokasi milik PT KBU, Kamis 14 Maret 2019.

    Penutupan PT KBU waktu lalu disaksikan puluhan warga dan beberapa organisasi massa (ormas) dan dijaga ketat aparat penegak hukum setempat, PT KBU ditutup sementara segala bentuk aktifitas pertambangan emasnya oleh Tim Terpadu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung selaku pihak otoritas.

    Pemprov Lampung melalui Ketua Tim Terpadu yang juga menjabat Kepala Bidang (Kabid) Penegakan perundang undangan di Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Provinsi Lampung Lakoni mengatakan bahwa penutupan PT KBU dilakukan karena perusahaan tersebut belum menyelesaikan kewajibannya. “Pemprov Lampung menutup sementara aktifitas pertambangan PT KBU sampai batas waktu yang belum ditentukan, tentunya sampai dengan penyelesaian kewajiban terpenuhi, ” katanya, Kamis 14 Maret 2019.

    Menurutnya, kewajiban yang dimaksud adalah membayar pajak retribusi tambang kepada pemerintah daerah setempat dan memberikan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat sekitar lokasi penambangan emas tersebut.

    “Sesuai dengan undang-undang dan peraturan daerah yang ada, perusahaan yang melakukan kegiatan usahanya berkewajiban membayar pajak retribusi dan CSR ke pemda dan masyarakat. Nah, PT KBU belum menyelesaikan kewajiban tersebut,” katanya.

    Menyikapi hal tersebut, pihak PT KBU yang diwakilkan oleh M. Tohiri mengaku akan melaporkan terlebih dahulu kepada pimpinan. “Kalau kami ini hanya pekerja, jadi nanti akan kami laporkan ke pimpinan soal kewajiban yang dimaksud. Tidak masalah ditutup, nanti kami akan tempatkan delapan security untuk menjaga aset perusahaan yang ada, meskipun memang tadi ada 31 pekerja dan satu alat berat yang telah dikeluarkan dari lokasi pertambangan,” ujar dia.

    Sementara itu, warga yang bermukim disekitar lokasi penambangan emas tersebut menyampaikan bahwa, selain PT KBU ada beberapa perusahaan lain yang juga beraktifitas melakukan kegiatan penambangan emas dengan limbah yang dibuang ke aliran sungai dan melintasi pemukiman warga.

    “Selain PT KBU sebenarnya ada beberapa perusahaan lain yang melakukan kegiatan penambangan emas diantaranya PT NUP dan PT LKC (Lampung Kencana Cikantor), semua itu berdampak kurang baik terhadap lingkungan, karena air yang mengalir disitu sudah tercemari limbah dampak produksinya,” ungkapnya.

    Menurutnya, dampak limbah penambangan yang dilakukan oleh PT NUP dan PT LKC sudah banyak menyebabkan warga terserang penyakit, diantaranya penyakit gatal-gatal akut pada kulit.  “Kalau mau lihat, datang aja ke Desa Harapan Jaya. Kamu banyak lihat warga yang pada korengan dan gatal-gatal, mereka menggunakan air dari sungai yang sudah tercemar limbah mercury buangan dua perusahaan penambang emas tersebut, ” terang dia.

    Masyarakat juga mengapresiasi dan mendukung atas penutupan aktifitas PT KBU. Usai penyegelan, Tim Terpadu Pemprov Lampung kemudian meninjau ke masyarakat yang terkena dampak limbah yang diduga dari aktifitas dua perusahaan penambang emas yaknu PT NUP dan PT LKC. “Masyarakat menginginkan dua perusahaan tersebut juga ikut ditutup, karena sudah banyak makan korban. Belum dampak yang akan diterima setelah bertahun tahun kedepan,pasti ada aja, ” kata warga. (red)

  • Hujan Lebat Angin Kencang Hingga Puting Beliung di Lampung

    Hujan Lebat Angin Kencang Hingga Puting Beliung di Lampung

    Pesawaran (SL)-Hujan lebat dan angin kencang meluas di Lampung disertai angin puting beliung menerjang beberapa wilayah di Lampung. Bangunan objek wisata kawasan Pantai Klara Satu di Desa Gebang, Kecamatan Telukpandan, dan beberapa titik rumah warga dan sekolahan SD di Way Lima, Kabupaten Pesawaran, juga rusak., Senin 8 Februari 2021 sekitar pukul 17.00 WIB.

    sekolah SD 11 Way Lima rusak akibat puting beliung

    Selain pohon tumbang di wilayah Pantai clara, juga pohon tumbang terjadi di wilayah Kemiling Bandar Lampung. Angin puting beliung juga terjadi di wilayah Pulosari, dan Mekarsari, Lampung Timur, namun belum dilaporkan kerusakan yang terjadi. Sementara di wilayah Tanggamus warga pesisir sejak siang hari ramai membicarakan angin kencang yang diluar kebiasaan.

    Untuk sapuan angin puting beliung di Pantai Klara, atap pondokan yang ada di Pantai Klara Satu porak poranda hingga ada yang roboh, Angin puting beliung juga merusak atap sekolah SD 11 Way Lima. “Angin puting beliung juga terjadi di Way Lima, atap sekolah, dan genting rumah warga banyak yang rusak,” kata Eka, di Way Lima.

    “Kondisinya porak poranda kena angin puting beliung. Pondok-pondok di pinggir pantai berterbangan atapnya, Ada tiga lebih pohon tumbang, yang melintang di jalan,” kata Gino, Senin 8 Februarai 2021 kepada Sinarlampung.co.

    Akses jalan raya menuju Way Ratai sempat macet total karena ada pohon tumbang menutup jalan. “Jalan di sana macet karena ada pohon tumbang. Sementara kelihatannya tidak ada korban jiwa. Hanya atap pondok pondok yang ada di pantai berterbangan sampai ke jalan raya, “ujarnya.

    Kepala BPBD Kabupaten Pesawaran, Mustari membenarkan peristiwa angin puting beliung itu, dan petugas sedang menuju lokasi. “Iya petugas sedang menuju lokasi, nanti diinformasikan info selengkapnya,” katanya. (Red)

  • Brigade Anak Negeri Dukung Polisi Tangkap Dalang Ilegal Longging di Pesawaran

    Brigade Anak Negeri Dukung Polisi Tangkap Dalang Ilegal Longging di Pesawaran

    Bandar Lampung (SL)-Dewan Pengurus Pusat (DPP) LSM Brigade Anak Negeri Kawal Indonesia (BANKI) RI mendesak aparat penegak hukum untuk menindak dan menangkap otak pelaku pembalakan liar yang makin masif terjadi di kawasan taman hutan raya wan Abdurrahman (Tahurawar), Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.

    Hal tersebut ditegaskan Ketua umum DPP BANKI, M.Ismail di Kantor sekretariat DPP BANKI, Sukarame, Bandar Lampung, Senin 8 Februar 2021. “Kami dari LSM BANKI mendesak aparat untuk mengusut tuntas terkait Illegal Logging yang sudah sangat merugikan masyarakat ini,” tegasnya.

    Menurutnya Ismail, pihaknya dalam waktu dekat akan melayangkan surat laporan ke Mabes Polri, Kementrian Kehutanan dan Kementrian Lingkungan Hidup agar persoalan pembalakan liar tersebut dapat diselesaikan dengan tuntas. “Ini kan sudah pelanggaran yang luar biasa, harus ditindak tegas sampai ke otak pelakunya, efek yang dihasilkan dari penebangan pohon di kawasan itu dirasakan masyarakat dengan bencana banjir,” tambahnya.

    Ismail juga menduga ada keterlibatan oknum-oknum tidak bertanggungjawab dalam kejadian pembalakan liar yang ada di kawasan Tahurawar. “Lama-lama bisa tenggelam rumah masyarakat kalau kegiatan haram ini terus didiamkan, harus ada tindakan yang keras agar hal ini bisa berhenti. Itu gunanya penindakan oleh aparat hingga ke akar-akarnya agar otak pelaku maupun cukong pembalakan liar bisa ditindak secara hukum yang berlaku,” ujarnya.

    “Kami yakin, penjarahan kayu sonokeling pelaku nya sudah terstruktur, kami berharap juga ketika penangkapan, jangan hanya pelaku nya saja yang di tangkap, tapi berikut penadah dan aktor-aktor di belakangnya, supaya tidak terjadi lagi,” tambahnya. (Red)

  • Polres Pesawaran Tangkap L300 Muat 80 tong BBM Subsidi Diduga Hasil Coran SPBU

    Polres Pesawaran Tangkap L300 Muat 80 tong BBM Subsidi Diduga Hasil Coran SPBU

    Pesawaran (SL)-Polres Pesawaran menangkap kendaraan Picup L300 berisi 80 tong plastik berisi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Desa Babakanloa, Kecamatan Kedondong. Dugaan sementara BBM itu hasil ngecor dari SPBU wilayah Pesawaran, Kamis 4 Februari 2021 malam sekitar pukul 11.00 WIB.

    Penangkapan dugaan penyimpangan BBM subsidi itu berdasarkan laporan dari masyarakat ke Polres Pesawaran. Tim Unit Tipidter dan Opsnal Reskrim POlres Pesawaran kemudian menindaklanjuti informasi warga yang menyebutkan ada mobil sering melintasnya mobil pikup yang mengangkut BBM subsidi.

    “Kami telah mengamankan dua tersangka berinisial W (24) dan D (46) berikut barang bukti satu mobil pikap L300, 80 tong berisi BBM bersubsidi,” kata Kasat Reskrim AKP Eko Rendi Oktama, Jumat 5 Februari 2021.

    Menurut Kasat, W adalah warga Dusun Sentongan Desa Wates, Kecamatan Wayratai, Kabupaten Pesawaran sedangkan D warga Dusun Umbul Rejo, juga Desa Wates. “Kamis sekitar pukul 11.00 WIB, anggota Opsnal Sat Reskrim Polres Pesawaran menyelidiki  informasi dari masyarakat tersebut. Saat mobil pikap yang dicurigai melintas, anggota memberhentikan dan memeriksa muatan berikut awak pikapnya, sopir dan kernetnya,” katanya.

    Saat ini, kata Kasat, para tersangka dan barang bukti, diamankan ke Mako Polres Pesawaran untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

    Sementara tokoh masyarakat Pesawaran Erlan Sopnadi memberiakn apresiasi Polres Pesawaran yang telah menangkap dugaan penyimpangan BBM bersubsidi itu. Dia berharap Polres terus mengusut hingga otak usahanya, karena kasus itu melibatkan banyak pihak, termasuk SPBU

    “Ini sudah merugikan masyarakat, dan pasti juga melibatkan SBPU karena jelas dengan tong atau jerigen dilarang di SPBU. Polres harus mengusut tuntas, saya yakin pasti ada orang di belakangnya. Usut dari mana asalnya dan disalurkan kemana,” kata penasehat PWI Pesawaran itu. (Red)

  • Diduga Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran Potong Dana Bantuan, Ini Kata Inspektorat

    Diduga Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran Potong Dana Bantuan, Ini Kata Inspektorat

    Pesawaran (SL)-Menindak lanjuti pemberitaan sebelumnya terkait adanya dugaan pemotongan dana bantuan Dana alokasi sekolah, di kecamatan Waykhilau, yang di sinyalir di kendalikan oleh orang dalam Dinas pendidikan kabupaten Pesawaran pihak media hari ini meminta tanggapan dari inspektorat kabupaten Pesawaran, Kamis 28 Januari 2021.

    Menurut keterangan yang berhasil di himpun oleh media, pihak inspektorat sebelumnya telah melakukan pemanggilan kepada Dinas Pendidikan dan sudah mendapatkan jawaban dari Dinas terkait.

    Namun, dalam hal ini Inspektorat Kabupaten Pesawaran belum bisa memberikan kesimpulan karena masih membutuhkan bukti-bukti yang akurat.

    “Kita juga masih menunggu laporan resmi secara tertulis dari korban, masyarakat, ataupun Lembaga, jadi kami juga punya dasar yang kuat sebagai pembuktian bahwa untuk hal ini memang ada pengaduan dan kami tidak mengada-ada,” jelas Aseva Sekertaris Inspektorat kabupaten Pesawaran.

    Aseva meminta untuk mengadukan secara tertulis beserta bukti yang ada. “Iya mas kalau sudah ada laporan baik dari lembaga atau masyarakat kami akan segera memanggil Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran,” jelasnya.

    Sebelumnya di beritakan Sinar lampung bahwa ada dugaan kalau pihak Dinas pendidikan kabupaten Pesawaran’ ada main terkait bantuan DAK untuk pembangunan dan rehab Gedung sekolahan di kecamatan waykhilau,tahun anggaran 2020 yang lalu,

    Menurut pengakuan dari salah satu Nara sumber, kepsek di salah satu sekolah dasar yang berada di kecamatan waykhilau ,dirinya mengatakan kalau sekolahan tempatnya mendapatkan dana DAK untuk rehab Gedung sekolahan, namun dana tersubut di potong oleh oknum dinas 20% yang di katakan untuk kebersamaan oleh dinas pendidikan kabupaten Pesawaran dana tersebut di potong sebesar 20% dengan dalih untuk setoran.dan kebersamaan
    Karna itupun semua sekolah berada di kec waykhilau , yang mendapatkan bantuan dak di potong dengan nominal yang sama,yakni 20%.

    Saat akan di konfirmasi pihak Dinas pendidikan kabupaten Pesawaran sendiri seakan enggan untuk menemui pihak Media, untuk pertanyakan sebatas mana keterkaitan oknum dinas dalam pengelolaan dana dak tersebut. Bahkan, setiap kali awak Media kekantor Dinas Pendidikan kabupaten Pesawaran hanya bisa bertemu dengan petugas jaga yang selalu memberikan Jawaban yang sama. yaitu para pejabat tinggi Dinas tersebut tidak berada di kantor nya.

    Yahtar selaku Sekertaris Dinas Pendidikan saat awak media meminta keterangan nya via pesan whatsap mengatakan tidak tahu soal potongan 20% tersebut. :Saya tidak tau mas itu urusanya kabid saspras,itu urusan nya Anjas,” jelasnya.

    Sampai berita ini di terbitkan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran belum juga dapat di minta keteranganya sebatas mana kebenaran atas Dugaan potongan 20% dana DAK Anggaran 2020 tersebut. (Udin)