Kategori: Pesawaran

  • Bangun RPH Hingga Rumah Pengering Jagung Prioritas Dendi Untuk Sejahterakan Petani Pesawaran

    Bangun RPH Hingga Rumah Pengering Jagung Prioritas Dendi Untuk Sejahterakan Petani Pesawaran

    Pesawaran (SL)-Calon petahana Dendi Ramadhona akan membangun rumah potong hewan (RPH) dan rumah pengering (oven) jagung di Desa Pujorahayu, Kecamatan Negerikaton, Pesawaran. Potensi hewan ternak dan hasil pertanian jagung yang selama ini belum maksimal dikelola sehingga belum mampu membawa kesejahteraan menyeluruh bagi masyarakat Desa Pujorahayu.

    Hal ini disampaikan saat Dendi bersilaturahmi sekaligus kampanye tatap muka di Desa Pujorahayu, Kecamatan Negerikaton, Pesawaran, Kamis 22 Oktober 2020. Dendi menilai selama ini hasil hewan ternak, seperti kambing selalu dimanfaatkan wilayah lain untuk di ekspor keluar negeri, sehingga harga jualnya masih rendah.

    “Selama ini Pesawaran penghasil kambing yang selalu di kirim ke Surabaya, setelah itu di ekspor ke Arab. Oleh sebab itu, nantinya kita akan bangun RPH di Desa Pujorahayu sehingga hasil ternaknya nanti sudah berbentuk fillet dan siap diekspor ke negara Arab, tentunya harga jual pun akan ikut naik,” harap Dendi.

    Menurut Dendi, selama ini petani jagung di Desa Pujarahayu masih terkendala hasil panen yang mengandalkan pengeringan secara alami. Sehingga kedepannya, ia juga akan membangun oven jagung yang direncanakan dapat dimanfaatkan tiga desa, yaitu Pujarahayu, Roworejo, dan Lumbirejo. “Kedepanya kita akan bangun rumah oven jagung untuk petani agar dapat mengeringkan hasil panen jagung, untuk sementara akan digunakan tiga desa, Pujarahayu, Roworejo, Lumbirejo,” harapnya.

    Tentunya menurut Dendi, untuk siapa saja yang akan menggunakan jasa pengering tersebut akan diterapkan penjadwalan sehingga lebih tertib dan lebih terarah. “Tentunya, nanti kita jadwalkan bagi masyarakat yang ingin menggunakan pengering jadwal ini mengantri dan dibuatkan jadwal agar lebih teratur dan tertib,” imbaunya. (**/red)

  • Dendi Ramadhona: Perhutanan Sosial Harus Tingkatkan Komoditas Perkebunan Pesawaran

    Dendi Ramadhona: Perhutanan Sosial Harus Tingkatkan Komoditas Perkebunan Pesawaran

    Pesawaran (SL)-Calon petahana Dendi Ramadhona berharap pemanfaatan kawasan Hutan Register melalui Program Perhutanan Sosial (PPS) bisa meningkatkan komoditas perkebunan Pesawaran. Selama ini hasil perkebunan di Pesawaran cukup melimpah, diantaranya cokelat, petai, durian dan lain sebagainya.

    “Sehingga kedepannya tidak adalagi istilah ‘Spanyol’ (separo nyolong), karena sudah resmi dapat mengelola hasil hutan,” kata Dendi saat kampanye tatap muka di Desa Batu Menyan, Kecamatan Teluk Pandan, Rabu 21 Oktober 2020.

    Dendi menilai selama ini hasil perkebunan di Pesawaran cukup melimpah. Seperti cokelat, petai, durian dan lain sebagainya. Namun, tidak dipungkiri ada sebagian hasil perkebunan yang diambil dari kawasan hutan register.   Untuk mencegah hal tersebut, Dendi pun berhasil mengupayakan hak pengelolaan Hutan Register 21 kepada masyarakat Desa Bayas melalui PPS seluas 246 hektare.

    “Sejak awal kepemimpinan 2016, saya berjuang untuk menjadikan kawasan Register 21 untuk dapat dimanfaatkan sebesar besarnya kepentingan masyarakat Pesawaran dengan memberikan hak secara resmi untuk dikelola,” jelasnya.

    Selain Register 21, Dendi juga sudah berupaya memperjuangkan hak pengelolaan Hutan Register 19. Namun, ia mengaku masih menemui kendala untuk mengurus izin pengelolaan tersebut ke Kementerian Kehutanan.

    Menurutnya, kawasan tersebut berada pada wilayah konservasi dan tradisional sehingga perlu perhitungan dan pengukuran lebih lanjut. “Mudah-mudahan di periode kedua apabila saya terpilih, maka saya akan perjuangkan kembali agar melalui Program Perhutanan Sosial kembali memberikan hak dan izin resmi mengelola Register 19. Nantinya, kelompok tani hutan (KTH) Kecamatan Teluk Pandan sekitar dapat mengelolanya,” harapnya. (**/red)

  • Elektabilitas Unggul Dendi Minta Pendukungnya Jangan Terlena

    Elektabilitas Unggul Dendi Minta Pendukungnya Jangan Terlena

    Pesawaran (SL)-Calon Petahana nomor urut 2 Dendi Ramadhona mengimbau masyarakat yang mendukungnya jangan terlena dengan hasil elektabilitas yang menunjukkan keunggulannya dengan pesaingnya pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran 2020.

    Keunggulan tersebut menurut Dendi hanya perhitungan awal yang menunjukkan keunggulan sementara, serta menurutnya angka elektabilitas tersebut bersifat dinamis seiring sejalan dengan pergerakan sosialisasi setiap paslon. Hal ini disampaikan Dendi saat mengadakan kampanye tatap muka dengan masyarakat Teluk Pandan, Pesawaran, Rabu 21 Oktober 2020.

    Hasil Survei Lampung Independent Survei (LIS) tingkat elektabilitas menunjukkan pasangan Dendi dan Marzuki menduduki posisi pertama sejumlah 46,88 persen dibandingkan pesaingnya sejumlah 15,56 persen, dengan marjin eror +- 2 persen serta masih ada sekitar 37,57 persen belum menentukan pilihan.

    Menurut Dendi tentunya hasil ini adalah kerjasama yang baik terutama masyarakat serta tim yang telah bekerja mengenalkannya sebagai salah satu calon Bupati Pesawaran. “Hasil ini merupakan salah satu bentuk gotong royong, mengenalkan saya kepada sanak saudara sekalian,” ungkap Dendi.

    Dendi mengajak untuk terus bekerja memanfaatkan waktu sisa kampanye untuk mengenalkan kepada setiap sanak family yang belum mengetahui pencalonnannya. “Tinggal 51 hari lagi kita masih bisa bersosialisasi kepada masyarakat untuk menjelaskan bahwa saya mencalonkan kembali sebagai Calon Bupati Pesawaran,” imbaunya.

    Dia pun menilai masih banyak masyarakat Pesawaran yang belum mengetahui adanya penyelenggaraan pilkada Kabupaten Pesawaran. “Saya percaya masih ada dari tetangga, sanak saudara kita yang masih belum tahu adanya pemilihan pilkada 9 Desember ini,” katanya.

    “Oleh sebab itu melalui pertemuan ini saya mengimbau kepada masyarakat yang hadir untuk menginformasikan dan mensosialisasikan kepada masyarakat tempat tinggal saudara sekalian untuk memberitahu hajat kita bersama tanggal 9 Desember 2020,” pungkasnya. (**/red)

  • Dendi Segera Lanjutkan Pembangunan Insfrastruktur Desa Tresnomaju

    Dendi Segera Lanjutkan Pembangunan Insfrastruktur Desa Tresnomaju

    Pesawaran (SL)-Masyarakat Desa Tresnomaju, Kecamatan Negerikaton, Kabupaten Pesawaran, menyambut baik rencana kelanjutan pembangunan infrastruktur dan akan ditingkatkan dalam waktu dekat. Pasalnya peningkatan pembangunan infrastruktur di Desa Tresnomaju aka dilanjutkan Cabup Pesawaran Dendi Ramadhona setelah selesai menjalani cuti kampanye Pilkada 2020.

    Hal ini disampaikan Dendi saat menghadiri undangan syukuran Lapangan Dusun Sidorejo, Desa Tresnomaju pada Sabtu 17 Oktober2020 malam.

    Dendi memprioritaskan pengaspalan (hotmix) jalan Desa Tresnomaju dan membangun jembatan yang menghubungkan Desa Tresnomaju dan Halangan. “Kita akan lanjutkan pembangunan di Desa Tresnomaju, dimulai dengan mengaspal jalan dan membangun jembatan penghubung desa,” kata Cabup Pesawaran nomor urut 2 itu.

    Sebenarnya, lanjut Dendi, pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jembatan penghubung dua desa dan pengaspalan jalan di Desa Tresnomaju. Namun, ia mengaku rencana tersebut ditunda karena anggarannya dialihkan untuk penanganan dan penanggulangan wabah virus corona (Covid-19).

    “Sebenarnya sudah kita anggarkan berhubung corona telah mewabah beberapa tempat di Pesawaran sehingga anggaran tersebut kita alihkan terlebih dahulu untuk pencegahan dan penanggulangan dampak corona,” jelasnya.

    Dendi mengucapkan terima kasih sekaligus meminta maaf kepada masyarakat Desa Tresnomaju yang mengundangnya dalam acara tasyakuran Lapangan Sidorejo. “Suatu kehormatan bagi saya masih di undang dalam syukuran lapangan yang sudah diratakan, saya ucapkan banyak terima kasih. Selanjutnya saya mohon maaf apabila infrastruktur pendukung belum maksimal dibangun. Jika kami terpilih, infrastruktur pendukung akan segera kita bangun” sambungnya.

    Dendi berharap lapangan Sidorejo dapat difungsikan dengan baik. “Tentunya apabila saya terpilih kembali maka saya bersama para anggota dewan dan perangkat desa serta masyarakat Tresnomaju bahu membahu meningkatkan fasilitas lapangan ini,” pungkasnya. (**/red)

  • Dendi Ramadhona: Triharjo Fun Track Harus Mampu Berdayakan Ekonomi Masyarakat Pesawaran

    Dendi Ramadhona: Triharjo Fun Track Harus Mampu Berdayakan Ekonomi Masyarakat Pesawaran

    Pesawaran (SL)-Calon Petahana nomor urut 2 Dendi Ramadhona ingin memperdayakan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi Triharjo Fun Track Pesawaran. Dukungan ini Dendi sampaikan saat meninjau peresmian Triharjo Fun Track Desa Kebagusan Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran, Minggu 18 Oktober 2020.

    Dendi mengaku terhormat diundang melihat secara langsung jalur track sepeda yang berada dikawasan Perusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) VII unit Wayberulu, Pesawaran. “Terima kasih, saya masih diberikan kesempatan untuk melihat secara langsung jalur sepeda All Mountain, tentunya ini adalah sebuah kehormatan bagi saya.” tuturnya.

    Dendi berharap dengan adanya jalur track Sepeda yang berada dalam kawasan perkebunan PTPN ini juga bermanfaat untuk warga sekitar Desa Kebagusan. “Kalau ada ditrack sepeda disinikan bisa ada pemberdayaan ekonomi masyarakat, ibu-ibu bisa berjualan, selanjutnya ada pemandu jalan, sampai penjaga parkir ikut kebagian rejeki,” ungkapnya.

    Sementara Suhendi selaku Pegiat Komunitas Sepeda Pesawaran mengaku senang atas peresmian jalur Track yang berada di Kebun Karet PTPN Desa Kebagusan, namun dia menjelaskan masih memerlukan perbaikan dibeberapa lokasi. “Alhamdulilah peresmian Triharjo Fun Track tadi pagi berjalan lancar, hanya masih ada Speed Track yang harus diperbaiki untuk meminimalisir potensi kecelakaan,” jelasnya.

    Suhendi berharap dengan adanya Triharjo Fun Track dapat memfasilitasi komunitas sepeda dan berkeinginan Pesawaran memiliki Bike Park pertama di Lampung. “Semoga dengan adanya Jalur sepeda ini dapat memfasilitasi sekaligus ajang silaturahmi komunitas sepeda di Pesawaran, saya juga punya impian di Pesawaran ini khusunya memiliki Bike Park yang pertama di Lampung,” pungkasnya. (**/Red)

  • Ketua PAC Pemuda Pancasila Pesawaran Soroti Proyek Siluman Normalisasi Sungai di Desa Penengahan

    Ketua PAC Pemuda Pancasila Pesawaran Soroti Proyek Siluman Normalisasi Sungai di Desa Penengahan

    Pesawaran (SL)-Ketua PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Waykhilau Zainal Abidin memimnta pejabat Pemerintah Kabupaten Pesawaran melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek proyek yang ada di Pesawaran, yang kerap banyak terjadi penyimpangan. Termasuk proyek proyek Penunjukan Langsung (PL).

    “Karena banyaknya rekanan pelaksanaan proyek PL di Pemerintah kabupaten Pesawaran dinilai dibiarkan bebas melanggar aturan. Ini harus menjadi perhatian demi kemajuan pesawaran,” kata Zainal Abidin, Minggu 18 Oktober 2020.

    Menurut Zainal Abidin, banyaknya temuan terkait pelanggaran yang di lakukan para rekanan dan pelaksana proyek termasuk kerjaan yang PL. Mulai dari tidak memasang pagu anggaran atau papan plang proyek yang sedang di kerjakan, sumber dana yang tidak jelas dari APBD atau APBN atau dana yang lain.

    “Yang jelas semuanya hampir di setiap pengerjaan proyek baik Normalisasi sungai pengerjaan rehabilitasi sekolah irigagasi drainase semua tidak memasang pagu anggaran,proyek tersebut. Ini indikasi menjadi macam macam. Kalo bersih mengapa harus risih,” katanya.

    Zainal menyatakan semua temuan itu sudah mereka data, “Dan harapan kami agar dari beberapa temuan yang sudah ada baik yang pengerjaannya asal- asalan atau yang tidak sesuai dengan juknis dan RAB nya dapat di proses hukum,” katanya,

    Menyoroti dari pemberitaan sebelumnya terkait normalisasi anak sungai di Desa Penengahan Kecamatan Waykhilau, yang di duga di kerjakan asal-asalan dan amburadul, Zainal Abidin menyatakan akan secepatnya turun kelapangaan, dan melakukan kroscek proyek tersebut.

    “Sesuai ketentuan setiap pengerjaan proyek apalagi proyek itu bersifat pengajuan langsung (PL) harus memasang papan nama di lokasi proyek tersebut ,isi papan nama itu menurut dia harus di cantumkan Nama badan hukum dari plaksana proyek itu dan sumber dananya pun harus jelas,” katanya.

    Yang lebih tragis lagi, katanya, pengerjaan dari normalisasi anak sungai yang di lihat di vidio rekaman yang kualitasnya terkesan asal- asalan. “Ini harus segera di procek langsung agak jelas sebatas mana kebenarannya,” ujarnya.

    Karena itu, Zainal meminta Pemerintah Kabupaten Pesawaran terutama Dinas terkait sebagai leading sektor proyek dapat transparan dan bertindak tegas. “Jika ada rekanan yang melanggar aturan jangan dibiarkan sehingga tidak memunculkan persepsi negatif. Karna masyarakat juga harus tau berapa anggaran proyek yang sedang di kerjakan,” katanya. (Udin)

  • Lagi, ada  Proyek Siluman Normalisasi Anak Sungai di Desa Penegahan Yang Asal Jadi

    Lagi, ada  Proyek Siluman Normalisasi Anak Sungai di Desa Penegahan Yang Asal Jadi

    Pesawaran (SL)-Lagi ditemukan proyek silauman, pada pengerjaan Pembangunan proyek Normalisasi sungai, di desa Penengahan, Kecamatan Waykhilau, Pesawaran. Selain tidak jelas pemilik proyek dan pelaksana serta anggaraannya, proyek dikerjakan asal-asalan dan amburadul,

    Pengamatan wartawan di lokasi pengerjaan normalisasi sungai tersebut sudah di kerjakan
    sejak beberapa hari yang lalu. Para pekerja di proyek mengaku tidak mengetahui kontraktor pekerjaan tersebut apalgi jumlah anggaran yang di keluarkan. Semenata pelaksana dan pengawas proyek juga tidak ada di tepat. Sabtu 17 Oktober 2020.

    “Saya hanya kerja mas, gak tau apa apa. Saya dan beberapa temab hanya cuma upahan harian Rp80 ribu perharinya. Dan gak tau saol pagu dan yang lainya coba mas temuin Sandi, dia yang pelaksana disini mas,” kata Eko dilokasi pengerjaan.

    Pengerjaan normalisasi sungai yang berada di desa Penegahan kec Waykhilau itu terlihat dikerjakan asalan dan amburadul. Normalisasi anak sungai tanpa sepatu bawah yang masih tergenang air dan hanya di tumpuk batu tanpa semen yang seharusnya ada papan penahan air sehingga pengerjaan nya dalam keaadaan kering untuk ketahanan di dasar dinding sungai tersebut. Dugaan sementara proyek itu bernilai miliaran rupaih.

    Dalam Undang– Undang (UU) nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Perpres nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Faktanya proyek tanpa plang nama proyek), melanggar Peraturan Presiden dan Undang-Undang.

    Pada pasal 25 Perpres diatur mengenai pengumuman rencana pengadaan barang/jasa pemerintah, melalui website, portal LPSE, papan pengumuman resmi, dan sebagainya. Ini semakin memperkuat apa yang juga diatur dalam UU nomor 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP). (Udin)

  • Dugaan Pemotongan DAK Disdik Pesawaran Dikedalikan Orang Dalam?

    Dugaan Pemotongan DAK Disdik Pesawaran Dikedalikan Orang Dalam?

    Pesawaran (SL)-Dugaan pemotongan DAK Gedung Sekolah SD sebesar 20% dari pagu anggaran di Kabupaten Pesawaran, disinyalir atas kendali oknum pejabt Dinas Pendidikan Pesawaran. Namun sayangnya Kepala Dinas Pendidikan Fauzan kerap tidak ada di kantor. Berkali kali wartawan yang datang ke Dinas untuk melakukan konfirmasi hal tersebut tidak bertemu.

    Baca: Dinas Pendidikan Pesawaran Diduga Sunat 20% Anggaran DAK 2020 Tiap Sekolah?

    Dugaan pemotongan DAK rehabilitasi gedung sekolah hingga ruang kelas baru itu mencuat setidaknya ada 9 sekolah dasar dari 21 sekolah yang ada di Kecamatan Waykhilau. “Ya dari 21  sekolah dasar itu ada 9 sekolah dasar yang mendapatkan bantuan dak itu untuk rehab,” kata sumber di SD di Way Khilau.

    Dan ke-9 sekolah itu membeanrakn semuanya ada potongan, yang juga diakui salah satu kepsek yang ada di kecamatan waykhilau, “Ya semua sama ada potongan 20% untuk kebersamaan,”  katanya, Sabtu 17 Oktober 2020.

    Penyusuran sinarlampung, ada oknum kuat yang bermain, sebagai penerima seluruh pekerjaan rehab sekolah tersebut, dan berlaku untuk seluruh Kecamatan di Kabupaten Pesawaran. Dari rekaman wawancara dengan kepala sekolah dasar membenarkan hal itu.

    “Ada sejumlah potongan yang di lakukan oleh oknum dinas dalih potongan tersebut untuk kebersamaan dan semua SD yang ada di Waykhilau yang mendapatkan bantuan rehab gedung tersebut semuanya sama yakni 20% dari pagu, saya kira sama dengan sekolah lain di Pesawaran,” katanya,

    Menurutnya, untuk program bantuan yang berasal dari dana alokasi khusus (DAK) di sekolahan dirinya ada potongan sebesar 20%. “Kalo menurut keterangan dari kawan-kawan kepsek dana itu untuk kebersamaan. Jadi bukan hanya sekolahan saya saja kemungkinan semua sekolahan yang dapat DAK’ itu di potong oleh oknum disdik,” katanya.

    Saat wartawan melakukan konfirmasi ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran, untuk mendapatkan konfirmasi namun selalu gagal. Kepala Dinas, Sekretaris, atau Kabid’ semua sedang tidak berada di kantor. “Kalo dinas sudah mending ke Komisi IV DPRD Pesawaran saja mas, biar DPRD yang memanggil pihak Dinas terkait. Apalagi masalah DAK ini cukup menjadi perhatian,” kata seorang tamu di Dinas Pendidikan.

    Menurut keterangan dari pegawai dan petugas penerima tamu Dinas Pendidikan Pesawaran menyebutkan semua tidak berada di tempat, meski masih pukul 10,00 pagi. “Kalau mau ketemu bos pagi bang. Karena kalau sudah siang mereka sudah pulang,” kata seorang pegawai disana.

    Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran Yahtar, melalui sambungan handphone menyatakan jika dia tidak tahu menahu soal dugaan pemotongan DAK 20 persen itu. “Saya tidak tahu menahu masalah potongan DAK tersebut. Silahkan menghubungi kepala bidang. Ada kabid, Saspras Anjas,” katanya. Namun Anjas saat dihubungi nomornya sedang tidak aktif.

    Informasi di tiga Kecamatan, yaitu Waykhilau, Kedondong, dan Kecamatan Waylima, puluhan sekolah di tahun ini mendapat renovasi melalui dana DAK. Dari total selurauh penerima DAK, jika di potong 20% terdapat nilai yang cukup pantastis. (Udin)

  • Kampanye Kirim 50 Truk Batu Sabes Calon Bupati Nomor 1  Pesawaran Terancam Pidana Pemilu

    Kampanye Kirim 50 Truk Batu Sabes Calon Bupati Nomor 1 Pesawaran Terancam Pidana Pemilu

    Pesawaran (SL)-Bawaslu Kabupaten Pesawaran memanggil Pasangan Calon Bupati Nomor Urut 1 terkait bantuan 50 truk batu sabes di Dusun 8 Desa Bogorejo Kecamatan Gedong Tataan. Pasalnya bantuan kampanye calon kepala daerah itu melanggar dan terancam pidana maksimal 72 bulan atau 6 tahun penjara.

    Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pesawaran Ryan Arnando mengatakan bahwa bantuan berupa material yang dilakukan oleh pasangan calon kepada masyarakat tidak diperbolehkan. “Kalau bantuan berupa material ini tidak boleh, yang boleh diberikan itu adalah bahan kampanye yang jika dikonversikan kedalam bentuk uang sejumlah Rp60 ribu, tapi bentuknya bukan berupa uang, sesuai dengan yang diatur dalam peraturan KPU,” kata dia.

    Undang-undang nomor 10 tahun 2016 Pasal 187A, tentang pemilihan kepala daerah dan Pengaturan sanksi yang jelas bagi yang melakukan politik uang (money politic) dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota. “Sanksi yang bisa dikenakan jika terbukti adalah pidana penjara minimal 36 bulan dan maksimal 72 bulan serta denda paling sedikit Rp200 juta dan paling banyak Rp1 Milyar,” ujar dia.

    Ryan Arnando juga mengungkapkan, Calon Bupati nomor urut 1 M. Nasir belum hadir  memenuhi undangan Bawaslu Pesawaran untuk dimintai klarifikasi terkait adanya dugaan politik uang yang dilakukan di Desa Bogorejo, Kecamatan Gedong Tataan.

    “Ya, kita hari ini undang Calon Bupati nomor urut satu (M. Nasir) untuk dimintai keterangan klarifikasi terkait pemberitaan di media online tentang adanya dugaan yang mengarah kepada politik uang, berupa bantuan material 50 truk sabes pada tanggal 10 Oktober 2020, di Desa Bogorejo, Kecamatan Gedong Tataan,” ungkap dia.

    Namun, kata dia, Calon tersebut tidak bisa hadir karena beralasan sedang diluar kota. “Kita jadwalkan siang ini untuk datang ke kantor Bawaslu, tapi tadi LO-nya sudah datang mengantarkan surat pemberitahuan jika yang bersangkutan sedang berada di Jakarta,” katanya.

    Namun,  keberadaan M.Nasir yang katanya sedang di Jakarta sehingga tidak hadir memenuhi undangan Bawaslu patut dipertanyakan. Pasalnya, diduga M.Nasir justru terlihat sedang berada di Kagungan Ratu menghadiri tempat hajatan salah seorang warga.

    Terkait persoalan tersebut, ia pun menerangkan, pihaknya juga telah memanggil relawan dari Paslon nomor urut satu. “Tadi kita juga sudah undang kepada bapak Tanjung selaku relawan nomor urut satu untuk dimintai keterangan sebagai proses pendalaman masalah itu, tapi hasilnya belum bisa kita sampaikan disini, nanti ya, karena kita masih dalami,” terang dia.

    “Karena kita punya waktu tujuh hari untuk pendalaman, sejak itu ditetapkan sebagai informasi awal, dan tim kita juga sudah turun kelapangan untuk meminta keterangan dari masyarakat sekitar lokasi,” tegas dia. (Red)

  • Dendi Terobsesi Pesawaran Jadi Lumbung Santri di Indonesia

    Dendi Terobsesi Pesawaran Jadi Lumbung Santri di Indonesia

    Pesawaran (SL)-Dendi Ramadhona terobsesi menjadikan Kabupaten Pesawaran sebagai lumbung santri di Indonesia. Hal ini disampaikannya dalam acara Apel Tahunan dan Milad ke 5 Pondok Modern Daarul Ikrom Kedondong, Desa Tempel Rejo, Kecamatan Kedondong, Kamis 15 Oktober 2020.

    Hadir pula pada acara ini Pimpinan Pondok Daarul Ikrom KH. Ikrom Saputra, Ketua Kementrian Agama Kabupaten Pesawaran Farid Wajedi, serta seluruh pengurus dan santriwan, santriwati Pondok Modern ini. Kunjungan Dendi dalam rangka memenuhi undangan Pimpinan Pondok Ikrom Saputra, serta tidak menyangkut kampanyenya sebagai Calon Bupati Pesawaran.

    Dendi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Ikrom Saputra yang telah mengundangnya, serta berpesan semoga kedepannya pondok ini lebih maju bermanfaat untuk pembangunan Pesawaran. “Saya sampaikan terima kasih kepada Pak Kiyai Ikrom yang mengundang acara milad yang kelima ini, Semoga lulusan pondok ini dapat bermanfaat untuk masyarakat khususnya Pesawaran,” ungkap Dendi.

    Dendi memiliki rencana untuk menjadikan Kabupaten Pesawaran sebagai lumbung santri di Indonesia. “Banyak pondok pesantren di Pesawaran ini, saya punya rencana menjadikan Pesawaran sebagai lumbung Santri, bukan hanya di Lampung tetapi juga di Indonesia” harapnya.

    Sementara, Ikrom Saputra dalam sambutannya menceritakan sejarah awal pembangunan Pondok Daarul Ikrom kedondong. “Sejarah awal pembangunan pondok ini berawal dari mimpi, berkat dukungan seluruh pihak yang selama ini mendukung baik moril maupun materil, alhamdulillah berdirilah pondok ini,” jelasnya.

    Selama proses belajar mengajar 4 tahun lamanya Ikrom menunjukan perkembangan pesat Pondok yang berada di Kecamatan Kedondong Pesawaran. “Selama 4 tahun proses belajar mengajar, alhamdulillah telah meluluskan tahun pertama 3 orang dan semuanya telah lolos seleksi dan akan melanjutkan pendidikan di Yaman,” kata Ikrom. (**/Red)