Kategori: Pesawaran

  • Saling Pandang Anggota Dewan Pesawaran Gulat Dengan Warga

    Saling Pandang Anggota Dewan Pesawaran Gulat Dengan Warga

    Pesawaran (SL)-Diduga karena saling lirik di jalan, seorang warga Dusun Bawang Induk, Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran terlibat perkelahian dengan oknum anggota DPRD Pesawaran dan keluarganya. Keduanya kini saling lapor ke polisi.

    Dilangsir inews. id,  warga yang terlibat perkelahian bernama Zikri Idris (36). Didampingi keluarga, dia mendatangi Mapolsek Padang Cermin untuk melaporkan kasus dugaan pengeroyokan yang dilakukan anggota DPRD Pesawaran berinisial FF (35) dan keluarga terhadap dirinya, Jumat (10/1/2020).

    Di hadapan penyidik, Zikri menjelaskan perkelahian antara dirinya dengan FF dipicu masalah sepele. Keduanya salah paham,  hanya karena saling lirik saat berpapasan di kawasan Jalan Pasar Desa Bawang, Punduh Pidada, Pesawaran, Kamis pagi kemarin (9/1/2020).

    “Kejadian awalnya, saya berangkat kerja naik motor. Saya berpapasan dengan dia (FF) di tengah jalan, naik motor juga. Trus dia bilang, apa kamu lihat-lihat. Apa maksud kamu dengan omongan itu, saya bilang. Trus saya dekati dia, dia bilang kalau mau berantem jangan di sini, di luar. Saya bilang terserah kamu,” katanya.

    Setelah cekcok mulut, Zikri mengaku ditampar FF di bagian pipi. Dia pun membalas dengan menendang perut FF. Saat itu, tiba-tiba muncul ayah FF AM (60), yang langsung membantu putranya berkelahi dengan Zikri.

    “Kami berkelahi. Bapaknya datang memeluk saya dari belakang, saya dipukuli habis-habisan sampai terjatuh ke parit, posisi bapaknya di atas perut saya. Trus dia (FF) menganiaya saya,” katanya.

    Karena harus berhadapan dengan dua orang, Zikri mengaku terpojok dan tidak bisa memberikan perlawanan. Dia mengalami luka memar di bagian wajah dan kepala. Perkelahian itu akhirnya berakhir dan Zikri melanjutkan perjalanan. “Saat itu belum ada orang karena hujan rintik-rintik, jadi tidak ada yang melerai,” ujarnya.

    Setelah kejadian itu, Zikri melewati rumah FF. Saat itu, FF tiba-tiba datang membawa golok dari depan rumahnya. “Dia mengancam membunuh saya. dia sempat mengejar, tapi ditahan sama istrinya. Saya pun lari pulang ke rumah,” katanya.

    Zikri menegaskan, kejadian itu hanya karena salah paham. Sebab, dia selama ini tidak punya persoalan dengan FF. “Kami tidak ada masalah apa pun, ini hanya karena salah paham, setelah saling lihat di jalan,” ujarnya.

    Sementara dari informasi di Mapolsek Padang Cermin, kasus perkelahian ini terlebih dahulu telah dilaporkan oleh oknum anggota DPRD, FF, pada Kamis malam.

    Kapolsek Padang Cermin AKP Syamsu Rizal membenarkan persitiwa perkelahian yang melibatkan oknum anggota DPRD Pesawaran FF dengan warga. Pihaknya telah menerima dua laporan dari kedua pihak untuk ditindaklanjuti sesuai aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

    “Kami sudah terima laporan dari keduanya. Kami akan mengumpulkan keterangan. Sesuai dengan SOP, akan kami lakukan penyelidikan dan gelar perkara,” kata Syamsu Rizal.

    Kasus penganiayaan dan pengeroyokan ini kini ditangani aparat Sat Reskrim Polsek Padang Cermin dan Polres Pesawaran. Polisi masih mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi untuk menindaklanjuti berkas laporan pidana kedua belah pihak. (Inews.id)

  • Belajar Memanah adalah Sunah, Perwira Brigif 4 Mar/BS Lampung Harus Bisa

    Belajar Memanah adalah Sunah, Perwira Brigif 4 Mar/BS Lampung Harus Bisa

    Pesawaran (SL)-Komandan Brigade Infanteri 4 Marinir/BS Kolonel Marinir  Ahmad Fajar melaksanakan olahraga bersama seluruh Perwira Brigif 4 Mar/BS wilayah Lampung di Mako Yonif 7 Mar, Ketapang, Teluk Pandan, Lampung. Jumat (03/01/2020). Kegiatan olahraga bersama seluruh Perwira Brigif 4 Mar/BS tersebut  diawali dengan melaksanakan senam pemanasan dan di lanjutkan dengan lari pagi  bersama seluruh Perwira.
    Selesai lari pagi mengelilingi Pantai Mahitam  Teluk Pandan,  kembali ke Mako yonif 7 Marinir untuk bermain futsal serta pengenalan memanah oleh Serda Mar Dudi Juandi. Anggota Rupanpur Yonif 9 Mar itu mengajarkan tehnik dasar dan tata cara memanah yang baik dan benar. Menurut Danbrigif 4 Mar/BS Kolonel Marinir Ahmad Fajar, kegiatan latihan panahan ini bertujuan untuk melatih fokus dan konsentrasi sekaligus merupakan olahraga yang dianjurkan bagi umat Islam selain berkuda dan berenang. Setelah cukup mendapatkan pelatihan dan tata cara memanah yang baik dan benar kemudian  Danbrigif 4 Mar/BS bersama seluruh Perwira mencoba mempraktekannya dengan jarak 15 sampai dengan 25 meter.
    Hadir dalam kegiatan  olahraga pagi jumat tersebut antara lain  Wadanbrigif 4 Mar/BS, para Perwira Staf Brigif 4 Mainir/BS, Danyonif 7 Marinir, Danyonif 9 Marinir, Dankima Brigif 4 Marinir/BS dan para Perwira jajaran Brigif 4 Marinir/BS wilayah Lampung.(red)
  • Pahawang Telan Korban Wisatawan Tewas Saat Snockling, Punya Visa Malaysia

    Pahawang Telan Korban Wisatawan Tewas Saat Snockling, Punya Visa Malaysia

    Pesawaran (SL)-Wisatawan asal Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), Amran Abdullah (55), wafat saat melakukan Dispot Snockling lalu menikmati taman nemo, di Pulau Pahawang Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran, Lampung. Kematian Amran sempat menghebohkan pantai Pahawang, sekitar Pukul. 11.00 wib, Sabtu 21 Desember 2019.

    Camat Teluk Pandan, Zulkifli Noeh, mengatakan korban berasal dari Palembang Jalan Macan Kumbang Raya XII rt/rw 049/011, Kelurahan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang. “Korban diduga meninggal karena serangan jantung. Ini berdasarkan keterangan keluarga korban yang mengatakan bahwa korban memiliki riwayat itu, kemungkinan pada saat mereka (keluarga) berlibur jantung korban kambuh,” ungkap Zulkifli, Minggu (22/12/2019)

    Korban pertama kali diketahui meninggal dunia oleh istri korban sendri. saat itu istri korban berusaha memanggil korban yang tengah asyik di taman nemo. Istri korban sempat mengira jika korban tengah menikmati liburan itu, namun setelah diperhatikan korban tidak bergerak, dan setelah dihampiri korban sudah dalam keadaan kaku “Istri Korban kemudian meminta pertolongan dan langsung dievakuasi  ke Dermaga 4 Ketapang Ds. Batumenyan l, selanjutnya dibawa Ke Puskesmas Hanura. Sesampai di Puskes ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ungkapnya

    Saat ini korban telah dimakamkan di Desa Hanura. Kelurga korban meminta pihak desa, camat, warga dan kepolisian agar korban secepatnya disemayamkan. ”Itu berdasarkan permintaan keluarga karena mereka taat dengan agama, meminta korban dimakamkan di sini (Hanura), dengan pertimbangan kalau dibawa ke Palembang kasian terlalu lama, sementara perjalanan 7 Jam belum mengurus Ambulan juga , dan disana (palembang) belum ada persiapan apa-apa,” jelasnya

    “Selanjutnya, setelah kita musyawarah dengan Pihak desa, pihak pemakaman, polres dan Polda, akhirnya kita lakukan pemakaman di TPU Desa Hanura,” ujar Camat menjelaskan pada sakanews.com lewat sambungan teleponnya.

    Sempat Dikira WNA

    Amran Abdulah (55) Wisatawan asal Palembang yang berlibur di Pulau Pawang , Pesawaran, yang meninggal akibat serangan jantung sempat dikabarkan warga negara asing (WNA). Namun berdasarkan hasil pemeriksaan pihak Imigrasi, Korban aslinya merupakan warga Nusa Tenggara Barat (NTB)

    Korban memang memiliki Visa Negara Malaysia, dan setelah diperiksa oleh pihak Imigrasi korban asli warga negara indonesia (WNI) “Memang keterangan keluarga korban WNA, tapi ternyata setelah kita, Polres, Polda dengan imigrasi datang melihat Paspor segala macamnya, ternyata kata Imigrasi ini syah WNI  cuma dia punya visa di malaysia, asalnya dari NTB,” terang dia

    Terkait dengan Visa, korban ternyata memiliki seorang isteri dinegeri jiran tersebut. Istrinya di negara Malaysia tersebut bernama Sarimah merupakan istri pertama, sedangkan yang bersama korban saat berlibur di Pahawang tersebut merupakan istri kedua. “Dan pemakaman di Hanura itu juga selain karena pihak keluarga yang meminta. Ini atas kesepakatan Isteri kedua Musiana (44) dan istri pertama korban Sarimah yang berada di Malaysia, bahwa korban akan dimakamkan di Hanura,” lanjutnya

    Camat kembali menjelaskan, untuk pemakaman hingga segala keperluan pemakaman korban seluruhnya ditanggung oleh pihak Agen jasa yang mereka gunakan yaitu PT. Aero Travelindo Utama. Sementara prosesi pemakaman korban dibantu oleh pihak desa dan warga sekitar yang empati dengan musibah itu. “Pihak agent juga bertanggung jawab, ini penting juga. Saya nilai agent kemarin bagus kelengkapan mereka lengkap bahkan sudah berkerjasama dengan Jasaraharja,” ujarnya.

    Usai pemakaman Korban Amran Abdulah (55), Wisatawan asal Palembang meninggal akibat serangan jantung saat berlibur di Pulau Pawang, Sabtu (21/12/2019), camat Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran,  menitipkan keluarga korban untuk diurus oleh pihak agent PT. Aero Travelindo Utama .

    Camat, Zulkifli Noeh mengatakan, pihaknya menitipkan keluarga korban untuk diberikan tempat peristirahatan, sebab prosesi pemakaman korban berlangsung magrib dan tidak mungkin untuk langsung berangkat pulang ke Palembang, apalagi perjalanan memakan waktu sampai 7 jam perjalanan, dan keluarga juga tengah syok dengan musibah menimpa mereka. “Jadi kemungkinan diminapkan di hotel, dan hari ini (Minggu, 22/12/2019) sudah pulang ke Palembang,” ungkap Zulkifli

    Dengan kejadian ini, Zulkifli berpesan kepada wisatawan untuk tetap berhati-hati ketika melakukan perjalanan wisata. Terutama pada tahun baru nanti, camat menghimbau agar wisatawan memastikan fisik dalam keadaan sehat untuk melakukan perjalanan wisata. “Himbauan kepada masyarakat berhati hati ke pantai, kalau punya riwayat penyakit sebaiknya jangan dipaksakan atau paling tidak antisipasi sebelum melakukan perjalanan jauh,” pesannya

    Ia juga berpesan agar seluruh pihak Agent yang mengantar perjalanan wisatawan nanti untuk tetap menjalankan SOP dengan benar “Seperti Agent kemarin ini, itu bagus selain mereka bertanggung jawab, mereka juga lengkap segala perizinannya, bahkan sudah bekerjasama dengan Jasaraharja,” ujarnya. (skn/red)

  • Gadis Belia Lumbir Rejo Tenggelam di Danau Eks Galian Marmer, Bupati Dendi Takjiah Kerumah Duka

    Gadis Belia Lumbir Rejo Tenggelam di Danau Eks Galian Marmer, Bupati Dendi Takjiah Kerumah Duka

    Pesawaran (SL)-Ina Meynata (16) korban yang tenggelam di danau bekas galian Marmer di Desa Lumbir Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, Rabu 18 Desember 2019 lalu, Korban telah di makamkan, dan keluarga dapat kunjungan Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, yang turut berbela sungkawa atas musibah yang dialami korban yang tenggelam di danau berkedalaman 40 meter itu.

    Kedatangan Bupati Dendi didampingi oleh rombongan dan kepala desa setempat. Dendi memberikan santunan kepada keluarga korban sebagai bentuk empati pemerintah daerah terhadap musibah itu. “Atas nama pemerintah Kabupaten Pesawaran beserta pribadi, mengucapkan rasa bela sungkawa yang sebesar-besarnya, semogakeluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan dan keiklasan menerima cobaan ini,” ungkap Dendi, Jumat (20/12/2019)

    Bupati juga memberi pesan agar masyarakat selalu berhati-hati ketika bermain di Danau bekas galian Marmer, dan berpesan kepada orang tua untuk menghimbau anaknya tidak bermain dipinggiran danau “Saya menghimbau untuk menjaga putra-putrinya saat bermain. Jangan sampai ada lagi korban tenggelam di bekas galian marmer. Korban hendak mencuci kaki di pinggir galian marmer. Pada saat itulah korban tergelincir dan tenggelam ke dalam danau tersebut, Korban merupakan warga Dusun Sarirejo, Desa Tresnomaju,“ kata Dendi.

    Sebelumnya Ina Meynata (16) sempat dilaporkan hilang tenggelam di danau bekas galian Marmer di Desa Lumbir Rejo, Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran sekitar pukul. 11. 00 wib. Sada saat itu korban bersama dengan tiga orang rekannya tengah bermain disekitar lokasi itu. Bersamaan dengan itu korban berpamitan hendak mencuci kaki di pinggir galian itu namun tergelincir dan tenggelam.

    Beberapa teman korban sempat menceburkan diri ke danau itu untuk menyelamatkan korban. Korban sempat menarik kaki temannya yang berusaha memberikan pertolongan tersebut namun tangan Korban dikatakan saksi tak kuat memegang kaki temannya itu, selanjutnya tubuh korban semakin masuk dikedalaman danau.

    Tim Basarnas juga sempat kewalahan mencari jasad gadis remaja tersebut, Basarnas sempat menghentikan pencarian lantaran air danau berubah warna menjadi keruh. Humas Basarnas Lampung Deni Kurniawan mengatakan, jarak pandang kedalaman air saat itu hanya 30 Cm, sementara waktu hampir menjelang magrib sekitar Pukul. 17.00 wib

    Karena kondisi yang tak memungkinkan, tim Basarnas akhirnya mengehentikan pencarian. Upaya pencarian kembali dilakukan pada malam hari setelah memastikan air benar-benar kembali sediakala. ”Malam harinya kita terus melakukan penyisiran sehingga akhirnya korban berhasil kita temukan,” kata Deni. (red)

  • Sertijab Danyonif 9 Mar/Beruang Hitam

    Sertijab Danyonif 9 Mar/Beruang Hitam

    Pesawaran (SL)-Komandan Brigade Infanteri 4 Mar/BS Kolonel Mar. Ahmad Fajar memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif)  9 Marinir sekaligus menyerahkan tongkat komando Yonif 9 Marinir dari Letkol Mar. Syamsul Bahri kepada Letkol Mar. James Munthe di lapangan upacara Mako Yonif 9 Marinir Desa Batumenyan, Kecamatan Telukpandan, kab Pesawaran, Rabu, 18 Desember 2019.

    Upacara sertijab Komandan Batalyon Infanteri 9 Marinir tsb dihadiri oleh Bupati Pesawaran yang diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan, Ketua DPRD Pesawaran, Danlanal Lampung, Danlanud, Tamu undangan TNI/Polri, tokoh masyarakat dan tokoh agama, pembina pramuka kab.pesawaran, Wadan Brigif 4 Mar/BS, para Pa.Staf, para DanSatlak di jajaran Brigif 4 Mar/BS serta para perwira, bintara dan tamtama di jajaran Yonif 9 Marinir/Beruang Hitam.

    Kolonel Mar. Ahmad Fajar berharap melalui serah terima jabatan itu akan muncul ide-ide baru yang lebih segar dan inovatif, juga membawa semangat baru dalam lingkungan organisasi Batalyon Infanteri 9 Marinir/Beruang  Hitam tersebut.

    Prajurit jangan Tinggalkan Ibadah

    Dia menekankan kepada seluruh prajurit agar terus membina dan menjaga serta mempertahankan hubungan baik dengan aparat pemerintahan serta masyarakat sekitar. “Saya selalu menekankan kepada para prajurit untuk terus meningkatkan dan memantapkan profesionalisme keprajuritan melalui penyelenggaraan latihan bertingkat dan berlanjut yang dilaksanakan secara konsisten. Jadilah prajurit Korps Marinir yang disegani dan dicintai rakyat,”

    Letkol Mar Syamsul Bahri usai sertijab berpesan kepada seluruh prajurit Batalyon 9 Marinir agar tetap menjadi prajurit yang bermoral dan profesional dalam menjalankan tugas-tugas pokok Korps Marinir. “Kepada prajurit yang saya tinggalkan jangan tinggal ibadah dan tetap menjalankan tugas-tugas dengan baik sebagai pasukan pendarat amfibi terbaik TNI Angkatan Laut Indonesia,” ujarnya.

    Sertijab Danyon 9 Marinir dilanjutkan dengan tiga atraksi, yakni atraksi dari Pramuka Saka Bahari ‘Born To Marine’, ketangkasan Rupanpur dlm atraksi panahan dan penghacuran kubu kubu musuh serta penampilan dari Ratusan Karateka prajurit Batalyon 9 Marinir yg memegang sabuk hitam serta acara ramah tamah dengan seluruh  prajurit  tamu undangan dan ibu2 Jalasenastri Ranting C Cabang 7. Acara ditutup dengan kegiatan tradisi pelepasan dan penyambutan Komandan Batalyon infanteri 9 Marinir/Beruang Hitam. (*)

  • Resmikan PLTU Desa Pulau Legundi, Dendi Ramadhona Tabur Dukungan

    Resmikan PLTU Desa Pulau Legundi, Dendi Ramadhona Tabur Dukungan

    Pesawaran (SL)– Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, S.T. meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pedada, Kamis (19/12/2019). Dalam launching Penyalaan Listrik PLTD 24 jam di Dusun Lesung, Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pedada ini, Dendi Ramadhona didampingi anggota DPRD Fahmi Fahlevi bersama unsur Forkopimda Kabupaten Pesawaran. Acara ini juga dihadiri pihak PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Lampung, Dinas Pariwisata, Dinas Industri dan Perdagangan dan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi.

    Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan dengan adanya pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di Pulau Legundi yang aktif selama 24 jam diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat dan mampu menunjang serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Legundi. Lebih lanjut Dendi mengatakan dengan adanya listrik 24 jam ini, semoga masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi dari luar serta dapat dimanfaatkan secara positif oleh pelajar sehingga bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul di Kabupaten Pesawaran.

    “Ini menjadi prioritas utama Pemerintah Kabupaten Pesawaran dalam meningkatkan pemerataan pembangunan guna mendukung kesejahteraan ekonomi secara merata. Saya mengimbau seluruh masyarakat Pulau Legundi agar memanfaatkan listrik seperlunya. Masyarakat juga diminta proaktif menjaga serta merawat PLTD di pulau ini,” ujar Dendi.

    Warga Pulau Harap  Dendi Pimpin Pesawaran

    Menanggapi diresmikannya PLTD di Desa Pulau Legundi ini, Kepala Desa Pulau Legundi Ahmad Zulkhaidir mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan segenap jajaran Pemerintah Kabupaten Pesawaran atas kontribusi serta fasilitas yang telah diberikan.  “Mudah-mudahan ini menjadi penunjang utama program-program pembangunan lainnya di Pulau Legundi. Semoga ke depan Desa Pulau Legundi ini mendapatkan perhatian lebih dari Pemkab Pesawaran melalui intansi terkait,” kata Zulkhaidir.

    Dia juga menjelaskan seluruh masyarakat Pulau Legundi berharap di bawah kepemimpinan Bupati Dendi Ramadhona, Pesawaran menjadi lebih baik, khususnya Desa Pulau Legundi.  “Kami berharap di bawah kepemimpinan Bapak Bupati Dendi Ramadhona, Desa Pulau Legundi bisa lebih maju, bagus dan meningkat, salah satunya dengan menjadikan desa ini sebagai Desa Wisata yang maju, mandiri, berkualitas dan bertakwa,” katanya.(*)

  • Polres Pesawaran Kena Praperadilan Digugat Rp11 Miliar

    Polres Pesawaran Kena Praperadilan Digugat Rp11 Miliar

    Pesawaran (SL)-Seorang Ibu rumah tangga, Mini Astuti, melalui kuasa hukumnya mengajukan gugatan prapradilan ke Pengadilan Negeri Gedong Tataan, dengan tergugat Kapolres Pesawaran atas dugaan salah tangkap dan proses upaya paksa, hingga proses hukum anak kandungnya, Parijal Latif. Gugatan diajukan sejak Senin, 9 Desember 2019, dengan perkara Nomor:1/PID.Pra/2019/PN.Gdt, dengan jumlah kerugian Rp11 miliar.

    Tiga hal yang menjadi dasar pengajuan praperadilan, diantaranya penetapan tersangka dan melakukan upaya paksa tanpa prosedural yang benar, yaitu tanpa memeriksa terduga pelaku terlebih dahulu, baik sebagai terperiksa, status sebagai saksi, dan sebagai tersangka. “Klien kami langsung ditangkap, meski bukan tertangkap tangan, dan tidak pernah sebagai terlapor,” kata kuasa hukum Mini Astuti, David Sihombing, Sabtu (14/12/2019)

    Hal kedua, kata David, sebagai alasan diajukan gugatan karena pengumpulan bukti Termohon Polres diduga hanya berbentuk karangan saja pada tahap penyelidikan, dan setelah Parijal Latif ditangkap, kemudian diduga dipaksakan penciptaan bukti, karena tersangka Parijal Latif tidak pernah sebagai terlapor, dan pada saat kejadian, Parijal Latif tidak di TKP.

    Hal terakhir rujukan dasar pengajuan gugatan disebabkan tidak ada permulaan yang cukup sebagai alat bukti dan tidak ada barang bukti physical evidence/real evidence menetapkan tersangka sesuai pasal yang disangkakan “Sesuai Putusan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU–XII/2014 jo Perkap Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Penyidikan Tindak Pidana,“bukti permulaan” dalam Pasal 1 angka 14 KUHAP harus dimaknai “minimal dua alat bukti yang termuat dalam Pasal184,” katanya.

    “Yang tidak hanya sebatas alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184 KUHAP, namun juga meliputi barang bukti yang dalam konteks hukum pembuktian universal dikenal dengan istilah physical evidence atau real evidence yang tentunya tidak dapat terlepas dari pasal yang disangkakan,” jelas David Sihombing.

    Mini Astuti mengatakan anaknya baru selesai dioperasi tidak mungkin sebagai pelaku, dan tidak mungkin ciri-ciri pelaku sama dengan anaknya, karena waktu yang dianggap persis kejadian, anaknya tidak keluar rumah dari sore hingga pagi hari.

    “Anak saya bersama saya tanggal 20 September 2019 hingga 21 September 2019 pagi hari, malah malam 20 September 2019 anak saya tidak keluar rumah. Anak saya tidur bersebelahan dengan tempat tidur saya dan bapaknya, hanya pembatas lemari, rumah kami kecil, jadi tidak mungkin anak saya pelaku, apalagi rumah saya dengan pondok itu sangat jauh,” kata Mini Astuti.

    Menanggapi gugatan itu, Kapolres Pesawaran, AKBP Popon Ardianto Sunggoro, menyatakan berterimakasih atas adanya kontrol dari luar. Dirinya telah meminta penjelasan Kasat Reskrim, bahwa tindakan penyidik sudah prosedural. “Insya Allah, kita amanah, dan tidak Zholim, “ ujar Kapolres kepada wartawan.

    Parijal Latif ditanglap atas dugaan kasus pidana pencurian dengan pemberatan dan perbuatan cabul terhadap anak dibawah umur sekira pukul 02 WIB tanggal 21 September 2019. Kejadian dianggap terjadi di dalam ruangan tempat tidur Asrama Perempuan Pondok Pesantren Muhammad Daud. Empat orang siswi yang masih dibawah umur sebagai korban cabul malam itu.

    Ruangan tempat tidur Korban dimasuki orang tak dikenal, dan pada saat mereka tidur lelap, celana dalam mereka digunting hingga lepas serta pelaku bebas berbuat cabul malam subuh itu. Sesuai surat penangkapan tanggal 23 November 2019, Tersangka diancam pasal 82 Ayat (1) Perpu Nomor 1 Tahun 2016 jo Pasal 76E Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak joPasal 363 Ayat (1) KUHP. (Red)

  • Sebagai Tanda Henguk Hanggum Kebandakhan, Ahmad Dahro Diberi Gelar Penata Cendikia

    Sebagai Tanda Henguk Hanggum Kebandakhan, Ahmad Dahro Diberi Gelar Penata Cendikia

    Pesawaran (SL)-Selain mengukuhkan gelar Batin Perwira Kusuma kepada Irwanto, Suntan Bandakh Makhga IV (Pun Agus Bastian) sebagai Kepala Bandakh Makhga Way Lima juga memberikan Gelar kepada Ahmad Dahro S.Sos.,M.IP dengan gelar Penata Cendikia di Desa Tempel Rejo Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran.

    Suntan Bandakh Makhga mengatakan, pemberian gelar tersebut sebagai tanda Henguk Hanggum kebandakhan kepada salah satu putra makhga Waylima yang berpotensi.

    “Pemberian gelar tersebut sebagai tanda Henguk Hanggum kebandakhan kepada salah satu putra makhga waylima yang punya potensi kedepannya, apa lagi beliau Penata Cendikia adalah salah satu Putra Daerah Pesawaran yang perduli dengan adat dan kebudayaan yg ada di makhga Waylima,” ucapnya.

    Ketua Kebandakhan Makhga Way Lima berharap kedepannya dapat mendukung Adat dan Budaya yang ada di Kebandakhan Makhga Way Lima di Kabupaten Pesawaran pada umumnya, Senin (09/12/2019).

    “Saya berharap supaya ke depannya dapat mendukung Adat dan budaya yang ada di Kebandakhan Makhga Way Lima di Kabupaten Pesawaran pada umumnya,” harapnya

    Suntan Bandakh Makhga IV sangat mensuport apabila Adat dapat bersinergi dengan Polmas

    “Saya sangat bangga dan selalu mensuport salah satunya Adat dapat bersinergi dengan POLMAS dan Pemerintah kabupaten pesawaran. Apalagi Beliau (Penata Cendikia) juga Sebagai Ketua Harian Polmas Pesawaran dan Hasil Musyawarah yang Nantinya Akan menjadi Sekretaris Pokdar Kamtibmas Kabupaten Pesawaran,” tutupnya. (Suprihadi)

  • Tim Safari Intelijen Kunker ke Brigif 4 Mar/BS

    Tim Safari Intelijen Kunker ke Brigif 4 Mar/BS

    Padang Cermin(SL)-Komandan Brigade Infanteri 4 Marinir/BS (Danbrigif-4 Mar) Kolonel Marinir Ahmad Fajar diwakili Wadanbrigif 4 Marinir/BS Letkol Marinir Abidin menerima kunjungan kerja Tim Safari Intelijen T.A. 2019 Korps Marinir di Bapra Brigif 4 Marinir/BS, Padang Cermin, Pesawaran, Lampung, Jumat (06/12/2019).

    Giat ini dimulai pukul 08.30 WIB, diawali safari intelijen dan foto bersama. Tampak hadir para Perwira Staf, para Dansatlak dan Perwira jajaran Brigif 4 Marinir/BS serta seluruh Komunitas Intelijen jajaran Brigif 4 Mar/BS dan PLP Teluk Ratai sejumlah 130 personil.

    Upacara Safari Intelijen diawali laporan Perwira Staf Intelijen Brigif 4 Mar/BS Letkol Marinir Imanda ST kepada Asisten Intelijen Korps Marinir Kolonel Marinir Bambang Wahyuono. Dilanjutkan sambutan Danbrigif 4 Marinir/BS dalam hal ini di bacakan oleh Wadanbrigif 4 Mar/BS.

    Jajaran Brigif 4 Mar/BS menyambut gembira kegiatan safari intelijen ini. Karena dari kegiatan ini, Brigif 4 Mar/BS akan dapat memperoleh masukan masukan yang sangat berharga guna meningkatkan pembinaan Brigif 4 Mar/BS di masa datang khususnya di bidang intelijen.

    Sehingga prajurit Korps Marinir yang berada di Lampung dapat menjadi prajurit yang profesional dan mengerti akan fungsi intelijen bagi prajurit TNI. Danbrigif 4 Marinir/BS meminta seluruh prajurit Brigif 4 Mar/BS yang hadir di sini untuk menyimak dan memperhatikan dengan seksama apa yang nanti akan disampaikan oleh tim safari intelijen dari Sintel Kormar.(red)

  • SMSI Provinsi Lampung Kukuhkan Pengurus Pesawaran

    SMSI Provinsi Lampung Kukuhkan Pengurus Pesawaran

    Pesawaran (SL)-Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Lampung resmi mengukuhkan pengurus SMSI Kabupaten Pesawaran masa bakti 2019-2024 di Aula Pemda, Jumat (6/12/2019). Pengukuhan dihadiri Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, Wakil II DPRD, M. Yasser Syamsurya, Forkopimda, beberapa SKPD, dan berbagai organisasi kewartawanan, ormas dan LSM daerah setempat

    Ketua SMSI Provinsi Lampung, Doni Irawan SE, berharap, pengurus SMSI Pesawaran yang baru dikukuhkan dapat menjalankan fungsi dengan baik, “Jalankan tugas sesuai AD/ART, lakukan pendataan media-media siber dalam rangka mewujudkan media yang profesional di Kabupaten Pesawaran,” ungkap Doni

    Doni menjelaskan, keberadaan media-media siber yang semakin berkembang dengan pesat menuntut SMSI menjadi salah satu wadah agar dapat memfasilitasi media tersebut mencapai kelayakan sebagai sebuah portal berita Ia juga meminta keberadaan SMSI di Kabupaten Pesawaran dapat mensupport pembangunan daerah setempat, sehingga progres pembangunan yang dilaksanakan Pemda dapat diketahui oleh masyarakat luas.

    “Jaga kesolidan, bina hubungan baik dengan pemda, sinergikan, bantu Pemda sehingga perjuangan bupati membangunan daerah sampai ke masyarakat,” ujarnya. (red)