Pesawaran (SL)-Pasca “penggerebekan” Oknum Kepala Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negri Katon, Kabupaten Pesawaran, yang kepergok “mesum” dengan Staf Urusan Keuangan Desa, Sabtu Malam Minggu, ratusan warga desa mendatangi Kantor Bupati Pesawaran, Senin (1/7/2019). Mereka berunjukrasa meminta agar Sanjaya, Kepala Desa mereka dicopot dari jabatannya, karena diduga terlibat skandal dan perselingkuhan dengan Staf Keuangannya Ds.
Warga dem minta kepala desa di Copot
Dalam aksi tersebut, warga mendatangi Kantor Bupati dan kantor DPRD Pesawaran dengan menggunakan 15 truck dan 1 kendaraan pribadi. Beberapa spanduk yang bertuliskan, agar oknum kades dicopot dibentangkan oleh warga yang mendapat pengawalan dari aparat Kepolisian.
Kasus perselingkuhan terkuak setelha warga desa Tanjung Rejo Kecamatan Negri Katon mendapati Sanjaya dan Dewi (kaur keuangan) Desa Tanjung Rejo tengah berduaan di rumahnya, di Negri Katon Kabupaten Pesawaran. Warga yang sudah geram langsung membawa oknum tersebut ke Balai Desa sebelum dipindahkan ke Polsek.
“Dugaan mesum yang dilakukan pak Kades Sabtu (15/6/19) malam Minggu. Suami Ds meminta kepala desa harus dicopot dari jabatan dan dilakukan tindakan ke ranah hukum,” ungkap masyarakat desa didampingi Babinkamtibmas setempat saat ditemui di kediaman Ahmad Roni (44), Senin (17/6/19). “Apabila permintaan masyarakat terhadap Bupati agar Kades tidak dicopot maka ratusan masyarakat akan menuangkan aspirasi ke kantor Bupati,” lanjutnya.
Ketua DPRD Kabupaten Pesawaran Natsir menyayangkan ulah oknum kades tersebut. Dia atas nama pimpinan dewan akan segera membuat surat rekomendasi kepada pemerintahan untuk melakukan proses pemecatan oknum kades itu. “Saya akan segera membuat surat rekomendasi untuk di pecat, hal ini merupakan pelanggaran terhadap agama, yang melarang kita untuk berbuat tidak terpuji,” katanya.
Masyarakat Tanjung Rejo, kemudian membubarkan diri, dan menunggu janji pemerintah Kabupaten Pesawaran, terkait masalah tersebut. (sofi)
Pesawaran (SL)-Warga bantaran aliran Sungai Way Padang Ratu, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran,reasha dan mulai was was jelang hujan datang. Pasalnya, hingga kini makin marak penambangan pasir dan penambangan batu ilegal, yang mengeruk dan beroperasi sepanjang aliran sungai hingga kawasan register.
Ironisnya, aparat keamanan dan pemerintah daerah cuek dengan aktivitas sekitar delapan pengusaha penambang batu ilegl itu. “Kira -kira 10 kilo meter dari Desa Cipadang sampai di perbatasan hutan Lindung Register 19. Lah itu kan batu batu kalinya bisa abis apalagi banyak bos bos penambang batu. Gak tau juga paling gak ada izin” ujar Parno (59) warga Desa Cipadang Kecamatan GedongTataan, dilokasi sungai Padang Ratu. Senin (1/7/2019).
Menurutnya, dampak dari banyaknya para penambang liar tentu membuat takut warga setempat, hal ini dikarenakan jika terjadi hujan lebat akan mengakibatkan banjir hebat. Apalagi saat ini bantaran sungai Padang Ratu sudah mengalami berbagai kerusakan. “Liat aja jarak bibir sungai ini dengan pohon batang karet PTPN sekarang tinggal 1 meter, ini yang menyebabkan warga khawatir,” jelasnya.
Parno beserta warga lainnya berharap kegiatan penambangan batu liar di sungai Way Padang ratu dapat di tertibkan oleh pihak yang berwajib. “Terlebih lagi ada salah satu oknum aparat desa cipadang yang ikut jadi Bos penambang batu. bukan apa apa mas masa iya kejadian banjir 2016 akan terulang kembali. Bayangin mas rumah rumah warga dan sawah abis di hatam banjir bandang,” ungkapnya
“Dulu ada penambang yang tertangkap, lah kenapa kok ini seolah-olah dibiarkan baik itu pemerintah daerah maupun pihak yang berwajib. Jadi tolong sampaikan keluhan kami ini,” ungkapnya kepada media. (sakanews/red)
Pesawaran (SL)-Sebuah kendaraan Dump Truck bermuatan kopi menabrak sebuah kios kosong, dan seorang warga berada di tepi Jalan Lintas Barat (Jalinbar), Pesawaran, Jumat (20/6/2019) pagi. Korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pesawaran, sementara supir Truck diamankan aparat Polsek Gedung Tataan, karena sempat di hakimi warga.
Informasi dilokasi kejadian menyebutkan Truck bernomor polisi BE-9074-X melaju dari arah Kabupaten Pringsewu, menabrak rumah milik Herman dan korban atas nama Gono (50) warga Desa Kalirejo Kecamatan Negeri Katon . Mobil tiba tiba hilang kendali saat melintas tepatnya di desa Gedongtataan “Didepan kios itu ada bapak bapak yang lagi nunggu angkot untuk berangkat kerja, untung kiosnya belum ada orang,” kata warga.
Aparat Polres Tanggamus yang melintas tujuan Polda Lampung membantu evakuasi korban, dan membantu mengatur lalu lintas. Akibat kecelakaan itu sempat membuat kemacetan cukup parah dari simpang tugu pengantin sampai ke Puskesmas Gedongtataan.
Sementara Sopir truk, Rendi Saputra (24) warga Jalan Ikan Lumba Lumba Nomor 37 Teluk Betung, Bandarlampung diamankan polisi dari amukan warga di perempatan Tugu Pengantin Gedong Tataan.
Kapolres Pesawaran AKBP Popon Ardianto Sunggoro melalui Kasat Lantas AKP Ridho Rafika membenarkan soal kejadian kecelakaan tersebut. “Ya, benar telah terjadi kecelakaan di dekat Tugu Pengantin Gedong Tataan, korban yang mengalami luka pada kepala sudah dibawa ke Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu untuk dilakukan pertolongan medis, ” kata dia.
Menurut Kapolres bahwa pengemudi Dum truck atas nama Rendi Saputra juga sudah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan oleh petugas. “Pengemudi sudah diamankan, karena tadi sempat dianiaya massa dilokasi kejadian. Petugas juga masih memeriksa pengemudi untuk mendalaminya, ” jelas dia.
Bedasarkan keterangan saksi dan berdasarkan cek tempat kejadian perkara (tkp) laka lantas kendaraan Dum Mitsubishi Truck Colt Diesel bernomor polisi BE-9074-X berjalan dari arah Pringsewu menuju ke arah Bandarlampung.
Lalu, setibanya di lokasi kendaraan tersebut oleng ke kiri jalan dan menabrak orang yang sedang duduk dan menabrak rumah. Kejadian tersebut mengakibatkan satu orang luka luka dan satu unit rumah mengalami kerugian material.
“Untuk penyebab kecelakaan, sementara masih didalami. Tapi, pengakuan sopir saat itu kurang konsentrasi. Dari lokasi kejadian, petugas juga telah meminta keterangan saksi atas nama Herman (57) dan Firdaus (38) keduanya warga sekitar. Keterangan tersebut nantinya untuk melengkapi berkas perkaranya, ” tegas dia. (rls/red)
Pesawaran (SL)-Ketua Adat Pesawaran H Firman Rusli Gelar Paduka Minak Mangku Batin menyatakan bahwa Mualim Taher, yang ditangkap Polda Lampung karena terlibat kasus Narkoba adalah bukan tokoh adat Pesawaran.
“Tolong diralat, bahwa Mualim Tahir itu bukan tokoh adat Pesawaran. Saya bicara atas nama Ketua Adat Pesawaran. Apalagi tersangkut narkoba, tidak ada Tokoh Adat Pesawaran yang terlibat narkoba,” kata H Firmasn Rusli, kepada sinarlampung.com, semalam.
H Firmas Rusli memastikan bahwa jika tokoh adat Pesawaran sangat konsen dalam mendukung pemerintah dan aparat penegak hukum, terhadap pemberantasan Narkoba. “Sekali lagi saya tegaskan, dia bukan tokog adat Pesawaran. Karena ini juga menjadi perhatian tokoh adat di Lampung,” katanya.
Mualim Taher
Sebelumnya seorang tokoh masyarakat Kabupaten Pesawaran, Mualim Taher, yang juga mantan Anggota DPRD Lampung Selatan 1999-2004, diamankan Tim Subdit I Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung, karena diduga terlibat kasus Narkoba, Kamis (13/6) siang. Mualim, ditangkap bersama tiga tersangka lainnya, Anes dan Bambang. Mereka di tangkap di wilayah hukum Polres Pesawaran.
Mualim Taher ,yang tinggal di Warga Desa Pampangan Kecamatan Gedongtataan, Direktorat Narkoba Polda Lampung karena tersandung Kasus Narkoba bersama tiga rekannya. “Iya benar kemarin Bang Mualim Taher, bersama Anes, Bambang,warga Banjar Negeri Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran ditangkap Polisi dari Polda Lampung,” ungkap Don salah satu kerabat Mualim Taher, Jum’at (14/6/19).
Mualim Taher yang juga salah satu tokoh yang berperan dalam proses pemekaran Kabupaten Pesawaran tersebut ditangkap pada Kamis siang (13/6-red). Penangkapan tersebut dibenarkan oleh Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung, Kombes Pol Shobarmen, Jumat (14/6) siang. “Ya benar, ada Tim kami memang melakukan kegiatan penangkapan terhadap empat orang di wilayah Pesawaran,” kata Shoebarmen.
Shobarmen belum bisa merinci kronologis penangkapan tersebut dan peran masing-masing apakah pengguna, pengedar atau bandar, sebab ketiganya masih dalam pemeriksaan. “Mereka masih diperiksa. Statusnya masih terperiksa. Kita punya waktu 3×24 jam untuk menentukan status ketiganya. Kita gelar perkara terlebih dahulu, sehingga nantinya jelas status mereka,” terangnya.
Menurut Shoebarmen, ini merupakan warning bagi siapaun yang terlibat narkoba akan ditindak, “Ya kita tidak pandang bulu, siapapun yang terlibat penyalahgunaan narkoba kita tindak sesuai hukum yang berlaku,” kata Shobarmen. (Jun)
Pesawaran (SL)-Desa Batumenyan yang berada di lintasan jalan Way Urang Kec. Teluk Pandan, Kab. Pesawaran merupakan salah satu titik yang strategis untuk para pengguna jalan khususnya pemudik dari arah Bandar Lampung menuju kampung di beberapa kecamatan se Kab. Pesawaran.
REsa area ada ampibinya
Oleh karena itu “Bapak Beruang” sebutan bagi Danyonif 9 Marinir, Letkol Marinir Syamsul Bahri M. Tr (Hanla) berinovasi bersama prajuritnya untuk menggelar Rest Area Kampoeng Beruang yang identik dengan nama Satuan yakni Yonif 9 Mar Beruang Hitam.
Hal ini bermaksud untuk membantu masyarakat dengan menyediakan fasilitas dan tempat istirahat untuk pemberhentian sementara bagi para pengendara/pemudik yang melintas di Rest Area ini. Sebagaimana harapan Bapak Beruang sendiri agar masyarakat familiar dengan Yonif 9 Marinir sekaligus untuk mengangkat lokasi yang berpotensi strategis utk spot wisata alternatif ini sebagai jalur utama para pemudik Lebaran Tahun 2019.
Menurut orang nomor satu di Jajaran Beruang Hitam ini, terbangunnya Rest Area selain untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada masyarakat agar bisa mengintegritaskan kawasan-kawasan strategis di Kab. Pesawaran. “Kami pun memfasilitasi Rest Area ini dengan berbagai macam sarana dan prasarana seperti Kantin Kontainer yang buka 24 jam, mancing gratis, outbond mini, tenda istirahat ala tentara,” katanya.
Ada Masjid dan yang tidak kalah menarik berfoto selfie dengan Tank Amfibi Marinir yang kami gelar di Rest Area Kampoeng Beruang ini. “Semua prasarana bertujuan agar para pengguna jalan atau pelintas memanfaatkan fasilitas yang ada guna mendukung perjalanan berikutnya”, kata Bapak Beruang di sela-sela kesibukannya di Mako Yonif 9 Marinir Selasa (11/06/2019). (red)
Pesawaran (SL)-Selang 14 jam, Polisi menangkap terduga pelaku pembunuhan Bustori (53) dan anak angkatnya Tegar (5) warga Desa Cimanuk Kecamatan Waylima Pesawaran, pada Rabu Malam (29/5) lalu, . Pria yang ditangkap bernama Andi (34) masih tetangga korban, dan tewas dengan empat luka tembak oleh Polisi.
Informasi dari Polres pesawaran menyebutkan korban dan pelaku terindikasi memiliki hubungan sesama jenis. pelaku kesal karena tidak diberi pinjaman uang Rp18 juta. Karena setiap usai melakukan hubungan badan sesama jenis ini, pelaku kerap meminjam uang. Karena tidak diberi pelaku kesal, dan menghabisi korban dengan menggunakan linggis.
Jasad kedua korban
Polres Pesawaran menggelar jumpa pers atas penangkapan terduga pelaku bernama Andi yang harus meregang nyawa. Polisi menyebut Andi tewas dirumah sakit Bhayangkara Polda Lampung lantaran kehabisan darah akibat 4 tembakan di kedua kakinya. Polisi berdalih Andi berusaha melawan petugas saat diminta menunjukkan barang bukti yang dibuang tersangka seusai membunuh.
Kapolres Pesawaran, AKBP Popon A Sunggoro mengatakan penangkapan pelaku pembunuhan ini berkat kerja keras Tim Gabungan Polda Lampung bersama pihak Polres dan Polsek Kedondong. “Penangkapan pelaku pembunuhan atas nama Andi ini kita lakukan hanya dalam waktu 14 jam dari kejadian,” kata Kapolres, Sabtu (1/6).
Menurut Kapolres pelaku pembunuhan tersebut saat ini sudah meninggal dunia dan sudah dimakamkan di desanya akibat kehabisan darah saat berada dirumah sakit Bhayangkara Polda Lampung, karena luka tembak kedua kakinya, akibat melawan aparat saat diminta untuk menunjukan barang bukti uang Rp10 juta yang sudah dibakar oleh pelaku disebuah kebun.
Warga gempar mendengar kematian kedua korban
Motif pelaku menghabisi nyawa korban, kata Kapolres, lantaran pelaku Andi tidak dipinjami uang sebesar Rp18 juta oleh korban. Korban dan pelaku diindikasikan mempunyai hubungan asmara suka sesama jenis. “Jadi kronologisnya itu setiap mereka habis berhubungan, pelaku ini selalu meminjam uang yang tidak sedikit,” katanya.
“Setiap berhubungan itu pelaku pinjam uang korban Rp4 juta hingga yang terakhir ini pelaku akan meminjam uang sebesar Rp18 juta. Namun tidak diberi oleh korban, sehingga pelaku dendam kusumat lalu membunuh korban sekaligus keponakannya yang masih berusia 5 tahun dengan menggunakan linggis yang dipinjam dari tetangganya,” kata Kapolres.
Diceritakan Kapolres, pembunuhan sadis itu diketahui petugas berawal dari laporan masyarakat Desa Cimanuk, yang kemudian ditindak lanjuti oleh Polsek Kedondong, Kamis tanggal 29 sekitar pukul 1 siang. Bahwa telah terjadi tindak pidana pembunuhan di dalam kamar korban atas nama Bustori pemilik bengkel sepeda motor, warga Dusun Cimanuk Timur Desa Cimanuk Kecamatan Waylima
“Pada pukul 13.00 korban ditemukan oleh masyarakat sudah meninggal bersama anak angkatnya. Pada pukul 13.15 anggota tim lidik Sidik Polres Pesawaran bersama Polsek Kedondong langsung mendatangi TKP pada pukul 15.00, kita lakukan identifikasi korban dari hasil olah TKP,” jelasnya.
Di TKP, diketemukan korban bernama Bustori meninggal dengan luka robek dipelipis sebelah kiri dan lebam sedangkan anak angkatnya Tegar mengalami luka robek di bawah dagu dan mengeluarkan busa dari mulutnya, “Kita disana menemukan ada alat bukti tiga unit hp milik korban dan ada dompet yang sudah tidak ada uangnnya,” jelasnya.
Selanjutnya pada pukul 18.30 tim Polres membawa korban ke rumah sakit bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan visum. “Pada pukul 04.05 tim gabungan Polda Lampung bersama Polsek Kedondong langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku Andi dikediamnya dalan posisi sedang tertidur,” ungkapnya
Kasatreskrim Polres Pesawaran Iptu Hasbi Eko Purnomo menambahkan bahwa terduga kasus pembunuhan ayah dan anak atas nama Andi telah tewas ketika sedang dilakukan penyelidikan oleh aparat. Hasbi mengatakan semua tindakan yang dilakukan kepolisian telah sesuai dengan prosedur.
Dirinya mengatakan petugas memang melakukan tindakan pelumpuhan kepada terduga yang hendak melakukan perlawanan kepada aparat. “Jadi memang semua tindakan yang kita lakukan itu sudah sesuai dengan prosedur, pelaku memang kita berikan tindakan terukur berupa pelumpuhan,” ujar Hasbi. Sabtu, (1/6/2019).
“Tapi itu semua bukan tanpa alasan, sewaktu kita turunkan dari mobil pelaku mencoba melakukan perlawanan, sebab itu kami lumpuhkan kakinya sebanyak empat kali tembakan,” tambahnya.
Hasbi melanjutkan selepas pelaku dilumpuhkan, dirinya langsung membagi tim menjadi dua bagian, salah satunya membawa pelaku ke rumah sakit RSUD Pesawaran. “Salah satu tim kami membawa tersangka ke RSUD dan di sana tersangka mendapatkan penanganan medis, setelah itu tersangka kami bawa lagi kembali ke Polres,” katanya.
Saat hendak dimasukan kedalam sel ternyata darahnya masih keluar, “dan dari situ kami bawa lagi ke rumah sakit Bhayangkara dan disana setelah penanganan kami dapat kabar bahwa tersangka sudah tiada. “Indikasinya meninggal karena kekurangan darah, kami gak tau gimana penanganan di RSUD kok masih bisa keluar darah,” katanya. (red/jun)
Pesawaran (SL)-Warga Desa Cimanuk, Kecamatan Waylima, Kabupaten Pesawaran geger dengan ditemukannya Bustori (53) alias Tori, bersama anak angkatnya Tegar (5), yang tewas dengan kondisi mengenaskan dalam kamar tidurnya, Kamis (30/5) sekitar pukul 12.30.
Warga ramai di lokasi rumah korban
Informasi dilokasi kejadian menyebutkan korban dan anak angkatnya di temukan pihak keluarganya sudah tidak bernyawa, dengan posisi terlentang di atas kasur. “Iya korba n ditemukan keluarganya sudah tidak bernyawa, Kamis (30/5/19) sekitar pukuil 12.30.Wib,” kata salah satu seorang warga Desa Cimanuk.
Kabar kematian mengenaskan itu cepat menyebar, warga Desa Cimanuk ramai mendatangi TKP untuk mengetahui peristiwa dugaan pembunuhan itu. Tim Polres Pesawaran melakukan olah TKP dan mengumpulkan data-data guna untuk penyidikan lebih lanjut.
Bahkan, dari salah satu anggota keluarga mengharapkan pihak berwajib segera mengungkap peristiwa pembunuhan. “Saya berharap supaya pihak berwajib Kepolisian secepat mungkin dapat menangkap pelaku pembunuhnya,” pungkas Bahnan.
Sementara itu Kasatreskirim Polres Pesawaran Iptu Hasbi saat dikonfirmasi, membenarkan prihal telah ditemukannya kedua mayat tersebut. “Ya hari ini telah di temukan mayat dengan identitas Bustori dan anak anggkatnya, untuk saat ini saya pun belum bisa memberikan komentar dulu karen kami masih melakukan olah TKP,” katanya. (red)
Pesawaran (SL)-Desa di empat kecamatan di Pesawaran mengikuti bursa Inovasi Desa Cluster 3 Kabupaten Pesawaran, di Gedung Balai Adat Kecamatan Kedondong, Senin 27 Mei 2019. Cluster tiga terdiri dari empat Kecamatan meliputi kecamatan Way Lima, Kedondong, Way Khilau dan Kecamatan Way Ratai
kepala desa dan BPD mengisi kartu komitmen dan kartu ide inovasi
Bursa Inovasi cluster 3 tahun 2019 di ikuti 148 desa, dihadiri seluruh Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa masing masing desa mengutus 5 personil termasuk didalamnya ketua PKK Desa, keterwakilan Wanita dan Bumdes, LPM, Acara dibuka tepat pk.10.00 pagi hari hingga selesai menjelang sore
Ketua Tim Pelaksana Inovasi Desa Kecamatan Way Lima sekaligus Humas Panitia Bursa Inovasi Desa Ckuster 3 Kab Pesawaran Ahmad Dahro, mengatakan Program Bursa Unovasi Desa dilaksanakan Tim Inovasi desa 4 kecamtan Cluster 3 berlangsung sukses di gedung Balai Adat Kecamatan Kedondong.
antusiah aparat desa mengikuti acara
Lokasi penuh sesak dari awal acara hingga akhir pengisian Kartu Komitmen dan Kartu inovasi yg ditawarkan dalam Menu Bursa. “Pada pagi hari meski dalam suasana Bukan Puass seluruh camat empat kecamatan dalam cluster 3 hadir acara dibuka Kepala Dinas PMD Kabupaten Pesawaran Drs. M.Zuriadi, mewakili Bupati Pesawaran,” katanya,
Dalam sambutannya mengajak seluruh kepala desa dan Pendamping Desa serta Tim Pelaksana Inovasi desa bahu membahu melaksankan pembangungan desa melalui Komitmen dan kartu Inovasi yang akan di isi saat bursa inovasi ini berlangsung.
“Para kepala desa dan BPD mengisi kartu komitmen dan kartu ide inovasi merujuk menu Bursa dengan menyesuaikan kebutuhan Desa masing masing. Dari 148 desa hampir seluruhnya hadir,” katanya. (jun)
Pesawaran (SL)-Progres pembangunan jalan Kendodong–Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran sepanjang 29,6 KM yang menelan anggaran sebesar Rp160 Miliar bersumber dari APBD Provinsi Lampung menuai berbagai kritik. Pasalnya, meski pekerjaan infrastruktur itu baru saja selesai, kondisi ruas jalan justru sudah banyak mengalami kerusakan.
Ketua Aspekindo Kota Bandar Lampung, Seno Aji mendorong Dinas PUPR Provinsi Lampung untuk memanggil pihak kontraktor guna mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya. Menurut Seno Aji, kualitas pembangunan jalan tersebut tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
“Kami mendorong dinas PUPR Provinsi Lampung memanggil kontraktor terkait untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya, karena ini masih hitungan bulan, karena dengan kurun waktu tersebut seharusnya kondisi jalan masih enak dipakai atau dalam keadaan mulus,” kata Seno Aji, Senin (20/5) saat dihubungi.
Ia juga mendukung anggota DPRD provinsi Lampung yang berencana memanggil pihak Dinas PUPR dan pelaksana pekerjaan. “Kami juga mendorong DPRD provinsi Lampung segera memanggil, jangan ini hanya wacana saja,” ujarnya.
Lanjut Seno Aji, sebelum pekerjaan itu dilaksanakan sudah pasti awalnya melalui tahap pengkajian dalam perencanaannya, seperti dilihat terlebih dahulu dari kontur tanah, geografisnya struktur rigid beton, dan ketebalan aspalnya. “Jadi pihak kontraktor dalam melaksanakan pekerjaannya harus menjalankan pekerjaan itu sesuai dengan kajian dalam perencanaan sehingga hasil pekerjaan maksimal. Ini kok baru dibangun sudah rusak,” ucapnya.
Seno Aji juga menilai fungsi pengawasan dari pihak dinas PUPR yang lemah sehingga pembangunan jalan tersebut tidak baik. “Apabila fungsi pengawasan yang lemah ini akan adanya celah-celah terjadinya korupsi, seperti pengurangan volume, material sehingga efeknya pembangunan baru diselesaikan sudah rusak,” tandasnya.
Terkait masalah pekerjaan itu masih dalam pemiliharaan, Seno Aji mengatakan suatu pekerjaan pembangunan itu membicarakan terkait kualitas, jika kualitasnya baik sesuai dengan spesifikasi sehingga walaupun masa pemeliharaannya telah habis pembangunan jalan tersebut masih bagus dan awet.
“Kalau kualitas pekerjaannya baik sesuai dengan spek, sampai masa pemeliharaan sudah abis jalan masih bagus dan awet, tapi jika kualitas pembangunan jalan buruk sementara masa pemilaharaan belum abis jalan sudah rusak, meski perbaikan jalan itu ditambal sulam terlihat kondisi jalan sudah tidak mulus lagi,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Anggota DPRD Komisi IV Watoni Noerdin mengatakan, akan segera memanggil dinas PUPR Provinsi Lampung terkait jalan sepanjang 29,5 kilometer yang baru rampung dikerjakan bulan Desember 2018 sudah banyak kerusakan.
“Karena kan kemarin ada kendala dukacita, yang kemaren kepala dinas nya meninggal, tapikan ada sekertaris, ya secepatnya sebenernya Insya Allah besok kita adakan rapat di ruang komisi, kita sudah memanggil dinas terkait termasuk balai besarnya,” ujar Watoni saat dihubungi melalui telepon selulernya, sepekan lalu.
Ia mengatakan, pihaknya sudah selalu bicara kualitas jalan tersebut bukan kuantitas, jika kualitas jalan tersebut baik dan bagus maka jalan tersebut bisa bertahan cukup lama, dan bisa melanjutkan pembangunan di tempat lain.
“Kalau hanya di dapat dengan kuantitas yaitu itu akhirnya sesaat saja, apa yang di lakukan pihak dinas PUPR terhadap rekanan harus tegas begitu, inikan akibat ada toleransi pemeliharaan, sehingga mereka pikir dengan mengambil keuntungan di awal mereka bisa suplai, dan nanti kalau ada yang rusak mereka hanya melakukan tambal sulam,” ungkapnya.
Watoni meneruskan, akibat dari adanya toleransi pemeliharaan jika ada yang rusak kemudian hanya dengan tambal sulam, padahal tambal sulam tersebut harus di chek dengan baik. “Apakah tambal sulam itu tambal sulam berkualitas atau tambal sulam yang sekedar, seperti jalan yang ada di baypas tambal sulam nya kan bagus terlihat cembungan jalannya jadi airnya bisa mengalir dengan baik,” tutupnya.
Diketahui, pembangunan jalan Kedondong -Padang Cermin yang baru saja diselesaikan kondisinya cukup memperhatinkan. Pembangunan jalan sepanjang 29 KM lebih itu menelan anggaran sekitar Rp 160 miliar APBD provinsi Lampung tahun 2018, pembangunan jalannya sebagian beraspal hotmik dan sebagian rigid beton, diketahui anggaran itu berasal dari pinjaman SMI dan pembangunan jalannya dikerjakan oleh PT. Amarta Karya (Persero). (Sofie/Red)
Pesawaran (SL)-Brigade Infanteri 4 Marinir/BS secara resmi memulai latihan Gladi Posko I Pertahanan Pantai Harimau Sakti Brigif 4 Mar/BS TA. 2019 di balai prajurit Brigif4 Mar/BS Piabung, Padang Cermin, Pesawaran, Selasa (14/15/2019).
seremoni pembukaan
Seremoni pembukaan latihan Gladi Posko ini di awali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh peserta latihan dan di lanjutkan dengan penyampaiak laporan kesiapan kegiatan latihan oleh Deoyu Gladi Posko I Letkol Marinir Isna Muhsin Abdillah, S.E.Tr.(Han), serta penyematan Bet latihan kepada perwakilan peserta latihan oleh Komandan Brigade Infanteri 4 Marinir/BS yang diwakilkan Wakil Komandan Brigade Infanteri 4 Marinir/BS Letkol Marinir Datuk Sinaga.
Dalam amanat Danbrigif 4 Mar/BS yang dibacakan Wadan Brigif 4 Mar/BS menyatakan menyambut dengan penuh atensi dan gembira dengan diselenggarakannya latihan Gladi Posko I Brigif 4 Mar/BS TA. 2019, yang sekaligus sarana pencerahan tentang proses pengambilan keputusan Militer atau PPKM, dalam rangka menghasilkan Output Perwira Brigif 4 Mar/BS yang siap dan mampu ambil bagian pada perencanaan Operasi gabungan TNI.
“Gladi Posko bukanlah hal yang baru dilingkungan Brigif 4 Mar/BS namun demikian kita harus tetap melaksanakannya dengan dilandasi motivasi, dedikasi dan serius, sehingga memalui kegiatan ini kita bisa melaksanakan evaluasi dan introspeksi, dimana posisi kita, setangguh apa kapabilitas kita, sebaik apa perencanaan operasi kita, untuk kemudian kita susun langkah-langkah kedepan yang lebih baik. Kita semua harus menyadari bahwa keberhasilan dari suatu operasi tempur senantiasa diawali dengan perencanaan yang baik,” katanya.
Latihan Gladi Posko merupakan latihan yang dominan dengan olah pikir, Danbrigif berharap dalam kegiatan ini para peserta latihan mampu menunjukan pemikiran-pemikiran dan gagasan-gagasannya secara kritis dan positif, “Yang tentunya berdasarkan doktrin yang berlaku serta argumentasi yang logis dan dapat dipertanggung-jawabkan secara akademis, kita harus mengingat Filososi “ Lawan diskusi adalah teman berfikir”, tegas Danbrigif.
Hadir dalam pembukaan latihan gladi posko Wadan Brigif 4 Mar/BS Letkol Mar Datuk Sinaga, para Perwira Staf, para Dansatlak Wilayah Lampung dan para Perwira jajaran Brigif 4 Mar/BS. (red)