Kategori: Pesisir Barat

  • Mizalie: Ade Sanjaya Sosok Tepat untuk Memimpin Karang Taruna Pesisir Barat

    Mizalie: Ade Sanjaya Sosok Tepat untuk Memimpin Karang Taruna Pesisir Barat

    Pesisir Barat, sinarlampung.co – Tongkat estafet kepemimpinan Karang Taruna Pesisir Barat akan segera beralih. Beberapa nama mulai muncul ke permukaan, salah satunya adalah Ade Sanjaya, seorang advokat muda yang saat ini tergabung dalam PERADI, KAHMI, dan DPD KNPI Pesisir Barat.

    Dukungan pun datang dari Dr. H. Mizalie, SS., SH., M.Kn, Ketua DPC Gerindra Pesisir Barat sekaligus anggota DPRD Provinsi Lampung. Ia menilai Ade Sanjaya sebagai sosok yang memiliki kapasitas, integritas, dan komitmen tinggi dalam membangun organisasi kepemudaan. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Ade Sanjaya, Karang Taruna Pesisir Barat dapat semakin berkembang dan berkontribusi nyata bagi kemajuan pemuda di daerah tersebut.

    “Kita membutuhkan pemimpin yang tidak hanya memiliki semangat, tetapi juga visi yang jelas dalam membangun pemuda Pesisir Barat. Saya melihat hal itu ada dalam diri Ade Sanjaya. Oleh karena itu, saya siap mendukung dan berkolaborasi untuk bersama-sama memajukan Karang Taruna,” ujar Dr. H. Mizalie.

    Ia menegaskan bahwa dukungan ini telah disambut baik oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk kalangan pemuda yang menginginkan adanya kepemimpinan yang solid dan inovatif dalam Karang Taruna Pesisir Barat.

    “Dengan pengalaman Ade Sanjaya di berbagai organisasi, seperti Ketua Bidang Humas DPC PERADI Liwa, Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana DPD KNPI Pesisir Barat, serta pengalamannya sebagai calon legislatif dari Partai Gerindra, saya yakin Karang Taruna Pesisir Barat akan semakin berkembang,” tambahnya.

    Sementara itu, Ade Sanjaya menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan dan berkomitmen untuk membawa Karang Taruna ke arah yang lebih progresif serta berdaya guna bagi masyarakat. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemuda, pemerintah, dan berbagai pihak dalam menciptakan program yang bermanfaat.

    “Kami akan fokus pada pemberdayaan pemuda, pengembangan keterampilan, serta berbagai kegiatan sosial yang dapat membawa dampak positif bagi masyarakat Pesisir Barat,” kata Ade Sanjaya.

    Dengan adanya dukungan ini, diharapkan Karang Taruna Pesisir Barat dapat semakin maju dan menjadi wadah yang produktif bagi para pemuda dalam berkarya serta berkontribusi untuk daerahnya. (*)

  • Mat Zakiaman Ajak Masyarakat Pesibar Dukung Program Berani

    Mat Zakiaman Ajak Masyarakat Pesibar Dukung Program Berani

    Pesisir Barat, sinarlampung.co – Pasangan Dedi-Topani kini tinggal menunggu pelantikan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Barat, Lampung, setelah memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024. Dalam waktu yang tidak lama lagi, pasangan dengan jargon Berani ini akan resmi memimpin Bumi Pesisir Barat untuk lima tahun ke depan.

    Sebagai Pemuda Pesisir Barat, Mat Zakiaman mengajak seluruh pihak untuk mendukung program Berani. Sehingga pembangunan di Kabupaten Pesisir Barat nantinya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

    “Saya mengajak kepada kita semuanya untuk bahu membahu mendukung program-program Dongah Dedi dan Udo Topani nantinya, tentu apa yang telah diprogramkan itu semua bertujuan untuk membangun daerah dan menyejahterakan masyarakat,” ujar Mat Zakiaman

    Pasangan Dedi-Topani telah mengikuti tahapan demi tahapan sampai menuju pelantikan.

    Tahapan Pertama, perkara gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Lampung ditolak Mahkamah Konstitusi (MK). Perkara tersebut yakni perkara nomor 30/PHPU.BUP-XXIII/2025 Pilkada Pesisir Barat.
    Dalam sidang dismissal yang berlangsung di Jakarta pada Selasa, 4 Februari 2025, majelis hakim MK bersepakat PHPU Pilkada Pesisir Barat ditolak.

    Tahapan Kedua, pasangan Dedi Irawan dan Irawan Topani resmi ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pesisir Barat Lampung sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih priode 2025-2030.
    Rapat pleno penetapan dilaksanakan pada Kamis, 6 Februari 2025, di Hotel Sartika Krui, Pesisir Barat, dengan dihadiri oleh jajaran penyelenggara Pemilukada, unsur Forkopimda, partai pengusung, serta elemen masyarakat terkait.
    Berdasarkan Surat Keputusan KPU Pesisir Barat Nomor 04 Tahun 2025, pasangan Dedi Irawan-Irawan Topani meraih 48.903 suara atau 51,89% dari total suara sah.

    Tahapan Ketiga, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Pesisir Barat Lampung gelar paripurna pengumuman hasil penetapan Bupati dan Wakil Bupati terpilih hasil Pilkada 2024 dan usul perhentian Bupati dan Wabup hasil Pilkada 2020 pada Jum’at, 7 Februari 2025 di Gedung DPRD Pesisir Barat.

    Setelah disetujui bersama maka Pimpinan DPRD akan meneruskan usulan tersebut ke Kemendagri melalui Gubernur Lampung, Karena Kepala daerah terpilih akan dilantik pada 20 Februari di Jakarta.

    Terkait dari hal diatas, Mat Zakiaman menjelaskan, seluruh lapisan Masyarakat memiliki peran strategis dalam menentukan arah kebijakan pembangunan di Kabupaten Pesisir Barat. Menurutnya, keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh peran aktif dan partisipasi seluruh elemen masyarakat.

    “Saya ingin mengingatkan kembali kepada kita semuanya untuk mari meningkatkan semangat persatuan dan kebersamaan dalam membangun Kabupaten Pesisir Barat yang sesuai dengan visi dari dongah Dedi dan Udo Topani yaitu Terwujudnya Kabupaten Pesisir Barat yang Sejahtera, Maju, Madani, dan Religius,” tutupnya. (*)

  • Terlibat Jaringan Penyelundup Benih Lobster Oknum Anggota Polsek Bengkunat Ditangkap Sudah Jadi Tersangka Dan Ditahan 

    Terlibat Jaringan Penyelundup Benih Lobster Oknum Anggota Polsek Bengkunat Ditangkap Sudah Jadi Tersangka Dan Ditahan 

    Pesisir Barat, sinarlampung.co- Polres Pesisir Barat menetapkan dua tersangka baru dalam kasus penyelundupan benih bening lobster (BBL). Satu diantaranya Bripka M Topan (37) dan berdinas di Polsek Bengkunat, Polres Pesisir Barat. Warga Teluk Betung itu ditangkap hasil pengembangan dari tersangka sebelumnya, bersama Nanang (47 warga Pekon Pagar Bukit, Kecamatan Bangkunat saat akan mengirim BBL.

    “Benar, ada dua orang yang kami amankan atas kasus penyeludupan benih bening lobster dimana salah satunya merupakan oknum anggota kepolisian,” kata Kapolres Pesisir Barat AKBP Alsyahendra, Kamis 6 Februari 2025.

    Keduanya telah ditahan di Mapolres guna penyelidikan lebih lanjut. Khusus untuk Bripka M Topan, pemeriksaan juga dilakukan oleh Propam. “Saat ini keduanya telah dilakukan penahanan. Untuk oknum anggota Polri ini telah dilakukan pemeriksaan oleh Bidang Propam,” ujar Alsya.

    Baik M Topan maupun Nanang telah ditetapkan menjadi tersangka melalui mekanisme gelar perkara. Alsya menerangkan pihaknya akan terus mengusut kasus ini hingga tuntas. “Kami pastikan tidak ada pandang bulu dalam penegakan hukum, termasuk jika ada oknum yang terlibat. Kami akan terus mendalami kasus ini hingga mengungkap dalang utama di balik praktik ilegal ini, kami terus melakukan pendalaman dalam perkara ini,” imbuh dia.

    Alsya menambahkan, jaringan tersebut merupakan jaringan luar negeri. Dari hasil keterangan para tersangka, berbagai jenis benih bening lobster ini akan dikirim ke luar Indonesia. “Masih kami dalami, namun memang ini jaringan luar negeri. BBL ini akan dibawa ke luar negeri,” katanya.

    Sementara Kasat Reskrim Polres Pesisir Barat Iptu Algy Ferlyando Seiranausa, mengatakan bahwa penetapan tersangka ini dilakukan melalui mekanisme gelar perkara. “Kami pastikan tidak ada pandang bulu dalam penegakan hukum, termasuk jika ada oknum yang terlibat. Kami akan terus mendalami kasus ini hingga mengungkap dalang utama di balik praktik ilegal ini, kami terus melakukan pendalaman dalam perkara ini,” ujar Algy.

    Petugas telah menyita sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan kasus penyelundupan BBL ini. Kasus ini juga hasil pengembaangan pada Kamis, 23 Januari 2025, sekitar pukul 21.00 WIB, setelah Unit Tipidter Sat Reskrim Polres Pesisir Barat berhasil menangkap seorang pelaku berinisial MA yang diduga menyelundupkan 25.000 ekor BBL menggunakan mobil Daihatsu Sigra warna hitam dengan nomor polisi BE-1230-MG.

    Penangkapan ini dilakukan berdasarkan Laporan Polisi Nomor LP/A/2/I/2025/SPKT.Satreskrim/Polres Pesisir Barat/Polda Lampung. Berdasarkan hasil penyelidikan, aksi penyelundupan ini menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 3,7 miliar.

    Penyelidikan akan terus dikembangkan untuk mengungkap jaringan lebih luas, termasuk kemungkinan adanya pelaku lain yang berperan dalam sindikat ini. “Kami akan terus melakukan pengembangan dan menindak tegas setiap pihak yang terlibat dalam praktik penyelundupan ini. Kami juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan setiap aktivitas mencurigakan terkait perdagangan ilegal BBL,” Kata Algy. (Red)

  • Menanti Putusan MK, Mat Zakiaman Ajak Masyarakat Doakan dan Kawal Kemenangan Dedi-Topani

    Menanti Putusan MK, Mat Zakiaman Ajak Masyarakat Doakan dan Kawal Kemenangan Dedi-Topani

    Pesisir Barat, sinarlampung.co – Sesuai dengan Peraturan Mahkamah Konstitusi (PMK) Nomor 1 Tahun 2025, penanganan perkara gangguan hasil pemilu kepala daerah saat ini memasuki tahap pembahasan dalam Rapat Permusyawaratan Hakim. Dalam rapat ini, seluruh hakim konstitusi secara kolektif mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk permohonan, jawaban termohon, tanggapan atau keterangan pihak terkait dan Bawaslu, serta argumen dan fakta yang muncul dalam konferensi. Berdasarkan pertimbangan tersebut, MK akan memutuskan apakah pemeriksaan perkara akan dilanjutkan atau dihentikan.

    Hasil Rapat Permusyawaratan Hakim akan diumumkan dalam sidang pengumuman keputusan dan/atau ketetapan yang diselenggarakan berlangsung pada hari Selasa dan Rabu, 4–5 Februari 2025. Dalam sidang tersebut, akan ditentukan apakah perkara berlanjut ke tahap pembuktian atau dihentikan. Jika selesai, MK akan menggelar sidang pemeriksaan lanjutan pada 7–17 Februari 2025.

    Menyanggapi hal ini, Mat Zakiaman, salah satu pemuda Pesisir Barat, optimistis bahwa keputusan MK nantinya akan menjadi yang terbaik bagi kemajuan daerah. Ia juga mengajak masyarakat untuk terus mendoakan dan mengawal hasil pemilihan kepala daerah.

    “Saya mengajak seluruh masyarakat Pesisir Barat untuk berdoa dan mengawali kemenangan Dedi Irawan dan Irawan Topani,” ujar Mat Zakiaman.

    Menurutnya, masyarakat Pesisir Barat sangat menantikan pemimpin yang mampu menghadirkan kebijakan demi kesejahteraan dan kemajuan daerah.

    “Saya melihat antusiasme masyarakat yang luar biasa. Banyak warga bertanya langsung kepada saya, kapan Dongah Dedi dan Udo Topani akan dilantik. Persoalan ini harus segera dieksekusi dengan cepat dan tepat agar berbagai permasalahan di Kabupaten Pesisir Barat bisa segera teratasi,” ujarnya.

    Berdasarkan Keputusan KPU Kabupaten Pesisir Barat Nomor 1312 Tahun 2024 tentang penetapan hasil pemilihan bupati dan wakil bupati, pasangan calon nomor urut 01, Dedi Irawan dan Irawan Topani, memperoleh suara tertinggi dengan total 48.903 suara. Sementara itu, pasangan nomor calon urut 02, Septi Heri Agusnaeni dan Ade Abdul Rochim, berada di posisi kedua dengan 41.008 suara.

    “Dari hasil tersebut, kita bisa melihat bahwa pasangan nomor urut 01 unggul jauh dibandingkan nomor urut 02. Saya optimistis, berdasarkan penyiaran sidang hasil Pilkada di MK, pasangan 01 akan dilantik,” kata Mat Zakiaman.

    Sementara itu, hasil rapat kerja Komisi II DPR bersama Kemendagri, KPU, dan Bawaslu di Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta pada Senin, 3 Februari 2025, menyebutkan bahwa pelantikan kepala daerah pemilu hasil Pilkada Serentak 2024 rencananya akan dilaksanakan pada 20 Februari 2025. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan bahwa pelantikan kepala daerah yang tidak bersengketa akan bergabung dengan pelantikan kepala daerah yang memutuskan melalui putusan sela atau pemberhentian di MK.

    “Saya mengajak seluruh masyarakat Pesisir Barat untuk terus berdoa dan tetap yakin bahwa Dongah Dedi dan Udo Topani akan sampai pada tahap pelantikan,” pungkas Mat Zakiaman. (*)

  • Pelajar di Pesisir Barat Tewas Terseret Ombak Saat Memanah Ikan

    Pelajar di Pesisir Barat Tewas Terseret Ombak Saat Memanah Ikan

    Pesisir Barat, Sinarlampung.co – Dua pelajar terseret ombak saat sedang memanah ikan di pesisir pantai Pekon Walur, Kecamatan Krui Selatan,Kabupaten Pesisir Barat. Naas gulungan ombak itu menenggelamkan salah satu diantaranya bernama Bayu Firmansyah (18) sekira 02.00 WIB, Minggu 5 Januari 2025.

    Kepala BPBD Pesisir Barat, Imam Habibbudin mengatakan kedua pelajar itu merupakan warga pekon Walur dan berstatus sebagai pelajar di sebuah madrasah aliyah di Pesisir Barat.

    Peristiwa naas itu bermula ketika Bayu berniat memanah ikan bersama rekannya Sendi (17). Saat kedua korban memanah ikan di perairan Pantai Walur, tiba-tiba datang ombak besar menghantam dan menyeret keduanya dan Sendi berhasil menyelamatkan diri. Sedangkan Bayu hanyut terbawa arus.

    Terang Imam, setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, pihaknya langsung bergerak melakukan pencarian. “Kami langsung bergerak dan berkoordinasi dengan Polsek,”jelasnya.

    Setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB dalam keadaan tak bernyawa dan kemudian korban langsung dibawa ke rumah duka.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya nelayan, agar selalu waspada dan berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang kembali,”ujarnya. (*/Red)

  • Sosialisasi Permenkes Nomor 39 Tahun 2014, DPP Hofagi Serahkan Piagam Penghargaan Pelayanan Terbaik Untuk Pekon Biha

    Sosialisasi Permenkes Nomor 39 Tahun 2014, DPP Hofagi Serahkan Piagam Penghargaan Pelayanan Terbaik Untuk Pekon Biha

    Pesisir Barat, sinarlampung.co – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Home Family Tugi (Hofagi), menggelar sosialisasi Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI nomor 39 tahun 2014 tentang Pembinaan, Pengawasan dan Perizinan Pekerjaan Tukang Gigi di Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Jumat, 27 Desember 2024.

    Kegiatan yang di laksanakan di Balai Pekon Biha Kecamatan Pesisir Selatan itu dihadiri dan dibuka lansung oleh Ketua Umum Hofagi, Andi Junaidi. Dalam sambutan nya, Andi Junaidi, menyampaikan pentingnya sosialisasi bagi para tukang gigi di Kabupaten Pesibar. Karena, Permenkes itu dibuat untuk mencegah terjadinya korban malpraktek oleh oknum tukang gigi.

    “Dalam Pasal 6 Permenkes 34/2014 sudah jelas disebutkan pekerjaan tukang gigi hanya membuat dan memasang gigi tiruan lepasan sebagian atau penuh dan terbuat dari bahan heat curing acrylic yang memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan dengan tidak menutupi sisa akar gigi,” kata Andi.

    Hal yang sama juga di sampaikan Ari Nuris, selaku nara sumber dari DPP Hofagi. Yang menekankan agar seluruh tukang gigi bisa mematuhi Permenkes tersebut. “Setelah mengetahui peraturan ini, kami berharap para tukang gigi tidak melakukan pekerjaan di luar ketentuan yang telah diatur dan di tetapkan oleh pemerintah,” ucapnya.

    Dalam kesempatan itu, DPP Hofagi juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Rizkon Alhuda, selaku Peratin Pekon Biha yang telah memberikan dukungannya pada kegiatan tersebut. “Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Peratin Pekon Biha atas dukungan dan partisipasinya dalam mensukseskan kegiatan ini. Sosialisasi Permenkes ini penting agar penerima jasa tukang gigi di Pesisir Barat dapat terlindungi,” tegasnya.

    Ucapan yang sama juga di sampaikan Peratin Pekon Biha, kepada DPP Hofagi yang telah memilih Pekon Biha sebagai lokasi tempat sosialisasi. “Terimakasih atas sosialisasinya, karena masyarakat kami selama ini memang sangat membutuhkan informasi terkait masalah gigi. Dan alhamdulilah hari ini masyarakat jadi tau batas dan kewenangan tukang gigi,” ungkapnya.

    “Semoga kedapannya Hofagi semakin jaya dan sukses dalam mensosialisasikan peraturan peraturan yang di tentukan dan di syahkan oleh pemerintah Republik Indonesia,” tandas Peratin yang di akhir acara mendapat Piagam penghargaan dari DPP Hofagi, sebagai Pekon dengan pelayanan terbaik. (Andi)

  • Terekam Camera Pengintai Harimau Melintasi Kandang Jebakan di Pekon Rawas Pesisir Tengah

    Terekam Camera Pengintai Harimau Melintasi Kandang Jebakan di Pekon Rawas Pesisir Tengah

    Pesisir Barat, sinarlampung.co-Seekor harimau dewasa  tertangkap kamera pengawas melintasi kandang jebakan di area sekitar Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, pada Rabu, 25 Maret 2024, pukul 17.05 WIB.

    Lokasinya berada tepat di depan kandang jebakan yang dipasang perangkap Harimau itu. Hal ini menjadi perhatian mengingat lokasi tersebut dekat dengan area aktivitas masyarakat.

    Kapolsek Pesisir Tengah, AKP Mahdum Yasin mengimbau masyarakat sekitar untuk waspada terutama yang beraktivitas atau melintas di sekitar lokasi tersebut.

    “Daru rekaman kamera CCTV yang dipasang sebelumnya, harimau terlihat melintas di area sekitar Pekon Rawas pada Rabu, 25 Maret 2024, pukul 17.05 WIB. Lokasi kejadian berada tepat di depan kandang jebakan yang dipasang untuk menangkap satwa liar tersebut, ” Kata Kapolsek.

    Kapolres melalui Kasi Humas Polres Pesisir Barat menyarankan masyarakat, terutama pegawai rumah sakit dan keluarga pasien yang melintas di area tersebut, untuk tidak berjalan sendirian.

    “Sebaiknya berkelompok untuk mengurangi risiko. Selain itu, bagi warga yang berkebun, kami minta agar sudah kembali ke rumah masing-masing sebelum pukul 15.00 WIB,” ujarnya, Kamis 26 Desember 2024.

    Polres juga meminta masyarakat, khususnya di wilayah Pekon Rawas, untuk tetap waspada dan segera melaporkan ke Posko gabungan apabila melihat atau mendapatkan informasi terkait keberadaan Harimau.

    “Sinergi masyarakat dan pihak berwenang sangat diperlukan untuk mengatasi situasi ini. Kami berharap langkah-langkah pencegahan ini dapat memastikan keselamatan semua pihak,” harapnya. (Red) 

  • Sengkarut Benih Lobster, Anggota DPRD Lampung Minta Kapolres Pesibar Dievaluasi

    Sengkarut Benih Lobster, Anggota DPRD Lampung Minta Kapolres Pesibar Dievaluasi

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Anggota DPRD Provinsi Lampung, Wahrul Fauzi Silalahi, meminta Polri mengevaluasi Kapolres Pesisir Barat, pasca Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap dua kurir penyelundup 52.200 benih lobster senilai Rp7,8 miliar yang akan dikirim ke Vietnam, di Pesisir Barat, 9 Desember 2024.

    Baca: Bisnis Bibit Lobster Ilegal di Pesisir Barat Melibatkan Pengusaha Hingga Aparat?

    Baca: Dua Tersangka Gudang Lobster Ilegal di Pesisir Barat Dilimpahkan ke Jaksa, Tersangkanya Hanya Pekerja?

    Wahrul Fauzi Silalahi mengapresiasi proses penangkapan dan menyoroti adanya pembiaran dari aparat penegak hukum (APH) khususnya kepolisian sehingga KKP yang mengungkap kasusnya. “Sudah lama ada proses pembiaran dari polisi Pesisir Barat dan Polda Lampung. Pertanyaan saya, selama ini kemana saja, yang sudah melakukan pembiaran,” kata Wahrul, Senin 16 Desember 2024.

    Wahrul didampingi perwakilan masyarakat Bengkunat Kamsin, Direktur Mitra Bentala Rizani Ahmad, Direktur Walhi Irfan Tri Musri dan Direktur LBH Bandar Lampung Sumaindra Jawardi menyebutkan ada kecurigaan atas pembiaran dari pihak kepolisian sehingga yang mengungkap kasusnya adalah KKP.

    Karena itu, Wahrul meminta Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika untuk mengevaluasi Kapolres Pesisir Barat AKBP Alsyahendra. “Saya minta Kapolda untuk mengevalusi kapolres Pesisir barat yang diam dan tidak ambil bagian dari pengungkapan kasus benih lobster ini,” kata Anggota Fraksi Gerindra DPRD Lampung.

    Wahrul juga meminta Kapolda menyelidiki kemana aliran uang penyelundupan benih lobster ini, baik aliran ke atas dan ke bawah. Pasalnya, dia menduga kuat, ada pihak-pihak yang mendekengi bisnis ini. “Hari ini yang diambil adalah kurir yang di bawah, tapi siapa tokek besarnya? Kalau tidak ditangkap, ini akan berlarut-larut,” tegasnya.

    Direktur Walhi Lampung Irfan Tri Musri mengatakan pengawasan ekspor lobster baik yang legal maupun ilegal sangat lemah. “Penyelundupan benih lobster ini sangat berdampak pada keberlanjutan keanekaragaman hayati dan juga pada nelayan kita,” kata dia.

    Sementara itu, perwakilan masyarakat Bengkunat, Kamsin mengatakan bahwa pengambilan benih lobster sudah sering dilakukan selama beberapa tahun yang lalu. “Sebelum pemekaran Polres Lampung Barat dan Pesisir Barat, saat itu ada yang ditangkap tim buser tim tetapi hanya ditahan kurang lebih 5 hari. Dan mereka terus melakukan sampai saat ini,” katanya.

    Menurut kesaksiannya, seluruh masyarakat sekitar mengetahui praktik ini, sehingga sangat tidak mungkin pihak kepolisian tidak tahu. “Kalau boleh dikatakan, mustahil tidak tahu mustahil tidak melihat,” katanya. (Red)

  • Warga Pesisir Barat Resah Ada Tapak Harimau Sumatera di Sekitar RSUD Muhammad Tohir

    Warga Pesisir Barat Resah Ada Tapak Harimau Sumatera di Sekitar RSUD Muhammad Tohir

    Pesisir Barat, sinarlampung.co-Warga sekitar Jalan Atar Sedangkek, Pekon Way Suluh, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat resah kehadiran raja hutan. Warga heboh pasca beredar video jejak harimau ditemukan di sekitar RSUD Muhammad Tohir, Kabupaten Pesisir Barat.

    Bahkan, pihak RSUD Muhammad Tohir Pesisir Barat, meniadakan jam besuk malam untuk pasien. Sementara Polisi menyatakan harimau tersebut telah memakan seekor anjing dan dua ekor kambing milik warga. “Dari hasil keterangan beberapa warga dikatakan memang Harimau ini telah memakan ternak milik warga yakni dua ekor kambing dan satu ekor anjing,” kata Kapolres Pesisir Barat AKBP Alsyahendra, Rabu 11 Desember 2024.

    Menurut Alsyahendra, dari hasil keterangan warga juga dikatakan harimau sumatera yang berkeliaran di sekitar RS diduga lebih dari satu ekor. “Informasi yang kami dapat lebih dari satu. Warga mengatakan ada tiga ekor, dua dewasa dan satu anaknya,” ucap Kapolres.

    Namun, Kapolres menyebut hal itu belum bisa dibuktikan, karena pihaknya masih mencari keberadaan hewan tersebut bersama tim dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan TNI. “Masih dilakukan pencarian oleh tim gabungan, maka keterangan warga itu belum bisa dipastikan apakah memang lebih dari satu ekor,” ujarnya.

    Sebelumnya, beredar video jejak harimau sumatera ditemukan di sekitar RSUD Muhammad Tohir, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Pihak rumah sakit mengeluarkan larangan jam besok pada malam hari. Atas beredarnya video itu, Pemkab Pesisir Barat mengeluarkan peringatan.

    “Imbauan kewaspadaan binatang buas di seputaran RSUD KH Muhammad Thohir. Sementara jam kunjungan atau jam besuk pasien pada malam hari ditiadakan. Mulai Selasa 10 Desember 2024 hingga waktu yang ditetapkan kemudian,” demikian bunyi imbauan tersebut. (Andi)

  • Bus Putra Raflesia Bengkulu-Jakarta Terjun ke Jurang dan Terbakar di Jalur Lintas Barat TNBBS Sopir dan Dua Penumpang Hangus, Enam Luka-Luka

    Bus Putra Raflesia Bengkulu-Jakarta Terjun ke Jurang dan Terbakar di Jalur Lintas Barat TNBBS Sopir dan Dua Penumpang Hangus, Enam Luka-Luka

    Pesisir Barat, sinarlampung.co-Bus PO Putra Raflesia, BD-7089-AU, jurusan Bengkulu-Jakarta terguling dan masuk ke dalam jurang di tanjakan Manula, Tebing Batu, Pekon Rata Agung, Lemong, Pesisir Barat, tepatnya di hutan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan (TNBBS), Rabu 11 Desember 2024 malam sekitar pukul 21.00 WIB.

    Bus bus tujuan Bengkulu-Jakarta berpenumpang 9 penumpang dan sopir itu terperosok ke dalam jurang sedalam kurang lebih 70 meter, dan terbakar. Korban meninggal dunia tiga orang, yaitu sopir bus bernama M Sofyan dan dua penumpang bernama Dedi Aditya, warga Lebak Bulus dan Karta Jaya Sitepu, warga Tambun, Bekasi.

    Informasi dilokasi kejadian menyebutkan saat melintas di jalan yang melalui Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Tebing Batu, Pekon Rata Agung, Kecamatan Lemong, bus Putra Raflesia itu terjun ke jurang sedalam 70 meter. Bus Putra Raflesia BD-7089-AU itu lalu terbakar saat mencapai dasar jurang setelah terguling. Enam orang penumpang berhasil menyelamatkan diri. Para korban selamat telah dievakuasi ke Puskesmas Lemong. Sedangkan korban meninggal dunia dibawa ke rumah sakit di Pesisir Barat.

    Kapolsek Pesisir Utara, AKP Rudi Aries mengatakan, bus tersebut membawa 9 orang, dimana tiga diantaranya meninggal dunia dan enam mengalami luka-luka atas kejadian tersebut. “Peristiwa ini bermula saat Bus Putra Raflesia melaju dari arah Bengkulu, dengan tujuan ke Jakarta. Sesampainya Tebing Batu, bus tersebut mengalami kendala teknis,” kata AKP Rudi Aries dalam keterangannya, Kamis 12 Desember 2024.

    Kemudian karena mengalami kendala teknis tersebut, sopir kemudian didugaterlambat untuk memindahkan transmisi ke gigi rendah, sehingga bus kehilangan tenaga dan langsung mundur hingga tidak terkendali. “Bus lalu masuk ke dalam jurang sedalam 50 meter, tak lama itu, api langsung muncul hingga membakar hampir seluruh bagian bus,” ujar AKP Rudi Aries.

    Atas kejadian tersebut, tiga orang di dalam bus ditemukan meninggal dunia dengan kondisi hangus, karena terjepit di dalam bus. Setelah kejadian tersebut, korban luka yang berhasil diselamatkan langsung dibawa ke Puskesmas Lemong, untuk penanganan lebih lanjut.

    Mansur, salah seorang penumpang yang menyelamatkan diri saat bus Putra Rafflesia Bengkulu masuk jurang 70 meter di perbatasan Bengkulu-Lampung. Dia mengaku menjadi orang pertama yang berhasil keluar dari dalam bus tersebut sebelum masuk ke jurang. “Setau saya mobil bus itu memang sudah dijual oleh perusahaan, tapi karena kita kebetulan mau ke arah yang sama, ditawari oleh sopir untuk naik dengan ongkos Rp 150 ribu,” ujar Mansur di Puskesmas Lemong, Kamis 12 Desember 2024.

    Pada saat kejadian, dirinya dalam keadaan sadar dan tidak tidur. Saat itu, sopir akan ngoper gigi lagi, tapi sudah gak bisa langsung bablas masuk ke dalam jurang. Mansur berhasil melompat, sementara mobil tersebut langsung jatuh ke bawah jurang dan meledak. “Tapi sebelum terjun kedalam jurang bus itu menyangkut terlebih dahulu di atas pohon, saat itulah para penumpang lain berhasil keluar. Korban yang meninggal dunia sopir dan dua orang lainnya saya tidak tau siapa namanya,” kata dia.

    Daftar Penumpang

    Sopir, Muhammad Syofyan (32), Pengemudi, Alamat : Jln Raya Unib Merpati 5 no. 28, RT 008, Desa Rawa Makmur, Kecamatan Muara Bangka Hulu, Kota Bengkulu.

    Penumpang:

    1. Mansur (46), wiraswasta, Alamat : Kampung Pekopen RT 02 RW 06
    2. Karta Jaya Sitepu (50), wiraswasta, Alamat : Tambun Selatan, Kab. Bekasi
    3. Jese (65), wiraswasta, Alamat : Slimbaran jaya, kaping, Tanggerang
    4. Putut (35), wiraswasta, Alamat : Duta Harapan, Blok F 28, Kel. Bekasi Utara Kota Bekasi
    5. Hendrik (59), wiraswasta, Alamat : Jl. Rawa Kuning, Pulogebeng, Jakarta Timur
    6. Tafsir (43) wiraswasta, Alamat : Jl. Gang Lumpur, Pringsewu Utara.

    Dua orang lagi dalam pendataan. (Red)