Kategori: Pesisir Barat

  • DPD Partai Nasdem Kabupaten Pesibar Salurkan Bantuan Lewat Baksos

    DPD Partai Nasdem Kabupaten Pesibar Salurkan Bantuan Lewat Baksos

    DPD Partai Nasdem Kabupaten Pesibar, Saat Menggelar Bhakti Sosial, Minggu (1/4/18)

    Pesisir Barat (SL) – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Kabupaten Pesisir Barat, menggelar bhakti sosial menyantuni Mirwanto (24) yang merupakan anak dari Hermansyah dan Zuryani, warga Tulungbamban, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Minggu sore (1/4).

    Mirwanto yang lahir pada 07 Oktober 1994 tersebut menderita kelumpuhan yang disebabkan oleh kedua kakinya tidak berfungsi dengan baik, hal ini diperparah tulang belakangnya mengalami Skoliosis Permanen. Sehingga setiap harinya Mirwanto dihabiskan ditempat tidur dengan ditemanin ibu yang mengurusnya.

    Adanya info terkait kesulitan ekonomi yang dialami oleh keluarga Mirwanto, Partai Nasdem yang secara bersama mengumpulkan dana dari para kader Partau Nasdem untuk membantu meringankan sedikit beban keluarga Mirwanto.

    Baksos Partai pimpinan Agus Istiqlal tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Partai Nasdem, Abdullah Hasim, dan kepengurusan dari jajaran DPD dan perwakilan DPC Partai Nasdem, langsung menyerahkan bantuan berupa sembako dan uang tunai.

    “Baksos ini dilaksanakan untuk sedikit meringankan masyarakat atau saudara kita yang mengalami kesulitan khususnya kepada Mirwanto. Sebelumnya sudah pernah dilakukan Baksos serupa, dan akan datang kami rencananya dalam waktu dekat juga akan mempersiapkan baksos kembali untuk membantu saudara kita yang terkena musibah, ” ungkap Yang akrab disapa Udo Loh tersebut.

    Sementara disampaikan Hermansyah dan Ibu Zuryani anak tertuanya tersebut (Mirwanto) lahir dan tumbuh normal sama seperti anak-anak seusianya, namun ketika berinjak usia 3 tahun anaknya mengalami gangguan pada sumsum tulang belakang hal ini berpengaruh terhadap perkembangan tubuh anaknya yang terus menurun. Pengobatan secara medis maupun non medis terus dilakukan namun tidak menunjukkan tanda-tanda kesembuhan. (Eva)

  • Sambut HUT Pesibar ke-5 TP-PKK Menggelar Kegiatan Donor Darah

    Sambut HUT Pesibar ke-5 TP-PKK Menggelar Kegiatan Donor Darah

    Donor Darah TP-PKK Sambut HUT Pesibar ke-5, Kamis (28/3/18) (Foto/Dok/Eva)

    Pesisir Barat (SL) – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Pesisir Barat ke-5 April mendatang, Tim Penggerak- Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Pesisir Barat menggelar kegiatan sosial Donor Darah, yang dipusatkan di Gedung Serbaguna (GSG) Selalaw, Pantai Labuhanjukung, Kecamatan Pesisir Tengah, Kamis (28/3).

    Disampaikan, Panitia Penyelenggara Donor Darah Eliza Wati, bahwa TP-PKK Kabupaten Pesisir Barat yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Pesisir Barat dan Dinas Kesehatan setempat, menargetkan sebanyak 300 peserta sebagai pendonor dalam kegiatan menyambut HUT Pesisir Barat ke-5 tersebut.

    “Untuk Pelaksanaan donor darah oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lampung Utara dan PMI Provinsi Lampung yang berkoordinasi dengan PMI Kabupaten Pesisir Barat, ” jelas Eliza yang merupakan anggota DPRD Pesisir Barat itu.

    Sebelumnya TP-PKK Pesisir Barat juga pernah melaksanakan kegiatan baksos donor darah diselenggarakan Pemkab Pesisir Barat melalui TP-PKK, yang Pertama untuk memeriahkan HUTRI ke-73 pada 18 Agustus 2017 lalu dengan pendonor sebanyak 250 peserta.

    “Untuk saat ini peserta pendonor dari OPD dan kecamatan se-Pesisir Barat, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Pesisir Barat dan Pol PP Pesisir Barat,” pungkas Eliza.

    Kegiatan yang kali keduanya dilaksanakan tersebut dibuka oleh Asisten Bidang Adminsitrasi umum, Husni Arifin dan dihadiri langsung oleh Ketua TP-PKK Pesisir Barat, Septi Istiqlal dan dihadiri juga oleh perwakilan OPD Pesisir Barat.

    Disampaikan Asisten Bidang Administrasi Umum, Husni Arifin bahwa kegiatan itu merupakan bentuk kepedulian nyata terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan darah, Dengan mendonor darah, memberikan sekitar 480 mililiter dari darah yang ada dalam tubuh manusia dan setelah darah itu diuji keamanan dan kelayakannya, kemudian diberikan kepada pasien yang membutuhkan donor darah.

    ” Seperti orang yang mengalami kecelakaan, transplantasi organ, atau orang yang menderita kanker anemia, anemia sel sabit, hemofilia, dan lainnya. Donor darah juga memberi manfaat kesehatan untuk pendonor, membangun memperlancar aliran darah mencegah penyumbatan arteri,” jelas Husni.

    Sementara disampaikan Ketua TP-PKK Pesisir Barat, Septi Istiqlal bahwa diharapkan kerjasamanya kepada para peserta untuk bersedia menyumbangkan darahnya untuk masyarakat yang membutuhkan karena penelitian menunjukkan rajin mendonor darah, menurunkan resiko serangan jantung hingga 88 persen pendonor akan jarang sakit, terhindar dari kanker stroke serangan jantung.

    “Jangan takut atau ragu untuk mendonorkan darah, di palang merah Indonesia (PMI) atau rumah sakit terdekat, banyak sekali manfaatnya tindakan mulia ini, satu orang secata rutin donor darah dapat menyelamatkan seribu nyawa seumur hidupnya,” ungkap Septi. (Eva)

  • Pelajar Tingkat SD Kabupaten Pesibar Ikuti O2SN dan FLS2N

    Pelajar Tingkat SD Kabupaten Pesibar Ikuti O2SN dan FLS2N

    Ratusan Pelajar Tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Pesisir Barat Mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional, Selasa (27/3) (Foto/Dok/Eva)

    Pesisir Barat (SL) – Ratusan pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Pesisir Barat mengikuti Olimpiade olahraga siswa nasional (O2SN) dan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Jenjang SD Tingkat Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2018.

    Kegiatan yang dilaksanakan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Barat tersebut dipusatkan di Gedung Sebaguna (GSG) Selalaw, Pantai Labuhanjukung, Kecamatan Pesisir Tengah, Selasa (27/3) sekitar Pukul 09.00 WIB tersebut dibuka oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Lingga Kusuma.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Pesisir Barat, Hapzi SN, yang disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bukri, mengatakan O2SN akan berlangsung selama satu hari dengan mengikut sertakan empat cabang olahraga, yakni pencak silat, cegang, kids atletik dan bulutangkis yang masing-masing cabang diikuti oleh 22 peserta. Sedangkan FLS2N yakni Tari kreasi sebelas kelompok, Solo sebelas peserta, Pantomim Sebelas peserta dan Cergam sebelas peserta.

    “Pada kegiatan O2SN dan FLS2N jenjang SD tingkat Kabupaten ini bertemakan Membangun karekter unggul melalui kegiatan olahraga dan seni pendidikan di Kabupaten Pesisir Barat, ” jelas Bukri.

    Sementara disampaikan oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Lingga Kusuma yang mewakili Bupati Pesisir Barat, Agus Istiqlal bahwa tujuan dilaksanakannnya O2SN dan FLS2N Tingkat Kabupaten ini adalah untuk menumbuhkembangkang minat, bakat, dan kreatifitas para siswa akan olahraga dan seni.

    “Selain itu kegiatan O2SN dan FLS2N juga untuk memilih para kandidat terbaik yang akan diikutsertakan pada ajang lomba tingkat Provinsi. Jika peserta kita bisa lulus di tingkat Provinsi maka akan dilanjutkan tingkat Nasional bahkan Internasional,”papar Lingga.

    Pihaknya juga berpesan kepada seluruh peserta O2SN dan FLS2N, Pertama agar bisa mengikuti seluruh rangkain perlombaan dengan sportif, artinya jujur dan menerima hasil perlombaan atau pertandingan dengan kompetisi yang sportif. Kedua, berkopetisilah dengan penuh percaya diri jangan minder. Ketiga jangan grogi atau demam panggung, Keempat yakni untuk yang mendapatkan juara harus rendah hati dan tidak sombong dan untuk yang belum mendapatkan juara harus tetap bersabar dan terus berlatih.

    ” Kegiatan O2SN dan FSL2N merupakan wadah silaturahmi sekaligus ajang uji coba kemampuan setiap sekolah, agar tidak tertinggal oleh sekolah lainnya. Kedua kegiatan itu penting dilaksanakan secara serius karena akan merujuk bakat dan kecenderungan anak. Kita harus terus maju, harus terus menggali dan mengembangkan bakat serta minat peserta didiknya baik dalam bidang akademik maupun non akademik,” pungkas Lingga.

    Kegiatan yang diketuai oleh Kabid Dikdas, paud dan PNFI Kabupaten Pesisir Barat, Rena Novasari tersebut mendatangkan dewan juri baik bidang seni dan juri bidang olahraga. Selain peserta juga tampak hadir para kepala SD se-Pesisir Barat, panitia pelaksana O2SN dan FLS2N Jenjang SD, serta pengawas sekolah dan para pendamping peserta O2SN dan FSL2N. (Eva)

  • Dispora Adakan Seleksi Paskibraka Se-SMA Kabupaten Pesibar Peringati HUT RI ke-73

    Dispora Adakan Seleksi Paskibraka Se-SMA Kabupaten Pesibar Peringati HUT RI ke-73

    Seleksi Paskibraka Yang di Adakan Dispora Kab. Pesibar (Foto/Dok/Eva)

    Pesisir Barat (SL) – Dinas Pemuda dan olahraga (Dispora) Kabupaten Pesisir Barat menggelar seleksi Pasukan Pengibar Bendera Merah Putih (Paskibraka) untuk upacara Hari Ulang Tahun (HUT) RI yang ke-73, Agustus  mendatang. Sebanyak 240 pelajar dari sekolah tingkat SMA se-Pesisir Barat. mengikuti seleksi yang dinilai langsung oleh Tim Pembina Paskibra Dispora, PPI Pesisir Barat, TNI dan Polri.

    Seleksi dilaksanakan dan dipusatkan di Gedung Serbaguna (GSG) Selalaw, Pantai Labuhanjukung, Kecamatan Pesisir Tengah, pada Senin (26/3) yang dimulai pada Pukul 09.00 WIB.

    Kepala Dispora Pesisir Barat, Azhri mengatakan dari total 240 peserta yang hadir, nantinya akan kembali diseleksi, sebanyak 40 peserta. Sehingga nanti di akhir seleksi didapat 6 Peserta yang akan mewakili Pesisir Barat, untuk mengikuti seleksi di tingkat Provinsi.

    Pihaknya berharap dengan diadakannya seleksi Paskibraka pada tahun ini akan menghasilkan pemuda-pemudi Pesisir Barat yang benar-benar mampu bersaing di tingkat Provinsi bahkan Nasional, sehingga dapat mengharumkan nama Kabupaten Pesisir Barat.

    Sementara itu, Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Suryadi, yang juga hadir dalam acara pembukaan seleksi tersebut mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi apa yang akan dijalankan oleh para calon paskibraka tersebut. “Diharapkan agar para peserta ini mampu menjadi dan membanggakan nama Kabupaten Pesisir Barat ditingkat provinsi bahkan ditingkat Nasional.” pungkas Suryadi. (Eva)

  • Geger, Bocornya Surat Pernyataan Guru Honorer Kab. Pesibar Ternyata Tak Dikenakan Biaya

    Geger, Bocornya Surat Pernyataan Guru Honorer Kab. Pesibar Ternyata Tak Dikenakan Biaya

    Surat Pernyataan Guru Honorer, Nur Safitri (Foto/Dok/Eva)

    Pesisir Barat (SL) – Khalayak digegerkan dengan bocornya surat pernyataan, yang diduga dari salah seorang guru honorer dari SDN 1 Pagarbukit Kecamatan Bangkunat Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Nur Safitri, terkait pernyataannya yang menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak dikenakan biaya sedikitpun terkait diterimanya dirinya sebagai tenaga kontrak daerah.

    Dalam surat tersebut Nur Safitri menyatakan bahwa dirinya masuk sebagai tenaga kontrak di SDN 1 Pagarbukit tanpa ada biaya apapun atau melalui perantara. Dan saya telah mendapatkan SPT dari Dinas Pendidikan terhitung tanggal 23 Desember 2016. Demikian surat pernyataan ini dibuat apabila ditemukan lagi keterangan ini tidak benar saya siap diberhentikan. Atas kebijaksanaannya saya ucapkan terimakasih. Surat itu dibuat 22 Maret 2018 dengan ditandatangani diatas materai 6.000.

    Padahal, Nur Safitri didampingi suaminya menghadap Bupati Pesibar, Agus Istiqlal, diruang kerjanya langsung, pada Kamis (22/3) lalu. Dihadapan Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Hapzi SN, Nur Safitri mempertanyakan statusnya sebagai tenaga kontrak daerah di SDN 1 Pagarbukit tidak diperpanjang di Tahun 2018. Padahal berdasarkan pengakuan Nur Safitri dirinya sudah mengeluarkan biaya sebesar Rp6 juta dari Rp.10 juta yang diminta oleh oknum mantan kepsek sekolah tersebut yang berinisial B.

    Hingga berita ini diturunkan saat akan dimintai tanggapan terkait surat pernyataan tersebut, Nur Safitri sama sekali tidak merespons panggilan yang masuk ke ponselnya dengan nomor, 082280566xxx, meski sudah beberapa kali dilakukan. (Eva)

  • DPRD Kabupaten Pesibar Hadiri Rapat Paripurna Persetujuan Ranperda

    DPRD Kabupaten Pesibar Hadiri Rapat Paripurna Persetujuan Ranperda

    Wakil Ketua I DPRD, M.Towil (Foto/Dok/Eva)

    Pesisir Barat (SL) – DPRD Kabupaten Pesisir Barat mengelar rapat paripurna persetujuan Ranperda tentang perubahan atas perda kabupaten Pesisir Barat Nomor 07 Tahun 2016 tentang pemilihan peratin dan ranperda tentang perubahan nama pekon, pada Rabu (21/3) di gedung Dharmawanita.

    Paripurna dipimpin, wakil ketua I DPRD, M.Towil, didampingi wakil ketua II, AE.Wardhana Kasuma, serta dihadiri Bupati Agus Istiqlal, wakil bupati Erlina, Sekkab Azhari, serta seluruh kepala OPD, Camat dan peratin. Selain itu, Staf ahli fraksi DPRD dan tenaga Pakar DPRD setempat.

    Pada kesempatan itu, juru bicara badan pembentukan peraturan daerah, DPRD setempat, Syamsir, menjelaskan pokok-pokok hasil pembahasan ranperda tentang pemilihan peratin bahwa untuk menyesuaikan dinamika perkembangan peraturan perundang-undangan dan kebutuhan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa maka diperlukan penyesuaian-penyesuaian.

    DPRD Pesibar Menandatangani Perubahan Ranperda Perubahan Nama Pekon, Rabu (21/3/18) (Foto/Dok/Eva)

    Diantaranya, perubahan pasal 7 ayat (2) yang berbunyi (2) Masing-masing periodeasi pelaksanaan pemilihan Peratin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah 2 (dua) tahun. Dirubah menjadi (2) ketentuan lebih lanjut mengenai Interval waktu pemilihan peratin sebagaimana ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati.

     

    Kemudian, penghapusan huruf pada Pasal 23 Angka 1 huruf (g) tentang persyaratan calon peratin yang berbunyi “Terdaftar sebagai penduduk bertempat tinggal di Pekon setempat paling singkat satu tahun sebelum pendaftaran yang dibuktikan dengan salinan KTP dengan menunjukan KTP asli”. Huruf (g) tersebut Dihapuskan, dan penyesuaian lainnya.

    Sambungnya, mengenai penyesuaian ranperda tentang perubahan nama pekon, berdasarkan pandangan umum seluruh Fraksi DPRD Kabupaten Pesisir Barat menolak perubahan nama pekon dengan berbagai pertimbangan diantara belum tepat waktunya mengingat momentum demokrasi yang sudah dekat dan tidak memiliki urgensitas yang mendesak.

    Sementara itu, bupati Agus Istiqlal, dalam sambutannya mengatakan setelah melalui rangkaian kegiatan proses pembentukan rancangan peraturan daerah kabupaten Pesisir Barat tentang perubahan atas peraturan daerah nomor 07 tahun 2016 tentang pemilihan peratin, diharapkan rancangan peraturan daerah yang disetujui ini dapat bermanfaat untuk semuanya.

    “Ranperda tentang perubahan atas peraturan daerah nomor 07 tahun 2016 tentang pemilihan peratin dapat menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pemilihan peratin pada masa yang akan datang,” tutupnya. (Eva)

  • Siswa SDN 3 Pasar Krui UTS di Halaman Sekolah Lain

    Siswa SDN 3 Pasar Krui UTS di Halaman Sekolah Lain

    Pelajar SD Pesisir Barat Melakukan UAS di Halaman Sekolah SMPN 2 Pesisir Tengah, Selasa (21/3) (Foto/dok/momentum)

    Pesisir Barat (SL) – Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Pasar Krui harus melaksanakan ujian tengah semester (UTS) di halaman Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Pesisir Tengah.

    Peritiwa itu terjadi lantaran bangunan SDN 3 Pasar Krui Kecamatan Pesisir Tengah digusur untuk dijadikan lokasi pembangunan komplek perkantoran Pemkab Pesisir Barat, Selasa (21/3).

    Pengusuran itu mengakibatkan sebanyak 40 siswa SDN 3 Pasar Krui harus menumpang belajar di SMPN 2 Pesisir Tengah. “Kita terpaksa melaksanakan UTS di halaman sekolah dengan alas duduk seadanya, karena tidak bisa masuk lokal kelas yang ada lantaran di kunci pihak SMPN 2 Pesisir Tengah,” kata Dewi, salah seorang guru setempat sambil menangis.

    Ia menyebutkan, kejadian sungguh memprihatinkan. “Saya sedih, lihat anak-anak harus mengerjakan ujian di luar kelas dengan alas seadanya,” ujarnya.

    Ia melanjutkan, siswa ada yang duduk di atas bangunan taman dan beralas tanah. Karena lokal yang sering digunakan untuk menumpang kegiatan belajar di SMPN 2 Pesisir Tengah itu di kunci.

    Pihaknya sangat malu dengan para siswa bahkan orangtua siswa. Meski begitu, sebagai guru biasa dirinya bersama guru-guru lainnya tidak bisa berbuat apa-apa.

    “Sejak Juli 2017, siswa SDN 3 Pasar Krui sebanyak 201 orang menumpang ruangan kelas di SMPN 2 Pesisir Tengah, karena bangunan SDN 3 Pasar Krui sebelumnya sudah dibongkar untuk lokasi pembangunan perkantoran Pemkab Pesisir Barat,” kata dia.

    Menanggapi kejadian tersebut, Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Barat, Bukri menyebutkan itu hanya kurang koordinasi saja, karena setelah penjaga melapor lokal tersebut langsung dibuka.

    “Itu hanya mis komunikasi saja antara guru, sekolah itu sementara kan milik bersama. Yang mengunci kan siswa dan kunci diserahkan dengan penjaga, jadi hanya mis komunikasi saja, kita sedang mencarikan solusinya. Mudah-mudah cepat dan tidak menggangu aktifitas belajar mengajar lagi,” kata Bukri. (mmt/nt/*)

  • SDN 3 Pasar Krui Klarifikasi Terkait Muridnya Laksanakan UTS di Halaman Sekolah Lain

    SDN 3 Pasar Krui Klarifikasi Terkait Muridnya Laksanakan UTS di Halaman Sekolah Lain

    SDN 3 Pasar Krui, Kabupaten Pesisir Barat Menyampaikan Klarifikasi, Rabu (21/3) (Foto/Dok/Eva)

    Pesisir Barat (SL) – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Pasar Krui, Kabupaten Pesisir Barat menyampaikan klarifikasi terkait adanya siswa Kelas VI menggelar Ujian Tengah Semester (UTS) dihalaman kelas di Gedung SMPN 2 Krui, Kecamatan Pesisir Tengah pada Rabu (21/3) Pukul 13.30 WIB.

    Sebelumnya diketahui Puluhan siswa SDN 3 Pasar Krui harus melaksanakan UTS di halaman Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Pesisir Tengah pasalnya ada dua lokal tempat biasanya melaksanakan kegiatan belajar terkunci oleh siswa SMPN 2 setelah melaksanakan pelajaran tambahan (LES) sementara di ruang belajar lainnya sedang dilaksanakam kegiatan belajar kelas yang berbeda.

    “Karena pintu dua lokal untuk kelas VI itu terkunci, atas kesepakatan kami dewan guru untuk melaksanakan UTS dihalaman sekolah. Selain sembari menunggu lokal lain selesai serta mengingat waktu sudah memasuki jam pelajaran, ” jelas Yuniarti, Kepala SDN 3 Pasar Krui, Kamis (22/3).

    Diketahui memang sudah kurang lebih satu tahun para siswa tersebut melaksakana kegiatan belajar mengajar di Gedung SMPN 2 lantaran bangunan SDN 3 Pasar Krui Kecamatan Pesisir Tengah digusur untuk dijadikan lokasi pembangunan komplek perkantoran Pemkab Pesisir Barat.

    “Petistiwa ini hanya terjadi kemarin saja, karena sebelumnya bahkan hampir satu tahun berjalan hampir tidak terjadi kendala khususnya pada kegiatan belajar mengajar. Kemarin karena adanya kurang komunikasi selain adanya tambahan pelajaran bagi siswa SMPN 2 juga karena sudah diterapkannya kurikulum 13 (K13),” paparnya.

    Dilanjutkan Yuniarti bahwa pihak Dinas Pendidikan juga sudah memberikan solusi sebelum adanya penerapan K13, sehingga secara otomatis jam pelajaran siswa SMP bertambah sehingga antara siswa SMP pada jam pelajaran usai dan jam pelajaran siswa SD dimulai berbeda. Dalam hal tersebut sudah adanya koordinasi dan kesepakatan bahkan sudah dibahas melalui komisi C DPRD Pesisir Barat, untuk SDN 3 Pasar Krui akan dipindahkan kembali untuk sementara ke Gedung SMK Muhamddiyah.

    “Kami SDN 3 Pasar Krui menyampaikan permohonan maaf, karena peristiwa adanya siswa yang belajar diluar kelas itu memang betul namun bukan karena adanya unsur kesengajaan atau dalih lain, melainkan karena adanya kesepakatan untuk segera melaksanakan UTS sembari menunggu pintu kelas yang terkunci dibuka, “pungkas Yuniarti.

    Sementara disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Hapzi SN, sangat menyayangkan pristiwa adanya siswa yang menggelar UTS di halaman sekolah. Padahal sebelumnya sudah ada kesepakatan bahwa delapan dari seluruh ruangan SMPN 2 Krui bisa dipergunakan oleh siswa SDN 3 Pasar Krui pada jam pelajaran SMPN selesai.

    “Kejadian tersebut disebabkan mis komunikasi saja. Karena memang selama ini ruangan yang digunakan tidak terpakai lagi, kebetulan hari itu sudah diberlakukannya K13,” ujar Hapzi.

    Masih kata Hapzi, karena sebelumnya sudah ada kesepatan baik dari Dinas dan pihak sekolah serta komisi C untuk SDN 3 Pasar Krui akan dipindahkan ke SMK Muhamadiyah. Disana ada sembilan ruangan bisa untuk dipergunakan SDN 3 dalam proses belajar mengajar.

    “Namun bukan karena adanya peristiwa kemarin ya, yang anak-anak UTS diluar kelas. Tapi upaya ini memang sudah ada kesepakatan sebelumnya tapi masih tahap proses administrasi MoU kepihak SMK dan SD yang akan memakai untuk sementara waktu menunggu pembangunan Gedung SMPN I Pesisir Tengah selesai dibangun. Kemudian gedung SMPN I saat ini akan digunakan secara permanen oleh SDN 3 Pasar Krui,” pungkas Hapzi yang didampingi Bukrie. (Eva)

  • Kesadaran Wajib Pajak Masyarakat Pesibar Masih Lemah

    Kesadaran Wajib Pajak Masyarakat Pesibar Masih Lemah

    Kabid. Pajak Daerah, Herdi Wilismar (Foto/Dok/Eva)

    Pesisir Barat (SL) – Kesadaran wajib pajak masyarakat Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) khususnya para pelaku usaha beberapa sektor terbilang masih sangat lemah. Hal itu mengakibatkan belum optimalnya pencapaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari sektor pajak.

    Kabid. Pajak Daerah, Herdi Wilismar, mendampingi Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) setempat, Gunawan, Kamis (22/3), mengatakan bahwa kesadaran wajib pajak masyarakat khususnya para pelaku usaha di Pesibar seperti rumah makan dan masyarakat yang melakukan transaksi jual beli tanah dan bangunan masih sangat minim. Bagaimana tidak, di Tahun 2018 saja, pihaknya hanya menargetkan pencapaian PAD yang bersumber dari sektor pajak mencapai angka Rp5,2 Miliar.

    “Angka tersebut berasal dari pajak hotel, pajak restaurant atau rumah makan, pajak reklame, Pajak Penerangan Jalan (PPJ), pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), pajak pertambangan (galian C), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB),” ungkap Herdi.

    Pada dasarnya, kata Herdi, target sebesar Rp5,2 Miliar itu, bisa saja mengalami peningkatan. Hanya saja hal tersebut pesimis terwujud, dengan melihat kondisi tingkat kesadaran masyarakat yang masih minim.

    “Contohnya didalam suatu restauran atau rumah makan, konsumen ditetapkan dikenakan biaya setiap kali membeli atau makan dirumah makan sebesar 10 persen sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 19 Tahun 2016. Akan tetapi justru aturan tersebut sampai sekarang belum berjalan optimal, karena pengelola restauran atau rumah makan enggan menerapkan aturan tersebut khawatir dagangannya tidak laku,” jelas Herdi.

    Dilanjutkannya, belum optimalnya perolehan PAD yang disebabkan minimnya tingkat kesadaran masyarakat dalam hal wajib pajak, juga terjadi dari sektor BPHTB. “Contohnya yakni masyarakat yang melakukan transaksi jual beli tanah dan bangunan dengan harga diatas Rp60 juta maka dikenakan pajak sebesar 5 persen dari total harga,” lanjutnya.

    “Namun sampai sekarang aturan itu belum maksimal. Kendalanya, justru seringkali masyarakat yang melakukan transaksi jual beli dengan harga hingga kisaran ratusan juta rupiah, justru dibuat layaknya transaksi yang dilakukan dibawah Rp60 juta, sehingga tidak dikenakan wajib pajak,” imbuh Herdi.

    Herdi mengimbau agar masyarakat pelaku usaha dimaksud agar tidak ragu-ragu dalam membantu Pemkab Pesibar menerapkan peraturan yang sudah ditetapkan. “Apalagi hal itu juga bertujuan semata untuk kemajuan kabupaten paling muda di Lampung ini,” pungkas Herdi. (Eva)

  • Pemkab Pesibar Dan TNBBS Tanda Tangani MoU Hibah Tanah Dan Aset

    Pemkab Pesibar Dan TNBBS Tanda Tangani MoU Hibah Tanah Dan Aset

    Bupati Pesibar, Agus Istiqlal Menandatangani Memorandum Of Understanding (MoU) Dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di ruang OR Bupati, Kamis (22/3) (Foto/Dok/Eva)

    Pesisir Barat (SL) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat (Pesibar), menggelar penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), terkait hibah tanah dan aset kantor Seksi Pengelolaan TN Wilayah III Krui Bidang Pengelolaan TN Wilayah II Liwa Balai Besar TNBBS di Kelurahan Pasarkrui Kecamatan Pesisir Tengah, yang masuk dalam wilayah pembangunan komplek gedung perkantoran Bupati Pesibar, di ruang OR Bupati, Kamis (22/3).

    Penandatanganan MoU tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Pesibar, Agus Istiqlal, dan Kepala Balai Besar TNBBS, Agus Wahyudiono.

    Bupati Agus sebelum dilakukannya penandatanganan kesepakatan tersebut menyampaikan bahwa pihaknya sendiri berharap kerjasama antara Pemkab Pesibar dengan pihak TNBBS bisa terus terjalin dalam kurun waktu yang panjang. “Tentu kami berharap hubungan kerjasama yang baik ini bisa sampai nanti, jangan sampai ada pihak ketiga yang bisa memperkeruh hubungan kerjasama,” ujar Agus.

    Berkaitan dengan masyarakat Wayharu, orang nomor satu di Pesibar itu mengatakan, Pemkab Pesibar sendiri sudah berkomitmen untuk terus berupaya semaksimal mungkin melakukan peningkatan pembangunan secara signifikan sesuai dengan yang diidamkan masyarakat Wayharu sejak puluhan tahun silam. “Dengan demikian, kami sangat berharap agar TNBBS untuk selalu memberikan dukungan penuh kepada Pemkab Pesibar, tentunya dengan tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tutupnya.

    Dalam kegiatan tersebut usai dilakukan penandatanganan MoU oleh kedua belah pihak, langsung dilanjutkan dengan dihancurkannya lokasi kantor seksi Pengelolaan TN Wilayah III Krui Bidang Pengelolaan TN Wilayah II Liwa Balai Besar TNBBS di Kelurahan Pasarkrui Kecamatan Pesisir Tengah, dengan menggunakan alat berat. (Eva)