Kategori: Pilihan Redaksi

  • Anggaran Publikasi Covid-19 di Kominfo Kota Metro Rp620,8 Juta Habis Untuk Kebutuhan Kapolres?

    Anggaran Publikasi Covid-19 di Kominfo Kota Metro Rp620,8 Juta Habis Untuk Kebutuhan Kapolres?

    Kota Metro (SL)-Anggaran Publikasi Covid-19 di Dinas Kominfo Kota Metro Rp620,8 juta untuk pos publikasi kegiatan pencegahan Covid-19 telah habis terserap. Namun habisnya anggaran itu sebagai besar untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan Kapolres Kota Metro untuk belanja baleho, banner, hingga CCTV. Ironisnya sebelumnya Diskominfo hingga Eks Sekkot Metro A. Nasir AT menyatakan tidak ada anggaran.

    Kadis Kominfo, Farida mengakui adannya anggaran publikasi Covid-19 tersebut. Namun, anggaran itu terserap untuk menuruti kemauan atau arahan Kapolresta Metro, AKBP Retno Prihawati. “Anggaran publikasi dan pencegahan covid-19 memang benar ada di Kominfo. Dana tersebut sudah terealisasikan untuk membuat Baleho, Banner, Pemasangan CCTV di beberapa tempat pintu masuk Kota Metro,” kata Farida, diruang kerjanya. Jumat, 02 Oktober 2020.

    Menurut Farida dana tersebut banyak di pergunakan membuat Banner sampai tingkat Kecamatan, Kelurahan hingga RT dan RW. “Kegiatan dana itu pun termasuk banyak kemauan dari ibu Kapolres Kota Metro. Yang minta buat ini dan minta buat itu. Ya setiap Permintaan Ibu Kapolres, ya kami turuti intinya,” katanya.

    Terkait hal ini, Kapolresta Metro, AKBP Retno Prihawati, saat di hubungi Via WhatsAps-nya oleh tim media, menyatakan membantah pernyataan dan keterangan Kepala Dinas Kominfo Metro tersebut. “Itu semua telah sesui dalam rapat, telah di tentukan langkah-langkah gugus tugas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Kota Metro sesuai dengan tahap-tahapanya,” kata Retno.

    Menurut Retno, dalam tahapan tersebut ada yang disebut publikasi. Dimana dalam item publikasi diantaranya, pemasangan Banner, Spanduk dan Baliho. “Dalam rapat saya minta beberapa item dipenuhi diantaranya adalah pemasangan Spanduk, Banner, Baliho termasuk pemasangan CCTV di akses masuk Kota Metro,” katanya.

    “Karena itu untuk mengantisipasi monitor masuknya orang untuk mencegah penularan Covid-19. Mungkin karena saya paling gencar menginginkan antisipasi Covid ini maksimal. Jadi Faham dulu intinya ya,” katanya. (Red)

  • Tracing Calon Bupati Lampung Tengah Pertahana Loekman Sudah Tulari 11 Orang Positif Covid-19

    Tracing Calon Bupati Lampung Tengah Pertahana Loekman Sudah Tulari 11 Orang Positif Covid-19

    Bandar Lampung (SL)-Hasil tracing dari Bupati Lampung Tengah (Lamteng) nonaktif Loekman Djoyosoemarto dan istrinya, Ellya Lusiana, kembali menemukan empat kasus baru. Mereka adalah pasien 946, 947, 948 dan 949. Semuanya terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab Sabtu 3 Oktober 2020.

    “Pasien 946, perempuan 47 tahun asal Bandar Lampung merupakan hasil tracing dari pasien 847 (Loekman) dan 848 (Ellya). Pasien 947, 948 dan 949 asal Kota Metro merupakan hasil tracing dari pasien 847. Tanggal 29 September dilakukan swab, terkonfirmasi Covid-19 pada 3 Oktober,” kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Lampung Reihana dalam keterangan tertulisnya, Minggu 4 Oktober 2020.

    Menurut Kepala Dinas Kesehatan Lampung itu menambahkan keempat pasien baru tersebut merupakan orang tanpa gejala atau OTG. “Kondisi saat ini tanpa gejala dan menjalani isolasi mandiri,” ujar Reihana.

    Sebelumnya, tujuh orang yang pernah kontak erat dengan Loekman dan Ellya dinyatakan positif Covid-19. Yakni pasien 841, 844, 845, 913, 914, 915, dan 916. (red/*)

  • Buaya Tiga Meter Sambar Tangan Nelayan di Rawa Tugu Tapak Semaka

    Buaya Tiga Meter Sambar Tangan Nelayan di Rawa Tugu Tapak Semaka

    Tanggamus (SL)-Warga Tanggamus kembali menjadi korban gigitan buaya. Kali ini buaya sepanjang tiga meter menyambar tangan Amin (24), saat sedang menarik jaring ikan areal sawah tepian anak sungai Semaka, yang sudah mirip danau, Sabtu 3 Oktober 2020.

    Amin (24) warga Pekon Tugupapak, Kecamatan Semaka, Tanggamus terluka parah dibagian tangan kirinya. Sempat di rawat di Puskesmas, dan kini dirawat di rumahnya. “Jaring di pasang Jum’at sore, Sabtu pagi aakan di angkat. Tiba-tiba seekor buaya menyambar tangannya. Karena luka yang cukup serius Amin dibawa ke puskemas,” kata Amin.

    Amin mengaku aktivitas memasang jaring ikan dilakukan setiap hari. “Seperti biasa saya dan abang saya pergi ke sungai masang jala-jaring sore kemarin. Dan dipagi tadi saya berniat ngangkat jaring tersebut tiba-tiba ada buaya menyebar tangan saya. Saya meronta dan di bantu Abang buat nglepasin gigitan buaya itu, alhamdulilah bisa lepas,” katanya.

    Andi (40), kakak Amin, kepada sinarlampung.co membernarkan hal tersebut. “Ya tadi pagi saya membantu adik  yang digigit buaya. Untung bisa lepas kalau tidak mungkin putus tangan adik saya karena ukuran buayanya cukup besar kira-kira 3 meter panjangnya. Ya sudah dua kali buaya mengigit warga dilokasi yang sama,” ktaa Andi.

    Menurut Andi, dulu lokasi itu adalah lahan sawah warga, tapi karena pembuangan air kurang lancar jarang ditanami lagi, apalagi kondisinya saat ini sudah seperti danau. Warga sebenarnya berharap segera ada tindakan pemerintah segera melakukan normalisasi sungai supaya lahan sawah tersebut dapat di manfaatkan seperti dulu.

    “Dulunya lahan ini adalah sawah tapi sekarang kaya danau. Adanya pendangkalan di hilir sungai. Kasus ini warga minta pemerintah melakukan nornalisasi sungai, biar sawah bisa digunakan lagi. Dan buaya tidak tinggal disana, ” katanya.  (Hardi/Wisnu)

  • LEMPAR Minta Polda Lampung Tindak Tegas Bisnis BBM Oplosan Tak Jauh Dari Polsek dan Mako Brimob

    LEMPAR Minta Polda Lampung Tindak Tegas Bisnis BBM Oplosan Tak Jauh Dari Polsek dan Mako Brimob

    Tulang Bawang (SL)-Resah dengan operasi pengoplosan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal minyak mentah di sebuah gudang di Desa Talang Tembesu, Kelurahan Ujung Gunung, Kecamatan Menggala, Tulang Bawang. LSM Lembaga Pengabdian Anak Rakyat (Lempar) Provinsi Lampung meminta pihak penegak hukum melakukan tindakan tegas pelaku usaha BBM ilegal tersebut karena merugikan masyarakat.

    Gudang BBM oplosan laias minyak cong

    Ketua LSM Lempar, Ir Agus Kraeng mengatakan apalagi ironinya lokasi BBM oplosan itu letaknya tidak jauh dari kantor Polsek Menggala dan Mako Brimob Tulang Bawang. “Bahwa usaha BBM ilegal atau minyak oplosan yang berada di wilayah hukum Polsek Menggala itu sudah beroperasi hampir satu tahun dan sudah banyak merugikan masyarakat Tulang Bawang, dan masyarakat lainnya,” kata Agus Kraeng, kepada wartawan sinarlampung.co, Jum’at 2 Okrober 2020.

    “Harus di tindak tegas, alagi kami melihat kejanggalan dalam usaha BBM ilegal tersebut. Lokagis ilegal yang mana letaknya tidak jauh dari kantor Polsek Menggala dan Mako Brimob Tulang Bawang namun usaha masih nyaman nyaman saja,” kata Agus Kraeng,

    Menurut Agus, pihaknya sudah membertahukan temuan itu kepada aparat Kepolisian dan melaporkan ke POlsek Menggala. “Bahkan kami sudah memberi salah satu anggota kepolisian semalam dan hari ini kami dengan team langsung mendatangi Polsek Menggala untuk melaporkan usaha BBM ilegal yang kami tahu milik saudara Yan warga Lingkungan Bugis, Kelurahan, Menggala Kota. Namun tidak ada tindakan dari pihak penegak hukum,” katanya.

    penggiat LSM saat konfrensi pers di Menggal

    Mirisnya lagi, kata Agus. saat pihaknya bersama team mengunjungi lokasi pengolahan BBM ilegal atau minyak oplosan itu pihaknya dihalang halangi sekelompok preman, yang mengaku sebagaai petugas keamanan usaha BBM oplosan ilegal itu.

    “Kami di halang halangi oleh preman yang mengaku keamanan dari usaha BBM ilegal yang mana kita ketahui bersama bahwa usaha tersebut melanggar hukum dan Undang-undang RI Nomor 22 Tahun 2001 Tentang minyak dan Gas bumi ketentuan pidana pasal 53 ayat b yang berbunyi pengangkutan dan penyimpanan tanpa ijin usaha yang sah maka akan dipenjara tiga tahun dan denda sebesar Rp30 miliar,” katanya.

    Tidak Takut Urusan Dengan Polisi

    Ketua LSM Sinergi Lampung, Tarmizi menambahkan sebelumnya pemilik dari usaha tersebut bersumbar bahwasanya untuk urusan dari kepolisian dia siap di garda depan dan merasa kebal hukum. “Pemilik usaha BBM ilegal itu menyatakan tidak takut dengan urusan kepolisian. Itu katanya kepada kami saat kami di lokasi penyimpanan BBM ilegal itu,” kata Tarmizi.

    Karena itu, Tarmizi meminta kepada penegak hukum untuk menindaklanjuti laporan tentang adanya usaha penimbunan dan pengolahan BBM ilegal tersebut, “Karena kita tahu bahwa usaha tersebut telah banyak merugikan masyarakat Tulang Bawang atau konsumen yang tidak tahu bahwa BBM yang beredar di wilayah tulang bawang ternyata BBM oplosan minyak mentah,” katanya.

    “Harapan saya kepada pihak penegak hukum Polsek Menggala dan Polres Tulang Bawang, dan Kapolda Lampung untuk menggambil tindakan keras kepada pelaku usaha yang nakal tersebut,” katanya. (Mardi/red)

  • Lapor Pak Kapolda Ada Proyek Irigasi Siluman dan Dikerjakan Asal Jadi di Way Khilau

    Lapor Pak Kapolda Ada Proyek Irigasi Siluman dan Dikerjakan Asal Jadi di Way Khilau

    Pesawaran (SL)-Proyek peningkatan jaringan irigasi di kawasan Desa Kota Jawa tepat atau daerah Danau Jaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran, diduga siluman dan kualitas pekerjaan asal asalanya. Selain tidak jelas siapa dan dari mana proyek tersebut, terlihat jelas kualitas pekerjaan asal jadi, Kamis 1 Oktober 2020.

    kuliats proyek irogasi siluman dengan kualitas asal jadi

    Ada indikasi pengerjaan proyek asal-asalan itu menjadi bahan mainan oknum kuasa pengguna anggaran (KPA) pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK), pejabat pembuat komitmen (PPK) hingga kontraktor dan konsultan pengawas demi menilap uang rakyat kekantong pribadi. Pembangunan jaringan irigasi drainase yang berlokasi di Desa Kota Jawa itu jauh dari pantauan warga.

    Penyusuran sinarlampung.co di lokasi proyek tidak terlihat pelaksana memasang papan nama kegiatan. Belum lagi kualitas yang terlihat hampir tanpa adukan semen. Kerjaan jauh dari spek dan bestek bahkan tidak menggunakan sepatu.

    “Iya mas, proyek tersebut di duga dikerjakan asal jadi tanpa memperdulikan standar mutu dan ketahanan proyek. Pada struktur bangunan jaringan irigasi ini tidak sesuai dengan spek gambar bangunan dan tidak sesuai dengan anggaran biaya yang jumlahnya milyaran rupiah,” kata seorang warga yang kerap melintas di lokasi proyek irigasi tersebut..

    “Biasa lah mas, pasti kongkalingkong antara KPA, PPTK, PPK, kontraktor pengawas lapangan.  Bahkan mungkin mainan oknum dinas PUPR. Mereka bekerjasama menilap uang rakyat,” kata

    Menurut Warag Kota Jawa ini, yang minta tidak disebut namanya, mengungkapkan kegiatan Pembangunan irigasi ini terkesan ditutup tutupi dari pengawasan masyarakat dan lembaga kontrol sosial lainya, termasuk wartawan.

    Pria 40 tahun ini, sempat ikut menunjukkan kualitas pekerjaan yang saat ini, itu sangat berpengaruh pada struktur bangunan. “Tidak tahu perusahaan apa yang mengerjakan dan dari mana. Berapa anggarannya, jadi kita sulit mengontrol pelaksanaannya mulai dari pembangunan hingga hampir selesai masih belum mempunyai plang proyek. Ini juga jadi gunjingan warga kami kok mas,” katanya.

    Dia dan warga di kampungnya mengaku kecewa dengan proyek-proyek yang ada di Desa kota jawa tersebut karena melanggar UU yang berlaku. “Sedih kami dengan kualitas bangunan ini, apalagi dikerjakan sembunyi sembunyi begini,” katanya.

    Hingga berita ini diterbitkan, pihak pelaksana proyek tidak merespon konfirmasi sinarlampung.co. Pengawas KL dihubungi via telephone dengan no kontak (0813738937**) juga enggan merespon di sms juga tidak mau membalas. (DIN)

  • Banjir Sungai Sedayu Memutus Jalinbar 50 Kuburan Hilang Satu Jasad Wanita Ditemukan

    Banjir Sungai Sedayu Memutus Jalinbar 50 Kuburan Hilang Satu Jasad Wanita Ditemukan

    Tanggamus (SL)-Banjir bandang luapan Sungai Sedayu Rabu 29 September 2020 malam menutup akses jalan lintas sumatera bagi barat (Jalinbar) Kecamatan Semaka, Tanggamus. Selian banjir,  juga longsor dibebeapa titik jalan amblas. Petugas dan masyarakat bergotong royong termasuk alat berat dikerahkan menyingkirkan material termasuk longsor di sejumlah. Baru siang hari, kendaraan kecil diizinkan melintasi, Kamis 1 September 2020.

    Jalinbar Kecamatan Way Semaka Tertutup lumpur

    Sementara, untuk kendaraan angkutan berat dihimbau agar tidak melintas sebab material lumpur pada tanjakan sedayu membuat licin serta adanya jalan amblas di wilayah atas tanjakan. “Jalan sudah terbuka, kendaraan sudah dapat melintas sekitar pukul 14.00 Wib. Namun kami himbau agar berhati-hati. Khusus kendaraan berat kami himbau melintasi Jalinteng sebab jalanan masih licin dan ada jalan amblas,” kata Kasat Lantas Polres Tanggamus Iptu Rudi di lokasi Jalinbar.

    Rudi S menyatakan, kendaraan yang akan melintasi Jalinbar Semaka telah diperbolehkan melintas, namun untuk kendaraan berat dihimbau agar menunggu lumpur bersih sebab jalan licin atau memutar arah melalui Jalinteng.

    “Jalan sudah terbuka, kendaraan sudah dapat melintas sekitar pukul 14.00 Wib. Namun kami himbau agar berhati-hati. Khusus kendaraan berat kami himbau melintasi Jalinteng sebab jalanan masih licin dan ada jalan amblas,” katanya (1/10/20)

    Akibatnya banjir dan longsor terjadi pada Rabu (30/9/20) sekitar pukul 20.00 Wib tepatnya di wilayah Kecamatan Semaka terdapat empat titik material longsor diantaranya 2 titik di Pekon Way Kerap dan dua titik berada di Pekon Sedayu. Adapun titik terparah berada di simpang Pekon Sedayu tepatnya di KM 125, material longsor setinggi 1,5 meter beserta batang-batang kayu menutup penggal jalan tersebut.

    Kemudian dinihari tadi sekitar pukul 02.00 Wib, satu alat berat tiba di simpang sedayu langsung membuka jalan darurat untuk kendaraan kecil yang berada di atas simpang tersebut agar bisa melintas. Selanjutnya, pada pukul 02.30 Wib seluruh kendaraan kecil diatas tanjakan telah melintas, selang waktu 1 jam kemudian BPBD Tanggamus kembali menerjunkan 1 alat berat guna mengevakuasi material longsor.

    Selain diterjunkannya alat berat Pemkab Tanggamus juga menerjunkan mobil pemadam kebakaran guna melakukan penyemprotan lumpur, serta personel gabungan juga melakukan pengaturan dan penjagaan.

    Berdasarkan data yang dihimpun, sejumlah Pekon sempat terendam banjir antara lain Pekon Sedayu, Waykerap, Sukaraja, Kacapura, Bangunrejo dan Kanoman. Belum diketahui jumlah rumah warga tergenang maupun kerugian, sebab masih dalam pendataan.

    50 Kuburan Hilang Satu Mayat Wanita Ditemukan

    Selain menggenangi pemukiman, Pasca jebolnya tanggul di Pekon Sukaraja, 50 makam yang berada di pinggir sungai juga tergerus banjir, bahkan ditemukan jenazah dipermukaan berjenis kelamin perempuan dan telah di evakuasi ke Puskesmas Semaka.

    Belum diketahui jumlah rumah warga tergenang maupun kerugian, sebab masih dalam pendataan pemerintah Kabupaten Tanggamus. Atas terjadinya bencana itu, Sekda Tanggamus Hamid Heriansyah Lubis bersama Dandim 0424/Tanggamus serta Polsek Semaka memeriksaan hingga menyalurkan bantuan beras. Sekda bersama Camat Semaka dan instansi rapat terbatas di kantor Kecamatan Semaka pada dinihari tadi guna penanganan pasca bencana. (hardi/Nn)

  • Sungai Sedayu Meluap Pekon Sedayu dan Sukaraja Banjir Bandang Dua Shaf Kuburan Hanyut

    Sungai Sedayu Meluap Pekon Sedayu dan Sukaraja Banjir Bandang Dua Shaf Kuburan Hanyut

    Tanggamus (SL)-Banjir bandang hantam Pekon Sedayu dan Sukaraja, Kecamatan Semaka, Tanggamus. Bahkan dua baris makam di Tempat Pemakanam Umum di Pekon Sukaraja, hanyut terseret banjir, yang datang akibat luapan Sungai Sedayu. Derasnya air hingga menjebol tanggul di samping Tempat Pemakanan Umum (TPU) Sukaraja, Rabu 30 September 2020.

    Selain makam tanggul jebol menyebabkan banjir bandang yang cukup besar, akibatnya puluhan rumah warga Sedayu dan Sukaraja tergenang banjir. Banjir menggenang hingga di pasar Sukaraja hingga setinggi lutut orang dewasa dan listrikpun padam karena konsleting.

    “Hujan sekitar dua jam, tapi lebat kisaran jam 19.00 Wib ,terdengar suara gemuruh ternyata tanggul di samping makam jebol, dan sekitar dua baris makam tergerus banjir,”. Ucap Fajar warga Sedayu.

    Untuk wilayah Sukaraja, banjir mulai masuk dari Majam kearah pasar, dan  tingginya sampai lutut orang dewasa. Sampai berita ini di terbitkan pihak BPBD Tanggamus sedang dalam perjalanan menuju lokasi dan atas peristiwa itu belum dilaporkan adanya  korban  jiwa dan kerugian material akibat banjir bandang ini di perkirakan ratusan juta rupiyah. (hardi)

  • Seketaris Partai Gerindra Pesisir Barat Tertangkap Narkoba Bawa BB 6 Paket Kecil Sabu dan Bong

    Seketaris Partai Gerindra Pesisir Barat Tertangkap Narkoba Bawa BB 6 Paket Kecil Sabu dan Bong

    Pesisir Barat (SL)-Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Martin Sopian (33), diringkus Tim Sat Narkoba Polres Lampung Barat, karena diduga terlibat pengalahgunaan Narkoba jenis sabu sabu. Mantan anggota dewan ini ditangkap di Pekon Pagarbukit Induk, Kecamatan Bangkunat, Rabu 23 September 2020, malan sekitar pukul 21.30 WIB.

    Martin Sofyang

    Dari tangan tersangka di temukan Barang Bukti (BB),6 (enam) buah plastik klip berisi Narkotika Jenis Sabu 2 (dua) buah korek api gas 1 (satu) buah jarum,3 (tiga) buah potongan sedotan,5 (luma) buah pipa kaca (pirex),1 (satu) buah alat hisap sabu (bong) yang terbuat dari kaca.

    ”Pelaku kami amankan di daerah Bangkunat, saat mengendarai mobil pribadinya. Barang bukti berupa enam paket sabu dan juga bong tersebut kami temukan di bawah pintu mobil. Pelaku diamankan seorang diri. Saat kami tangkap pelaku sempat akan membuang barang bukti, karena barang bukti sudah berada di bawah pintu mobil,” kata Kasat Narkoba Polres Lampung Barat, Iptu Dailami CH, mewakili Kapolres, AKBP. Rachmat Tri Haryadi, Kamis 24 September 2020, malam.

    Menurutnya, Dailami, Martin mengakui narkoba diperoleh dari wilayah Pringsewu. Polisi juga telah melakukan tes urin terhadap Martin dan hasilnya positif menggunakan sabu-sabu. Dan saat ini, Martin masih terus menjalani pemeriksaan. “Sebelumnya kami menerima informasi dari masyarakat, terkait penyalahgunaan narkoba, di wilayah tersebut. Berbekal informasi dari masyarakat, anggota kita langsung melakukan penyelidikan,” kata Dailami.

    Barang bukti dari tersangka Martin Sofyan

    Dari hasil penyelidikan, kata Daelami, dia bersama anggota, langsung melakukan upaya penangkapan. Pelaku ditangkap persisnya di Pekon Pagarbukit Induk, Kecamatan Bangkunat, pada Rabu malam (23/9/2020), sekitar pukul 21.30 WIB.  “Saat itu, pelaku masih dikendaraannya dan hendak berbelok. Kendaraan kami hentikan, dan dilakukan pemeriksaan.  Dan kita menemukan barang bukti (BB), berupa enam paket kecil sabu, berikut alat hisap (Bong),” kataanya.

    Menurut Dailami, pelaku dijerat dengan Pasal 112 Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman paling singkat empat tahun dan paling lama 12 tahun penjara. “Saat ini pelaku dan BB sudah diamankan di Mapolres Lambar guna penyidikan lebih lanjut. dan polisi masih memburu pengirim sabu kepada tersangka,” katanya.

    Sementara Ketua DPC Partai Gerindra Pesbar A.E Wardana mengaku belum mengetahui jika ada kadernya yang tersandung kaus narkoba jenis sabu. Wardana menyatakan dua hari belakangan Martin justru aktif melaksanakan tugas-tugasnya. ”Saya belum tahu. Tetapi sepertinya tidak, karena kemarin sempat ikut rapat, dan hari ini juga sempat mengantarkan bakal calon, jadi mungkin bukan dia. Nanti saya cari tahu dulu ya,” katanya. (Andi)

  • Kabur Dari Sel BNNP Lampung Oknum Kades Lamteng Daeng Adi Kurniawan Tewas Dalam Proses Penangkapan di Palembang

    Kabur Dari Sel BNNP Lampung Oknum Kades Lamteng Daeng Adi Kurniawan Tewas Dalam Proses Penangkapan di Palembang

    Bandar Lampung (SL)-Sempat kabur dari sel tahanan BNNP Lampung, oknum Kepala Kampung Sukajawa Adi Kurniawan (39), yang ditangkap bersama oknum Perwira Direktorat Narkoba Polda Lampung AKP Andriyanto (47), dengan barang bukti sabu 1 kilogram, akhirnya tewas dalam proses penangkapan, Rabu 23 September 2020 siang.

    Selain Adi Kurniawan, satu lagi rekannya yang ditangkap dalam pengejaran ikut meninggal dunia akibta luka tembak. Para pelaku melakukan perlawanan saat ditangkap. “Jadi pelaku AK dan satu rekannya meninggal dunia. Dan saat ini masih di otopsi di RS Bhayangkara,” kata Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol I Wayan Sukawinaya.

    Adi Kurniawan alias Daing sempat kabur dari sel tahanan BNNP Lampung, Senin 21 September 20202 dinihari sekitar pukul 02.00. Dari rekaman CCTV BNNP pelaku kabur dari lantai III, hingga lompat ke samping gedung dan dibantu sesorang yang menunggu menggunakan motor.

    Tim BNNP Lampung sempat menyisir rumah nya di Lampung Tengah, hingga kediaman beberapa kerabatnya, termasuk di bilangan Natar Lampung Selatan. “Dirumahnya banyak polisi yang datang mencari. Katanya kabur,” kata tetangga Adi, Selasa 22 September 2020 malam kepada sinarlampung.co.

    Sejak Selasa 22 September 2020 siang, tidak ada satupun pejabat BNNP yang bersedia memberikan keterangan terkait kaburnya Adi Kurniawan. Informasi di BNNP Lampung, seluruh Tim BNNP Lampung dikerahkan untuk menangkap Adi Kurniawan.

    Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol I Wayan Sukawinaya membenarkan kaburnya Adi Kurniawan, yang memanfaatkan kelengahan petugas. “Tersangka kabur Senin sekitar pukul 02.30 WIB dinihari,” kata Wayan kepada wartawan Rabu 23 September 2020 siang.

    Menurut Wayan, awalnya, Adi Kurniawan izin ke MCK yang jarak sel tahanan ke MCK berada di luar sel. Adi Kurniawan kemudian kabur dari lantai tiga Kantor BNNP Lampung dengan cara melilitkan perban yang berada di kakinya bekas luka tembak dialaminya. “Malam Minggu kemarin kita ada giat razia, anggota pada capek. Kelengahan itu dibaca pelaku,” katanya.

    Adi Kurniawan, kata Wayan, lompat dari lantai atas gedung memanfaakan tali perbannya. “Dia habis kena tembak. Disambung sama dia ada seperti karet. Turun dia ke bawah. Dari rekaman CCTV dia pakai tongkat berhasil kabur, terus sudah ada yang nunggu di bawah orang memakai motor,” katanya.

    Dari rekaman CCTV Bank Mandiri, wajah orang yang ikut membantu tersangka melarikan diri tak nampak terlalu jelas. Mendapati tahanannya kabur, Tim langsung melakukan pengejaran. Pihaknya mendapati informasi bahwa Daing ini pulang ke kampungnya. “Kita tidak tahu persis sepeda motor dan wajah pembantu tersangka melarikan diri ini seperti apa,” katanya.

    Penyisiran petugas, mendapat informasi Adi Kurniawan kabur ke arah Palembang bersama tiga orang lainnya menggunakan mobil. Sesaat akan ditangkap, Adi Kurniawan melakukan perlawanan dan hendak menabrak petugas. “Tersangka ini sempat hilang. Tetapi kembali dikejar menggunakan sepeda motor, dan ketemu lagi di sebuah pasar yang saya tak tahu namanya apa. Ketemulah di situ, coba kita hentikan malah dia tak mau,” urainya.

    Petugas BNNP juga mendapat informasi para pelaku berbekal senjata api. “Kita sudah hadang dari samping dan depan tetap mobil yang digunakan tersangka ini terus melaju. Kita berikan tembakan peringatan dan enggak juga berhenti,” katanya.

    Alhasil petugas mengeluarkan tembakan tegas dan mengenai mobil yang ditumpangi tersangka. Pun tersangkanya dan satu rekannya yang coba melindunginya. “Karena posisi duduk tersangka ini di tengah bersama rekannya. Sedangkan sopir dan satu penumpang lainnya berhasil kabur,” katanya.

    Anggota terus berusaha mengejar dua orang yang melarikan diri tersebut, namun tidak berhasil tertangkap.  “Sebenarnya tidak ada tujuan kami untuk menembak tersangka AK, tapi karena melakukan perlawanan dan tembakan peringatan ke udara tidak diindahkan, terpaksa kita lakukan tindakan tegas dan terukur,” ujaranya.

    Adi Kurniawan adalah tersangka kasus kepemilikan sabu sebanyak 1 kilogram. Dari hasil pengembangan Adi Kurniawan BNNP menangkap oknum Perwira Direktorat Narkoba Polda Lampung AKP Andriyanto. BNNP Lampung kini masih melakukan pengejaran terhadap dua pelaku lainnya. Sementara jenazah Adi Kurniawan dan rekan telah dibawa ke kampung halamannya untuk dimakamkan.

    Sementara di media sosial juga ramai warga berbela sungkawa atas kematian Adi Kurniawan.  (Red)

  • Warga Demo Usir Dua Pasien Covid-19 Dari Puskesmas Wonosobo Tim Pindahkan Pasien ke RSUD Tanggamus

    Warga Demo Usir Dua Pasien Covid-19 Dari Puskesmas Wonosobo Tim Pindahkan Pasien ke RSUD Tanggamus

    Tanggamus (SL)-Warga Kecamatan Wonosobo, Tanggamus menolak Puskesmas daerah mereka di jadikan tempat isolasi pasien Covid-19. Warga keluar rumah dan berunjukrasa di depan Puskesmas Wonosobo, Jalan Lintas Sumatera bagian Barat, Selasa 22 September 2020 malam.

    Warga yang minim informasi dan sosialisasi soal penanggulangan Covid-19 itu hanya mendengar bahwa Pemkab Tanggamus yang akan memanfaatkan seluruh Puskesmas rawat inap untuk menyiapkan ruang isolasi pasien Covid-19 di Tanggamus.

    “Karena kurangnya sosialisasi dan edukasi mereka khawatir dengan kesehatan ratusan warga kecamatan wonosobo. Mendatangi Puskemas Siring Betik Wonosobo melakukan unjuk rasa pukul 22.00, Warga resah, makanya menolak,” teriak warag di didepan Puskesmas.

    Menurut warga mereka enggan daerahnya menjadi tempat karantina, karena dianggap akan berbahaya bagi lingkungan. Warga takut, jika puskesmas itu dipakai tempat isolasi pasien Covid-19 yang dampaknya bisa berimbas pada warga sekitar. Utamanya penularan atau penyebaran virus Corona. Warga menutut untuk memindahkan pasien no 30 dan no 31 yang di tempatkan di Puskesmas tersebut.

    Untuk menghindari keributan dan keresahan warga pihak Uspika Kecamatan dibantu personel dari Polres Tanggamus, memenuhi permintaan warga pendemo. Dan memindah pasien tersebut dari PUskesmas dan di bawa kembali ke RSUD Tanggamus. Masa kemudian membubarkan diri. Sekitar pukul 00.00. (Wisnu)