Kategori: Pilihan Redaksi

  • Oknum Disdikbud Pesawaran Diduga Kondisikan Pembelian BOS Afirmasi Milyaran Rupiah

    Oknum Disdikbud Pesawaran Diduga Kondisikan Pembelian BOS Afirmasi Milyaran Rupiah

    Pesawaran (SL)-Pelaksanaan program Bantuan Operasional Siswa (BOS) Afirmasi dan Kinerja kepada 106 sekolah di Kabupaten Pesawaran dengan anggaran lebih dari 7 Milyar rupiah di Tahun Ajaran (TA) 2019 diduga bermasalah. Selain kualitas buruk ada permainan fee dan markup harga, dan bagi bagi pejabat.

    Diduga ada permainan oknum di Disdikbud Kabupaten Pesawaran yang mengarahkan para Kepala Sekolah untuk mengkondisikan Kepala Sekolah penerima BOS agar membeli di penyalur yang sudah ditentukan Disdikbud Kabupaten Pesawaran.

    Selain kualitas buruk dan indikasi Mark up anggaran yang dilakukan membuat kerugian negara dengan jumlah fantastis karena selisih harga asli barang dan harga jual sangat lah besar. Salah seorang guru Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kecamatan Gedongtataan mangaku, dirinya meragukan jika tablet yang dipergunakan untuk siswa didik merupakan barang baru.

    “Katanya sih baru, tapi waktu saya terima kok sudah ada polanya, dan tab yang 1 lagi masih service karena touch screen tidak berfungsi padahal belum dipakai,” tuturnya, Selasa 4 Agustus 2020.

    Terpisah, salah seorang kepala SD di Kecamatan Gedongtataan mengatakan, dirinya diundang berkumpul oleh Koordinator Kecamatan dan suplayer untuk rencana pengadaan tablet maupun laptop berikut proyektor bantuan dari pusat. “Kami tidak tau apa apa pak, kami digiring dari Bank Lampung untuk transfer sejumlah uang guna pembayaran tab maupun laptop itu, katanya kirim langsung ke pusat, ya kami kirim, saya transfer Rp50 juta lebih,” ujarnya.

    Ditambahkan, dirinya hanya mendapatkan sisa dana 1 juta dari apa yang dianggarkan. “Kami tidak dapat apa apa, semua ditransfer, kalaupun ada sisa saya sudah lupa berapa, mungkin 1 juta atau berapa saya lupa. Kami juga takut pak, namanya bantuan, jadi sesuai perintah saja disuruh beli dimana suruh ditransfer dimana ya kami ikut saja, katanya sudah izin dinas,” timpalnya.

    Penelusuran sinarlampung.co di Kecamatan Way Lima juga serupa, bantuan yang seharusnya dapat dipakai siswa guna meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Pesawaran terhambat karena kualitas barang yang diterima buruk.

    “Belum apa apa sudah rusak itu bantuannya, saya juga menyayangkan, itu kan bantuan dari pemerintah pusat tapi kok mudah rusak,” ujar salah seorang guru di Kecamatan Way Lima yang mewanti wanti agar namanya tidak disebutkan.

    “Padahal itu belinya mahal, kalau tidak salah Rp1.900.000,- tab itu dijual, tapi kok kualitasnya ringkih, bisa dicek pak harga beli dengan pasaran harga yang ada, jauh selisihnya,” ringkasnya.

    Sekretaris Disdikbud Kabupaten Pesawaran, Yahtar saat dikonfirmasi tidak menampik dugaan pengondisian pengadaan bantuan, hanya saja menurutnya harga barang yang dibeli sama seluruh Indonesia. “Itu sih bisa bisa saja, tapi semua harganya berlaku seluruh Indonesia, dari 7 perusahaan semuanya sama,” ungkapnya.

    Ada dugaan oknum Disdikbud Kabupaten Pesawaran bermain untuk mengarahkan sekolah penerima bantuan agar membeli paket Afirmasi dan Kinerja sebesar lebih dari 7 milyar ini untuk memperkaya diri sendiri karena Kepala Sekolah langsung diarahkan transfer ke rekening yang sudah ditentukan tanpa melalui aplikasi SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah) yang merupakan E katalog Kemendikbud. (Red)

  • Pesta Sabu Malam Takbiran Oknum Wartawan Digelandang Polisi

    Pesta Sabu Malam Takbiran Oknum Wartawan Digelandang Polisi

    Bandar Lampung (SL)-Oknum  wartawan di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), harus merayakan lebaran Idul Adha didalam sel tahanan Polres Parimo. Dia bersama rekannya tertangkap sedang asik pesta sabu, dirumahnya, saat malam takbiran, Kamis 30 Juli 2020.

    Informasi sinarlampung.co menyebutkan, oknum wartawan GJ alias JR (41), warga Jalan Toraranga, Kelurahan Loji, Kota Parigi, diamankan bersama rekannya inisial AR (31) warga asal Desa Malino Kecamatan Ongka Malino. Dari penggerebekan dipimpin Kasat Narkoba Polres Parimo, dikediamannya itu petugas mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk sabu yang belum terpakai.

    Barang bukti berupa 1 paket  narkotika yg diduga sabu dgn berat bruto 0,61 gram, 3 buah kaca pireks, 1 buah alat hisap sabu (bong), satu buah tutup bong, tiga buah korek api gas, satu buah gunting, 1 buah gunting, 1 buah handpone Vivo warna hitam, dan 1 buah dompet.

    Menurut Sugeng, penangkapan kedua pelaku tersebut awalnya berdasarkan informasi dari masyarakat, yang menyebutkan ada sebuah rumah yang kerap dijadikan tempat pesta narkoba. Lalu polisi melakukan penyelidikan dan benar, ada aktivitas di perumahan Ideal Graha, dikediaman pelaku GJ alias JR yang sering dijadikan ajang pesta sabu.

    “Dari hasil lidik Polisi, Kamis kemarin 30 Juli 2020 pukul 15.30 waktu setempat. Langsung dilakukan penangkapan dan penggeledahan di rumah terduga GJ alias JR.  Saat ini terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan penyidikan oleh Sat Narkoba Polres Parimo.” kata Sugeng.

    Sugeng menambagkaan laporan masyarakaat di Perumahan Ideal Graha Permai, di Kelurahan Masigi, Kabupaten Parimo, Provinsi Sulteng, ternyata milik pelaku GJ alias JR, yang kerap kali dijadikan tempat pesta sabu-sabu. ”Laporan masyarakat bahwa diperumahan Ideal Graha Permai miliki pelaku, sering dijadikan tempat pesta sabu. Saat dilakukan lidik ternyata benar,” katanya. (red)

  • Istri Anggota Dewan Gerebek Suami Yang Sedang Berdua Dengan Wanita Lain Dalam Mobil, Polisi Proses Pelaku Penggerebekan

    Istri Anggota Dewan Gerebek Suami Yang Sedang Berdua Dengan Wanita Lain Dalam Mobil, Polisi Proses Pelaku Penggerebekan

    Morowali Utara (SL)-Oknum Anggota DPRD Morowali Utara SR, Sulawesi Tengah digerebek istrinya saat bersama seorang wanita MD, pegawai bank yang diduga selingkuhannya, saat sedang berada dalam mobil di Jalan dr Suhardjo. Vidio aksi penggerebekan itu viral di media sosial (medsos).  Dalam video berdurasi 2 menit 17 detik itu, terlihat istri SR beserta beberapa orang langsung mengelilingi mobil berwarna hitam dan membuka pintu.

    MD, yang duduk di kursi penumpang depan dikerumuni oleh beberapa perempuan. Mereka memaksa membuka pakaian yang dikenakan oleh MD. Mereka juga menarik MD agar turun dari mobil dengan kondisi yang sudah setengah telanjang. “Pelakor, pelakor, laki-lakinya anggota dewan dan perempuannya pegawai bank,” ucap salah satu perempuan dalam video tersebut.

    Sontak ini menjadi tontonan warga yang melintas di sekitar kejadian. Dilansir dari Tribunnews, Kapolres Morowali Utara AKBP Bagus Setiyawan mengatakan, MD telah membuat laporan kejadian yang menimpa dirinya. MD merasa menjadi korban pengeroyokan di Jalan dr Suhardjo itu. Jumat 31 Juli 2020 malam.

    Menurut Bagus Setiyawan saat ini pihaknya akan memproses sejumlah pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan di dalam mobil. “Ada laporan polisi dari korban, kami sementara proses untuk sejumlah pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan di dalam mobil tersebut,” ucap AKBP Bagus Setiyawan. (red)

  • Takut Dosa Selalu Berbohong Kepada Rakyat, Seorang Kades Akhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri

    Takut Dosa Selalu Berbohong Kepada Rakyat, Seorang Kades Akhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri

    Sulawesi Barat (SL)-Pamit akan bagikan Bantuan Tunai Langsung (BLT) Warga, Kepala Desa Buangin, Kecamatan Rente Bulahan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Pelipus ditemukan tewas gantung diri di pohon kopi Senin 27 Juli 2020 pagi. Korban sempat meninggalkan pesan melalui surat yang isinya kecewa terhadap tekanan politik. Kasusnya masih ditangani aparat kepolisian.

    Surat almarhum ditulis tangan

    Kematian Pelipus mengejutkan warganya, dia ditemukan tergantung dengan leher terjelat tali di pohon kopi. Ada dugaan sementara Kades Buangin, Pelipus meninggal karena depresi terhadap persoalan dirinya dalam menjalankan tugas sebagai kepala desa. Pelipus menitip pesan kepada keluarganya melalui surat yang ditemukan oleh kerabatnya yang juga aparat di desanya bernama Gunawan di dalam lemari milik Pelipus.

    Surat Pelipus Kepada keluarganya;

    “Pesan-pesan saya buat keluarga, kiranya apa yang terjadi pada saat ini tidak mempengaruhi hubungan atau tekanan keluarga.

    Untuk istri tercinta (Elsi) jaga baik-baik Arga sama Dirga, sekolahkan dengan baik, maafkan aku yang belum bisa membahagiakan.

    Buat ananda Arga/Dirga, sekolah yang baik agar tidak mengulang apa yang dilakukan bapak kalian, jangan sekali-kali masuk jalur politik karena tidak sesuai dengan ajaran agama kita.

    Kalau kalian sudah besar nanti, jaga baik-baik ibu kalian kasihi dan sayangilah, maafkan saya, saya melakukan semuanya ini dengan sangat terpaksa karena lebih baik saya berdosa hanya satu kali lagi, dari pada tiap hari melakukan kebohongan hanya karena terpaksa.

    Selamat tinggal semuanya, aku akan pergi untuk selamanya. Harapan saya semoga desa saya, daerah yang saya cintai lebih maju dan masyarakat akan sejahtera.

    Sekali lagi, bagi semua masyarakat saya, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas perbuatan saya selama ini yang kurang berkenan di hati saudara-saudaraku.

    Terima kasih atas dukungannya selama saya menjalankan pemerintahan saya, kiranya Tuhan mengampuni akan semua kesalahan yang terjadi selama ini dan tidak akan menjadi batu sandungan bagi pemimpin seluruh lapisan masyarakat untuk membangun kampung tercinta ini,” tulis Pelipus.

    Camat Rantebulahan Timur, Elim Tupalang mengatakan, korban meninggalkan sepucuk surat untuk keluarganya. Salah satu isinya berpesan agar anaknya bersekolah dengan baik dan juga tidak masuk ke jalur politik. “Baru kami temukan suratnya setelah kematian korban, kemungkinan ditulis pada malam sebelumnya,” kata Camat.

    Kasat Reskrim Polres MamasaI, Iptu Dedy Yulianto mengatakan, penemuan jasad korban berawal dari adanya acara pembagian BLT di kantor kelurahan yang dihadiri Camat Rantebulahan Timur, Elim Tupalang. Dalam pembagian ini, warga menunggu kehadiran korban.

    Tak kunjung datang, beberapa warga akhirnya mencari korban. Sayang, mereka justru menemukan korban dalam kondisi gantung diri. hasil olah TKP sementara kasus ini murni bunuh diri, sementara untuk motifnya masih kami dalami,” kata Kasat Reskrim.

    Menurut Kasat, sebelumnya korban diketahui sempat terlibat beberapa persoalan hingga diperiksa oleh Inspektorat Pemda Kabupaten Mamasa. Namun semua masalah yang menyeret korban sudah selesai. “Sebenarnya semua sudah selesai, hanya sekarang memikirkan bagaimana memajukan desa ke depan,” katanya.

    Keluarga yang ditinggalkan nampak menangis histeris mengetahui korban tewas dengan cara gantung diri. Para tetangga juga berdatangan ke rumah duka. Hingga Polisi masih menyelidik kasus kematian Pelipus masih dalam penyedilikan aparat dari Mapolres Mamasa. (red)

  • Vernita Syabilla Pasang Tarif Rp30 Juta Sekali Kencan, Bersama Pengusaha Pemesan Dan Dua Mucikari Masih Diperiksa Polisi

    Vernita Syabilla Pasang Tarif Rp30 Juta Sekali Kencan, Bersama Pengusaha Pemesan Dan Dua Mucikari Masih Diperiksa Polisi

    Bandar Lampung (SL)-Terkait prostitusi online, Artis Vernita Syabilla bersama dua orang yang diduga mucikari I dan M dan seorang pengusaha S, sebagai pemesan, masih menjalani pemeriksaan di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Bandar Lampung, Rabu 29 Juli 2020 siang. Polisi akan menentukan statunya pada malam ini pukul 00.00.

    Proses Pemeriksaan

    Informasi di Polresta Bandar Lampung menyebutkan, Vernita Syabilla memasang tarif sekali kencan sebesar Rp30 juta, dengan rincian Rp15 juta cast, dan dalam bentuk tunai dan Rp15 juta. “Iya, ada barang bukti Rp30 juta. Masih pendalaman,” kata Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Yan Budi Jaya, Rabu 29 Juli 2020.

    Yan budi mengatakan, saat ini pihaknya sedang fokus melakukan pemeriksaan terhadap saksi, dan juga orang-orang yang diamankan, termasuk VS. “Kita tunggu 1×24 jam, untuk kepastian kasusnya. Jadi rekan-rekan tunggu sampai nanti malam,” tegasnya.

    Terkait siapa pemesan Vernita Syabilla, Yan Budi menyebutkan inisial S. Namun tidak merinci profesi S, yang diketahui seorang pengusaha muda usia 40 tahun. “Kita masih harus lakukan gelar perkara. Belum bisa kita sampaikan hal lainnya. Pastinya dia warga Indonesia,” katanya.

    Pesan Lewat Online BB Bukti Tranfer Hingga Satu Kotak Kondom

    Sebelumnya, Vernita Syabilla bersama dua diduga mucikari dan seorang pria berinisial S, diamankan Polisi di salah satu kamar di Hotel Novotel pada Selasa 28 Juli 2020 malam. Pengusaha muda asal Lampung berinisial S yang diduga pemesan “layanan” Vernita Syabilla di Kota Bandar Lampung diduga memesan “layanan” artis Ibu Kota Jakarta itu lewat media sosial senilai Rp30 juta dua kali bayar, separuh transfer dan separuh tunai.

    Selain jasa “layanan”, S juga menanggung biaya perjalanan, hotel, sampai rapid tes artis dan selegram yang diduga terlibat dalam jaringan prostitusi online. Sang pengusaha muda ditangkap penyidik unit V Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim sedang bersama Vernita Syabilla di dalam kamar hotel. Sedangkan kedua mucikarinya ditangkap polisi di luar kamar lantai bawah.

    Mereka berempat dibawa ke Polresta Bandarlampung. Polisi juga menyita barang bukti berupa sekotak alat kontrasepsi, uang, bukti transfer. Di dalam ruang pemeriksaan yang dilakukan tertutup di Ruang Kasatreskrim Polresta BandarLampung, ada koper hitam, dan tas warna coklat muda.

    Malam ini, kepolisian akan menentukan status Vernita Syabilla dan dua muncikarinya yang berinisial I dan M. Lewat instagram storynya sebelum entah kenapa beberapa saat kemudian dihapusnya, Vernita Syabilla mempersilakan netizen menghujatnya. “Silahkan hujat dgn apa yg kalian pikirkan. Toh nanti ada berita sesungguhnya yg menjelaskan,” tulisnya.

    Pamer Dimedsos Ada di Lampung

    Sebelum ditangkap, Vernita Syabilla sempat pamer sedang berada di hotel mewah dengan pemandangan indah tersebut melalui media sosialnya. Selebgram ini juga tampak sedang menikmati makanan hotel bersama seorang pria di sebelahnya. Ia sempat pamer hasil rapid test saat ke Lampung.

    Sebelum, Vernita Syabilla sempat heboh dituding sebagai pelakor karena kedekatannya dengan vokalis Band Five Minutes, yaitu Richie Setiawan. Kala itu, istri dari Richi yakni Angel Qulbiah marah besar ketika melihat video Richie dan Vernita di sebuah studio karaoke menjadi konsumsi publik.

    Tak hanya itu, Angel pun mengunggah cerita ke Instagram yang menunjukkan bahwa Vernita dan Richi bersama dalam sebuah mobil. Mendengar namanya ramai diperbincangkan, Richie pun akhirnya membuat klarifikasi dan meminta maaf kepada sang istri. “Memang dalam video itu saya karena pada saat itu saya khilaf dan sebagai pelarian saja. Saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada istri saya,” tutur Richie.

    Mendengar hal itu, Vernita pun akhirnya membuka suara bahwa sebenarnya Richie yang mengajak pertemuan tersebut. Perempuan asal Bandung itu mengatakan mereka telah kenal sejak tahun 2015 lalu namun lost contact. Selanjutnya, mereka kembali bertemu lewat aplikasi kencan Tinder dan Richie yang awalnya meminta nomor telepon Vernita. (Red)

  • Artis Vernita Syabilla Dikabarkan Ditangkap Polresta Bandar Lampung Terkait Prostitusi Online

    Artis Vernita Syabilla Dikabarkan Ditangkap Polresta Bandar Lampung Terkait Prostitusi Online

    Bandar Lampung (SL)-Aparat kepolisian Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Bandar Lampung mengamankan Vernita Syabilla, artis ibukota Jakarta, terkait prostitusi online, di hotel Novotel di Kota Bandar Lampung, Selasa malam, 28 Juli 2020.

    Polisi juga menangkp dua mucikari, yang hingga malam ini masih menjalani pemeriksaan Polisi di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Bandar Lampung.

    Belum diketahui secara persis peran ketiganya. Namun informasi yang didapat, ketiganya berinisial I, dan M (keduanya diduga mucikari), dan seorang Vernita.

    Dikonfirmasi terkait penangkapan ini, Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Resky Maulana, tak menampiknya, namun belum memberikan keterngan rinci.  “Nanti ya, masih dalam pemeriksaan, belum bisa dipaparkan,” katanya. (Red)

  • Sopir dan Penumpang Tewas Bugil Dalam Mobil Travel Gelap Asal Palembang Diatas KMP Nusa Putra Saat Sandar di Merak

    Sopir dan Penumpang Tewas Bugil Dalam Mobil Travel Gelap Asal Palembang Diatas KMP Nusa Putra Saat Sandar di Merak

    Merak (SL)-Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Nusa Putra yang bersandar di Dermaga 3 Pelabuhan Merak Kota Cilegon, Banten Minggu 26 Juli 2020 malam menggemparkan warga pelabuhan, dan penumpang kapal. Seorang sopir dan penumpang travel gelap asal Palembang-Jawa Tengah, Toyota Kijang Innova BG-1795-J, ditemukan tewas dengan kondisi telanjang dalam mobil, sekira pukul 20.30 WIB.

    Informasi di Pelabuhan Merak menyebutkan dugaan sementara keduanya sempat berhubungan badan sebelum tewas dan keracunan karbon monoksida. Dua korban itu berinisial SO (54) sopir travel, dan RW (33) penumpang. Keduanya merupakan warga Padamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel).

    Minibus itu mengangkut tujuh orang itu asal Sumatera Selatan, dengan tujuan Jepara dan Blora, Jawa Tengah. Dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, mobil tersebut menaiki KMP Nusa Putra. Mobil kemudian parkir di geladak kapal. Lima penumpang keluar dari mobil menuju ruang penumpang.

    Sementara SO dan RW memilih tetap berdiam di dalam mobil. Kondisi yang sepi itu diduga digunakan kedua korban untuk berbuat mesum. Sekira pukul 20.30 WIB, KMP Nusa Putra bersiap sandar di dermaga III Pelabuhan Merak. Lima penumpang travel itu bergegas menuju geladak tempat minibus tersebut parkir. Para penumpang kaget setelah pintu mobil terbuka kedua korban dalam keadaan bugil dan tak bernyawa.

    Para penumpang minbu situ kemudian melapor kepada perwira kapal KMP Nusa Putra, dan dilanjutkan ke petugas keamanan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, dan Polres Cilegon, yang datang ke lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

    Kapolres Cilegon AKBP Yudhis Wibisana didampingi Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Maryadi mengatakan hasil sementara pemeriksaan luar, tidak ditemukan bekas tanda kekerasan pada jasad SO. “Perkiraan kematian dua sampai dengan 12 jam, lebam mayat merah terang, pemeriksaan sederhana uji kualitatif,” kata Yudhis, Senin 27 Juli 2020 kepada wartawan.

    Sementara pada jasad RW, polisi menemukan luka lecet di daerah kemaluannya. Sedangkan selaput dara RW terdapat robekan lama akibat benda tumpul. “Dugaan sementara kedua korban sempat berhubungan intim sebelum ditemukan tewas. Soalnya, petugas menemukan bercak bekas sperma dan luka lecet pada vagina RW,” katanya.

    Untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban, jasad keduanya oleh tim Inafis dan Dokkes Polres Cilegon dibawa ke RS Dr Drajat Prawiranegara Serang untuk dilakukan autopsi. “Dugaan sementara, korban meninggal dunia tersebut yaitu penyebabnya keracunan karbondioksida dikarenakan pada saat berlayar kendaraan posisi hidup dan yang bersangkutan menyalakan AC,” ujar Yudhis.

    Menurut Yudhis, pihaknya masih meminta keterangan terhadap lima penumpang travel lain tersebut. “Lima orang penumpang saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh Unit Reskrim KSKP Merak, dan dua orang yang meninggal adalah seorang laki-laki merupakan supir travel kendaraan dan seorang perempuan merupakan penumpang travel kendaraan,” katanya.

    Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol. Edy Sumardi membenarkan terkait dengan hal tersebut dan untuk perkaranya di tangani oleh Polres Cilegon dan di backup oleh Polda Banten. “Kita masih menunggu hasil Autopsi dari pihak RSDP Kota Serang, jadi belum dapat menyimpulkan untuk penyebab kematiannya” tutup Edy Sumardi (suryadi/Red)

  • Letkol TNI-AD Gadungan Dosen UBL Doktor Tri Harlianto Diserahkan ke Polresta Ada Kasus Penggelapan Rp3 Miliar Pembangunan RS Mitra Kosasih Kupang Teba

    Letkol TNI-AD Gadungan Dosen UBL Doktor Tri Harlianto Diserahkan ke Polresta Ada Kasus Penggelapan Rp3 Miliar Pembangunan RS Mitra Kosasih Kupang Teba

    Bandar Lampung (SL)-Letkol TNI-AD Gadungan DR S. Tri Harlianto SH MH MM (55), yang selama ini dikenal sebagai Dosen di Universitas Bandar Lampung (UBL) terungkap terkait kasus penipuan kerjasama koleganya membangun bisnis pembangunan rumah sakit Mitra Kosasih Kupang Tebak, Teluk Betung, Bandar Lampung.

    Baca: Letkol TNI-AD Gadungan Bergelar Magister Ber ID Anggota Peradi di Tangkap Denpom

    Dalam proses pembangunan rumah sakit itu, Tri Harlianto diduga menggelapkan uang investasi mencapai Rp3 miliar. Saat ditagih atas kejelasan uang investasi tersebut Tri Herlianto mengelak dan melakukan intimidasi dengan mengaku sebagai anggota TNI-AD berpangkat Letnan Kolonel.

    Dr S Tri Herlianto terdaftra sebagai dosen Fakultas Hukum di Universitas Bandar Lampung (UBL) dengan NIDN : 0224076501, Tanggal Lahir 24 Juli 1965, dengan riwayat pendidikan S-1 Universitas Tulang Bawang (Pidana), S-2 Universitas Bandar Lampung (Pidana), dan S-3 Universitas Diponegoro (Pidana)

    Warga Jalan Ratu Dibalau Gang Damai No. 29 C Kel. Tanjung Seneng Kecamatan Tanjung Seneng, Kota Bandar Lampung itu kemudian dilaporkan ke POM TNI karena telah melakukan penipuan. Tim Denpom berkordinasi dengan Tim Bais untuk memastikan identitas keaslian oknum dosen tersebut, dan kemudian diamankan oleh Tim Denpom. Kini Proses hukum berlanjut, Tri Herlianto diserahkan ke Polresta Bandar Lampung.

    Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 043/Gatam Mayor Inf Joko Warsito mengatakan karena yang bersangkutan merupakan orang sipil maka dilimpahkan ke pihak kepolisian untuk proses hukum. Tri Herliantho sebelumnya diamankan karena diduga melakukan penipuan. “Denpom II/3 Lampung menyerahkan oknum Letnan Kolonel gadungan ke Satreskrim Mapolresta Bandar Lampung, Jumat, 24 Juli 2020 bersama juga barang bukti yang ada,” kata Penrem 043/Gatam.

    Adapun barang bukti yang diamankan dan diserahkan ke Polresta Bandar Lampung yakni 1 unit kendaraan Jeep CJ-7 nopol BE 1480 YX, 1 pasang Plat Dinas TNI AD, Noreg. 82148-00, 1 buah kunci remot mobil Jeep CJ-7. 2 unit senjata air softgun, 1 buah tas punggung warna hijau, 2 buah Stempel warna, 1 unit HP Vico, 1 unit HP Nokia, 1 unit HT merk weierwei, 1 buah Gunting, 1 buah Sim A an. TH pekerjaan anggota TNI, 1 buah Sim C an TH pekarjaan anggota TNI, 1 buah KTA Gartab I/Jakarta an TR.

    Doktor ahli hukum pidana Alumni Universitas Diponegoro Semarang itu keluar dari Denpom menggunakan kemeja biru muda dan celana dasar coklat muda. Dia tak mengeluarkan sepatah katapun saat ditanya wartawan. Dia bungkam hingga masuk ke dalam mobil untuk dibawa ke Mapolresta Bandar Lampung.

    Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dugaan penipuan dan penggunaan identitas palsu. “Saat ini tengah dilakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan dan masih berstatus saksi terlapor,” kata Kasat Reskrim.

    Menurut Kasat, hasil koordinasi dengan penyerahan oknum tersebut, penyidik akan mendata siapa saja yang menjadi koban, termasuk siapa saja dan bagaimana tipu dayanya. Sehingga menjadi dasar dimelakukan pemeriksaan. “Kita minta korban lain melapor, baru kita lidik. Apabila cukup alat bukti kita naikan ke penyidikan, termasuk dugaan pemalsuan identitas,” katanya. (Jun/Red)

  • Letkol TNI-AD Gadungan Bergelar doktor Ber ID Anggota Peradi di Tangkap Denpom

    Letkol TNI-AD Gadungan Bergelar doktor Ber ID Anggota Peradi di Tangkap Denpom

    Bandar Lampung (SL)-Mengaku anggota TNI-AD gadungan berpangkat Letnan Kolonel Drs Tri Harlianto SH MH MM (55) warga Jalan Ratu Dibalau  Gang Damai No. 29 C Kel. Tanjung Seneng Kecamatan Tanjung Seneng, Kota Bandar Lampung ditangkap Tim Denpom II/3 Lampung.

    identitas KTP, SIM tertulis pekerjaan TNi dan kartu anggota TNI palsu

    Anggota TNI Gadungan yang mengaku berpangkat Letnan Kolonel itu mengaku berdinas di BAIS TNI. Selain perlengkapan TNI  pelaku juga memegang idetitas anggota TNI, kartu Peradi,  hingga SIM dan KTP dengan identitas pekerjaan sebagai anggota TNI.

    Penangkapan dipimpin Pasi Lidpamfik Denpom II/3 Lampung Kapten Cpm Marjono bertempat di depan Hotel Grand Praba Kota Bandar Lampung Jl. Wolter Moginsidi No. 170 Pegajaran Bandar Lampung, Kamis 23 Juli 2020 malam.

    Pelaku yang tinggal di Kelurahan Tanjung Seneng, Kecamatan Tanjung Seneng, Kota Bandar Lampung itu menggunalan nomor plat kendaraan TNI. Dengan pekerjaan lain sebagai dosen. Penangkapan TH berdasarkan laporan kuasa hukun PT Mitra Kosasih, D Angga Revanda dan Adi Gunawan dan Cakra Biksa Surabaya dan masyarakat sekitar tinggal pelaku.

    Dari tangan pelaku diamankan sejumlah barang bukti di antaranya adalah 1 unit Ran CJ-7 nopol BE 1480 YX, 1 pasang Plat Dinas TNI AD, Noreg. 82148-00, 1 buah kunci remot mobil CJ-7, 1 buah tas punggung warna hijau, 2 buah Stempel warna, 1 unit HP Vico, 1 unit HP Nokia, 1 unit HT merk weierwei, 1 buah Gunting, 1 buah Sim A dengan pekerjaan anggota TNI, 1 buah Sim C. jugs pekarjaan anggota TNI, 1 buah KTA Gartab I/Jakarta an TR.

    TH disangkakan telah melanggar pasal 263 ayat (1) dan (2) KUHP, tentang pemalsuan dokumen. Ancaman hukumannya paling lama 6 tahun penjara. Sebelumnya Denpom II/3 Lampung sempat melakukan interogasi secara intensif terhadap pelaku. (Jun/red)

  • Mantan Sekda Era Sjachroedin ZP Irham Jafar Lan Putra Pimpin PAN Lampung

    Mantan Sekda Era Sjachroedin ZP Irham Jafar Lan Putra Pimpin PAN Lampung

    Bandar Lampung (SL)-Mantan Sekda Provinsi Lampung era Gubernur Sjacroedin ZP, Irham Jafar Lan Putra terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Lampung periode 2020-2025. Irham terpilih aklamasi dukungan dari 15 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kabupaten-Kota, dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) V yang digelar di Kantor DPW PAN Provinsi Lampung, Selasa 21 Juli 2020.

    Proses Muswil V Virtual DPW PAN Lampung

    Pemilihan Ketua DPW PAN Provinsi Lampung periode 2020-2025 ini, berlangsung secara virtual dimasing-masing kantor DPD, DPW hingga DPP PAN, dipimpin langsung oleh Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, yang juga menyepakati penunjukkan Irham Jafar Lan Putra untuk menahkodai PAN Lampung.

    “Kita semua sudah berunding dan sepakat, ketua wilayah kita periode mendatang Irham. Beliau juga sekaligus formatur tunggal. Tadi sudah saya tanya ke 15 DPD maupun DPW, hasilnya mereka berdua mendukung saudara Irham sebagai formatur tunggal sekaligus ketua wilayah,” ucap Zulkifli.

    Zulkifli Hasan meminta beberapa kader untuk membantunya dalam penyusunan kepengurusan, meskipun Irham ditunjuk sebagai formatur tunggal. Terutama dalam penyusunan pengurus dan program kerja kedepan. “Ini bagian proses demokrasi, sebab partai ini lahir dari rahim demokrasi. Kita harus merebut suara di pemilihan umum,” ujar Zulkifli.

    Dalam membentuk kepengurusan di DPW, nantinya Irham dibantu oleh Ahmad Fitoni Hasan, Suprapto, Joko Santoso, Teri Kurniawan. “Kepada teman-teman PAN Lampung, secara musyawarah dan kesepakatan bersama,” kata Zulkifli Hasan.

    Ketua DPW PAN Provinsi Lampung terpilih Irham Jafar Lan Putra mengatakan kedepan Irham berharap pengurus lainnya agar terakomodir, dan berharap tidak ada lagi gesekan dan sebagainya. Termasuk dalam menyusun program satu bulan selesai

    “Untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada), kita akan dukung kader PAN yang maju Pilkada. Untuk target belum ada, saat ini kita sedang fokus terhadap elektabilitas dan membaca peta politik di masing-masing daerah. Kalau elektabilitasnya kuat, akan kita naikkan terus dan dipertahankan,” Irhan.

    Dukungan Pesawaran

    Sekretaris DPW Partai Amanah Nasional (PAN) Lampung Iswan H Caya menanggapi turunnya dua surat rekomendasi Pasangan calon di Pilkada Pesawaran yang masing-masing jatuh kepada Dendi-Marzuki dan Nasir-Naldi. Iswan, menyatakan turunnya surat rekomendasi berupa Form B1KWK untuk pasangan Nasir-Naldi sudah sah menurut hukum.

    “Dan surat tersebut merupakan pembaruan dari SK sebelumnya yang merekomendasikan Dendi-Marzuki sebagai pasang calon yang diusung PAN untuk bertarung di Pilkada Pesawaran Desember mendatang. Secara hukum, yang sah yang terbaru dan ini bukan merupakan kewenangan DPW, melainkan DPP. Kita sifatnya menjalankan instruksi saja. Dan sampai hari ini PAN bakal berlayar untuk Nasir-Naldi.,” kata Anggota DPRD Lampung ini.

    Sebelumnya DPP PAN mengeluarkan surat rekomendasi untuk Dendi-Marzuki pada tanggal 15 Juni lalu di Jakarta yang ditandatangani langsung Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno. Namun, surat yang sama juga turun pada tanggal 8 Juli 2020 yang juga ditandatangani langsung Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno. (Red)