Kategori: Politik

  • FJPI Ingatkan Pers Bukan Jubir Elit Politik

    FJPI Ingatkan Pers Bukan Jubir Elit Politik

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Lampung Vina Octavia mengingatkan para insan pers untuk tidak menjadi corong elit politik. Apalagi, saat ini dalam masa pilkada serentak 2024. Hal itu disampaikan Vina Octavia dalam diskusi kolaborasi FJPI dengan KPU  Bandar Lampung dengan tema “Warganet Bergerak Menjadi Pemilih Cerdas Tanpa Politik Uang”, Selasa 12 November 2024.

    Vina mengakui di masa pilkada serentak 2024 ini mungkin banyak tim pemenangan calon kepala daerah yang membuat rilis berita yang disebarkan ke teman-teman jurnalis. “Ini terjadi untuk mengejar kecepatan untuk cepat menyebarkan informasi kepada masyarakat. Makanya mungkin ada paslon A atau paslon B membuat berita dan dikirimkan ke media,” katanya.

    Kendati demikian, Vina mengingatkan agar jurnalis dapat mengedepankan kode etik jurnalis dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai jurnalis sebelum menyebarkan rilis yang diterima dari tim pemenangan calon kepala daerah.

    “Karena kita sebagai jurnalis punya tahapan untuk membuat informyuut menjadi sebuah berita, mulai dari pengumpulan informasi sampai proses verifikasi. Jangan sampai kita sebagai jurnalis menjadi rawan disinformasi karena sebuah informasi yang belum valid atau rilis-rilis yang bisa jadi klaim sepihak,” ujarnya.

    Vina juga mengingatkan kepada para jurnalis serta semua pihak untuk dapat menyaring informasi sebelum menyebarkan luas ke publik. Karena, hal itu untuk menangkal informasi yang keliru. “Makanya penting proses verifikasi pengecekan ke berbagai referensi penting untuk memastikan kebenaran sebelum informasi itu kita sebarkan. Dan saya berharap dengan adanya diskusi ini semua bergerak melawan hoax,” katanya. (Red)

  • Mursidi Kakon Yogyakarta Selatan Diduga Terlibat Politik Praktis, Bawaslu Pringsewu Masih Diam

    Mursidi Kakon Yogyakarta Selatan Diduga Terlibat Politik Praktis, Bawaslu Pringsewu Masih Diam

    Pringsewu, sinarlampung.co Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) hingga kini belum memverifikasi dugaan pelanggaran yang dilakukan Mursidi, Kepala Pekon Yogyakarta Selatan, Kecamatan Gadingrejo, yang diduga terlibat dalam politik praktis pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pringsewu 2024.

    Mursidi, yang sebelumnya diberitakan, diduga melanggar netralitas dengan mengarahkan warga untuk mendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pringsewu Nomor Urut 4, Ririn-Wiriawan. Namun hingga saat ini, Bawaslu Pringsewu dan Panwascam Gadingrejo belum menunjukkan tanda-tanda menindaklanjuti persoalan tersebut, bahkan terkesan mengabaikan yang sudah beredar. Padahal, informasi yang disampaikan melalui media online maupun cetak seharusnya menjadi langkah awal bagi Bawaslu untuk mengambil tindakan.

    Mediansyah Resaputra, anggota Bawaslu Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (PPPS), saat dikonfirmasi melalui WhatsApp hanya memberikan balasan singkat bahwa ia sedang berada dalam tugas luar daerah (DL). “Nanti saya lagi DL, kalau sudah pulang kita komunikasi lagi,” balasnya pada Jumat, 25 Oktober lalu.

    Hingga kini, Mediansyah belum memberikan penjelasan lebih lanjut terkait tindak lanjut dugaan pelanggaran yang dilakukan Mursidi, seolah-olah bungkam mengenai masalah tersebut.

    Di sisi lain, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (PPPS) Panwascam Gadingrejo, Nugroho Santoso, mengklaim bahwa permasalahan tersebut sudah ditindaklanjuti dan bahkan telah dibahas dalam rapat pleno. Namun, untuk hasil pleno, ia mengarahkan wartawan untuk menghubungi Ketua Panwascam Gadingrejo.

    “Sudah kita pleno kan, untuk hasil pleno-nya bisa ditanyakan ke yang berwenang menyampaikan, yaitu Ketua Panwascam Gadingrejo,” jawab Nugroho pada Selasa, 13 November 2024.

    Namun, tanggapan Ketua Panwascam Gadingrejo, Hendri Adi, justru membingungkan. Alih-alih menjelaskan hasil pleno, Hendri mengirimkan foto salinan Pasal 9 Perbawaslu No. 9 Tahun 2024 yang berisi syarat formal dan materiil untuk pelaporan pelanggaran Pemilu, serta sebuah foto yang tampaknya menunjukkan Ketua Panwascam Pagelaran, Kabul Aulia. “Itu sudah ditindaklanjuti terkait berita itu bang,” balas Hendri singkat melalui WhatsApp.

    Hal ini menunjukkan ketidakseriusan Bawaslu Pringsewu dan Panwascam Gadingrejo dalam menangani dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Mursidi, Kepala Pekon Yogyakarta Selatan.

    Sekretaris Jenderal LSM Trinusa Provinsi Lampung, Faqih Fakhrozi, mengkritik sikap keras Bawaslu Pringsewu terkait kasus ini. “Terkait indikasi politik praktis yang dilakukan oleh oknum Kakon Yogyakarta Selatan, yang tidak netral pada masa Pilkada 2024, seharusnya Bawaslu Pringsewu lebih tegas dan profesional dalam menjalankan khususnya sebagai pengawas Pemilu,” ujarnya.

    Dia juga menambahkan, sangat mengecewakan jika Bawaslu Pringsewu, khususnya Koordinator Divisi PPPS, terkesan membiarkan dan tidak mengambil tindakan terhadap oknum Kakon Yogyakarta Selatan. “Kami dari LSM Trinusa Provinsi Lampung akan terus mengawal kasus ini. Jika perlu, kami akan melaporkannya ke DKPP dan menggelar unjuk rasa di kantor Bawaslu Pringsewu,” tegasnya. (*)

  • JPK Lampung Buka Pusat Pelaporan Kecurangan Pilkada dan Politik Uang

    JPK Lampung Buka Pusat Pelaporan Kecurangan Pilkada dan Politik Uang

    Bandar Lampung, sinarlampung.co Menyambut Pilkada serentak pada 27 November 2024, Jaringan Pemberantas Korupsi (JPK) Korwil Lampung mengambil langkah tegas dengan membuka Pusat Pelaporan Kecurangan Pilkada dan Politik Uang Lampung (PPKP&PUL). Langkah ini diambil untuk mencegah dan memahami indikasi kondisi serta praktik politik uang yang kerap mencederai demokrasi.

    Keputusan pembentukan badan ad hoc ini berdasarkan Surat Keputusan nomor: 03/dpn-jpk/SK/PPKP&PUL/XI/2024 yang ditandatangani Presiden DPN-JPK, Dr. Ery Setya Negara, SH., MH., pada 11 November 2024. Badan ini mulai aktif tahap akhir kampanye hingga penghitungan suara Pilkada serentak di Provinsi Lampung.

    Ketua PPKP&PUL Lampung, Fenny Setiawan, mengungkapkan adanya indikasi serangan fajar di berbagai kabupaten/kota di Lampung. “Kami sudah membentuk jaringan ad hoc di setiap kabupaten untuk mempermudah pelaporan masyarakat ke Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota. Langkah ini bertujuan menciptakan pemilu yang bersih dan menghasilkan pemimpin berkualitas,” ujar Fenny di Bandar Lampung, Rab, 13 November 2024.

    Menurut Fenny, masyarakat harus ikut mengawal Pilkada dengan aktif melaporkan praktik politik uang. “Rekam, video, dan viralkan siapa pun pelakunya. Gunakan ponsel Anda dan laporkan ke hotline kami di 082176531167 atau 088287198256. Kami siap melayani laporan selama 24 jam,” tambahnya.

    Politik Uang dan Sanksi Hukum

    Fenny juga menegaskan, politik uang adalah pelanggaran serius yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016. Sanksi bagi pelaku, baik pemberi maupun penerima, termasuk pidana penjara 3-6 tahun serta denda hingga Rp1 miliar. “Jangan ragu untuk melaporkan, karena hukum melindungi pelapor,” katanya.

    Ia berharap semua pihak, termasuk kontestan Pilkada, menjunjung integritas tinggi. “Berkompetisilah secara jujur dan bersih. Jangan kotori demokrasi dengan cara-cara kotor,” tegas Fenny.

    Mengawal Masa Depan Lampung

    Sebagai alumni FISIP Unila 1986, Fenny menunjukkan semangat besar untuk memperbaiki tatanan demokrasi di Lampung. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk peduli terhadap masa depan daerah. “Jika kita ingin Lampung maju, Pilkada harus berlangsung bersih. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” tutupnya.

    Dengan langkah tegas ini, JPK berkomitmen menjaga integritas demokrasi di Lampung. Semoga Pilkada serentak 2024 menjadi momentum perubahan menuju pemerintahan yang bersih dan berintegritas. (*)

  • Sholawat dan Konser Kebangsaan di Lamsel: Mirza dan Egi Ajak Warga Bangkit Bersama untuk Kemajuan Lampung

    Sholawat dan Konser Kebangsaan di Lamsel: Mirza dan Egi Ajak Warga Bangkit Bersama untuk Kemajuan Lampung

    Lampung Selatan, sinarlampung.co Ribuan warga memadati acara Sholawat bersama Gus Ihsan Lathief dan Konser Kebangsaan yang menghadirkan Charly Van Houten, Rabu malam, 13 November 2024, di Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan. Acara ini diselenggarakan oleh Calon Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal (RMD), dan Calon Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Prasetyo.

    Dalam sambutannya, Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada masyarakat Lampung yang telah memberikan suara mayoritas untuk Prabowo sebagai Presiden. “Terima kasih kepada masyarakat Lampung atas dukungannya. Dengan terpilihnya Pak Prabowo, kini kita punya kesempatan untuk mengawal dan mewujudkan janji-janji kemajuan bagi Lampung. Dengan dukungan ini, kami siap membawa Lampung Selatan menuju masa depan yang lebih cerah,” ujar Mirza, sapaan akrab Rahmat Mirzani Djausal.

    Mirza juga menyampaikan komitmennya terhadap pembangunan infrastruktur di Lampung Selatan. “Kami maju untuk memastikan pembangunan yang lebih cepat dan merata, demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Mari kita bersatu dan bergerak bersama untuk perubahan yang nyata di Lampung,” ajaknya disambut antusias tepuk tangan warga.

    Baca: Survei LSI: Elektabilitas Mirza-Jihan 68,9%, Arinal-Sutono 22,3%

    Di sisi lain, Radityo Egi Prasetyo, yang maju sebagai Calon Bupati Lampung Selatan, juga mengajak masyarakat untuk memilih pasangan nomor urut 2. “Lampung Selatan membutuhkan pemimpin yang siap bekerja keras demi kepentingan rakyat. Mari kita pilih pasangan nomor 2 untuk gubernur dan bupati, demi masa depan yang lebih baik,” seru Egi.

    Menutup acara ini, Egi menghibur warga dengan pantun, “Ikan hiu makan kayu, Egi-Saiful Pak Mirza, kami semua I love you!” yang disambut sorak sorai dan dukungan meriah dari warga yang hadir.

    Baca: Survei Litbang RLMG: Elektabilitas Nanang-Antoni Disalip Radityo-Syaiful

    Acara yang penuh kehangatan dan semangat persatuan ini ditutup dengan doa bersama, diiringi harapan agar Pemilihan Kepala Daerah pada 27 November mendatang berjalan lancar, aman, dan damai. Rahmat Mirzani Djausal dan Radityo Egi Prasetyo optimis bahwa dengan dukungan masyarakat, mereka siap membawa Lampung dan Lampung Selatan menuju kemajuan yang diinginkan. (*)

  • Kampanye di Masjid Sujadi Saddat Tiga Kali Mangkir Panggilan Bawaslu

    Kampanye di Masjid Sujadi Saddat Tiga Kali Mangkir Panggilan Bawaslu

    Pringsewu, sinarlampung.co-Mantan Bupati Pringsewu, Sujadi Saddat, yang juga tokoh Nahdatul Ulama Lampunh, kembali mangkir panggilan kedua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pringsewu. Panggilan itu terkait dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan oleh Sujadi Saddat. Vidio Sujadi viral saat mengajak jamaah pengajian di Masjid Fatchul Huda, Sukawati, Kresnomulyo, Kecamatan Ambarawa, mendukung salah satu pasangan calon dalam Pemilihan Bupati Pringsewu, pada Pilkada 27 November 2024.

    Baca: Mantan Bupati Sujadi Kampanyekan Riyanto-Umilaila di Masjid

    Anggota Bawaslu Pringsewu Divisi Penanganan Pelanggaran, Mediansyah Resaputra, mengatakan bahwa Bawaslu telah melayangkan panggilan resmi untuk kedua kalinya. Tetapi Sujadi tidak pernah datang. “Yang bersangkutan belum hadir untuk panggilan kedua ini,” ujar Mediansyah, Kamis 7 November 2024.

    Menurut Mediansyah, bahwa pihak Bawaslu menunggu respons Sujadi terkait panggilan tersebut. Namun, hingga batas waktu yang ditentukan, Sujadi tetap tidak hadir. Padahal kasus ini menjadi perhatian publik, terutama terkait komitmen dan integritas dalam pelaksanaan Pemilihan Bupati Pringsewu.

    “Masyarakat Pringsewu berharap Bawaslu bertindak tegas jika panggilan kedua ini kembali tidak dipenuhi oleh Sujadi. Beberapa warga juga mengharapkan agar kasus ini diproses lebih lanjut ke ranah Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu), yang bertugas menangani pelanggaran hukum dalam pemilu,” kata salah seorang warga.

    “Jika Bawaslu tidak menindak tegas kasus ini, banyak yang khawatir tindakan kampanye di tempat ibadah, seperti masjid, akan diabaikan dan dianggap bukan pelanggaran, sehingga berpotensi menimbulkan pelanggaran serupa oleh pihak lain. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa integritas pelaksanaan pemilu di Pringsewu dapat terganggu,” ujarnya.

    Tokoh masyarakat Pringsewu, juga menyebut ketidakhadiran Sujadi dalam panggilan kedua Bawaslu meningkatkan sorotan publik atas dugaan pelanggaran kampanye ini. “Jika tidak ada tindakan lebih lanjut, hal ini bisa menjadi preseden buruk bagi proses demokrasi dan kepatuhan hukum dalam kampanye di Pringsewu. Dan tokoh saja tidak bisa jadi panutan. Dan Bawaslu tidak punya keberanian menegakkan aturan pemilu,” katanya. (Red)

  • Survei LSI: Elektabilitas Mirza-Jihan 68,9%, Arinal-Sutono 22,3%

    Survei LSI: Elektabilitas Mirza-Jihan 68,9%, Arinal-Sutono 22,3%

    Bandar Lampung, sinarlampung.co Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei elektabilitas dua pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung pada periode 14-22 Oktober 2024. Dari hasil survei tersebut, elektabilitas paslon nomor urut 02, Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela (Mirza-Jihan) unggul atas paslon nomor urut 01, Arinal Djunaidi dan Sutono (Arinal-Sutono).

    Keunggulan Mirza-Jihan konsisten dalam dua simulasi berbeda, yakni dengan tanpa dan dengan kartu bantu surat suara. Dalam simulasi tanpa surat suara, Mirza-Jihan unggul dengan elektabilitas sebesar 68,9%, diikuti Arinal-Sutono sebesar 22,3%. Sebanyak 8,8% responden masih menyatakan “Tidak Tahu atau Rahasia”.

    Sementara, dalam simulasi dengan surat suara, Mirza-Jihan konsisten unggul dengan elektabilitas sebesar 69,0%. Sementara itu, elektabilitas pasangan Arinal Djunaidi dan Sutono ada pada angka 23,8%. Responden yang menyatakan “Tidak Tahu atau Rahasia” sebesar 7,2%.

    Menurut LSI, keunggulan elektabilitas pasangan Mirza-Jihan dalam survei kali ini didukung empat faktor penting. Pertama, popularitas dan kedisukaan Rahmat Mirzani Djausal mengalami peningkatan drastis dari 43,7% pada Juli 2024 menjadi 73,5% pada pertengahan Oktober 2024.

    Peningkatan popularitas ini juga dibarengi peningkatan tingkat kedisukaan terhadap Mirza. Jika pada Juli tingkat kedisukaan terhadap Mirza ada pada level 80,6%, maka survei pada Oktober 2024 tingkat kedisukaan terhadapnya menyentuh angka 90,0%. Begitupun dengan tingkat kedisukaan terhadap Jihan. Meski hanya dikenal 56,9% responden, ia memiliki tingkat kedisukaan sebesar 93% dari responden yang mengetahui namanya.

    Pada saat bersamaan, meski popularitas Arinal Djunaidi sebagai petahana ada pada kisaran 90,7%, tingkat kedisukaan responden terhadapnya menunjukkan sedikit penurunan, dari 63,2% pada Juli 2024 menjadi 59,2% pada Oktober 2024. Tingkat popularitas Sutono pun masih di angka 22,6% dan tingkat kedisukaannya ada pada angka 78,1%.

    Kedua, dari responden yang mengetahui kedua nama kandidat gubernur, citra personal Rahmat Mirzani Djausal unggul dari Arinal Djunaidi. Persepsi responden terhadap Mirza mengungguli Arinal Djunaidi dalam aspek perhatian pada rakyat; jujur dan bersih dari korupsi; berani dan tegas; relijius dan taat agama; bugar dan sehat; dan mampu memimpin Lampung.

    Ketiga, sosialisasi yang dilakukan oleh Rahmat Mirzani Djausal juga dinilai lebih intensif dibandingkan Arinal Djunaidi. 10,8% responden menyatakan bahwa mereka pernah melakukan pertemuan tatap muka langsung dengan Mirza, 8,2% responden pernah melihat namanya di surat kabar atau koran, 26,8% responden mengaku pernah melihat namanya di internet. 65,5% responden juga pernah melihat nama Mirza di media sosialisasi seperti spanduk/baliho/stiker dan 9,1% mengaku pernah didatangi oleh timses/simpatisan Mirza. Nama Arinal Djunaidi sendiri lebih banyak didengar melalui televisi meski tidak terpaut jauh dari Rahmat Mirzani Djausal.

    Keempat, tingginya tingkat responden yang menyatakan mereka tidak menginginkan kembali petahana untuk menjadi Gubernur Lampung periode 2024-2029, meski mayoritas responden merasa puas dengan kinerja petahana.

    Sebanyak 58,6% responden menyatakan mereka tidak menginginkan petahana untuk kembali menjabat sebagai Gubernur Lampung, meski ada 28,5% yang menyatakan mereka tetap menginginkan petahana untuk kembali memimpin Provinsi Lampung.

    Diketahui, survei LSI ini dilakukan dengan sampel basis sebanyak 800 responden, diambil dengan metode multi-stage random sampling, terdiri dari warga negara Indonesia di Provinsi Lampung yang memiliki hak pilih, atau mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

    Kemudian Survei juga dilakukan dengan oversample di Lampung Selatan, Lampung Tengah, Pesawaran, Pringsewu, dan Pesisir Barat masing-masing sebanyak 400 responden, sehingga total sampel sebanyak 2.490 responden. Dilakukan pembobotan dalam analisis gabungan sehingga sampel dari seluruh kabupaten/kota terdistribusi secara proporsional pada tingkat provinsi.

    Dengan asumsi stratified random sampling, total sampel tersebut memiliki tingkat margin of error sebesar +/- 3% pada tingkat kepercayaan 95%. Kerja-kerja pasangan calon yang didukung tim pemenangan dan sosialisasi meluas adalah kunci untuk keluar sebagai pemenang dalam pemilihan gubernur Lampung pada tanggal 27 November 2024. (LSI/Red)

  • Mendekati Hari Pencoblosan, Sedulur Mirza Gencarkan Bimtek Relawan

    Mendekati Hari Pencoblosan, Sedulur Mirza Gencarkan Bimtek Relawan

    Bandar Lampung, sinarlampung.co –Semakin mendekati hari pencoblosan Pilkada serentak 27 November 2024, Rumah Besar Organ Relawan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal dan dr. Jihan Nurlela, yaitu Sedulur Mirza, menggelar bimbingan teknis (bimtek) bagi relawan di Lampung Tengah dan Lampung Selatan.

    Bimtek ini bertujuan menyamakan pemahaman seluruh relawan dalam menyosialisasikan program serta mengajak pemilih untuk mendukung pasangan Mirza-Jihan di Pilgub Lampung mendatang. Selain itu, bimtek juga mengedukasi relawan mengenai tata cara mencoblos surat suara.

    Ketua Umum Sedulur Mirza sekaligus Komandan Relawan Tim Pemenangan Terpadu (TPT) Mirza-Jihan, Ary Meizari Alfian, menjelaskan bahwa bimtek tahap pertama sudah dilaksanakan di 21 titik di Lampung Tengah dan Lampung Selatan. “Setiap titik melibatkan 150 relawan dari desa-desa di kecamatan tempat bimtek berlangsung,” ungkapnya.

    Ary melanjutkan, Sedulur Mirza kini memasuki tahap kedua dengan total 28 titik di lokasi yang berbeda. “Bimtek ini terus kita lakukan secara bertahap di kecamatan-kecamatan dengan peserta dari desa-desa. Harapannya, para relawan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyampaikan alasan-alasan kenapa masyarakat harus memilih Mirza-Jihan,” ujarnya.

    Selain itu, bimtek juga menekankan pentingnya partisipasi pemilih, dengan sosialisasi tata cara penggunaan hak suara pada tanggal 27 November nanti. “Kami juga mendorong para relawan untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilih sesuai hati nurani, menolak politik uang, dan menghindari tindakan yang melanggar aturan,” jelas Ary.

    Ary menyampaikan bahwa kegiatan ini telah dijalankan sesuai peraturan yang berlaku, dan pihaknya mengajak seluruh relawan Mirza-Jihan untuk terus berjuang demi kemenangan pasangan Mirza-Jihan di Pilgub 27 November. “Memenangkan Mirza-Jihan berarti memenangkan harapan masyarakat yang ingin Lampung maju dan sejahtera,” tutupnya. (*)

  • Selain Infrastruktur, Arinal Bakal Bangun Pelabuhan di Mesuji

    Selain Infrastruktur, Arinal Bakal Bangun Pelabuhan di Mesuji

    Mesuji, sinarlampung.co Pasangan calon Gubernur Lampung Nomor Urut 01, Arinal Djunaidi-Sutono (Ardjuno), menggelar silaturrahmi dan konser di Kabupaten Mesuji, tepatnya di Lapangan Nusa Indah Brabasan, Mesuji. Konser bertajuk Panah Ardjuno ini, menghadirkan jebolan Dangdut Idol 3 Fara Dhilla dan Intan Musik. Acara ini dimeriahkan ribuan massa yang memenuhi lapangan Nusa Indah Brabasan.

    Dalam orasi politiknya, Arinal Djunaidi menyampaikan, bahwa selama menjabat Gubernur sudah ada beberapa pembangunan yang dilakukan. Namun, bila nanti Paslon Gubernur Nomor 1, Ardjuno maka Arinal akan membangun infrastruktur jalan di Mesuji. Selain itu, Arinal juga akan membangun pelabuhan di Mesuji ke Bangka Belitung.

    Arinal mengajak kepada seluruh masyarakat Lampung Mesuji, pada tanggal 27 November 2024, mencoblos Calon Gubernur Nomor 1 Arinal Djunaidi – Sutono yang ada blangkonnya. Untuk Kabupaten Mesuji, juga coblos Nomor 1, Paslon Syamsudin – Yulivan Nurullah.

    Berita Terkait: Arinal Janji Bila Ardjuno Terpilih, Lampung Timur Akan Berjaya

    Arinal juga menghimbau masyarakat untuk menciptakan Pilkada damai, jaga kondisifitas Kabupaten Mesuji. Karena pada dasarnya kita semua bersaudara, karena itu jangan ada perselisihan. Silaturrahmi dan konser Ardjuno di Brabasa Mesuji mendatangkan Fara Dhilla, artis jebolan Top 3 Kontes Ambyar Indonesia 2023 dan Intan Musik.

    Syamsudin di hadapan ribuan massa menyampaikan, masyarakat Mesuji harus mendukung dan memilih Ardjuno untuk calon gubernur Lampung. Karena Arinal Djunaidi sudah tidak diragukan lagi dalam memimpin Provinsi Lampung.

    Sementara itu, Umar Ahmad, Ketua Tim Kampanye Pasangan calon Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi-Sutono (Ardjuno), meyakinkan masyarakat Lampung Selatan agar jangan ragu-ragu mencoblos Arinal Djunaidi-Sutono, dalam Pilkada. Karena Arinal Djunaidi sudah terbukti membangun Provinsi Lampung.

    Arinal Djunaidi kata Umar Ahmad ingin kembali mendedikasikan dirinya untuk melanjutkan pembangunan di Provinsi Lampung. Perlu diketahui oleh masyarakat, ditangan dingin Arinal Djunaidi 700 ribu lebih jumlah masyarakat Lampung berkurang, pengangguran turun. Di tangan dingin Arinal, hasil pertanian meningkat 1000 ton beras, tingkat kemiskinan Lampung juga menurun.

    Bahkan di zaman kepemimpinan Arinal Djunaidi, Indek Pembangunan Masyarakat (IPM) Provinsi Lampung naik dengan katagori tinggi. Pada zaman kepemimpinan Arinal juga, Pemerintah Provinsi Lampung telah meraih 100 lebih penghargaan. (*)

  • Candaan Paslon 01 Usai Paslon 02 Ngeluh APBD Kecil dan Way Kanan Banyak Orang Kebon di Debat ke-2: Serahkan Saja ke Kadapi

    Candaan Paslon 01 Usai Paslon 02 Ngeluh APBD Kecil dan Way Kanan Banyak Orang Kebon di Debat ke-2: Serahkan Saja ke Kadapi

    Way Kanan, sinarlampung.co Komisi Pemilihan Umum (KPU) Way Kanan menggelar debat publik ke-2 pasangan calon bupati dan wakil bupati di Gedung Serba Guna (GSG) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Way Kanan, pada Minggu, 10 November 2024, malam. Dalam momen debat kali ini, pasangan calon nomor urut 01, Resmen Kadapi dan Cik Raden penuh percaya diri dan menguasai panggung.

    Di stegmen terakhir, Resmen Kadapi sempat bercanda dengan meminta pasangan nomor urut 02, Ali Rahman dan Ayu, supaya tidak memaksakan diri untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati jika tidak bisa menyelesaikan permasalahan di Way Kanan.

    “Maka saya minta dengan sangat kepada Bapak Ali Rahman dan Ibu Ayu jangan paksakan diri untuk menjadi bupati ketika tidak dapat menyelesaikan, serahkan saja ke Kadapi,” ujar Kadapi sembari tersenyum disambut tepuk tangan dari pendukungnya.

    Candaan tersebut disampaikan Resmen Kadapi ketika menanggapi pernyataan paslon nomor urut 02, Ali Rahman-Ayu yang mengeluhkan kecil-nya APBD Way Kanan dan sulitnya mencari pegawai yang memiliki SDM mumpuni. “Susah untuk ditempatkan, susah mencari pegawai yang kurang profesional dan waykanan anggaran kurang mencukupi,” kata Ali Rahman-Ayu di momen debat.

    Tak hanya itu Alirahman juga sempat menyebut alasan Way Kanan rendah SDM, lantaran pekerjaan masyarakat di sana yang mayoritas pekebun. “Masyarakat Way Kanan ini tidak mampu SDM-nya, karena banyak orang kebon,” ucap Alirahman.

    Lelucon dalam debat tersebut tidak mengurangi esensi penyampaian visi dan misi kedua pasangan calon untuk membangun Kabupaten Way Kanan lebih baik. Debat ke-2 paslon Pilgub Way Kanan tetap berjalan lancar, aman, dan damai. (Syaripudin)

  • Dicurhati Soal Harga Singkong, Ini Solusi dan Janji Mirza Jika Terpilih Gubernur Lampung

    Dicurhati Soal Harga Singkong, Ini Solusi dan Janji Mirza Jika Terpilih Gubernur Lampung

    Lampung Tengah, sinarlampung.co Calon Gubernur Lampung Nomor Urut 02, Rahmat Mirzani Djausal, atau yang akrab disapa Mirza, menanggapi berbagai keluhan yang disampaikan para petani di Lampung Tengah, khususnya terkait harga singkong yang jatuh dan kondisi infrastruktur yang rusak. Dalam pertemuan bersama petani di Bandar Mataram, Minggu, 10 November 2024, Mirza menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuhnya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan kualitas infrastruktur, bila terpilih sebagai gubernur.

    Dalam dialog yang berlangsung hangat, Mirza menyampaikan bahwa pemerintah harus mengambil peran aktif untuk mengatasi masalah harga singkong yang terus menurun. “Jika mendapatkan amanah dari masyarakat Lampung, kami akan membangun laboratorium independen untuk mengecek kualitas singkong secara adil, tanpa intervensi pabrik. Pemerintah harus adil dan berpihak pada petani, agar mereka tidak merasa dipermainkan oleh pabrik,” ujar Mirza.

    Ia juga menegaskan bahwa mekanisme rendaman singkong yang selama ini menjadi masalah harus diawasi ketat, sehingga harga yang diterima petani benar-benar mencerminkan kualitas hasil panen mereka.

    Mirza menyoroti pentingnya perlindungan harga singkong dengan mencegah impor tepung saat musim panen lokal tiba. “Kita akan memastikan tidak ada impor tepung singkong saat petani Lampung tengah panen, agar harga tetap stabil. Harga singkong di Thailand mungkin lebih murah, tapi kita akan cari cara agar pabrik lokal tetap dapat menyesuaikan harga secara wajar tanpa menekan petani,” tambahnya.

    Tidak hanya terkait harga singkong, Mirza juga menyampaikan komitmennya dalam perbaikan infrastruktur di daerah tersebut. Menurutnya, pembangunan jalan tidak semata-mata untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memenuhi kebutuhan sosial masyarakat, seperti akses ke fasilitas kesehatan, pendidikan, dan pasar.

    “Provinsi Lampung ke depan harus memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang adil bagi semua masyarakat. Akses transportasi yang baik adalah hak sosial yang harus dijamin pemerintah. Saya akan fokus pada perbaikan,” tegas Mirza.

    Ia juga berjanji akan menginstruksikan para anggota DPRD dari partainya untuk memperjuangkan perbaikan jalan di Lampung Tengah, sehingga masyarakat dapat menikmati akses yang lebih layak dan merata.

    Dalam penutupnya, Mirza yang merupakan ketua Partai Gerindra Lampung ini menegaskan bahwa jika terpilih, ia akan berusaha untuk bersikap adil, baik kepada petani maupun pengusaha. “Kita ingin keadilan yang nyata, adil dalam pembangunan, adil dalam menyentuh masyarakat, dan adil dalam kesejahteraan petani. Itu komitmen kami,” pungkasnya. (*)