Kategori: Politik

  • Jawaban Yusuf Kohar atas Spanduk Berbau Provokasi di Sukamenanti

    Jawaban Yusuf Kohar atas Spanduk Berbau Provokasi di Sukamenanti

    Bandar Lampung (SL)-Inilah contoh pendidikan salah atau pembohongan publik, padahal belum masuk masa kampanye, kalau sudah masuk masa kampanye membagi sembako tidak boleh, yang boleh dibagikan baju kaos, jilbab, sarung, topi, cangkir, kipas, stiker, kalender, payung dan pulpen yang harganya tidak lebih Rp. 25.000, terima kasih.”

    Kutipan itu ditulis Wakil Walikota Bandarlampung M Yusuf Kohar di akun Facebooknya, Sabtu (28/12) pukul 03.46 WIB. Sinarlampung.com telah mengonfirmasinya terkait tulisan dan foto di Facebook tersebut.

    “Saya tidak menuduh siapa yang memasang dan yang menjadi inisiator pemasangan spanduk tersebut. Saya hanya bisa menduga-duga. Biarlah masyarakat yang menilai. Masyarakat sudah pintar kok, mana yang baik mana yang licik,” tegasnya saat ditanya tentang maksud konten spanduk tersebut.

    Yusuf Kohar memastikan, spanduk itu dibuat oleh orang pengecut, yang takut kalah lalu memutarbalikan fakta sebenarnya.”Kami berusaha tidak melawan hukum, atau melanggar peraturan apa pun. Kami hanya mencoba mendekati masyarakat, bersilaturahmi, bertatap muka, sekaligun mencerdaskan, mencerahkan, agar pemahaman sosial politik masyarakat meningkat,” tegasnya lagi.

    Pada spanduk berwarna merah tersebut tertulis “Menerima Politik Uang dan Sembako itu Perbuatan Dosa dan Perusak Demokrasi Bertaubatlah Tolak, Lawan dan Tangkap yang memberi dan menerima dapat sanksi denda dan kurungan penjara UU No. 10 Tahun 2016 pasal 187 A” Di spanduk juga ada gambar tangan yang memegang uang.

    Spanduk dipasang tak jauh dari lokasi Yusuf Kohar menggelar silaturahmi dengan 500 warga Sukamenanti, Kedaton. Spanduk dipasang tampak jelas oleh warga yang hendak menuju lokasi pertemuan. Namun, meski telah membaca spanduk tersebut, warga tetap bersemangat datang ke lokasi acara.

    Yusuf Kohar mengaku prihatin dengan kejadian ini. Namun ia meminta masyarakat tetap tenang, dan memahami apa yang sedang sekarang ini. “Saya harap masyarakat tidak terprovokasi dengan adanya spanduk. Dan saya berharap oknum di kecamatan dan di kelurahan bekerja profesional sesuai tugas pokoknya. “Berhentilah ikut-ikut aksi dukung mendukung. Jangan pertaruhkan harga diri dan integritas. Banyak contoh kok yang ikut dukung mendukung itu, malah tak dipakai,” pungkasnya. (iwa)

  • Munas Hanura, Jokowi dan Wiranto Tak Diundang, Teganya?

    Munas Hanura, Jokowi dan Wiranto Tak Diundang, Teganya?

    Jakarta (SL)-Musyawarah Nasional Partai Hanura Selasa (17/12) di Hotel Sultan mengagendakan evaluasi pengurus 2017-2019. Munas akan dihadiri 514 DPC dan 34 DPD dan unsur dewan pimpinan pusat.

    Ketua DPP Hanura Benny Rhamdani menyebutkan Munas diputuskan dipercepat. Dia menyebut OSO calon kuat untuk memimpin kembali. “Munas ketiga DPP Hanura mengambil keputusan munas dipercepat yang akan dilaksanakan pembukaannya besok malam dan selesai pada 19 Desember di Hotel Sultan,” kata Benny di DPP Hanura, Jakarta, Senin (16/12).

    Munas hanya untuk internal partai, sehingga Presiden Joko Widodo dan menterinya tidak akan diundang. Mereka baru akan diundang saat peringatan HUT Hanura ke 13 yang sekiranya digelar bulan Januari. “Maka diputuskan Munas bersifat internal dan kami tidak undang pihak luar presiden menteri pimpinan parpol tokoh masyarakat dan kawan-kawan akan dihadirkan pada saat peringatan ultah partai ke 13,” ujar Benny.

    Wiranto, pendiri dan mantan ketum Hanura tidak diundang dalam Munas besok. Benny berdalih Wiranto bukan lagi orang internal. Dalam SK Kemenkum HAM yang baru merujuk struktur Munas Solo tanpa ada nama Wiranto.

    “Pak Wiranto kan tidak ada dalam stuktur DPP sebagaimana SK DPP Hanura yang dikeluarkan oleh Kumham,” kata Benny.

    Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir menegaskan, Wiranto bukan representasi Hanura di Wantimpres. Dia mengatakan, Wiranto tidak lagi memiliki ikatan emosional dan akar yang kuat di partai. “Wiranto tidak lagi memiliki ikatan emosional dengan Hanura dan tidak lagi memiliki akar yang kuat di partai ini. Sehingga Wiranto is no longer a part of Hanura because his ambition,” katanya kepada wartawan, Senin (16/12).

    Dia menduga ambisi Wiranto berkuasa sangat besar. Contohnya, saat Wiranto memilih mengorbankan jabatan menteri dua kader Hanura untuk posisi Menkopolhukam. “Dia mempertontonkan kuatnya syahwat berkuasa tersebut dengan cara menukar jabatan menteri yang diemban oleh dua orang kader Hanura dengan jabatan Menkopolhukam untuk dirinya sendiri,” ujarnya. [red]

  • KPU Lounching Maskot Pilkada Kota Bandar Lampung, Ketua Parpol Mengaku Tak Diundang?

    KPU Lounching Maskot Pilkada Kota Bandar Lampung, Ketua Parpol Mengaku Tak Diundang?

    Bandar Lampung (SL)-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandar Lampung melonching maskot Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bandarlampung. Dari total target 5000 peserta sesuai kupon undian yang dibagikan, hanya dihadiri sekitar 250 peserta, di Tugu Adipura (bundaran gajah), Kota Bandarlampung, Minggu 15 Desember 2019.

    Ketua KPU Bandarlampung Dedi Triadi mengklaim kegiatan tersebut sudah sesuai target yang diharapkan. Namun dia mengakui adanya permasalahan, salah satunya soal pembagian kupon. Banyak peserta yang memegang lebih dari satu kupon undian. “Target peserta sebanyaknya. Sudah mencapai target sepertinya. Kupon yang kita siapkan 5000, habis. Kita sudah mencoba membaginya, satu orang satu kopon,” kata Dedi.

    Terkait jumlah peserta yang hadir, Dedi tak mau menyebut. Para peserta mayoritas berbusana merah. “Kita serahkan kepada rekan-rekan media, menilainya. Kita tidak membatasi. Silahkan masyarakat hadir berolahraga. Selagi mereka ingin berpartisipasi silahkan saja,” kata Dedi.

    Lebih lanjut soal woro-woro atau pemberitahuan adanya kegiatan, kata Dedi pihaknya sudah berupaya mensosialisasikannya, lewat media massa dan media sosial. “Kita sudah mensosialisasikan terkait Pilkada, (saat ini) secara simbolik kita melonching jingle dan maskot. Kita menginginkan partisipasi masyarakat,” ungkapnya.

    Selain masyarakat umum, Dedi mengatakan pihaknya turut mengundang partai politik (parpol) untuk turut berpartisipasi dalam acara. Sedangkan untuk para bakal calon kepala daerah memang tidak diundang secara resmi. “Bakal calon kepala daerah tidak kita undang, hanya kita publikasi. Tapi ketua-ketua parpol kita undang,” ucapnya.

    Sementara dilokasi acara tidak ada ketua parpol di Kota Bandarlampung yang menghadiri kegiatan tersebut. Bahkan para Ketua Partai Politik (Parpol) se- Kota Bandar Lampung mengaku tidak mendapat undangan untuk menghadiri kegiatan yang bertujuan untuk sosialisasi Pilkada 2020 itu.

    “Kalau kita diundang pasti hadir, kita siap mengikuti kegiatan yang dilaksanakan penyelenggara (KPU). Apalagi ini jelang pilkada. Tapi karena kita tidak tahu ada acara pagi tadi, maka ktia tidak datang,” kata Ketua DPC Partai Demokrat Bandarlampung Budiman AS.

    Budiman kecewa, KPU tidak melibatkan parpol untuk sosialisasi semacam itu. Padahal kegiatan tersebut memakan dana atau anggaran yang tidak sedikit. “Seharusnya parpol ini diajak. Jadi terjalin sinergitas yang baik antara parpol dengan penyelenggara,” tegasnya.

    Hal senada disampaikan Ketua DPD II Partai Golkar Bandarlampung Yuhadi. Yuhadi mengatakan, dia tidak menerima undangan dari KPU, untuk menghadiri kegiatan peluncuran maskot pilkada. “Tidak dapat. Hubungan saya selama ini baik dengan KPU, secara personal maupun kelembagaan. Sebab walau bagaimana pun juga, KPU itu mitra. Tapi untuk peluncuran maskot ini, memang tidak ada undangannya,” ungkapnya.

    Yuhadi menuturkan, selama ini dia selalu hadir di kegaitan KPU, jika mendapat undangan. “Selama ini saya hadir langsung, kalau ada acara KPU. Kalau pun saya benar-benar tidak bisa hadir, pasti mengutus pengurus dari DPD (yang mewakili),” jelasnya.

    Dia pun menyayangkan, mengapa parpol tidak diundang dalam kegiatan tersebut. “Sebenarnya acara ini bagus dan baik. Tapi mungkin selip kali ya, mungkin stafnya lalai, sehingga undangan tidak sampai di kita,” ucapnya.

    Ketua DPC Partai Gerindra Bandarlampung Andika Wibawa juga menyatakan hal serupa. Dia pun mengaku tidak menerima undangan, baik tertulis maupun via jejaring sosial. “Biasanya kalau ada undangan yang sampai di Kantor DPC, atau fraksi, pasti sampai ke saya. Biasanya juga, kalau pun tidak lewat surat, ada pemberitahuan dari whatsapp. Tapi ini tidak ada sama sekali,” ungkapnya.

    Lebih lanjut Andika menyarankan agar KPU setempat tidak sungkan-sungkan melibatkan parpol di setiap kegiatan jelang Pilkada 2020. “Lebih baik lagi kalau para bacalonkada diundang juga. Jadi ramai, tidak sepi seperti ini. Kan tujuannya untuk sosialisasi,” imbaunya.

    Menurut Andika, jika KPU Bandarlampung ingin partisipasi pemilih meningkat, dari Pilkada sebelumnya, mereka harus bisa sosialisasi maksimal. “Saya yakin banyak masyarakat juga tidak tahu acara ini. Sebab promosinya kurang,” jelasnya.

    Menurut dia, jika sosialisasi KPU semacam itu selalu sepi, target KPU untuk mendulang partisipasi pemilih sebesar 77,8 persen akan sulit terwujud. “Saya yakin, masih ada masyarakat yang tidak tahu kalau di 2020 mendatang akan ada Pilkada di kota ini,” ucapnya. (acw/mmt/red)

  • Rakernas PAN Diwarnai Perang Mulut, Amin Rais Sampai Istiqfar Tiga Kali

    Rakernas PAN Diwarnai Perang Mulut, Amin Rais Sampai Istiqfar Tiga Kali

    Jakarta (SL)-Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais harus istiqfar beberapa kali untuk meredam perang mulut sesama kader dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Millennium, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019).

    Tak jelas apa penyebab keriuhan itu. Suasana rapat berisik oleh adu mulut. Beberapa kader tampak keluar dari ruangan bersamaan dengan permintaan dari pengeras suara agar kader tetap menjaga kondusifitas acara.

    Tak lama setelah itu, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan masuk ke ruang rapat untuk ‘mendinginkan’ situasi. Amien bahkan mengajak kadernya untuk beristighfar. “Astaghfirullahaladzim, tenang, istighfar tiga kali semuanya,” ujar Mantan Ketua Umum PAN itu.

    Zulkifli Hasan pun berusaha menenangkan. Ia meminta pihak yang tidak berkepentingan untuk keluar ruang rapat. Tak lama setelah itu, rapat kembali dilanjutkan.

    Kongres PAN Maret Mendatang

    Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN) hari ini menghasilkan sejumlah keputusan terkait tuan rumah dan waktu kongres. Kongres PAN diputuskan digelar pada pada Maret 2020.

    Ketua Steering Committee Rakernas PAN 2019, Saleh Partaonan Daulay mengatakan, kongres PAN akan dilaksanakan selambat-lambatnya pada Maret mendatang.

    “Alhamdulilah kita sudah menyepakati dua hal. Pertama kongres PAN akan dilaksanakan selambat-lambatnya pada bulan Maret 2020. Kami belum menentukan tanggalnya langsung karena mengingat persoalan teknis akomodasi dan transportasi,” kata Saleh.(*/iwa)

  • Yusuf Kohar: Saya Harus Maju, Meski Jalan Terjal dan Penuh Intrik

    Yusuf Kohar: Saya Harus Maju, Meski Jalan Terjal dan Penuh Intrik

    Bandar Lampung (SL)-Yusuf Kohar mengatakan ia tetap optimis menghadapi Pilwako Bandarlampung 2020. Ia akan tetap berjuang, dan akan menghadapi semua tantangan. “Sedikit pun saya tak surut. Saya harus terus maju, meski jalan yang saya hadapi terjal dan penuh intrik,” ujarnya.

    Dia menegaskan, Pilwako adalah instrumen demokrasi untuk melahirkan pemimpin pro perubahan. Menurut dia pemimpin yang pro perubahan, lebih meyakinkan, karena lahir dari keprihatinan, perjuangan, dan pasti punya konsep dan visi misi yang cerdas.

    “Saya yakin, warga kota sudah bosan dengan slogan atau pun tawaran konsep serba gratis yang nyatanya tidak membawa kemajuan. Warga kota Bandarlampung seharusnya bisa menjadi warga yang berbahagia, sejahtera, mendapat pendidikan dan pelayanan kesehatan yang lebih.

    Yusuf Kohar juga yakin warga kota tidak akan memilih calon pemimpin curang, yang memanfaatkan fasilitas dan program pemerintah dan memanfaatkan aparatur pemerintah.

    “Warga Bandarlampung sudah pinter semua, nggak mau lagi diarah-arahkan, saya yakin itu, karena setiap hari saya bersama warga. Warga sudah bosan. Kamu liat sendirilah, bagaimana kondisi kota ini sekarang. Kotor, sampah dimana-mana. Jalan berlubang, tambal-tambalan, Nggak keurus, nggak nyaman,” cetusnya.(iwa)

  • Dana Parpol Akan Jadi Rp48 Ribu Persurat Suara?

    Dana Parpol Akan Jadi Rp48 Ribu Persurat Suara?

    Jakarta (SL)-Dana bantuan untuk partai politik (parpol) diwacanakan mengalami peningkatan hingga 48 kali lipat  atau 4.800 persen dari Rp1.000 menjadi Rp48 ribu per suara di masa mendatang. Peningkatan dana bantuan parpol itu merupakan hasil kajian dari Direktorat Politik dan Komunikasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), beberapa waktu lalu.

    Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri Bahtiar mengatakan bahwa nominal peningkatan dana bantuan parpol itu merupakan hasil kajian dari Direktorat Politik dan Komunikasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), beberapa waktu lalu.

    Menurutnya, peningkatan tersebut membuat total dana bantuan parpol yang harus digelontorkan pemerintah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di masa mendatang menjadi sekitar Rp6 triliun. “Kalau kajian dari teman-teman Bappenas, diskusi saya dengan mereka, kurang lebih Rp48 ribu per surat suara. Kurang lebih Rp6 triliun,” kata Bahtiar kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (28/11).

    Dia menerangkan sejumlah lembaga negara pun sudah memiliki kajian terkait peningkatan dana bantuan parpol. Bahtiar menyebut salah satunya, yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengkaji nominal dana bantuan parpol yang layak berada di angka antara Rp5 ribu hingga Rp10 ribu. Bahtiar pun mengaku pernah mengusulkan agar dana parpol naik ke angka Rp5.400 per surat suara sekitar tiga tahun lalu. Menurutnya, angka tersebut realistis bila melihat kondisi keuangan negara saat itu.

    Kebutuhan Dana Parpol Diproyeksi Rp275 Miliar di Tahun Depan “Dulu (saya) mengusulkan hanya Rp5.400 paling tidak, sekarang Rp1.000. Kami realistis keuangan negara ada enggak, kan bukan hanya membiayai ini. Saya dua (atau) tiga tahun lalu sudah mengusulkan Rp5.400 kurang lebih Rp750 miliar saja. Itu tiga tahun lalu saya juga yang mengupayakan dulu itu,” kata Bahtiar.

    Terpisah, Mendagri Tito Karnavian mengaku sudah berunding dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait dana bantuan parpol. Ia pun meminta bantuan dari Komisi II agar bisa memperjuangkan peningkatan dana bantuan parpol. Namun, Tito tidak mengungkapkan nominal peningkatan dana parpol yang perlu dilakukan. “Kami mohon dukungan dari Komisi II juga bisa diperjuangkan agar parpol bisa mendapatkan anggaran lebih besar untuk survive-nya operasionalnya parpol,” kata Tito dalam Rapat Kerja dengan Komisi II DPR, Kamis (28/11).

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Hadi Prabowo menyampaikan bahwa terjadi kekurangan anggaran sebesar Rp4 miliar untuk dana bantuan parpol pada 2020. Menurutnya, hal ini terjadi karena jumlah parpol peserta Pemilu 2019 lebih banyak dibandingkan Pemilu 2014. “Kemendagri dalam hal ini politik dan pemerintahan umum memang menyarankan (dana) bantuan parpol per suara Rp1.000, di 2020 memang karena ada jumlah parpol yang meningkat sehingga masih kurang, kurang lebih Rp4 miliar,” kata Hadi. (cnn/red)

  • Soal Kisruh Seleksi KPU Bawaslu Minta Polda Usut Secara Komprehensif

    Soal Kisruh Seleksi KPU Bawaslu Minta Polda Usut Secara Komprehensif

    Bandar Lampung (SL)-Sebagai lembaga yang berada di garda terdepan dalam penyelenggaraan pemilu maupun pilkada, KPU memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Tanggung jawab yg besar itu tidak bisa berjalan efektif tanpa ada dukungan dari masyarakat. Dengan kata lain di pundak KPU harapan masyarakat dipertaruhkan.

    Untuk itu, menyikapi kisruh dan dugaan serta aroma jual beli maupun money politik dalam rekrutmen KPU Provinsi yang melibatkan salah satu Komisioner KPU Provinsi harus diusut tuntas. Apalagi dengan telah diambil alihnya kewenangan KPU Kab/Kota Se Propinsi Lampung oleh KPU Propinsi Lampung atas Perintah KPU RI,

    “Jelas menandakan bahwa ada “sesuatu” yang terjadi “KPU harus mengkaji dan mengurai persoalan ini secara komprehensif. Karena kuat dugaan kasus ENF tidak berdiri sendiri,” kata Komisioner Bawaslu Ade Asyari, kepada sinarlampung.com, Senin 18 November 2019

    “Jika masalah ini hanya diurai sepenggal-sepenggal, tanpa mengikutsertakan aktor intelektual yang turut serta dalam kekisruhan ini, jangan salahkan jika kepercayaan masyarakat pada institusi KPU menjadi lemah hingga titik nadir,” katanya

    Menurut Ade Asyari, bahkan sudah seharus nya KPU juga melakukan terobosan – terobosan, yaitu mulai dari proses rekrutmen timsel bahkan timselnya sendiri harus diusut tuntas. “Serta di buka lagi penilaian penilaian dan rekaman rekaman yang di lakukan oleh Timsel terhadap Calon Anggota KPU Propinsi dan juga KPU Kab/Kota,” katanya.

    Demikian juga denan DKPP, “Karena ini laporannya sudah masuk ke DKPP maka DKPP harus menggali sedalam-dalamnya. Dan apa bila terbukti maka siapapun yang terlibat harus diberikan sangsi dengan tegas sehingga kepercayaan masyarakat akan meningkat kembali. KPU RI beserta DKPP harus mau menjadikan peristiwa ini sebagai pintu masuk untuk mengusut tuntas, sehingga masyarakat tidak menganggap slogan Pemilu Berintegritas, Demokratis hanya di bibir saja,” katanya. (Jun)

  • KPU Lampung Kunjungan Kerja Ke Polda

    KPU Lampung Kunjungan Kerja Ke Polda

    Bandar Lampung (SL)-Dalam rangka menjalin silaturrahiim dengan berbagai stakeholder di Provinsi Lampung untuk membangun komunikasi, sinergisitas antar lembaga sekaligus koordinasi, KPU Provinsi Lampung melakukan audiensi dengan Polda Lampung, Senin, (18/11 /2019).

    Hadir dalam audiensi tersebut Erwan Bustami (Ketua KPU), M. Tio Aliansyah, Agus Riyanto, Ali Sidik, Esti Nur Fathonah dan Kabag Umum Amrozi. Kunjungan KPU Lampung diterima langsung oleh Kapolda Lampung Purwadi Ariyanto, di dampingi Karo ops, Dir intelkam dir diskrimsus Polda Lampung.

    Dalam kunjungan kelembagaan ini, Erwan Bustami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolda yang bersedia menerima KPU Lampung selain itu disampaikan pula progres persiapan pelaksanaan Pilkada Serentak di delapan Kabupaten kota sepropinsi lampung dan beberpa tahapan pemilihan yg akan segera dilaksanakan.

    KPU Lampung berharap dukungandan masukan dari Kapolda Lampung dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung yang diselenggarakan pada tanggal 23 September 2020 agar berjalan sukses, aman dan damai.

    Kapolda Lampung dalam penerimaan kunjunga KPU Provinsi Lampung di ruang kerjanya menyampaikan harapannya agar pelaksanaan pilkada serentak 2020 di delapan KPU Kabupaten/Kota bisa berjalan damai, kondusif, aman dan terkendali di tengah dinamika politik lokal yang terjadi.

    Selain itu KPU Lampung sebagai penyelenggara pemiluatau pemilihan yang sekaligus sebagai lembaga publik diharapkan dalam melakukan kerja-kerjanya dapat melayani dengan tulus serta tanggap/responsif atas perkembangan yang terjadi sehingga tetap mendapatkan kepercayaan masyarakat. Sebagai lembaga publik pastilah dituntut kecepatan merespon situasi dan kondisi yang ada. Karena menjaga dan mempertahankan kepercayaan publik sangatlah penting dan itu tidak mudah. (wagiman)

  • Waspadai Hoks Pilkada 2020

    Waspadai Hoks Pilkada 2020

    Jakarta (SL)-Hoak atau berita bohong perlu diwaspadai menjelang dan saat pelaksanan Pilkada serentak 2020, KPU Provinsi dan KPU Kab/Kota penyelenggara pilkada perlu meningkatkan kewaspadaannya dimana ada saja mereka yang tidak bertanggungjawab menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya (hoax) dengan harapan masyarakat terpecah-belah.

    Demikian dikatakan Viryan Azis Anggota KPU dalam acara pembukaan Rapat Kordinasi Kehumasan dan Pengelolaan Informasi Publik , KPU, KPU Provinsi se Indonesia, Minggu, (17/11/2019) di Mercure Ancol Jakarta.

    Viryan menegaskan KPU telah memiliki pengalaman terhadap serangan hoax pada pemilu 2019, dengan demikian saya meminta kepada KPU Provinsi dan KPU Kab/Kota agar dapat mengelolah informasi publik terkait dengan tahapan pilkada secara baik. Dengan mengelolah informasi pilkada yang baik, maka kita akan terus menumbuhkan kepercayaan publik terhadap pelaksanaan pilkada. .

    Viryan mengajak kepada seluruh KPU Provinsi dan KPU Kab/Kota penyelenggara pilkada untuk terus mewaspadai adanya berita yang tidak benar (hoax) dalam masa pilkada sekarang karena memiliki potensi untuk terjadinya keresahan konflik diantara masyarakat secara horisontal.

    Konflik pilkada terjadi diakibatkan karena masyarakat terlalu percaya kepada berita palsu karena ketidaktahuan utamanya, tapi kita harus waspada bahwa jangan sampai hoax itu menjadikan pilkada kita ini menjadi terganggu pelaksanaannya, tidak lancar dan masyarakat menjadi resah,” tuturnya.

    “KPU memiliki tugas dan kewajiban untuk menyediakan dan menyampaikan data hasil pemilu baik secara nasional, provinsi dan Kab/kota sebagimana telah diatur dalam UU 7/2017 tentang Pemilu,” tambah Viryan.

    Sementara Hasyim Asy’ari Anggota KPU RI menyampaikan dalam arahannya bahwa KPU Sebagai salah satu lembaga negara yang memiliki tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan Pemilu, Humas KPU perlu juga didorong untuk menjadi garda terdepan dalam menyampaikan program dan kebijakan yang menjadi tupoksinya, yaitu dalam diseminasi informasi kepemiluan.

    Bagaimana pesan informasi pemilu itu sampai kepada penerima pesan yaitu masyarakat. agar masyarakat terlibat dalam pemilu dan pilkada sehingga masyarakat dapat meruba sikap dan perilakunya terhadap pesan pemilu dan pilkada, kata Hasyim.

    Pada masa demokrasi saat ini Humas KPU juga hendaknya menjadi jembatan penting yang menghubungkan KPU dengan publik. KPU tidak berada dalam ruang hampa yang tidak bersentuhan dengan siapapun. Ia perlu inklusif dan merangkul semua pihak dalam penyelenggaraan Pemilu. KPU perlu memiliki inovasi dan strategi dalam penyampaian informasi kepemiluan dengan tepat, strategis dan efektif dalam penyampaian pesan pemilu yang informatif, Kilahnya.

    kegiatan Rapat Kordinasi Kehumasan dan PPID ini dihadiri oleh Anggota KPU RI, 34 KPU Provinsi dan pejabat kehumasan dan PPID masing masing Satker KPU Se Indonesia. kegiatan dilaksanakan tanggal 17-19 /11/2019. selama tiga hari KPU melakukan evaluasi dan pengelolaan kebijakan kehumasan dan PPID dalam pengembangan informasi pemilu dan pilkada. (wagiman)

  • KPU Lampung Ikuti Rakor Kehumasan dan Pengelolaan Informasi Publik

    KPU Lampung Ikuti Rakor Kehumasan dan Pengelolaan Informasi Publik

    Jakarta (SL)-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Kehumasan dan Informasi Publik, Minggu (19/11). Kegiatan yang diadakan oleh KPU Republik Indonesia ini diikuti oleh KPU Provinsi se Indonesia. Kegiatan dibuka oleh anggota KPU RI, Viryan.

    Sebelum dibuka Kepala Biro Teknis dan Hupmas, Nur syarifah dalam laporannya menjelaskan bahwa pada kegiatan Rakor Kehumasan dan Pengelolaan informasi publik ini akan dilaksanakan Evaluasi pengelolaan dan pelayanan informasi publik Serta rencana strategis KPU. Selain itu kegiatan juga akan Meberikan penghargaan karya jurnalistik untuk media dan penghargaaan pelayanan informasi publik di lingkungan KPU.

    Selanjutnya dalam sambutannya, anggota KPU viryan menyampaikan bahwa sesuai dengan Undnag Undang No 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum KPU secara berjenjang memiliki kewajiban untuk menyampaikan informasi kepemiluan.

    Selanjutnya dia menjelasakan bahwa Hoaks berkembang karena tingkat pengetahuan atau literasi publik terhadap Pemilu itu masih rendah. Oleh karena itu KPU berharap mari bersama sama untuk memotong hoaks yang beredar dengan menyampaikan informasi publik sedetail mungkin dan sesegera mungkin dimana saat hoals mulai beredar .

    “Untuk memberikan literasi dan memberikan informasi publik tersebut KPU melakukan peluncuran e-PPID. Dengan adanya pelunjuran aplikais ini diharapkan Publik semakin mudah mengakses informasi kepemiluan,” pungkasnya. (wagiman)