Kategori: Politik

  • Tommy Soeharto Janjikan Gerobak Sembako Berkarya Jamin Kepastian Pangan Rakyat

    Tommy Soeharto Janjikan Gerobak Sembako Berkarya Jamin Kepastian Pangan Rakyat

    Cimahi (SL)-Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra (HMP) berjanji secepatnya mewujudkan program gerobak sembako secara nasional. Program tersebut merupakan program Partai Berkarya bekerja sama dengan Toko GORO sebagai bentuk kepedulian terhadap peningkatan usaha kecil dan menengah.

    “Gerobak seharusnya tidak sekedar jual gorengan, tapi sembako,” kata putra bungsu almarhum Presiden Soeharto yang akrab dipanggil Tommy Soeharto saat penyerahan seratus gerobak kepada pedagang sembako di Cimahi, Jawa Barat, Senin 1 April 2019.

    Tommy Soeharto berharap gerobak bermanfaat banyak bagi peningkatan pendapatan pedagang. Gerobak tidak lagi digunakan menjual gorengan, tapi sembako yang dipasok PT Goro.

    Pemberian gerobak adalah bagian dari komitmen Partai Berkarya membantu usaha kecil dan menengah. Program lain Partai Berkarya adalah membangun ekonomi rakyat dengan kearifan lokal dan membangun ekonomi kerakyatan dengan kearifan lokal di desa-desa.

    Sebelumnya, dalam kunjungannya ke desa-desa di Jawa Barat, Tommy Soeharto bersama masyarakat menggelar panen raya di petak sawah yang diberi bantuan pupuk bregandium teknologi hypernano. Hasil panen di petak sawah percontohan memperlihatkan produksi padi meningkat 30 sampai persen.

    Berbicara di depan kader, calon legislatif (caleg), simpatisan, dan relawan Partai Berkarya di Cihami, Tommy Soeharto meminta masyarakat menempatkan caleg partai yang dikomandaninya di DPR RI periode lima tahun ke depan. Caranya, pilih caleg Partai Berkarya. “Kami mohon doa dan dukungan agar Partai Berkarya bisa lebih maju. Cimahi menjadi kota lebih maju, dengan rakyat lebih makmur,” ujar Tommy Soeharto, yang disambut antusias massa di kota Cimahi. (rls)

  • Tutut Ajak Mahasiswa dan Masyarakat Kawal Perhitungan Suara 17 April 2019

    Tutut Ajak Mahasiswa dan Masyarakat Kawal Perhitungan Suara 17 April 2019

    Ponorogo (SL)-Tokoh wanita kharismatik, Siti Hardiyanti Rukmana, putri pertama almarhum Presiden Soeharto, mengatakan masyarakat harus mengawal pemilihan umum (Pemilu) agar jika terjadi kecurangan bisa diatasi. Mahasiswa dan masyarakat Ponorogo diharapkan turut berpartisipasi mengawasi perhitungan suara pada pemilihan tanggal 17 April mendatang.

    “Caranya foto suasana di TPS dan hasil penghitungan suara, pengawalan ini sangat diperlukan agar tidak ada yang memainkan hasil penghitungan suara. Saya sampaikan imbauan ini karena peduli pada bangsa dan negara Indonesia,” kata Mbak Tutut, saat berbicara di hadapan 1.500 peserta pengajian, Ahad Pagi di Masjid Al Manar, Kompleks Universitas Muhamadiyah Ponorogo,  Minggu 31 Maret 2019.

    Pengajian Ahad Pagi Al Manar dihadiri mahasiswa dan warga sekitar. Acara rutin ini berlangsung pukul 06.00. Masyarakat dan mahasiswa memadati lapangan parkir di tengah kompleks Universitas Muhamadiyah Ponorogo sejak usai shalat subuh.

    Sebelum Mbak Tutut berbicara, Ustad Haykal Hasan mengajak peserta pengajian mengingat kembali era kepemimpinan Pak Harto. “Kita pasti masih ingat dengan wajib belajar sembilan tahun, swasembada beras, ketahanan pangan, dan masih banyak lagi, keluarga Pak Harto berusaha melanjutkan perjuangan Pak Harto membangun Indonesia sebagai bangsa mandiri,” Ujar Ustad Haykal Hasan.

    Ustad Haykal Hasan masih ingat ketika jilbab dilarang di sekolah-sekolah. Umat Islam menyalahkan Pak Harto. Yang terjadi justru sebaliknya, putri pertama Pak Harto, yaitu Mbak Tutut, justru mengenakan jilbab. Masjid Al Manar adalah satu dari 999 masjid yang dibangun Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila pimpinan almarhum Presiden Soeharto.

    Mbak Tutut sedikit bercerita bagaimana yayasan itu terbentuk, pendanaan, dan gagasan membangun masjid dari Sabang sampai Merauke.Bukan kali pertama Mbak Tutut mengingatkan warga untuk mengawal Pemilu. Sebelumnya, dalan kunjungan ke Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras, Jombang, dan usai panen raya di Kediri, Mbak Tutut juga mengutarakan hal serupa. (rls)

  • Titik Soeharto Ajak Rebut Kembali Kejayaan Olahraga Indonesia

    Titik Soeharto Ajak Rebut Kembali Kejayaan Olahraga Indonesia

    Yogyakarta (SL)-Pemerintah harus kembali mengampanyekan olahraga menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Agar Indonesia akan kembali berpotensi besar mencetak prestasi-prestasi olahraga tingkat. Hal diuangkapkan Titiek Soeharto pada puncak acara Peringatan Bulan Soeharto yang dibarengi dengan kegiatan Patriot Run, jalan sehat dan senam massal di Museum Memorial HM Soeharto, Yogyakarta, 31 Maret 2019.

    “Dengan warga yang berbudaya olahraga, Indonesia akan kembali berpotensi besar mencetak prestasi-prestasi olahraga tingkat dunia,” kata Siti Hediati Hariyadi atau akrab dikenal dengan Titiek Soeharto di Museum Memorial HM Soeharto, Kemusuk, Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul,  Yogyakarta, hari Minggu pagi 31 Maret 2019.

    Hingga kapan pun semboyan di zaman Pak Harto, ‘Memasyarakatkan Olahraga dan mengolahragakan Masyarakat’, tetap sesuai dengan semangat zaman,” Ujar Mbak Titiek yang berkeyakinan, dengan kembali memasyarakatkan olahraga, maka olahraga akan menjadi gaya hidup masyarakat.

    “Telah terbukti di berbagai belahan dunia, negara yang memiliki gaya hidup berolahraga sangat berpeluang mencetak prestasi-prestasi tingkat dunia, tak hanya di bidang keolahragaan saja namun di berbagai asepek,” Tukas Titiek Soeharto.

    Titiek mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa saratnya prestasi olahraga Indonesia di zaman Pak Harto tak lepas dari dorongan pemerintah Pak Harto saat itu dengan mencanangkan Hari Olahraga Nasional mulai 9 September 1983. Saat itulah mulai bergaung semboyan ‘memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat’.

    Tak tanggung-tanggung, demi mewujudkan gerakan nasional itu, Pak Harto merilis Kepres nomor 17 tahun 1984, yang memberikan ruang gerak sangat luas kepada masyarakat untuk melakukan aktivitas olahraga. Pak Harto sangat memahami pentingnya olahraga demi meningkatkan kesehatan dan prestasi hidup.

    “Untuk itu Indonesia harus memberikan  prioritas pada pengembangan olahraga yang bisa dilaksanakan bersama-sama oleh masyarakat seperti senam pagi, di samping cabang-cabang olahraga yang sesuai dengan selera masyarakat,“ kata Titiek mengulang perkataan Pak Harto.

    Lebih lanjut Titik mengutarakan di zaman Pak Harto Indonesia memiliki senam massal, yakni Senam Pagi Indonesia (SPI) dan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), yang popular di masyarakat. “Di saat olahraga menjadi bagian kehidupan warga itulah, Indonesia mencatat banyak prestasi di arena olahraga internasional, para atlet Indonesia mendominasi kancah olahraga Asia Tenggara,” Kata Titiek

    Sejak pertama kali Indonesia berpartisipasi dalam pesta olahraga dua tahunan SEA Games (yang sebelumnya bernama SEAP/Southeast Asian Peninsular Games) pada 1977, Indonesia selalu menempati posisi teratas perolehan medali.

    Prestasi prestisius lainnya, antara lain Rudy Hartono menjadi juara termuda di All England (1968) dan memegang rekor delapan kali juara. Piala Thomas pun jadi langganan juara Indonesia dari 1970-1990.Tak hanya itu, Indonesia untuk kali pertama memperoleh medali di ajang Olimpiade, tiga Srikandi mendapatkan perak panahan di Seoul 1988.

    Selain itu, pada Olimpiade Barcelona 1992, Susy Susanti (tunggal putri) dan Alan Budikusuma (tunggal putra), medali emas bulutangkis bisa direbut. Wajar bila berkat jasa besar dalam pembinaan olahraga di tingkat Asia itu,Pak Harto mendapat penghargaan dari Dewan Olahraga Asia (OCA).

    Puncak Peringatan Bulan Pak Harto yang digelar Minggu pagi itu diikuti ribuan peserta. Mereka tak hanya datang dari Bantul, melainkan warga kabupaten-kabupaten lain di Yogya, bahkan dari luar provinsi. Tak hanya berolahraga, warga pun bisa mengikuti acara bhakti sosial, antara laian pemeriksaan kesehatan gratis. (rls)

  • Keinginan Rakyat Sangat Kuat Untuk Melakukan Perubahan

    Keinginan Rakyat Sangat Kuat Untuk Melakukan Perubahan

    Yogyakarta (SL)- Keinginan kuat masyarakat untuk perubahan kini tak lagi dapat dibendung. Hal itulah yang menyebabkan calon presiden Prabowo Subianto selalu disambut dengan meriah oleh masyarakat. Sehingga tak heran puluhan ribu masyarakat pendukung maupun simpatisannya selalu tumpah ruah, bersedia rela berjejal-jejal dan mengelu-elukannya dalam setiap kampanyenya.

    Pernyataan itu disampaikan Siti Hediati Hariyadi, atau akrab disapa Titiek Soeharto, saat ditanya wartawan usai memberikan sambutan dan melakukan peletakan batu pertama dibangunnya Pasar Desa Modern di Desa Trirengo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu 30 Maret 2019.

    Pasar tersebut dibangun sebagai bantuan Yayasan Dana Sejahtera Mandiri atau Damandiri, dimana Mbak Titiek menjadi salah seorang pembinanya. Dengan bantuan Yayasan Damandiri pula, Desa Trirenggo sudah lama mengentas sebagai desa mandiri lestari.

    Menurut Titiek, sambutan meriah terhadap Prabowo di setiap daerah yang dikunjunginya itu sangat jelas merupakan spontanitas masyarakat. “Semoga saja semua itu turut memberikan dorongan semangat yang besar buat kita memenangkan Pemilu ini, bukan untuk kepentingan Pak Prabowo atau Pak Sandi, melainkan kepentingan bangsa Indonesia ke depan,” Kata Mbak Titiek

    Titiek juga meyakini, sambutan meriah dari rakyat itu juga mencerminkan bahwa rakyat sudah sangat rindu dengan pemimpin amanah dan kapabel. Pemimpin yang punya kemampuan untuk melakukan perbaikan bagi Indonesia ke depan, yakni yang bisa membangun bangsa, segera mengentaskan kemiskinan dan memerangi kebodohan agar Indonesia bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

    “Karena itu, pemilih harus memilih pemimpin yang pas dengan hati nurani Bapak Ibu semua,” kata Titiek sembari menekankan bunyi pada kata ‘pas’ yang ia katakan.

    Dengan tekad untuk maju itu pula, kata Titiek, pihaknya terus mengembangkan desa Trirenggo, dengan membangun pasar modern setelah desa itu tergolong menjadi desa mandiri-lestari. Ia berharap, hal itu bisa memberikan lapangan kerja dan menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar.

    Desa Trirenggo merupakan desa binaan Yayasan Damandiri yang telah mengentas menjadi desa mandiri lestari. Menurut Kepala Desa Trirenggo, Munawar, dengan bantuan intensif yang dilakukan Damandiri, desa itu berhasil mengurangi jumlah keluarga miskin. “Dari 1700 kepala keluarga (KK) yang tergolong miskin di akhir November 2016, jumlah keluarga miskin kini tinggal 837 KK saja,” kata Munawar.

    Tak hanya menggerakkan perekonomian masyarakat dengan pendampingan perkonomian dan memberikan akses modal, Damandiri pun kerap memberikan sumbangan social. Dalam kesempatan itu pun, Ketua Yayasan Damandiri Soebiyakto Cakrawerdaya menyatakan pihaknya membantu masyarakat Trirenggo membangun 44 homestay, semenisasi lantai dan bedah rumah untuk 35 unit rumah, bantuan pembangunan jamban di 235 rumah, pemberian akses modal murah kepada para pedagang kecil dan sebagainya.

    Untuk lebih meningkatkan kesejahteraan warganya, bekerja sama dengan Damandiri, kini Desa Trirenggo sudah menyiapkan tanah seluas 7 hektare untuk pembangunan desa wisata.

    Tidak hanya dihadiri warga masyarakat setempat, peletakan batu pertama pembangunan pasar modern itu juga dihadiri warga empat desa lainnya yang juga mendapatkan bantuan dan pemdampingan Damandiri, antara lain untuk para anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Desa Mandiri Lestari Krambilsawit di Kecamatan Saptosari, Gunung Kidul.

    “Yayasan Damandiri merupakan yayasan yang didirikan Pak Harto untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini sejalan cita-cita Pak Harto yang selalu peduli dengan rakyatnya. Beliau ingin semua masyarakat terus meningkat kesejahteraannya,” Tutup Titiek. (rls)

  • Pos tanpa judul 126657

    Jogjakarta (SL)-Siti Hediati Hariyadi atau Mbak Titiek yakin akan tulus dan tingginya komitmen capres Prabowo Subianto dalam membangun bangsa dan menyejahterakan masyarakat. Titiek mengaku telah melihat dan membuktikan hal itu sejak lama. Titiek Soeharto menyatakan hal tersebut sebagai jawaban atas pertanyaan wartawan yang meminta tanggapannya tentang debat calon pesiden yang digelar KPU di Jakarta, Sabtu, (30/3) malam.

    Ditemui di sela kegiatan Peringatan Bulan Pak Harto, di Dusun Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Minggu pagi 31 Maret 2019, putri kedua Presiden Soeharto itu mengaku senang dengan hasil debat semalam.

    Menurut Titiek, Capres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto menunjukkan karakter diri yang sesungguhnya dalam debat tersebut. “Pak Prabowo menunjukkan karakter beliau yang sesungguhnya, tanpa harus menjatuhkan atau menyindir Pak Jokowi. Jelas dan gamblang, beliau memiliki komitmen besar untuk membangun bangsa ini ke depan,” kata Titiek.

    Pascadebat itu Titiek Soeharto mengaku optimistis elektabilitas Prabowo-Sandi akan terus naik dan mampu memenangkan kontestasi pemilihan Capres-Cawapres 2019 nanti. Hal itu juga tak lepas dari tingginya antusiasme masyarakat setiap menyambut kedatangan Prabowo-Sandi, saat berkunjung ke daerah-daerah. “Insyaallah, kita harus optimistis. Apalagi melihat sambutan-sambutan yang diterima Pak Prabowo setiap pergi ke daerah, warga selalu datang menyemut,” kata dia.

    Hal tersebut, menurut Titiek membuat para pendukung, baik Badan Pemenangan Nasional maupun para relawan semakin bersemangat untuk menggalang dukungan dan memenangkan Prabowo-Sandi. “Bukan jumawa atau sombong, tapi kami mendapat dukungan yang begitu besar. Sehingga kami lebih semangat untuk memenangkan pemilu ini,” kata Titiek.

    Setelah menghadiri acara Debat Presiden, Sabtu malam, Titiek Soeharto langsung terbang ke Yogyakarta untuk menghadiri acara Peringatan Bulan Pak Harto di Memorial HM Soeharto, di Kemusuk Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta, Minggu pagi.

    Padahal, sebelumnya pada Sabtu siang, Titiek Soeharto masih berada di Yogyakarta, untuk menghadiri acara Yayasan Damandiri di Desa Trirenggo, Bantul. “Ya, memang harus bolak-balik Jakarta-Jogja. Tapi, gak apa, senang. Dijalanin, karena bersama-sama masyarakat,” Tutup Titiek (rls)

  • Debat Ke 4 Capres,  Ini Yang di Sampaikan Prabowo

    Debat Ke 4 Capres, Ini Yang di Sampaikan Prabowo

    Bandar Lampung (SL)-Malam ini berlangsung debat episode 4 calon Presiden Ri dengan saling berhadapan Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

    Calon Presiden no. urut 02, Prabowo Subianto menegaskan dirinya bersama Sandiaga Uno telah mendapatkan kepercayaan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.

    “Hari ini kita bicara tentang pemerintahan, pertahanan, keamanan dan hubungan internasional. Pancasila adalah ideologi Pancasila adalah hasil suatu kompromi besar suatu kecemerlangan dari generasi pendiri bangsa kita,” jelasnya dalam pemaparan visi dan misi dalam debat keempat capres 2019, Sabtu (30/3/2019).

    Prabowo mengatakan Pancasila berhasil mempersatukan ratusan ratusan suku agama agama budaya-budaya berlainan dengan bahasa yang berlainan yang menghasilkan Republik Indonesia bertekad untuk mempertahankan Pancasila sampai titik darah penghabisan.

    Menurutnya, lembaga-lembaga pemerintah harus kuat baru, negara kuat. Tidak mungkin program sehebat apapun lembaga pemerintah lemah. Kalau diberikan mandat, dirinya menegaskan akan bersihkan, perkuat dan kuatkan kesejahteraan hidup pegawai lembaga-lembaga pemerintah.

    Korupsi berada dalam taraf sangat parah, ibarat penyakit sudah stadium 4. Masyarakat tidak mau negara terus seperti ini, negara tidak mau pemerintahannya korup,

    Keamanan dan pertahanan anggarannya terlalu kecil. “Kita akan perbaiki, kemudian di bidang hubungan internasional kita menganut sedikit banyak, kita akan baik dengan semua negara dengan semua kekuatan di seluruh dunia kita akan baik, kita akan mencari hubungan yang saling menguntungkan, tetapi juga kita akan mempertahankan dan membela rakyat kita yang pertama kita membela rakyat adalah yang sangat mulia,” tutupnya. (red)

  • Mbak Titiek Yakin Prabowo Bawa Indonesia Lepas Dari Keterpurukan

    Mbak Titiek Yakin Prabowo Bawa Indonesia Lepas Dari Keterpurukan

    Solo (SL)-Tanggung jawab dan beban moral Prabowo menjadikannya tersentuh untuk memimpin dan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa besar di dunia. Hal itu karena kepemimpinan telah menjadi jiwa Prabowo sejak ia muda. Karena itu, Prabowo untuk benar-benar tulus mewakafkan jiwa, tenaga dan raganya buat bangsa Indonesia lepas dari keperpurukan.

    Hal itu dikatakan Siti Hediati Heriyadi, calon anggota legislative DPR RI dari Partai Berkarya, saat menggelar khitanan bersama (sunatan massal) di Dalem Kalitan, Kota Solo, Jumat, 29 Maret 2019. Pernyataan itu merupakan jawaban Titiek saat ditanya wartawan mengenai kesiapan Prabowo memimpin bangsa.

    Menurut putri kedua Presiden Soeharto yang akrab dipanggil Mbak Titiek itu, kondisi Indonesia yang tak kunjung membaik sejak reformasi telah menyentuh hati nurani Prabowo untuk benar-benar tulus mewakafkan jiwa, tenaga dan raganya buat bangsa Indonesia lepas dari keperpurukan.

    “kepemimpinan itu dijalani sejak beliau masih muda, Pak Prabowo tahu betul apa yang harus dilakukannya bersama seluruh bangsa, hati nuraninya terketuk untuk membawa bangsa ini menjadi bangsa besar, berdaulat dan bermartabat di mata dunia,” kata Titiek.

    Khitanan bersama yang digelar tersebut diikuti setidaknya 68 anak yang didaftarkan orang tua mereka secara online. “Sampai pukul 10, sudah 62 anak yang datang,” kata seorang anggota panitia.

    Menurut Koordinator Padi Medika, tim dokter yang menangani khitanan tersebut, dr Alfi Rizal, dengan sistem sirkumsisi laser yang mutakhir, ia menjamin pasien kembali bisa beraktivitas normal dalam tiga hari. “Jadi, anak-anak ini Senin depan sudah bisa kembali bersekolah seperti biasa,” kata Alfi.

    Dengan metode itu plus jahitan dengan benang yang bisa diserap oleh tubuh, kata dia, dalam waktu tiga hari sudah bisa sembuh dan tak perlu kontrol maupun ganti perban sendiri.

    Hampir bisa dipastikan, setiap tahun putra-putri Pak Harto menggelar sunatan massal. Acara bisa digelar di berbagai kota. Misalnya pada 2015 lalu dilakukan di Monumen Memorial Jenderal Besar HM. Soeharto, di Dusun Kemusuk, Argomulyo, Bantul, Yogyakarta. Saat itu dikhitan 117 anak. Tahun lalu, di Masjid At-Tin juga dikhitan 205 anak. “Ini bentuk kepedulian keluarga kami, membantu masyarakat menjalankan perintah Rasulullah SAW,” kata Titiek.

    Ia juga menegaskan bahwa kepedulian itu ditanamkan dan terus dipupuk Pak Harto kepada anak-anaknya. “Bapak selalu menasihati kami untuk senantiasa peduli kepada rakyat kecil,” ungkap Titiek

    Malam sebelum acara digelar, Titiek dan sebagian panitia melakukan ziarah dan nyekar ke makam Pak Harto dan Ibu Tien di Astana Giribangun, di Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar. Komplek makam keluarga yang berdiri 660 meter di lereng Gunung Lawu, itu berjarak sekitar 35 km dari kota Solo.

    Setelah membaca serangkaian doa dan surat Yassin, Titiek sempat beramah tamah dengan panitia. Keguyuban suasana membuat rombongan baru meninggalkan Astana Giribangun sekitar pukul 23.50 nyaris tengah malam.

    Tahun lalu, acara dilakukan di Masjid At-Tin, Komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Saat itu peserta mencapai 205 anak, melibatkan 11 anggota tim dokter dan 15 orang tim medis.

    “Pesertanya berada pada rentang usia 3-10 tahun, dan saya menyaksikan animo masyarakat sangat luar biasa, hal itu dibuktikan dengan pendaftaran online yang kita buka selama seminggu dengan kuota 200 peserta pun terlampaui,” tutup Jahrudin selaku koordinator acara tersebut kepada wartawan. (rls)

  • Mba Tutut Ajak Santri Bedakan Hoax dan Fakta

    Mba Tutut Ajak Santri Bedakan Hoax dan Fakta

    Blitar (SL)-Siti Hardiyanti Rukmana, putri pertama almarhum Presiden Soeharto yang biasa disapa Mbak Tutut, mengunjungi Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Al Kamal, Blitar, Jawa Timur, Jumat, 29 Maret 2019. Dalam kunjungannya, Dia mengimbau agar para santri tahu politik agar tidak diarahkan oleh para oknum yang hanya akan merusak bangsa.

    Dalam dialog yang juga diikuti Siti Hutami Endang Adiningsih atau Mbak Mamiek, Mbak Tutut juga mengatakan tahun politik akan membuat santri bisa membedakan mana hoaks atau bukan. Hoaks, masih menurut Mbak Tutut, membuat jalinan persaudaraan pudar.

    “Tahu politik akan membuat santri tidak salah langkah, pesantren itu memiliki peran penting dalam pembangunan, apalagi di zaman globalisasi ini pesantren merupakan sarana pendidikan ilmu agama dan budi pekerti,” Ujar Mbak Tutut saat berdialog dengan santri Pesantren Al Kamal di Blitar, Jumat, 30 Maret 2019 didampingi Mamiek Soeharto dan rombongan Partai Berkarya, kehadiran Mbak Tutut disambut antusias oleh ratusan santri.

    Tokoh wanita kharismatik ini juga mengajak para santri berbuat kebaikan untuk kemajuan bangsa dan negara. “Pesantren merupakan ujung tombak dari pendidikan di seluruh Indonesia, maka sangat penting penanaman agama dan perilaku sopan sejak dini,” Kata Mbak Tutut

    Dalam kesempatan itu, Mbak Tutut menyerahkan bantuan perangkat pembuatan biogas untuk Pesantren Al Kamal sebagai bagian program Pesantren Mandiri. Selain itu, buku tentang Pak Harto juga diberikan kepada pemilik Pesantren Al Kamal.

    Sebaliknya, pengurus pesantren memberikan sebuah foto kenangan pemilik Pondok Pesantren Al Kamal bersama Pak Harto, kepada Mbak Tutut. Di penghujung acara, Mbak Tutut berswafoto dengan para santri. Suasana harmonis terlihat dalam kegiatan silaturahmi tersebut.

    Mbak Tutut berharap, silaturahmi yang dijalin dapat terus berlanjut tidak hanya saat ini saja. “Kami mohon silaturahmi ini terus berlanjut atas rida Allah SWT,” Tutupnya. (rls)

  • Maju Caleg Berkarya Haviz Ingin Perbaiki Program Trasmigrasi

    Maju Caleg Berkarya Haviz Ingin Perbaiki Program Trasmigrasi

    Jakarta (SL)-Hafiz Nuraldin Benjamin, calon legislatif (caleg) Partai Berkarya daerah pemilihan (dapil) Bangka Belitung, mengatakan program transmigrasi harus kembali digalakkan agar pemerataan pembangunan berkelanjutan. Tramigrasi sangat penting karena banyak sumber daya alam di daerah terpencil tak tergarap.
    Transmigrasi, sangat penting karena banyak sumber daya alam di daerah terpencil tak tergarap. Di era almarhum Presiden Soeharto, transmigrasi membuat pembangunan tidak terpusat di Pulau Jawa dan kota-kota besar,” kata caleg milenial Partai BerkaryaHafiz Nuraldin Benjamin.

    Situasi itu, lanjutnya, terlihat di kampung halaman orang tuanya di Bangka Belitung. “Sumber daya alam Bangka Belitung luar biasa tapi lambat berkembang, salah satu potensi yang lambat berkembang adalah pariwisata,” Ujarnya

    Hafiz yang akan bertarung di Bangka Induk, Kabupaten Belitung, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Belitung, Kabupaten Belitung Timur, dan Kota Pangkal Pinang-memutuskan bergabung dengan Partai Berkarya karena visi dan misi partai besutan Tommy Soeharto itu sesuai dengan dirinya. “Partai Berkarya mengusung cita-cita luhur almarhum Presiden Soeharto yaitu membangun Indonesia sebagai negara mandiri dan dihormati,” ujar pria kelahiran 1987 itu.

    Menurut Hafiz, Pak Harto — telah berjuang untuk negara indonesia dan hal itu yang menhadi semangat Partai Berkarya dengan meneruskan cita-cita Pak Harto membangun Indonesia lewat ekonomi kerakyatan dengan kearifan lokal. “Perhatian Partai Berkarya terhadap petani juga patut diapresiasi,” kata Hafiz.

    Sedangkan kritiknya terhadap pemerintahan saat ini, Hafiz melihat pembangunan dalam lima tahun terakhir tanpa perencanaan matang. Di era Soeharto, pembangunan lima tahun terencana dengan baik dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) dan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

    Menjawab pertanyaan wartawan soal politik uang, Hafiz berjanji akan membuktikan bahwa politik tidak selalu uang. Ia yakin akan terpilih tanpa harus menebar uang ke masyarakat. Ia mengajak masyarakat untuk kritis melihat program yang ditawarkan partai, sebelum menentukan pilihan. (rls)

  • Pengamat Hukum Sebut UU Pemilu Beri Peluang Politik Uang

    Pengamat Hukum Sebut UU Pemilu Beri Peluang Politik Uang

    Bandar Lampung (SL)-Pengamat hukum Universitas Lampung (Unila) Dr Rudy menyatakan, UU 7/2017 tentang Pemilu masih memberikan peluang bagi kontestan untuk melakukan politik uang. Sebab, yang bisa dipidana adalah yang melakukan politik uang pada hari pemungutan suara. Padahal, jarang sekali politik uang dilakukan saat pemungutan suara.

    “Itulah lubang-lubang yang ada, sehingga pelaku money politic sulit dipidana. Jangan harap ada pelaku politik uang yang tertangkap. Karena pada hari H, tim paling hanya mengingatkan saja kepada masyarakat. Sebab, uangnya sudah dikasih sebelum hari H. Saya yakin, tidak ada yang kasih uang pada hari H,” kata Rudy dilangsir duajurai.co via telepon, Rabu, 27/3/2019.

    Pengajar di Kobe University, Jepang, itu berpendapat, UU Pemilu dibuat agar tidak ada pelaku politik uang yang tertangkap. Produk legislasi tersebut masih belum memihak untuk pemilu yang bersih.

    “Tidak memihak untuk pengungkapan politik uang. Karena memang produk legislasi ini dibuat oleh orang-orang yang ingin menguntungkan diri sendiri,” ujarnya.

    Kendati demikian, Rudy menilai, UU Pemilu masih memiliki sisi baik. Menurutnya, UU Pemilu menyelamatkan masyarakat kecil yang tak tahu apa-apa, hanya menerima tapi dipidana. Berbeda dengan UU Pilkada, di dalam UU Pemilu tidak mengatur mengenai pidana bagi penerima uang.

    “Sebenarnya, (UU Pilkada) sasarannya adalah para calon dan tim kampanye, tapi akhirnya yang terjadi adalah rakyat kecil yang dipenjara. Mungkin ini yang diantisipasi dalam UU Pemilu. Sehingga, tidak banyak kriminalisasi terhadap masyarakat miskin,” kata dia (duajurai)