Kategori: Politik

  • Dugaan Black Campaign, Erick Thohir Dilaporkan ke Bawaslu

    Dugaan Black Campaign, Erick Thohir Dilaporkan ke Bawaslu

    Sumatera Utara (SL) – Pada hari Kamis, 13 Desember 2018, Erick Thohir di dalam kedudukannya sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin telah membuat pernyataan di beberapa media massa ternama, yang pada pokoknya seolah-olah Cawapres Paslon Nomor Urut 02 Sandiaga Uno telah melakukan strategi playing victim ataupun bersandiwara, terkait dengan adanya poster-poster penolakan terhadap kehadirannya di pasar Kota Pinang, Labuan Batu, Sumatera Utara.

    Akan tetapi pernyataan Erick Thohir tersebut telah dibantah secara tegas oleh Drijon Sihotang selaku pemasang poster penolakan terhadap Cawapres Paslon Nomor Urut 02 Sandiaga Uno pada keesokan harinya, di hari Jumat, 14 Desember 2018, dalam acara “Apa Kabar Indonesia” di TV One, di mana Drijon Sihotang menyatakan bahwa dirinya memasang poster penolakan terhadap Sandiaga Uno adalah atas inisiatifnya sendiri, dan tidak disuruh ataupun diperintah oleh siapapun, karena dirinya memang pendukung Pak Jokowi.

    Berkenaan dengan pernyataan Erick Thohir yang telah menuduh Cawapres Paslon Nomor Urut 02 Sandiaga Uno telah bersandiwara tersebut, maka tentu saja tidak dapat dibenarkan, karena telah menimbulkan perdebatan, keresahan, maupun kerusuhan di antara pendukung masing-masing Capres Peserta Pemilu. Apalagi saat ini masih dalam tahapan masa kampanye, sehingga terhadap hal-hal yang disampaikan oleh anggota Tim Kampanye yang untuk diketahui oleh umum atau masyarakat banyak, maka hal tersebut pada prinsipnya juga termasuk kampanye.

    Adapun pernyataan Erick Thohir tersebut merupakan kampanye hitam (black campaign) terhadap lawan politiknya, dan diduga telah melanggar Undang-Undang pemilu, karena telah menghina Peserta Pemilu lainnya sebagaimana telah ditentukan didalam Pasal 280 ayat (1) huruf C dan huruf D Undang Undang No. 7 Tahun 2017 Jo. Pasal 521 tentang Pemilu

    Berdasarkan hal-hal tersebut, dan untuk mewujudkan Pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas tanpa hoax, politisasi SARA, dan politik uang sesuai dengan Deklarasi Damai Pemilu 2019, dengan ini Garuda Nasional (GARNAS) melaporkan Erick Thohir dalam kedudukannya sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin ke bawaslu RI, agar dapat diperiksa dan diberikan sanksi hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, karena telah menghina peserta pemilu lainnya.

  • Minta Dukungan Ke Warga Panti Rehab Orang Gila, Caleg Gerindra, Rahmadsyah Dibilang Gila?

    Minta Dukungan Ke Warga Panti Rehab Orang Gila, Caleg Gerindra, Rahmadsyah Dibilang Gila?

    Bekasi (SL)-Apa kabar ? tanya, Rahmadsyah kepada pasien gangguan jiwa di panti rehab, “Baik om, minta duit om buat beli es, om ganteng kali, om pengusaha ya?”, sambut beberapa pasien ketika dihampiri, meski sesekali coba menahan tawa, tak sedikit dari mereka menghibur bahkan ada yang curhat berkeluh kesah, mulai dari putus cinta, sampai cerita sudah bertahun-tahun tak dijengguk keluarganya.

    Kehadiran Rahmadsyah di panti rehab, Selasa Sore, di Bekasi Kota, (18/12/2018), dalam rangka mengunjungi kerabatnya yang direhab, sambil iseng Rahmadsyah coba mendekati mereka serta mengajak mereka bicara. “Perasaan ingin tau siapa calon Presiden yang mereka dukung untuk 2019, sambil bertanya kepada beberapa pasien, apa yang saya dapat, hanya lelucon ngawur tak nyambung disambut gelak tawa, mereka tak paham apa–apa mengenai dukung-mendukung,” kata Rahmadsyah.

    Meski hampir satu jam di panti rehab, dari balik jeruji besi tempat para pasien gangguan jiwa di karantina, sempat iseng Rahmadsyah katakan : “Jangan lupa dukung saya Caleg dari Gerindra nomor 2 ya…!” lalu sambut mereka, “Masak bapak minta dukungan saya, dasar bapak gila…!, hahaha, saya pun ketawa terpingkal, Ya maklum namanya orang gila. “Cepat sembuh ya…!” ujar Rahmadsyah melangkah meninggalkan tempat.

    Kebijakan Pemerintah disambut Pro dan kontra yang mana memperbolehkan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) bisa mencoblos di Pemilu 2019 menjadi perhatian publik, serta menjadi perdebatan hangat dikalangan elit. “Menurut saya ini kebijakan yang mengada-ngada, jangankan untuk mengenal siapa orang yang mau dicoblosnya, mengenal dirinya sendiri saja dia tidak mampu”. imbuh Rahmadsyah Caleg DPRD Kab. Batubara Sumut nomor urut 2 Kecamatan Tanjung Tiram – Talawi dari Partai Gerindra ini kepada Reporter.

    “Saya tidak habis pikir ketika juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, TB Ace Hasan Syadzily menyambut baik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan tuna grahita atau dikenal dengan disabilitas mental menggunakan hak pilihnya, menurutnya hak memilih merupakan hak dasar warga negara, aya-aya wae.” ujarnya.

    Dilibatkannya orang gila ikut mencoblos khawatir menjadi ajang manfaat oleh pihak – pihak yang mencari keuntungan, kasihan mereka, orang gila jangan dibawa – bawa urusan politiklah, mereka itu sakit, sakit rohaninya bukan jasmaninya, mereka tidak mengerti apa – apa, saya khawatir dengan diperbolehkannya orang gila mencoblos dimanfaatkan oleh tangan – tangan penguasa menyetir untuk kepentingan.” tutur Rahmadsyah.

    “Sebaiknya Pemerintah meningkatkan perhatian khusus buat mereka, saya juga khawatir di hari H pemilu pada pencoblosan nanti, orang gila malah membuat kegaduhan di TPS, terus setelah buat kegaduhan mau dihukum, enggak mungkin kan ?, saat ini kebijakan pemerintah benar – benar mengelitik, aneh, ya Sontoloyolah.” pungkas Rahmadsyah yang juga terlibat sebagai Badan Pemenangan Nasional Prabowo – Sandi di Kabupaten Batubara. (Afriza)

  • Jelang Pileg, Surya Paloh Kumpulkan Ribuan Kader Nasdem di Jember

    Jelang Pileg, Surya Paloh Kumpulkan Ribuan Kader Nasdem di Jember

    Jember (SL) – Jelang Pileg, DPR RI, DPRD Privinsi, DPRD Kabupaten Kota / Kabupaten, DPD dan Presiden 2018, Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh Kumpulkan ribuan kadernya di Jember.

    Kedatangannya di Jawa Timur bagian Timur atau biasa disebut daerah Tapalkuda yang meliputi Kabupaten Jember, Lumajang, Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo ini untuk melakukan konsolidasi kemenangan partainya di Pemilihan Legislatif (Peleg) dan Pilpres 17 April 2019 mendatang.

    Untuk itu Ketua Umum (Ketum) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang juga Pilmilik Salah-satu Televisi Swasta Nasional ini meminta komitmen seluruh kader dari Caleg Anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten / kota serta para simpatisan agar bekerja keras untuk kemenangkan partai NasDem.

    Dalam kesempatan itu Surya Paloh juga berharap para keder untuk memenangkan Calon Presiden Nomor Urut 1 Joko Widodo – Ma’amin. “Kalau  kalian semua tidak memilih Jokowi-Ma’ruf, berarti kalian tidak sayang kepada ketua umumnya, karena saya akan memilih Jokowi-Ma’ruf”, harapnya

    Namun dalam kampanye semua harus mengedepankan etika. “Ingat pesan saya, biar kalian terpilih, nanti saya tahu, tidak menjalankan etika berkompetisi secara harmony, dia tidak akan mendapatkan kepercayaan saya sebagai ketua umum, dan saya tidak akan memberi tempat baginya”, katanya.

    Menurutnya kita adalah kita, kita adalah saudara. “Urusan kita bukan untuk  mencari-cari kesalahan antar sesama, bukan yang jelek si A, bukan yang bagus si B,  tidak ada itu, gerakan perobahan itu esensinya, yang kurang ya harus diperbaiki, yang baik ya harus dipertahankan,’ harapnya.

    Dari pengalamannya selama 50 tahu di Partai Politik, katanya, kalau para kader mau bekerja keras, menyingsingkan lengan baju, eratkan tali pinggang kita, disana ada semangat, disana ada sifat yang militant, Insya-Allah akan berhasil.

    Yang tidak kalah penting katanya adalah menjaga Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia.  Untuk itu Surya Paloh mengingatkan para Kader menjaga rasa persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan. Terlebih, saat ini Bangsa Indonesia tengah menghadapi perhelatan besar tahun politik Tahun 2019. (majalahgempur)

  • TBG Resmi Gabung ke Partai NasDem

    TBG Resmi Gabung ke Partai NasDem

    Jakarta (SL) – Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi resmi bergabung dengan Partai NasDem. TGB disebut merasa sejalan dengan perjuangan partai yang dipimpin Surya Paloh itu.  “Iya. Pak TGB masuk ke NasDem. Pak TGB setuju dengan platformnya NasDem gerakan perubahan,” ujar Sekjen NasDem, Johnny G Plate, saat dimintai konfirmasi, Senin (17/12/2018).

    Johnny mengatakan, bergabungnya TGB ke NasDem, disampaikan mantan Gubernur NTB itu saat mendampingi Surya Paloh di Lombok. Kepada Paloh, TGB menyatakan keinginannya untuk bergabung. TGB sebelumnya merupakan kader Partai Demokrat. TGB kemudian memilih hengkang karena membelot dengan mendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019. “Dan memanfaatkan kunjungan Ketum ke NTB, Pak TGB sekaligus mengantarkan Ketum dan secara resmi menggabungkan dirinya dengan NasDem,” katanya.

    Johnny menjelaskan bergabungnya TGB ke partainya itu bukan lah hal yang tiba-tiba. TGB, katanya, memang kerap berkunjung ke DPP jauh sebelum memutuskan bergabung dengan NasDem.  “TGB sudah beberapa kali bolak-balik ke DPP. Bertemu Ketum, bertemu saya. Makan bersama. Intinya dia sejalan dengan perjuangan NasDem. Dia melihat komitmen NasDem di pembangunan Indonesia, dukungan kepada pemerintah. Makanya Pak TGB itu mendukung penuh Pak Jokowi. Gitu,” pungkasnya.  (dialeksis.com)

  • Sandiaga Uno, Sang Predator

    Sandiaga Uno, Sang Predator

    Bandarlampung (SL)-Presiden Jokowi mulai semakin terbuka soal penurunan elektabilitasnya. “Saya sampaikan apa adanya. Survei terakhir yang dilakukan, (di Riau) kita baru 42%. Di sana 54%. Hati-hati,” kata Jokowi saat bertemu Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma’ruf Riau, di Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018).

    Ini bukan pertamakalinya Jokowi mengakui elektabilitasnya mulai masuk lampu merah. Bulan lalu di Palembang Jokowi menyebut elektabilitasnya di Sumatera Selatan hanya sebesar 37%. Namun dia tidak menyebut berapa persen perolehan lawannya. Elektabilitasnya bahkan juga kalah di Banten, kampung halaman Ma’ruf Amin. “Banten masih rawan,” kata Dewan Pengarah Bravo-5 Luhut Panjaitan. Bravo-5 adalah salah satu sayap kampanye Jokowi-Ma’ruf berisi sejumlah jenderal purnawirawan.

    Di seluruh Sumatera yang menyumbang 21% dari total suara pemilih nasional, Jokowi juga sudah kalah. Benar secara nasional Jokowi-Ma’ruf masih unggul. Namun jaraknya dengan Prabowo-Sandi makin tipis. Tinggal hitungan jari.

    Jokowi-Ma’ruf masih unggul karena ditopang oleh dua daerah yang menjadi basis kemenangannya, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dua provinsi dengan pemilih terbanyak kedua dan ketiga di bawah Jawa Barat. Dengan trend elektabilitas yang terus menurun, sementara Prabowo-Sandi terus naik, situasinya memang sangat mengkhawatirkan.

    Fenomena menurunnya elektabilitas Jokowi-Ma’ruf juga sangat terasa di lapangan. Beberapa acara dan kampanye yang dihadiri Jokowi sepi peserta. Dia sudah mulai kehilangan pesonanya. Jika terlihat ramai, karena adanya pengerahan massa oleh sejumlah dinas pemerintah, aparat kecamatan sampai kelurahan.

    Di media sosial beredar foto-foto dan video kosongnya ruang pertemuan relawan dengan Jokowi. Peristiwa terbaru terjadi di Banda Aceh. Jokowi membatalkan pertemuannya dengan relawan di Stadion Sepakbola Harapan Bangsa Lhong Raya, karena sepi peserta. Padahal Jokowi sebelumnya meresmikan ground breaking ruas jalan tol Banda Aceh-Sigli.

    Terus menurunnya elektabilitas ini membuat tim sukses Jokowi mulai saling menyalahkan. Erick Thohir Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf menyebut stagnannya, “bukan turun” elektabilitas inkumben, karena Ma’ruf Amin belum banyak turun ke lapangan.

    Hal yang sama juga disampaikan oleh Luhut Panjaitan.”Ya belum turun. Tapi nanti, begitu beliau turun, saya kira banyak pengaruhnya.”

    Dalam satu bulan terakhir Ma’ruf tidak nampak keluar rumah, apalagi berkampanye. Spekulasi yang berkembang Ma’ruf sakit berat setelah jatuh di kamar mandi dalam sebuah kunjungan ke Lampung. Namun Ma’ruf membantahnya. Dia hanya terkilir.

    Karena faktor usia dan keterbatasan fisik, alih-alih mendongkrak elektabiltas Jokowi, Ma’ruf menjadi titik lemah inkumben. Jokowi terkesan bekerja sendirian. Situasinya jauh berbeda dengan Sandiaga Uno yang menjadi pasangan Prabowo.

    Muncul sebagai kandidat yang tidak diunggulkan, bahkan cenderung diremehkan, Sandi bermetamorfosa menjadi anti tesa Jokowi. Sandi menjadi predator yang menggerus elektabilitas Jokowi. Dia memperkuat posisioning Prabowo yang sangat kuat pada sisi ketegasan, dan tekadnya membawa bangsa Indonesia berdaulat, bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

    Sandi membuat Jokowi yang sering bergaya bak milenial, mati gaya. Tampilannya terkesan dipaksakan. Berbeda dengan Sandi yang lebih natural dan original. Seorang Habib terkenal di Jakarta menggambarkan dalam satu kalimat. “Prabowo-Sandi adalah politik apa adanya. Jokowi-Ma’ruf, politik ada apanya.” Banyak polesannya.

    Erick Thohir mengakui Sandi menjadi faktor naiknya elektabilitas Prabowo. “Kalau Pak Prabowo menyumbang 20% suara, Sandi setidaknya menyumbang 10%,” ujar Erick.

    Mulai Tampil Menyerang

    Menghadapi elektabilitas yang mendekati lampu merah dan tak mau disalahkan, tim sukses memutuskan tampil untuk menyerang. “Sudah waktu kita offensif sekarang,” tegas Erick sahabat lama Sandi.

    Irma Suryani Chaniago, salah satu juru bicara TKN mengaku akan mengkapitalisasi masa lalu Prabowo-Sandi. “Kita sudah nggak mau diam lagi, kita nggak mau lagi mengalah, kita nggak mau lagi ngerasa selalu harus santun.”

    Apa yang dimaksud menyerang dan apa bentuknya mengkapitalisasi masa lalu lawan, tak dijelaskan secara spesifik. Nampaknya masalah personal kandidat yang menjadi sasaran utama.

    Prabowo kembali diserang dengan isu pelanggaran HAM, dan juga soal pemahaman ke-Islamannya. Untuk sisi ini pelakunya tidak tanggung-tanggung. Semua figur top turun tangan. Mulai dari Yusril, sampai La Nyalla Mattalitti. Video lama Mahfud MD juga di-repackage dan disebar di medsos.

    Namun semua serangan terhadap Prabowo itu tampaknya sudah tidak lagi mempan. Ada tanda-tanda mereka akan menjadikan Sandi sebagai sasaran utama. Sebagai senjata rahasia dan predator yang efektif, Sandi harus dilumpuhkan.

    Politisi Nasdem T Taufiquhadi menyatakan akan ada cawapres yang dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus kejahatan korporasi. Yang dimaksud Taufiq, adalah Sandi. KPK sejak lama membidik perusahaan milik mantan politisi M Nazaruddin PT Duta Graha Indah (DGI). Di perusahaan itu Sandi pernah tercatat menjadi komisaris. Namun Sandi tidak aktif. Posisi komisaris karena dia menjadi salah satu investor.

    Selain itu kemungkinan besar Sandi juga akan kembali diserang dengan isu skandal pribadinya. Sebelumnya sempat muncul web www.SkandalSandiaga.com yang berisi cerita-cerita skandal Sandi dengan sejumlah wanita. Namun web tersebut telah ditutup oleh Kominfo.

    Tidak menutup kemungkinan pola semacam itu akan muncul kembali, namun dengan versi yang lebih meyakinkan. Misalnya akan muncul sejumlah pengakuan dari wanita-wanita yang “pernah” punya hubungan gelap dengan Sandi.

    Melihat aktivitas Sandi di lapangan, jelas sangat mengkhawatirkan. Dalam tiga bulan terakhir Sandi terus berkeliling Indonesia. Sejauh ini sudah lebih dari 800 titik yang berhasil dikunjungi di Jawa dan luar Jawa.

    Kegiatannya sangat padat. Dimulai sejak pagi hari, hingga malam hari. Di berbagai kota yang dikunjunginya Sandi selalu memulai hari dengan lari minimal sejauh 10 Km. Tidak banyak tenaga pengawal dari kepolisian yang bisa mengimbangi aktivitas fisiknya.

    Setelah itu dia melakukan berbagai pertemuan, mulai dengan komunitas emak-emak yang jadi andalannya, para petani, nelayan, pondok pesantren, kalangan pengusaha pemula, dan kaum milenial.

    Dalam kunjungannya ke kawasan Kebumen, Cilacap, Banyumas, Purbalingga dan Banjar Negara, Jateng pekan ini Sandi bahkan masih sempat bermain basket dengan sejumlah remaja di bawah guyuran hujan.

    Malam sebelumnya dia bertemu kaum milenial, memberi coach kepada para pebisnis muda, bermain band dan nyanyi bersama. Sandi biasanya memainkan alat musik gitar yang sangat dikuasainya.

    Para penggemar dan pendukungnya rela menunggu berjam-jam hanya sekedar bertemu dan selfi bersamanya.

    Seorang politisi yang mengamati aktivitas Sandi di lapangan, menyebut fenomena Sandi sebagai edisi revisi (revised edition) dari Jokowi pada Pilpres 2014. Namun Sandi jauh lebih bagus pada sisi kemasan dan kontennya. Tak mengherankan bila kubu Jokowi-ma’ruf sangat gerah, dan berusaha keras untuk menghentikannya. (rml)

  • Ketum Partai Demokrat Gelar Silaturahmi dengan Tokoh UMMAT dan Pimpinan Ormas Islam Riau

    Ketum Partai Demokrat Gelar Silaturahmi dengan Tokoh UMMAT dan Pimpinan Ormas Islam Riau

    Riau (SL) – Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ibuk Ani Yudhoyono, Komandan KOGASMA Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta petinggi DPP PD dan seluruh pengurus PD se-Riau gelar kegiatan silaturahmi dengan Tokoh Ummat dan Pimpinan Ormas Islam Riau, Minggu (16/12) malam di Pekanbaru, Riau.
    Kegiatan yang diselenggarakan Forum UMMAT Islam (FUI) Provinsi Riau tersebut, SBY kembali menyampaikan salam hormat kepada seluruh toko UMMAT, Pimpinan Ormas Islam Riau serta masyarakat, dimana ia kembali menceritakan meskipun ada sedikit kejadian dalam kunjungan ke Riau ia sangat meyakini jika kejadian itu bukan keinginan dan ciri khas masyarakat Riau. Karena ia tau persis masyarakat Riau yang sangat ramah dan sopan santun terhadap siapapun. Hal itu ia rasakan selama 10 tahun menjadi pemimpin Republik Indonesia.
    Selain itu, ia juga mengatakan jika apa yang terjadi dalam kunjugannya itu merupakan salah satu kejadian yang seharusnya tidak terjadi, karena kunjungan ke Riau ini bertujuan baik dengan niat baik tampa ada tujuan lain. Sehingga ia sangat menyedihkan dengan apa yang telah terjadi. Tambah lagi dengan adanya foto beliau pada baliho yang sampai dibuang ke dalam lumpur yang mengingatkan beliau pada zaman tahun 1965 lalu.
    “Maka itu saya sangat yakin jika kejadian itu bukan ciri masyarakat Riau yang kental dengam budaya melayu,” katanya saat memberikan sambutan dalam kegiatan silaturahmi tersebut.
    Sebelumnya, Ia juga telah mendapat laporan jika di tuding telah mencemarkan nama baik pihak tertentu. Bahkan sampai dilaporkan pada pihak kepolisian di Riau. Kendati demikian ia menegaskan tetap menerima dengan baik dan siap datang sendiri pada pihak kepolisian tampa di dampingi siapapun, karena ia sangat yakin dengan apa yang disampikan dan tidak pernah menyinggung pihak manapun apa lagi sampai menuduh. Untuk itu ia siap menghadapi dengan baik.
    “Saya tau dengan lisan yang saya sampaikan, maka itu jika dipanggil saya akan datang sendiri. Tapi ingat, saya juga punya bukti-bukti tentang apa yang terjadi maka itu hati-hati bermain dengan kebenaran,” tegasnya.
    Lebih jauh kata mantan Presiden RI Ke- 6 ini, ia kembali mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Riau yang telah bersedia menyambut kehadiranya ke Riau, secara pribadi ia merasa bangga dengan sambutan masyarakat Riau karena tidak berubah dengan kunjungan beliau saat menjabat dulu, meskipun saat ini beliau bukan lagi menjabat sebagai pemimpin negara.
    “Jika dilihat dari kejadian perusakan foto ucapan selamat datang diri saya ke Riau, belum 10 persennya dari sambutan masyarakat Riau pada Presiden, tapi kenapa harus jadi begini. Kembali saya katakan, kami ini datang ke Riau dengan tujuan baik yaitu memastikan apa yang saya programkan dulu betul bermanfaat bagi masyarakat Riau. Karena itu merupakan tanggung jawab yang harus bisa saya pertanggungjawabkan pada masyarakat Riau. Apa lagi saya datang ke Riau ini bukan yang pertama kali tapi sudah sering,” ujarnya.
    Hal senada juga disampaikan, Komandan KOGASMA Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),  jika apa yang disampaikan SBY tersebut merupakan tanggung bersama khusus dirinya, karena negara ini milik bersama yang harus dibangun secara bersama-sama. Dimana untuk membangun itu tidak harus mengenyampingkan siapapun. “Memang untuk membangun ini ada politiknya, tapi kita juga harus memahami politik seperti apa yang seharusnya kita lakukan yaitu politik membangun. Untuk itu sebagai pemuda saya bertanggung jawab sampai kedepan,” katanya.
    Ia juga menghimbau generasi muda yang ada di Riau, jika generasi muda tu merupakan kunci dalam membangun negara maupun daerah. Generasi muda tidak bisa diam tapi harus menunjukan jika generasi muda itu yang terdepan. “Saya sudah berkeliling diseluruh nusantara ini, saya melihat semangat luar biasa yajg saat ini sesuai dengan sebutan generasi muda milenial. Termasuk generasi muda di Riau yang terus memanggil saya untuk kembali ke Riau. (net)
  • Prabowo Ikut Geram Atas Perusakan Baliho SBY di Pekanbaru

    Prabowo Ikut Geram Atas Perusakan Baliho SBY di Pekanbaru

    Riau (SL) – Ketum Gerindra Prabowo Subianto geram dengan aksi perusakan baliho Partai Demokrat (PD) dan ketumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pekanbaru, Riau. Prabowo menyebut, barang siapa yang merobek baliho PD sama saja merobek baliho Gerindra. “Kalau Demokrat disakiti, kita merasa disakiti juga. Kalau ada yang robek-robek baliho Demokrat, sama dengan robek-robek balihonya Gerindra!” kata Prabowo saat menyampaikan pidato politiknya di Konferensi Nasional Gerindra di Sentul International Convention Center, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12/2018).

    Sebagaimana diketahui, atribut PD yang ada di Jalan Sudirman Pekanbaru dirusak dan buang ke parit. Baliho yang dirusak termasuk ucapan selamat datang untuk SBY. Diduga pelakunya berinisial HS. Di hari yang sama, dua pelaku pengerusakan atribut PDI Perjuangan juga diamankan di Kecamatan Tenayaran Raya.

    Prabowo mengingatkan untuk melaksanakan demokrasi yang santun. Capres nomor urut 02 itu bahkan sampai menyinggung soal kekuatan yang dimilikinya. “Kita imbau jangan robek-robek baliho, jangan robek-robek spanduk, laksanakan demokrasi yang baik. Karena hati-hati lho, kita juga punya kekuatan,” tegas Prabowo. (djn)

  • Pelaku Perusakan Atribut Partai Demokrat Mengaku Disuruh Oknum Politisi PDIP

    Pelaku Perusakan Atribut Partai Demokrat Mengaku Disuruh Oknum Politisi PDIP

    Pekanbaru (SL) – Satu pelaku pengrusakan atribut Demokrat di Pekanbaru Riau, akhirnya ditangkap. Pelaku sempat dipukuli sebelum diserahkan ke polisi. Dalam video yang beredar di media sosial, tampak sejumlah pria diduga kader dan simpatisan Partai Demokrat sedang mengintrogasi pelaku.

    Saat diintrogasi, pelaku perusakan atribut Demokrat itu mengaku disuruh politisi PDIP. Mereka yang disuruh berjumlah 35 orang. Mereka ditugaskan untuk merusak bendera dan baliho penyambutan Ketuam Demokrat, Susilo Bambang Yudhyono (SBY) di Pekanbaru, Riau. “Orang PDIP yang nyuruh kau ?”, tanya salah seorang pria yang mengintrogasi pelaku.

    “Iya bang,” jawab pelaku. Saat ditanya siapa nama orang yang menyuruh merusak atribut Demokrat, pelaku menyebut nama Budi.

    Polisi telah mengamankan seorang pria berinisial HS. Ia diduga sebagai salah satu pelaku perusakan atribut Partai Demokrat di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau. “Laporan sudah diterima Polresta Pekanbaru. Sementara 1 orang diduga pelaku masih dilakukan pemeriksaan penyidik,” kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, Sabtu (15/12).

    Hingga kini, polisi masih belum mengetahui apakah motif HS melakukan perusakan. Namun tersiar kabar bahwa pelaku merusak atribut berisi ucapan selamat datang untuk Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan istrinya Ani Yudhoyonokarena dibayar partai lain. “Ini masih didalami petugas. Masih dilakukan pemeriksaan,” ujar Sunarto, seperti dilansir Jawa Pos (grup pojoksatu.id).

    Terpisah, Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo menegaskan bahwa pihaknya tentu akan melakukan penyelidikan terhadap hal tersebut. “Tindakan perusakan terhadap barang, terhadap benda, kemudian ada laporan ke Polri, ke polisi, ya biarkan polisi yang menyelidiki kegiatan-kegiatan itu, Serahkan saja ke polresta nanti. Biar mereka punya kegiatan untuk bagi siapa dan melakukan apa” tegasnya.

    Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampak sedih saat menyusuri Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12) pagi. Sebab atribut kebesaran partainya dirusak, disobek bahkan dibuang ke dalam parit oleh sekelompok orang. (net)

  • Hadiri Kopdar Ojol di Sirkuit Sentul, Prabowo Datang Dibonceng Ojek

    Hadiri Kopdar Ojol di Sirkuit Sentul, Prabowo Datang Dibonceng Ojek

    Bogor (SL) – Antusiasme ribuan pengendara ojek online (Ojol) untuk bertemu dengan calon presiden, Prabowo Subianto terbilang sangat tinggi.

    Bagaimana tidak, ribuan pengendara ojol yang tergabung dalam Forgab (Forum Gabungan) Roda 02 mengundang Prabowo untuk hadir di acara Kopdar Ojol Menuju Perubahan 2019 di sirkuit sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (16/12/2018).

    Yang menariknya, Prabowo memenuhi undangan tersebut dengan dibonceng oleh salah satu pengendara Ojol. Ribuan ojol yang berada di lokasi pun terlihat sumringah dengan mengibarkan bendera merah putih dan panji panji komunitas ojolnya saat Capres yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno itu hadir di tengah kerumunan massa. Prabowo pun langsung diminta naik keatas panggung.

    Juru Bicara Forgab Roda 02, Zulfikar yang berada diatas panggung mengaku sangat bersyukur dengan kehadiran Prabowo untuk bisa hadir di tengah-tengah ribuan pengemudi Ojek Online pada acara Kopdar tersebut. Ia menuturkan bahwa kegiatan kopdar seperti ini sering dilakukan oleh ratusan komunitas ojek online untuk saling mengakrabkan diri.

    “Terimakasih atas kehadiran Bapak Prabowo di acara ini, event ini adalah event biasa yang kita lakukan, dan alhamdulillah hari ini adalah hari yang sangat spesial dan bersejarah karena dihadiri oleh Pak Prabowo. Saya yang mewakili rekan-rekan yang hadir Kami ucapkan terimakasih kepada bapak ibu yang telah hadir bersama kita,” kata Zulfikar.

    Prabowo yang berada diatas panggung juga diminta memberikan sambutan dihadapan ribuan pengemudi ojol. Ia mengaku bersyukur atas undangan yang diberikan oleh komunitas ojol untuk hadir diacara kopdar ini. “Saya mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudara sekalian dari komunitas ojek online ojol yang telah mengundang saya dalam acara kalian kopi darat disini di sentul,” tutur Prabowo.

    Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu juga menceritakan bahwa sejak muda dirinya hobi mengendarai motor. Karena itu, ia memahami bahwa profesi pengemudi ojek online merupakan pekerjaan yang berat karena harus menahan panasnya sinar matahari di jalan dan guyuran hujan saat mencari nafkah untuk keluarga. “Saya tadi sebentar saja naik motor. waktu muda saya senang naik motor. Saya mengerti saudara-saudara bekerja keras mencari nafkah yang halal. kalian berjuang untuk anak istri mu, dan kalian menghadapi tantangan yang tidak ringan. maka terik matahari hujan kemudian dan juga argo murah,” tutur Prabowo yang disambut tepuk tangan dari para ribuan ojol.

    Ia menyadari bahwa perjuangan seorang pengemudi ojol untuk mencari nafkah keluarganya sangatlah berat apalagi dengan diterapkannya argo murah oleh perusahaan aplikator. Karena itu, ia bersama dengan Sandiaga Salahuddin Uno akan berjuang keras menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia termasuk pengendara ojol.

    “Saya terima kasih kalian undang saya karena saya selalu kalau saya bicara maksud saya baik tapi selalu ada yang coba melintir-melintir, dikatakan bahwa saya tidak menghormati pekerjaan ojek Online. Justru saya berjuang untuk kalian semua, hidup saya dari saya remaja, di sumpah saya juga pesan daripada orangtua saya, selalu harus setia kepada rakyat Indonesia,” tandasnya yang disambut gemuruh takbir oleh ribuan pengendara ojol.

    Dalam acara tersebut juga hadir politisi senior Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto, serta para petinggi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi seperti Edhy Prabowo, Mayjend TNI (Purn) Musa Bangun, Sugiono, Prasetyo Hadi, Lius Sungkarisma, Kharisma Febriansyah, Chusni Mubarok dan yang lainnya.

  • SBY Tegaskan Tak Pernah Tuduh PDIP Sebagai Dalang Perusakan Atribut Partai Demokrat

    SBY Tegaskan Tak Pernah Tuduh PDIP Sebagai Dalang Perusakan Atribut Partai Demokrat

    Pekanbaru (SL) – Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedianya akan dilaporkan caleg PDIP Kapitra Ampera ke polisi, namun batal karena dilarang Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. SBY menegaskan tak pernah menuduh PDIP.

    “Silakan (Dilaporkan ke Polda Riau). Saya tadi malam juga mendengar. Ingat. Saya tidak pernah menuduh PDI Perjuangan di balik apa yang dilakukan kemarin, (perusakan atribut PD) tidak pernah (menuduh),” kata SBY kepada wartawan di acara Care Free Day (CFD), Jl Sudirman, Pekanbaru, Minggu (16/12/2018).

    SBY mengatakan pihaknya sudah mengantongi bukti kuat terkait perusakan atribut partainya. Dia berharap bukti yang dia miliki bisa digunakan polisi untuk mengungkap kasus tersebut. “Kami punya evidence (bukti), punya strong evidence. Insyaallah akan membuka jalan bagi kepolisian untuk menemukan siapa-siapa di belakang aksi perusakan itu,” kata SBY.

    SBY menunggu polisi menyelesaikan kasus itu. Dia mengungkit performa Polri selama masa 10 tahun kepemimpinannya. “Rakyat menunggu, kami menunggu. Kepolisian kita itu hebat, waktu 10 tahun saya memimpin banyak sekali menyelesaikan masalah, cepat, tepat, tuntas,” katanya.

    “Kali ini saya menunggu, rakyat menunggu. Adakah bisa dilakukan lagi. Silakan (dilaporkan). Saya juga ingin kebenaran kiranya terwujud untuk keadilan,” tutup SBY. (dtn)