Kategori: Politik

  • Pidato Prabowo Soal ‘Tampang Boyolali’ Bukan Ujaran Kebencian Tapi Penyemangat

    Pidato Prabowo Soal ‘Tampang Boyolali’ Bukan Ujaran Kebencian Tapi Penyemangat

    Jakarta (SL) – Demikian pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra FX. Arief Poyuono tentang pidato Prabowo Subianto soal ‘tampang Boyolali’ yang kini jadi polemik. Menurut Arief, pidato calon presiden (capres) bernomor urut 02 itu bukan bentuk ujaran kebencian, melainkan penyemangat dan kita seyogyanya mendengarkan pidato tersebut secara utuh nggak sepotong-potong.

    “Gaya bahasa Pak Prabowo bukan ujaran kebencian kepada warga Boyolali, namun sebagai bahasa penyemangat agar warga Boyolali bisa terpacu untuk bisa lebih sejahtera lagi,” kata Arief kepada Reporter, di kediamannya, Ahad Malam, (04/11/2018).

    Pernyataan Arief itu untuk merespon segelintir warga Boyolali yang melaporkan Prabowo ke Polda Metro Jaya. Laporan itu didasari tuduhan bahwa Prabowo menyebar ujaran kebencian.

    Namun, Arief menepis tuduhan itu. Sebab, maksud Prabowo justru demi mendorong masyarakat Boyolali agar makin sejahtera.

    Arief lantas mengutip data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Solo Raya yang menempatkan Boyolali di peringkat kelima, dan posisi 11 di antara kabupaten/kota di Jawa Tengah. Menurutnya, tingkat kemiskinan di Boyolali masih sangat tinggi karena di kisaran 12 persen.

    Arief menambahkan, ucapan soal ‘tampang Boyolali’ yang tidak bisa masuk mal dan hotel mewah di Jakarta bukan ujaran kebencian. “Jadi candaan Pak Prabowo itu bukan sebuah kata-kata yang dimaksud untuk menciptakan ujaran kebencian,” tandasnya.

    Kemudian respon Arief tentang Himbauan Bupati Boyolali untuk tidak memilih Prabowo, maka netralitas Bupati selaku Kepala Daerah patut dipertanyakan yang mana sudah secara terang-terangan untuk mendukung calon tertentu dan ini nggak bagus buat pendidikan demokrasi bangsa,” pungkas Arief. (fri)

  • Menteri Luhut dan Sri Mulyani Dipanggil Bawaslu, Lewat Pintu Belakang

    Menteri Luhut dan Sri Mulyani Dipanggil Bawaslu, Lewat Pintu Belakang

    Bandarlampung (SL) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Keduanya dipanggil untuk klarifikasi laporan foto satu jari dalam acara internasional 2018 Annual Meeting InternationaI Monetary Fund, dan Bank Dunia pada 14 Oktober 2018 di Bali.

    Laporan ke Bawaslu itu disampaikan oleh Dahlan Pidow dan Advokat Nusantara. “Sudah (datang) jam 03.15. Masuk lewat belakang,” kata sumber yang tak mau disebut identitasnya di gedung Bawaslu, Jakarta, Jumat 2 November 2018.

    Pemanggilan kedua menteri itu dibenarkan Komisioner Bawaslu, Ratna Dewi Pettalolo. Bawaslu memanggil kedua materi kabinet kerja Jokowi-JK tersebut atas laporan Dahlan Pidow dan Advokat Nusantara. “Iya (benar Bawaslu panggil para bersangkutan) jam 3,” kata Ratna saat dihubungi, Jumat 2 November 2018.

    Ratna menjelaskan Bawaslu meminta Menteri Luhut dan Sri Mulyani harus datang langsung memberikan klarifikasi, karena dua menteri Kabinet Kerja tersebut menjadi pihak terlapor. “Jadi saat ini sedang proses pemeriksaan. Kami sudah panggil terlapor, saksi,” ujarnya.

    Ratna mengungkapkan Bawaslu mempunyai waktu terbatas untuk memutuskan kasus atas laporan foto satu jari itu. “Terakhir tanggal 6 sampai 7 November,” katanya. (Viva)

  • Prabowo Heran Candaan “Boyolali” Dipersoalkan Dan Akan Hati Hati

    Prabowo Heran Candaan “Boyolali” Dipersoalkan Dan Akan Hati Hati

    Jakarta (SL)- Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengaku heran alasan sejumlah pihak yang mempersoalkan pernyataan yang berisi candaan. Prabowo pun mengaku akan lebih berhati-hati saat berbicara. Prabowo dilaporkan ke polisi karena ucapan ‘Tampang Boyolali’.

    “Saya baru keliling kabupaten-kabupaten di Jateng-Jatim. Mungkin saudara monitor. Saya juga bingung kalau saya becanda, dipersoalkan. Kalau saya begini dipersoalkan, begitu dipersoalkan,” ujar Prabowo.
    Hal itu disampaikan Prabowo di depan para pendukungnya sekaligus peserta Tabligh Akbar dan Deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Kopassandi) di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad (4/11).

    Meski demikian, Prabowo tidak mengungkapkan detail pernyataan dirinya yang dipersoalkan tersebut. Ia hanya mengatakan, ia memahami hal itu terjadi karena saat ini adalah tahun politik. “Saya tahu, tapi ini adalah politik, ini adalah musim politik,” kata Prabowo melanjutkan.

    Pernyataan Prabowo tentang ‘Tampang Boyolali’ viral di media sosial saat Ketua Umum Partai Gerindra itu berkunjung di Boyolali, Jawa Tengah. Prabowo Subianto menyebutkan sebuah pernyataan viral karena menyebut ‘Tampang Boyolali’ pada peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10) lalu. Pidato tersebut kemudian viral di YouTube pada Kamis (1/11).

    Prabowo mengatakan, ‘Saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? (Betul, sahut hadirin yang ada di acara tersebut). Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian, ya, tampang orang Boyolali ini’.

    Atas pernyataan tersebut, Dakun yang mengaku warga Boyolali, Jawa Tengah melaporkan Prabowo ke Polda Metro Jaya. Dakun didampingi kuasa hukumnya, Muannas Alaidid datang ke Polda Metor Jaya pada Jumat (2/11). (rep/nt)

  • Klaim Dapat Dukungan Keluarga Tubagus Chasan Sochi, Jokowi Yakin Menang di Banten

    Klaim Dapat Dukungan Keluarga Tubagus Chasan Sochi, Jokowi Yakin Menang di Banten

    Tangerang (SL)-Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) yakin dapat menang di Banten pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Jokowi bersama dengan Calon Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada Sabtu (3/11) mendapat dukungan dari Keluarga Besar Tubagus Chasan Sochi.

    “Posisi kita di mana. Posisi terakhir kira-kira tiga minggu lalu hasil survei di Banten kita kalah 9 persen, perlu kerja keras kita semuanya. Saya insya Allah survei lagi Desember, saya yakini sudah berubah karena sudah ada kesanggupan-kesanggupan dari keluarga besar Tubagus Chasan Sochi,” kata Jokowi, dalam Konsolidasi Tim Kampanye Daerah, Koalisi Indonesia Kerja Provinsi Banten, di ICE Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, Ahad (4/11).

    Keluarga Besar Tubagus Chasan Sochi yang mendukung Jokowi, antara lain adalah Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, dan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Jokowi mengakui bahwa menurut survei internalnya, dukungan masyarakat desa kepada dirinya dan Ma’ruf Amin tidak goyah setahun belakangan.

    “Keluarga besarnya bertekad nanti pertengahan Desember survei hasilnya akan berubah. Di sini juga memiliki semangat yang sama, insya Allah Desember nanti berubah karena para ulama, kiai siap menyampaikan tekad yang sama karena kita tahu Calon Wapres Ma’ruf Amin adalah putra asli provinsi ini,” ujar Jokowi.

    Jokowi pun membantah sejumlah isu yang menerpa dirinya misalnya melakukan kriminalisasi ulama dan anti-Islam selama menjabat sebagai Presiden 2014-2019. Ia pun meminta agar politik harus dilakukan secara beretika.

    “Saya tiap hari keluar masuk pesantren, tidak tahu berapa ratus berapa ribu pesantren yang saya masuki, kok di balik-balik begitu. Sekarang cawapresnya sudah topnya ulama, Prof Ma’ruf Amin Ketua MUI, tapi sekarang sudah tidak ada yang berani bicara tadi. Saya tanya yang dikriminalisasi yang mana. Kalau ada yang bermasalah dengan hukum itu wilayahnya hukum, wilayah polisi, sabar-sabar,” ungkap Jokowi sambil mengelus dada. (rep/nt)

  • Andre Rosiade: Prabowo Ingin Perjuangkan Masyarakat Boyolali Dari Ketidakadilan

    Andre Rosiade: Prabowo Ingin Perjuangkan Masyarakat Boyolali Dari Ketidakadilan

    Jakarta (SL)-Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengatakan, pidato Prabowo yang menyinggung ‘Tampang Boyolali’ itu dalam konteks bicara ketidakadilan di Indonesia. Prabowo sama sekali tidak menggunakan kata-kata tersebut untuk menghina warga Boyolali.

    “Saya sudah tonton video (pidato Prabowo) lengkap. Di situ, Pak Prabowo bermaksud untuk membela ketidakadilan, ketidakmapanan, dan ketidakmakmuran. Substansinya soal ekonomi,” kata Andre kepada Republika.co.id, Ahad (4/11).

    Andre menegaskan, inti dari pidato tersebut untuk membela dan memperjuangkan Boyolali. Namun, ia menilai selalu ada saja pihak-pihak yang ingin ‘menggoreng’ hal itu untuk menjatuhkan citra Prabowo di tengah masyarakat. “Intinya itu, Pak Prabowo mau memperjuangkan masyarakat Boyolali,” kata Andre.

    Seperti diketahui, Prabowo Subianto menyebutkan sebuah pernyataan viral karena menyebut ‘Tampang Boyolali’ pada peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10) lalu. Pidato tersebut terekam dalam sebuah video dan kemudian viral di Youtube pada Kamis (1/11).

    Prabowo mengatakan, “Saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? (Betul, sahut hadirin yang ada di acara tersebut). Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang Kaya, tampang kalian, ya, tampang orang Boyolali ini”.

    Setelah video itu viral dan menyebar di sosial media, Seorang warga bernama Dakun yang mengaku merupakan warga Boyolali kemudian melaporkan Prabowo Subianto ke pihak Polda Metro Jaya. Dakun didampingi kuasa hukumnya, Muannas Aladid.

    Andre mengatakan, meski Prabowo sama sekali tidak memiliki maksud untuk menghina, politisi Partai Gerindra itu mengatakan, BPN akan bersikap kooperatif jika Polda Metro Jaya memproses laporan tersebut. BPN menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian sebagai aparat yang berwenang melakukan penyelidikan.

    “Kita serahkan. Intinya pelaporan ini mencerminkan bahwa ada upaya untuk menggoreng terus isu ini karena survei Prabowo-Sandiaga makin hari makin meningkat,” ujar dia.

    Partai pengusung Prabowo, PKS, menilai tidak ada sama sekali unsur penghinaan yang dilakukan Prabowo. Video pidato Prabowo yang tersebar viral di media sosial tidak menayangkan pidato secara keseluruhan. “Harus dilihat secara utuh videonya dari awal hingga akhir. Apakah tampak Pak Prabowo betul melakukan apa yang dituduhkan itu?” kata Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynudin saat dihubungi, Ahad (4/11).

    Menurut mengatakan, setiap melihat video yang viral untuk tidak mudah melaporkan hal-hal dimana publik juga bisa melihat langsung fakta di lapangan. Hal semacam itu dikhawatirkan akan memunculkan kegaduhan di tengah masyarakat disaat-saat masa kampanye damai.

    Kendati demikian, Suhud memastikan bahwa Prabowo merupakan warga negara yang taat kepada hukum. Prabowo tidak mungkin menghindar jika ada pihak-pihak yang melaporkan dirinya secara hukum. “Pak Prabowo taat hukum sehingga selalu siap,” tuturnya. (rep/nt)

  • Habib Rizieq Jadi Ketua Dewan Pembina Koppasandi

    Habib Rizieq Jadi Ketua Dewan Pembina Koppasandi

    Bandarlampung (SL) – Tokoh Ijtimak Ulama membentuk suatu organisasi untuk memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Organisasi tersebut diberi nama Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Koppasandi).

    “Sebagai implementasi dari amanah Ijtimak Ulama II tersebut telah dibentuk organisasi pemenangan untuk memenangkan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 dengan melibatkan seluruh ulama dan tokoh umat yang hadir dalam Ijtimak Ulama I dan II serta para aktivis bela Islam,” jelas  Sekjen Koppasandi, Muhammad Al Khaththath di Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jln. Kramat Raya, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2018).

    Al Khaththath menambahkan, Koppasandi akan dideklarasikan secara serempak di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia yang terpusat di Jakarta. Rencananya, Prabowo-Sandi dan pimpinan partai pendukung juga akan hadir dalam deklarasi tersebut.

    “Deklarasi Koppasandi akan dilakukan insyaallah hari Ahad, 4 November 2018 di Jakarta yang diikuti oleh deklarasi-deklarasi di berbagai provinsi dan kabupaten/kota di seluruh wilayah NKRI,” ujar Al Khaththath.

    Habib Rizieq Shihab yang ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pembina Koppasandi akan memberikan sambutan khusus dalam deklarasi Koppasandi. Al Khaththath berharap Koppasandi bisa menjadi mitra Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

    “Kami berharap dengan keberadaan dan kiprah Koppasandi ke depan semua komponen umat Islam dari Sabang sampai Merauke bergerak dengan spirit 212 memenangkan Prabowo-Sandi,” tandasnya. (galamedianews)

  • Prabowo Dipolisikan Terkait Video ‘Tampang Boyolali’

    Prabowo Dipolisikan Terkait Video ‘Tampang Boyolali’

    Jakarta (SL) – Warga asal Boyolali, Dakun, melaporkan capres Prabowo Subianto ke Polda Metro Jaya. Prabowo dipolisikan terkait potongan video pidatonya soal masuk hotel dan ‘tampang Boyolali’. “Hari ini secara resmi, Pak Dakun merupakan warga dari Boyolali memilih untuk melaporkan terkait beredarnya pidato yang dilakukan oleh Pak Prabowo pada saat safari politik beberapa waktu lalu,” kata pengacara Dakun, Muannas Alaidid, di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (2/11/2018).

    Muannas mengatakan Prabowo tak semestinya berpidato dengan menyinggung salah satu kelompok masyarakat. Apalagi, menurut Muannas, Prabowo kalah telak dalam Pilpres 2014 di Boyolali. “Mungkin ada yang menerima tapi jangan membatasi juga kemudian ada yang tersinggung mungkin yang hadir di situ ada pendukungnya Pak Prabowo, tapi ada juga pendukungnya Pak Jokowi, mungkin merasa tersinggung, tapi satustatement yang kira perlu saya garisbawahi adalah bahwa dia di dalam pidatonya Pak Prabowo kemudian menyinggung soal masalah kata Boyolali. Ini kan yang jadi persoalan, apalagi potret 2014 yang lalu, perolehan suara Pak Jokowi di situ, malah mayoritas sekitar 75 persen. Sementara Prabowo 24,69 persen,” ujarnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Dakun mengatakan pidato Prabowo itu seolah-olah menyinggung masyarakat miskin. Dia berharap suasana tetap damai menjelang Pilpres 2019. “Saya asli dari Boyolali. Kami merasa tersinggung dengan ucapan Pak Prabowo, bahwa masyarakat Boyolali itu kalau masuk mal atau masuk hotel itu diusir karena tampangnya itu tampang Boyolali.

    Sekalipun di situ kesannya menyinggung orang miskin karena ini masyarakat Boyolali atau masyarakat Jawa, khususnya, kan sensitif, artinya mereka kadang-kadang ada yang ketawa tapi ketawanya itu grupnya siapa. Sementara kami mengharapkan cinta damai, karena begitu-begitu sudah nggak usum kalau orang Jawa bilang,” tuturnya.

    Dakun merupakan warga asal Boyolali tapi merantau di Jakarta sejak 1992. Dia melihat video Prabowo itu dari YouTube. “Tadi siang jam 11 sebelum Jumatan (lihat videonya),” ujarnya.

    Tim Prabowo telah menjelaskan bahwa potongan video itu telah dipelintir dan pada intinya Prabowo bicara soal kesejahteraan. Namun Dakun kembali tetap menegaskan bahwa pidato tersebut tidak boleh menyinggung hal-hal sensitif. “Ya sekalipun mau ngomong gitu tapi yang jelas jangan menyinggung orang Boyolali yang tampangnya miskin, nggak usahlah. Karena apa? Beliau itu seorang tokoh, calon presiden harusnya memberikan kesejukan tersendiri,” tuturnya.

    Dakun juga menegaskan laporannya tak terkait urusan politik. Dia hanya ingin suasana kondusif tetap terjaga. “Nggak ada (kaitan politik). Sebagai masyarakat Boyolali, saya menginginkan cinta damai. Nggak usah pakai cara seperti itu,” imbuhnya.

    Laporan Dakun teregister dengan nomor LP/6004/XI/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus. Perkara yang dilaporkan adalah mendistribusikan informasi elektronik yang bermuatan kebencian sebagaimana Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45 A (2) UU RI No 19 Tahun 2016 tentang ITE dan/atau Pasal 4 huruf b angka 2 jo Pasal 16 UU RI No 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan/atau Pasal 165 KUHP.(detik)

  • Ziarah Ke Makam Habib Sholeh Tanggul Di Jember, Prabowo Disambut Pekikan Takbir

    Ziarah Ke Makam Habib Sholeh Tanggul Di Jember, Prabowo Disambut Pekikan Takbir

    Jawa Timur (SL) – Masya Allah, sungguh luar biasa sambutan masyarakat Jawa Timur kepada Haji Prabowo Subianto. Mengiringi langkah Prabowo menuju kediaman keluarga almarhum Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid di desa Krajan, Tanggul, Jember, Jawa Timur, Kamis (1/11/2018).

    Setelah melakukan kegiatannya di Ponorogo, Calon Presiden Prabowo Subianto kembali melakukan aktivitasnya di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Dalam kegiatannya kali ini, Prabowo akan melakukan ziarah ke makam Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid atau yang akrab dikenal dengan sebutan Habib Sholeh Tanggul.

    Saat tiba di desa Krajan, Tanggul, Jember, Prabowo langsung disambut oleh ratusan masyarakat. Tak sedikit dari masyarakat yang menyambut Prabowo dengan kalimat takbir sembari berebut untuk bersalaman dan berfoto bersama. Bahkan, masyarakat setempat pun sangat antusias membawa dan mengiringi langkah Prabowo untuk bertemu dengan keluarga besar almarhum Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid.

    “Selamat datang Pak Prabowo, takbir (Allahuakbar), takbir (Allahuakbar),” pekik ratusan warga yang mengiringi langkah Prabowo menuju kediaman keluarga almarhum Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid di desa Krajan, Tanggul, Jember, Jawa Timur, Kamis (1/11/2018).

    Ketika tiba di kediaman keluarga Habib Sholeh Tanggul, Prabowo juga disambut hangat. Capres nomer urut 02 itu pun langsung dibawa masuk kediaman untuk berbincang sebentar. Sebelum menuju lokasi makam, para keluarga besar serta tokoh-tokoh agama se-kabupaten Jember sempat menggelar doa bersama untuk Prabowo. Mereka mendoakan agar Allah SWT memberikan kemudahan bagi Prabowo dalam menghadapi pemilu 2019 mendatang.

    Usai doa bersama, Prabowo bersama keluarga besar Habib Sholeh Tanggul langsung menuju makam ulama kharismatik tersebut untuk berziarah. Terlihat, Prabowo bersama keluarga Habib Sholeh Tanggul juga menaburkan bunga diatas makam. Setelah berziarah, pihak keluarga besar Habib Sholeh Tanggul meminta Prabowo untuk memberikan sambutannya dihadapan Kyai, alim ulama, dan habaib se Kabupaten Jember itu.

    “Terimakasih atasnya sambutan, penghormatan dan penerimaan pada hari ini, saya datang saya berziarah ke makam Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid. Beliau adalah salah satu ulama kharismatik yang drajad kewaliannya telah mencapai puncak tertinggi dan sangat dicintai oleh umat. Karena itu saya datang untuk bersilahturahmi dengan pihak keluarga dan berziarah ke makam Habib Sholeh,” ungkap Prabowo.

    Pada kesempatan tersebut, Prabowo juga memaparkan alasan mengapa dirinya bersedia maju dan menerima mandat dari partai-partai koalisi yang mendukungnya sebagai Calon Presiden 2019 mendatang. Ia menjelaskan bahwa bangsa dan negara Indonesia sedang menghadap keadaan yang tidak menguntungkan bagi rakyat baik dari segi ekonomi maupun sosial.

    “Kondisi semacam itu lah yang menyebabkan saya dan saudara Sandiaga Salahuddin Uno bersedia untuk diberi tugas sebagai capres dan cawapres 2019. Tugas ini kami anggap yang tidak ringan. Kami tidak main-main, kami bersedia menerima tugas ini bukan sekedar mencari kekuasaan apalagi mencari kekayaan pribadi. Kami bersungguh-sungguh ingin membawa dan memimpin perubahan di negara dan bangsa kita,” Paparnya.

    Karena itu, ia meminta agar seluruh rakyat Indonesia bersatu berjuang menciptakan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. “Kita ingin hidup di negara ini dengan baik, kita ingin ada keadilan di negara kita. Karena itu kita harus bersatu menciptakan perubahan di negeri ini. Hanya dengan kekuatan rakyat kita bisa bangkit,” tandasnya.(faktaini)

  • Ferdinand Hutahaean: Ma’ruf Amin Sebar Hoaks Soal Mobil Esemka

    Ferdinand Hutahaean: Ma’ruf Amin Sebar Hoaks Soal Mobil Esemka

    Jakarta (SL) – Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyindir calon wakil presiden nomor 1 Ma’ruf Amin yang menyatakan mobil Esemka siap diluncurkan Oktober 2018. Namun, hingga penghujung bulan ini, mobil yang pernah dipakai Presiden Joko Widodo sebagai kendaraan dinas saat menjadi Wali Kota Solo belum juga diperkenalkan kepada masyarakat.

    Anggota Direktur Advokasi dan Hukum Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean menyebut apa yang disampaikan Ma’ruf soal peluncuran mobil Esemka di bulan ini tak terbukti. Artinya Ma’ruf menyampaikan berita hoaks. Pun demikian dengan Jokowi yang tidak mau jujur soal mobil Esemka yang pernah dibanggakan saat Pilpres 2014 lalu.

    “Artinya ini ada kebohongan atau ketidakjujuran informasi yang disampaikan. Istilahnya, Pak Ma’ruf menyampaikan informasi yang tidak valid alias hoaks. Jokowi juga tidak mau jujur tentang Esemka ini,” kata dia, Rabu (31/10).

    Ferdinand menyatakan dengan melihat kondisi di atas, pasangan Jokowi-Ma’ruf tak patut diberi kepercayaan lantaran masalah mobil Esemka tak bisa bicara jujur. Politikus Partai Demokrat itu menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai Jokowi-Ma’ruf soal mobil Esemka.

    “Ini hampir bisa disimpulkan bahwa ini bukan lagi memberitakan kebohongan tetapi menciptakan sebuah ketidakjujuran,” ujarnya. Sebelas dua belas, Juru Bicara Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. Dia sangsi terhadap Ma’ruf bakal menepati janji-janjinya jika terpilih menjadi Wakil Presiden. Sebab baru menjadi cawapresnya saja Ma’ruf sudah ingkar janji.

    “Ini menunjukkan bahwa belum menang saja meleset janjinya, apalagi nanti. Belum jadi Wapres saja janji tak ditepati,” kata Andre. (Net)

  • Gus Irfan : NU Bukan Peserta Pilpres, Bila Ada Sifatnya Hanya Pribadi

    Gus Irfan : NU Bukan Peserta Pilpres, Bila Ada Sifatnya Hanya Pribadi

    Jakarta (SL) – Cucu Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari Pendiri NU yang kini resmi menjabat Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres Prabowo-Sandiaga, Gus Irfan menegaskan NU bukan peserta pilpres. Kalaupun ada sosok di dalam NU yang ikut hanya bersifat pribadi.

    “Karena itu saya akan bantu untuk jelaskan pada umat, NU bukan peserta pilpres. Kalau ada NU ikut maka itu pribadi tapi jamiyah engga ada,” kata Gus Irfan di Jalan Sriwijaya, Jakarta, Kamis 1 November 2018.

    Ia menjelaskan tidak semua ‘warga’ NU mendukung Jokowi-Ma’ruf. Tapi ada juga NU yang memihak Prabowo-Sandiaga.
    “Memang banyak NU di Jokowi tapi banyak juga di Prabowo,” kata Gus Irfan.

    Sebelumnnya, Gus Irfan dipilih sebagai juru bicara di BPN capres-cawapres Prabowo-Sandi. Gus Irfan yang merupakan dzurriyah KH Hasyim Asy’ari ditunjuk karena dianggap menguasai akar rumput pesantren dan santripreneur. (viva)