Kategori: Politik

  • Supriyadi Alfian Galang Dukungan Tim Keluarga Guna Memenangkan Pileg 2019

    Supriyadi Alfian Galang Dukungan Tim Keluarga Guna Memenangkan Pileg 2019

    Bandarlampung (SL) – Guna memaksimalkan pemenangan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, politisi Partai Golkar Supriyadi Alfian fokus menggalang dukungan tim keluarga di daerah pemilihan (Dapil) 6 wilayah Kabupaten Tulangbawang, Tulangbawang Barat dan Mesuji.

    “Dukungan awal dari keluarga menjadi salah satu tolok ukur dukungan masyarakat, kalau keluarga saja tidak digalang gimana warga lainnya,” kata Caleg DPRD Provinsi Lampung, Supriyadi Alfian, Rabu (24/10).

    Menurut dia, dukungan keluarga optimal dapat menunjang peningkatan sosialisasi kepada masyarakat khususnya di dapil 6 ini.

    “Alhamdulillah, keluarga semua pada solid memberikan dukungan. Semua kompak,” kata Caleg nomor 4 yang akbar disapa Bang Supri itu.

    Calon Anggota DPRD Lampung itu menambahkan, setiap kali menggelar tatap muka atau ketemu tokoh masyarakat di tingkat kecamatan, pasti ada saja satu atau dua keluarga yang menemui.

    Maka dari itulah, dia bersama istrinya dan anak anaknya pergi mengunjungi keluarganya.

    “Banyak sekali keluarga di Panaragan Jaya, Panaragan, Kota Menggala serta di Mesuji. Insya Allah kelak akan lebih sering temui dan silaturahmi untuk memperkuat pencalonan di masyarakat,” katanya.

    Salah satu tim keluarga, Om Nuri mengatakan siap memberikan dukungan serta menyosialisasikan Bang Supri di wilayah Panaragan Jaya Kabupaten Tulangbawang Barat ini.

    “Kami akan maksimalkan sosialisasi guna memperkenalkan Bang Supri yang ikut dalam ajang Pileg 2019,” katanya.

    Dia juga mengharapkan kemenangan dapat diraih sehingga aspirasi masyarakat di Kabupaten Tulangbawang Barat, khususnya Tiyuh (Desa) Panaragan Jaya Indah Kecamatan Tulangbawang Tengah bisa tersalurkan.(red)

  • Hari Santri, Ketua Fraksi PKS Ingat Setoran Al Fatihah Ke Kyai

    Hari Santri, Ketua Fraksi PKS Ingat Setoran Al Fatihah Ke Kyai

    Bandarlampung (SL) – Di hari Santri Nasional, yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober memiliki makna yang sangat penting khususnya bagi para santri. Demikian pula bagi Ade Utami Ibnu, Ketua Fraksi PKS yang juga santri dan pernah mondok di Pesantren At Thohiriyah, Serang, Banten.

    Saat di wawancarai di Kantor PKS Lampung, Senin (22/10), Ia seperti memutar memori puluhan tahun silam ketika dirinya menceritakan awal mula menjadi santri di Pondok Pesantren At Thohiriyah. Sambil berkaca-kaca, Ade mengungkapkan bahwa pertama kali nyantri, kedua orang tuanya menitipkan dia langsung kepada Pengasuh Ponpes tersebut, yakni Kyai Haji Ahmad Hashuri Thohir.

    “Yang paling teringat pertama kali masuk pensantren, ketika diantar oleh Bapak dan Ibu, kemudian dititipkan kepada Kyai, sesuatu yang membekas. Karena Bapak dan Ibu, betul-betul menitipkan kepada Kyai, KH. Ahmad Hashuri Thohir. Sekarang beliau telah Almarhum,” ungkap Sekretaris Umum PKS Lampung.

    Iapun menuturkan, bahwa semasa masih mondok di Pesantren At Thohiriyah, banyak hal yang dilakukan oleh Almaghfurlah KH. Ahmad Hashuri Thohir, untuk mendidik santri-santrinya semasa masih hidup khususnya Ade yang juga menjadi salah satu santrinya. Kebiasaan Abah Hashuri yang menurut Ade dirasakan bermanfaat diantaranya adalah cara membetulkan bacaan Al Fatihah.

    Menurutnya, seringkali santri-santrinya diminta ke kamar Abah Kyai diminta untuk melafazkan Al Fatihah. “Misalnya saya, saya di panggil. Ade, kesini ke kamar Abah, pinta beliau. Kemudian beliau minta di pijit. Sambil dipijit saya melafazkan Al Fatihah, untuk dibetulkan. Sambil mijit, baca Al Fatihah dibetulkan, baca Al Fatihah dibetulkan, begitu seterusnya,” ungkap Ade lagi.

    Sementara itu, di akhir wawancara, Ade yang juga Ketua BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia) Provinsi Lampung menitipkan pesan kepada para santri sekaligus ucapan Selamat Hari Santri Nasional. “Untuk para santri, ayo kita bangun Indonesia ini jadi lebih baik, lebih mandiri, dan bermanfaat untuk seluruh bangsa dan masyarakat Indonesia. Namun bukan hanya masyarakat Indonesia, namun masyarakat dunia” kata dia.

    “Sudah saatnya Indonesia memimpin dunia menjadi Rahmatan Lil ‘Alamain. Selamat Hari Santri. Yang belum mondok, belum nyantri segeralah masuk ke pondok jadilah santri,” tutup Caleg PKS untuk DPRD Lampung dapil Bandarlampung. (rls)

  • Pospema Siap Menangkan Supriyadi Alfian Pada Pileg 2018

    Pospema Siap Menangkan Supriyadi Alfian Pada Pileg 2018

    Menggala (SL) – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, Pospema menyatakan kesiapannya dalam upaya pemenangan Calon DPRD Provinsi Lampung Supriyadi Alfian, di tiga daerah Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, dan Mesuji.

    “Caleg nomor 4 asal Partai Golkar ini merupakan Dewan Pembina Pospema, jadi sudah menjadi kewajiban anggota untuk memenangkannya dalam ajang Pileg mendatang,” kata Dewan Pendiri Pospema, Dedi Darmawan, Minggu (21/10).

    Menurut dia, kesepakatan anggota untuk dukungan itu telah disampaikan saat penetapan ketua baru Pospema pada 5 Oktober lalu. Dedi menggatakan siap memenangkan Supriadi Alfian menjadi anggota DPRD Provisi Lampung. “Saya siap serta iklas menyosialisasikan Bang Supriadi pada keluarga, kawan juga tetangga yang ada di tiga kabupaten yaitu Tulangbawang, Tulangbawang Barat dan Mesuji,” katanya.

    Selanjutnya, ia menggatakan anggota Pospema saat ini hanya ada di Kampung Banjaragung, Banjarmargo, Banjarbaru. Walaupun hanya ada di tiga banjar, saya optimistis pasti suara Bang Supriadi dapat bersaing di Dapil 6 Kabupaten Tuba, Tubaba dan Mesuji.

    Terpisah, Ketua baru Pospema Susanto menyatakan siap menyosialisasikan pencalonan Bang Supriyadi. “Kami memiliki strategi-strategi yang jitu yang nantinya akan mengenal Bang Supriyadi kepada masyarakat,” katanya.

    Apalagi, menurut dia, Bang Supriadi Alfian tidak sombong, sopan dan baik hati. “Contohnya saja siapa kami, hanya sekumpulan pemuda yang suka nongrong, kenapa dia percaya dan mau bersahabat dengan kami bukan karena saat pencalonan akan tetapi dalam jangka waktu panjang menjalin tali silaturahmi,” jelasnya.

    Sementara itu, Caleg DPRD Provinsi Lampung, Supriadai Alfian mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota pospema yang ada. “Saya yakin Pospema akan semakin maju, dan apabila kelak terpilih menjadi anggota DPRD Provisi Lampung, saya berharap Pospema dapat terbentuk di seluruh kabupaten kota,” ujarnya. (rls/nt)

  • Emak-Emak di Tubaba Siap Dukung Supriyadi Alfian di Pileg 2019

    Emak-Emak di Tubaba Siap Dukung Supriyadi Alfian di Pileg 2019

    Tulang Bawang Barat (SL) – Calon legislatif (Caleg) Partai Golkar Supriyadi Alfian menggalang dukungan emak-emak atau ibu rumah tangga di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba).

    “Alhamdulillah dukungan dari emak-emak bisa kita galang guna memaksimalkan perolehan suara pada Pemilu mendatang,” ujar Supriyadi Alfian, Caleg DPRD Provinsi Lampung nomor 4 dari Dapil 6 itu, Senin (22/10).

    Menurut Bang Supri sapaan akrabnya dukungan emak-emak cukup potensial, sehingga akan terus dilakukan penggalangan selain pemilih pemula dan pemuda. “Suara ibu-ibu itu tidak akan berbohong, kalau sudah tetapkan pilihan akan membawa keluarganya juga untuk memilih,” kata Bang Supri.

    Ketua PWI Lampung (nonaktif) itu pun sangat mengapresiasi atas dukungan emak-emak yang ada di Kabupaten Tulangbawang Barat khususnya di Tiyuh (Desa) Tulungsawo Kecamatan Tulangbawang Tengah.

    “Saya tidak akan menyia-nyiakan dukungan tersebut, kelak terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung saya akan buat kegiatan untuk meningkatkan kemampuan ibu rumah tangga dalam membantu suami memperoleh penghasilan,” katanya.

    Masih kata dia, kegiatan itu dapat berupa pelatihan industri rumah tangga. “Jadi, emak-emak ini dapat menambah penghasilan keluarganya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” papar Caleg dapil 6 meliputi Kabupaten Tulangbawang, Tulangbawang Barat serta Mesuji itu.

    Dia juga menyatakan, siap membawa aspirasi seluruh masyarakat di dapil 6 untuk dapat direalisasikan sehingga pembangunan dapat dirasakan secara merata.

    Farida Lestari, ibu rumah tangga di Tiyuh Tulungsawo mengatakan siap untuk memberikan serta mengajak keluarga dan warga setempat guna memangkan Bang Supriyadi. “Bang Supriyadi itu tidak sombong dan mau membaur dengan masyarakat kecil. Apalagi basicnya seorang wartawan, yang mudah-mudahan dapat menyerap seluruh aspirasi masyarakat,” katanya.

    Senada dikatakan Hardati. “Saya awalnya juga tidak tau yang mana Bang Supri, namun setelah tau, sudah cocok untuk menjadi wakil di DPRD Lampung,” katanya. Dia mengatakan, tulus memberikan dukungan dan akan menyosialisasikan pencalonan Bang Supriyadi pada Pileg 2019. (rls/nt)

  • Gerindra soal Pesan Politik Kebohongan Jokowi: Maling Teriak Maling

    Gerindra soal Pesan Politik Kebohongan Jokowi: Maling Teriak Maling

    Jakarta (SL) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak untuk mengakhiri politik kebohongan dan mulai membangun politik pembangunan. Partai Gerindra meminta Jokowi segera menyiapkan hukuman bagi dirinya sendiri, jajaran timses, dan kabinet.

    “Tolong sampaikan dengan sungguh-sungguh dan siapkan langkah sanksi jika tidak dipenuhi ajakannya. Ajakan dan sanksi berikan kepada dirinya sendiri, jajaran kabinetnya, jajaran tim suksesnya,” kata Ketua DPP Gerindra Sodik Mujahid saat dihubungi, Minggu (21/10/2018).

    Sebab, Sodik menilai berita hoax dan bohong banyak diproduksi kubu Jokowi. Karena itu, dia mengibaratkan Jokowi seperti maling teriak maling.

    “Karena selama ini pabrik hoax dan bohong ada di tempat-tempat tersebut, dengan gaya maling teriak maling,” ujarnya.

    Sodik melanjutkan, Gerindra senantiasa menghadirkan politik yang sarat gagasan. Namun Gerindra kerap terganggu karena melayani serangan hoax dan fitnah. Ia pun menanti Jokowi mewujudkan ajakan mengakhiri politik kebohongan itu.

    “Yang dilakukan Gerindra selama ini adalah politik visi, politik program. Tapi justru kami digoda, diganggu, dan pecahkan fokus harus melayani serangan-serangan hoax, dusta, dan fitnah,” sebut Juru Debat timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu.

    “Gerindra akan menunggu dan melihat bukti nyata dari pernyataan tersebut, terutama dalam masa pilpres ini,” lanjut Sodik.

    Lewat sebuah pidato, Jokowi berbicara tentang berpolitik yang santun dan membangun. Jokowi mengatakan, masa-masa politik kebohongan juga harus diakhiri. Tidak ada lagi politik yang merasa paling benar sendiri.

    “Kita harus akhiri politik kebohongan, politik yang merasa benar sendiri. Dan mari kita perkuat politik pembangunan, politik kerja, politik berkarya. Pembangunan bangsa untuk menghadirkan rasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, pembangunan SDM bangsa yang unggul, yang siap bersaing di era Revolusi Industri 4.0. Sehingga kemajuan Indonesia, kejayaan Indonesia betul-betul dapat terwujud,” kata Jokowi di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat. (detik)

  • Tugas Kepala Daerah Melayani Rakyat Bukan Memenangkan Jokowi

    Tugas Kepala Daerah Melayani Rakyat Bukan Memenangkan Jokowi

    Jawa Timur (SL) – Keputusan Gubernur Jawa Timur untuk tidak ikut memenangkan Jokowi dengan cara masuk dalam struktur Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf adalah keputusan yang bijaksana. Meskipun secara pribadi, Khofifah Indar Parawansa memilih calon presiden nomor urut 01.

    Dilansir dari detikfakta.id, Ketua Umum Komite Persatuan Nasional-Ganti Presiden (KPN-GP) 2019, Yudi Syamhudi Suyuti mengapresiasi keputusan Khofifah. Gubernur ini bahkan meminta wakilnya, Emil Elestianto Dardak juga tidak dimasukkan dalam struktur tim kampanye.

    “Penolakan Bu Khofifah untuk berada di Tim Kampanye Jokowi, menurut saya adalah keputusan yang patut di apresiasi. Sebagai Gubernur terpilih, beliau sadar bahwa tugasnya memimpin Jawa Timur adalah untuk melayani rakyat dan memajukan daerahnya. Bukan untuk memenangkan Jokowi-Maruf.”

    Lanjut Yudi, seorang kepala daerah memang seharusnya mencurahkan tenaga dan fikirannya untuk melayani rakyat. Memimpin JawaTimur menjadi provinsi yang lebih maju, sesuai dengan janji kampanye. Rakyat memilihnya, karena visi dan misinya untuk Jawa Timur, bukan untuk salah satu capres.

    Tanggungjawab utama Khofifah adalah Jawa Timur, terutama dengan janji kampanyenya. Yudi menekankan bahwa Khofifah menjadi Gubernur karena visi, misi dan janji kepada rakyat Jawa Timur. Dan ketika saat ini dia memimpin Jawa Timur, maka tidak ada lagi kepentingan politik atau blok politik.

    “Selain itu Bu Khofifah punya tanggungjawab menunaikan janji-janji kampanyenya. Yang tentu membutuhkan posisi yang tidak lagi berada di blok politik pilpres. Persaingan politik bagi kepala daerah memang harus berakhir, setelah pilkada selesai. Dan saatnya mengkonsolidasikan semua kekuatan untuk membangun,” ujar Yudi.

    Yudi juga mengapresiasi sikap pribadinya yang mendukung Jokowi sebagai presiden dua periode, namun tidak mencampurkan dengan kepentingan kelompok untuk memenangkan Jokowi. Jika seorang kepala daerah menjadi Tim Sukses calon tertentu, otomatis tenaga dan pikirannya akan terpecah.

    Ketua Umum KPN-GP 2019 ini meminta agar kepala daerah menteladani apa yang dilakukan oleh Khofifah. Selain terpecah konsentrasi untuk memajukan rakyat, keberadaan kepala daerah dalam tim sukses tertentu akan berpotensi terjadinya penyalahgunaan kekuasaan. Karena bagaimana pun, posisi kepala daerah akan memberikan pengaruh kepada rakyatnya untukmemilih calon presiden tertentu.

    “Seharusnya kepala daerah lain juga mengikuti sikap Bu Khofifah. Karena jika kepala daerah menjadi Tim Sukses, akan berpotensi gunakan semua instrumen kekuasaan dan pengaruhnya untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presidennya. Bukan lagi memenangkan rakyat,” tutup Yudi. (detikfakta)

  • Prabowo Subianto : Emak-Emak yang akan Memimpin Perubahan di Indonesia

    Prabowo Subianto : Emak-Emak yang akan Memimpin Perubahan di Indonesia

    Bali (SL) – Calon Presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto mengaku bangga dan terharu atas banyaknya antusiasme kaum perempuan yang berasal dari kalangan emak-emak atau ibu rumah tangga yang mendukungnya untuk memimpin perubahan di Indonesia.

    Menurutnya, saat ini sebagian besar kaum ibu atau emak-emak mau dan rela terjun ke dunia politik untuk menyuarakan perubahan terhadap sistem ekonomi atas apa yang dirasakan selama ini. Sebab, sistem perekonomian bangsa saat ini membuat banyak masyarakat semakin miskin karena harga kebutuhan pokok yang naik hingga sulitnya anak-anak mereka mencari pekerjaan.

    “Jadi saya sangat gembira karena emak-emak begitu militan begitu berani, keberanian emak-emak, keberanian kaum perempuan justru itu yang memimpin perubahan di negeri ini,” kata Prabowo saat memberikan sambutan diacara Deklarasi Emak-emak Binangkit relawan Prabowo-Sandi di Pendopo Inna Heritage Hotel Denpasar, Bali, Jumat (19/10/2018).

    Menurut Prabowo, seperti di rilis Direktorat Bidang Komunikasi dan Media, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Politik adalah sesuatu yang tidak ringan, sebab politik membutuhkan sebuah pengorbanan. Karena itu, kaum ibu rumah tangga atau emak-emak saat ini mau dan rela berkorban demi pemenuhan kebutuhan hidup rumah tangganya. Bahkan, lanjut Prabowo, di negara seperti Indonesia kesadaran terhadap hukum, kesadaran terhadap demokrasi, kebenaran dan keadilan masih belum sesuai seperti apa yang diharapkan terjadi.

    “Inti yang dipertaruhkan dalam politik sekarang itu apakah rakyat Indonesia ini akan diberi hak untuk menentukan nasibnya sendiri atau nasibnya ditentukan oleh akal-akalan, karena semua kekuatan ekonomi dikuasai oleh segelintir orang, mereka akan menentukan siapa yang boleh jadi bupati, siapa yang boleh jadi gubernur kita dan siapa yang boleh menjadi presiden kita,” tutur Prabowo.

    Oleh karena itu, dirinya bersama dengan Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno beserta tim pemenangannya bertekad untuk memimpin perubahan di Republik Indonesia ini. Ia ingin ingin perubahan berdasarkan akal sehat dan berdasarkan keadilan kejujuran serta kebenaran. Namun, jika keputusan terakhir pada Pemilu 2019 itu menyatakan bahwa ia harus menerima kekalahan, maka ia dan timnya akan menghormati keputusan tersebut.

    “Tapi saya memberi suatu himbauan janganlah elit di Jakarta mengira ratusan juta rakyat Indonesia bisa di bohongi dan diakal-akali, sebab tidak ada kekuatan yang bisa menekan kebangkitan sebuah bangsa. Dan kami bertekad menjaga pancasila, menjaga keutuhan negara dan UUD 1945 untuk dijalankan secara murni dan konsekuen, kita akan melindungi seluruh rakyat Indonesia apapun ras dan suku nya,” tegas Prabowo.

    Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu juga menghimbau kepada pendukungnya untuk tidak mudah diadu domba oleh pihak manapun. Ia juga meminta kepada pendukungnya untuk tidak terpancing emosi dan amarah ketika di fitnah, bahkan di provokasi. Sebab, yang utama adalah menjaga persatuan untuk seluruh rakyat Indonesia sehingga bangsa Indonesia tidak terpecah belah.

    “Saya mengimbau pendukung Prabowo-Sandi jangan mudah diadu domba. Semua warga negara Indonesia adalah saudara saudara kita. Saya bertekad untuk menjaga NKRI, pancasila, UUD 1945, dengan sekuat tenaga dan upaya saya. Kita akan menjaga semua agama dan semua pemuka pemuka agama karena semua agama harus di hormati kita harus saling menghormati, bangsa yang pancasilais adalah bangsa yang menghormati orang lain,” tegasnya.

    “Kita tidak mau terlibat dengan kebencian dan kedengkian, memang sangat berat jika di fitnah, di ejek, di hina dan di provokasi. Memangusangat berat untuk menahan diri tapi itu lah tuntutan dari ksatria dari seorang pendekar untuk persatuan bangsa Indonesia,” tandas Prabowo yang langsung disambut gemuruh tepuk tangan oleh ratusan emak-emak pendukungnya di Bali.

     

  • Gerakan Emas Akan Diluncurkan Prabowo-Sandi

    Gerakan Emas Akan Diluncurkan Prabowo-Sandi

    Jakarta (SL) – Pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Sandi rencana akan meluncurkan gerakan baru bernama emak-emak dan anak minum susu yang disingkat Emas, Rabu (24/10). “Emak-emak ini nanti kita fokuskan kegiatannya dalam bidang kesehatan anak-anak dan ibu-ibu,” kata Hashim Djoyohadikusumo.

    Gerakan Emas ini sebagai bentuk keprihatinan sekaligus kepedulian Prabowo-Sandi kepada anak-anak generasi bangsa, kata Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga. Menurut dia di Rumah Pemenangan Prabowo-Sandi Jawa Timur, di Jalan Gayungsari, Surabaya, Sabtu (20/10), berdasarkan data bank dunia, 38 persen anak-anak di Indonesia mengalami stunting growth.

    Daerah terbanyak justru berada di Jawa Timur yang mencapai hampir 50 persen. Ini, sambung Hashim menjadi suatu bencana nasional jika tidak diperbaiki atau ditanggulangi. “Menurut bank dunia saat ini, 38 persen anak-anak di Indonesia itu mengalami stunting growth, itu nasional. Tapi sudah terbukti di Jawa Timur, di Probolinggo 49,3 persen. Masa depan anak-anak di Jawa Timur ini merupakan bencana,” ujarnya. Dengan adanya Gerakan Emas, Hashim berharap dapat menanggulangi stunting growth.(rmollampung)

     

  • Ma’ruf Amin Bicara Penurunan Indeks Kerukunan Umat Beragama di Indonesia

    Ma’ruf Amin Bicara Penurunan Indeks Kerukunan Umat Beragama di Indonesia

    Jakarta (SL)-Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin, turut memberikan tanggapannya tentang indeks kerukunan beragama di Indonesia yang mengalami penurunan dari 2015. Menurut Ma’ruf, Indonesia hingga saat ini masih mampu mengendalikan kerukunan antar umat beragama.

    “Tetapi pengaruh adanya radikalisme yang berkembang di tingkat global, apalagi setelah ada ISIS, berpengaruh ke sini. Kemudian mulai terjadi seperti adanya gejolak-gejolak itu,” kata Ma’ruf di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu 20 Oktober 2018.

    Ma’ruf Amin mengatakan pengaruh radikalisme dari tingkat global itu dapat ditindaklanjuti antar umat beragama di Indonesia dengan merapatkan barisan. Ia berujar hal tersebut perlu dilakukan untuk menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia agar tidak terprovokasi oleh gerakan-gerakan yang bersifat radikal, apalagi mengarah ke terorisme.

    Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla hari ini resmi berusia empat tahun. Jokowi dan JK dilantik menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia pada 20 Oktober 2014 menggantikan presiden dan wakil presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.

    Memperingati empat tahun usia pemerintahan ini, secara bersamaan pemerintah telah merilis laporan resmi capaian kinerjanya selama memimpin di Indonesia. Mengutip situs resmi Kepresidenan RI, presidenri.go.id, pemerintah membeberkan sejumlah prestasi terkait stabilitas politik dalam negeri dan diplomasi internasional.

    Dalam laporan ini, pemerintah mengakui jika Indeks Kerukunan Beragama sejak 2015 mengalami penurunan. Indeks Kerukunan Beragama pada 2015 mencapai 75,36 persen, lalu pada 2016 meningkat sedikit menjadi 75,47 persen, dan pada 2017 menurun menjadi 72,2 persen. (tempo.co)

  • Prabowo: Hotel-hotel yang Besar Itu Milik Orang Bali atau Bukan?

    Prabowo: Hotel-hotel yang Besar Itu Milik Orang Bali atau Bukan?

    Jakarta (SL) – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri Deklarasi Emak-emak Binangkit relawan Prabowo-Sandi di Pendopo Inna Heritage Hotel Denpasar, Bali, Jumat (19/10/2018).

    Saat berdialog dengan ratusan emak-emak pendukungnya, Prabowo memaparkan berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.

    Menurut Prabowo, setelah 73 tahun Indonesia merdeka masih banyak rakyat yang hidup kelaparan serta sulit mendapatkan pekerjaan.

    “Kita melihat sekarang adalah keadaan yang saya sebut keadaan paradoks, keadaan yang janggal setelah 73 tahun merdeka yang kaya semakin sedikit dan segelintir orang saja dan ini bukan saya karang, ini adalah data fakta yang diakui oleh bank dunia oleh lembaga lembaga internasional,” ujar Prabowo seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (20/10/2018).

    “Bahwa yang menikmati kekayaan di Indonesia adalah kurang dari 1 persen bangsa Indonesia dan yang 99 persen mengalami hidup pas-pasan bahkan bisa dikatakan sangat sulit,” tuturnya.

    Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, sebagian besar kekayaan bangsa Indonesia dibawa keluar negeri dan tidak dimiliki oleh sebagian besar rakyat Indonesia.

    Ia pun menyinggung soal kepemilikan hotel-hotel besar yang ada di Bali.

    “Kepada emak-emak, saya minta berjuang untuk penuh kesadaran dan keyakinan, bahwa kekayaan kita diambil dibawa ke luar negeri dan semua sendi ekonomi kita tidak tinggal di dalam negeri, sama seperti di Bali hotel-hotel yang besar apakah itu milik orang Bali atau bukan?” kata Prabowo.

    Tak hanya kepemilikan hotel hotel mewah di bali, Prabowo juga menyoroti bahan baku makanan dan minuman yang ada di hotel-hotel di Bali.

    Menurut dia, sebagian besar pasokan makanan dan minuman yang ada di Bali, terutama di hotel-hotel, merupakan produk impor.

    “Tanya petani petani di Bali apakah orange juice yang ada di hotel-hotel adalah asli jeruk di Bali atau bukan? Semua juice yang kita minum ini buahnya impor atau asli pertanian bangsa Indonesia? Semua itu kebanyakan impor,” ujar Prabowo.

    “Jadi, akhirnya kita disuruh senang dan gembira dengan hal-hal yang rendah. Jadi kamu boleh bekerja tapi jadi tukang sapu atau pelayan di hotel, kamu boleh bekerja tapi upahmu sangat kecil,” ucapnya. (Kompas)