Kategori: Politik

  • KPU Resmi Larang Eks Napi Korupsi Nyaleg

    KPU Resmi Larang Eks Napi Korupsi Nyaleg

    Jakarta (SL) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI resmi melarang eks napi korupsi menjadi calon anggota legislatif pada pemilu 2019. Larangan itu termuat di Peraturan KPU (PKPU) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pencalonan Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

    Berdasarkan penelusuran Tirto, PKPU 20/2018 telah terunggah di laman resmi KPU. Aturan soal larangan napi kasus korupsi menjadi caleg tercantum pada Pasal 7 PKPU terkait.

    Draf PKPU yang memuat larangan koruptor menjadi caleg sebenarnya telah lama dikirim ke Kementerian Hukum dan HAM untuk diundangkan. Akan tetapi, proses pengundangan beleid itu sempat terhambat lantaran pemerintah tak setuju dengan aturan KPU itu.

    Kemkumham menilai PKPU itu bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu jika masih mengatur larangan mantan napi koruptor menjadi caleg.

    Wacana pelarangan mantan koruptor menjadi caleg digagas KPU setelah beberapa calon kepala daerah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi saat proses Pilkada 2018 berjalan.

    Larangan yang sama juga termuat di PKPU yang mengatur pencalonan anggota DPD RI. Ketua KPU RI Arief Budiman menyebut kewenangan membuat larangan koruptor menjadi caleg murni ada di tangan lembaganya sesuai aturan yang berlaku.

    “Kalau anda lihat di beberapa lembaga sebetulnya mereka juga punya kewenangan sendiri membuat peraturan secara mandiri. KPU sebetulnya telah menjalankan prosedur yang harus ditempuh sebagaimana diatur dalam UU Nomor 12 tahun 2011,” ujar Arief, Jumat (29/6/2018) malam.

    PKPU 20/2018 akan menjadi dasar pelaksanaan pendaftaran caleg. Prosea pendaftaran caleg akan berlangsung 4-17 Juli 2018.

    Adapun masa kampanye pemilu 2019 direncanakan berlangsung 23 September 2018 hingga 13 April 2019. Kemudian, pemungutan suara akan diadakan 17 April 2019. (WT/Tim/Tirto.id)

  • Plt Ketua DPW Partai Nasdem Lampung Ucapkan Selamat Kepada Arinal Djunaidi-Nunik

    Plt Ketua DPW Partai Nasdem Lampung Ucapkan Selamat Kepada Arinal Djunaidi-Nunik

    Bandarlampung (SL)-Pelaksana tugas (PLT) Ketua DPW Partai Nasdem Lampung Taufik Basari mengucapkan selamat kepada Pasangan Arinal Djunaidi – Chusnunia (Nunik).

    Alasannya, pasangan calon nomor urut tiga itu memenangkan Pilgub Lampung berdasarkan quick count dari beberapa lembaga survei.

    Hal itu disampaikan Taufik Basari atau yang akrab disapa Tobas kepada harianmomentum.com melalui sambungan teleponnya, Sabtu (30/6).

    Menurut Tobas, quick count adalah salah satu metode untuk memprediksi pemenang dari Pilgub Lampung 27 Juni lalu.

    Kendati demikian, dia mengatakan, agar tetap menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung.

    Quick count itu kan untuk memperkirakan hasil dari Pilgub. Tetapi kita juga harus menunggu hasil dari KPU,” ujar Tobas.

    Namun begitu, berdasarkan quick  count beberapa lembaga survei, dapat dipastikan Pasangan Arinal – Nunik unggul dibanding calon lainnya.

    Karena itu, dia pun mengucapkan selamat kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur terpilih berdasarkan quick count.

    “Tentu kita memberikan selamat kepada pasangan calon yang berdasarkan quick count dinyatakan unggul,” sebutnya.

    Dia juga mengajak berbagai pihak untuk melupakan perbedaan pilihan dan bersama-sama membangun Lampung ke depannya.

    “Karena Pilgub ini telah usai, saya mengimbau agar kita melupakan perbedaan pilihan dan menjalin kembali hubungan antar warga negara,” ajaknya.

    Selain itu, Tobas juga mengimbau penyelenggara pemilu untuk bekerja secara profesional. Alasannya, terdapat beberapa catatan dugaan pelanggaran yang dilakukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

    “Kita akan mengawal ini, karena ada beberapa catatan terjadinya politik uang (money politic). Jadi Bawaslu harus bekerja secara profesional,” tutupnya. (rls/adw)

  • DPP Gerindra Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Arinal-Nunik

    DPP Gerindra Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Arinal-Nunik

    JAKARTA (SL)- Partai Gerindra menyampaikan selamat atas kemenangan pasangan calon Nomor 3, Arinal Djunaidi-Chusnunia (Nunik) dalam Pilkada Lampung 2018. Kemenangan pasangan calon gubernur yang diusung oleh Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Garuda adalah kemenangan rakyat Lampung. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua DPP Gerindra, Arief Poyuono di Jakarta, Jumat (29/6).

    “Selamat kepada rakyat Lampung. Kemenangan pasangan Arinal-Nunik sangat signifikan bagi masa depan rakyat Lampung. Gerindra percaya, Lampung dibawah kepemimpinan Arinal-Nunik akan membawa rakyat Lampung lebih sejahtera,” ujarnya.

    Menurutnya kemenangan selisih suara quick count (hitung cepat) sebesar 14 persen yang didapat oleh pasangan Arinal-Nunik menunjukkan dukungan dan kepercayaan penuh rakyat Lampung terhadap pasangan calon gubernur pemenang. “Arinal dan Nunik perlu segera menyiapkan semua kekuatan untuk bisa menjalankan program-program kerakyatannya. Masih ada waktu satu tahun lebih untuk mempersiapkan segalanya,” ujarnya.

    Arief Poyuono mengingatkan agar Pasangan Arinal Nunik bisa memenuhi semua janji kampanye yang disampaikan sebelumnya, khususnya dibidang pertanian dan perburuhan.“Jangan lagi ada rakyat miskin, gizi buruk dan stunting di Lampung. Jangan lagi ada anak tak sekolah dan anak jalanan. Jangan lagi ada pasien yang meninggal karena tidak punya uang untuk berobat dan tidak ditanggung BPJS,” ujarnya.

    Ia juga mengingatkan agar pembangunan infrastruktur dapat dirasakan manfaat oleh rakyat Lampung dari kota sampai desa-desa pelosok. “Jangan lagi ada jalanan rusak dari jalan utama di kota, antar kabupaten sampai jalanan di desa-desa. Jangan lagi ada sekolah-sekolah rusak. Jangan lagi ada banjir yang menyengsarakan rakyat,” tegasnya.
    Arief Poyuono juga meningatkan agar Arinal Djunaidi sebagai ahli pertanian memajukan sektor pertanian dan perkebunan seperti yang dijanjikan.

    “Sudah waktunya Arinal Djunaidi menggalang semua pihak. Ajak para investor dan pengusaha untuk merangkul rakyat tani dan buruh perkebunan untuk bekerja bersama. Sudah waktunya semua bekerja sama membangun Lampung. Semua harus untung. Tinggalkan kebiasaan penguasa lama yang menyengsarakan rakyat dan memeras pengusaha,” tegasnya.

    Untuk itu menurutnya, Arinal-Nunik membutuhkan tim yang kuat yang bisa menurunkan konsep pembangunan Lampung Berjaya menjadi program dan pasti dilaksanakan secara terukur. “Dibutuhkan segera satu tim profesional yang kuat. Libatkan semua pihak untuk memberikan masukan. Berikan akses untuk rakyat untuk terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan,” ujarnya.

    Berbagai lembaga survei menggelar hitung cepat (quick count) setelah pemungutan suara Pilkada Serentak 2018. Hasil final quick count Pilgub Lampung versi SMRC memenangkan Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim. Data quick count Pilgub Lampung versi SMRC sampai, Rabu (27/6) dengan data yang masuk 96,25%  menunjukkan komposisi pemenang Arinal Djunaidi – Chusnunia Chalim 38,34%; Herman HN – Sutono 25,39% dan Muhammad Ridho Ficardo – Bachtiar Basri 24,94%; dan Mustafa – Ahmad Jajuli 11,33%. (rls/*)

  • Agus BN: Kita Sambut Gubernur Lampung Baru

    Agus BN: Kita Sambut Gubernur Lampung Baru

    Bandarlampung (SL) – Pasca pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung 27 Juni 2018 yang lalu, berdasarkan hasil Quick Count sejumlah Lembaga Survei telah merilis hasilnya dan menyatakan pasangan nomor urut 3 Arinal-Chusnunia unggul dari tiga pasangan calon lainnya.

    Tak khayal, munculnya tindakan sebagian oknum yang belum menerima hasil hitung cepat Pilkada Lampung dengan pasangan nomor urut tiga Arinal Djunaidi – Chusnunia (Nunik) sebagai pemenang, bahkan mendesak Penyelenggara KPU dan Bawaslu menganulir Pasangan yang diusung Partai Golkar, PKB dan PAN tersebut.

    Menyikapi hal tersebut Wakil Ketua DPW PAN Provinsi Lampung Bidang POK yang juga Ketua Fraksi PAN DPRD Provinsi Lampung Agus Bhakti Nugroho,SH,MH, mengatakan, sementara menunggu rekapitulasi penghitungan suara resmi yang dilakukan oleh KPU Provinsi Lampung, ia mememinta seluruh pihak dapat legowo dan ikhlas menerima hasil Pilkada Lampung 2018 yang sudah berjalan dengan tertib, aman damai, serta langsung, umum, bebas, rahasia dan Demokratis.

    Agus Bhakti Nugroho mengatakan, kekuasaan itu bukan milik manusia, akan tetapi kekuasaan itu milik Allah dan berasal dari-Nya. Sebagaimana Firman Allah dalam Surat Ali Imron ayat 26: “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan (kekuasaan), Engkau berikan kerajaan (kekuasaan) kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan (kekuasaan) dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu,” ucap Agus BN kepada media, Jumat (29/6/2018).

    Menurutnya, sebagai manusia biasa tidak bisa memaksakan kehendak dan berupaya menggiring opini tentang Arinal-Nunik yang negatif. Pihaknya mengajak kepada seluruh element masyarakat Lampung untuk bersatu padu membangun Provinsi Lampung ini agar lebih baik dan menjadi Provinsi yang maju, sejahtera, mandiri, berdaya saing, dan bermartabat.

    “Suara rakyat adalah suara langit, ayo kita sama-sama membuka diri dan menyambut Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung yang baru, dan bersama-sama kita dukung program Pasangan Calon nomor urut 3 ini, untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Provinsi Lampung, karena Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung terpilih adalah milik rakyat Lampung yang sudah ditakdirkan oleh suara langit,” tegasnya.

    Kemudian Politisi yang berlatar belakang Advocat ini juga menambahkan, dalam UU Nomor 10 tahun 2016 Pasal 73, Pasangan calon dan Tim Kampanye yang didaftarkan dalam KPU tidak boleh melanggar aturan Pilkada. Kemudian dalam UU nomor 10 tahun 2016 Pasal 158 Provinsi Lampung pemilihnya diatas 6 juta maka perselisihan gugatan hanya bisa dilakukan apabila selisih perolehan suara dibawah 1 persen.

    Tidak hanya itu, Agus juga mencontohkan suara rakyat adalah suara langit juga terjadi terjadi di Pilkada Kota Bengkulu kemarin, ia menuturkan Pasangan Helmi Hasan-Dedi Wahyudi unggul dari kompetitornya.

    “Pak Helmi Hasan waktu itu tidak ikut kampanye, tidak ikut debat kandidat, tetapi terus istikomah dijalan Allah SWT, dan ternyata rakyat tetap memilih pasangan tersebut, ini membuktikan Firman Allah dalam surat Ali Imron ayat 26 terbukti,” tuturnya.

    Selaku Ketua Fraksi PAN DPRD Provinsi Lampung, Agus BN juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada penyelenggara Pilkada, yaitu KPU, dan BAWASLU, yang telah melaksanakan proses Pilkada di Lampung sehingga berlangsung secara Jurdil dan Demokratis.

    Kepada Pihak TNI dan Polri Agus BN menyampaikan apresiasi yang tinggi, salut dan Bangga, bahwa Pilkada di Provinsi Lampung berjalan dengan tertib, lancar, aman dan damai.

    Kepada seluruh masyarakat Lampung Agus BN juga menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya, karena telah berpartisipasi untuk menyampaikan hak pilihnya dengan baik dan demokratis secara konstitusional, sehingga terpilih Pemimpin Lampung 5 tahun kedepan Ir. H. Arinal Djunaidi – Hj. Chusnunia, M.Kn, Ph.D, tutupnya. (SA)

  • Arinal-Nunik Menang, PKB Lampung Berterima Kasih pada Masyarakat

    Arinal-Nunik Menang, PKB Lampung Berterima Kasih pada Masyarakat

    Bandarlampung (SL) – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Lampung menyatakan, kemenangan Arinal Djunaidi-Chusnunia dalam Pilgub, merupakan kemenangan semua dan terutama rakyat di sai bumi ruwa jurai.

    Pernyataan itu diungkapkan Sekretaris DPW PKB Lampung, Okta Rijaya dalam rilisnya, Jumat, 29 Juni 2018 sore. “Pertama kami mengucapkan terima kasih pada masyarakat Lampung karena kemenangan pasangan calon gubernur nomor urut 3,” kata Okta.

    Selain berterima kasih pada masyarakat yang sudah berpartisipasi dalam Pilgub Lampung, jelas Okta, PKB Lampung yang mengusung kader terbaiknya sebagai calon wakil gubernur mendampingi Arinal Djunaidi juga mengucapkan terima kasih pada penyelenggara Pemilu baik dari KPPS sampai KPU maupun dari PPL sampai Bawaslu. “Sebab, berkat independensi dan integritas mereka semua, Pilgub Lampung berjalan sukses, damai dan kondusif,” kata dia.

    Meski Hj.Chusnunia,Ph.D adalah Ketua DPW PKB Lampung, kemenangan Arinal-Nunik berdasar hitung cepat semua lembaga survei maupun KPU, bukan kemenangan parpol pengusung saja. Melainkan, semua partai politik baik yang mendukung Arinal-Nunik maupun yang mengusung calon lain. “Karena semua sudah berpartisipasi menyukseskan Pilgub Lampung,” kata Okta.

    PKB Lampung juga mengucapkan terima kasih atas suport dan dukungan semua pihak, elemen masyarakat khususnya keluarga besar NU, Banom dan para pengasuh Pondok Pesantren yang turut mendoakan. “Rasa terima kasih dan penghargaan tinggi kami sampaikan kepada paslon lain yang telah berkompetisi secara sehat dalam Pilgub. Perselisihan dan gesekan yang timbul selama pelaksanaan Pilgub mari kita tinggalkan. Saatnya kita bersama-sama membangun Lampung menjadi propinsi yang bermartabat, maju dan sejahtera.

    Okta Rijaya juga berpesan, Provinsi Lampung sudah berhasil menyukseskan pesta demokrasi dan sekarang saatnya kita bergandengan tangan membantu rakyat Lampung melaksanakan pembangunan 5 tahun ke depan. Kerjasama ini insya Allah akan dapat membawa kesejahteraan yang dicita-citakan rakyat. (rls)

  • Partisipasi Perempuan dalam Pilkada 2018

    Partisipasi Perempuan dalam Pilkada 2018

    Bandarlampung (SL) – Kemenangan beberapa kandidat perempuan dalam Pilkada, baik Pilgub, Pilbub dan Pilwakot 2018 menjadi penanda bahwa demokrasi di Indonesia telah mencapai tahap pematangan yang siginifikan dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.

    Penyelenggaraan Pilkada yang damai, sejuk dan nyaris tidak ditemukan penggunaan isu SARA sebagaimana Pilkada di DKI pada 2017 memberikan optimisme bahwa masyarakat semakin dewasa dalam menggunakan hak pilih.  Masyarakat juga semakin memiliki kebebasan dalam menentukan figur yang dianggap sesuai untuk memimpin daerahnya, termasuk keberanian untuk mendukung calon perempuan.

    Terpilihnya perempuan Nahdiyin seperti Khofifah Indar Parawansa sebagai Gubernur Jatim, Chusnunia Chalim sebagai Wakil Gubernur di Lampung , Ana Muawanah sebagai Bupati Bojonegoro, melengkapi perempuan-perempuan lain yang sama-sama terpilih sebagai kepala daerah pada Pilkada 2018. Dan ini sungguh membanggakan Indonesia patut berbangga bahwa partisipasi perempuan dalam politik di tanah air meningkat secara signifikan dan bahkan memimpin di kawasan.

    Sebagai negeri Muslim terbesar di dunia, kemunculan para perempuan sebagai pemimpin politik ataupun kepala daerah menunjukkan bahwa Islam dan demokrasi bukan hanya kompatibel, tapi Islam di Indonesia memiliki wajah yang patut menjadi referensi bukan hanya bagi negara-negara Muslim tapi bahkan negara sekuler sekalipun.

    Secara khusus, saya mengucapkan selamat dan sukses kepada para perempuan-perempuan santri dari kalangan Nahdiyin yang telah memenangkan pertarungan di Pilkada 2018. Tak kurang nama seperti ibu Khofifah Indar Parawansa, mantan Ketua Umum PB KOPRI PMII dan ketua umum Muslimat `NU, Chusnunia (Nunik) kader Fatayat dan mantan sekjen Perempuan Bangsa PKB, yang juga perempuan pertama terpilih sebagai Bupati di provinsi Lampung, Ana Muawanah pengurus Muslimat NU dan mantan ketua umum Perempuan Bangsa PKB, Ibu Umi yang terpilih sebagai Bupati kabupaten Tegal Jawa Tengah, beliau juga dari keluarga besar NU dan diusung oleh PKB, mereka adalah figur-figur perempuan perkasa yang memiliki tekat kuat untuk menjadikan pembangunan ssbagai ruang partisipasi yang memungkinkan kelompok-kelompok yang selama ini relatif ditinggalkan, bisa menjadi bagian yang turut menentukan maju dan berkembangnya pembangunan di daerah.

    “Secara khusus, saya juga percaya, figur perempuan santri seperti Chusnunia yang terpilih secara demokratis sebagai wakil Gubernur perempuan pertama di Lampung bisa menjadi cahaya baru yang akan membawa Lampung berjaya. Nunik diusianya yang masih sangat muda, akan menjadi inspirasi bagi banyak kaum perempuan dan terutama generasi muda untuk berani ambil kepemimpinan politik dan menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki untuk membawa kemajuan, kemakmuran, keadilan dan kemaslahatan bersama. Selamat bekerja, jangan lupa untuk senantiasa mencintai rakyat dengan tulus dan memberikan pelayanan terbaik untuk memenuhi hak konstitusional rakyatnya.” ungkap Lulu Nur Hamidah Sekjen DPP Perempuan Bangsa. (Red)

  • Menangkan Arinal-Nunik, Bukti Warga Lam-Tim Ikhlaskan Nunik Jadi Cawagub Lampung

    Menangkan Arinal-Nunik, Bukti Warga Lam-Tim Ikhlaskan Nunik Jadi Cawagub Lampung

    Lampung Timur (SL) – PKB Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) menjamin bahwa bupati Chusnunia Chalim tidak akan melupakan warganya menyusul kemenanganya pada Pilgub Lampung pada Rabu (27/6).

    “Saya khusnudzon, masyarakat Lampung Timur sudah dewasa, menjadi wagub bukan berarti meninggalkan Lampung Timur, Mbak Nunik itu Lahir dan besar di Lamtim,” kata Akmal Fathoni, Sekretaris DPC PKB Lampung Timur, di Lampung Timur, Jumat.

    Dia pun meyakini warga Lampung Timur telah mengikhlaskan bupati Chusnunia menjadi Wakil Gubernur Lampung. “Tentunya itu sudah dibuktikan dengan coblosan mereka,” ujar anggota DPRD Lampung Timur ini.

    Menanggapi hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang menyebutkan pasangan calon gubernur-wagub Lampung Arinal Djunaidi-Chusnunia unggul mengalahkan tiga pasangan calon lainnya, Sekretaris Umum Tim Koalisi Arinal-Chusnunia ini menyatakan bangga dan terharu melihat hasil survei tersebut.

    “Di setiap TPS yang kita pantau langsung, apalagi melihat hasil hitung cepat se-provinsi, ini betul-betul hasil yang sangat membanggakan,” katanya.

    Ia menyatakan terima kasih yang setinggi-tingginya untuk seluruh kader, tim, simpatisan dan semua pihak yang telah membantu menyukseskan Arinal- Chusnunia sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Lampung.

    Ia juga meminta kader, masyarakat dan simpatisan mengawal hasil tersebut sampai penetapan oleh KPU.

    Ia menambahkan bahwa kemenangan itu adalah kemenangan seluruh masyarakat Lampung. “Tidak boleh lagi ada sekat-sekat tim A tim B. Mari bersama-sama bergandengan tangan untuk Lampung aman, damai dan berjaya di semua bidang,” kata Akmal Fathoni.

    Komisi Pemilihan Umum Provinsi Lampung telah menetapkan empat pasangan calon gubernur dan calon wakil gubenur Lampung.

    Keempat pasangan calon itu, yakkni Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri nomor urut 1, Herman HN-Sutono (2), Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim (3), dan Mustafa-Ahmad Jajuli (4). (rel)

  • Warga Pringsewu Dipaksa Ngaku Terima Uang dari Arinal – Nunik

    Warga Pringsewu Dipaksa Ngaku Terima Uang dari Arinal – Nunik

    Pringsewu (SL) – Warga Pringsewu dipaksa mengaku untuk menerima uang dari pasangan calon nomor tiga Arinal Djunaidi – Chusnunia.

    Hal ini disampaikan Sekretaris DPD II Partai Golkar Pringsewu, Sagang Nainggolan Jumat, 29 Juni 2018.

    “Asroni tadi saya panggil dan dia bilang tidak pernah menerima uang dari relawan (Arinal-Nunik). Kejadiannya itu saat dibawa ke Panwas pada 28 Juni 2018 dia diminta mengakui oleh oknum dari pihak paslon lain bahwa menerima uang dari Arinal-Nunik,” ungkapnya.

    Sagang melanjutkan ketika menjawab pertanyaan Panwas dan polisi Asroni mengaku tidak menerima. “Dia bicara langsung ke saya bahwa tidak menerima uang dari relawan ketika menjawab Panwas. Saya juga tidak kenal Asroni. Di Panwas polisi sempat mengatakan bertele-tele pengakuannya. Sebelumnya laporan dari pelapor bahwa Asroni menerima uang karena dalam posisi dipaksa,” jelasnya.

    Wakil Ketua DPRD Pringsewu ini menjelaskan bahwa Asroni dipaksa oleh beberapa orang untuk mengakui menerima uang. “Dia mengakui saja menerima uang tapi pas di Panwas dia bilang saat dipaksa untuk menerima uang. Padahal tidak sama sekali menerima uang,” tuturnya.

    Handphone Asroni, lanjut Sagang, juga diambil oleh Panwas Pringsewu. “Handphone diambil jadi tidak bisa menghubunginya,” imbuhnya.

    Dia mengecam tindakan oknum yang memaksa warga untuk mengakui kalau menerima uang. “Inikan sudah pemaksaan dan tindakan yang tidak dibenarkan. Apalagi sampai diancam harusnya penyelenggara bisa melihat lebih jelas motifnya,” ulasnya

    Udin mengatakan bahwa dirinya tidak memberikan uang kepada Asroni. “Asroni dipaksa mengakui menerima uang dari saya pada Rabu malam saat kakak sepupunya Lina didatangi sejumlah orang. Kakak sepupunya mengakui bahwa mendapatkan uang dari Asroni yang uang tersebut untuk biaya berobat Mulyono,” tuturnya.

    Masih kata dia, pada hari Kamis, 28 Juni 2018 Asroni kembali ke Panwas Kabupaten Pringsewu dan menyabut pernyataannya kalau saat pertama kali memberikan keterangan karena tekanan dan paksaan. “Itu karena dipaksa,” urainya.

    Asroni, lanjut dia, memberikan keterangan karena sudah dipaksa. “Saya juga dimintai keterangan tapi tidak ada kaitannya dengan pilkada karena panggilan tersebut juga nama Udin ditempat kan banyak. Jadi buat apa saya datang karena disitu juga setelah pilkada,” tandasnya. (red)

  • PKB: Arinal-Nunik Menang di Lampung, Jokowi Ucapkan Selamat

    PKB: Arinal-Nunik Menang di Lampung, Jokowi Ucapkan Selamat

    Jakarta (SL) – Kemenangan pasangan Arinal Djunaidi dan Chusnunia di Lampung rupayanya sudah terdengar di telinga Presiden Joko Widodo.

    Ketua Desk Pilkada DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengungkapkan, Presiden Jokowi langsung menyampaikan selamat kepada pasangan tersebut melalui telepon, setelah keduanya unggul 37,85 persen suara.

    “Presiden Jokowi sudah kasih selamat kepada Arinal-Nunik. Harapannya supaya mereka mampu menjalankan tugas tersebut dengan baik ke depannya,” kata Daniel di Jakarta pada Jumat (29/6).

    Hingga pukul 10.00 WIB, menurut hasil hitung cepat Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arinal-Nunik mendapatkan 37,67 persen suara. Meninggalkan tiga pasangan lainnya, yaitu Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri (25,17 persen), Herman Hasanusi-Sutono (25,87 persen), dan Mustafa-Ahmad Jajuli (11,11 persen).

    Dengan hasil tersebut, Daniel mengucapkan terima kasih atas dukungan para kader dan simpatisan PKB yang bekerja keras selama proses Pilkada.

    “Terima kasih kepada para kader dan simpatisan, yang membuktikan bahwa mesin PKB sudah ‘panas’ untuk menghadapi Pilpres 2019,” tandasnya. (red)

  • ASYIK Memimpin Versi Hitung Manual

    ASYIK Memimpin Versi Hitung Manual

    Bandung (SL) – PKS Jawa Barat terus mengawal perhitungan suara secara riil dalam perhelatan Pemilihan Gubernur Jawa Barat. (28/6)

    Ketua Timses Pemenangan Ajat-Syaikhu (Asyik) Haru Suandharu mengatakan, real count versi PKS hingga Rabu (27/6/2018) pukul 23.45 WIB menunjukkan pasangan Asyik unggul dengan 33,1 persen. “Perjalanan menuju Gedung Sate masih panjang, buktinya hasil real count internal PKS menunjukkan Asyik unggul atas pasangan lainnya,” terangnya di Media Center Asyik, Hotel Preanger pada Rabu malam (27/6/2018).

    Haru melanjutkan, data Real Count yang direkap dari para saksi berbagai daerah yang sudah masuk mencapai 32,6 persen. “Data tersebut berdasarkan form C1 yang diamankan oleh para saksi,” terang Haru.

    Selain Asyik, data menunjukkan paslon lainnya yakni Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum peroleh angka 29,4%, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan 25,8%, dan Tb. Anton Hasanudin-Anton Charliyan dengan 11,7%. “Berdasarkan data tersebut, kami yakin, Asyik trennya masih naik. Pasangan Rindu jangan terburu-buru melakukan klaim kemenangan karena data berbicara lain,” ujarnya.

    Apalagi, lanjut Haru, saat ini KPUD Kabupaten/Kota juga masih fokus dengan penghitungan Bupati/Walikota. “Apalagi, lembaga survei sudah banyak ‘off side’ dalam data yang disampaikan,” ujar Haru.

    Haru lebih lanjut menyatakan, lembaga-lmbaga survei hendaknya dibekukan izin usahanya. Ia berpendapat, data lembaga survei tersebut dapat menyesatkan publik. “Dalam banyak survei, Asyik dinyatakan hanya peroleh 7 persen, sementara saat Quick Count nyatanya Asyik bisa mencapai kisaran 29 persen,” terang Haru.

    Terakhir, Haru mengimbau pada seluruh Paslon agar menahan diri dan sabar menunggul hasil penghitungan manual atau real count dari KPUD. “Saya harap seluruh paslon dapat menahan diri dan menunggu keputusan hasil real count dari KPUD. Kami masih yakin Asyik-lah yang akan memenangkan Pilkada Jabar ini,” pungkas Haru.

    Sumber : pks.id