Kategori: Politik

  • Menang Pilgub Versi LeSLa, Sutono: Saya Fokus Kerja Saja

    Menang Pilgub Versi LeSLa, Sutono: Saya Fokus Kerja Saja

    Bandarlampung (SL) – Dikabarkan memenangi pilgub versi survey Lesla, Cawagub No2 tak ingin jumawa apalagi sombong.

    Sutono yang dihubungi lintaslampung menegaskan lagi-lagi tak ambil peduli dengan hasil survey.

    “Monggo saja mas. Alhamdulillah. Saya mah fokus kerja. Fokus saya konsolidasi, lalu meminta semua orang yang saya temui dari satu daerah ke daerah lain untuk mencoblos No 2. Jadi tugas utama saya konsentrasi dan meminta kasih sayang semua orang untuk saya dan Pak Herman,” urainya via telepon. (Red/lion/lintas)

  • Cawagub Sutono dan PDI Perjuangan Mantapkan Kerja Pemenangan di Pesawaran dan Pringsewu

    Cawagub Sutono dan PDI Perjuangan Mantapkan Kerja Pemenangan di Pesawaran dan Pringsewu

    Lampung (SL)  – Calon Wakil Gubernur (cawagub) Lampung nomor urut 2, Sutono dan PDI Perjuangan melakukan pemantapan kerja pemenangan Herman HN – Sutono di Pesawaran dan Pringsewu (22/6).

    Bersama Mingrum Gumai, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Lampung, cawagub Herman HN ini berkonsolidasi dengan seluruh pengurus DPC, PAC dan Ranting Pesawaran dan Pringsewu di Kantor DPC PDI Perjuangan Pringsewu.

    Sutono mengatakan, 2 hari terakhir masa kampanye ini dimanfaatkan seluruh kader dan pengurus PDI Perjuangan untuk mensosialisasikan pilihan masyarakat kepada Herman HN – Sutono.

    “Sosialisasi yang dilakukan door to door agar dapat berdialog langsung dengan masyarakat yang masih ragu”, kata Sutono.

    Ia menambahkan, kader dan pengurus PDI Perjuangan di seluruh Lampung telah solid untuk memenangkan Herman HN – Sutono.

    “Untuk itu, kerja satgas anti politik uang dan bagi-bagi sembako/bingkisan, sudah mulai bergerak hingga hari pencoblosan”, jelas Sutono.

    “Kemenangan Herman HN – Sutono adalah kemenangan rakyat Lampung untuk lebih sejahtera”, tutup Sutono. (rls)

  • Konco Lawas Relawan Ridho-Bachtiar, Serukan Masyarakat “Jangan Golput”

    Konco Lawas Relawan Ridho-Bachtiar, Serukan Masyarakat “Jangan Golput”

    Bandarlampung (SL) – Konco Lawas, Relawan Paslongub Nomor urut 1, Ridho-Bachtiar, serukan kepada Masyarakat Lampung yang memiliki hak pilih, untuk menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Wilayahnya masing-masing.

    “Sukseskan Pilgub 27 Juni 2018, jangan Golput. Satu suara menentukan pembangunan Lampung lima tahun kedepan. Maka diingatkan kepada masyarakat Lampung, untuk dapat menggunakan hak suaranya,”

    Demikian di sampaikan Ketua Relawan Konco Lawas, Susilo Aris Nugroho, Kamis 21 Juni 2018.

    Pada kesempatan itu juga, Susilo Aris Nugroho meminta kepada seluruh simpatisan dan pendukung Paslongub Ridho-Bachtiar, tetap solid untuk memenangkan Petahan melanjutkan pembangunan Lampung yang berkemajuan.

    “Pencoblosan tidak sampai sepekan lagi, untuk itu kami meminta para pendukung dan simpatisan makin solid. Kami juga menyambut baik para pendukung pasangan lain yang mengalihkan dukungan ke pasangan Ridho-Bachtiar. Optimis, Ridho-Bachtiar, kembali mendapat kepercayaan dari masyarakat Lampung untuk melanjutkan kepemimpinannya,”ungkapnya. (Tim/lampungsai.com)

  • Hujan Deras Tak Surutkan Semangat Warga Lamtim Hadiri Acara Halal Bihalal Arinal-Nunik Bersama Via Vallen

    Hujan Deras Tak Surutkan Semangat Warga Lamtim Hadiri Acara Halal Bihalal Arinal-Nunik Bersama Via Vallen

    Lampung Timur (SL) – Meski diguyur hujan deras, ribuan warga Lampung Timur tetap antusias hadiri Halalbihalal yang digelar pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Lampung nomor urut tiga, Arinal Djunaidi – Chusnunia Chalim (Arinal-Nunik) yang dimeriahkan oleh Via Vallen, di Lapangan Merdeka, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur, Sabtu 22 Juni 2018.

    Ribuan warga nampak menikmati rangkaian acara dan hiburan yang disuguhkan tim Arinal-Nunik. Mereka rela berdesakan dan kehujanan, ada juga yang berteduh di tenda yang disediakan panitia, ada juga yang menutupi tubuh mereka menggunakan banner dan payung, namun suasana kegembiraan nampak sekali terlihat.

    Warga Melinting, Lampung Timur berharap Arinal Djunaidi – Chusnunia Chalim (Nunik) memenangi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung pada 27 Juni 2018.

    Nurharianto (35) selaku warga Deaa Wana Karya, Melinting, Lampung Timur berharap Arinal – Nunik biasa pasangan ini disapa memenangi Pilgub Lampung 2018, kemudian kata dia, jika Arinal-Nunik menjadi Gubernur Lampung periode 2019-2024 agar bisa membawa Lampung lebih baik lagi dari saat ini.

    “Pak Arinal, Bu Nunik mudah-mudahan terpilih dan menang, supaya petani makmur,” ungkap dia.

    Ketika menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, lanjut Nur, Arinal – Nunik dapat membuat sembako menjadi murah serta mampu menstabilkan komoditas lain. “Kemudian sembako mahal, minta dimurahin,  biar petani gak tertekan gara-gara sembako naik,” pintanya.

    Untuk diketahui, calon gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan calon wakil gubernur Lampung Chusnunia memiliki sembilan program utama. Pertama yaitu Kartu Petani Berjaya, peningkatan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja baru, percepatan perbaikan infrastruktur jalan dan pemeliharaannya, jaminan keamanan bagi seluruh lapisan masyarakat, penyediaan listrik bagi desa-desa yang belum terjangkau, peningkatan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.

    Kemudian perlindungan anak dan pemberdayaan Ibu Rumah Tangga dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan kemudahan layanan administrasi pemerintah bagi seluruh masyarakat. (rel)

  • Warga Lamtim Mulai Padati Lapangan Merdeka Hadiri Acara Halal Bihalal Arinal-Nunik

    Warga Lamtim Mulai Padati Lapangan Merdeka Hadiri Acara Halal Bihalal Arinal-Nunik

    Batanghari (SL) – Warga Lampung Timur padati lapangan merdeka Kecamatan Batanghari, Lampung Timur, menghadiri acara halal bihalal, Calon Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Chusnunia Chalim, pasangan nomor urut 3, di Pilgub Lampung, Jumat (22/6)

    Halal bihalal di Lapangan Merdeka Batanghari menghadirkan Via Vallent, bersama artis KDI, dan Lokal, diiringi Band Lampung. Dea Dangdut Akademi III, Oli, Ekoda Band, Astrit Band.

    Pantauan dilokasi Halal Bihalal akbar pasangan Arinal-Nunik di jadwalkan pukul 15.00, massa mulai berdatangan dan terus mengalir sejak pukul 13.30. Warga dihibur artis lokal, yang ikut mengajak warga Lampung Timur pilih no 3 Arinal-Nunik.

    Dipandu MC Don Peci Dan Amel, terus mengajak warga beryel yel Arinal-Nunik. Sementara di lapangan tetlihat aparat Kepolisian berjaga di areal Lapangan, dan petugas Panwaslu yang menyebar mengawasi acara halal bihalal Arinal Nunik.

    “Mari sama-sama kita dukung putra Lampung Arinal, dan Mba Nunik, untuk memimpin Lampung berjaya. Kami yakin, Pak Arinal dan Mba Nunik mampu bersikap adil untuk seluruh masyarakat Lampung,” kata Hartini, warga Batanghari, di lokasi Lapangan.

    Sementara Muhammad Arifin Ilham, Saidi Hasan, Imam Mukti, dan Syahrial, warga lainya mengatakan sedikit pengetahuan mereka tentang Arinal Djunaidi dan Nunik.

    “Jika dibilang Pak Arinal orang pertanian, Lampung itu mayoritas lahan pertanian jadi pas untuk Lampung. Karenanya, kepada seluruh masyarakat mari sama-sama kita dukung Pak Arinal dan Bu Nunik,” ajak Syahrial. (rls)

  • Toni Eka Chandra: Tim Relawan Lampung Berjaya Mengaku Tim Arinal-Nunik Itu Hoax

    Toni Eka Chandra: Tim Relawan Lampung Berjaya Mengaku Tim Arinal-Nunik Itu Hoax

    Bandarlampung (SL)- Tony Eka Chandra, Ketua Tim Kerja Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung nomor urut 3, Arinal Djunaidi-Chusnunia, menyatakan tidak mempunyai relawan yang bernama Relawan Lampung Berjaya.

    Pernyataan itu disampaikan Tony menanggapi beredarnya informasi di beberapa media yang menyebutkan, Relawan Lampung Berjaya mengalihkan dukungannya dari Arinal-Nunik kepada paslon petahana M Ridho Ficardo-Bachtiar Basri.

    “Kami tidak punya dan tidak mengenal relawan yang bernama Relawan Lampung Berjaya, itu berita Hoax,” tegas Tony di Bandarlampung, Kamis, 21 Juni 2018.

    Sementara Leasion Officer (LO) atau penghubung Paslon Arinal-Nunik, Yuhadi mengakui, pihaknya mengenal Jaringan Arinal Berkarya atau Jaya sebagai pelaksana kegiatan atau event organizer (EO) yang diketuai oleh Himawan Imron.

    Sebelum masa kampanye Pilgub Lampung, kata Yuhadi yang juga Ketua DPD Golkar Bandarlampung, Jaya merupakan mitra kerja Calon Gubernur Arinal Djunaidi untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat.

    “Setelah masa kampanye, Jaya tidak lagi menangani sosialisasi Cagub Arinal. Selanjutnya, kegiatan Cagub-Cawagub Arinal-Nunik ditangani Bersama Jaringan Arinal Berkaya (Berjaya),” katanya.

    Pada bagian lain, Tony menegaskan, selaku Ketua Tim Kerja Pemenangan Arinal Djunaidi-Chusnunia, tidak mengenal nama-nama yang mengaku sebagai Relawan Lampung Berjaya.

    Selanjutnya, Tony yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Lampung, ini mengajak seluruh pihak yang terlibat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung untuk berkompetisi secara bermartabat dan menggunakan cara-cara yang elegan.

    “Carilah cara-cara yang lain yang lebih elegan, lebih elok dan bermartabat untuk membangun opini, dan memenangkan sebuah kompetisi,” sarannya.

    “Kalau mau menang, ya, harus bekerja dan turun ke masyarakat untuk meyakinkan bahwa program yang diusung paslon jika kelak menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur, Provinsi Lampung akan maju, unggul, makmur, sejahtera, mandiri dan bermartabat,” dia menambahkan.

    Menurut Tony, Arinal-Chusnunia bersyukur dan ikhlas serta berkeyakinan usaha yang dilakukan sampai terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung periode 2019 – 2024, pada pilada 27 Juni 2018.

    Sebelumnya beredar kabar ada kelompok mengaku relawan Lampung berjaya membuat surat pernyataan dukungan kepada Cagub no 1. Surat dukungan ditandatangani sekitar delapan orang. Dan banyak dilangsir media online. (rls)

  • Tim PH Alzier Resmi Laporkan Acong ke Polda soal Kasus Sinta Melyanti

    Tim PH Alzier Resmi Laporkan Acong ke Polda soal Kasus Sinta Melyanti

    Bandarlampung (SL) – Ancaman tokoh masyarakat Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie untuk mempolisikan mereka yang terus-terusan mengusik kasus Sinta Melyanti ternyata tak sebatas isapan jempol. Kamis (21/6) siang, Alzier resmi melaporkan Joni Fadli alias Acong ke aparat berwajib.

    Laporan Alzier diwakilkan atas nama Penasehat Hukum (PH) Wiliyus Prayietno, S.H. Laporan ini diterima dengan nomor LP/917/VI/2018/SPKT yang ditandatangani Kepala SPKT, AKP Oscar Eka Putra, S.H, M.H., tertanggal 21 Juni 2018. Dalam laporannya, Alzier melaporkan Joni Fadli alias Acong dengan pelanggaran Undang-undang ITE.

    Diberitakan Gubernur non aktif M.Ridho Ficardo, akhirnya merestui tim PH M. Alzier Dianis Thabranie melakukan berbagai upaya hukum. Ini terkait maraknya kampanye hitam yang menimpa pasangan calon (paslon) nomor urut satu tersebut. Salahsatunya tudingan kedekatan dengan seorang wanita bernama Sinta Melyanti.

    “Akhirnya dengan berat hati, Pak Ridho menandatangani surat kuasa. Padahal sebenarnya dirinya (Ridho,red) tidak ingin membuat gaduh situasi politik di Lampung. Tapi karena ini sudah menjurus fitnah dan sangat massif penyebarannya, terpaksa langkah hukum ditempuh,” tutur Wiliyus Prayitno, salah seorang tim hukum Alzier.

    Sebelumnya tokoh masyarakat Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie berjanji melaporkan berbagai pihak yang selama ini mengumbar isu kasus Shinta Melyanti ke polisi. Alasannya isu yang diumbar cara biadab dan berisi fitnah keji yang bisa menghancurkan dan membunuh karakter seseorang.

    “Saya sepakat yang disampaikan Calon Wakil Gubernur Lampung, Bachtiar Basri. Bahwa siapapun pemenang Pilgub sudah ditentukan Allah SWT. Jadi alangkah baiknya, prosesnya tidak dinodai paksaan dan intimidasi ke pemilih, tanpa politik uang dan iming-iming apapun. Apalagi melakukan kampanye hitam mengumbar fitnah keji dan cara biadab seperti kasus Sinta Melyanti. Ini sudah tidak dibenar,” urainya.

    Mengapa disebut fitnah keji ? “Sebab jika memang ada pihak yang dirugikan termasuk Sinta Melyanti, silakan lapor ke polisi. Tapi ini laporan saja tak ada. Bahkan perempuan itu sudah meralat testimoninya. Bahwa yang dikatakan tidak benar. Jadi mau apalagi. Untuk hal seperti ini saya sensitif. Siapapun calon Gubernur yang difitnah dengan cara biadab dan keji, pasti saya bela,” tegas Alzier.

    Langkah tegas ini lanjut Alzier, harus berani dia ambil sebagai tokoh dan putra Lampung. Pasalnya dia tidak mau, ada pihak tertentu yang terkesan menghalalkan segala cara meraih kemenangan di Pilgub Lampung, 27 Juni 2018. Misalnya meniupkan isu SARA atau kampanye hitam.

    “Saya tidak mau ada konflik ditengah masyarakat. Harusnya mereka bisa menonjolkan prestasi dan visi-misi calon pemimpin yang didukung. Bukan menghembuskan isu dan fitnah murahan terhadap kompetitor lain. Ini tak elok, dan bisa merusak ketenangan dan nilai toleransi kehidupan masyarakat Lampung yang beragam dan cinta damai. Jika ini terjadi, siap-siap berhadapan dengan saya. Saya kalau sudah maju, tidak akan mundur lagi. Sampai manapun akan saya hadapi demi terjaganya iklim kondusif di Provinsi Lampung,” pungkasnya.

    Dijelaskan Alzier, selama ini Ridho Ficardo berdiam diri lantaran tak ingin situasi politik di Lampung riuh. Makanya dengan adanya undangan nobar soal kasus Shinta yang diduga dilakukan Johni Fadli alias Acong, menjadi puncak kemarahan dirinya.

    “Ridho Ficardo sudah benar dengan sikapnya. Saya sudah pernah bertemu beberapa orang “dibalik layar” beredarnya video ini. Motifnya ingin memeras. Karena Ridho bersikukuh tak melakukan dan tidak mau memenuhi keinginan mereka, makanya didiamkan. Dan ini yang mungkin membuat mereka kesal hingga akhirnya video berisi fitnah keji itu beredar. Tapi bagi saya, ini tidak bisa terus dibiarkan,” tandas Alzier.

    Karenanya Alzier mengaku sudah memanggil tim kuasa hukumnya, guna mempelajari kasus ini. “Nanti ada tiga pasal yang akan kami laporkan. Yakni pencemaran nama baik, pelanggaran UU ITE dan pasal pemerasan. Itu yang di rekomendasikan kesaya. Dan itu pula yang akan saya jadikan bahan laporan ke Mapolda Lampung,” kata Alzier.

    Ditambahkan, selain penyebar, dia juga akan berkoordinasi ke Dewan Pers terkait media yang melakukan penyebaran informasi fitnah ini. “Soal media, jika media yang menyebarkan belum terverifikasi Dewan Pers, juga dapat terkena pasal UU ITE,” tutupnya. (BE1L/red)

  • Sri Widodo : Undang Undang Mana yang Nyatakan Pelantikan Tidak Sah

    Sri Widodo : Undang Undang Mana yang Nyatakan Pelantikan Tidak Sah

    Lampung Utara (SL) – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Utara (Lampura), Sri Widodo menegaskan bahwa pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pejabat eselon III dan IV di lingkup pemerintahan setempat adalah sah secara hukum. Pernyataan itu menepis adanya isu yang beredar bahwa rolling  yang dilakukan Widodo hari ini, Kamis (21/6) tidak sah atau cacat hukum.

    Widodo mengatakan, rolling yang dilakukannya kali ini merupakan tindaklanjut dari rekomendasi Kemendagri.  Menurut dia, pasca dicabutnya SK perollingan pada  21 Maret yang lalu pihaknya menerima rekomendasi untuk perollingan pejabat eselon III dan IV. “Pelantikan ini sah berdasarkan rekomendasi Menteri Dalam Negeri. Kalo gak sah gak mungkin saya lakukan pelantikan ini,” tegasnya.

    Disinggung ketidakhadiran Sekdakab dan unsur Baperjakat pada pelantikan kali ini serta isu bahwa pihak Kemendagri melalui Pj Gubernur Lampung untuk membatalkan pelantikan kali ini. Widodo menyatakan khusus Sekda sedang melakukan sidak penegakan gerakan disiplin nasional (GDN). “Saya tidak pernah menerima telepon dari pihak Kemendagri atau provinsi untuk membatalkannya. HP saya standby. Saya minta tunjukkan undang-undang mana yang mengatakan kalau proses pelantikan kali ini tidak sah,” serunya.

    Sebelumnya pada pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pejabat eselon III dan IV. Widodo mengatakan rotasi adalah hal lumrah untuk peningkatan kapasitas dan ilmu serta pengalaman di berbagai tingkatan.

    “Ilmu tidak hanya didapat dari teori-teori yang ada tetapi juga melalui pengalaman dalam mengambil keputusan di lapangan,” ujarnya. Dia pun berpesan agar selaku ASN bisa benar-benar bekerja secara profesional dalam menjalankan tugas pengabdian masyarakat. “ASN tidak boleh gontok-gontokan. Bersatu dan taat kepada pemimpin. Jika nanti Pak Agung kembali dari cuti maka dia lah pimpinan kita dan kita wajib taat kepadanya sepanjang tidak melanggar aturan,” pungkas.

    Diketahui, terdapat 97 pejabat eselon yang terdiri dari 34 eselon III dan 63 eselon IV. Rekomendasi Kemendagri dalam pelantikan ini yakni surat Kemendagri yang ditujukan kepada Pj Gubernur Lampung tertanggal 26 April 2018. (rls/ardi)

  • Ridho Serahkan Penyebar Kasus Sinta Melyanti Ke Tiga Pengacara Alzier

    Ridho Serahkan Penyebar Kasus Sinta Melyanti Ke Tiga Pengacara Alzier

    Bandarlampung (SL) – M. Ridho Ficardo akhirnya menandatangani penyerahan kuasa hukum kepada tiga pengacara untuk mengejar penyebar isu Sinta Melyati, Rabu (20/6/18), sekitar pukul 23.00 WIB.

    Tiga pengacara yang disiapkan Alzier Dianis Thabranie untuk petahana gubernur Lampung itu dari Kantor Advokat ARH & Associate adalah Sumarsih, SH.MH, Wiliyus Prayietno, SH.MH, dan Bambang Handoko,SH.MH.

    “Dengan berat hati, sepertinya, Pak Gubernur menandatangani kuasanya. Sejak awal, Bapak Ridho sebetulnya tidak ingin membuat gaduh situasi politik di Lampung,” ujar Wiliyus kepada Kantor Berita RMOLLampung, Kamis (21/6/18).

    Setelah menahan diri hampir dua tahun dirongrong isu Sinta, Ridho jelang hari-hari pemilihan 27 Juni 2018 akhirnya mau membela diri. Selama ini, dia diam. Pernah sekali mengatakan hal itu hanya isu.

    Alzier, mantan ketua Golkar Lampung yang mencalonkan diri jadi anggota DPD RI, yang berinisiatif mengejar penyebar isu Sinta. Alzier mengaku “gemes” dengan permainan isu Sinta jelang Pilgub Lampung.

    Wiliyus akan menjerat penyebar isu Sinta dengan tiga pasal, yakni Pasal 28 atau pasal lainnya UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik, Pasal 310 KUHP, dan 311 KUHP Fitnah dan Pencemaran Nama Baik. (RMOLL/Hms)

  • Bupati Waykanan Diduga Tidak Netral Di Pilgub Lampung?

    Bupati Waykanan Diduga Tidak Netral Di Pilgub Lampung?

    Bandarlampung (SL) -Tim Kerja Pemenangan Cagub-Cawagub Nomor Urut 3, Arinal Djunaidi – Chusnunia meminta Bupati Waykanan Raden Adipati Surya untuk menertibkan oknum Camat dan oknum ASN di wilayahnya agar netral dalam pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah 27Juni 2018 mendatang.

    Peringatan itu disampaikan H. Tony Eka Candra, Ketua Tim Kerja Pemenangan Cagub-Cawagub Arinal Djunaidi-Chusnunia atau Arinal-Nunik, menyusul beredarnya pesan singkat melalui media sosial WhatsApp (WA) yang berisi tentang permintaan yang diduga dari oknum Camat di salah satu Kecamatan di Way Kanan untuk mengawasi aktivitas Calon Nomor 3 Arinal-Chusnunia.

    Tony kemudian menunjukkan pesan singkat yang diduga dilakukan oleh oknum camat disalah satu Kecamatan di Waykanan yang terindikasi tidak netral.

    Pesan yang dikirim oleh atasan nama Ari Mulando tertulis: “Kepada seluruh aparatur Kampung agar mengawasi dan melaporkan kepada Camat aktivitas pembagian, baik berupa barang maupun uang yang dilakukan Bu Suriah ataupun Tim Sukses Arinal yang lain. Apabila ada Kampung yang melakukan aktivitas tersebut, tapi tidak melapor maka akan ada sanksi dari Pak Bupati”.

    Menurut Tony, Ari Mulando yang diduga Camat Negarabatin, dinilai telah tidak netral dalam Pilkada. “Ini, jelas tidak benar. ASN yang tidak netral bisa dikenakan sanksi. Kami minta Bupati Waykanan untuk menindak tegas oknum Camat atau oknum ASN lainnya yang tidak netral dalam Pilkada,” tegas Tony kepada media di Bandarlampung, Kamis, 21 Juni 2018.

    Tony yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Provinsi Lampung menyatakan, Timnya juga akan mengawasi para Camat dan ASN di Waykanan dan di kabupaten lainnya di Lampung terkait dengan pelaksanaan Pilkada. “Jika nanti kami menemukan ada oknum Camat atau oknum ASN yang tidak netral, kami akan membawa persoalan ini ke ranah hukum,” ujarnya. (rel)