Kategori: Politik

  • Hari Ini, Marhaen Menggugat Deklarasi di 200 Lokasi

    Hari Ini, Marhaen Menggugat Deklarasi di 200 Lokasi

    Bandarlampung (SL) – Deklarasi Marhaen Menggugat mendukung calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung pasangan Muhammad Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri berlangsung serentak di 200 lokasi se-Lampung, pada Kamis (21/6) hari ini.

    Pesta Rakyat sekaligus memperingati Haul Bung Karno ini berlangsung di Bandarlampung 20 lokasi, Lampung Timur 31 lokasi, Pringsewu 15 lokasi, Tanggamus 35 lokasi, Lamsel 10 lokasi, Metro 7 lokasi, Pesisir barat 2 lokasi, Lamteng 8 lokasi, Mesuji 5 lokasi, Pesawaran 20 lokasi, Lampung Utara 10 lokasi, Lampung barat 17 lokasi.

    “Hari ini deklarasi serentak di 200 titik Alhamdulillah berlangsung damai dan aman. Di 200 titik itu terdiri dari berbagai kegiatan seperti kuda lumping, kuda kepang, panjat pinang, lomba lagu daerah, pencak silat, lomba senam, dan berbagai acara khas kerakyatan lainnya,” ujar Juru Bicara Marhaen Menggugat, Asyono, Kamis (21/6).

    Menurutnya, setiap titik lokasi acara rata-rata melibatkan 150 sampai 200 orang. “Didalam acara juga dilakukan pembacaan maklumat Marhaen Menggugat untuk mengajak masyarakat mendukung Ridho-Bachtiar. Karena Ridho-Bachtiar yang bisa dipastikan berpihak pada rakyat kecil”, tandasnya.

    Cagub Lampung M. Ridho Ficardo, lanjutnya, hadir di beberapa titik acara yakni di Lampung Tengah. “Karena acara tersebar di 15 kabupaten/kota jadi Pak Ridho hanya sempat menghadiri di Lamteng,” terang Asyono.

    Menurutnya, antusias masyarakat sangat tinggi menghadiri acara tersebut, bahkan diluar perkiraan.”Masyarakat sangat antusias saat tahu acara Marhaen Menggugat ini untuk mendukung Ridho-Bachtiar. Masyarakat masih sangat berharap Ridho-Bachtiar melanjutkan pembangunan di Lampung,” tandasnya.

    Acara ini, jelasnya, juga untuk memperingati Haul Bung Karno dan Kelahiran Pancasila. “Semangat marhaen dan Pancasila ada pada Ridho-Bachtiar. Dan kami juga mengucapkan selamat ulang tahun untuk Pak Jokowi,” pungkasnya.

    Terpisah, Calon Gubernur Lampung, Muhammad Ridho Ficardo saat menyambangi beberapa titik lolasi acara di Lamteng selalu kerumunin masyarakat yang berebut bersalaman dan berfoto. “Terimakasih pada masyarakat yang begitu luarbiasa bersemangat mendukung kami. Saya harap semangat ini terus bisa dipertahankan dan di tularkan ke keluarga, kerabat, tetangga dan masyarakat lainnya hingga 27 Juni nanti dengan memilih Ridho-Bachtiar,” ungkap Ridho.

    Menurut Ridho, Lampung selama tiga tahun terakhir telah banyak mengalami kemajuan di berbagai sektor. “Dan kemajuan itu akan terus kita tingkatkan pada periode kedua hingga seluruh masyarakat Lampung benar-benar sejahtera dari semua aspek kehidupan”, pungkasnya. (rls)

  • Gelar Pengajian Arinal Djunaidi Minta Doa Masyarakat Lampung

    Gelar Pengajian Arinal Djunaidi Minta Doa Masyarakat Lampung

    Bandar Lampung (SL)-Calon Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menggelar pengajian rutin di kediamannya Jalan Sultan Agung, Wayhalim, Bandar Lampung, Kamis malam, 21 Juni 2018.

    Pengajian yang dihadiri oleh ratusan orang terdiri dari keluarga, anak yatim piatu, dan warga sekitar. Pengajian juga diisi dengan ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Solmed.

    Sebelumnya pembacaan Kalam ilahi dilakukan oleh Farida dengan dilanjutkan pembacaan surah Yasin oleh Wahab. Arinal Djunaidi dalam sambutannya memohon doa agar diberikan kelancaran dan kemudahan dalam pelaksanaan Pilgub 27 Juni 2018.

    “Yang pertama agar kita panjang umur murah rejeki dan dijauhi dari segala laranganNya. Yang kedua doakan saya agar dapat menjalankan amanah karena usaha sudah saya lakukan dan Allah lah penentu dalam keputusannya,” ungkapnya.

    Menurutnya, agar menjelang pencoblosan dapat diberikan kelancaran. “Untuk itu tidak terlalu banyak permintaan saya, siapapun yang memimpin doa. Dalam waktu enam hari lagi jangan sampai ada masalah. Jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.

    Arinal biasa dia disapa menjelaskan bahwa sebelumnya tidak diperhitungkan. “Nah, saya dihitung gak ada tapi ada. Itu kekuasaan Allah, tanggal 27 bisa disebut merupakan hari yang menentukan untuk Lampung lebih baik lagi. Saya ucapkan terima kasih kepada bapak-bapak ibu-ibu yang sudah hadir untuk berdoa bersama,” ucapnya.

    Mantan Sekprov Lampung ini berjanji akan seperti biasa bila diamanahkan menjadi orang nomor satu di Provinsi Lampung. “Seandainya terpilih saya tetap menjadi Arinal dan tetap menjadi warga Way Halim. Saya mau mancing tetap mancing. Kalau bisa nanti ditepuk ketika saya diberikan amanah agar tidak sombong,” pintanya.

    Arinal menambahkan dalam pengajian agar semuanya dapat berdoa untuk Provinsi Lampung. “Kita sama-sama agar diberkahi dan saya juga minta doanya supaya menjalankan amanah untuk memimpin Lampung lebih baik,” tandasnya. (rls)

  • Video Kesaksian Sinta Melyani Ditonton Bareng di PN Lampung Timur

    Video Kesaksian Sinta Melyani Ditonton Bareng di PN Lampung Timur

    Bandarlampung (SL) – Nonton bareng video kesaksian Sinta Melyati mulai dilakukan. Kali ini nonton bareng (nobar) video kesaksian Sinta Melyati tentang kejahatan seksual yang dilakukan Gubernur Ridho Ficardo dilakukan di dalam sidang dalam Pengadilan Negeri Sukadana, Lampung Timur, Kamis (21/6). Hal ini disampaikan Ahmad Muslimin, yang hadir sebagai saksi dalam persidangan rekannya, Isnan Subkhi.

    Gak bisa dicegah, karena video itu adalah bukti material yang dibutuhkan pengadilan untuk membuktikan apa yang dilakukan oleh Isnan bukan black campaign seperti yang dituduhkan. Tapi adalah fakta kongkrit,” ujarnya.

    Ia menceritakan bahwa justru pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU), Farid Anfasya, SH yang menginginkan agar video yang berdurasi 18.39 menit itu diputar dalam sidang pengadilan tersebut.

    “Semua hadirin, jaksa dan hakim menyimak bersama semua kesaksian Sinta Melyati atas kekerasan seksual yang dilakukan Ridho Ficardo pada dirinya,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, semula pihak JPU hanya memasang cuplikan-cuplikan dari kesaksian Sinta Melyati. Tapi majelis hakim yang dipimpin oleh Hakim Dyan Martha Budhinugraeny, SH.,MH. memerintahkan untuk memutar video itu sampai selesai. Namun akhirnya kesaksian Sinta hanya ditayangkan selama 5 menit yaitu satu menit bagian awal, dua menit bagian tengah dan dua menit bagian akhir

    “Tayangan utuh 18 menit 39 detik akan di putar saat sidang pledoi dan replik duplik pada hari Senin, 25 Juni 2018. Semoga nobar di Pengadilan  Negeri Sukadana, Lampung Timur ini segera diikuti oleh masyarakat lainnya. Agar masyarakat mendengar langsung kesaksian Sinta Melyati yang menjadi korban penipuan dan korban kekerasan seksual oleh gubernur Ridho Ficardo,” katanya.

    Setelah itu, video kesaksian Sinta Melyati di dalam flash disk diserahkan Ahmad Muslimin ke majelis hakim.

    “Video dalam flash disk itu adalah arsip milik Jaringan Kerakyatan Lampung (JKR) yang sebelumnya sudah pernah aku serahkan ke Desmon J. Mahesa, Anggota Komisi III saat RDP di DPR RI tahun 2017 lalu,” jelasnya.

    Video Sinta Melyati dapat di tonton di link: https://www.youtube.com/watch?v=VG3ZxP1wXeU dengan judul: ‘Kesaksian LENGKAP Sinta Melyati soal PENJAHAT KELAMIN’. Saat ini video youtube berdurasi 18.39 menit ini sudah ditonton sebanyak 12.117 kali sampai hari ini.

    Sidang Isnan dilakukan atas tuduhan melakukan black campaign terhadap petahana cagub Ridho Ficardo. Upaya berbagai pemberitaan untuk memojokkan Isnan Subkhi dan Joni Fadli (Acong) Ketua Jaringan Kerakyatan Lampung (JKL) dengan mengatakan telah melakukan Black Campaign.

    Sementara itu sebelumnya, Isnan Subkhi juga menjelaskan bahwa tidak benar dirinya menyebarkan selebaran yang berisi perselingkuhan Ridho-Sinta tersebut di saat kampanye Arinal- Nunik di Lampung Timur seperti yang diberitakan oleh media-media massa pembela Ridho Ficardo.

    “Kami tidak tahu ada kampanye Arinal- Nunik. Kami menyebarkannya pada masyarakat di dalam Pasar Sumber Sari, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur. Jam 10 pagi. Lokasi itu 400 meter jauhnya dari area kampanye Arinal-Nunik pada siang hari, setelah kami ditangkap,” tegas mantan Ketua Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND)- Provinsi Lampung ini.

    Menurutnya, kalau bukan mahasiswa, siapa lagi yang berani bertanggung jawab terhadap kerusakan moral gubernur seperti saat ini.

    “Tugas mahasiswa adalah menyadarkan masyarakat untuk tidak lagi memilih pemimpin yang tidak bermoral dan pelaku kejahatan kekerasan seksual. Karena dana Pilkada  Lampung 208 ini adalah milik rakyat, bukan untuk memilih gubernur amoral,” tegasnya.

    Kesaksian Sinta

    Kepada Bergelora.com dilaporkan, dalam kesaksiannya, Sinta Melyati sempat meminta perlindungan Presiden RI, Joko Widodo dan Kapolri Tito Karnavian atas keselamatan dirinya. Hal ini disampaikan diujung penutup video kesaksian dirinya yang diunggah di Youtube beberapa waktu lalu.

    “Saya ingin minta perlindungan pada bapak Presiden Jokowi. Perlindungan dari Pak menteri dan Bapak Kapolri untuk melindungi saya dari Mohammad Ridho Ficardo Gubernur Lampung,” demikian penutup kesaksian Sinta.

    Sebelumnya Sinta menjelaskan bahwa dirinya berkali-kali dicari dan diajak bertemu kembali oleh Ridho Ficardo namun dirinya sudah tidak mau lagi bertemu.

    “Saya tidak mencintainya lagi. Saya ingin hidup normal kembali. Saya tidak ingin hidup dibayang-bayangi beliau. Saya tidak ingin beliau  mencari saya kembali,” tegasnya.

    Sebelumnya dalam petikan kesaksiannya Sinta Melyati menceritakan dirinya memang berpacaran dengan Ridho Ficardo yang saat itu adalah Gubernur Lampung.

    “Apa yang dijanjikan beliau (Ridho-red) agar saya mau jadi pacar beliau, belum satupun diwujudkan beliau. Saya dijanjikan akan dinikahi  dan diberikan nafkah,” ujar Sinta Melyati.

    Sinta juga menceritakan detil ketika Ridho Ficardo memaksa dirinya berhubungan badan, padahal dirinya sedang berhalangan karena sedang menstruasi.

    “Saya berangkat ke Bandung dan tiba jam 4 subuh, beliau masih tetap meminta saya melayani beliau. Beliau tidak peduli saya capek, sakit atau gak bisa pun, beliau tidak peduli dan tetap memaksa saya. Akhirnya walaupun berhalangan, saya dipaksa melayani berhubungan. Itu untuk terakhir kalinya,” kata Sinta dalam kesaksiannya. (BG/Salimah)

  • Toni Eka Chandra: Tim Relawan Lampung Berjaya Mengaku Tim Arinal-Nunik Itu Hoax

    Toni Eka Chandra: Tim Relawan Lampung Berjaya Mengaku Tim Arinal-Nunik Itu Hoax

    Bandarlampung (SL)- Tony Eka Chandra, Ketua Tim Kerja Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung nomor urut 3, Arinal Djunaidi-Chusnunia, menyatakan tidak mempunyai relawan yang bernama Relawan Lampung Berjaya.

    Pernyataan itu disampaikan Tony menanggapi beredarnya informasi di beberapa media yang menyebutkan, Relawan Lampung Berjaya mengalihkan dukungannya dari Arinal-Nunik kepada paslon petahana M Ridho Ficardo-Bachtiar Basri.

    “Kami tidak punya dan tidak mengenal relawan yang bernama Relawan Lampung Berjaya, itu berita Hoax,” tegas Tony di Bandarlampung, Kamis, 21 Juni 2018.

    Sementara Leasion Officer (LO) atau penghubung Paslon Arinal-Nunik, Yuhadi mengakui, pihaknya mengenal Jaringan Arinal Berkarya atau Jaya sebagai pelaksana kegiatan atau event organizer (EO) yang diketuai oleh Himawan Imron.

    Sebelum masa kampanye Pilgub Lampung, kata Yuhadi yang juga Ketua DPD Golkar Bandarlampung, Jaya merupakan mitra kerja Calon Gubernur Arinal Djunaidi untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat.

    “Setelah masa kampanye, Jaya tidak lagi menangani sosialisasi Cagub Arinal. Selanjutnya, kegiatan Cagub-Cawagub Arinal-Nunik ditangani Bersama Jaringan Arinal Berkaya (Berjaya),” katanya.

    Pada bagian lain, Tony menegaskan, selaku Ketua Tim Kerja Pemenangan Arinal Djunaidi-Chusnunia, tidak mengenal nama-nama yang mengaku sebagai Relawan Lampung Berjaya.

    Selanjutnya, Tony yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Lampung, ini mengajak seluruh pihak yang terlibat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung untuk berkompetisi secara bermartabat dan menggunakan cara-cara yang elegan.

    “Carilah cara-cara yang lain yang lebih elegan, lebih elok dan bermartabat untuk membangun opini, dan memenangkan sebuah kompetisi,” sarannya.

    “Kalau mau menang, ya, harus bekerja dan turun ke masyarakat untuk meyakinkan bahwa program yang diusung paslon jika kelak menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur, Provinsi Lampung akan maju, unggul, makmur, sejahtera, mandiri dan bermartabat,” dia menambahkan.

    Menurut Tony, Arinal-Chusnunia bersyukur dan ikhlas serta berkeyakinan usaha yang dilakukan sampai terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung periode 2019 – 2024, pada pilada 27 Juni 2018.

    Sebelumnya beredar kabar ada kelompok mengaku relawan Lampung berjaya membuat surat pernyataan dukungan kepada Cagub no 1. Surat dukungan ditandatangani sekitar delapan orang. Dan banyak dilangsir media online. (rls)

  • Tim PH Alzier Resmi Laporkan Acong ke Polda soal Kasus Sinta Melyanti

    Tim PH Alzier Resmi Laporkan Acong ke Polda soal Kasus Sinta Melyanti

    Bandarlampung (SL) – Ancaman tokoh masyarakat Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie untuk mempolisikan mereka yang terus-terusan mengusik kasus Sinta Melyanti ternyata tak sebatas isapan jempol. Kamis (21/6) siang, Alzier resmi melaporkan Joni Fadli alias Acong ke aparat berwajib.

    Laporan Alzier diwakilkan atas nama Penasehat Hukum (PH) Wiliyus Prayietno, S.H. Laporan ini diterima dengan nomor LP/917/VI/2018/SPKT yang ditandatangani Kepala SPKT, AKP Oscar Eka Putra, S.H, M.H., tertanggal 21 Juni 2018. Dalam laporannya, Alzier melaporkan Joni Fadli alias Acong dengan pelanggaran Undang-undang ITE.

    Diberitakan Gubernur non aktif M.Ridho Ficardo, akhirnya merestui tim PH M. Alzier Dianis Thabranie melakukan berbagai upaya hukum. Ini terkait maraknya kampanye hitam yang menimpa pasangan calon (paslon) nomor urut satu tersebut. Salahsatunya tudingan kedekatan dengan seorang wanita bernama Sinta Melyanti.

    “Akhirnya dengan berat hati, Pak Ridho menandatangani surat kuasa. Padahal sebenarnya dirinya (Ridho,red) tidak ingin membuat gaduh situasi politik di Lampung. Tapi karena ini sudah menjurus fitnah dan sangat massif penyebarannya, terpaksa langkah hukum ditempuh,” tutur Wiliyus Prayitno, salah seorang tim hukum Alzier.

    Sebelumnya tokoh masyarakat Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie berjanji melaporkan berbagai pihak yang selama ini mengumbar isu kasus Shinta Melyanti ke polisi. Alasannya isu yang diumbar cara biadab dan berisi fitnah keji yang bisa menghancurkan dan membunuh karakter seseorang.

    “Saya sepakat yang disampaikan Calon Wakil Gubernur Lampung, Bachtiar Basri. Bahwa siapapun pemenang Pilgub sudah ditentukan Allah SWT. Jadi alangkah baiknya, prosesnya tidak dinodai paksaan dan intimidasi ke pemilih, tanpa politik uang dan iming-iming apapun. Apalagi melakukan kampanye hitam mengumbar fitnah keji dan cara biadab seperti kasus Sinta Melyanti. Ini sudah tidak dibenar,” urainya.

    Mengapa disebut fitnah keji ? “Sebab jika memang ada pihak yang dirugikan termasuk Sinta Melyanti, silakan lapor ke polisi. Tapi ini laporan saja tak ada. Bahkan perempuan itu sudah meralat testimoninya. Bahwa yang dikatakan tidak benar. Jadi mau apalagi. Untuk hal seperti ini saya sensitif. Siapapun calon Gubernur yang difitnah dengan cara biadab dan keji, pasti saya bela,” tegas Alzier.

    Langkah tegas ini lanjut Alzier, harus berani dia ambil sebagai tokoh dan putra Lampung. Pasalnya dia tidak mau, ada pihak tertentu yang terkesan menghalalkan segala cara meraih kemenangan di Pilgub Lampung, 27 Juni 2018. Misalnya meniupkan isu SARA atau kampanye hitam.

    “Saya tidak mau ada konflik ditengah masyarakat. Harusnya mereka bisa menonjolkan prestasi dan visi-misi calon pemimpin yang didukung. Bukan menghembuskan isu dan fitnah murahan terhadap kompetitor lain. Ini tak elok, dan bisa merusak ketenangan dan nilai toleransi kehidupan masyarakat Lampung yang beragam dan cinta damai. Jika ini terjadi, siap-siap berhadapan dengan saya. Saya kalau sudah maju, tidak akan mundur lagi. Sampai manapun akan saya hadapi demi terjaganya iklim kondusif di Provinsi Lampung,” pungkasnya.

    Dijelaskan Alzier, selama ini Ridho Ficardo berdiam diri lantaran tak ingin situasi politik di Lampung riuh. Makanya dengan adanya undangan nobar soal kasus Shinta yang diduga dilakukan Johni Fadli alias Acong, menjadi puncak kemarahan dirinya.

    “Ridho Ficardo sudah benar dengan sikapnya. Saya sudah pernah bertemu beberapa orang “dibalik layar” beredarnya video ini. Motifnya ingin memeras. Karena Ridho bersikukuh tak melakukan dan tidak mau memenuhi keinginan mereka, makanya didiamkan. Dan ini yang mungkin membuat mereka kesal hingga akhirnya video berisi fitnah keji itu beredar. Tapi bagi saya, ini tidak bisa terus dibiarkan,” tandas Alzier.

    Karenanya Alzier mengaku sudah memanggil tim kuasa hukumnya, guna mempelajari kasus ini. “Nanti ada tiga pasal yang akan kami laporkan. Yakni pencemaran nama baik, pelanggaran UU ITE dan pasal pemerasan. Itu yang di rekomendasikan kesaya. Dan itu pula yang akan saya jadikan bahan laporan ke Mapolda Lampung,” kata Alzier.

    Ditambahkan, selain penyebar, dia juga akan berkoordinasi ke Dewan Pers terkait media yang melakukan penyebaran informasi fitnah ini. “Soal media, jika media yang menyebarkan belum terverifikasi Dewan Pers, juga dapat terkena pasal UU ITE,” tutupnya. (BE1L/red)

  • Ini Jumlah DPS Pemilu 2019 di Bandarlampung

    Ini Jumlah DPS Pemilu 2019 di Bandarlampung

    Bandarlampung (SL) – Jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk Pemilu 2019 di Bandarlampung lebih banyak dibanding DPT Pilgub Lampung 2018.

    Berdasarkan data yang diterima harianmomentum.com, Selasa (19/6), jumlah DPS Pemilu 2019 mencapai 636.235 pemilih.

    Dengan rincian, 321.015 pemilih laki-laki dan 315.220 pemilih perempuan yang tersebar di 2.746 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

    Sedangkan, DPT Pilgub Lampung 2018 hanya 622.829 pemilih. Dengan rincian 315.704 pemilih laki-laki dan 307.125 pemilih perempuan yang tersebar di 1.313 TPS.

    Untuk jumlah pemilih terbanyak pada DPS Pemilu 2019 terdapat di Kecamatan Kemiling 46.093 pemilih, Panjang 43.205 pemilih dan Wayhalim dengan 41.576 pemilih. (adw)

    Berikut jumlah DPS di 20 kecamatan yang ada di Bandarlampung:

    1.Bumiwaras : 36.735 pemilih
    2. Enggal : 17.026 pemilih
    3. Kedamaian : 32.917 pemilih
    4. Kedaton : 32.208 pemilih
    5. Kemiling : 46.093 pemilih
    6. Labuhan Ratu : 29.119 pemilih
    7. Langkapura : 23.987 pemilih
    8. Panjang : 43.205 pemilih
    9. Rajabasa : 27.632 pemilih
    10. Sukabumi : 38.915 pemilih
    11. Sukarame : 36.868 pemilih
    12. Tanjungsenang : 31.393 pemilih
    13. Tanjungkarang Barat : 35.889 pemilih
    14. Tanjungkarang Pusat : 30.669 pemilih
    15. Tanjungkarang Timur : 22.308 pemilih
    16. Telukbetung Barat : 21.642 pemilih
    17. Telukbetung Selatan : 28.243 pemilih
    18. Telukbetung Timur : 29.141 pemilih
    19. Telukbetung Utara : 30.669 pemilih
    20. Wayhalim : 41.576 pemilih

    Total : 636.235 pemilih (HM/Red)

  • Empat Korwil Sahabat Herman Alihkan Dukungan ke Pasangan Ridho-Bachtiar

    Empat Korwil Sahabat Herman Alihkan Dukungan ke Pasangan Ridho-Bachtiar

    Bandarlampung (SL) – Sahabat Herman Provinsi Lampung menyatakan sikap mendukung pasangan calon petahana, Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri, di Pilgub Lampung 2018.

    Pernyataan sikap mengalihkan dukungan tersebut, ditandatangani oleh empat Koordinator Wilayah Sahabat Herman dari Lampung Selatan, Tanggamus, Pringsewu, dan Lampung Tengah.

    Dalam surat Pernyataan Sikap tertanggal 18 Juni 2018, juga ditandatangani oleh Kasman selaku Koordinator Sahabat Herman Provinsi.

    Sahabat Herman mengaku mengalihkan dukungan kepada pasangan calon gubernur Lampung nomor urut satu, Ridho-Bachtiar, tanpa unsur paksaan.

    Tidak disebutkan alasan pengalihan sikap mendukung tersebut, namun Sahabat Herman dari beberapa kecamatan juga turut menyetujui aksi mendukung Ridho-Bachtiar. (red)

  • Politik Uang “Hantu” Masa Tenang Pilgub Lampung

    Politik Uang “Hantu” Masa Tenang Pilgub Lampung

    Bandarlampung (SL) – Politik uang jadi hantu masa tenang jelang Pilgub Lampung 27 Juni 2018. Gegap-gempita kampanye dan droping APK bertruk-truk bisa tenggelam oleh pembagian uang tunai jelang masuk bilik suara.

    Masyarakat Lampung masih banyak yang toleran terhadap politik uang. Hasil Survey Syaiful Muzani Research Center (SMRC) ada 46 persen masyarakat menganggap wajar politik uang.

    Sosialisasi para calon gubernur lewat jalan sehat, pertunjukan musik, pengajian, dan berbagai kegiatan lainnya bisa mudah dilupakan ketika warga mendapatkan uang jelang ke bilik suara.

    SMRC memetakan daerah paling rawan politik uang di Lampung, yakni di Kabupaten Lampung Barat, Pesisir Barat dan Tanggamus. Disusul, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Mesuji, dan Lampung Selatan.

    Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung sudah menginstruksikan jajarannya hingga daerah untuk mengetatkan pengawasan terkait politik uang, kata Komisioner Bawaslu Lampung Iskardo P Panggar.

    Politik uang itu hantu, kehadirannya kadang tercium tapi sulit terlihat. Masyarakat yang paling efektif melawan gerilya politik uang. Saatnya, masyarakat bersikap demi lima tahun kesejahteraan masyarakat Lampung.

    Jangan sampai jelang masuk bilik suara, dengan uang Rp200 ribu, martabat dan masa depan Lampung malah tergadaikan selama lima tahun atau Rp40 ribu per tahun, Rp3.333 per bulan atau Rp111 per hari.

    Politik uang atau istilah lainnya politik perut adalah pemberian uang, barang, atau janji menyuap seseorang agar memilih calon tertentu dan itu berbahaya dalam demokrasi kita.

    Mereka telah dikelabui dengan bahan makanan dan sejumlah uang untuk memeroleh suara rakyat yang akhirnya mengabaikan kepemimpinan yang berkualitas, tak penting lagi mampu untuk tidak.

    Seorang yang terpelajar dan memiliki segudang ilmu dan pengalaman jika tidak memiliki uang jangan harap akan dipilih. Namun, seorang jongos yang tak terdengar prestasinya, karena padat modal, bisa jadi pemimpin.

    Politik uang bisa memunduran rayat Lampung. Sudah saatnya, rakyat bangkit melawan politik uang. Di masa tenang, fokus kepada pemimpin yang memang mampu membangun provinsi ini, mampu membuat sejuk masyarakat, terbukti pemerintah solid karena kekompakan pemimpinnya.

    Bagaimana bisa seorang pemimpin dapat menjadi nahkoda yang membuat aman dan nyaman penumpang dan awaknya jika selalu “diganggu” oleh kepentingan toukenya? Bagaimana bisa kapal berlayar tenang jika laju pemerintahannya selalu diwarnai pertengkaran.

    Politik uang adalah ancaman untuk memiliki pemimpin yang terbaik dari kandidat cagub Lampung. Mari kita jadikan politik uang sebagai musuh bersama, musuh penghancur demokrasi Lampung. Selamat memilih, jangan terpengaruh “cis”. Semoga Lampung makin sejahtera. Amin. (RMOLL/FMTL)

  • Herman HN : Mari Rapatkan Barisan, Songsong Kemenangan Rakyat Bersama Herman HN – Sutono

    Herman HN : Mari Rapatkan Barisan, Songsong Kemenangan Rakyat Bersama Herman HN – Sutono

    Lampung Selatan (SL) – Kemarin (19/6), Herman HN kembali berkampanye dan bertatap muka dengan masyarakat Lampung. Di Ketapang, Lampung Selatan (Lamsel), kampanye calon Gubernur (cagub) Lampung nomor urut 2 ini dipadati seribuan orang.

    Dalam kampanyenya, Herman HN mengatakan, dirinya yakin menang Pilgub Lampung 2018. Ia menambahkan, keyakinan ini beralasan karena masyarakat Lampung menginginkan perubahan 5 tahun ke depan yang tidak didapati dari Gubernur sebelumnya.

    “Saya yakin dipilih rakyat Lampung dan menang Pilgub 2018. Rakyat butuh jalan rusak diperbaiki, pertanian maju, serta sekolah dan berobat gratis yang sudah terbukti saya kerjakan”, jelas Herman HN.

    Cagub Lampung nomor urut 2 ini juga mengatakan, ia telah berkeliling kampanye ke seluruh Kabupaten/Kota di Lampung dan ternyata masyarakat menginginkan Gubernur baru untuk Lampung.

    “Kemenangan Herman HN – Sutono di Pilgub Lampung 2018 adalah kemenangan rakyat. Rakyat yang menginginkan jalan rusak diperbaiki, pertanian dibantu pemerintah dan rakyat yang menginginkan sekolah dan berobat gratis”, tegas Herman HN.

    “Bapak, Ibu, rapatkan barisan, sampaikan ke tetangga, saudara dan kenalan di mana pun, Herman HN – Sutono memberi bukti bukan janji”, ajak Herman HN.

    Mendengar hal tersebut, Suyati (39), warga Ketapang, Lamsel, mengatakan, dirinya tetap yakin memilih Herman HN – Sutono.

    “Walau pun serbuan sarung dan uang banyak, saya tetap yakin Herman HN – Sutono”, ujar Suyati. (rls)

  • Sahabat Herman HN Tetap Solid, Bantah Adanya Isu Pengalihan Dukungan

    Sahabat Herman HN Tetap Solid, Bantah Adanya Isu Pengalihan Dukungan

    Bandarlampung (SL) – Kabar mengenai pengalihan dukungan relawan Sahabat Herman HN ke pasangan calon petahana Ridho Ficardo – Bachtiar Basri ditanggapi Ketua Sahabat Herman Kusno Hendratno.

    Menurut Kusno Hendratno yang didampingi Sekretaris Sahabat Herman, Bob Anderson, Sahabat Herman hingga saat ini masih solid bekerja melakukan pemenangan terhadap pasangan calon nomor urut dua, Herman HN – Sutono.

    “Jadi tidak benar kalau ada pengalihan dukungan. Sampai saat ini kami masih solid,” katanya, Selasa (19/6). Dikatakan Kusno, dalam pemberitaan bahwa, nama nama Koordinator Sahabat Herman yang melakukan pengalihan dukungan itu tidak benar dan tidak terdaftar sebagai relawan.

    “Nama nama yang melakukan pernyataan pengalihan itu tidak terdaftar sebagai relawan. Itu hanya mengaku – ngaku sebagai relawan,” ungkapnya.

    Ditambahkan, Kusno, bahwa Relawan Sahabat Herman akan terus bekerja dan mengajak masyarakat melawan politik uang untuk Lampung lebih baik.

    Pernyataan hal sama juga diungkapkan Kordinator Sahabat Herman wilayah Lampung Tengah, Samsuri Subing. Samsuri Subing menyatakan, Sahabat Herman untuk wilayah Lampung Tengah tetap solid dan tidak pecah.

    “Kami relawan Sahabat Herman dari tingkat desa sampai tingkat kabupaten masih solid dan tidak pecah,” ujarnya di dampingi Relawan Sahabat Herman wilayah, Pringsewu, Metro, Tanggamus dan Pesawaran.

    Bahkan, lanjutnya, dirinya bersama relawan Sahabat Herman lainnya tidak mengenal Kasman, yang mengaku sebagai kordinator Sahabat Herman tingkat Provinsi Lampung. “Yang saya kenal Kusno Hendratno alias Babeh sebagai Ketua Sahabat Herman tingkat Provinsi. Kasman itu siapa?,” ungkapnya.(TL/rls/jef)