Kategori: Politik

  • Panwas Pringsewu Pergoki Cagub Petahana Ridho Bagi-bagi Kambing dan Ayam

    Panwas Pringsewu Pergoki Cagub Petahana Ridho Bagi-bagi Kambing dan Ayam

    PRINGSEWU- Pasangan calon nomor satu diduga membagikan kambing dan ayam kepada warga di Banyurip, Pringsewu, Jumat, 25 Mei 2018. Alat peraga kampanye berupa spanduk Ridho-Bachtriar sempat diturunkan Panwascam setempat. Bahkan dalam acara pembagian kambing dan ayam terlihat kehadiran Mahfud Santoso diatas panggung dan ikut membagikan secara langsung.

    Informasi yang dihimpun, dugaan ini dikarenakan adanya spanduk calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Lampung M Ridho Ficardo – Bachtiar Basri. Kambing yang dibagikan sebanyak puluhan dan ayam hingga ratusan.

    Anggota Panwascam setempat sempat menurunkan spanduk calon tersebut. Pembagian tetap berjalan sekitar pukul 17.00 WIB dilakukan oleh Baznas Provinsi Lampung yang ketuanya Mahfud Santoso merupakan salah satu tim sukses dari Paslon Ridho-Bachtiar.

    Mahfud Santoso selalu ikut dalam kegiatan kampanye Ridho-Bachtiar terutama saat ada kunjungan dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Presiden RI ke-6.

    Anggota Panwaslu Pringsewu Fajar Fahlevi mengatakan bahwa masih dilakukan penelusuran terhadap informasi pembagian tersebut.  “Iya disana ada anggota Panwascam yang sempat menurunkan spanduk calon,” ungkapnya.

    Masih kata dia, pembagian tersebut berdasarkan laporan berasal dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Lampung. “Itu dari Baznas dan kalau dari warga atau temen-temen mengetahui pembagian tersebut dari paslon bisa melaporkan. Kita akan proses dengan adanya saksi juga,” tuturnya.

    Fajar menambahkan informasi dugaan tersebut masih ditelusuri oleh Panwaslu. “Panwaslu masih melakukan penelusuran dan bila ada yang melapor dengan bukti-bukti,” tandasnya. (rls/*)

  • Ngabuburit Di Padang Cermin, Nunik Ajak Warga Pesawaran Coblos Nomor Tiga

    Ngabuburit Di Padang Cermin, Nunik Ajak Warga Pesawaran Coblos Nomor Tiga

    Pesawaran (SL) -Calon Wakil Gubernur Lampung Chusnunia mengajak warga di Pesawaran agar memilih pemimpin yang bisa membawa rakyat Lampung sejahtera, memilih pasangan Arinal Djunaidi – Chusnunia di bilik suara pada 27 Juni 2018.

    Ajakan untuk memilih pasangan nomor urut tiga disampaikan saat Chusnunia, Bupati Lampung Timur yang kini tengah cuti karena maju pemilihan kepala daerah mendampingi Arinal Djunaidi sebagai Calon Gubernur Lampung bertemu dengan ribuan warga Pesawaran di lapangan desa Padang Cermin, Jumat (25/5/2018).

    “Jangan lupa pilih sing ayu dewe. Coblos nomor tiga di TPS pada 27 Juni 2018, kita yakin bisa menang di Pesawaran,” kata Chusnunia.

    Chusnunia dalam penyampaian pesan kampanye di Padang Cermin, Pesawaran menekankan rakyat Lampung harus bisa segera sejahtera. Terutama dengan adanya Kartu Petani Berjaya yang memprioritaskan rakyat di pedesaan, petani yang membutuhkan kepastian tersedianya benih, bibit, pupuk, ketersediaan obat-obatan juga kepastian harga jual komoditas pertanian.

    Selain itu, ada jaminan kredit usaha tani senilai Rp 20 juta untuk usaha peternakan, ternak ayam, itik, bebek ataupun kambing yang bisa memberi nilai tambah petani di pedesaan.

    “Kita juga ingin pastikan anak-anak Lampung jadi generasi cerdas, pendidikan hingga sarjana, kita jamin asal kuliah di sektor pertanian,” kata Chusnunia.

    Hanifah, SE, Ketua Muslimat Pesawaran yang turut mendampingi calon wakil Gubernur Chusnunia menyatakan rakyat Lampung senang dengan pasangan Arinal Djunaidi – Chusnunia yang memiliki program prioritas untuk membawa Lampung lebih berjaya.

    Sebagai bagian dari nahdliyin, warga Pesawaran diharapkan menyatukan langkah agar bisa memiliki pasangan pemimpin yang berkomitmen membawa kesejahteraan rakyat.

    “Apalagi pasangan nomor tiga ada mbak Nunik, kader terbaik dari nahdliyin untuk Lampung, jangan tergoda yang lain karena sembako, karena amplopnya,” kata Hanifah.

    Ketua PKB Pesawaran, Matrohuppi menyatakan warga memilih pasangan nomor tiga, Arinal Djunaidi – Chusnunia karena percaya dengan rekam jejak selama keduanya memimpin dan membawa Lampung lebih baik.

    “Mari berdoa dan membacakan Al Fatihah untuk memantapkan kemenangan Arinal Djunaidi – Chusnunia agar rakyat Lampung bisa sejahtera,” kata Matrohuppi.

    Di Padang Cermin, warga juga berkesempatan mendengarkan tausiah bersama dengan Ustad Soleh Mahmud.

    Solmed mengajak agar rakyat percaya kepemimpinan Arinal Djunaidi – Chusnunia, dan mencoblos di TPS. Anggaran pembangunan di Lampung diyakinkan akan terkelola dengan baik karena Arinal Djunaidi adalah sosok PNS yang berkarir dari bawah hingga jabatan tertinggi Sekretaris Daerah Lampung 2014-2016.

    “Mbak Nunik jadi bupati perempuan di Lampung Timur, jadi anggota DPR RI dalam usia yang muda. Sosoknya cerdas dan menginginkan peningkatan kualitas sumber daya manusia, anak-anak Lampung bisa jadi sarjana, lewat skema di program Kartu Petani Berjaya,” kata Soleh Mahmud.

    Di acara kampanye terbuka terbatas di Padang Cermin Pesawaran ini, rakyat dihibur juga musisi asal Lampung, Hijau Daun. Seluruh warga yang hadir terlihat sumringah menikmati hiburan jelang berbuka puasa bersama, ngabuburit bersama. (rls/*)

  • Panwaslu Lampura Proses Kasus Kades Kampanyekan Ridho-Bahtiar

    Panwaslu Lampura Proses Kasus Kades Kampanyekan Ridho-Bahtiar

    Lampung Utara (SL) – Sentra penegak hukum terpadu (Gakkumdu) Lampung Utara melakukan penyidikan terhadap pelanggaran kepala desa yang turut serta mengampanyekan pasangan calon gubernur nomor satu.

    Anggota Bawaslu Lampung Iskardo P Panggar mengatakan bahwa Panwaslu Lampung Utara menangani pelanggaran kampanye yang dilakukan kepala desa hingga tahap penyidikan. “Ya kan yang nangani sampai penyidikan. Kita dapat laporannya dari Lampung Utara. Untuk lebih rincinya dari panwas Lampung Utara. Iya ditanganin,” ungkap dia saat dihubungi melalui sambungan telepon Kamis, 24 Mei 2018.

    Ketua Panwaslu Lampung Utara Zainal Bachtiar mengatakan bahwa saat ini proses pelanggaran kepala desa telah sampa tahap penyidikan. “Iya terkait perkembangannya sudah penyidikan,” ucapnya.

    Dia menceritakan kejadian bermula saat Kepala desa Sukamulya, Tanjungraja, Yayat pada Selasa 15 Mei 2018 menyampaikan sambutan yang juga mengampayekan calon gubernur nomor satu M Ridho Ficardo – Bachtiar Basri. “Sentra Gakkumdu Lampung Utara tanggal 16 Mei 2018 telah menerima laporan. Kita lakukan pembahasan pertama dan kedua. Sampai tahap penyidikan,” bebernya.

    Menurutnya, kades menyampaikan sambutan menyebutkan paslon nomor satu dan memberikan janji kampanye. “Unsur kampanye terpenuhi dalam sambutannya yang menyebutkan untuk paslon nomor satu,” tuturnya.

    Ketua Koordinator Sentra Gakkumdu Lampung Utara ini menambahkan hingga kini pelanggaran tersebut sudah ditangani oleh kepolisian. “Langsung ke penyidik reskrim Polres Lampung Utara. Kita masih menunggu,” tandasnya. (red)

  • Sutono Blusukan Temu Relawan di Lampung Selatan

    Sutono Blusukan Temu Relawan di Lampung Selatan

    Lampung Selatan (SL) – Calon Wakil Gubernur (cawagub) Lampung nomor urut 2, Sutono, blusukan di Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel), Kamis (24/5/18).

    Di Desa Tanjung Pauh, Kalianda, cawagub Herman HN ini bertemu dengan tim relawan desa Herman HN – Sutono. Dalam dialog, Sutono, mengatakan, kebutuhan memdasar masyarakat Lampung adalah sekolah dan berobat gratis. “Jika ada sekolah dan berobat gratis dari Herman HN – Sutono, penghasilan maayarakat dapat ditabung untuk peningkatan gizi keluarga dan tabungan hari tua”, jelas Sutono.

    Cawagub Lampung ini menambahkan, dirinya menaruh perhatian besar pada sektor pertanian. Menurutnya, Lampung dapat menjadi lumbung beras nasional. “Lahan sawah di Lampung subur. Dengan jaminan pupuk dan obat pertanian tepat waktu serta air yang cukup, Lampung dapat menjadi lumbung padi Indonesia setalah Jawa Barat,” ujar Sutono.

    Mendengar hal tersebut, Hazairin (50), warga Tanjung Pauh, mengatakan, dirinya tak salah mendukung Herman HN – Sutono. “Yang dibilang Pak Sutono tadi benar. Rakyat tidak muluk-muluk, bisa menyekolahkan anak, berobat kalau sakit dan pertanian maju saja sudah senang”, kata Hazairin. (rls)

  • Pedagang Bakso Keliling Berharap Bantuan Modal Usaha kepada Arinal – Nunik

    Pedagang Bakso Keliling Berharap Bantuan Modal Usaha kepada Arinal – Nunik

    Lampung Timur (SL) – Pedagang bakso keliling di Purbolinggo, Lampung Timur berharap mendapat bantuan permodalan usaha. Hal ini terungkap dalam kampanye terbuka terbatas Arinal Djunaidi – Chusnunia di Lapangan Merdeka Taman Fajar, Purbolinggo, Lampung Timur, Kamis, 24 Mei 2018.

    Suratmin (52) menginginkan adanya bantuan usaha dalam berdagang bakso. “Minta bantuan untuk nambahin modal usaha untuk dagang biar usahanya lebih maju. Gak gini-gini aja. Ada ketingkatan usahanya. Misalnya ada bantuan gerobak untuk dagang,” ungkapnya.

    Menurutnya, uang hasil berdagang hanya cukup untuk kehidupan sehari-sehari. “Diharapkan ada bantuan untuk gerobak dagang. Pedagang itu bisa sampai 15 tahun gak bisa ganti. Kalau gerobak jelek kan daya tarik pembeli kurang. Jadi pemasukan berkurang. Kalau buruk kan kelihatannya kurang bersih,” ujarnya. Suratmin menambahkan agar Lampung kedepan semakin aman dan lebih baik. “Aman dan lebih baik lagi,” harapnya.

    Warga lainnya Nyamirah (50) mengaku akan memilih Chusnunia dalam pemilihan kepala daerah 27 Juni 2018. “Kenal sama Bu Nunik. Saya mau mengajak masyarakat buat milih Bu Nunik, Bu Nunik kan baik hatinya. Bu Nunik juga sering dateng kemasyarakat, kemana-kemana Bu Nunik itu,” ucapnya.

    Petani ini juga mengaku sudah dua kali bertemu dengan Nunik biasa Chusnunia dipanggil. “Saya sudah dua kali ketemu Bu Nunik. Terus senam lansia juga ada Bu Nunik. Siapa lagi yang saya pilih kalau bukan Bu Nunik. Tetap Bu Nunik pokoknya,” ujarnya.

    Dia berharap masyarakat Lampung dapat lebih makmur dan sejahtera. “Harapannya masyarakat lebih maju, makmur, sejahtera. Inginnya masyarakat. Saya orang tani, pengen lancar pupuknya, biasanya pingin mupuk, pupuknya gak ada. Mahal ya dibeli, tapi ini susah nyarinya,” tandasnya. (rls)

  • Soal Pembagian THR, Bawaslu RI Siap Pidanakan Paslonkada

    Soal Pembagian THR, Bawaslu RI Siap Pidanakan Paslonkada

    Bandarlampung (SL) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia (RI) tidak memperkenankan pasangan calon (paslon) kepala daerah memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) dalam bentuk apapun ke masyarakat.

    “Tidak boleh itu, baik itu Paslon bupati- wakil bupati, wali kota – wakil wali kota dan gubernur – wakil gubernur memberikan THR ke masyarakat baik bentuk uang maupun sembako,” kata Anggota Bawaslu RI, Rahmat Bagja, Kamis (24/5).

    “Kalau paslon ingin membagikan takjil (makanan untuk berbuka puasa) itu tidak masalah,” ucapnya.

    Pemberian THR itu ditujukan untuk para pekerja dari perusahaan tempatnya bekerja dan bukan dari paslon. “Kalau paslon itu mempunyai perusahaan dan memiliki para pekerja, itu baru tidak masalah, silahkan saja. Karena dia pengusaha dan memiliki kewajiban memberikan THR ke para pekerjanya,” jelasnya.

    Jika nantinya ditemukan adanya pembagian THR dari para pasangan calon kepala daerah, maka pihaknya akan memperkarakannya. Karena hal tersebut masuk dalam bagian kampanye politik uang (money politik) dan termaksud dalam tindak pidana pemilu. “Nanti akan kita perkarakan kalau ada hal demikian. Bahkan masuk ke dalam sentra Gakkumdu sebagai tindak pidana pemilu,” tegasnya.

    Oleh karena itu, pihaknya meminta Bawaslu Lampung untuk mengawasi secara ketat perbuatan money politik dari paslon pasca persiapan menuju pilkada 27 Juni 2018. “Makanya kami sering mengumpulkan dan mensosialisasikan ke Bawaslu provinsi untuk mengawasi secara ketat perbuatan money politik dari paslon. Jangan sampai nanti adalagi pembagian susu ataupun gula di Lampung. Itu sudah kita minta untuk dihentikan, bahkan kita sita,” ucapnya. (red)

  • Yuhadi Sebut Yusdianto Oknum Akdemisi?

    Yuhadi Sebut Yusdianto Oknum Akdemisi?

    Bandarlampung (SL) – Yuhadi, Liaison Officer (LO) pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung 2018-2022, Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim (biasa disapa Nunik), menyayangkan pernyataan pengamat politik Universitas Lampung, Yusdianto.
    Bahkan, desakan Yusdianto agar Komisi Pemilihan Umum (KOU) proaktif mengaudit dana kampanye Arinal-Nunik, sungguh tidak menunjukan indepedensinya sebagai akademisi.

    Apalagi sampai mendesak membatalkan paslon yang diusung Partai Golkar, PAN, dan PKB, tersebut sebagai kontestan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung.
    Hendaknya, Yusdianto bisa lebih santun dalam berpendapat.

    Yang terjadi, justru sebagai akademisi ia tidak menjaga kredibilitas akademisnya. Karena itu, Yuhadi menyebut Yusdianto sebagai oknum akademisi.

    Menurut ketua DPD II Partai Golkar Bandar Lampung tersebut, sebagai orang hukum seharusnya Yusdianto mengerti tata aturan dan tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2018.
    “Yang diaudit itu adalah seluruh pasangan calon. Kenapa ngotot minta hanya paslon nomor urut 3. Ada apa dengan saudara yusdianto?” ucap Yuhadi.

    Kata Yuhadi, aturan KPU dan tahapan pilgub sudah sangat jelas. Bahwa audit dilakukan pasca berahirnya masa kampanye. “Semua aliran dana (harus) jelas, yakni arus kas keluar masuk melalui rekening dana kampanye setiap calon. Dan KPU pasti akan meneliti itu,” katanya.

    Yang jadi pertanyaan Yuhadi, kenapa malah mempersoalkan kehadiran Purwanti Lee (bos PT. Sugar Group Cimpoanies). “Kok jadi nyinyir dengan kehadiran Purwanti Lee. Yang nggak boleh itu adalah ASN (aparatur sipil negara). Jadi, janaganlah menggiring opini publik dengan mendahului tahapan pilgub hanya membuat gaduh pilgub saja,” ketua Yuhadi.

    Mantau aktivis ini lantas mengajak publik dan para pihak manapun untuk menjunjung tinggi kualitas demokrasi dengan tidak saling menyerang dan menyalahkan orang lain di luar koridor hukum. “Kemarin teriak kehadiran Purwanti Lee. Sekarang teriak suruh Audit dana kampanye paslon 3. Ini ada apa? Kok hanya paslon kami yang minta diaudit,” tanya Yuhadi.

    Dia menambahkan, audit dana kampanye memang sudah ada dalam aturan. Dan setiap calon yang maju Pilgub d tentu siap diaudit asal sesuai aturan perundangan. “Jadi, seorang akademisi itu seharusnya berpikir secara akademis dan yuridis bukan asumsi,” pungkas Yuhadi.

    Cibiran Yuhadi terhadap Yusdianto karena sebelumnya akademisi Unila tersebut mendesak KPU Lampung untuk proaktif dalam mengaudit laporan akhir dana kampanye paslon gubernur dan wakil gubernur Lampung.

    Anehnya, Yudianto lebih menyoroti pasangan calon nomor 3, Arinal-Nunik.
    “KPU harus proaktif dalam mengaudit dana akhir kampanye dari para paslon. KPU juga jangan hanya mengandalkan akuntan publik saja, tetapi harus melibatkan KPK dalam mengaudit, investigatif penggunaan dana kampanye tersebut, apakah ada dugaan gratifikasi di dalamnya,” kata dia, Kamis (24/5).

    Langkah itu, demi menjawab pertanyaan publik atas dugaan keterlibatan Vice Presiden PT Sugar Group Company (SGC) Purwanti Lee saat menghadiri beberapa kampanye yang dilakukan oleh Arinal-Numik, beberapa waktu lalu.

    Selain itu, untuk mengantisipasi adanya dugaan kelebihan sumbangan baik dari perseorangan maupun koorporasi dalam rangka memeriahkan paslon nomor urut tiga tersebut saat melakukan kampanye.

    Sebab, beberapa kali diketahui, Arinal-Nunik sempat mengundang Ustadz Sholeh Mahmoed Nasution atau biasa disapa Ustadz Solmed hingga artis ibukota seperti Dewi Persik, Via Vallen, Wali Band, dan Hijau Daun.

    “Sesuai Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Dana Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, untuk perusahaan maksimal sumbangan dana kampanye Rp750 juta, sedangkan perseorangan Rp75 juta,” jelasnya.

    Karena itu, jika nantinya ditemukan adanya kelebihan sumbangan tersebut, maka peran Bawaslu sangat dibutuhkan untuk memproses permasalahan tersebut yang didalamnya terdapat unsur pidana.

    Selain itu, Yusdianto mendesak Bawaslu Lampung untuk membatalkan pencalonan paslon tersebut sebagai efek jera sehingga hal tersebut tidak terulang kembali. ”Bawaslu harus cepat menindaknya dan tidak perlu menunggu hasil audit dana kampanye dari KPU,” ucapnya. (fry/niz)

  • Penuh Tantangan, Jajuli Satu-satunya Calon yang Temui Warga Way Haru Pesibar

    Penuh Tantangan, Jajuli Satu-satunya Calon yang Temui Warga Way Haru Pesibar

    Pesisir Barat (SL) – Untuk pertama kalinya, warga way Haru, Kecamatan Bengkunat Belimbing, Pesisir Barat Provinsi Lampung kedatangan calon gubernur dan/atau wakil gubernur. Senin (21/5/18) “Sejak pemekaran dari Lampung Utara sampai sekarang baru calon wakil Gubernur Lampung nomor 4 Ahmad Jajuli yang mau menemui kami,” kata warga.

    Dalam pertemuan itu, warga mengeluhkan tentang buruknya infrastruktur desa. Bahkan, di desa mereka hampir setiap hari terjadi konflik gajah dan manusia. “Kami memohon dengan datangnya bapak ke sini dapat mengetahui keadaan lapang secara sebenarnya, bahwa selain jalan yang rusak di sini juga sering terjadi serangan gajah liar yang bukan hanya merusak lahan pertanian namun sudah banyak kejadian yang menimbulkan korban jiwa,” katanya lagi.

    Sebagian besar warga bermata pencaharian perkebunan dan nelayan. Mereka berharap kehadiran paslon nomor 4 bisa menjawab persoalan yang selama ini terjadi.

    Ahmad Jajuli begitu seksama mendengarkan keluhan warga. Menurutnya, kondisi masyarakat yang selama ini terjadi karena kurang adanya komunikasi yang efektif. “Kami akan berupaya menjembatani pada pihak terkait,” kata dia.

    Dalam kesempatan itu Jajuli juga menyampaikan program KJ 4 salah satunya tentang kemandirian ekonomi yang juga bisa diterapkan pada warga yang tinggal di desa penyangga hutan. “Bapak, ibu dan sahabat-sahabat sekalian, hari ini kami hadir di sini untuk Bapak, Ibu dan sahabat. Insya Allah suatu saat kami akan kembali kesini untuk memastikan harapan-harapan bapak, ibu dan sahabat terwujud. Sehingga mohon bantu kami ya bu, pak agar harapan bapak-ibu cepat terwujud,” kata dia.

    Cawagub Jajuli bersama rombongan memang pada Senin (21/5) melakukan kampanye terbatas yang dikemas dengan Ketupat (Ketemu Paslon Nomor Empat) Kece di Way Haru, Pesisir Barat. Agar sampai disana setidaknya harus melakukan perencanaan matang terkait waktu dan moda transportasi yang digunakan.

    Sebab untuk sampai di Way Haru harus melewati bibir pantai yang diapit oleh laut lepas/ Samudera Hindia dan tebing yang masuk ke dalam Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Sementara moda transportasi yang digunakanpun harus khusus, motor trail dan mobil double gardan dengan roda ditambahkan rantai. Way Haru dapat ditempuh selama 3 jam dari Krui, Ibukota Kabupaten Pesisir Barat jika cuaca tidak hujan. Namun jika hujan harus ditempuh setidaknya 5 jam dari Krui.

    “Ini adalah perjalanan yang bersejarah. Perjalanan ini aduhai, amboi, dahsyat pokoknya, ” ungkap Jajuli. (rls)

  • Ketika Ahmad Jajuli Ngobrol Dengan Bule Selandia Baru di Tanjung Setia

    Ketika Ahmad Jajuli Ngobrol Dengan Bule Selandia Baru di Tanjung Setia

    Pesibar (SL) – Selepas Shalat Subuh berjamaah dan menyampaikan tausiyah setelah shalat di Masjid Al Mujahidin, Biha, Pesisir Barat, Selasa (22/5), Ahmad Jajuli, Calon Wakil Gubernur Lampung, menyempatkan untuk menikmati pagi di Pantai Tanjung Setia.

    Bersama rombongan yang menemani perjalanannya, Ahmad Jajuli berjalan kaki sekitar 5 menit dari Masjid Al Mujahidin.

    Sesampainya di Pantai Tanjung Setia, Ahmad Jajuli mendekat ke wisatawan mancanegara yang kebetulan telah menikmati pantai, untuk sekedar menyapa dan berbagi kata. Disana ia menemui Keith warga negara Selandia Baru (New Zealand).

    Dengan Bahasa Inggris yang fasih Ahmad Jajuli mengenalkan diri kepada Keith sebagai Calon Wakil Gubernur Lampung. “I am Jajuli, the vice governor candidate of Lampung. may i ask something to you?,” tanya jajuli dengan bahasa Inggris.

    (Saya Jajuli, Calon Wakil Gubernur Lampung. Bolehkah saya bertanya kepada anda).

    Keith menjawab, ” of course, please, ” jawab Keith.

    (Tentu saja, silahkan)

    Ahmad Jajuli berbincang dengan Keith seputar pariwisata dan kesukaan pribadinya. Antara lain alasan memilih Pesisir Barat dan pantai-pantai yang ada di Pesisir Barat, serta makanan favorit Keith selama di Pesisir Barat.

    “Ini pantai ke-empat yang saya kunjungi,” kata Keith.

    Keithpun menuturkan, ia suka Pantai Tanjung Setia karena bersih, sehingga nyaman. Selain itu ia menuturkan kegemarannya makan nasi padang dan minum air kelapa (degan).

    “Disini saya suka makan nasi padang dan tempe, suka juga minum air kelapa. Sekarang pun sedang ngemil keripik pisang coklat. Silakan, coba…” tutur Keith dalam bahasa Inggris sambil menawarkan kepada Jajuli.

    “Maaf, kami sedang puasa,” jawab Jajuli. Lantas, Keith memasukkan keripik pisangnya ke box motor yang ia bawa.

    Untuk diketahui, sejak kemarin Ahmad Jajuli telah berada di Pesisir Barat untuk melakukan kampanye terbatas yang dikemas dengan nama Ketupat (Ketemu Paslon Nomor 4) Kece. Sementara Selasa (22/5) siang ini dia akan melanjutkan ke Lampung Barat guna melanjutkan Ketupat. (rls)

  • Sutono Buka Puasa Bersama Relawan di Kalianda

    Sutono Buka Puasa Bersama Relawan di Kalianda

    Lampung Selatan (SL) – Calon wakil Gubernur (cawagub) Lampung nomor urut 2, Sutono, berbuka puasa bersama relawan Herman HN – Sutono di Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel). Sebelum berbuka puasa, cawagub Herman HN ini menyempatkan diri untuk berdialog dengan para relawan. sore tadi selasa (22/5/18)

    Dalam dialog, Sutono menegaskan kembali komitmennya anti politik uang dan bagi-bagi sembako. “Bulan Ramadhan itu bulannya ibadah, tidak boleh dikotori dengan praktek curang politik uang dan bagi-bagi sembako”, tegas Sutono.

    Cawagub Lampung ini menambahkan, simpati dan dukungan rakyat Lampung terus mengalir untuk Herman HN – Sutono. “Dukungan rakyat harus kita jaga sampai hari pemilihan. Relawan harus terus berjuang melawan politik uang dan bagi-bagi sembako”, pesan Sutono.

    Tanto (48), salah seorang relawan Lamsel, mengatakan, dirinya setuju dengan yang dikatakan Sutono. “Memang tak ada dalil bahwa politik uang melanggar agama. Tapi semua calon sudah berjanji kepada rakyat untuk anti politik uang dalam Pilgub Lampung 2018. Tidak menepati janji itu sama saja berbohong dan agama melarang kita untuk berbohong”, tegas Tanto. (rls)