Kategori: Politik

  • KPU Undi Nomor Urut Cagub Lampung, Ridho, Herman, Arinal, Mustafa

    KPU Undi Nomor Urut Cagub Lampung, Ridho, Herman, Arinal, Mustafa

    Penetapan nomor urut Cagub Lampung

    Bandarlampung (SL)-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung melakukan pengundian dan menetapkan nomor urut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung yang akan berlaga di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 27 Juni 2018 mendatang.

    “Dalam pengundian nomor urut ditetapkan pasangan M. Ridho Ficardo-Bachtiar Basri mendapat nomor urut 1. Kemudian pasangan Herman HN-Sutono (Hero) mendapat nomo urut 2. Lalu pasangan Arinal Djunaidi – Chusnunia Chalim mendapat nomor 3. Terakhir Mustafa-Ahmad Jajuli mendapat nomor urut 4,” kata Ketua KPU Provinsi Lampung, Nanang Trenggono di Ballroom Hotel Novotel Bandar Lampung, Selasa (13/2/2018) malam.

    Dalam pengundian nomor urut dibagi menjadi dua tahapan. Pertama calon Wakil Gubernur mengambil satu nomor didalam 12 bola yang telah disediakan Dari jumlah 12 bola tersebut sesuai dengan jumlah partai politik pengusung. Setelah itu Calon Gubernur mengambil 1 dari 4 bola yang disediakan.

    Ke-12 bola tersebut diaduk oleh pihak BIN dan Kapolda serta stacholder. Setelah itu Wakilnya sesuai urutan kehadiran yakni pertama Ahmad Jajuli, Chusnunia Chalim, Sutono dan Bachtiar Basri mengambil satu dari 12 bola tersebut. Setelah mengambil satu dari 12 bola, Calon Gubernur mengambil 1 bola dari 4 bola yang tersedia.

    Secara bergiliran calon mengambil nomor urut pada 4 bola yang disediakan oleh KPU Lampung, kesempatan yang pertama diberikan kepada Herman HN, kemudian Arinal Djunaidi, lalu M.Ridho Ficardo dan ditutup oleh Mustafa. Hadir juga mengawasi pengambilan nomor urut calon yakni Komisioner Bawaslu RI Rachmat Baja didampingin Komisiner Bawaslu Lampung.

    Rindo-Bachtiar nomor urut 1

    Ridho-Bachtiar Siap Lanjutkan Menjadi Nomor Satu

    Bandarlampung (SL)-Calon Gubernur-Wakil Gubernur Lampung Petahana yang mendapatkan nomor urut 1, M.Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri siap meneruskan program pembangunan untuk membawa Lampung kedepan lebih baik lagi.

    “Tiga tahun lebih selama kami memimpin Provinsi Lampung menuju yang lebih baik. Fakta tidak dipungkiri, Lampung terus menjadi nomor satu. Pada kesempatan berikutnya kami akan terus membuktikan semua program dapat berlanjut lebih baik lagi,” kata Ridho saat menyampaikan orasi politiknya pada pengundian nomor urut di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Selasa (13/2/2018).

    Dalam kesempatan itu, Ridho juga menyampaikan terimakasih atas doa dan dukungan masyarakat se-Provinsi Lampung. Hal senada diungkapkan Bachtiar Basri, yang mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Lampung dalam mendukung semua program-program yang telah dbangun. “Kami siap teruskan dan melanjutkan apa yang telah baik dan siap memperbaiki yang kurang baik. Program kami sudah berjalan dan terus dilanjutkan lebih baik lagi,” ujarnya.

    Ridho-Bachtiar kembali maju sebagai cagub-cawagub Lampung dengan diusung tiga partaiu koalisi yaitu Demokrat yang memiliki 11 kursi, Gerindra (10 kursi) dan PPP (4 kursi).

    Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim

     

    Arinal-Nunik Ingin Lampung Berjaya

    Calon Gubernur-Wakil Gubernur Lampung Nomor Urut 3, Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim siap membawa Lampung berjaya. Pasangan yang diusung Partai Golkar (10 kursi), PAN (8) dan PKB (7) tersebut juga berkomitmen untuk memperjuangkan kaum perempuan.

    Arinal mengaku bersyukur mendapat nomor urut 3. Ia mengatakan dalam filosofi umumnya, masyarakat Indonesia ada tiga tingkatan yakni Muda, Madya dan Utama. “Artinya kita bergerak dari bawah hingga mencapai puncak. Pilih nomor 3 simbol kemuliaan. Kami anak petani bisa membangun Lampung Berjaya,” kata Arinal saat menyampaikan orasi politiknya pada pengundian nomor urut yang digelar KPU Lampung di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Selasa (13/2/2018).

    Sementara itu, Chusnunia Chalim menambahkan seluruh elemen masyarakat Lampung akan diperjuangkan sehingga Lampung menjadi Berjaya. “50-60% penduduk Lampung adalah perempuan. Kita bisa bersama-sama membangun Lampung. Saya perempuan dan saya pasti memperjuangakan perempuan,” kata Nunik–sapaan Chusnunia.

    Mustafa-Aja nomor urut 4

    Mustafa-Ahmad Jajuli Komitmen Untuk Lampung Aman dan Sejahtera

    Bandarlampung (SL)-Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Lampung Nomor Urut 4, Mustafa-Ahmad Jajuli berkomitmen untuk membawa Lampung aman, sejahtera dan bahagia. Mustafa mengatakan dirinya tidak menganggap kompetitornya lawan, melainkan adalah sebagai saudara. Ia mengatakan nomor 4 artinya nomor genap yang akan menggenapkan janjinya.

    “Nomor 4 adalah simbol dari bumi yakni ada air, udara, api dan besi. Simbol 4 itu juga artinya kita akan memimpin dengan 4 kaki untuk membuat Lampung aman sejahtera dan bahagia,” kata Mustafa saat menyampaikan orasi politiknya pada pengundian nomor urut yang digelar KPU Lampung di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Selasa (13/2/2018).

    Sementara itu Ahmad Jajuli menambahkan untuk membangun Lampung harus dengan hati dan kerjasama. “Dengan cinta Lampung akan seimbang dan proporsional,” kata Jajuli, yang mendampingi Mustafa maju sebagai cagub-cawagub Lampung dengan diusung koalisi Lampung Kece yang terdiri dari Partai NasDem (8 kursi), PKS (8 kursi) dan Hanura (2 kursi).

    Herman HN- Sutono monor 2

    Herman HN-Sutono Janjikan Jalan Mulus dan Kedaulatan Pangan

    Bandarlampung (SL)-Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Lampung Nomor Urut 2, Herman HN-Sutono dalam orasi politiknya mengaku akan memperhatikan sektor infrastruktur dan pangan. Herman mengaku bersama wakilnya Sutono sudah menyiapkan sejumlah program apabila dipercaya masyarakat memimpin Lampung.

    “Kami tidak mau janji yang terlampau muluk-muluk. Program sudah dibuat dan akan dilanjutkan seperti kesehatan gratis, pendidikan gratis, jalan bagus dari ujung keujung dan keamanan ada tombol yang bisa dipencet langsung. “Merdeka!!! Salam Dua Jari,” kata Herman, saat menyampaikan orasi politiknya pada pengundian nomor urut yang digelar KPU Lampung di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Selasa (13/2/2018).

    Sutono menambahkan selama ini pihaknya sudah sangat mengerti dengan seluk beluk pemerintahan. “Reformasi Birokrasi, kemudian ketersediaan dan kedaulatan pangan. Herman-Sutono yakin Lampung lebih maju,” kata Sutono.

    Pasangan Wali Kota Bandar Lampung dan Mantan Sekprov Lampung tersebut maju sebagai cagub-cawagub Lampung pada Pilkada 2018 dengan diusung PDI Perjuangan yang memiliki 17 kursi di DPRD Provinsi Lampung. (Lp/Nt/Jun)

  • Margiono Maju Pilkada PWI Ikut Bangga

    Margiono Maju Pilkada PWI Ikut Bangga

    Text Foto dari Kiri ke Kanan: Hendry CH Bangun, Sekjen PWI Pusat; Margiono, Ketua PWI Pusat Nonaktif; Sasongko Tedjo, Plt Ketum PWI Pusat

     

     

     

     

    JAKARTA (SL)-Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PWI Pusat, Sasongko Tedjo mengaku bangga anggotanya maju dalam pemilihan kepala daerah. Karena itu merupakan bukti kepercayaan masyarakat.

    “Wartawan dinilai mumpuni dan kredibel sehingga dicalonkan menjadi kepala daerah,” kata Sasongko seusai menemui Ketua Umum PWI Pusat nonaktif, Margiono di Tulungagung, Selasa (13/2/2018) pagi.

    Margiono maju dalam pilkada di daerah kelahirannya, Tulungagung. Menurut Sasongko, sudah banyak wartawan anggota PWI yang berhasil menjadi bupati/walikota seperti Rizal Efendi Walikota Balikpapan, Abdul Cholik Bupati Wonosobo dan Arief Afandi Wakil Walikota Surabaya. Dan dalam tataran politik dan pemerintahan di tingkat nasional seperti menjadi menteri atau ketua lembaga tinggi negara.

    Meskipun demikian PWI sebagai organisasi profesi tak boleh terlibat dalam kontestasi politik apapun. Mereka yang ikut pilkada diminta nonaktif atau mengundurkan diri untuk menjaga netralitas dan marwah organisasi. Sejak Kongres PWI di Semarang tahun 1998, PWI harus menjaga jarak dengan kekuatan politik manapun seperti diatur dalam Anggaran Dasar dan Kode Etik Jurnalistik.

    Khusus untuk pilkada ditegaskan lagi dalam Konkernas PWI di Bengkulu tahun lalu. Hal ini juga berlaku bagi pengurus atau anggota yang menjadi tim sukses pasangan calon dalam pilkada. “Jadi soal netralitas PWI sudah keharusan dan tak perlu diragukan lagi”, tandasnya.

    Meskipun demikian, masyarakat haruslah menyadari wartawan dan pers pada umumnya tak bisa netral seratus persen. Pasti ada kecenderungan atau bias to. Dan hal itu juga terjadi di negara mana pun. Asalkan tetap berpihak pada kepentingan publik dan tidak melanggar kode etik dalam penulisan hal itu masih bisa diterima. “Yang penting tidak terkooptasi atau terbeli,” kata Sasongko. (rls)

  • Politisi PKB Lampung Loyal Untuk Mustafa-Aja

    Politisi PKB Lampung Loyal Untuk Mustafa-Aja

    Mustafa saat bersama relawan

    Lampungtengah (SL)- Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Misi Ismanto tetap berkomitmen mendukung Mustafa untuk maju dalam pertarungan Pilgub Lampung pada Juni mendatang.

    Dukungan tersebut ditunjukan Midi dengan menghadiri acara kunjungan Mustafa ke Kecamatan Punggur dan Kotagajah belum lama ini.

    Pada kesempatan itu ia mengajak warga untuk memilih dan memenangkan pasangan Mustafa-Aja. Menurutnya keberhasilan Bupati Mustafa memimpin Kabupaten Lampung Tengah sebagai tolak ukur menjadikan Provinsi Lampung kedepan lebih baik lagi. Ia mengatakan sosok Mustafa merupakan pemimpin yang mampu memberikan keamanan dan kesejahteraan bagi masyarakat nya.

    “Saya nilai kepemimpinan Mustafa di Lamteng cukup berhasil jika dilihat dari sudut pandang kegiatan-kegiatan yang digulirkan. Bahkan beliau tak pernah mengenal lelah dan terus semangat membangun daerah nya. Jadi saya kira Mustafa memang pantas mimpin Provinsi Lampung kedepan,” ucap Midi.

    Politisi PKB Lampung ini menilai, Mustafa merupakan satu-satu nya Bupati di Provinsi Lampung yang memiliki pemikiran dan ide-ide cermelang untuk membangun daerah. Bahkan program-program yang digulirkan beliau belum tentu mampu diterapkan dikabupaten lain.

    Dikatakan Midi, hanya Mustafa yang punya terobosan program pembangunan berbasis kampung, semua program disasarkan ke kampung, mulai dari pembangunan jalan 2 di tiap kampung, program KECE, dan pemberdayaan aparatur-aparatur kampung.

    “Dengan kecerdasan dan semangat beliau lah kemajuan Lampung Tengah sangat pesat dan luar biasa. Saya kira beliau merupakan sosok yang tepat memimpin Provinsi Lampung kedepan. Inilah alasan saya memberikan penghargaan kepada Mustafa,” ungkapnya.

    Disinggung mengenai dukungan nya kepada Mustafa, Legislator asal Lampung Tengah ini menegaskan, secara pribadi dirinya All out menangkan Mustafa maju di Pilgub Lampung 2018.”Sebagai komitmen nya, suara yang ada di dapil saya akan dikerahkan semuanya untuk menangkan beliau,” tegas Midi.

    Politisi PKB yang kerap menyatakan dukungannya terhadap Mustafa adalah Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PKB Lampung Khaidir Bujung. Bahkan Khaidir Bujung nampak hadir mengantar pasangan Mustafa-Jajuli mendaftar ke KPU lalu beberapa waktu lalu.

    Sikapnya tersebut merupakan bentuk dari keteguhan dari awal mendukung Mustafa sebagai Calon Gubernur Lampung. Hal itu akan ia buktikan dengan mengawal Bupati Lampung Tengah tersebut, bahkan siap memenangkannya di pertarungan Pilgub Lampung Juni mendatang.

    “Dari awal sudah saya tegaskan bahwa saya siap memenangkan Mustafa sebagai Calon Gubernur Lampung, ini kan berdasarkan hasil rapat maupun komunikasi kita dengan seluruh pengurus di DPW, DPC maupun para kyai dan dewan Syuro yang sebelumnya mengusulkan nama Mustafa sebagai calon Gubernur dari PKB. Saya tidak kenal Arinal,” ucapnya.(rls/*)

  • Menpan Siapkan PP Untuk ASN Tak Netral di Pilkada

    Menpan Siapkan PP Untuk ASN Tak Netral di Pilkada

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Asman Abnur

    Jakarta (SL)-Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Asman Abnur mengatakan sedang menggodok peraturan menteri mengenai bagi aparatur sipil negara yang tidak netral dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada). “Dalam waktu dekat (peraturan menterinya) terbit,” kata Asman di komplek Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Februari 2018.

    Peraturan menteri itu akan memuat sejumlah sanksi bagi ASN yang terlibat urusan politik. Sanksi akan ditindaklanjuti berdasarkan keputusan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). “Bisa penurunan pangkat, bisa penurunan jabatan, dan terakhir bisa pemecatan,” ujarnya.

    Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada menyatakan Bawaslu berwenang melaporkan dugaan pelanggaran netralitas oleh ASN kepada Komisi Aparatur Sipil Negara, Kementerian PAN-RB dan Kementerian Dalam Negeri. Menurut Asman, aparatur sipil negara tak boleh terpengaruh dengan urusan politik.

    ASN, kata dia, harus bekerja secara profesional. Ia menuturkan jabatan apapun yang diamanatkan negara atau pejabat pembina pegawai harus dilaksanakan dengan profesional.

    Menteri Asman, sebelumnya juga telah menerbitkan surat untuk pejabat negara dan daerah terkait sanksi untuk ASN dan pegawai negeri sipil yang tidak menjaga netralitas dalam penyelenggaraan Pilkada, pada 27 Desember 2017.

    Dalam surat itu, PNS yang memberikan dukungan kepada calon kepala daerah dan terlibat dalam kampanye mendapat ancaman hukuman displin sedang. Di antaranya penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun, penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun, dan penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun.

    Adapun hukum disiplin tingkat berat berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun, pemindahan dalam rangka penurunan pangkat setingkat lebih rendah, pembebasan dari jabatan, dan pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS.

    Menpan juga menyatakan tanggal 2 Januari 2018 bukan merupakan hari libur atau cuti bersama dari pemerintah. Dia berujar akan ada sanksi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melanggar aturan hari masuk kerja tersebut. “Sanksi itu, bisa berupa peringatan tertulis, pengurangan tunjangan kinerja, bahkan penurunan pangkat,” ujar Asman di kantor Lembaga Administrasi Negara, Jakarta, Kamis, 28 Desember 2017.

    Asman mengatakan libur resmi untuk perayaan Tahun Baru dari pemerintah hanya pada 1 Januari 2018. Pada esok harinya, kata dia, ASN sudah harus bekerja seperti biasa. “Jadi kami berharap ke seluruh ASN ikutilah aturan yang telah disepakati,” ucapnya.

    Asman berujar aturan mengenai tanggal masuk pegawai pada 2 Januari 2018 telah diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) beberapa kementerian. Yakni, Kementerian Agama, Kementerian Tenaga Kerja, serta Kemenpan RB. “Ini berlaku seperti tahun-tahun yang lalu, jadi bukan libur bersama yang tanggal 2 Januari itu,” katanya.

    Selanjutnya Asman Abnur menuturkan pejabat pembina pegawai harus mengawasi dengan ketat para ASN pada hari masuk kerja pertama nanti. Hal ini, kata dia, demi penerapan sistem kedisiplinan yang profesional untuk ASN. “Mulai dari gubernur, walikota, termasuk kementerian harus diawasi,” tuturnya. (nt/*/tmp)

  • Nyalon Bupati Ketua PWI Pusat Non Aktif

    Nyalon Bupati Ketua PWI Pusat Non Aktif

    Margiono Ketua PWI Pusat

    Jakarta (SL) -Ketua PWI Pusat Margiono yang maju sebagai Bakal Calon Bupati Tulungagung, Jawa Timur, mengajukan nonaktif dari jabatan Ketua Umum PWI terhitung sejak tanggal 12 Februari 2018. Pengajuan nonaktif  itu disampaikan Margiono dalam Rapat Pleno PWI Pusat di Jakarta Kamis (25/1/2018).

    Pernyataan Margiono disambut Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat Ilham Bintang. DK memuji langkah yang ditempuh Ketua Umum PWI Pusat, Margiono, yang menyatakan nonaktif sebagai Ketua Umum PWI karena menjadi calon Bupati Tulungangung, Jawa Timur.

    “Sikap Margiono bukan saja sesuai dengan surat edaran Dewan Kehormatan kemarin, tetapi juga terutama karena mencerminkan penghargaan terhadap marwah netralitas profesi wartawan. Oleh karena itu, secara terbuka kami menilai langkah ketua umum PWI itu patut kita hargai,” kata ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat, Ilham Bintang di Padang, Kamis (25/1).

    Margiono menegaskan, karena dirinya ikut dalam pencalonan kompetisi perebutan kursi kepala daerah, bupati Tulungagung, dia dengan kehendak sendiri menyatakan   sejak tanggal 12 Pebuari  nonaktif sebagai ketua umum PWI. “Saya pilih tanggal 12 Pebuari karena saat itulah ada penetapan dari KPUD saya sebagai calon resmi bupati,”  jelas Margiono.

    Menurut Margiono, sebenarnya dalam Peraturan Dasar (PD) dan Peraturan Rumah Tangga (PRT) PWI tidak ada ketentuan yang eksplisit mewajibkan pengurus yang ikut dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk mengundurkan diri atau harus nonaktif. “Tapi demi efektitas organisasi dan juga supaya saya sendiri dapat fokus pada pemenangan, saya memilih untuk nonaktif,” papar Margiono.

    Ilham Bintang, menambahkan sikap Ketua PWI Pusat, Margiono dapat menjadi contoh dan teladan bagi pengurus PWI yang terlibat dalam Pilkada, termasuk sebagai Tim Sukses, untuk segera menyatakan nonaktif. “Kalau ketua umum saja sudah memberikan contoh, tidak ada alasan pengurus lain tidak segera jiga non aktif jika terlibat dalam Pilkada,” tegas Ilham Bintang.

    Ilham sekali lagi menggarisbawahi pers memiliki asas menjaga independesi dan keberimbangan kepada semua pihak. Padajal dengan terlibat dalam Pilkada otomatis wartawan tidak dapat lagi bersikap netral. Oleh karena itu, tambah Ilham, selama menjalani pertarungan di Pilkada, termasuk para tim suksesnya, sebaiknya memang  nonaktif dulu di jabatan organisasi kewartawanan dan sebagai wartawan. (rls)

  • Presiden Perintahkan TNI Polri Jaga Netralitas

    Presiden Perintahkan TNI Polri Jaga Netralitas

    Presiden menyalami Panglima TNI yang baru dilantik di Istana Negara (foto/dok/liputan6)

    Bandarlampung (SL) -Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajaran TNI-Polri agar tetap menjaga Netralitas dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018, dan tahapan-tahapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

    Perintah Presiden yang disampaikan dalam pengarahan tertutup di hadapan peserta Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Tahun 2018 itu, disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada wartawan, di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/1) pagi.

    “Harapan beliau adalah semuanya bisa berjalan dengan baik, aman, lancar, dan tidak ada permasalahan yang berarti. Sehingga akan mendukung dan mempengaruhi proses pembangunan yang saat ini sedang berjalan,” kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

    Kapolri Jenderal Tito Karnavian menambahkan, Presiden meminta Polri agar melakukan pemetaan potensi konflik dari 171 wilayah yang akan melaksanakan pilkada, di mana yang kira-kira rawan, dan kemudian dilihat tingkat kerawanannya seperti apa.

    Presiden, lanjut Kapolri, meminta agar dilakukan langkah-langkah persuasif untuk menyelesaikan potensi konflik dibanding dengan cara-cara responsif, represif, dan kemudian menyelesaikannya sebelum potensi konflik itu berkembang.

    “Beliau juga memerintahkan agar TNI dan Polri sinergi dalam menyelesaikan permasalahan potensi konflik itu. Sinergi itu dilakukan di semua lini dari atas sampai ke Polres, Kodam, Kodim, Koramil, Polsek, bahkan sampai ke Babinsa, Babinkamtibmas,” sambung Kapolri.

    Presiden juga memerintahkan agar TNI dan Polri tidak eksklusif tapi merangkul semua elemen masyarakat, elemen rakyat, karena TNI dan Polri tanpa didukung rakyat juga tidak bisa maksimal. “Ini semua dirangkul untuk mendinginkan suasana situasi politik yang cenderung akan memanas,” terang Kapolri.

    Selain itu, lanjut Kapolri, Presiden Jokowi juga memerintahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme prajurit. Terakhir, lanjut Kapolri, Presiden juga menekankan agar para pimpinan, petinggi TNI dan Polri juga mengamati perkembangan lingkungan di luar negeri/global.

    “Jangan sampai nanti kita terkaget-kaget, terkejut, kita antisipatif kalau ada yang berkaitan dengan masalah-masalah dalam melaksanakan tugas pokok TNI-Polri,” pungkas Kapolri. (nt/*)

  • Berkas Perbaikan Empat Pasang Pilgub Lampung Rampung

    Berkas Perbaikan Empat Pasang Pilgub Lampung Rampung

    Komisioner KPU Lampung Handi Mulyaningsih

    Bandarlampung (SL)-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung menyatakan berkas Berita Acara (BA) Penelitian Administrasi hasil perbaikan pencalonan Gubernur Lampung dan Wakil Gubernur Lampung atau Lampiran BA HP Perbaikan KWK, dinyatakan sah dan memenuhi syarat.

    Anggota KPU Lampung Handi Mulyaningsih mengatakan berita Acara Penelitian Administrasi Perbaikan ditandatangani semua komisioner dan sudah selesai. “Saya saat verifikasi berkas dari pasangan calon ditugaskan ke Rektor Unila, ijazah Arinal benar bergelar Ir. dan Mustofa bergelar ST, namun Tim Mustofa menyatakan akan menggunakan gelar DR. H. Mustafa,” ujar Handi Mulyaningsih kepada wartawan.

    Dari tahapan seleksi berkas selanjutnya, kata Handi, KPU Propinsi Lampung akan menetapkan pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung sesuai dengan tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung pada 12 Februari mendatang.

    Menurut Handi Mulyaningsih, ke 4 pasangan calon yaitu, Dr. H.Mustafa Ahmad Jajuli SIP, Msi, Drs. H. Herman Hasanusi, MM, Ir. Sutono MM, H. Muhammad Ridho Ficardo SPi, Msi, Bachtiar Basri SH MM , Ir. Arinal Djunaidi, Hj Chusnunia Msi, Mkn, PhD, adapun LO Chusnunia minta cukup dengan Hj Chusnunia Ph. D. (rls/*)

  • Saad Sobari Pimpin Gema Rakyat Lampung Untuk Ridho-Bachtiar

    Ketua Tim Pemenangan M Ridho Ficardo – Bachtiar Basri, Fajrun Najah Ahmad bersama ketua relawan Gema Rakyat Lampung yang di pimpin Saad Sobari.

    Bandarlampung (SL) -Gerakan Amanat (Gema) Rakyat Lampung, deklarasikan diri untuk kemenangan M Ridho- Bachtiar Bakti jilid II. Deklarasi Sabtu (20-1) siang di Bandarlampung dihadiri Sekertaris Partai Demokrat Fajar Najjah Ahmad, dan Bachtiar Basri, yang juga wakil Gubernur Lampung.

    Gema Rakyat Lampung dinahkodai, mantan Ketua PAN Lampung, Saad Sobari, yang digantikan Bachtiar Basri dan kemudian kini di ambil alih Zainuddin Hasan. Hadir juga dan beberapa tokoh-tokoh asal PAN Lampung, dan partai Pendukung. Gemna mengklaim sejak sudah membangun jaringan di 15 kabupaten/kota se-Lampung.

    Saad Sobari sebagai Ketua Gema Lampung Ridho Berbhakti Jilid II mengatakan terimakasih atas kehadiran masyarakat Lampung  yang berasal dari lintas organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan, ormas, dan berbagai elemen masyarakat lainnya dalam deklarasi Gema Rakyat Lampung yang sepakat untuk memenangkan Ridho Berbhakti Jilid II.

    Menurut Saad bahwa deklarasi ini merupakan tujuan Gema Rakyat Lampung dalam memilih pemimpin. “Kita memilih pemimpin tidak main-main bagaimana Ridho dan Bachtiar telah terbukti, teruji, dan mampu berdiri tegak dalam memimpin Provinsi Lampung, untuk itu kita begerak bersama-sama memenangkan Ridho Berbhakti,” kata Saad.

    Saad menjekaskan, Apa yang telah dilakukan Ridho Bachtiar memimpin Lampung dalam waktu 3 Tahun telah terbukti dan teruji membangun Lampung. “Infrastruktur pembangunan jalan dan jembatan telah di rasakan masyarakat, dibidang pertanian Ridho Bachtiar telah membangun irigasi untuk kesejahteraan masyarakat dan mengutamakan pembangunan pariwisata,” tuturnya.

    Ketua Tim Pemenangan Ridho-Bachtiar Fajrun Najah Ahmad dalam sambutannya mengatakan bahwa kekuatan Allah SWT mampu mendukung Ridho Bachtiar dalam memenangkan Pilgub 2018 mendatang, diketahui banyak rintangan yang dihadapi Ridho Bachtiar pada detik-detik terakhir,  dengan kebesaran Allah SWT mereka (Ridho Bachtiar) akhirnya bisa mencalonkan diri menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung dengan diusung tiga partai kemenangan Demokrat, Gerindra dan PPP.

    Menurut Fajrun, Ridho dan Bachtiar sangat terharu dan bangga dengan semangat juang para relawan Gema Rakyat Lampung. “Saya juga merasakan hal yang sama. Saya angkat topi atas komitmen dan konsistensi sahabat-sahabat saya semacam Saad Sobari, Erizal, Ali Sofyan dan banyak lainnya yang benar-benar fokus berjuang mengemban amanat rakyat untuk kembali memenangkan Ridho-Bachtiar pada pilgub mendatang,” kata Fajar.

    Fajar juga optimis dengan soliditas dan ketja iklas, Gena Rakyat Lampung akan kembali menangkan Ridho-Bachtiar. “Saya optimis, dengan soliditas dan kerja ikhlas para sahabat di Gema Rakyat Lampung beserta elemen pendukung lainnya, calon yang kita usung akan kembali memenangkan pilgub,” kata Fajrun. (nt/*)

  • Andi Surya Undang Musdalub,  Yozi CS Tolak Kehadiran

    Andi Surya Undang Musdalub, Yozi CS Tolak Kehadiran

    Sekeryrais DPD betsama DPC tolak Musdalub

    Bandarlampung (SL) -Sebanyak 15 DPC Partai Hanura se-Lampung menolak adanya Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) versi Pelaksana Tugas (Plt) Andi Surya.

    Penolakan disampaikan seluruh ketua DPC di kediaman Sekretaris DPD Partai Hanura Lampung Yozi Rizal, Senin (22/1/2018) sore. “Kami menganggap tidak ada Musdalub,” kata Sekretaris DPD Partai Hanura Lampung Yozi Rizal di kediamannya, Senin (22/1/2018) sore.

    Yozi menyampaikan bahwa keluarga besar Hanura Lampung tegak lurus pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) tanggal 17-19 Januari 2018 yang menghasilkan Ketua Umum Daryatmo. Selain itu, Munaslub itu juga menghasilkan Sekretaris Jendral Syafarudin Subing. “Kalau ada Musdalub, kami tidak mengetahui,” kata dia.

    Menurut Yozi, pada Munaslub, seluruh DPC se-Lampung hadir tanpa ada intimidasi. Seluruh DPC se-Lampung sepakat tegak lurus dengan aturan yang ada. Ia pun menyampaikan jika ada kegiatan diluar Munaslub, maka Yozi tak ingin tahu.

    Sementara Ketua DPD Partai Hanura Lampung Sri Widodo yang di copot DPP vetsi OSO, mengaku tak mengambil pusing soal kader yang dianggap membelot. Ia pun masih menerima jika kader membelot akan kembali lagi. Ia pun tetap akan mengajak komunikasi untuk kemaslahatan bersama.

    Pria yang kerap disapa Odo ini pun mengaku tak akan membuang kader yang membelot. Semua akan ia sikapi dengan dewasa. Sebagai ketua, ia akan tetap mencoba menyatukan kembali Hanura Lampung.

    Konflik yang terjadi di DPP Partai Hanura turut membawa DPD Hanura Lampung kedalam pusarannya. Hal ini terjadi lantaran diterbitkannya Surat Keputusan DPP Hanura No: Skep/37/DPP-Hanura/I/2018 tentang Pemberhentian Sri Widodo sebagai ketua DPD Hanura Lampung dan pengangkatan Andi Surya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Hanura Lampung.

    Surat ini diterbitkan di Jakarta tanggal 21 Januari 2018 dan ditandatangani langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) dan Sekretaris Jenderal Herry Lotung Siregar. Sebelumnya OSO digulingkan lewat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), dimana beberapa DPD dan DPC melakukan Mosi terhadap OSO. Munaslub ini kemudian mengangkat Daryatmo sebagai Ketua Umum dan Sarifuddin Suding sebagai Sekjen.

    OSO kemudian memecat Suding karena dianggap sebagai dalang dari kekisruhan partai dan mengganti Sekjen ke Herry Lotung Siregar. Pergantian Sekjen ini pun direstui oleh Kemenkumham dengan diterbitkannya surat kemenkumham. OSO pun melakukan pembersihan dengan memecat beberapa kader pembelot.

    Plt. Ketua DPD Hanura Lampung Andi Surya membenarkan penunjukan dirinya sebagai Plt. Menurutnya, penunjukan sebagai Plt. Ketua DPD Hanura Lampung lantaran adanya munaslub yang digelar di Bambu Apus yang memosi tidak percaya OSO. Ia menilai munaslub itu inkonstitusional dan melanggar aturan partai. Ia pun membeberkan tugasnya sebagai Plt. Ketua DPD Hanura adalah untuk menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub).

    “Saya akan menghantarkan DPD Hanura Lampung Musdalub untuk memilih ketua DPD baru. Musdalub ini dijadwalkan digelar di Hotel Manhattan, Jakarta pada Selasa (23/1/2018),” ungkap Senator asal Lampung ini.

    Sementara Sekretaris DPD Hanura Lampung Yozi Riza mengatakan, munaslub di Bambu Apus merupakan aspirasi yang disampaikan seluruh pengurus DPC dan DPD se Indonesia. Aspirasi ini juga memunculkan mosi tidak percaya ke OSO, yang kemudian dilakulan pergantian ke Daryatmo. Ia mempersilahkan persoalan Plt. Ketua DPD Hanura. Namun, ia menegaskan bahwa Munaslub di Bambu Apus itu sudah sesuai mekanisme partai dan dihadiri lebih dari 2/3 pengurus DPC dan DPD.

    “Ya silahkan saja. Kami ini sudah sesuai mekanisme, yang hadir juga 2/3 pengurus. Kami juga sudah mengajukan kepenguraan baru ke Kemenkumham dan telah diterima serta masih diverifikasi. Jadi ini masih berproses jadi tunggu saja. Kita lihat akhirnya seperti apa,” ujar Anggota DPRD Lampung ini. (nt/*)

  • Banner dan Iklan Kandidat Harus di Cabut Sejak Calon Ditetapkan

    Banner dan Iklan Kandidat Harus di Cabut Sejak Calon Ditetapkan

    Ketua Bawaslu RI dan ketua Bawaslu Lampung di sidang DKPP

    Bandarlampung (SL)-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung memberikan warning kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk mencabut pemasangan banner, iklan layanan, termasuk iklan di media massa, terhitung mulai tanggal 12 Februari 2018 mendatang.

    Ketua Bawaslu Lampung Fatikhatul Khoiriyah saat rapat pleno terbuka terkait penyampaian hasil penelitian berkas di Aula KPU setempat, Rabu (17/1), mengatakan bahwa hal tersebut tertuang dalan aturan KPU dan Undang Undang, dan barang siapa tak mematuhi hal itu dapat dikenakan sanksj pidana dan denda.

    Menurut Fatikhatul, pada 12 Februari mendatang merupakan penetapan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

    Karena itu, dia mengimbau, pada penetapan tersebut setiap iklan di media massa baik cetak, onlline dan elektronik harus sudah dicabut, “Ini sangat penting, karena sekecil apapun iklannya, harus segera diturunkan pertanggal 12 Februari mendatang,” katanya

    Dia menyatakan, pemasangan iklan di media massa hanya dapat dilakukan KPU Provinsi Lampung. Jika pasangan calon memasang iklan diluar permintaan KPU, maka dia menyatakan, dapat diberikan sanksi berupa pembatalan bagi yang melanggar. “Yang berhak memasang iklan adalah KPU, jadi jika diluar itu maka dapat dilakuakan pembatalan pasangan calon,” tegasnya.

    Meski begitu, dia menerangkan, jika ditemukan adanya pemasangan iklan maka Bawaslu akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu. Apakah yang memasang iklan tersebut merupakan pasangan calon yang bersangkutan dan tim suksesnya atau bukan.

    “Tentu kami akan selidiki, pemasangan iklan tersebut atas perintah siapa. Apa merupakan permintaan tim sukses, pasangan calon atau pihak lain,” jelasnya.

    Selain itu, Bawaslu juga meminta untuk atribut kampanye berupa baner dari pasangan calon harus ditertibkan mulai tanggal 12 Februari. “Sehingga, pertanggal itu sudah tidak ada lagi atribut-atribut pasangan calon yang bertebaran,” pintanya.

    Dia mengharapkan, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dapat bersaing secara sehat dan sesuai dengan Peraturan KPU. “Kami berharap para pasangan calon dapat bersaing sesuai dengan aturan yang berlaku. Serta tidak menyalahi aturan yang ditetapkan,” katanya. (nt/*)