Kategori: Tanggamus

  • Buaya 3,5 Meter Masuk Jaring Nelayan di Pantai Saumil

    Buaya 3,5 Meter Masuk Jaring Nelayan di Pantai Saumil

    Tanggamus (SL)-Seekor buaya diperkirakan sepanjang 3,5 meter sempat terjaring oleh nelayan payang di area pantai Saumil Pekon Karang Anyar Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus, Lampung beberapa hari lalu. Beruntung buaya sebesar batang pohon kelapa tersebut tidak melukai nelayan, sebab setelah jaring ditarik ke daratan buaya tersebut berhasil menjebol jaring dan keluar dengan sendirinya langsung masuk ke perairan.

    Video terjaringnya buaya ini sempat diabadikan oleh kamera handhphone warga berdurasi 45 detik, dimulai tarikan jaring didaratan pasir pinggir pantai hingga beberapa detik buaya masih bergerak-gerak hendak meloloskan diri. “Buaya… buaya, edan gedene. Buset,” terdengar dalam video tersebut.

    Buaya tersebut terus meronta-ronta di dalam jaring, hingga klimaknya pada detik ke 27 akhirnya buaya bisa menjebol jaring mengeluarkan kepalanya dan berlari ke perairan hingga hilang ditelan ombak.

    Berdasarkan keterangan Zainal selaku pemilik jaring, bahwa buaya masuk ke jaringnya pada Kamis, 22 April 2021 dan ditarik beramai-ramai sehingga sampe ke pinggir, tapi jaring jebol sehingga terlepas. “Buaya masuk jaring, ditarik rame-rame sampe ke darat. Cuma jaringnya jebol dan buayanya lepas lagi ke laut,” kata Zainal di sela pekerjaannya, Sabtu 24 April 2021.

    Ia mengaku bahwa buaya masuk ke jaringnya baru satu kali, namun yang lain memang sering cuma buaya langsung masuk ke laut. Atas hal itu ia diantara merasa takut namun harus tetap bekerja. “Takut ya takut. Cuma mau bagaimana a memang pekerjaan kami ini sehingga tetap menjaring ikan,” tegasnya.

    Nelayan lainnya Tarmono mengungkapkan bahwa buaya masuk jaring nelayan dengan panjang sekitar 4 meter. “Sekitar 4 meteran buayanya di pantai saumil,” ungkapnya.

    Tarmono mengatakan bahwa sebelumbya juga serangan buaya sudah beberapa kali terjadi terhadap nelayan, bahkan akhirnya nelayan pencari rebon atau ebi atau udang kecil berhenti total. “Sekarang masyarakat disini di pantai saumil yang mencari rebon/ebi akhirnya ya bisa dikatakan mati total/lumpuh karena takut diserang buaya,” tandasnya. (Hardi)

  • Pekon Gunung Tiga Tes Penjaringan Calon Perangkat Pekon

    Pekon Gunung Tiga Tes Penjaringan Calon Perangkat Pekon

    Tanggamus (SL)-Pemerintah Pekon Gunung Tiga, kecamtan Pugung, kabupaten Tanggamus, menggelar Tes Penjaringan calon Perangkat Pekon, di Balai Pekon Gunung Tiga Kecamatan Pugung Kamis 22 April 2021 yang di mulai pukul 09.00 WIB.

    Peserta yang mengikuti tes berjumlah 19 orang yang akan memperebutkan 10 posisi jabatan perangkat pekon yang kosong dan 5 staf perangkat pekon. 19 orang peserta ini telah melewati tahapan-tahapan proses penjaringan calon Perangkat Pekon mulai dari pendaftaran dan seleksi berkas namun 3 orang pendaftar tidak hadir untuk mengkuiti tes tanpa keterangan.

    Pelaksanaan tes tertulis online terdiri dari Pengetahuan Umum Tentang Pemerintahan Pekon serta tes Psikologi dan Logika. Pembukaan acara ini di hadiri oleh Kepala Pekon Gunung Tiga bapak M. Hijrah Syah Putra didampingi Ketua BHP bapak Madroni dan Ketua Panitia Penjaringan bapak A. Zajuli, S.Pd.I.

    Kepala Pekon mengajak seluruh peserta seleksi calon perangkat pekon agar dapat memanfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya serta menunjukan kualitas dan kemampunan yang terbaik sehingga nantinya bisa mendapatkan hasil yang terbaik.

    M. Hijrah Syah Putra Kepala Pekon Gunung Tiga dalam arahannya mengatakan, “momentum pengisian jabatan perangkat bukan karena untuk mendapatkan profesi, namun untuk melayani masyarakat Pekon Gunung Tiga”. Tegasnya.

    Yang terpenting dalam jabatan perangkat pekon adalah berdasarkan sistem berbasis profesionalitas dan transparan, serta kedepannya bagaimana mempertanggung jawabkan kerja dan kinerja kita kepada masyarakat.

    Dalam tes online yang menggunakan smartphone/android para calon diberikan soal tes Pengetahuan Umum Tentang Pemerintahan Pekon, Psikologi dan Logika dengan 35 soal dengan waktu 60 menit.

    Kemampuan mengoperasikan IT juga mutlak harus dikuasai oleh seorang perangkat pekon, mengingat saat ini hampir semua jenis pekerjaan khususnya dalam bidang pemerintahan pekon, tidak pernah lepas dari yang namanya komputer sehingga para calon harus benar-benar menguasainya.

    Harapan dan tujuan diadakannya pekon gunung tiga mengadakan seleksi kedepan mempunyai aparat yang cakap di segala bidang.
    “Kami membutuhkan seorang perangkat pekon yang mahir dalam IT, kami membutuhkan mitra kerja yang bisa membantu kami meringankan pekerjaan, sehingga tes berbasis online ini benar-benar sangat penting untuk membawa suatu perubahan.” pungkasnya. (Wisnu)

  • Polsek Wonosobo Imbau Anak-anak tak Main Meriam Bambu

    Polsek Wonosobo Imbau Anak-anak tak Main Meriam Bambu

    Tanggamus (SL)-Polsek Wonosobo bergerak cepat dengan mengerahkan Babinkamtibmas untuk melakukan imbauan pelarangan kepada anak-anak untuk tidak bermain petasan terutama meriam bambu, agar tak kembali memakan korban jiwa, Kamis 21 April 2021.

    Sebelumnya mainan petasan meriam bambu telah menelan membuat Aditya Mahesa (7) meninggal dunia akibat terbakar karena letusan meriyam bambu.

    Dalam keterangannya kepada sinarlampung.co, Kapolsek Wonosobo Iptu Juniko menjelaskan, kegiatan tersebut di lakukan atas perintah Kapolres Tanggamus untuk mengerahkan babinkamtibmas melakukan himbauan pelarangan mainan petasan terutama meriam bambu.Dalam kegiatan tersebut di amankan 2 unit mainan meriam bambu  yang sedang di mainkan anak-anak di pekon bandar suka bumi kecamatan BNS, dan kepada anak-anak tersebut di beri himbauan agar tidak lagi mainan petasan dan meriam bambu.

    “Atas perintah Kapolres Tanggamus kami kerahkan anggota kami babinkamtibmas untuk melakukan himbauan pelarangan mainan petasan terutama meriam bambu kepada orang tua maupun anak-anak.” Jelasnya.
    Dan dalam kegiatan tersebut anggota kami Bripka Andri Saputra dapat di amankan 2 unit mainan petasan meriam bambu yang sedang di mainkan anak-anak di pekon bandar suka bumi BNS.” Tandasnya

    Lanjutnya, kepada anak-anak tersebut kami berikan himbauan agar tidak lagi mainan petasan terutama meriam bambu karena sangat berbahaya. Dan kegiatan ini akan terus kami lakukan dan menyarankan kepada orang tua kami himbau agar memperhatikan dan melarang anaknya untuk tidak bermain petasan terutama meriam bambu karena sangat berbahaya.”Pungkasnya.

    Seperti diberitakan sebelumnya Aditya Mahesa bocah berusia 7 tahun yang masih duduk di bangku kelas satu SD  dari pekon Soponyono kecamatan wonosobo harus meregang nyawa karena terbakar akibat letusan mainan petasan meriam bambu (19/4/21).

    Saat Khoirudin bersama mekanik bernama Giri sedang membenahi sepeda motor, kemudian korban diajak bermain oleh anak keponakannya untuk bermain meriam bambu atau biasa disebut long.

    Saat bermain meriam bambu berisi minyak tanah, meriam bambu tersebut  terpental setelah meledak dan tumpah hingga mengenai tubuh korban, lalu api menyambar mengakibatkan korban terbakar dengan luka bakar yang cukup serius.

    Korban Aditya Mahendra sebelumnya sempat dibawa ke RS Panti Secanti Gisting untuk mendapatkan perawatan namun diberi obat kemudian korban kembali dibawa pulang ke rumah orang tua angkatnya di Pekon Soponyono Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus dan akhirnya meninggal. (Hardi)

  • Bantuan Sapi Diduga dijadikan Ajang Pungli, Kadis Pangan dan Peternakan Tanggamus ‘Bak Hilang Ditelan Bumi’

    Bantuan Sapi Diduga dijadikan Ajang Pungli, Kadis Pangan dan Peternakan Tanggamus ‘Bak Hilang Ditelan Bumi’

    Tanggamus (SL) – Bantuan ternak sapi tahun 2011 di Pekon Banyurip, Kecamatan Wonosobo sebanyak 42 ekor, bersumber dari Anggaran APBD 1 melalui Dinas Peternakan Kabupaten Tanggamus, kuat dugaan sebagai ajang pungli bagi oknum pegawainya.

    Pada sinarlampung.co Dwi warga pekon Banyurip sebagai penerima 2 ekor sapi menjelaskan kronologi bantuan yang diterimanya, ia mengatakan jika sapi yang ia terima sudah dikembalikan.
    “Tahun 2011 saya terima 2 ekor sapi dan di tahun 2016 saya sudah setorkan ke pak Zairin orang peternakan. Waktu ngasih surat penyetoran, saya minta tanda tangan dan cap stempel , namun kata pak Zairin itu sudah kuat, tanpa harus tanda tangan stempel lagi,” paparnya (21/04/2021).

    Selain Zairin ada dugaan mantan kepala Pekon Banyurip turut menerima setoran sapi tersebut.

    Dilain pihak, saat dihubungi melalui telepon Zairin berjanji untuk bertemu tatap muka sambil membahas masalah tersebut.

    ” Nanti kita ngobrol dulu bang yaa, duduk bareng membahas masalah bantuan sapi, ” kata Zairin.

    Namun sampai berita ini diturunkan telepon milik Zairin sudah tidak aktif lagi. Dan janji untuk pembahasan bantuan sapi belum terlaksana.

    Sementara Kepala Dinas (kadis), Dinas Pangan dan Peternakan Kabupaten Tanggamus Dhani Riza Efriansya tidak membenarkan penyetoran hewan ke Zairin selaku mantri hewan dan hal itu menyalahi prosedur.

    “Bahaya itu, engak ada setoran itu, bisa mereka berbuat gitu di luar prosedur kita,” kata Kadis di ruangannya.

    Setelah kejadian tersebut pihak Dinas Pangan dan Peternakan Kabupaten, baik Kadis maupun Zairin tidak pernah dapat dihubungi maupun ditemui, bahkan para staf di kantor terkesan menutupi dan tidak mau memberi tau keberadaan mereka.

    Ditempat lain Ketua Lembaga Jaringan Rakyat Tanggamus Supriyansyah menegaskan kekesalnya dikarenakan semua yang ada di kantor Dinas Pengan dan Peternakan terkesan menutupi dan mengelak kujunganya bersama awak media yang akan menanyakan kebenaran tersebut.

    “Seharusnya mereka tidak seperti itu, mana keterbukaan publik untuk kita, kok mau bertemu aja susah, seharusnya dia sebagai kepala dinas menemui kita semua disini, dan bertanya ada apa dan kenapa, ini malah udah 2 hari kita mau bertemu banyak alasannya, udah sekarang kita pulang dan untuk kalian para media muat semua aja beritanya,” tandasnya. (Wisnu/tim)

  • Bocah 7 Tahun di Wonosobo Tanggamus Tewas Usai Kena Ledakan ‘Jeduman’

    Bocah 7 Tahun di Wonosobo Tanggamus Tewas Usai Kena Ledakan ‘Jeduman’

    Tanggamus (SL) – Bocah 7 tahun bernama Aditya Mahendra pelajar kelas satu SD warga Pekon Soponyono Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus meninggal dunia setelah di rawat dua hari akibat luka bakar saat bermain meriam bambu, Senin (19/4/21)

    Kapolsek Semaka Iptu Pambudi Raharjo mengungkapkan, peristiwa terbakarnya korban terjadi pada Minggu (18/04/2021) sekitar pukul 10.00 WIB di Dusun Batuan Pekon Sukajaya Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus saat bermain meriam bambu atau biasa disebut “long”.

    “Luka bakar yang diderita korban, pada bagian kaki dan tangan serta dada dan bagian wajah korban atau hampir seluruh bagian tubuh korban kecuali bagian punggung korban,” ungkap Iptu Pambudi, Selasa (20/4/21).

    Kapolsek menjelaskan, kronologis kejadian pada Minggu (18/04/2021) pukul 08.30 WIB, korban Aditya Mahendra diajak oleh orang tua angkatnya bernama Khoirudin ke bengkel sepeda motor yang masih kerabatnya di Dusun Batuan Pekon Sukajaya Kecaamatan Semaka.

    Saat Khoirudin bersama mekanik bernama Giri sedang membenahi sepeda motor, kemudian korban diajak bermain oleh anak keponakannya untuk bermain meriam bambu atau biasa disebut long.

    Saat bermain meriam bambu berisi minyak tanah, meriam bambu tersebut terpental setelah meledak dan tumpah hingga mengenai tubuh korban, lalu api menyambar mengakibatkan korban terbakar dengan luka bakar yang cukup serius.

    Korban Aditya Mahendra sebelumnya sempat dibawa ke RS Panti Secanti Gisting untuk mendapatkan perawatan namun diberi obat kemudian korban kembali dibawa pulang ke rumah orang tua angkatnya di Pekon Soponyono Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus.

    “Pada Senin (19/04/2021) sekitar pukul 22.30 WIB, korban Aditya Mahendra meninggal dunia di rumah kediaman orang tua angkatnya, akibat luka bakar yang dideritanya tersebut,” jelasnya.

    Lanjut Kapolsek, berdasarkan keterangan orang tua angkatnya, bahwa orang tua kandung korban Aditya Mahendra merupakan warga Desa Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang.

    “Setelah orang tua kandungnya tiba, jenazah korban telah dikebumikan di TPU Pekon Soponyono,” ujarnya.

    Guna mencegah peristiwa tersebut terulang, Kapolsek menghimbau masyarakat untuk memperhatikan anak-anaknya agar tidak bermain meriam sejenis ataupun petasan karena akibatnya sangat merugikan bahkan mengakibatkan kematian.

    “Mari bersama-sama memperhatikan anak-anak kita, jangan bermain meriam bambu ataupun petasan dan sejenisnya,” imbaunya.

    Sementara itu menurut Khairudin selaku orang tua angkat korban, bahwa ia mengajak anak service sepeda motor di tempat keponakannya. Anaknya keponakannya menyambut untuk mengajak bermain dan korban lari ke belakang rumah sehigga tidak terpantau olehnya.

    “Saya tanya keponakan, dia bermain apa. katanya main petasan dari bambu,” kata Khairudin di rumah duka.

    Lanjutnya, berselang waktu yang agak lama, korban datang meminta pulang. Namun karena pekerjaan belum selesai, sehingga korban kembali ke belakang rumah untuk kembali bermain.

    “Dalam waktu beberapa menit, istri keponakan saya memanggil sambil memekik. Saya lari dari depan kebelakang melihat anak saya sudah penuh api, setelah dipadamkan langsung dibawa ke pihak medis, namun karena jarak yang jauh sehingga dirawat di rumah,” ujarnya.

    Ditambahkannya, korban memang berbadan besar namun umurnya baru menginjak sekolah kelas 1 SD, sebelum meninggal ia mengigau diduga badannya kepanasan. “Mungkin kepanasan, pas tidur dia ngigau dan tadi malam meninggal,” tutupnya. (Hardi)

  • Diduga Ada Kasus Penipuan Yang Dilakukan Oleh IRT Pencuri Harta Mertua

    Diduga Ada Kasus Penipuan Yang Dilakukan Oleh IRT Pencuri Harta Mertua

    Tanggamus (SL)-Satreskrim Polres Tanggamus terus melakukan penyelidikan kasus lain yang menjerat Revta Sa Fallas. Pasalnya bukan hanya pencurian dalam keluarga, ternyata juga melebar ke kasus penipuan dan  penggelapan kendaraan dengan korban orang lain.

    Hal itu terungkap setelah Firdaus, warga Tanjung Senang, Bandar Lampung menemui Kasatreskrim Polres Tanggamus Inspektur Satu Ramon Zamora dan menceritakan bahwa mobilnya telah di rental namun digadaikan kepada orang lain oleh Revta Sa Fallas.

    Menurut Kasatreskrim Polres Tanggamus Iptu Ramon Zamora, SH dengan adanya laporan dari Firdaus, pihaknya kini makin tahu tentang tindak kejahatan Revta.

    “Untuk laporan dari korban Firdaus kemungkinan akan ditangani Polresta Bandar Lampung sebab kejadiannya di sana. Sedangkan kami fokus pada kejadian di Tanggamus,” ungkap Iptu Ramon Zamora mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, SIK

    Ia mengaku, kemungkinan nanti Polresta Bandar Lampung akan berkoordinasi untuk mengungkap penipuan dan penggelapan kendaraan yang dilakukan oleh Revta.

    Bahkan bisa juga perkara ini ditangani Polda Lampung jika ternyata kejadiannya di banyak tempat, menyebar dan banyak korbannya.

    Ramon mengaku, kemungkinan Revta juga bagian dari sindikat penipuan dan penggelapan kendaraan. Itu didasar dari banyaknya korban.

    “Jika ada warga Kabupaten Tanggamus yang dirugikan oleh tersangka Revta, kami persilahkan melapor di Polres Tanggamus,” tandasnya.

    Sementara itu, menurut Firdaus, dirinya pemilik kendaraan Daihatsu Panther nopol B 1377 BRF warna silver. Mobil tersebut disewa/rental oleh Revta pada 2018 lalu dan sampai sekarang tidak dikembalikan.

    “Sudah lama mobil saya dirental tapi tidak dipulangkan. Nomor dia tidak aktif, datang ke rumahnya di Bandar Lampung tidak ada. Sampai akhirnya ada berita dia tertangkap sama Polres Tanggamus,” ujar Firdaus.

    Ia mengaku, mulanya kenal dengan Revta setelah memposting lewat akun Facebook menerima jasa sewa mobil. Setelah itu Revta menghubungi dan menyewa mobil untuk pulang ke Kota Agung dari Bandar Lampung.

    “Dari saya pertamanya ada permintaan sewa mobil sama sopirnya. Tapi dia tidak mau pakai sopir katanya kalau pulang ke Kota Agung bisa lama, pasti tidak mungkin menanggung hidup sopir,” terang Firdaus.

    Akhirnya didapat kesepakatan mobil disewa tanpa sopir, dengan biaya sewa sehari Rp 325 ribu. Dan jika pembayaran persepuluh hari sebesar Rp 3,250 juta. Itu berlangsung selama satu bulan pada 2018 lalu.

    “Waktu satu bulan itu lancar, saat itu pernah ketemu di mall sambil perpanjang kontrak sewa mobil itu. Habis itu sudah tidak ketemu lagi, nomor tidak aktif, mobil tidak kembali,” terang Firdaus.

    Ia mengaku, semula tidak menduga Revta akan menipu dirinya, sebab dia pernah mendatangi rumah yang ditempatinya di BKP Kemiling. Dan tiga kali pembayaran sewa mobil juga lancar.

    Namun ternyata pada bulan kedua, Revta langsung menghilang. Dan baru tahu kabar namanya dari pemberitaan setelah mencuri aset milik mertua sampai Rp 1 miliar dan ditangkap di Yogyakarta.

    Firdaus ingin menegaskan bahwa korban Revta bukan hanya keluarga. Tapi orang lain yang sementara ini adalah para pemilik kendaraan.

    “Ada teman-teman saya dari Grab, Go Car dan lainnya sekitar delapan orang yang mobilnya dirental sama Revta sampai sekarang belum dikembalikan,” ujar. Firdaus.

    Ia mengaku, semula juga kaget, karena banyak yang jadi korban perempuan berusia 32 tahun tersebut. Sesama mereka baru tahu setelah bertemu di Polresta Bandar Lampung untuk melaporkan Revta.

    “Kalau saya dan teman-teman lainnya ingin mobil itu dikembalikan, bisa didapatlah mobil semuanya. Mobil saya itu dibeli dari jual tanah,” ujar Firdaus.

    Atas perbuatannya, tersangka juga dapat dijerat perkara penipuan dan penggelapan sesuai laporan korbanya maka dan kembali terancam pasal 372 dan 378 KUHP dengan ancaman empat tahun penjara.

    Sebelumnya diberitakan, seorang ibu rumah tangga (IRT) berusia 32 tahun bernama Revta Sa Fallas, ditangkap Satreskrim Polres Tanggamus dalam pelariannya saat berada di Apartemen Malioboro City Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Tersangka merupakan DPO dalam perkara pencurian dalam keluarga yakni sejumlah harga berharga milik mertuanya sendiri yakni Farizal Indra (62) warga Pekon Terbaya Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus.

    Atas penangkapan tersebut terungkap, pencurian dilakukan tersangka bernilai fantastis berupa 1 BPKB mobil serta 3 sertifikat tanah yang terletak di Natar dan Bandar Lampung sehingga korban menderita kerugian senilai Rp1 milyar.

    Selain mencuri barang tersebut, selama dua tahun melarikan diri tersangka juga membawa dua anaknya yang berusia 3 dan 6 tahun, yang biasa di asuh oleh mertuanya dan merupakan cucu kesayangan sehingga membuat mertuanya banyak berfikir bahkan sakit keras. (Hardi)

  • Dua Tahun Buron Wanita Pencuri Harta Mertua di Tanggamus di Tangkap di Jogja Bersama Pria Lain

    Dua Tahun Buron Wanita Pencuri Harta Mertua di Tanggamus di Tangkap di Jogja Bersama Pria Lain

    Bandar Lampung (SL)-Sempat buron selama dua tahun karena membawa kabur harta mertuanya bernilai miliaran rupaih, Revta Safallas (32), warga Pekon Sridadi, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus, berhasil diringkus Tim Reskrim Pores Tanggamus, di Apartemen Malioboro City, di Yogyakarta. Pelaku mencuri BPKP mobil Avanza, dan beberaoa sertifikat rumah, milik Farizal Indra (62), warga Pekon Terbaya, Kotaagung, Tanggamus.

    Pelaku menggadaikan BPKB mobil dan menjual beberapa sertifikat tanah dn perumahan milik korban. Pelaku juga membawa kabur dua cucu kesayangannya yang selama ini bersama Fariza, dan membuat neneknya sakit keras. Pelaku ditangkap  di Apartemen bersama seorang lelaki pada Selasa 13 April 2021 pukul 21.00 WIB selanjutnya dibawa ke Mapolres Tanggamus.

    “Uang Hasil kejahatan itu, diduga untuk bersenang-senang dengan lelaki idaman lain. Pelaku mencuri satu BPKB mobil Toyota Avanza yang diagunkanke leasing BESS Finance di Telukbetung,” kata Kasat Reskrim Iptu Ramon Zamora mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, SIK.

    Lalu, lanjut Ramon, pelaku juga mengambil satu buah sertifikat tanah milik korban yang terletak di Beranti, Lampung Selatan, pada Juli 2015. Pada 2017, pelaku kembali mengambil dua buah sertifikat perumahan milik korban masing-masing berada di Perumahan BKP Blok V No 251 dan Blok J no 79 Kemiling Bandar Lampung. Kedua sertifikat itu telah berpindah tangan kepemilikan atas nama orang lain.

    “Setelah menjalani pelarian selama sekitar dua tahun, Revta Safallasditangkap Satreskrim Polres Tanggamus dalam pelariannya ketika sedang berada di Apartemen Malioboro City, di Yogyakarta. Terduga masuk daftar pencarian orang (DPO) dalam perkara pencurian dalam rumah tangga, milik mertuanya sendiri, Farizal Indra (62), warga Pekon Terbaya, Kotaagung, Tanggamus,” kata Ramon.

    Ramon Zamora menjelaskan selai aksi pencurian yang dilakukan menantu terhadap harta benda mertua itu, pelaku melarikan diri, dan juga membawa dua anaknya yang berusia tiga dan enam tahun, yang biasa diasuh oleh mertuanya. Kedua anak ini merupakan cucu kesayangan mertuanya.

    “Karena dibawa menantunya, mertuanya mengalami sakit keras. Revta Safallas merupakan warga Pekon Sridadi Kecamatan Wonosobo, Tanggamus, ditangkap berdasarkan laporan tanggal 29 Oktober 2018, atas laporan mertuanya sendiri. Kerugian ditaksir sebesar Rp1 miliar,” jelasnya.

    Berdasarkan keterangan pelaku, ia melakukan perbuatan tersebut karena ia terlilit utang kepada rentenir. “Pengakuan pelaku untuk bayar utang. Namun melihat keadaannya diduga uang hasil kejahatan dipakai untuk gaya hidup mewah. Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 367 KUHP, dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara,” katanya. (red)

  • Pengelolaan Taman Kota Di Kabupaten Tanggamus Diduga Tak Sesuai Dengan Anggaran

    Pengelolaan Taman Kota Di Kabupaten Tanggamus Diduga Tak Sesuai Dengan Anggaran

    Tanggamus (SL)-Pengelolaan taman kota yang berada di pusat kota Kabupaten Tanggamus dinilai tidak maksimal. Fasilitas yang ada pun tdak sesuai dengan anggran yang di gelontorkan senilai 150 Juta Rupiah.

    Pantauan media di lokasi, kolam yang berada di taman tersebut kering dan air mancur tidak berfungsi sebagaimana mestinya, jaringan WiFi tidak ada kuota, cctv tidak nampak di sudut-sudut taman dan kabel lampu hias terkesan asal-asalan dalam pemasangannya.

    Salah satu pengunjung mengungkapkan, selama ini tidak pernah mengetahui fasilitas yang ada di taman kota. “Kami belum pernah tahu dengan adanya fasilitas Wi-Fi karena selama ini belum pernah ada hotspot nya,” terang Yona salah seorang pengunjung, Sabtu 17 April 2021.

    Ditempat yang sama pengunjung lain mengatakan banyak fasilitas yang sudah tidak layak dan tidak berfungsi lagi.

    ” Seharusnya dengan anggaran fantastis taman kota harusnya tidak seperti saat ini terkesan terbengkalai, pemeliharaan tidak maksimal,” Supri

    Saat di hubungi melalui telepon Herlan Adiyanto canat kota Agung mengatakan terkait dengan taman kota.
    “Silahkan naik berita nanti itu sebagai evaluasi kami, karena untuk Wi-Fi dan cctv memang tidak dianggarkan,” terangnya

    Sementara informasi untuk Pengelolaan Ruag Terbuka Hijau (RTH) Ir, Soekarno, Kecamatan Kotaagung anggaran tahun 2020 152.212,000, anggaran belanja internet Ruang Terbuka Hijau (RTH) 9,600,000,-
    Belanja modal peralatan dan mesin Pengadaan Cctv 1set 9,500,000,- (Wisnu)

  • SD Muhammadiyah Gisting Gelar Muhasabah dan Doa Bersama

    SD Muhammadiyah Gisting Gelar Muhasabah dan Doa Bersama

    Tanggamus (SL)-Sekolah Dasar Muhammadiyah Gisting Kabupaten Tanggamus menyelenggarakan muhasabah dan doa bersama bagi siswa Kelas VI Tahun Pelajaran 2020/2021 pada hari Sabtu, 17 April 2021

    Acara ini dihadiri oleh Kepala SD Muhammadiyah Gisting Uswatun Mardiyah, S.Pd.SD, Orang Tua/Wali Siswa Kelas VI beserta siswa, dan Dewan Guru dan Karyawan SD Muhammadiyah Gisting.

    Bertempat di Masjid Ahmad Dahlan SD Muhammadiyah Gisting kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama siswa Kelas VI A dan VI B diselenggarakan dari Pukul 08.00-10.00 dan sesi kedua siswa kelas VI C dan VI D dari pukul 10.00-12.00.

    Dalam sambutannya Kepala SD Muhammadiyah Gisting Uswatun Mardiyah, S.Pd.SD menjelaskan kegiatan Muhasabah dan Doa bersama ini diselenggarakan untuk mempersiapkan mental siswa menjelang Ujian Sekolah yang akan dilaksanakan pertengahan April ini.

    “Walaupun Ujian Nasional tidak dilaksanakan tetapi Ujian Sekolah masih dilaksanakan. Dan Siswa diharapkan benar-benar menghadapi Ujian Sekolah ini dengan Sungguh-sungguh tidak hanya formalitas saja,” kata Uswatun.

    Uswatun Mardiyah menambahkan Bantuan orang tua atau wali siswa di rumah untuk memotivasi Siswa lebih giat lagi belajar di rumah dalam menghadapi Ujian Sekolah ini. Karena pembelajaran di masa Pandemi ini dengan metode daring nampaknya Siswa kurang bersemangat dalam belajar.

    Kadar Pawitan, S.Pd.I di dampingi Duwi Reniati, S.Pd Memimpin Muhasabah untuk memberi motivasi agar giat belajar dan melakukan segala sesuat dengan baik dan mandiri. Juga untuk menyadarkan Siswa agar berprilaku baik kepada Orang tua serta menyiapkan mental Siswa untuk menghadapi Ujia Sekolah dengan baik.

    “Sebagai tanda syukur dan mengharap keridoan Allah SWT. agar Ujian Sekolah berjalan dengan lancar Kadar Pawitan, S.Pd.I membacakan doa.

    Kegiatan ini diakhiri dengan sungkeman Siswa kepada Orang tua masing-masing untuk meminta maaf dan mohon doa agar ujian mereka berjalan dengan sukses tanpa ada aral yang menghalang. Serta berjabat tangan Siswa dengan Guru, orang Tua dengan Guru, dan siswa dengan siswa untuk saling memaafkan. (Fitriati/wisnu)

  • Bupati Tanggmus Sambut Kunjungan Menteri BUMN Erick Tohir

    Bupati Tanggmus Sambut Kunjungan Menteri BUMN Erick Tohir

    Tanggamus (SL)-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan kunjungan Kerja (kunker) ke Kabupaten Tanggamus, Kamis 15 April 2021.

    Kedatangan Erick Tohir beserja rombongan di sambut oleh bupati Tanggamus Hj.Dewi Handajani bersama Forkopimda kabupaten Tanggamus dan Sekretaris daerah kabupaten Tanggamus di kantor Pertamina Marine Region III Kotaagung kelurahan Pasar Madang, kecamatan Kotaagung.

    Kunjungan kerja menteri BUMN tersebut guna melaunching kapal VLCC (Very Large Crude Carrier) Pertamina
    Pride. Rombongan transit terlebih dahulu di kantor Pertamina Marine Region III Teluk Semaka selanjutnya menuju ke VLCC (Very Large Crude Carrier) Pertamina di Teluk Semaka, Kab. Tanggamus Lampung dan sebelum rombongan naik ke kapal VLCC Pertamina Pride terlebih dahulu dilaksanakan safety briefing, sebagai langkah pengamanan.

    Selanjutnya Rombongan Menteri BUMN beserta Direktur Utama PT. Pertamina (Persero), Ir. Nicke Widyawati, SH dan jajaran Direksi PT. Pertamina Pusat melaksanakan kegiatan seremonial VLCC Pertamina Pride.Kapal VLCC Pertamina memiliki kapasitas muatan 2 juta barel Crude Carrier dengan panjang kapal 330 meter, 25 meter tinggi dari permukaan laut dan lebar 60 meter.

    Sementara Bupati Dewi Handajani mengatakan, kedatangan Menteri BUMN itu dalam rangka meresmikan VLCC Pertamina Pride yang bisa mengangkut bahan bakar minyak (BBM) 2 juta barel.

    “Dengan adanya kapal VLCC ini maka Pertamina siap menunjang penyaluran pasokan energi nasional,” kata Dewi Handajani.

    Dalam kesempatan tersebut, bupati juga menyampaikan mengenai rencana Kawasan Industri Tanggamus (KIT) yang hingga kini belum ada kejelasan kapan akan dimulainya.

    “Tadi juga saya sampaikan mengenai proyek strategis nasional yaitu salah satunya KIT. Yang menjadi kendala saat ini masih pandemi sehingga berdampak pada perekonomian. Pak menteri akan mengkaji lagi, kira-kira apa yang cocok untuk dikembangkan,” sebut bupati.(Hardi)