Kategori: Tanggamus

  • Tiga Anggota Komisi III DPRD Tanggamus Kunjungi Siti Aisyah

    Tiga Anggota Komisi III DPRD Tanggamus Kunjungi Siti Aisyah

    Tanggamus (SL)-Tiga Anggota DPRD kabupaten Tanggamus komisi III yang berasal dari dapil 6 mengunjungi Siti Aisyah di kediaman nya di Dusun Sukarame Pekon Tengor Kecamatan Cukuh Balak, Senin 15 Februari 2021.

    Ketiga Anggota DPRD tersebut diantaranya, Edy yalismi dari fraksi PKB, Ahmad Farid fraksi dari PPP, dan Iflah Haza dari fraksi PAN.

    Rombongan melihat secara langsung keadaan Siti, dan akan memberikan santunan dan langsung berkoordinasi dengan instansi terkait yaitu Puskesmas Putih Doh dan Kecamatan setempat serta meminta untuk segera memberi tindakan.

    “Kami sangat prihatin melihat kondisi Siti sebagai tanggungjawab kami sebagai anggota dewan di wilayah dapil 6 sangat empati,” kata Edy mewakili rekan Dewan lainnya.

    Setelah berkoordinasi dengan Camat dan Dinas kesehatan, pihak legislatif dan eksekutif akan bahu membahu dalam membatu kesembuhan Siti.

    Edy sempat memberi semangat dan motifasi kepada Siti supaya tidak menyerah melawan penyakit yang di derita Siti.

    “Dinda kami datang kesini supaya dik Siti lebih semangat kami semua prihatin dengan keadaanmu, terus berjuang lawan sakitmmu anakmu adalah motifasimu dia masih membutuhkanmu ayo berjuang jangan minder dan takut kami bersama mu,” kata Edy sambil berbisik ke Siti.

    Dalam kesempatan yang sama Iflah Haza mengambil inisiatif meminta semua berkas untuk mengurus langsung BPJS untuk Siti. “Kami akan langsung mengurus BPJS buat Siti dan akan membawa kerumah sakit, setelah mendapat petunjuk harus di rujuk kemana kami akan mengawalnya demi rasa kemanusiaa,” kata Iflah.

    Dalam kesempatan ini anggota Dewan dan Tagana memberikan santunan langsung kepada keluarga Sidik dan berjanji akan mengawal proses penyembuhan Siti.

    Keluarga Sodik sangat berterimakasih kepada para anggota dewan yang berkenan melihat dan sekaligus memberi santunan kepada keluarganya.

    ” Saya haturkan terimakasih kepada para anggota dewan yang telah membantu dan peduli terhadap anak kami dan terutama kepada rekan-rekan media yang selama ini telah berpartisipasi memberitakan kondisi Siti sehingga semua pihak turut membantu keluarga kami,” kata Sodik. (Wisnu)

  • Dugaan Pelecehan Murid SMK Negeri 1 Kota Agung Barat Pecat Guru Honor

    Dugaan Pelecehan Murid SMK Negeri 1 Kota Agung Barat Pecat Guru Honor

    Tanggamus (SL)-Masyarakat sekolah SMK Negeri 1 Kota Agung Barat, Tanggamus, sepakat memberhentikan Er, oknum guru honor, yang diduga terlibat perbuatan pelecehan, terhadap empat siswa. Pemberhentian oknum guru itu berdasarkan hasil musyawarah pihak Sekolah dan Komite pada Kamis 11 Februari 2021.

    Kepala SMKN Kota Agung Barat, Sri Purwatiningsih dalam keterangan yang diterima media ini, Minggu 14 Februari 2021, mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan wali murid pada tanggal 3 Februari 2021, bahwa adanya dugaan oknum guru yang berbuat tidak senonoh terhadal empat orang murid putri di SMKN Kobar.

    “Karena itu, pihak sekolah langsung melakukan pemanggilan kepada oknum tersebut. Pemanggilan bersama wali empat murid yang menjadu korban, untuk di mediasi dan klarifikasi atas laporan wali murid tersebut pada tanggal 4 Februari 2021 dan hasil mediasi pihak wali murid menuntut untuk segera mengeluarkan oknum guru dimaksud,” kata Sri Purwaningsih.

    Menurut Sri, dugaan perbuatan tidak bermoral tersebut dilakukan oknum tersebut saat sedang melatih fisik, atas permintaan empat orang anak murid sendiri. Selanjutnya, kepala sekolah, waka kurikulum mewakili dewan guru Handoko dan Guru BK Anjar Sulistio Rini, serta Ketua Komite Taufik dan beberapa pengurus Komite melakukan rapat pada Kamis tanggal 11 Februari 2021, dan memutuskan untuk mengeluarkan oknum guru dimaksud yang masih berstatus guru honor.

    “Hasil kesepakatan musyawarah pihak sekolah dengan komite, siapapun guru yang melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap murid semua sepakat untuk dikeluarkan, dan bersamaan dengan rapat pihak sekolah dan komite, oknum guru dimaksud telah melayangkan surat pengunduran dirinya sebagai guru honor di SMKN Kota Agung Barat,” jelasnya.

    Sri menjelaskan, aksi tak terpuji oknum guru terhadap muridnya yang masih berusia 16-18 tahun tersebut bukan pada saat proses KBM atau kegiatan sekolah.  Sebab, dalam masa pandemi memang dilarang tatap muka.

    “Tapi lebih kepada hasil berembuk sendiri antara anak anak dan oknum guru tersebut yang meminta dilatih fisik. Sementara si oknum guru itu bukan guru pembimbingnya, dan pihak sekolah tidak diberi tahu tentang rencana mereka tersebut,” jelas Sri Purwatiningsih

    Sri Purwatiningsih menegaskan, bahwa pihaknya memperisilahkan wali murid yang anak-anaknya menjadi korban dugaan perbuatan tidak senonoh itu ingin menempuh jalur hukum untuk memastikan benar atau tidaknya kejadian tersebut.

    “Setelah pemberhentian tersebut, jika wali murid melaporkan kepada pihak kepolisian. Maka SMKN Kota Agung Barat menyerahkan kepada proses hukum dan siap membantu dalam proses penyelidikannya,” katanya.

    Pengakuan Murid

    Sebelumnya, dikabarnya oknum Guru honor SMK Negeri 1 Pekon Way Gelang, Kecamatan Kota Agung Barat diduga melakukan pelecehan seksual kepada keempat muridnya, Par korban S, SD, Z dan R. Peristiwa pelecehan itu dilakukan IM dilakukan di ruang kantor sekolah,  pada hari Jumat 29 Januari 2021 sekitar pukul 02.00 dengan modus cek visik untuk pendaftaran KOWAD (Komando
    Wanita Angkatan Darat).

    Hal itu diceritakan salah satu korban yang menyebutkan bermula S dan ketiga rekannya diajak tes visik oleh IM ke kantor Kodim Tanggamus. Namun IM justru menyuruh keempat muridnya itu untuk ke ruang kantor.

    Sesampainya di sekolah dalam keadaan sepi karna masih dalam situasi pandemi Covid-19. Mereka dibawa masuk keruang kantor. Mereka dites fisik Sit up, cium lutut sendiri, kemudian terlebih mereka di periksa bagian atas, lalu di periksa bagian bawah, setelah itu S,SD,Z dan R di suruh
    membuka baju, lalu IM meraba-raba.

    “Awal mulanya kami mau di tes visik di Kodim bang. Tapi kami disuruh ke sekolah dulu. Saya ga tau kalo mau dites disekolah. Sesampainya disekolah kami dites visik, suruh sit up dan cium lutut sendiri. Setelah itu saya diraba-raba bagian dada saya,” kata S.

    Lalu diraba bagian bawah, tangannya dimasukan kedalam baju saya bang sambil bilang, kamu ini lemak ya,” ucap S menirukan ucapan IM.

    S mengaku awalnya hanya dirinya, yag diperlakukan demikian, Ternyat semua temannya juga diperlakukan sama. ”Saya pikir cuma saya bang,ga taunya semua teman saya juga digitukan. Malah ada teman saya yang diantar pulang kerumahnya, dengan alasan nanya punya durian. Tapi, temannya yang diantar pulang itu dites dengan cara yang sama lagi,” katanya S.

    Kepala Sekolah, Drs Sri Purwatinengsih membenarkan adanya laporan dari wali murid yang mengatakan bahwa anaknya sudah menjadi korban pelecehan seksual yang di lakukan oleh salah satu guru pengajar SMK N 1 kota Agung Barat dengan inisial IM.

    Namun menurutnya, semua sudah pernah dimediasi dengan cara mempertemukan kedua belah pihak baik keempat Wali murid dan IM sebagai terduga pelaku pelecehan seksual tersebut. “Iya itu benar tapi saya hannya mendengar saja tidak tau pasti,dan kegiatan yang dilakukan oleh IM itu bukan kegiatan sekolah, dan kami pihak sekolah sudah memediasi semuanya jadi kalo pun pihak orang tua mau meneruskan masalah itu ya silahkan,tapi jangan bawa-bawa Sekolah,kalo bawa-bawa sekolah saya tidak terima,” katanya.

    Karna menurutnya, IM mengadakan kegiatan tersebut tidak ijin kepada Kepala Sekolah. “Tidak ada ijin ke saya selaku kepala sekolah disini. Ditambah lagi dia tidak ada kapasitas untuk kegiatan
    itu. Dia bukan pembina disekolah ini, dia juga baru dua bulan jadi guru honor disini jadi saya juga belum seberapa kenal dengan dia itu.” jelasnya

    “Tuntutan Wali murid agar kami memecat IM tapi pihak sekolah tidak bisa memecat nya karna ada aturan. Dia punya SK jadi kami baru kasih peringatan saja, kalo selama enam bulan kedepan dia mengulangi lagi baru kami akan pecat,” katanya. (Rls/red)

  • Diduga Lakukan Perbuatan Tidak Senonoh Kepada Murid, Oknum Guru Honorer SMK N 1 Kota Agung Barat Diberhentikan

    Diduga Lakukan Perbuatan Tidak Senonoh Kepada Murid, Oknum Guru Honorer SMK N 1 Kota Agung Barat Diberhentikan

    Tanggamus (SL)-Oknum Guru berinisial ER yang diduga melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap 4 murid di SMK Negeri 1 Kota Agung Barat, Kabupaten Tanggamus diberhentikan dari mengajar. Pemberhentian oknum guru itu berdasarkan hasil musyawarah pihak Sekolah dan Komite sekolah, pada Kamis 11 Februari 2021 kemarin.

    Kepala SMK N 1 Kota Agung Barat Sri Purwatiningsih mengungkapkan, diduga aksi tak terpuji oknum guru terhadap muridnya yang masih berusia 16-18 tahun tersebut bukan pada saat proses KBM atau kegiatan sekolah. karena masa pandemi siswa dan guru tidak tatap muka, tapi lebih kepada hasil berembuk sendiri antara anak-anak dan oknum guru tersebut yang meminta dilatih fisik.

    “Sementara oknum guru itu bukan guru pembimbingnya, dan pihak sekolah tidak diberi tahu tentang rencana mereka tersebut,” kata Sri Purwatiningsih dalam keterangan yang diterima media ini, Minggu 14 Februari 2021.

    Sri Purwatiningsih menjelaskan, peristiwa dugaan tidak bermoral tersebut dilakukan oknum tersebut saat sedang melatih fisik, atas permintaan 4 orang anak murid sendiri.

    Kemudian, menindak lanjuti laporan Wali Murid pada tanggal 3 Februari 2021, bahwa ada dugaan oknum guru yang berbuat tidak senonoh terhadap 4 orang murid Putri di SMK N 1 Kota Agung Barat. kemudian pihak sekolah langsung melakukan pemanggilan  terhadap ER.

    “Pemanggilan bersama – sama dengan wali murid dan ke empat murid yang diduga menjadi korban untuk di mediasi dan klarifikasi atas laporan wali murid tersebut pada tanggal 4 Februari 2021 dan hasil mediasi pihak wali murid menuntut untuk segera mengeluarkan ER,” kata Sri.

    Selanjutnya, Kepala Sekolah, Waka Kurikulum mewakili dewan guru Handoko dan Guru BK Anjar Sulistio Rini, serta Ketua Komite Taufik As Salam dan beberapa pengurus Komite melakukan rapat pada Kamis tanggal 11 Februari 2021, dan memutuskan untuk mengeluarkan oknum guru dimaksud yang masih berstatus guru honorer itu.

    “Hasil kesepakatan musyawarah pihak sekolah dengan komite, siapapun guru yang melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap murid semua sepakat untuk dikeluarkan, dan bersamaan dengan rapat pihak sekolah dan komite, oknum guru dimaksud telah melayangkan surat pengunduran dirinya sebagai guru honor di SMKN Kota Agung Barat,” jelasnya.

    Ditambahkannya, jika wali murid yang anak-anaknya menjadi korban dugaan perbuatan tidak senonoh dipersilahkan menempuh jalur hukum guna memastikan benar atau tidaknya kejadian tersebut.

    “Setelah pemberhentian tersebut, jika wali murid melaporkan kepada pihak kepolisian. Maka SMK N 1 Kota Agung Barat menyerahkan kepada proses hukum dan siap membantu dalam proses penyelidikannya,” tandasnya.(Hardi)

  • Edi Yalismi Anggota DPRD Tanggamus Fraksi PKB Akan Beri Santunan Kepada Siti Aisyah

    Edi Yalismi Anggota DPRD Tanggamus Fraksi PKB Akan Beri Santunan Kepada Siti Aisyah

    Tanggamus (SL)– Edy Yalismi, SE, anggota DPRD Kabupaten Tanggamus dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dapil 6 yang meliputi Kecamatan Bulok, Limau, Cukuh Balak, Kelumbayan Induk dan Kelumbayan baru mengetahui jika ada warga pekon Tengor, kecamatan Cukuh Balak, kabupaten Tanggamus yang mmenderita  syaraf terjepit sejak melahirkan anak pertama, dua tahun lalu karena aktifitas yang padat.

    Namun, Edi Yalismi akan memberikan santunan kepada Siti Aisyah dan akan mengkoordinir penggalangan dana di kalangan anggota DPRD Tanggamus.

    “Karena rasa tanggung jawab sebagai seorang wakil rakyat dari dapil 6, dirinya atas nama pribadi akan memberikan santunan untuk meringankan beban keluarga Sodik, dan akan mengkoordinir penggalangan dana ke para sesama anggota Dewan serta akan mencarikan para dermawan yang ingin membatu dalam pengobatan Siti Aisyah,” kata Edi kepada Sinarlampung.co Sabtu 13 Februari 2021.

    Menurutnya, kedepan jika terdapat kendala di wilayah dapil 6, baik sosial maupun kesehatan supaya segera menghubungi anggota dewan terdekat, karena ini merupakan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat.

    “Harapan kami selaku wakil rakyat, jika terjadi persoalan pada masyarakat tolong kami di beri tahu dan kami sangat berterimakasih kepada media karena dengan adanya pemberitaan dengan cepat kami dapat mengetahui kabar suasana yang terjadi pada masyarakat terutama dapil 6,” tutupnya

    Edy Yalismi akan memberikan bantuan tersebut kepada keluarga Sodik dan akan menjenguk secara langsung untuk melihat kondisi Siti Aisyah, di sela kepadatan aktifitasnya sebagai anggota DPRD.

  • Sono Pembuat Gula Merah Bertahan Hidup Dimasa Pandemi Covid-19 Dengan Harga Anjlog

    Sono Pembuat Gula Merah Bertahan Hidup Dimasa Pandemi Covid-19 Dengan Harga Anjlog

    Tanggamus (SL)-Dampak Pandemi Covid-19 sangat terasa bagi masyarakat, begitupun yang dirasakan oleh Keluarga Sono, seorang Petani gula merah asal Pekon Sridadi kecamatan Wonosobo yang mengalami penjualan menurun. Sono rutin menggeluti profesi sebagai pembuat gula merah sudah 10 tahun.

    Sono dalam keseharian nya setelah menunaikan ibadah sholat subuh berangkat ke kebun yang jarak nya sekitar 3 kilo Meter dari rumahnya dengan mengedarai sepeda motor untuk mengambil air nira kelapa yang merupakan bahan baku pembuatan gula merahnya. Setiap harinya, saat fajar tiba, bapak dari tiga anak ini harus memanjat pohon Kelapa sebanyak 50 batang untuk di ambil air niranya sebagai bahan baku gula merah.

    Dari 50 pohon Kelapa itu, Sono bisa membawa 2 derigen ukuran 30 liter di pagi hari, dan satu derigen 20 liter pada sore hari nya. Dari 80 Liter air nira tersebut Sono dan Isterinya mampu memproduksi gula merah sebanyak 15 hingga 17 Kilogram (KG). Jika di jual harga perkilogramnya 9.000 rupiah yang sebelumnya 12.000 rupiah.

    Untuk memasak air nira hingga menjadi gula merah membutuhkan kisaran 6 hingga 7 jam dengan 1 meter kubik kayu bakar. Dari hasil rata-rata 150 Ribu perhari, Sono pun masih harus mengeluarkan satu juta untuk sewa pohon kelapa, dan 500ribu untuk beli kayu bakar nya. Dari penghasilan itu kebutuhan keluarga bisa ia penuhi dan dapat menyisihkan 50 Ribu untuk di simpan.

    “Pohon kelapa yang di panjat 50 batang dan rata-rata jadi gula merah setiap hari nya 15 sampai 17 kilogram. Gula merah yang jadi kita jual ke pengepul kadang 7000 rupiah kalau naik 9000 rupiah Ribu yang sebelumnya 12.000 rupiah. Dari hasil itulah kita sisihkan untuk sewa pohon kelapa satu juta untuk satu bulan, dan beli kayu bakar 500 ribu, sisanya buat kebutuhan keluarga sehari-hari,” pungkasnya.

    Walaupun di masa pandemi Covid-19 dengan meroketnya harga kebutuhan hidup, Sono tetap semangat dan optimis dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai petani gula merah, walaupun selama ini dia belum pernah tersentuh bantuan dari pemerintah baik BLT ,BST, UMKM dan bantuan lainnya. (Hardi).

  • Terkait Keadaan Siti Aisyah, Nursalim Ahyono: Aparat Pekon Maupun Kecamatan Harus Sigap Bantu Warganya!

    Terkait Keadaan Siti Aisyah, Nursalim Ahyono: Aparat Pekon Maupun Kecamatan Harus Sigap Bantu Warganya!

    Tanggamus (SL)-Nursalim Ahyono anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tanggamus dari Fraksi PKS prihatin terkait keadaan Siti Aisyah ibu muda dari pekon Tengor, kecamatan Cukuhbalak, kabupaten Tanggamus. yang mengalami penyakit syaraf terjepit sejak melahirkan anak pertama, dua tahun lalu

    Nursalim mengatakan kepada sinarlampung.co, DPRD Tanggamus akan segera menindaklanjuti ke Dinas terkait untuk segera memberikan penangan medis.

    “Setelah melihat dari media-media Online tentang penyakit yang di derita saudari Siti dan keluhan mengenai biaya pengobatan, kami dari komisi IV akan segera mengkonfirmasi ke dinas kesehatan dan sosial agar segera memberi penangan secepatnya dan serius,” kata Nursalim melalui sambungan telepon kepada Sinarlampung.co, Jumat 12 Februari 2021.

    Menurutnya, kedepan pihak pekon dan kecamatan harus lebih tanggap dan sigap dalam memantau keadaan warganya dan harus berkoordinasi dengan Dinas-dinas terkait.

    “Kami berharap aparat yang ada di pekon maupun kecamatan bila ada warga yang sedang sakit ataupun kesulitan lainnya seyogyanya sesegera mungkin berkoordinasi dengan Dinas-dinas terkait sesuai dengan tu poksinya supaya tidak ada lagi kejadian seperti yang dialami Siti,” imbuhnya.

    “Komisi IV akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial dan siap mengawalnya demi membantu warga masyarakat Tanggamus untuk mendapatkan pengobatan maupun bantuan BPJS,” pungkasnya. (Wisnu)

  • Gerak Cepat LKS Alamanda Bantu Warga Pekon Tengor

    Gerak Cepat LKS Alamanda Bantu Warga Pekon Tengor

    Tanggamus (SL)-LKS Alamanda yang di nakhodai Roswati merespon cepat terkait dengan penyakit yang di derita Siti Aisyha (23) warga Dusun Sukarame, Pekon Tengor, kecamatan Cukuhbalak, kabupaten Tanggamus. .( Jum’at 12/2/21)

    Ros sapaan akrab Ketua LKS Alamnda beserta tim di dampingi ketua Tagana wilayah timur Liskhori berkunjung kekediaman keluarga Sodik guna melihat langsung kondisi Siti, Jumat 12 Februari 2021.

    “Setelah melihat kami dari LKS Alamanda berniat memberi bantuan pengobatan dengan penggalangan dana melalui kitabisa.com yang akan disebar luaskan di sosial media. Kemudian digunakan untuk berobat pasien sepenuhnya dan untuk operasional selama pengobatan,” terangnya.

    Lanjutnya, dana yang terkumpul nantinya di peruntukan pengobatan dan untuk transportasi serta untuk pendampingan selama pengobatan maksimal 3juta/ bulan.

    Diagendakan pendampingan yang dilakukan LKS Alamanda akan dilakukan selama 10 bulan kedepan. “Kami akan melakukan pendampingan ananda Siti selama 10 bulan maka kami terlebih dahulu meminta persetujuan dari pihak keluarga untuk mempublikasikan keberadaan Siti ke media sosial,” tutup Ros

    Dalam kesempatan ini korwil timur Tagana Liskhori memberikan bantuan sebuah tikar.

    Selain itu, Yosep selaku Camat kecamatan Cukuhbalak melalui sambungan telepon pihaknya mewakili pemerintah kabupaten akan memfasilitasi dan mengupayakan segala kebutuhan untuk pengobatan Siti.

    “Kami mewakili pemerintah kabupaten akan memberi kemudahan dalam pengurusan BPJS gratis guna meringankan keluarga, dan akan memudahkan segala urusan administrasinya,” kata Yosep

    Sementara Sodik selaku orang tua sangat berterimakasih atas kepedulian dari LKS Alamanda dan semua instansi yang telah membantu keluarganya. “Kami segenap keluarga sangat berterimakasih atas kepedulian bapak ibu semua terhadap anak saya, dan kami menyetujui semua ketentuan yang di minta,” terang Sodik. (Wisnu)

  • Sekdakab Tanggamus Bantah Islamic Center Akan Dijadikan Mall Pelayanan

    Sekdakab Tanggamus Bantah Islamic Center Akan Dijadikan Mall Pelayanan

    Tanggamus (SL)– Sekda Kabupaten Tanggamus Hamid H. Lubis membantah bahwa Islamic Center Kotaagung akan dirubah menjadi Mall Pelayanan. Saat ini belum ada pembahasan terkait alih fungsi tersebut.

    Menurutnya, setiap pembangunan atau pun program lainnya harus selaras dan sesuai dengan Program 55 Aksi Bupati Tanggamus. Untuk itu, perubahan status Masjid Islamic Center tadinya hanya bersifat pembicaraan terdahulu dan memang tidak ada tindak lanjut.

    “Kalau yang sudah menjadi program adalah sesuai 55 Aksi Bupati, Mesjid Islamic Kotaagung akan berdampingan dengan pesantren nantinya, hanya karena keterbatasan anggaran harapan itu belum terwujud,” kata Lubis, Jumat 12 Februari 2021.

    Namun, informasi yang menyebut perubahan status itu telah menjadi issue hangat yang membuat resah warga. Dia menduga hal itu sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan lain, sehingga memicu reaksi warga.

    “Sepertinya memang ada yang memanfaatkan situasi ini, padahal ini hanya bersifat obrolan bukan program. Dan yang sudah menjadi program, adalah persiapan adanya Mesjid Agung di Tanggamus yang berlokasi nantinya di Jalinbar,” ujarnya.

    Di 55 Aksi Bupati, kata Lubis, ada aksi yang menitik beratkan perhatian terhadap santri atau santriwati. Artinya ada program untuk pengembangan pondok pesantren dalam skala besar. Jadi informasi pengalih fungsian Mesjid Islamic Kotaagung yang beredar tersebut tidak benar adanya.

    “Sebagai bukti itu bukan sebuah program tidak ada di TA 2021 yang menganggarkan kegiatan perencanaan apalagi pelaksanaan alih fungsi Mesjid Islamic,” tandasnya. (Hardi)

  • Terima Penghargaan Cindar Boemi PWI Bupati Tanggamus Jadikan Halimah Roll Model Guru Berprestasi

    Terima Penghargaan Cindar Boemi PWI Bupati Tanggamus Jadikan Halimah Roll Model Guru Berprestasi

    Tanggamus (SL)-Usai terima penghargaan Cindar Boemi PWI Provinsi Lampung, yang diserahkan Gubernur Lampung, sebagai tokoh pendidikan inspiratif, Halimah Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Mawar di Pulau Tabuan asal Pekon Sukamaju Kecamatan Cukuh Balak. Mendapat penghargaan dan tali asih dari Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani, Kamis, 11 Februari 2021.

    Baca: Halimah Mengajar Melawan Ombak Lepas Guru Paud Mawar Pulau Tabuan Penerima Cindar Bumi PWI Award HPN 2021

    Didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Tanggamus dan Kepala Dinas Pendidikan Yadi Mulyadi, Kabid PAUD Syafrizal. Halimah tampak terharu, menerima penghargaan dari Bupati, Dinas Pendidikan, dan sambutan Pemerintah Tanggamus. Halimah tak menyangka diri bisa bertemu langsung dan mendapat penghargaan serta tali asih dari Bupati Tanggamus.

    Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani mengatakan Pemkab Tanggamus dalam hal ini memberikan apresiasi kepada ibu Halimah yang telah mendedikasikan dirinya mengajar di wilayah pulau tabuan. Dimana menurut Bupati kondisi alam untuk menuju tempat tersebut tidak mudah dicapai, akan tetapi semangat untuk memberikan pengabdian Kabupaten Tanggamus khususnya di daerah yang cukup jauh dari jangkauan.

    “Dan beliau inipun pada peringatan hari pers nasional kemarin telah mendapatkan penghargaan dari PWI, terkait dengan pengabdian beliau. Otomatis kami dari Pemkab Tanggamus juga wajib, memberikan penghargaan karena dampaknya yang dirasakan atas pengabdian beliau ini juga dirasakan oleh anak anak kita yang ada di Pulau Tabuan,”ujarnya.

    Tidak sampai disitu lanjut, Bunda Dewi Ibu Halimah juga menjadi contoh untuk guru guru yang lainnya, dalam memberikan pengabdian terbaiknya kendati medan yang dilalui cukup berat akan tetapi tetap terus semangat untuk memberikan pengabdian tanpa kata menyerah. “Ibu Halimah juga menjadi role model guru berprestasi dan memberikan inspirasi dan motivasi bagi guru guru lainnya yang ada di Kabupaten Tanggamus,” katanya.

    Dihadapan Bupati Halimah menyampaikan jika dirinya telah sembilan tahun mengajar, dimana selama enam tahun dirinya mengabdikan diri di PAUD Mawar Pulau Tabuan hingga saat ini, dan tiga tahun ia pernah mengajar di Pekondoh dan Banjarmanis.

    “Kalau dulu sama anak saya pergi mengajar, tetapi sekarang ini anak saya sudah lulus, sehingga sendiri dan sudah masuk SD. Untuk kendala seperti ombak besar, bukan terkadang lagi tapi sering, jika sudah ombak besar sampai tiga jam ditengah laut, daratan tidak keliatan,” kata Halimah. (Red/)

  • Diduga Rehabilitasi Ruang Kelas SDN 1 Padang Ratu Sarat Penyimpangan

    Diduga Rehabilitasi Ruang Kelas SDN 1 Padang Ratu Sarat Penyimpangan

    Tanggamus (SL) – Pembangunan rehabiltasi ruang kelas SDN 1 Padang Ratu kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus diduga asal jadi.

    Kepada sinarlampung.co, Darmawan Kepala Sekolah SDN 1 Padang Ratu di ruang kerjanya, Rabu 10 Februari 2021 mengatakan, bahwa sekolahnya mendapatkan pembangunan rehab tiga kelas tahun 2020.

    “Sekolah kami tahun 2020 dapat rehap, dikerjakan oleh pihak pemborong, kami tidak tahu apa saja yang harus di ganti, dan dari pekerjaan yang kami sayangkan kusen cendela depan tidak di ganti dan keramik lantai hanya di ganti yang rusak, setiap lokal hanya kisaran satu dus keramik ukuran 30×30 cm,” ungkapnya.

    Lanjutnya, padahal keramik saat pengerjaan banyak, para dewan Guru ikut membantu memindahkan keramik itu. “Saya kira mau di pasang semua gak tahunya hanya disulam beberapa dus aja, sisanya banyak gak tau kemana,” tandasnya.

    Selain itu di bangunan tempat cuci tangan yang di lengkapi dengan keran air belum bisa dialirkan air karena paralon terputus.

    “Tempat cuci tangan sudah di bangun lengkap dengan keran air, tapi gak bisa di pakai karena saluran paralon air tidak ada,” imbuhnya.

    Seorang pemborong yang enggak disebutkan namanya kepada sinarlampung.co menjelaskan, bahwa untuk mengerjakan pemasangan baja ringan dan atap seng untuk rehab sekolah dalam tiga lokal biasanya hanya membutuhkan 315 Meter dengan biaya terima jadi 150 Ribu permeter dengan menggunakan genteng polos.

    “Untuk pemasangan atap sekolah dalam tiga lokal hanya membutuhkan 315 Meter, dan jika seng genteng polos biaya 150 Ribu per meter terima jadi, dengan demikian total biaya 47,250 juta kami siap kerjakan,” jelasnya.

    Dari pantauan yang dilakukan Wartawan Sinarlampung.co dilapangan, rehabiliatsi ruang kelas yang menelan anggaran sebesar 360 juta Rupiah dari APBD Kabupaten Tanggamus tahun 2020 tersebut, meliputi mengganti atap dengan rangka baja ringan dan atap multirup seng genteng polos, rehap tiga sisi dinding sebelah kanan kiri dan belakang, berikut kusen jendela belakang serta pintu dan lantai. (Hardi)