Tanggamus (SL)-Ratusan hektar tanaman padi sawah di lima pekon (desa-red) rsak bahkan sebagai gagal panen, akibat banjir dan longsor ketiga kalinya selama 2020, di Kecamatan Semaka, Tanggamus. Dinas pertanian Tanggamus mencaat ada sekitar 228 hektare lahan sawah yang siap panen.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Tanggamus, Catur Agus Dwanto, mengatakan umur tanaman padi yang terdampak banjir berusia mulai 40 hari hingga 75 hari. “Sebagian tanaman siap panen, kerugian masih dihitung,” kata Catur Agus Dewanto, dilangsir Lampungpro.co, Kamis 1 Oktober 2020 sore.
Areal sawah tersebut terdapat di lima pekon yakni Pekon Way Kerap seluas 55 hektare dengan umur tanaman 40-60 hari, Pekon Sedayu seluar 53 hektare dengan umur tanaman 60-80 hari. Kemudian, Pekon Sidorejo umur tanaman 75 hari dan siap panen seluas 37 hektare.
Kerusakan terparah terjadi di Pekon Kacapura seluas 75 hektare dengan umur tanaman 60 hari hingga siap panen. Lalu di Pekon Sidojoyo seluas 10 hektare dengan umur tanaman 75 hari hingga siap panen. “Untuk pembagian antara kerusakan ringan, sedang, berat dan puso. Mekanisme yang digunakan selama ini menunggu 2-3 hari setelah kejadian, baru bisa dihitung kerugiannya,” kata Catur.
Menurut dia, berulangnya banjir di kawasan ini karena tanaman pengikat air di kawasan hulu sudah langka. “Memang harus dilakukan pendalaman baik saluran sungai hingga irigasi. Kami di pertanian ini yang kena imbasnya tetapi tak bisa eksekusi daerah hulu,” kata Catur. (red)
Tanggamus (SL)-Banjir bandang luapan Sungai Sedayu Rabu 29 September 2020 malam menutup akses jalan lintas sumatera bagi barat (Jalinbar) Kecamatan Semaka, Tanggamus. Selian banjir, juga longsor dibebeapa titik jalan amblas. Petugas dan masyarakat bergotong royong termasuk alat berat dikerahkan menyingkirkan material termasuk longsor di sejumlah. Baru siang hari, kendaraan kecil diizinkan melintasi, Kamis 1 September 2020.
Jalinbar Kecamatan Way Semaka Tertutup lumpur
Sementara, untuk kendaraan angkutan berat dihimbau agar tidak melintas sebab material lumpur pada tanjakan sedayu membuat licin serta adanya jalan amblas di wilayah atas tanjakan. “Jalan sudah terbuka, kendaraan sudah dapat melintas sekitar pukul 14.00 Wib. Namun kami himbau agar berhati-hati. Khusus kendaraan berat kami himbau melintasi Jalinteng sebab jalanan masih licin dan ada jalan amblas,” kata Kasat Lantas Polres Tanggamus Iptu Rudi di lokasi Jalinbar.
Rudi S menyatakan, kendaraan yang akan melintasi Jalinbar Semaka telah diperbolehkan melintas, namun untuk kendaraan berat dihimbau agar menunggu lumpur bersih sebab jalan licin atau memutar arah melalui Jalinteng.
“Jalan sudah terbuka, kendaraan sudah dapat melintas sekitar pukul 14.00 Wib. Namun kami himbau agar berhati-hati. Khusus kendaraan berat kami himbau melintasi Jalinteng sebab jalanan masih licin dan ada jalan amblas,” katanya (1/10/20)
Akibatnya banjir dan longsor terjadi pada Rabu (30/9/20) sekitar pukul 20.00 Wib tepatnya di wilayah Kecamatan Semaka terdapat empat titik material longsor diantaranya 2 titik di Pekon Way Kerap dan dua titik berada di Pekon Sedayu. Adapun titik terparah berada di simpang Pekon Sedayu tepatnya di KM 125, material longsor setinggi 1,5 meter beserta batang-batang kayu menutup penggal jalan tersebut.
Kemudian dinihari tadi sekitar pukul 02.00 Wib, satu alat berat tiba di simpang sedayu langsung membuka jalan darurat untuk kendaraan kecil yang berada di atas simpang tersebut agar bisa melintas. Selanjutnya, pada pukul 02.30 Wib seluruh kendaraan kecil diatas tanjakan telah melintas, selang waktu 1 jam kemudian BPBD Tanggamus kembali menerjunkan 1 alat berat guna mengevakuasi material longsor.
Selain diterjunkannya alat berat Pemkab Tanggamus juga menerjunkan mobil pemadam kebakaran guna melakukan penyemprotan lumpur, serta personel gabungan juga melakukan pengaturan dan penjagaan.
Berdasarkan data yang dihimpun, sejumlah Pekon sempat terendam banjir antara lain Pekon Sedayu, Waykerap, Sukaraja, Kacapura, Bangunrejo dan Kanoman. Belum diketahui jumlah rumah warga tergenang maupun kerugian, sebab masih dalam pendataan.
50 Kuburan Hilang Satu Mayat Wanita Ditemukan
Selain menggenangi pemukiman, Pasca jebolnya tanggul di Pekon Sukaraja, 50 makam yang berada di pinggir sungai juga tergerus banjir, bahkan ditemukan jenazah dipermukaan berjenis kelamin perempuan dan telah di evakuasi ke Puskesmas Semaka.
Belum diketahui jumlah rumah warga tergenang maupun kerugian, sebab masih dalam pendataan pemerintah Kabupaten Tanggamus. Atas terjadinya bencana itu, Sekda Tanggamus Hamid Heriansyah Lubis bersama Dandim 0424/Tanggamus serta Polsek Semaka memeriksaan hingga menyalurkan bantuan beras. Sekda bersama Camat Semaka dan instansi rapat terbatas di kantor Kecamatan Semaka pada dinihari tadi guna penanganan pasca bencana. (hardi/Nn)
Tanggamus (SL)-Banjir bandang hantam Pekon Sedayu dan Sukaraja, Kecamatan Semaka, Tanggamus. Bahkan dua baris makam di Tempat Pemakanam Umum di Pekon Sukaraja, hanyut terseret banjir, yang datang akibat luapan Sungai Sedayu. Derasnya air hingga menjebol tanggul di samping Tempat Pemakanan Umum (TPU) Sukaraja, Rabu 30 September 2020.
Selain makam tanggul jebol menyebabkan banjir bandang yang cukup besar, akibatnya puluhan rumah warga Sedayu dan Sukaraja tergenang banjir. Banjir menggenang hingga di pasar Sukaraja hingga setinggi lutut orang dewasa dan listrikpun padam karena konsleting.
“Hujan sekitar dua jam, tapi lebat kisaran jam 19.00 Wib ,terdengar suara gemuruh ternyata tanggul di samping makam jebol, dan sekitar dua baris makam tergerus banjir,”. Ucap Fajar warga Sedayu.
Untuk wilayah Sukaraja, banjir mulai masuk dari Majam kearah pasar, dan tingginya sampai lutut orang dewasa. Sampai berita ini di terbitkan pihak BPBD Tanggamus sedang dalam perjalanan menuju lokasi dan atas peristiwa itu belum dilaporkan adanya korban jiwa dan kerugian material akibat banjir bandang ini di perkirakan ratusan juta rupiyah. (hardi)
Tanggamus (SL)-Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Alamanda Tanggamus, menyambangi pasangan suami istri lansia penderita struk di Pekon Waypring, Kecamatan Pugung Tanggamus, sekaligus memberikan bantuan sembako, kelambu selimut, dan memastikan mereka bebas covid-19. Kamis 24 September 2020.
Ketua LKS Alamanda, Roswati mengatakan, LKS Alamanda mendatangi pasangan suami istri lanjut usia yang menderita struk, Mereka Mbah Arnasa (75) merupakan binaan LKS sejak 2016, dan sejak lama menderita struk. Untuk melakukan aktifitas dibantu sang istri, sebab anak-anak mereka semua sudah berkeluarga dan tidak tingal serumah lagi.
“Selain memberikan bantuan kebutuhan lansia, LKS juga memastikan kesehatan semua warga binaan yang sudah tidak bisa berjalan, untuk binaan yang masih bisa berjalan dilakukan pemeriksaan di puskesos setempat,” kata Roswati dilangsir RMOLLampung.
Ketua LKS Alamanda juga menghimbau, dimasa pandemi covid-19 ini, khususnya warga binaan agar mengikuti himbauan pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. (rmol/red)
Tanggamus (SL)-Empat pasien terpapar Covid-19 yang sebelumnya dirawat dan diisolasi di Puskesmas Siring Betik Kecamatan Wonosobo dan Puskesmas Sukaraja Kecamatan Semaka telah dievakuasi serta dirawat di RSUD Batin Mangunang (RSUD-BM) Kota Agung.
Pemindahan dua pasien dari Puskesmas Siring Betik yakni pasien 030 dan 031 dilaksanakan oleh RSUDBM tadi malam, Selasa (22/9/20 setelah ratusan warga berunjuk rasa menolak kedua pasien di rawat di sana. Selanjutnya, sebagai antisipasi penolakan warga dua pasien yakni pasien 027 dan pasien 028 yang diisolasi di Puskesmas Sukaraja juga telah dievakuasi ke RSUDBM pada hari ini, Rabu (23/9/20) pagi.
Mewakili Direktur RSUDBM dr. Benson, Kabid Pelayanan Medis dr. Inten Kumalasari mengungkapkan ke empat pasien merupakan OTG (orang tanpa gejala) dari hasil tracingpasien 06 dan kondisinya dalam kondisi stabil. “Keempat pasien sudah dirawat telah dirawat di ruang isolasi RSUDBM dalam kondisi sehat dan ditangani sesuai standar Covid-19,” ungkap dr. Inten, Rabu (23/9) siang.
Kesempatan itu, dr. Inten menghimau masyarakat bahwa jika ada pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat di Puskesmas-Puskesmas di Kabupaten Tanggamus diharapkan tidak melakukan sebab ditangani dengan standar kesehatan.
“Himbauan kedepan kepada masyarakat, jika ada yang dirawat di Puskesmas, masyarakat tidak panik maupun cemas sebab ditangani sesuai standar. Asal masyarakat mematuhi protokol kesehatan sesuai himbauan pemerintah,” himbaunya.
Sebelumnya diberitakan ratusan warga menuntut dan meminta pasien terkonfirmasi Covid-19 yakni pasien 030 dan pasein 031 yang di tempatkan di Puskesmas Siring Betik Kecamatan Wonosobo agar dipindahkan ke RSUDBM Kota Agunga, Selasa (22/9/20) malam.
Menurut warga mereka enggan daerahnya menjadi tempat karantina, karena dianggap akan berbahaya bagi lingkungan. Warga takut, jika puskesmas itu dipakai tempat isolasi pasien Covid-19 yang dampaknya bisa berimbas pada warga sekitar. Utamanya penularan atau penyebaran virus Corona.
Dalam video aksi penolakan yang beredar, ratusan warga berada di jalan depan Puskesmas, sementara di halaman petugas kepolisian dan TNI berusaha menenangkan warga. Untuk menghindari keributan dan keresahan warga, petugas dengan APD lengkap yang dengan pengawalan pihak kepolisian selanjutnya mengevakuasi 2 pasien ke RSUD Batin Mangunang Kota Agung sekitar pukul 23.00 Wib. (hardi/Nn)
Tanggamus (SL)-Warga Kecamatan Wonosobo, Tanggamus menolak Puskesmas daerah mereka di jadikan tempat isolasi pasien Covid-19. Warga keluar rumah dan berunjukrasa di depan Puskesmas Wonosobo, Jalan Lintas Sumatera bagian Barat, Selasa 22 September 2020 malam.
Warga yang minim informasi dan sosialisasi soal penanggulangan Covid-19 itu hanya mendengar bahwa Pemkab Tanggamus yang akan memanfaatkan seluruh Puskesmas rawat inap untuk menyiapkan ruang isolasi pasien Covid-19 di Tanggamus.
“Karena kurangnya sosialisasi dan edukasi mereka khawatir dengan kesehatan ratusan warga kecamatan wonosobo. Mendatangi Puskemas Siring Betik Wonosobo melakukan unjuk rasa pukul 22.00, Warga resah, makanya menolak,” teriak warag di didepan Puskesmas.
Menurut warga mereka enggan daerahnya menjadi tempat karantina, karena dianggap akan berbahaya bagi lingkungan. Warga takut, jika puskesmas itu dipakai tempat isolasi pasien Covid-19 yang dampaknya bisa berimbas pada warga sekitar. Utamanya penularan atau penyebaran virus Corona. Warga menutut untuk memindahkan pasien no 30 dan no 31 yang di tempatkan di Puskesmas tersebut.
Untuk menghindari keributan dan keresahan warga pihak Uspika Kecamatan dibantu personel dari Polres Tanggamus, memenuhi permintaan warga pendemo. Dan memindah pasien tersebut dari PUskesmas dan di bawa kembali ke RSUD Tanggamus. Masa kemudian membubarkan diri. Sekitar pukul 00.00. (Wisnu)
Tanggamus (SL)-Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tanggamus membagikan ribuan masker dibeberapa tempat, sebagai upaya pencegahan dan pendisiplinan masyarakat. Selasa 22 September 2020. Pembagian oleh Forkopimda di 6 wilayah yakni pasar Pasar Babakan Pugung, Pasar Talang Padang, Pasar Gisting, Kecamatan Kota Agung dan Pasar Wonosobo dan Pasar Pangkul Kecamatan Wonosobo.
Kegiatan tersebut sekaligus untuk mengimplementasikan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 45 Tahun 2020, tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Corona Virus Disease (Covid-19) di Provinsi Lampung. Khusus Pasar Wobosobo, Gerebek Masker Serentak (Germas) di pimpin oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tanggamus David P. Duarsa didampingi Wakil Bupati Tanggamus, AM. Syafii.
David mengatakan, bahwa kegiatan Germas tersebut dilaksanakan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tanggamus. “Untuk mencegah penyebaran Covid – 19 di Kabupaten Tanggamus, perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat agar selalu menerapakan protokol kesehatan, salah satunya yaitu selalu memakai masker saat keluar dari rumah,” terangnya.
Lima ribu masker dibagikan kepada para penjual dan pengunjung Pasar Wonosobo, sekaligus ke para pengguna jalan raya yang melintasi pasar tersebut. “Kegiatan gerebek masker (Germas) ini juga dalam rangka peringatan dua tahun kepemimpinan Bupati dan Wabup Tanggamus dalam menjalankan tugasnya di Kabupaten Tanggamus,” ungkap Kajari.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kesbangpol Kabupaten Tanggamus, Kepala Dinas PMD Kabupaten Tanggamus, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanggamus, Kepala Satuan Pol PP Tanggamus beserta Jajaran dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus. (hardi)
Tanggamus (SL)-Aparat Pekon Sridadi, Kecamatan Wonosobo, membagikan ratusan masker, dalam kegiatan gebrak masker serentak di Kabupaten Tanggamus. Kegiatan ini bagian dari upaya pencegahan dan pendisiplinan masyarakat, Selasa 22 September 2020. Pembagian dilakukan di seluruh wilayah Pekon Sridadi seperti di depn kantor, depan Madjid Almujahidin , perempatan pekon dan di pertokoan, serta jalan utama keluar masuk pekon.
Kegiatan tersebut sekaligus untuk mengimplementasikan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 45 Tahun 2020, tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Corona Virus Disease (Covid-19) di Provinsi Lampung..
“Untuk mencegah penyebaran Covid – 19 di pekon sridadi dan tanggamus pada umumnya perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat agar selalu menerapakan protokol kesehatan, salah satunya yaitu selalu memakai masker saat keluar dari rumah,” Kata Kepala Pekon Sridadi Mulyanto.
Ratusan masker dibagikan kepada pengendara motor , warga yang melintas, warung dan pertokoan di dalam wilayah pekon. “Kegiatan gerebek masker (Germas) ini juga dalam rangka peringatan dua tahun kepemimpinan Bupati dan Wabup Tanggamus dalam menjalankan tugasnya di Kabupaten Tanggamus,” ujar Mulyanto, didampingi aparat Pekon, Kader Posyandu, Bidan Desa dan Pemuda Sridadi. (hardi)
Tanggamus (SL)-Berdalih untuk keperluan sekolah dan membayar tenaga honor sekolah, pihak SMAN I Kota Agung mencairkan dana bos afirmasi dan kinerja sekolah sebesar 100 Juta. Dana bos Afkin tahun 2019 sudah masuk kerekening sekolah sebesar 649 juta, dan kisaran bulan April 2020 uang tersebut sempat di tarik sebesar 100 juta oleh kepala sekolah yang lama.
“Benar kepala sekolah yang lama pak Roslan , kisaran bulan April pernah menarik dana bos afkin dari rekening sekolah sebesar seratus juta guna keperluan sekolah,” kata Wakil Kepsek Bagian Sarpras Suarji, Kepada sinarlampung.co, Senin 14 September 2020 di ruang kerjanya.
Dan rencananya dana tersebut secepatnya akan segera di belanjakan melalui aplikasi siplah untuk pemesanan sarana sekolah berupa kaptop, plasdisk dan lemari besi. “Kita sedang proses pemesanan 103 laptop, plasdisk, lemari besi dari rekanan pihak ketiga yaitu CV Mandiri Jaya Pustaka dari Abung Selatan,” katanya.
Menurut Suharji, pada awal keterangan menyebutkan bahwa rekanan pihak ketiga adalah CV Mandiri Jaya Pustaka dari Abung Selatan. Dengan memesan laptop/tablet Acer 2 icor, Senin 13 September 2020 dan dihari Kamis 17 September 2020, keterangan berubah bahwa pemesan adalah CV Agas Prima Tama dengan laptop/ tabket merek Lenovo.
Kepala Sekolah yang baru, Sudirman kepada media dia membenarkan bahwa dana BOS Afkin pernah di tarik senilai 100 juta dan sudah di kembalikan lagi rerekening sekolah. “Benar sebelum saya disini uang itu pernah di tarik sebesar 100 juta, tapi sekarang sudah di kembalikan jadi tidak ada masalah karena itu uang milik sekolah maka sekolah punya wewenang untuk memakainya,” ucap Sudirman, Spd di ruang kerjanya, Kamis 17 September 2020.
Terkait dengan pengadaan barang laptop dari pihak rekanan melalui aplikasi siplah dia menyangkal kalau sudah MOU dengan CV, karena dari pihak rekanan masih dalam tahap bahasan. “Pihak kami masih membahas barang apa yang akan di beli tentunya sesuai dengan aturan, jadi sampai sekarang belum ada mou pemesanan,” katanya.
Pernyataan berbeda antara Kepsek dan Wakepsek justru menjadi dilema dan patut di duga bahwa pengadaan barang melalui pihak rekanan menunggu pengkondisian dari pihak disdik propinsi karena lima CV dari pihak rekanan semuahnya gagal.
Menurut salah sumber dari pihak rekanan yang namanya tidak mau di sebutkan, kepada sinarlampung.co mengatakan bahwa dirinya melalui CV yang di bawanya pernah melakukan penawaran kepihak SMAN I Kota Agung terkait pengadaan laptop dan tablet dari dana bos afkin 2019 dan akhirnya mundur karena tidak sanggup dengan permintaan dari pihak sekolah.
“Pada waktu itu saya menawarkan untuk pengadaan laptop dan tablet, tapi kami mundur tidak sanggup, karena dengan uang Rp500 juta untuk barang tapi kami harus buat lpj sebesar 600 juta, dan belum lagi casbeak atau fe untuk laptop 10 persen dan tablet 12 persen,” katanya. (hardi/wisnu)
Tanggamus (SL)-Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Tanggamus Dr. Eka Priyanto mengadakan konferensi pers terkait perkembangan kasus positif pasien 05 dan 06 di Sekretariat Satgas Covid-19 di Kantor BPBD Tanggamus, Selasa 15 September 2020.
Hadir Kadis Kesehatan Taufik Hidayat, Kadis Kominfo Sabaruddin dan Kabid Kedaruratan BPBD Edy Nugroho. Dr. Eka mengatakan, bahwa penambahan kasus baru berdasarkan tracing pasien Covid-19 sebelumnya Pasien nomor 05 dan 06.
“Dari Pasien 05 terdapat 6 orang yang positif yang berdomisili di Kecamatan Talangpadang dan dari Pasien 06 terdapat 13 orang yang positif Covid 19. Sebagian besar berdomisili di Kecamatan Kotaagung dan Kotaagung Timur,” kata dia.
Dikatakannya, terhadap ke 19 pasien positif (pasien 07 sampai pasien 025) telah dilakukan isolasi sesuai dengan tata laksana Covid-19. “Dengan penambahan ini, maka kasus positif Covid 19 di Kabupaten Tanggamus total berjumlah 25 orang, dengan 3 orang sembuh, 2 meninggal dan 20 orang dalam perawatan.
“Terhadap kontak erat dari ke 19 pasien akan dilakukan tracing mulai besok 16 September 2020 dan dilakukan pengambilan sampel swab untuk Tes PCR,” ujarnya.
Mengakhiri keterangan persnya, Dr. Eka meminta kepada masyarakat Tanggamus untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan, seperti pakai masker, jaga jarak, sering cuci tangan pakai sabun dan hindari kerumunan, demi kesehatan dan keselamatan bersama. “Kita semua berdoa agar para pasien positif Covid 19 segera mendapatkan kesembuhan dan kita semua senantisa diberikan kesehatan serta pandemi Covid 19 segera berakhir,” katanya. (hardi/wisnu)